Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan untuk kejang demam pada An. R di RSUP Dr. Sardjito.
2. Termasuk definisi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan kejang demam.
3. Juga memberikan informasi mengenai prognosis, risiko kejang berulang, risiko epilepsi, dan edukasi untuk orang tua.
Ringkasan dokumen tersebut adalah laporan keperawatan pasien yang menjalani operasi Rhinotomy Lateralis. Laporan tersebut mencakup identitas pasien, data fokus sebelum, selama dan sesudah operasi, serta analisis masalah dan rencana tindakan keperawatan."
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanVituuuut
Dokumen tersebut merupakan catatan asuhan keperawatan mengenai pasien bernama Ny. "S" yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung karena didiagnosis menderita Tuberkulosis Paru. Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak, serta memiliki riwayat penyakit serupa beberapa bulan sebelumnya. Berdasarkan pengkajian, ditemukan beberapa masalah keperawatan seperti bersihan jalan nafas tidak efektif
Dokumen tersebut merangkum tentang ronde keperawatan, yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien dengan melibatkan pasien dan tim keperawatan. Ronde keperawatan meliputi beberapa tahap yaitu pra ronde, pelaksanaan ronde, dan pasca ronde, dengan tujuan untuk meningkatkan pemikiran kritis, validasi data pasien, dan kemampuan dalam merencanakan tindakan keperawatan.
Format pengkajian pasien hemodialisa mencakup identitas pasien, penanggung jawab, keluhan utama, riwayat kesehatan, kebutuhan dasar, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa, dan tindakan. Format ini digunakan untuk menilai kondisi pasien secara menyeluruh.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan untuk kejang demam pada An. R di RSUP Dr. Sardjito.
2. Termasuk definisi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan kejang demam.
3. Juga memberikan informasi mengenai prognosis, risiko kejang berulang, risiko epilepsi, dan edukasi untuk orang tua.
Ringkasan dokumen tersebut adalah laporan keperawatan pasien yang menjalani operasi Rhinotomy Lateralis. Laporan tersebut mencakup identitas pasien, data fokus sebelum, selama dan sesudah operasi, serta analisis masalah dan rencana tindakan keperawatan."
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanVituuuut
Dokumen tersebut merupakan catatan asuhan keperawatan mengenai pasien bernama Ny. "S" yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung karena didiagnosis menderita Tuberkulosis Paru. Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak, serta memiliki riwayat penyakit serupa beberapa bulan sebelumnya. Berdasarkan pengkajian, ditemukan beberapa masalah keperawatan seperti bersihan jalan nafas tidak efektif
Dokumen tersebut merangkum tentang ronde keperawatan, yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien dengan melibatkan pasien dan tim keperawatan. Ronde keperawatan meliputi beberapa tahap yaitu pra ronde, pelaksanaan ronde, dan pasca ronde, dengan tujuan untuk meningkatkan pemikiran kritis, validasi data pasien, dan kemampuan dalam merencanakan tindakan keperawatan.
Format pengkajian pasien hemodialisa mencakup identitas pasien, penanggung jawab, keluhan utama, riwayat kesehatan, kebutuhan dasar, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa, dan tindakan. Format ini digunakan untuk menilai kondisi pasien secara menyeluruh.
Kejang demam disebabkan oleh perubahan keseimbangan ion di sel-sel saraf akibat kenaikan suhu tubuh pada demam. Peningkatan suhu 1 derajat Celcius dapat meningkatkan metabolisme 10-15% dan kebutuhan oksigen 20%, mengubah keseimbangan membran sel saraf pada anak. Hal ini menyebabkan difusi ion kalium dan natrium yang luas ke sel-sel saraf sekitar melalui neurotransmitter, mengakibatkan kejang.
