SlideShare a Scribd company logo
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
ASMA BROCHIAL
KELOMPOK IV
Defenisi
• asma adalah inflamasi abnormal bersifat kronik pada
saluran nafas yang menyebabakan hipersensitif bronkus
terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan
gejala berulang seperti menggigil, batuk, sesak nafas
dan berat di dada, biasanya terjadi pada malam atau
dini hari yang bersifat reversible baik dengan atau
tanpa pengobatan (Menurut Kemenkes. 2008)
ETIOLOGI
Genetik
Alergen
Perubahan Cuaca
Setress
Lingkungan Kerja
Olah raga/ Aktivitas
Tanda dan Gejala
• Gejala asma terdiri atas, yaitu takipnea,
dispnea, batuk, dan mengi. Gejala yang di
sebutkan terakhir sering di anggap sebagai
gejala yang harus ada, dan data lainnya seperti
terlihat pada pemeriksaan fisik(Irman,2009)
Phato fisiologi
• Asma ditandai dengan kontraksi spastik dari
otot polos bronkus yang menyebabkan sukar
bernafas. Penyebab yang umum adalah
hipersensitivitas bronkhioulus terhadap benda-
benda asing di udara
Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga
terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang
alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk
sejumlah antibody IgE abnormal dalam jumlah besar
dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi
dengan antigen spesifikasinya. Pada asma, antibody
ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada
interstisial paru yang berhubungan erat dengan
brokhiolus dan bronkhus kecil
Bila seseorang menghirup alergen maka
antibody IgE orang tersebut meningkat, alergen
bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat
pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan
mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya
histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat
(yang merupakan leukotrient), faktor kemotaktik
eosinofilik dan bradikinin.
Pengkajian
Biodata Pasien
Riwayat Kesehatan Saat Ini
Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Riwayat Kesehatan Keluarga
DX1 :Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan
bronkho konstriksi, bronkho spasme ditandai dengan sekresi
mucus yang kental, adanya wheezing
Tujuan :
Bersihan jalan napas kembali efektif setelah di lakukan tindakan keperawatan
Kriteria Hasil :
 Klien dapat mendemonstrasikan batuk efektif
 Tidak ada suara nafas tambahan dan wheezing
 Pernapasan klien normal ( 16 -20 x /menit) tanpa adanya pengguanaan otot
bantu napas.
 Frekuensi nadi 60-120 x /menit.
Intervensi:
Posisikan pasien untuk mengoptimalkan pernapasan ( posisi semi
fowler)
Rasional : posisi semi fowler dapat memberikan kesempatan pada
proses ekspirasi paru
Kaji Warna, kekentalan dan jumlah sputum
Rasional : karekteristik sputum dapat menunjukkan  barat ringannya
obstruksi.
Bantu klien latihan napas dalam.
Rasional : ventilasi maksimal membuka lumen jalan nafas dan
meningkatkan gerakan secret kedalam jalan nafas besar untuk
dikeluarkan.
Pertahankan intake cairan sedikitnya 2500 ml/hari kecuali tidak
diindikasikan
Rasional : Hidrasi yang adekuat membantu mengencerkan secret dan
mengefektifkan pembersihan jalan nafas.
DX2 : Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan
energy/kelelahan di tandai dengan sesak napas, takipnea,
orthopnea,
Tujuan:
 Pola nafas kembali efektif setelah di lakukan tindakan keperawatan
Kriteri Hasil :
 pernapasan klien normal (16-20x/menit) tanpa adanya penggunaan otot
bantu napas.
 Tidak terdapat suara nafas tambahan atau wheezing.
 Status tanda vital dalam batas normal.
 nadi 60 - 100x /menit
 RR 16-20 x/mnt
 Klien dapat mendemonstrasikan teknik distraksi pernapasan.
INTERVENSI :
Posisikan pasien untuk mengoptimalkan pernapasan ( posisi semi fowler)
Rasional : posisi semi fowler dapat memberikan kesempatan pada proses ekspirasi
paru.
Perhatikan pergerakan dada , amati kesimetrisan, penggunaan otot-otot bantu napas,
serta retraksi otot supraklavikular dan interkostal.
Rasional : melakukan pemeriksaan fisik pada paru dapat mengetahui kelainan yang
terjadi pada klien .
Auskultasi bunyi napas, perhatikan area penurunan / tidak adanya ventilasi dan
adanya bunyi napas tambahan.
Rasional : Adanya bunyi napas tambahan mengidentifikasikan  adanya  gangguan
pada pernapasan.
Pantau peningkatan kegelisahan, ansietas, dan tersengal-sengal.
Rasional : Ansietas dapat memicu pola pernapasan seseorang.
DX3 : Gangguan Pertukaran gas berhubungan dengan kelelahan otot respiratory
ditandai dengan dispnea, peningkatanPCO2, peningkatan penggunaan otot bantu
napas
Tujuan :
 Pertukaran gas kembali efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama…x24 jam.
Kriteria Hasil :
 Klien dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi dalam pernapasan.
 Frekuensi napas 16-20 x /menit dan tidak sesak napas
 Frekuensi nadi 60-120 x /menit.
 Kulit tidak pucat ( PaO2 kurang dari 50 mm Hg.PaCO2 lebih dari 50 mm
Hg dan PH 7,35-7,40 )
 Saturasi oksigen dalam darah lebih dari 90%
T H A N K S

