Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Asal mula kampung paku.docx
1. 1
ASAL MULA KAMPUNG PAKU
Dahulu kala di sebuah tempat di pedalaman Manggarai Barat, hiduplah
seorang pria pemburu, bernama Koleng. Dia hidup seorang diri dan bekerja sebagai
pemburu ulung yang tangguh dan perkasa.
Pada suatu hari , seperti biasa Koleng pergi ke hutan untuk berburuh.
Sudah lama berjalan , koleng tak mendapatkan satu buruanpun.Hal ini membuat dia
nyaris kecewa dan putus asa. Ketika Koleng hendak berbalik arah dan balik ke
rumahnya, Koleng sangat terkejut dengan munculnya seekor babi hutan yang
rupanya sedang bunting. Keterkejutannya bertambah ketika tiba-tiba sang babi
berkata’hai pemuda, mulai sekarang kau tidak perlu lagi harus berburuh dan mencari
makanan di hutan seperti ini, ketahuilah di bawah kolong rumahMu ada sebuah
bongkahan batu berukuran kecil dan berwarna hitam,tumbuklah batu itu menjadi
serpihan halus ,dan ambilah serbuknya,serta taburkanlah di api pada dapurmu,
setelah itu nanti, kau akan melihat sesuatu akan terjadi, dan itulah yang akan
membantumu kelak untuk memenuhi kebutuhan hidup’ jelas san babi hutan. ‘Terima
kasih untuk petunjukmu itu, aku akan mencoba untuk melakukannya’ balas
Koleng.Pulanglah Koleng ke rumah dengan hati gembira.Sampai di rumah dia
langsung melakukan petunjuk yang di dapatnya.Setelah menaburkan serpihan batu
di api, tiba-tiba sebuah keajaiban terjadi..... dari balik asap api muncul sebuah sosok
lemah gemulai, rambutnya terurai lurus hinggga pinggang, sorot matanya tajam
seolah menghipnotis setiap mata yang menatap nya.’Siapa kamu sebenarnya..hai
gadis..’ tanya koleng tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.’Aku adalah utusan
sang pencipta yang datang untuk membantu mu, sekarang jadikanlah aku sebagai
istrimu dan biarkanlah kita hidup bersama untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Setelah lama hidup bersama, mengandunglah istri Koleng,saat perutnya
semakin membuncit,istri Koleng menginginkan sebuah buah yang sama sekali tak
ada di tempat mereka tinggal,demi cinta kepada sang istri tercinta, pergilah Koleng
ke hutan.Setelah sekian hari di perjalanan, buah itu tak di temukan juga,akhirnya,
Koleng memutuskan untuk balik ke rumah saja. Ketika sedang dalam perjalanan
pulang, dia bertemu dengan seekor burung .’Aku tau dimana kau bisa menemukan
buah yang kau cari itu, tapi satu syaratnya;kamu harus berhenti membunuh bangsa
kami’tawar sang burung.Tanpa berpikir lebih jauh lagi,Koleng menyetujui persyratan
sang burung.Lalu, sang burung membawa Koleng di sebuah tempat kemudian
memberikan buah yang di butuhkanya.Sampai di rumah, istri kolong sangat bahagia
menyambut kedatangan suaminya,apalagi Koleng memenuhi permintaannya.
Beberapa bulan kemudian, istri Koleng melahirkan seorang bayi
perempuan yang sangat cantik, kulitnya bersinar terang , dan rambutnya lurus
seperti ibunya.Lalu , mereka menamai anak itu;Jodat.
Beberapa tahun telah berlalu, kini Jodat tumbuh menjadi gadis cantik,
tapi sayang sifatnya beda jauh dari tampang luarnya.Jodat sangat sombong dan
serakah,Dia menganggap diri paling sempurna dan meremehkan gadis lain yang
seusia denganNya.Pekerjaan Jodat sehari-hari hanyalah berdandan dan berdiri
lama- lama di depan cermin, menatapi wajah cantikNya.Hal ini membuat Koleng juga
istrinya sedih sekaligus kecewa dengan sikap anak mereka.
Suatu hari, koleng memanggil anaknNya ,’Anakku.. Engkau harus bisa
merubah diri, dan jadilah anak yang senantiasa berbakti kepada orang tua, kamu
juga harus rendah hati dengan siapa saja’ Kata Koleng.’Ha..ha..ha.. karena tampang
ayah jelek , makanya ayah memberiku nasihat yang tak berguna seperti itu’ Jawab
Jodat dengan angkuh.Koleng tak mampu lagi tuk berkata, hatinya sakit dan kecewa
2. 2
mendengar jawaban Jodat, mereka hanya bisa berdoa dan berharap anakNya
berubah sikap.