Persamaan dan perbedaan teori martha e roger dengan dorothea oremReni Setia Gustina
Dokumen ini membandingkan teori Martha E. Rogers dan Dorothea Orem tentang keperawatan. Kedua teori ini memiliki persamaan yaitu berfokus pada manusia sebagai unit utuh, namun berbeda dalam fokusnya, di mana Rogers lebih umum memandang hubungan manusia dengan lingkungan sementara Orem lebih spesifik pada kemampuan mandiri pasien dalam perawatan diri.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi daftar diagnosa keperawatan NANDA (North American Nursing Diagnosis Association), NOC (Nursing Outcomes Classification), dan NIC (Nursing Interventions Classification) yang digunakan di Ruang I RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada bulan September 2008. Daftar tersebut mencakup 36 diagnosa keperawatan yang umum dijumpai beserta definisi masalah, tanda-tanda dan gejala, serta rencana intervensi keperawatan.
Luka bakar merupakan trauma yang disebabkan oleh panas dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan kulit secara lokal maupun sistemik. Penanganannya meliputi pencegahan shock, pemberian cairan infus, debridemen luka, dan perawatan luka secara terbuka atau tertutup untuk mencegah komplikasi seperti infeksi dan kontraktur. Prognosa tergantung pada lokasi, luas, dan derajat luka bakar serta keadaan pas
Pasien mengalami batuk yang sulit mengeluarkan lendir disertai sesak napas dan demam. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya ronchi basah di paru-paru, suhu tubuh tinggi, dan tanda-tanda kelelahan. Orang tua khawatir dengan kondisi anaknya.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, tipe, gejala, penyebab, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan demam. Demam didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh secara abnormal. Terdapat beberapa tipe demam seperti demam septik, remmiten, intermiten, kontinyu, dan siklik, yang memiliki ciri khas pada pola kenaikan suhu tubuhnya. Penyebab demam dapat berupa infeksi atau kondisi toksik, se
1. Dokumen membahas penggolongan dan tingkat keparahan luka bakar berdasarkan sumber panas, luas permukaan tubuh yang terkena, serta penanganan awal luka bakar termal, kimia, dan listrik.
Penyebab umum nyeri pinggang antara lain otot, infeksi ginjal, batu ginjal, abses ginjal, herpes zoster, aneurisme aorta, dan radang paru-paru. Nyeri pinggang tidak selalu berasal dari penyakit ginjal melainkan bisa juga disebabkan oleh kondisi lain. Gejala seperti demam tinggi, mual, kencing berwarna merah, serta nyeri yang berkepanjangan biasanya menandakan adanya masalah ginjal yang
1. Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi diare, yang terjadi akibat infeksi bakteri, virus, atau parasit yang merusak sel-sel usus dan mengganggu absorpsi cairan dan elektrolit. Hal ini menyebabkan peningkatan cairan di usus dan diare.
2. Jika diare berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi berat, asidosis metabolik, dan gangguan sirkulasi darah sehingga menimbulkan resiko syok.
3. T
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi keracunan, penyebab keracunan (makanan, obat-obatan, bahan kimia), gejala awal, dan tindakan pertolongan dasar pada kasus keracunan."
Dokumen tersebut membahas tentang irigasi telinga dan mata. Irigasi telinga bertujuan untuk membersihkan liang telinga dari nanah, serumen dan benda asing, sedangkan irigasi mata bertujuan untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dalam mata. Kedua prosedur memerlukan peralatan steril dan langkah-langkah khusus untuk menghindari komplikasi seperti infeksi, cedera, atau kehilangan pendengaran/
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis yang merupakan penyakit peradangan kulit yang ditandai dengan pembengkakan, kemerahan, dan gatal pada kulit. Penyebabnya dapat berasal dari luar seperti bahan kimia, fisik, maupun mikroorganisme, atau dari dalam tubuh seperti dermatitis atopik. Manifestasinya berupa ruam atau lesi pada kulit. Pengobatannya meliputi pencegahan, pengobatan top
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana janin berimplantasi dan tumbuh di luar rahim. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti di saluran telur, ovarium, atau ligamen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium serta ultrasonografi. Pengobatan utamanya adalah operasi untuk mengeluarkan janin dan organ yang terkena.
Kejang demam disebabkan oleh perubahan keseimbangan ion di sel-sel saraf akibat kenaikan suhu tubuh pada demam. Peningkatan suhu 1 derajat Celcius dapat meningkatkan metabolisme 10-15% dan kebutuhan oksigen 20%, mengubah keseimbangan membran sel saraf pada anak. Hal ini menyebabkan difusi ion kalium dan natrium yang luas ke sel-sel saraf sekitar melalui neurotransmitter, mengakibatkan kejang.