More Related Content

What's hot

Fisioterapi dada
Fisioterapi dadaFisioterapi dada
Fisioterapi dada
Nida Sitorus
 
#4diagnosa & intervensi respirasi
#4diagnosa & intervensi respirasi#4diagnosa & intervensi respirasi
#4diagnosa & intervensi respirasi
Abdul Rivai Saleh Dunggio
 
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaOksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Tina Novianty S
 
Leaflet pneumotoraks
Leaflet pneumotoraksLeaflet pneumotoraks
Leaflet pneumotoraks
Operator Warnet Vast Raha
 
Modul 1 kb4 terapi oksigenasi
Modul 1 kb4 terapi oksigenasiModul 1 kb4 terapi oksigenasi
Modul 1 kb4 terapi oksigenasiUwes Chaeruman
 
Askep dengan pasien dengan ventilator
Askep dengan pasien dengan ventilatorAskep dengan pasien dengan ventilator
Askep dengan pasien dengan ventilator
Army Of God
 
Sap efusi-pleura akper pemkab muna
Sap efusi-pleura akper pemkab munaSap efusi-pleura akper pemkab muna
Sap efusi-pleura akper pemkab muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA
Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA
Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep adult respiratory distress syndrom (ards)
Askep adult respiratory distress syndrom (ards)Askep adult respiratory distress syndrom (ards)
Askep adult respiratory distress syndrom (ards)
Stiawan Akbar
 
Atelektasis
AtelektasisAtelektasis
Atelektasis
harlen_noorfansi
 
Asma
AsmaAsma
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN  MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
DebyNurulSyafda
 
kasus KGD gagal napas
kasus KGD gagal napaskasus KGD gagal napas
kasus KGD gagal napas
cicimonalisa
 
Lp pnemonia
Lp pnemoniaLp pnemonia
Lp pnemonia
Ima Kdr
 
Definisi nasal kanul
Definisi nasal kanulDefinisi nasal kanul
Definisi nasal kanul
Operator Warnet Vast Raha
 
Slide atelektasis paru
Slide atelektasis paruSlide atelektasis paru
Slide atelektasis paruIndah Triayu
 
Pp gagal nafas
Pp gagal nafasPp gagal nafas
Pp gagal nafas
vanniayudanti
 
Askep Gagal Nafas
Askep Gagal NafasAskep Gagal Nafas
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenconesti08com
 

What's hot (20)

Lp asma un revisi
Lp asma un revisiLp asma un revisi
Lp asma un revisi
 
Fisioterapi dada
Fisioterapi dadaFisioterapi dada
Fisioterapi dada
 
#4diagnosa & intervensi respirasi
#4diagnosa & intervensi respirasi#4diagnosa & intervensi respirasi
#4diagnosa & intervensi respirasi
 
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaOksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
 
Leaflet pneumotoraks
Leaflet pneumotoraksLeaflet pneumotoraks
Leaflet pneumotoraks
 
Modul 1 kb4 terapi oksigenasi
Modul 1 kb4 terapi oksigenasiModul 1 kb4 terapi oksigenasi
Modul 1 kb4 terapi oksigenasi
 
Askep dengan pasien dengan ventilator
Askep dengan pasien dengan ventilatorAskep dengan pasien dengan ventilator
Askep dengan pasien dengan ventilator
 
Sap efusi-pleura akper pemkab muna
Sap efusi-pleura akper pemkab munaSap efusi-pleura akper pemkab muna
Sap efusi-pleura akper pemkab muna
 
Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA
Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA
Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep adult respiratory distress syndrom (ards)
Askep adult respiratory distress syndrom (ards)Askep adult respiratory distress syndrom (ards)
Askep adult respiratory distress syndrom (ards)
 
Atelektasis
AtelektasisAtelektasis
Atelektasis
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN  MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 
kasus KGD gagal napas
kasus KGD gagal napaskasus KGD gagal napas
kasus KGD gagal napas
 
