Register instruksi atau Instruction Register yang disingkat IR merupakan bagian dari unit kendali. Untuk mengambil sebuah instruksi dari memori, komputer melakukan operasi membaca memori. Dalam operasi ini isi dari lokasi memori yang ditunjuk alamatnya ditempatkan pada bus W. Pada waktu yang sama, register instruksi disiapkan untuk pengisian pada tepi positif dari sinyal detak (clock) berikutnya.
Akumulator disingkat dengan A adalah sebuah register buffer yang menyimpan jawaban sementara selama komputer beroperasi. Dalam Gambar 1 diperlihatkan bahwa akumulator mempunyai dua macam keluaran. Keluaran dua keadaan secara langsung diteruskan ke bagian Arithmetic Logic Unit. Keluaran tiga-keadaan dikirimkan kepada bus W. Karena itu kata 8-bit dari akumulator secara terus menerus menggerakkan rangkaian Arithmetic Logic Unit; dan kata yang sama juga muncul pada bus W bilamana EA tinggi.
Register instruksi atau Instruction Register yang disingkat IR merupakan bagian dari unit kendali. Untuk mengambil sebuah instruksi dari memori, komputer melakukan operasi membaca memori. Dalam operasi ini isi dari lokasi memori yang ditunjuk alamatnya ditempatkan pada bus W. Pada waktu yang sama, register instruksi disiapkan untuk pengisian pada tepi positif dari sinyal detak (clock) berikutnya.
Akumulator disingkat dengan A adalah sebuah register buffer yang menyimpan jawaban sementara selama komputer beroperasi. Dalam Gambar 1 diperlihatkan bahwa akumulator mempunyai dua macam keluaran. Keluaran dua keadaan secara langsung diteruskan ke bagian Arithmetic Logic Unit. Keluaran tiga-keadaan dikirimkan kepada bus W. Karena itu kata 8-bit dari akumulator secara terus menerus menggerakkan rangkaian Arithmetic Logic Unit; dan kata yang sama juga muncul pada bus W bilamana EA tinggi.
Avaliação das notificações do atendimento antirrábico humano no periodo de 20...Neuder Wesley
O atendimento antirrábico humano é agravo de notificação compulsória de maior ocorrência no Estado do Pará. Em uma avaliação no Sistema de Informação de Agravos de Notificação – SINAN, no período de 2000 a 2015, representa das 1.049.519 notificações de todos os agravos, 454.302 registros de atendimento do agravo (32,89%, 푥 ̅ anual 30.287), seguido de Dengue com 271.103 ocorrências (19,63%, 푥 ̅ anual 18.074), Síndrome do Corrimento Cervical em Mulheres 140.084 (10,14%, 푥 ̅ anual 9.339), Acidentes por Animais Peçonhentos 98.959 (7,16%, 푥 ̅ anual 6.597), Hanseníase 85.071 (6,16%, 푥 ̅ anual 5.671) e outros agravos 331.865 (24,02%; 푥 ̅ anual 22.124).
Il viaggio in bici di una bottiglia Prosecco DOCElisa Siciliano
L`iniziativa si chiama #ProseccoToLondon ed è stata lanciata da Prosecco Cycling e da Villa Sandi, in partnership con il Consorzio di Promozione Turistica Marca Treviso.
Il lungo viaggio di Mike e Nick (i protagonisti) attraverso l`Europa è stato seguito, pedalata dopo pedalata, sui social network, attraverso l`hashtag #ProseccoToLondon.
In pochissimi giorni abbiamo raggiunto oltre 1 milione di utenti.
Projekt; Gjeometria ne programet shkollore e jeten e perditshmesidorelahalilaj113
-te dime te njehsojme siperfaqet e trupave te ndryshem gjeometrike
-formulat qe lidhen me to
-perdorime te gjeometrise ne shkolle;
-ne jeten e perditshme
Modul pelatihan AutoCAD Land Desktop untuk pengolahan data survey, yang meliputi pengelolaan data hingga perhitungan volume.
Pelatihan untuk 2 hari, sehingga modul terbagi untuk hari pertama dan hari kedua.