Persamaan dan perbedaan teori martha e roger dengan dorothea oremReni Setia Gustina
Dokumen ini membandingkan teori Martha E. Rogers dan Dorothea Orem tentang keperawatan. Kedua teori ini memiliki persamaan yaitu berfokus pada manusia sebagai unit utuh, namun berbeda dalam fokusnya, di mana Rogers lebih umum memandang hubungan manusia dengan lingkungan sementara Orem lebih spesifik pada kemampuan mandiri pasien dalam perawatan diri.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi daftar diagnosa keperawatan NANDA (North American Nursing Diagnosis Association), NOC (Nursing Outcomes Classification), dan NIC (Nursing Interventions Classification) yang digunakan di Ruang I RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada bulan September 2008. Daftar tersebut mencakup 36 diagnosa keperawatan yang umum dijumpai beserta definisi masalah, tanda-tanda dan gejala, serta rencana intervensi keperawatan.
Luka bakar merupakan trauma yang disebabkan oleh panas dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan kulit secara lokal maupun sistemik. Penanganannya meliputi pencegahan shock, pemberian cairan infus, debridemen luka, dan perawatan luka secara terbuka atau tertutup untuk mencegah komplikasi seperti infeksi dan kontraktur. Prognosa tergantung pada lokasi, luas, dan derajat luka bakar serta keadaan pas
Pasien mengalami batuk yang sulit mengeluarkan lendir disertai sesak napas dan demam. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya ronchi basah di paru-paru, suhu tubuh tinggi, dan tanda-tanda kelelahan. Orang tua khawatir dengan kondisi anaknya.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, tipe, gejala, penyebab, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan demam. Demam didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh secara abnormal. Terdapat beberapa tipe demam seperti demam septik, remmiten, intermiten, kontinyu, dan siklik, yang memiliki ciri khas pada pola kenaikan suhu tubuhnya. Penyebab demam dapat berupa infeksi atau kondisi toksik, se
1. Dokumen membahas penggolongan dan tingkat keparahan luka bakar berdasarkan sumber panas, luas permukaan tubuh yang terkena, serta penanganan awal luka bakar termal, kimia, dan listrik.
Penyebab umum nyeri pinggang antara lain otot, infeksi ginjal, batu ginjal, abses ginjal, herpes zoster, aneurisme aorta, dan radang paru-paru. Nyeri pinggang tidak selalu berasal dari penyakit ginjal melainkan bisa juga disebabkan oleh kondisi lain. Gejala seperti demam tinggi, mual, kencing berwarna merah, serta nyeri yang berkepanjangan biasanya menandakan adanya masalah ginjal yang
1. Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi diare, yang terjadi akibat infeksi bakteri, virus, atau parasit yang merusak sel-sel usus dan mengganggu absorpsi cairan dan elektrolit. Hal ini menyebabkan peningkatan cairan di usus dan diare.
2. Jika diare berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi berat, asidosis metabolik, dan gangguan sirkulasi darah sehingga menimbulkan resiko syok.
3. T
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi keracunan, penyebab keracunan (makanan, obat-obatan, bahan kimia), gejala awal, dan tindakan pertolongan dasar pada kasus keracunan."
Dokumen tersebut membahas tentang irigasi telinga dan mata. Irigasi telinga bertujuan untuk membersihkan liang telinga dari nanah, serumen dan benda asing, sedangkan irigasi mata bertujuan untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dalam mata. Kedua prosedur memerlukan peralatan steril dan langkah-langkah khusus untuk menghindari komplikasi seperti infeksi, cedera, atau kehilangan pendengaran/
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis yang merupakan penyakit peradangan kulit yang ditandai dengan pembengkakan, kemerahan, dan gatal pada kulit. Penyebabnya dapat berasal dari luar seperti bahan kimia, fisik, maupun mikroorganisme, atau dari dalam tubuh seperti dermatitis atopik. Manifestasinya berupa ruam atau lesi pada kulit. Pengobatannya meliputi pencegahan, pengobatan top
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana janin berimplantasi dan tumbuh di luar rahim. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti di saluran telur, ovarium, atau ligamen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium serta ultrasonografi. Pengobatan utamanya adalah operasi untuk mengeluarkan janin dan organ yang terkena.