Hari demi hari telah berlalu, kini Jodat tumbuh menjadi gadis dewasa
yang siap untuk bersuami.Suatu hari datanglah seorang pemuda tampan bernama
Lamur.Dia adalah seorang pengembara.Ketika melihat kecantikan Jodat, Lamur
langsung jatuh cinta pada pandangan pertama .Lalu, Lamur meminta bantuan
seorang kakek di desa tersebut.’Anakku..Jodat tak seperti gadis lain yang kau
kira....’nasihat sang kakek.’Maksud kakek..?.’ Tanya Lamur tak mengerti.’Ketahuilah,
Jodat memang cantik , tapi sayang, sifatnya beda jauh dengan tampang luarnya
yang menarik, jadi sangat disayangkan jika pemuda perkasa seperti kamu harus
mendampingi dia’ nasihat kakek.’Tapi kek.. Aku sangat mencintai gadis itu, cinta
dalam hati Ku pasti akan mampu menuntun Dia menuju jalan kebaikan’jawab
Lamur.’Baiklah..jika itu keinginanMu Aku akan mencoba tuk membantu, tapi jangan
salahkan Aku bila Kamu di tolak’ Kata Kakek.’Lalu, pergilah mereka ke rumah Jodat,
belum sampai di halaman rumah, Jodat menyambut mereka dengan tatapan
sinis.’Kami datang ke sini untuk melamar Jodat’ kata Kakek sebagai juru
bicara.’Ha..ha... jangan pernah bermimpi menjadi suami Ku hai pemuda tak di kenal,
aku tak sudi menatap wajah jelek Mu di sini’ umpat Jodat dengan
sombong.Pulanglah Lamur dengan persaan kecewa.Seiring berlalunya waktu,
begitu banyak pemuda-pemuda yang melamar Jodat, tapi, nasib mereka sama yakni
di tolak oleh Jodat.
Kini, tak ada seorang pemuda pun yang datang melamar Jodat lagi,
jangankan melamar , untuk mendekati rumah Jodat saja tak ada yang berani. Hal ini
, membuat Jodat gelisah dan cemas,kini dia berjanji dalam hati bahwa akan
menerima siapa saja yang melamarnya,tak peduli dia tampan atau jelek.Setelah
lama menanti, rupanya kecemasan Jodat terjawab,datanglah seorang pangeran
tampan dari kerajaan Nggatu.Namun, rasa sombong Jodat kembali muncul ketika
dia mengetahui bahwa yang datang melamarNya adalah putra mahkota.’Jangan
pernah berpikir bahwa karena kamu adalah anak raja, kamu seenaknya mengambil
aku menjadi istri mu, jadi pulanglah, karena Aku pasti menolakMu ’ ujar Jodat
semakin angkuh.Seperti pemuda lain, pulanglah pangeran dengan perasaan
kecewa.
Semenjak kejadian itu, tak ada sama sekali seorang pemuda pun yang
datang melamar Jodat.Tiga bulan telah beralalu, suatu hari, datanglah seekor biawak
dan seoran nenek.Jangankan untuk menyentuh, melihat biawak saja membuat Jodat
lari ketakutan.’Tenang hai gadis ...kami datang kesini untuk melamar engkau menjadi
istri cucuKu’, Kata sang Nenek sambil menunjuk biawak cucunya.’Apa.. aku harus
menikah dengan cucu mu... tak sudah hai tua bangka, untuk sebut namanNya saja
sudah buat Aku takut, apalagi harus mempersuami cucuMu...tidak sudi aku...’ ujar
Jodat sombong. Sesaat suasana hening, muka sang nenek merah padam menahan
marah.Tiba-tiba, sang nenek juga biawak berubah dan menghilang menjadi
gumpalan asap tebal. Dari balik asap itu timbul sebuah suara’Jadilah Engkau sebuah
tumbuhan jelek yang gampang layu, ujar sang suara. Lambat tapi pasti jadilah Jodat
sombong menjadi tumbuhan yang kini di sebut paku. Sekarang tumbuhan ini
beredar banyak di wilayah Sano Nggoang , khususnya kampung aku.
3. 3
TARA MANGAN BEO PAKU. (Bahasa Kempo)
Danong, one beo cikot one Manggarai Barat, mose cengata ata rona
reba, ngasang na Koleng, hia ka’eng hanang koe agu kerjan ga tukang wonok. Ca
leso, Koleng mo one puar tau wonok ndaot, nais nan lako diha ga, landing te na
manga ca gen cumang ndaot, beti na nain laing hitu ga, itu niak tau kole one sekang
hia ga, laing na tau lakon wa’i dia itu ita liha motang, motang hitu ga berat nge agu
tamba na tetel de Koleng ai motang hitu ngance jaong nge.’Bae laku caran tau
purung neka mai wonok terus kat hau ga, one ngaung sekang gau manga ca
mongko watu miteng, pepek lahu watu hitu,puli hitu ga ala ca rewok situ lahu na’a
one api.’Cembes na nai gaku denge jaong gau tu ra, kole ku ga tau pande si apa ca
runing gau tu.Laing hitu ga, kole nge Koleng one sekang na, mai hia pande taung si
apa ca runing de motang hitu one hia. Woko puli pepek liha watu, mai hia peke si
rewok na one api.Tetel na laing liha ai sale mai nus jiri manga kat ca ine wai molas,
di’a nar wekina ,wuk ‘n ga lewe cai one le’as.’nono ala ket aku jadi wina gau ga, puli
hitu ite cama-cama kawe hang.