Modul digunakan bersamaan dengan dataset untuk latihan. Silakan kirim private message untuk mendapatkan dataset yang berkaitan dengan modul ini.
www.frasta-training.com
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
4. DEFINISI
Hec-Ras adalah program komputer yang memodelkan sistem hidrolik
aliran air melalui sungai-sungai alami dan saluran lain. Namun, program
ini satu-dimensi, yang berarti bahwa tidak ada pemodelan hidrolik yang
langsung berpengaruh pada perubahan bentuk penampang, tikungan,
dan dua-dan aspek tiga dimensi aliran.
8. Pembuatan File Project
• pilih menu File – New Project
•Klik tombol Default Project Folder di kanan atas, klik tombol
Create Folder … di sisi bawah layar, dan tuliskan nama folder
•Tuliskan judul project “ “. pada tempat yang telah disediakan di
bawah Title. Perhatikan nama file project yang dituliskan secara
automatis oleh HEC-RAS di bawah File Name “”
• Klik tombol OK pada layar konfirmasi tersebut.
10. Peniruan Geometri Saluran
Alur Saluran
• Aktifkan layar editor data geometri dengan memilih menu Edit
| Geometric Data … atau mengklik tombol Edit/Enter
geometric data.
Layar editor data geometri
11. Peniruan Geometri Saluran
• Pada layar yang muncul, isikan “Sederhana” sebagai nama River
dan “Grafika” sebagai nama Reach. Klik tombol OK.
• Setelah langkah di atas, pada layar editor data geometri
tampak sebuah denah alur saluran (“Sederhana”) yang memiliki
satu ruas (“Grafika”). Sisipkan peta situasi alur saluran dengan
mengklik tombol Add/Edit background pictures for the
schematic.
13. Peniruan Geometri Saluran
Tampang Lintang
• Aktifkan layar editor tampang lintang dengan mengklik tombol Cross
Section (ikon ke-2 dari atas pada papan tombol kiri).
• Tuliskan data tampang lintang (cross section), urut dari tampang di ujung
hilir sampai ke ujung hulu. Untuk menuliskan data tampang lintang, pilih
menu Options | Add a new Cross Section …, tuliskan nomor tampang
lintang “0”.
• Pada isian Description, isikan keterangan mengenai tampang lintang
(River Sta), yaitu “Batas hilir ruas Grafika Sta 0 m”.
• Tuliskan koordinat titik-titik tampang lintang, urut dari titik paling kiri
ke kanan; Station adalah jarak titik diukur dari kiri dan Elevation adalah
elevasi titik. Untuk River Sta “0”, data koordinat (Station,Elevation)
adalah sebagai berikut: (0,2), (2,0), (4,0), (6,2).
14. Peniruan Geometri Saluran
Layar editor tampang lintang setelah langkah pemberian nama
dan deskripsi tampang lintang River Sta 0
15. Peniruan Geometri Saluran
• Data selanjutnya adalah jarak tampang “0” ke tampang tetangga di
sisi hilir (Downstream Reach Lengths), yaitu jarak antar bantaran
kiri (left overbank, LOB), jarak antar alur utama (main channel,
Channel), dan jarak antar bantaran kanan (right overbank, ROB).
• Nilai koefisien kekasaran dasar, Manning’s n Values, adalah 0.02
untuk semua bagian tampang: LOB, Channel, dan ROB karena
tampang lintang saluran merupakan tampang tunggal, bukan
tampang majemuk.
• Isian selanjutnya, Main Channel Bank Stations
• Data ContExp Coefficients dibiarkan sesuai dengan nilai default
yang ada di dalam HEC-RAS
16. Peniruan Geometri Saluran
• Klik tombol Apply Data untuk menyimpan data ke dalam HEC-
RAS.
• Untuk menuliskan data tampang yang kedua di ujung hulu ruas
Grafika, pilih Options | Copy Current Cross Section … dan isikan
“1000” sebagai identifikasi/nomenklatur River Sta.
18. Peniruan Geometri Saluran
Pada layar yang muncul (Gambar 10), isikan “Sederhana” sebagai nama River dan “Grafika” sebagai nama Reach. Klik tombol OK.
Peniruan Geometri Saluran
• Pada isian Description, isikan keterangan mengenai tampang lintang (River
Sta), yaitu “Batas hulu ruas Grafika Sta 1000 m”.
• Isikan jarak tampang River Sta “1000” ke tampang di sebelah hilirnya
(Downstream Reach Lengths).
• Isian Manning’s n Values, Main Channel Bank Stations, serta ContExp
Coefficients tidak perlu diubah.
• Klik tombol Apply Data.