Preeklampsia dan eklampsia adalah penyakit kehamilan yang ditandai dengan hipertensi, edema, dan proteinuria. Preeklampsia dapat berkembang menjadi eklampsia yang ditandai dengan kejang. Penatalaksanaannya meliputi pengobatan, pengakhiran kehamilan, serta pencegahan komplikasi melalui diet dan pola hidup sehat.
1. Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi di luar endometrium rahim.
2. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti kehamilan heterotopik, kehamilan ektopik kombinasi, dan kehamilan ektopik rangkap.
3. Faktor-faktor seperti infeksi, struktur tuba, dan gangguan fungsi silia tuba dapat memicu terjadinya kehamilan ektopik.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa masalah kebidanan seperti solusio plasenta, atonia uteri, dan emboli cairan ketuban. Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau seluruh plasenta dari korpus uteri setelah 20 minggu kehamilan. Atonia uteri adalah ketidakmampuan otot rahim untuk berkontraksi sehingga menyebabkan perdarahan yang tidak terkendali. Emboli cairan ketuban
Tiga lokasi kemungkinan kehamilan ektopik pada anak perempuan yang lahir dari ibu yang mengambil DES ialah tiub falopian, ovari, dan abdomen. Kehamilan ektopik disebabkan oleh faktor seperti infeksi, pembedahan sebelum ini, dan penggunaan hormon."
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dalam kehamilan, yang menjelaskan pengertian, faktor risiko, patofisiologi, gejala, klasifikasi, diagnosa, komplikasi, dan penanganannya. Hipertensi dalam kehamilan dapat berupa hipertensi karena kehamilan atau hipertensi kronik, dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius bagi ibu dan janin.
Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan plasenta dari dinding rahim sebelum persalinan. Faktor risiko solusio plasenta antara lain hipertensi, riwayat solusio plasenta, dan merokok. Tanda-tanda solusio plasenta meliputi perdarahan, nyeri abdomen, dan DJJ janin menurun. Asuhan kebidanan meliputi rujukan ke dokter, pemantauan kondisi ibu dan janin
Dokumen tersebut merupakan laporan kasus mengenai pasien wanita berusia 39 tahun dengan keluhan nyeri ulu hati yang didiagnosis menderita kehamilan ektopik usia 8 minggu di saluran tuba fallopii. Pasien dirawat dan mendapat penatalaksanaan berupa observasi, pemberian infus cairan dan obat serta konfirmasi diagnosis lebih lanjut dengan USG."
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan kegawatdaruratan maternal dan neonatal pada kehamilan lanjut, termasuk preeklamsi, eklamsi, placenta praevia, dan solutio placenta. Untuk preeklamsi dan eklamsi, dokumen menjelaskan tanda dan gejala serta penatalaksanaannya melalui pemberian obat dan induksi persalinan. Sedangkan untuk placenta praevia dan solutio placenta, dibedakan berdasarkan ge
2. PENGERTIAN EKLAMPSIA
• Eklampsia adalah suatu keadaan ketika preeklampsia
memburuk menjadi kejang
• Eklampsia adalah suatu keadaan dimana preeklampsia
tidak dapat diatasi sehingga mengalami gangguan yang
lebih lanjut yaitu hipertensi, edema, proteinuria, serta
kejang
3. ETIOLOGI
• Penyebab eklampsia belum diketahui secara pasti.
• Salah satu teori mengemukakan bahwa eklampsia
disebabkan iskemia rahim dan placenta (ischaemia
uteroplacentae).
4. MANIFESTASI KLINIS
Tanda-tanda atau gejala sebelum kejang
meliputi:
€ Sakit kepala
€ Hiperaktif refleks
€ Proteinuria
€ Generalized edema
€ Visual gangguan
€ Kuadran kanan atas rasa sakit atau nyeri epigastrium
5. KOMPLIKASI
Solusio plasenta: Biasa terjadi pada ibu dengan hipertensi akut.