Nais ka’eng cama ga , itu mendo nge wina de Koleng ga, laing hitu hia
niak hang wua haju ata toe na manga one beo dise,.Ai le mesen momang agu winan
ga, mo nge Koleng tau kawe wua haju hitu. Lor lako diha one puar ga toeng ita wua
haju hitu, itu kole one sekang hia ga. Laing one salang, ita liha ca mongko kaka
lelap, nggo;o jaong na’ Bae laku nia wan duhan manga wua situ,landing na hau toe
duha tau mbele hami kole.Toe nais na nuk de Koleng itu lut kat liha jaong de kaka
lelap hitu.Laing ca puli cumang wua hitu ga, itu kole nge Koleng ga.Cai one sekang
ga, cembes na nai de winana, ai Koleng wa si apa ca tegi diha.Pisa wulang wa ga
manga mantar dise Koleng ga ngasang na Jodat, di’a nan bakok lokena, wuk’n kole
lembis nuna inena,molas tu,u na hia tu.
Laun taung ga, mesenge Jodat ga, hia molas tu’u na, landing na hia
wanti wentor le lau,nuk diha ga hia ge ata molas one tana lono ho;o. Pande’n neteng
leso ka,eng olo mai sermeng puli hitu ga toe na poso tau lelo ranga di’a diha.
Lainng hitu ga, tu,a nge Jodat ga agu ngance tau manga rona hia ga. Ca
leso, mai ca ata reba mai one tana tadang mai, ita liha molas nan Jodat, mai hia ga
tegi campe one ca mpo ame.’Nono..toe cama nu ine wai bana ca nuk gau nge inwai
molas hitu’ tuing de mpo ame.’Ame da.at nan niak’n laku ine wai hitu,co’e kat caran
aku paka ngance jadi agu hia’m Wale deLamur.’Ome nggitu niak gau mente ga, ta
ma cama ite le sekang danak koe hitu, landing na neka rani aku ome toe tiba hau
liha ding.’Jaong de mpo ame.Itu mo ise one sekang de Jodat ga, toe mak cai olo
natas itu tiba kat le ranga pampang api le Jodat.’Neka na manga nipi tau jiri agu aku
hau , aku kat te manga bae hau , jadi hau paka kole muing, ai bae nan tau te tiba
laku hau ga’ butel de Jodat agu conda nge Lamur.Kole nge ata rona hitu ga damang
beti nai.Lor wa ga, toe na ma can kole ata tau mai tegi wendo hia,ko nan tau tegi
wendo, tau burut olo mai sekang dise kat toe na. Jejer nai de Jodat laing hitu ga,
nggo’o nuk one nai na , maram toena manga reban ata ca mai niak wendo hia,
tamat manga ge kri. Nais wa ga, itu tua anak de dalu tau niak wendo Jodat, tua kat
kole ruku toe di’a one serumbu na,’Neka nggo’o nuk gau , woko mantar de dalu hau
ga paka jadi wina gau aku... neka nipi nono’Jaong de Jodat. Cama nu ata rona iwo.,
kole damang beti nai de mantar de dalu. Laing puli hitu ga, tu’u-tu’u na toe manga
ata niak Jodat ga, pu’ung kole jejer nai dia ga. Ca leso, mai kat one sekang dise ca
ata tu,a ine agu mpo na landing’n ga mpo na ca weti mese, eleng tau petu;n kat weti
hitu liha te ngance, apa kole tau nunduk agu hia.’Inuk hami mai ndo’o ai niak hau
nge mpo gaku’ jaong data tu.a ine hitu agu toso mpo na.’Oe ine lopo , eleng tau ita
4. 4
gen laku mpo gau tu toe niak , apan kole jadi winana’ wale de Jodat. Beti na nai de
mpo ine hitu denge jaong de Jodat.Nais hema nditu, puli hitu ga jiri kat mesa si mpo
ine agu weti hitu. Ata manga ga rewung bakok, one mai rewung bakok denge ca
reweng le Jodat,’ hau jiri pu,u radak ca landi –lende ai le ruku toe di,am tu; .Laing ca
mesa nge mpo agu weti hitu ga, jiri kat paku nge Jodat ca mese nai hitu ko. Am pisa
mpulu taung wa ga jiri dor kat pu’u paku nditu ko itu ngasang’n beo hitu lata
ga.....PAKU......