Sekretaris Dewan Pengawas suatu perusahaan atau lembaga berperan penting dalam menyusun program kerja, laporan, kajian, dan urusan administratif lainnya.
Kalian tentu mengetahui, bahwa penyusunan jurnal penyesuaian digunakan untuk persiapan menyusun neraca dan laporan laba rugi. Dengan menyusun jurnal penyesuaian, maka perkiraan riil dan perkiraan nominal akan menunjukkan saldo yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Oleh karena itu, agar penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan dengan teliti dan benar, diperlukan suatu alat yang disebut neraca lajur atau kertas kerja.
Neraca lajur atau kertas kerja adalah suatu kertas berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan secara sistematis.
Tujuan penyusunan neraca lajur di antaranya sebagai berikut.
1. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
2. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian, sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal.
3. Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian.
Kalian tentu mengetahui, bahwa penyusunan jurnal penyesuaian digunakan untuk persiapan menyusun neraca dan laporan laba rugi. Dengan menyusun jurnal penyesuaian, maka perkiraan riil dan perkiraan nominal akan menunjukkan saldo yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Oleh karena itu, agar penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan dengan teliti dan benar, diperlukan suatu alat yang disebut neraca lajur atau kertas kerja.
Neraca lajur atau kertas kerja adalah suatu kertas berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan secara sistematis.
Tujuan penyusunan neraca lajur di antaranya sebagai berikut.
1. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
2. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian, sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal.
3. Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Merancang Laporan Tahunan Menarik Informatif - Sekretaris Dewas
1. MERANCANG LAPORAN TAHUNAN
YANG MENARIK DAN INFORMATIF
Lydia Okva Anjelia, S.I.Kom
Disampaikan dalam Pertemuan Sekretaris Dewan Pengawas Rumah Sakit, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
2018
5. SISTEMATIKA/FORMAT PENULISAN LAPORAN DEWAN PENGAWAS
1. Kata Pengantar 5. Bab II Kondisi BLU
a. Pelayanan
b. Keuangan
c. Organisasi & SDM
d. Sarana & Prasarana
2. Daftar Isi 6. Bab III Pelaksanaan Pengawasan
a. Kegiatan Pengawasan
b. Materi & Hasil Pengawasan
3. Ringkasan Eksekutif 7. Bab IV Kesimpulan & Rekomendasi
4. Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Maksud & Tujuan Pengawasan
c. Ruang Lingkup Pengawasan
8. Lampiran
Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-08/PB/2008
6. FORMAT LAPORAN DEWAN PENGAWAS
APAKAH LAPORAN HARUS
DIBUAT SEPERTI KARYA ILMIAH
ATAU SKRIPSI?
FORMAT SKRIPSI
• Kertas HVS putih 80 gram ukuran A4 (21 cm x 29,7 cm)
• Marjin :
Tepi atas dan tepi kiri : 4 cm
Tepi bawah dan tepi kanan : 3 cm
Rata kanan, tanpa tanda sambung / penghubung
• Jenis huruf Times New Roman ukuran 12 pt. Tidak dicetak miring
atau tebal, kecuali untuk kepentingan tertentu seperti menandai
bab, sub bab, istilah asing atau pengertian yang khusus / khas.
• Jarak antar kalimat adalah dua spasi, kecuali pada kutipan langsung
lebih dari tiga baris, juga pada tabel, skema, bagan, dan daftar
pustaka.
• Dan lain-lain
13. PROSES KERJA MERANCANG LAPORAN TAHUNAN
PENGGALIAN
IDE
PENGUMPULAN
DATA
PEMBUATAN
NARASI
PRODUKSI:
VISUALISASI
PEMBUATAN
OUTLINE
ANALISA DATA
VERIFIKASI DATA
16. Software-software yang sering
digunakan untuk desain grafis profesional
Corel Draw Adobe Photoshop Adobe Illustrator Adobe Indesign
Bukan
profesional?
MS. PowerpointMS. PublisherMS. Word
21. Three Variables
Two
Variables
Many
Points
Few
Points
Single
Variable
DISTRIBUTION
Two
Variables
Three Variables
RELATIONSHIP
Static over time
Simple
Share of Total
Accumulation
Subst. of Total
Components of Components
Change over
time
Relative Difference
Relative and Absolut
Difference
Few Periods – Relative Difference
Many
Periods
Few Periods – Relative and Absolut Difference
COMPOSITION
Cyclical DataNon-Cyclical Data
Few CategoriesMany Categories
Over Time
Many
Periods
Few
Periods
Many Categories
Two Variables
Many Items Few Items
Among Items
Few
Categories
Many
Categories
COMPARISON
What would
you like to
show?