Hemolisis: Gejala kliniknya berupa ikterik. Diduga terkait nekrosis
periportal hati pada penderita pre- eklampsia
Perdarahan otak: Merupakan penyebab utama kematian maternal
penderita eklampsia
Kelainan mata: Kehilangan penglihatan sementara dapat terjadi.
Perdarahan pada retina dapat ditemukan dan merupakan tanda gawat
yang menunjukkan adanya apopleksia serebri
6. KOMPLIKASI
• Edema paru
•Nekrosis hati: Terjadi pada daerah periportal akibat
vasospasme arteriol umum. Diketahui dengan pemeriksaan
fungsi hati, terutama dengan enzim
•Sindrom HELLP (hemolisis, elevated liver enzymes, dan low
platelet)
• Prematuritas
7. PENCEGAHAN
• Meningkatkan jumlah balai pemeriksaan antenatal dan
mengusahakan agar semua wanita hamil memeriksakan diri sejak
hamil muda
• Mencari pada setiap pemeriksaan tanda- tanda preeklampsia dan
mengobatinya segera apabila ditemukan
• Mengakhiri kehamilan sedapat-dapatnya pada kehamilan 37
minggu ke atas apabila setelah dirawat tanda-tanda pre-eklampsia
tidak juga dapat dihilangkan
8. PENATALAKSANAAN
Di saat kejang:
• Pelihara jalan nafas
• Miring dan ektensikan kepala
• Suction
• Berikan MgSO4
Perhatikan juga:
• Ruang perawatan harus tenang
• Jalan nafas, suction, terapi oksigen
• Pasang infus dengan cairan RL
• Tensi dan nadi diukur tiap 15 menit
• Keseimbangan cairan tubuh
9. PENGAKHIRAN KEHAMILAN:
• Pertimbangkan pengakhiran kehamilan bila:
• Keadaan umum penderita membaik dan telah sadar
• Bila persalinan telah mulai dan tak ada disproporsi sefalopelvik,
lakukan amniotomi dan bila syarat telah dipenuhi.
• Bila persalinan belum mulai, setelah 12 jam bebas kejang dapat
dipilih:
• Partus pervaginam
• Section caesare bila serviks masih kaku atau pada persangkaan
disproporsi aefalopelvik
10. PENGKAJIAN PRIMER
PRIORITAS PENILAIAN DILAKUKAN
BERDASARKAN :
• Airway (jalan nafas) dengan kontrol servikal
• Bersihkan jalan nafas
• Adanya/tidaknya sumbatan jalan nafas
• Distress pernafasan
• Tanda-tanda perdarahan di jalan nafas, muntahan, edema laring
• Breathing dan ventilasi
• Frekuensi nafas, usaha nafas dan pergerakan dinding dada
• Suara pernafasan melalui hidung atau mulut
• Udara yang dikeluarkan dari jalan nafas
11. •Circulation dengan kontrol perdarahan
• Denyut nadi karotis
• Tekanan darah
• Warna kulit, kelembaban kulit
• Tanda-tanda perdarahan eksternal dan internal
12. PENGKAJIAN SEKUNDER
• Data yang dikaji pada ibu dengan eklampsia adalah :
Data subyektif
• Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida , < 20 tahun atau > 35 tahun
• Riwayat kesehatan ibu sekarang: terjadi peningkatan tensi, oedema, pusing, nyeri
epigastrium, mual muntah, penglihatan kabur
• Riwayat kesehatan ibu sebelumnya: penyakit ginjal, anemia, vaskuler esensial, hipertensi
kronik, DM
• Riwayat kehamilan: riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa, hidramnion serta riwayat
kehamilan dengan pre eklamsia atau eklamsia sebelumnya
• Pola nutrisi: jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok maupun selingan
• Psiko sosial spiritual: Emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan kecemasan, oleh
karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi resikonya
13. PEMERIKSAAN PENUNJANG ;
• Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur,
diukur 2 kali dengan interval 6 jam
• Laboratorium : protein uri (+) atau (++)
• Berat badan: peningkatannya lebih dari 1
kg/minggu
• Tingkat kesadaran ; penurunan GCS sebagai tanda
adanya kelainan pada otak
• USG ; untuk mengetahui keadaan janin