• Pilih menu Exit | Exit Cross Section Editor untuk kembali ke layar editor
data geometri.
• . Untuk menampakkan seluruh tampang lintang, perbesar layar dengan
memilih menu View | Set Schematic Plot Extent …. Isikan nilai “1.2” dan “-
0.2” berturut-turut pada Top Extent dan Bottom Extent.Klik OK
19. Peniruan Geometri Saluran
Pada layar yang muncul (Gambar 10), isikan “Sederhana” sebagai nama River dan “Grafika” sebagai nama Reach. Klik tombol OK.
Peniruan Geometri Saluran
• Apabila layar terlalu besar, aturlah ukuran layar pilih menu View | Zoom In,
tarik (drag) kursor mengelilingi alur sungai.
Layar pengaturan schematic plot extent pada editor data geometri
20. Peniruan Hidraulika (syarat batas)
• Aktifkan layar editor data aliran permanen dengan memilih
menu Edit | Steady Flow Data … atau mengklik tombol
Edit/Enter steady flow data
• Isikan besaran debit di batas hulu (RS 1000) “4” pada PF1 dan
“6” pada PF2
• Klik tombol Reach Boundary Conditions …. Dengan posisi
kursor pada Downstream, klik tombol Known W.S.
23. Peniruan Hidraulika (syarat batas)
• Klik tombol Apply Data
• Isikan pada Title “Debit aliran 4 dan 6 m3/s” sebagai judul data aliran
permanen.
Layar utama HEC-RAS setelah data aliran permanen selesai dituliskan
24. Hitungan Hidraulika
• Aktifkan layar hitungan aliran permanen dengan memilih menu Run | Steady
Flow Analysis
• Buat file Plan baru dengan memilih menu File | New Plan dan isikan pada
Title “Hitungan profil aliran permanen” sebagai judul plan.
• Isikan “S01” pada layar yang muncul, yang meminta short plan identifier.
26. Hitungan Hidraulika
• Aktifkan modul hitungan hidraulika dengan mengklik tombol Compute.
• Tutup layar hitungan dengan mengklik tombol Close
Layar hitungan hidraulika setelah hitungan profil PF1 dan PF2 selesai
28. Presentasi Hasil Hitungan
PRESENTASI HASIL HITUNGAN DI SEBUAH TAMPANG LINTANG
• Pilih menu View | Cross-Sections
Profil muka air hasil hitungan di salah satu tampang lintang
29. Presentasi Hasil Hitungan
• Pada layar Cross Section, pilihRiver Sta.
• Grafik disisipkan ke dalam dokumen MSWord melalui perintah
Edit | Paste.
30. Presentasi Hasil Hitungan
• Pilih menu View | Water Surface Profiles
• Kontrol terhadap tampilan grafik profil muka air dapat diatur
melalui menu Options.
PRESENTASI HASIL HITUNGAN PROFIL MUKA AIR DI SEPANJANG ALUR
Profil muka air hasil hitungan di sepanjang alur
31. Presentasi Hasil Hitungan
• Pilih menu View | General Profile Plot
• Selain profil kecepatan aliran, pemakai dapat menampilkan profil
debit aliran, luas tampang aliran, dan berbagai parameter lain
dengan memilihnya melalui menu Standard Plots.
PRESENTASI HASIL HITUNGAN PROFIL PROFIL
VARIABEL ALIRAN DI SEPANJANG ALUR
32. Presentasi Hasil Hitungan
PRESENTASI HASIL HITUNGAN PROFIL PROFIL VARIABEL
ALIRAN DI SEPANJANG ALUR
Profil kecepatan aliran hasil hitungan di sepanjang alur
33. Presentasi Hasil Hitungan
PRESENTASI HASIL HITUNGAN DALAM BENTUK TABEL
• Pilih menu View | Detailed Output Tables
• Tabel dapat direkam ke dalam clipboard dengan memilih menu
File | Copy to Clipboard (Data and Headings), untuk kemudian
dapat disisipkan ke dalam program aplikasi lain.
• Tabel hasil hitungan ditampilkan dengan memilih menu View |
Profile Summary Table
35. Peniruan Hidraulika
(syarat batas dan awal)
• Aktifkan layar editor dengan memilih menu Edit | Unsteady
Flow Data
• Klik tombol Flow Hydrograph sebagai pilihan boundary
condition type pada RS 1000.