Lp pnemonia
Lp pnemoniaLp pnemonia
Lp pnemonia
 
Definisi nasal kanul
Definisi nasal kanulDefinisi nasal kanul
Definisi nasal kanul
 
Slide atelektasis paru
Slide atelektasis paruSlide atelektasis paru
Slide atelektasis paru
 
Pp gagal nafas
Pp gagal nafasPp gagal nafas
Pp gagal nafas
 
Askep Gagal Nafas
Askep Gagal NafasAskep Gagal Nafas
Askep Gagal Nafas
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 

Similar to Asuhan keperawatan pada asma brochial

TTTT.pptx
TTTT.pptxTTTT.pptx
TTTT.pptx
NengAnnisFathia
 
ASKEP trauma dada
ASKEP trauma dadaASKEP trauma dada
Asma
AsmaAsma
Asma
AsmaAsma
Asma
Cinx Ryan
 
Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
sharklasers22
 
Tinjauan teoritis asma
Tinjauan teoritis asmaTinjauan teoritis asma
Tinjauan teoritis asma
Is Muhar
 
rtsgfcdgvgbtfg uyjhgbnjuyjhg juynkujh kujhnjuk
rtsgfcdgvgbtfg uyjhgbnjuyjhg juynkujh kujhnjukrtsgfcdgvgbtfg uyjhgbnjuyjhg juynkujh kujhnjuk
rtsgfcdgvgbtfg uyjhgbnjuyjhg juynkujh kujhnjuk
lutfiasihrahmawati2
 
Adult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress SyndromeAdult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress Syndrome
Arif WR
 
ventilator.ppt
ventilator.pptventilator.ppt
ventilator.ppt
SuperKitkat
 
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
AdrenaReaLyadi1
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Atelektasis perioperatif.pptx
Atelektasis perioperatif.pptxAtelektasis perioperatif.pptx
Atelektasis perioperatif.pptx
StefanusKiky
 
asuhan keperawatan asma pada dewasa dan anak.pdf
asuhan keperawatan asma pada dewasa dan anak.pdfasuhan keperawatan asma pada dewasa dan anak.pdf
asuhan keperawatan asma pada dewasa dan anak.pdf
satpolppcianjur
 
Faal Paru Pertama 2021
Faal Paru Pertama 2021Faal Paru Pertama 2021
Faal Paru Pertama 2021
FaisalYunus7
 
Analisa data
Analisa dataAnalisa data
Analisa data
TAK KENAL Part II
 
askep TB PARU
askep TB PARUaskep TB PARU
askep TB PARU
ayu rahmadani
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
Amee Hidayat
 
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptxASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
SurtiDepi
 
OKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).pptOKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).ppt
DidikSusetiyanto
 
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx
ssuser225f491
 

Similar to Asuhan keperawatan pada asma brochial (20)

TTTT.pptx
TTTT.pptxTTTT.pptx
TTTT.pptx
 
ASKEP trauma dada
ASKEP trauma dadaASKEP trauma dada
ASKEP trauma dada
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
 
Tinjauan teoritis asma
Tinjauan teoritis asmaTinjauan teoritis asma
Tinjauan teoritis asma
 
rtsgfcdgvgbtfg uyjhgbnjuyjhg juynkujh kujhnjuk
rtsgfcdgvgbtfg uyjhgbnjuyjhg juynkujh kujhnjukrtsgfcdgvgbtfg uyjhgbnjuyjhg juynkujh kujhnjuk
rtsgfcdgvgbtfg uyjhgbnjuyjhg juynkujh kujhnjuk
 
Adult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress SyndromeAdult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress Syndrome
 
ventilator.ppt
ventilator.pptventilator.ppt
ventilator.ppt
 
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
 
Atelektasis perioperatif.pptx
Atelektasis perioperatif.pptxAtelektasis perioperatif.pptx
Atelektasis perioperatif.pptx
 
asuhan keperawatan asma pada dewasa dan anak.pdf
asuhan keperawatan asma pada dewasa dan anak.pdfasuhan keperawatan asma pada dewasa dan anak.pdf
asuhan keperawatan asma pada dewasa dan anak.pdf
 
Faal Paru Pertama 2021
Faal Paru Pertama 2021Faal Paru Pertama 2021
Faal Paru Pertama 2021
 
Analisa data
Analisa dataAnalisa data
Analisa data
 
askep TB PARU
askep TB PARUaskep TB PARU
askep TB PARU
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
 
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptxASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
 
OKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).pptOKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).ppt
 
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx
 

Recently uploaded

Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 

Recently uploaded (20)

Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 

Asuhan keperawatan pada asma brochial

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA ASMA BROCHIAL KELOMPOK IV
  • 2. Defenisi • asma adalah inflamasi abnormal bersifat kronik pada saluran nafas yang menyebabakan hipersensitif bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala berulang seperti menggigil, batuk, sesak nafas dan berat di dada, biasanya terjadi pada malam atau dini hari yang bersifat reversible baik dengan atau tanpa pengobatan (Menurut Kemenkes. 2008)
  • 3.
  • 5. Tanda dan Gejala • Gejala asma terdiri atas, yaitu takipnea, dispnea, batuk, dan mengi. Gejala yang di sebutkan terakhir sering di anggap sebagai gejala yang harus ada, dan data lainnya seperti terlihat pada pemeriksaan fisik(Irman,2009)
  • 6. Phato fisiologi • Asma ditandai dengan kontraksi spastik dari otot polos bronkus yang menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkhioulus terhadap benda- benda asing di udara
  • 7. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody IgE abnormal dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya. Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus kecil
  • 8. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody IgE orang tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient), faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin.
  • 9. Pengkajian Biodata Pasien Riwayat Kesehatan Saat Ini Riwayat Kesehatan Masa Lalu Riwayat Kesehatan Keluarga
  • 10. DX1 :Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan bronkho konstriksi, bronkho spasme ditandai dengan sekresi mucus yang kental, adanya wheezing Tujuan : Bersihan jalan napas kembali efektif setelah di lakukan tindakan keperawatan Kriteria Hasil :  Klien dapat mendemonstrasikan batuk efektif  Tidak ada suara nafas tambahan dan wheezing  Pernapasan klien normal ( 16 -20 x /menit) tanpa adanya pengguanaan otot bantu napas.  Frekuensi nadi 60-120 x /menit.
  • 11. Intervensi: Posisikan pasien untuk mengoptimalkan pernapasan ( posisi semi fowler) Rasional : posisi semi fowler dapat memberikan kesempatan pada proses ekspirasi paru Kaji Warna, kekentalan dan jumlah sputum Rasional : karekteristik sputum dapat menunjukkan  barat ringannya obstruksi. Bantu klien latihan napas dalam. Rasional : ventilasi maksimal membuka lumen jalan nafas dan meningkatkan gerakan secret kedalam jalan nafas besar untuk dikeluarkan. Pertahankan intake cairan sedikitnya 2500 ml/hari kecuali tidak diindikasikan Rasional : Hidrasi yang adekuat membantu mengencerkan secret dan mengefektifkan pembersihan jalan nafas.
  • 12. DX2 : Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energy/kelelahan di tandai dengan sesak napas, takipnea, orthopnea, Tujuan:  Pola nafas kembali efektif setelah di lakukan tindakan keperawatan Kriteri Hasil :  pernapasan klien normal (16-20x/menit) tanpa adanya penggunaan otot bantu napas.  Tidak terdapat suara nafas tambahan atau wheezing.  Status tanda vital dalam batas normal.  nadi 60 - 100x /menit  RR 16-20 x/mnt  Klien dapat mendemonstrasikan teknik distraksi pernapasan.
  • 13. INTERVENSI : Posisikan pasien untuk mengoptimalkan pernapasan ( posisi semi fowler) Rasional : posisi semi fowler dapat memberikan kesempatan pada proses ekspirasi paru. Perhatikan pergerakan dada , amati kesimetrisan, penggunaan otot-otot bantu napas, serta retraksi otot supraklavikular dan interkostal. Rasional : melakukan pemeriksaan fisik pada paru dapat mengetahui kelainan yang terjadi pada klien . Auskultasi bunyi napas, perhatikan area penurunan / tidak adanya ventilasi dan adanya bunyi napas tambahan. Rasional : Adanya bunyi napas tambahan mengidentifikasikan  adanya  gangguan pada pernapasan. Pantau peningkatan kegelisahan, ansietas, dan tersengal-sengal. Rasional : Ansietas dapat memicu pola pernapasan seseorang.
  • 14. DX3 : Gangguan Pertukaran gas berhubungan dengan kelelahan otot respiratory ditandai dengan dispnea, peningkatanPCO2, peningkatan penggunaan otot bantu napas Tujuan :  Pertukaran gas kembali efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…x24 jam. Kriteria Hasil :  Klien dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi dalam pernapasan.  Frekuensi napas 16-20 x /menit dan tidak sesak napas  Frekuensi nadi 60-120 x /menit.  Kulit tidak pucat ( PaO2 kurang dari 50 mm Hg.PaCO2 lebih dari 50 mm Hg dan PH 7,35-7,40 )  Saturasi oksigen dalam darah lebih dari 90%
  • 15. T H A N K S