Sumber: slidemodel.com
JENIS-JENIS GRAFIK (CHART)
22. Table with Embed Charts
Bar Charts
COMPARISON CHARTS CHART SUGGESTIONS
Column Chart
Column Chart Different Width
23. COMPARISON CHARTS CHART SUGGESTIONS
Column ChartMultiple Line Chart
Single Line Chart Circular Area Chart
1 2 3 4
1/1/2016
2/1/2016
3/3/20164/3/2016
5/4/2016
Terdapat beberapa pendekatan yang dapat dipertimbangkan untuk perbaikan metode kerja, yaitu:
eliminasi beberapa slide/materi/teks yang tidak tepat
menggabungkan beberapa elemen
merubah urutan
Menyederhanakan kalimat yang ada
a. Mengeliminasi beberapa pekerjaan yang tidak penting: Keuntungan dari eliminasi pekerjaan yang tidak penting ini adalah jikapekerjaan tersebut dapat dihilangkan maka tidak diperlukan implementasi perubahan yang menghabiskan uang. Tidak ada gangguan atau delay yangdisebabkan ketika terjadi perbaikan metode yang sedang dikembangkan, diuji maupun dijalankan. Tidak diperlukan pelatihan terhadap operator baru padametode yang baru. b. Menggabungkan beberapa operasi atau elemen:Pada prinsipnya pendekatan ini merupakan pendekatan yang digunakan untuk menyederhanakan metode yang ada dengan menggabung beberapa operasiyang memiliki hubungan terkait sehingga dapat digabungkan. c. Merubah urutan operasi:Pendekatan ini merupakan pendekatan yang merancang ulang metode yang digunakan agar didapatkan hasil metode yang lebih sederhana dan mudahtanpa terjadinya backtracking atau arus yang bolak balik antara proses yang satu dengan proses berikutnya.d. Menyederhanakan operasi seperlunya: Pendekatan ini merupakan pendekatan yang ada pada tahapan terakhir dariperubahan-perubahan metode kerja yang ada. Pendekatan ini dilakukan dengan menganalisis selurus proses yang ada terlebih dahulu, kemudiandilakukan penyederhanaan proses tersebut dengan metode mengeliminasi, mengatur ulang, atau menggabungkan proses yang ada tersebut.
Terdapat beberapa pendekatan yang dapat dipertimbangkan untuk perbaikan metode kerja, yaitu:
eliminasi beberapa slide/materi/teks yang tidak tepat
menggabungkan beberapa elemen
merubah urutan
Menyederhanakan kalimat yang ada
a. Mengeliminasi beberapa pekerjaan yang tidak penting: Keuntungan dari eliminasi pekerjaan yang tidak penting ini adalah jikapekerjaan tersebut dapat dihilangkan maka tidak diperlukan implementasi perubahan yang menghabiskan uang. Tidak ada gangguan atau delay yangdisebabkan ketika terjadi perbaikan metode yang sedang dikembangkan, diuji maupun dijalankan. Tidak diperlukan pelatihan terhadap operator baru padametode yang baru. b. Menggabungkan beberapa operasi atau elemen:Pada prinsipnya pendekatan ini merupakan pendekatan yang digunakan untuk menyederhanakan metode yang ada dengan menggabung beberapa operasiyang memiliki hubungan terkait sehingga dapat digabungkan. c. Merubah urutan operasi:Pendekatan ini merupakan pendekatan yang merancang ulang metode yang digunakan agar didapatkan hasil metode yang lebih sederhana dan mudahtanpa terjadinya backtracking atau arus yang bolak balik antara proses yang satu dengan proses berikutnya.d. Menyederhanakan operasi seperlunya: Pendekatan ini merupakan pendekatan yang ada pada tahapan terakhir dariperubahan-perubahan metode kerja yang ada. Pendekatan ini dilakukan dengan menganalisis selurus proses yang ada terlebih dahulu, kemudiandilakukan penyederhanaan proses tersebut dengan metode mengeliminasi, mengatur ulang, atau menggabungkan proses yang ada tersebut.
Suatu komposisi (layout) atau tata letak adalah suatu bidang dimana berbagai unsur dipadukan dengan aturan-aturan tertentu sehingg menjadi suatu rancangan yang menarik. Tata letak atau yang juga sering disebut dengan layout pada dasarnya adalah sebuah rancangan , secara fisik merupakan sket yang masih kasar untuk mengorganisir unsur-unsur grafis. Layout adalah merangkai unsurunsur grafis tertentu menjadi suatu susunan yang enak dan menyenangkan untuk dilihat, tinggi nilai estetisnya dan mencapai tujuan dengan cepat dan tepat. Layout sebagai pengatur elemen-elemen dasar desain pada tempat yang sepatutnya untuk mencapai terjadinya komunikasi yang efektif, menyenangkan, dan tercapai suatu tujuan tertentu. Tujuan dari tahapan layout adalah untuk mecari atau mendapatkan komposisi yang baik dan komunikatif. Dalam arti mudah dibaca dan ditangkap ,persuasif (kesan) , menimbulkan sugesti, baik gambar maupun teksnya secara cepat. Tahapan-tahapan dalam layout antara lain: miniatur layout (thumbnail sketch), layout kasar (rough layout), tata letak komprehensif (comprehensive / comp ).