• klik tombol Interpolate Missing Values, Untuk mengisi
koordinat hidrograf debit yang masih kosong.
36. Peniruan Hidraulika
(syarat batas dan awal)
Layar editor data hidrograf debit pada untuk pengaturan syarat batas hulu
(gambar kiri) dan plot hidrograf debit (gambar kanan)
37. Peniruan Hidraulika
(syarat batas dan awal)
• Klik tombol OK untuk menutup layar editor hidrograf debit dan kembali ke layar
editor data aliran tak permanen.
Layar editor data aliran tak permanen setelah pengisian data hidrograf
debit sebagai syarat batas hulu di RS 1000
38. Peniruan Hidraulika
(syarat batas dan awal)
• Bawa kursor ke kotak di kanan RS 0 dan klik kotak tersebut.
• Klik tombol Stage Hydrograph sebagai syarat batas hilir di RS 0.
• Klik tombol Interpolate Missing Values untuk mengisi koordinat
hidrograf muka air yang masih kosong.
39. Peniruan Hidraulika
(syarat batas dan awal)
Layar editor data hidrograf muka air pada untuk pengaturan
syarat batas hilir (gambar kiri) dan plot hidrograf muka air
(gambar kanan)
40. Peniruan Hidraulika
(syarat batas dan awal)
Layar editor data hidrograf muka air pada untuk
pengaturan syarat batas hilir (gambar kiri) dan plot
hidrograf muka air (gambar kanan)
41. Peniruan Hidraulika
(syarat batas dan awal)
• Klik tombol Initial Conditions untuk mengaktifkan layar editor
pengaturan syarat awal.
• Klik tombol Apply Data
42. Peniruan Hidraulika (syarat batas dan awal)
• Simpan data aliran tak permanen dengan memilih menu File | Save Unsteady
Flow Data.
Layar editor data aliran tak permanen setelah pengisian
data debit awal di RS 1000 sebagai syarat awal
44. Peniruan Hidraulika
(syarat batas dan awal)
• Simpan data yang telah ada (syarat batas pertama) ke dalam file
yang berbeda dengan memilih menu File | Save Unsteady Flow
Data As
Penyimpanan data aliran tak permanen “Sederhana.u01” ke
dalam file “Sederhana.u02” dengan mengubah judul data
45. Peniruan Hidraulika
(syarat batas dan awal)
• Tuliskan koordinat hidrograf debit (t,Q) yang baru: (0,6) dan (12,6) dengan
menuliskan angka “6” pada baris jam ke-0 dan ke-12. Klik tombol Interpolate
Missing Values untuk mengisi nilai-nilai debit yang lain.
• Klik pada kotak di bawah Boundary Condition Type dan di kanan RS 0
yang bertuliskan Stage Hydrograph
• Aktifkan layar editor pengaturan syarat awal dengan mengklik tombol Initial
Conditions.
• Klik tombol Apply Data dan simpan data ke dalam disk dengan memilih
menu File | Save Unsteady Flow Data.
46. Peniruan Hidraulika
(syarat batas dan awal)
Hidrograf debit di batas hulu untuk syarat batas (kiri)dan
hidrograf muka air di batas hilir untuk syarat batas (kanan)
47. Hitungan Hidraulika
• Aktifkan layar hitungan aliran tak permanen dengan memilih menu Run
| Unsteady Flow Analysis
• Pada Unsteady Flow File, pilih syarat batas yang pertama, yaitu
“Hidrograf debit dan muka air konstan”.
• Klik pada tiga kotak pilihan Programs to Run, yaitu Geometry
Preprocessor, Unsteady Flow Simulation, dan Post Processor.
• Pada kelompok Simulation Time Window, tuliskan tanggal dan pukul
awal dan akhir simulasi.
• Pada kelompok Computation Setting, pilih “15 Minutes” sebagai
selang waktu hitungan.
• Simpan data hitungan ke dalam file plan dengan memilih menu File |
Save Plan As
48. Hitungan Hidraulika
• Aktifkan modul hitungan hidraulika aliran tak permanen dengan
mengklik tombol Compute.
Layar penyimpanan file plan
51. Hitungan Hidraulika
• Tutup layar hitungan HEC-RAS Finished Computations dengan
mengklik tombol Close
• Tutup pula layar Unsteady Flow Analysis dengan memilih menu File |
Exit
Layar utama HEC-RAS setelah hitungan aliran tak permanen selesai
52. Contoh Soal dan Penyelesaian
Mengitung Kedalaman Bridge
Scour menggunakan aplikasi
HEC-RAS
53. Soal
Kedalaman bridge scour dihitung dengan
debit 500 m3
/s di S. Tirtaraya reach Hulu
dan 110 m3
/s di S. Tirtagiri reach Gunung.
54. Penyelesaian
• Buat simulation plan baru untuk keperluan hitungan kedalaman
bridge sccour ini.
1. Aktifkan layar Steady Flow Analysis. Pilih “Jembatan” pada pilihan
Geometry File.
2. Aktifkan layar editor Steady Flow Data. Masukkan data debit pada setiap
batas hulu reach seperti tampak pada Gambar 1. Simpan file data aliran
permanen (steady flow data) yang baru dibuat ini ke dalam file dengan judul
“Gerusan lokal di pilar jembatan”.
1. Definisikan syarat batas hilir di setiap reach dengan mengklik tombol Reach
Boundary Conditions… yang ada pada layar editor Steady Flow Data. Pilih
Rating Curve sebagai batas hilir S. Tirtaraya reach Hilir dan S. Tirtabaru
reach Kanal Banjir. Masukkan angka-angka koordinat rating curve seperti
tampak pada Gambar 2.
55. 4. Kembali ke layar Steady Flow Analysis dan tambahkan kalimat seperlunya di
bagian Plan Description. Simpan file Plan dengan judul “Gerusan lokal di
sekitar pilar jembatan” dan ShortID “BridgeScour” (lihat Gambar 3).
Gambar 1: Syarat batas debit aliran di batas hulu setiap reach
56. Gambar 2: Syarat batas rating curve di batas hilir S. Tirtaraya reach
Hilir dan S. Tirtabaru reach Kanal Banjir
57. Gambar 3: Layar Steady Flow Analysis pada simulasi
bridge scour
58. Flow Optimization
Syarat batas debit di hulu reach Tirtaraya Hilir adalah 366 m3
/s dan di Kanal
Banjir adalah 244 m3
/s. Angka ini adalah perkiraan, mengingat distribusi debit di
Junction Gelang tidak diketahui. Ini berbeda dengan debit di batas hulu Tirtaraya
Tengah karena Junction Tanggi merupakan pertemuan (confluence) dua anak
sungai. Debit di Tirtaraya Tengah merupakan jumlah debit dari Tirtaraya Hulu dan
Tirtagiri Gunung. Junction Gelang merupakan percabangan (bifurcation). Di
Junction Gelang, aliran dari Tirtaraya Tengah sebagian mengalir ke Tirtaraya Hilir
dan sebagian yang lain mengalir ke Tirtabaru Kanal Banjir. HEC-RAS menyediakan
opsi Flow Optimizations untuk menghitung distribusi debit di tempat seperti Junction
Gelang tersebut.
59. Pada layar Steady Flow Analysis, pilih menu Options | Flow
Optimizations … dan klik pada Junction Gelang seperti tampak
pada Gambar 4.
Gambar 4: Opsi flow optimization dalam hitungan debit di Juntion Gelang
60. Dengan pengaktifan opsi ini, maka HEC-RAS akan melakukan
hitungan debit di Junction Gelang secara iteratif. HEC-RAS akan
menghitung distribusi debit ke Tirtaraya Hilir dan Tirtabaru Kanal
Banjir sedemikian hingga tinggi energi tepat di hilir junction, yang
diperoleh dari Tirtaraya Hilir dan Tirtabaru Kanal Banjir, akan sama
atau selisih keduanya lebih kecil daripada nilai toleransi (default
0.02 ft).
61. Flow Distribution
Salah satu langkah penting yang harus dilakukan dalam simulasi aliran untuk
menghitung kedalaman bridge scour adalah pengaktifan opsi Flow Distribution
Location. Bridge scour analysis memerlukan informasi distribusi aliran di 3 tampang
lintang (cross section), yaitu di tampang lintang jembatan, tampang lintang persis di
hulu jembatan, dan tampang lintang di approach flow. Di Bab 3 ketiga tampang
lintang ini dinamai cross section jembatan, cross section nomor 3, dan cross section
nomor 4. Agar HEC-RAS menghitung distribusi aliran di suatu tampang, maka
tampang lintang tersebut dibagi menjadi beberapa pias.
62. Pada layar Steady Flow Analysis, pilih menu Options | Flow Distribution Locations …
Pilih River Sungai Tirtaraya, Reach Hulu. Pilih Upstream RS 5920 dan Downstream
RS 5875 (lihat Gambar 5). Pilihan ini akan menetapkan cross section nomor 5920,
5905, 5900, 5890, dan 5875 sebagai tampang lintang yang akan dihitung distribusi
alirannya. HEC-RAS sebenarnya hanya memerlukan distribusi aliran di cross section
5920, 5905, dan 5900, namun tidak ada salahnya untuk melakukannya pula pada
tampang lintang di hilir jembatan, yaitu cross section 5890 dan 5875. Bahkan, dapat
pula dilakukan pada semua cross section. Gambar 5 menunjukkan cross section
5890 sampai 5875 dibagi menjadi 31 pias, yaitu masing-masing 7 pias di left dan
right overbank, serta 17 pias di main channel. Klik tombol Set Selected Range untuk
mengeksekusi pembagian cross section tersebut. Apabila ingin mengubah jumlah
pias, jangan lupa untuk mengklik tombol Clear All sebelum melakukan perubahan.
63. Jumlah pias (SubSections) di left overbank, main channel, right
overbank ditentukan dengan memperhatikan bentuk tampang
lintang dan pola aliran di sungai tersebut. Jumlah pias maximum
dalam satu cross section adalah 45. Satu langkah yang baik dalam
melakukan hitungan bridge scour adalah dengan melakukan
semacam sensitivity analysis jumlah pembagian pias. Yang dicari
adalah jumlah pias sedemikian hingga kedalaman bridge scour
tidak berubah terhadap perubahan jumlah pias.
64. Gambar 5: Jumlah pias untuk hitungan distribusi aliran di
cross section sekitar jembatan
65. Flow Computation
Setelah opsi Flow Distribution Location diaktifkan dan jumlah pias di cross
section sekitar jembatan ditetapkan, lakukan hitungan aliran dengan
mengklik tombol Compute. Jangan lupa untuk menyimpan file Plan terlebih
dulu melalui menu File | Save Plan. Setelah hitungan aliran selesai, baru
hitungan kedalaman bridge scour dapat dilakukan.
66. Kedalaman Bridge Scour
• Hitungan kedalaman bridge scour dilakukan melalui menu Run | Hydraulic Design
Functions … atau dengan mengklik papan tombol ke-13 dari kiri pada layar utama HEC-
RAS. Apabila layar belum menunjukkan Hydraulic Design | Bridge Scour, pilih menu Type |
Bridge Scour ….
• Pada layar Bridge Scour, pilih River Sungai Tirtaraya dan Reach Hulu. Layar seharusnya
sudah menunjukkan Profile PF 1 dan River Sta. 5900 BR. Apabila belum, atur hingga
menunjukkan Profile PF 1 dan River Sta. 5900 BR.
• HEC-RAS menyediakan 3 pilihan hitungan scour, yaitu Contraction, Pier, dan Abutment.
67. Contraction Scour
• Data yang dibutuhkan untuk menghitung contraction scour hampir
semua telah secara automatis diambil sendiri oleh HEC-RAS dari
output hasil hitungan aliran di 3 cross section, yaitu di jembatan, di
hulu jembatan, dan di approach flow. Data yang diinputkan oleh
pengguna adalah d50 dalam satuan milimeter dan koefisien K1 (lihat
Gambar 6).
69. • Dalam contoh ini, diameter sedimen d50 adalah 2.1 mm, baik di left overbank, main channel,
maupun right overbank. Nilai K1 dihitung oleh HEC-RAS berdasarkan nilai temperatur air yang
diinputkan oleh pengguna. Klik tombol K1 … dan tuliskan 26 pada isian data Water Temp (C).
HEC-RAS menghitung K1 bernilai 0.640.
• HEC-RAS menghitung contraction scour dengan persamaan Laursen versi clear-water scour atau
Laursen versi live-bed scour. Pengguna dapat memilih salah satu dari kedua versi persamaan
tersebut, namun sebaiknya pilihan diserahkan kepada HEC-RAS. Biarkan pilihan Equation pada
posisi Default.
• Contraction scour dapat dihitung dengan mengklik tombol Compute sekarang atau setelah
penginputan data untuk hitungan pier scour dan abutment scour selesai dilakukan. Saat tombol
Compute diklik, HEC-RAS melakukan hitungan contraction, pier, dan abutment scour. Oleh
karena itu, di sini input data untuk ketiga hitungan scour akan diselesaikan lebih dulu, baru
dilakukan hitungannya.
70. Pier Scour
• HEC-RAS menghitung pier scour dengan persamaan CSU (California
State University) atau Froehlich. Dalam contoh ini, pier scour dihitung
dengan persamaan CSU (lihat Gambar 7).
• Data yang diinputkan oleh pengguna ada 4 jenis, yaitu bentuk pilar,
sudut datang aliran menuju ke pilar (Angle), bentuk dasar sungai (K3),
dan diameter sedimen (D95).
• Bentuk pilar (Shape) adalah round nose. Sudut datang aliran menuju
pilar (Angle) 0, bentuk dasar sungai adalah plane bed and antidune,
dan diameter sedimend95 adalah 56.7 mm.
72. Abutment Scour
• HEC-RAS menghitung abutment scour di pangkal jembatan kiri dan kanan
secara terpisah. HEC-RAS memakai persamaan HIRE atau Froehlich untuk
menghitung abutment scour. Pengguna dapat memilih persamaan yang
dipakai untuk menghitung abutment scour atau menyerahkan pemilihannya
kepada HEC-RAS dengan menginputkan Default pada isian Equation (lihat
Gambar 8).
73. • Gambar 8: Layar editor data hitungan abutment scour
74. • Pengguna memasukkan data jenis pangkal jembatan dengan memilih salah
satu dari 3 jenis, yaitu vertical abutment, vertical abutment with wing walls,
atau spill-through abutment. Selain itu, pengguna memasukkan sudut
pangkal jembatan terhadap arah aliran sebagai data Skew dalam satuan
derajat. Skew 90 jika pangkal jembatan menjorok ke dalam sungai tegak
lurus arah aliran, < 90 apabila pangkal jembatan menjorok miring ke arah
hilir, dan > 90 apabila pangkal jembatan menjorok miring ke
arah hulu.Total Bridge Scour.
75. Total Bridge Scour
Setelah semua data contraction, pier, dan abutment diinputkan, hitungan kedalaman scour
di masing-masing bagian (contraction scour, scour di setiap pier, dan scour di kiri dan kanan
abutment) dilakukan dengan mengklik tombol Computer.
Kedalaman scour adalah kombinasi dari setiap bagian.
Kedalaman scour akibat penyempitan alur (contraction scour) ditambah kedalaman scour
di setiap pilar (pier scour).
Kedalaman scour akibat penyempitan alur (contraction scour) ditambah dengan kedalaman
scour di setiap pangkal jembatan (pangkal jembatan kiri dan pangkal jembatan kanan).
Hasil hitungan bridge scour disajikan dalam bentuk grafis (Gambar 9) dan resume atau
ringkasan (Gambar 10).
78. Tabel di bawah ini merangkum hasil hitungan bridge scour di atas.
Tabel 1: Estimasi kedalaman bridge scour
Scour (m) Abutment kiri Pilar #1 Pilar #2 Abutment kanan
Contraction 0.30 0.18 0.18 0.30
Abutment/pier 2.60 1.35 1.35 2.60
Total 2.90 1.53 1.53 2.90
79. Hasil hitungan pada contoh di sini menunjukkan kedalaman scour
di semua pier sama. Hal ini disebabkan paramater aliran di setiap pier,
yang diperoleh dari distribusi aliran (Flow Distribution Location) di
setiap pilar adalah sama. Kedalaman scour di setiap pier tidak selalu
sama, bergantung pada parameter aliran di setiap pier. Itulah
sebabnya, opsi Flow Distribution Location pada simulasi steady flow
analysis harus diaktfikan untuk menghitung parameter aliran di setiap
pias.
80. Demikian pula, hasil hitungan pada contoh di sini menunjukkan
kedalaman scour di pangkal jembatan kiri dan kanan adalah sama. Ini
disebabkan geometri pangkal jembatan kiri dan kanan (data abutment)
adalah sama dan, kebetulan, parameter aliran di pias pangkal
jembatan kiri dan kanan juga sama. Inilah satu alasan lagi untuk
mengaktifkan opsi Flow Distribution Location pada simulasi steady flow
analysis.