Pantun adalah salah satu jenis puisi tradisional Indonesia yang bersajak dengan pola a-b-a-b dan terdiri atas empat baris. Setiap baris pantun harus memiliki 8-12 suku kata. Pantun biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan secara halus dan menguji kemampuan berpikir seseorang.
Puisi Lama adalah karya sastra yang harus dilestarikan oleh bangsa Indonesia sendiri. Puisi Lama terdiri dari Pantun, Syair, Talibun, Karmina, Seloka, Gurindam
Old Poetry is a literary work that must be preserved by the Indonesian nation itself. Old Poetry consists of a Pantun, Syair, Talibun, Karmina, Seloka, Gurindam
Please Subribe me
Email: fadrymuhammad50@gmail.com
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)Student
dalam power point yang ini dilengkapi dengan ciri cirin perbedaan dan pengertian dan hal lainnya, jadi yu beca teman. ini untuk semua kalangan terutama kelas XII
Puisi Lama adalah karya sastra yang harus dilestarikan oleh bangsa Indonesia sendiri. Puisi Lama terdiri dari Pantun, Syair, Talibun, Karmina, Seloka, Gurindam
Old Poetry is a literary work that must be preserved by the Indonesian nation itself. Old Poetry consists of a Pantun, Syair, Talibun, Karmina, Seloka, Gurindam
Please Subribe me
Email: fadrymuhammad50@gmail.com
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)Student
dalam power point yang ini dilengkapi dengan ciri cirin perbedaan dan pengertian dan hal lainnya, jadi yu beca teman. ini untuk semua kalangan terutama kelas XII
power point ini dushare untuk membantu siswa kelas XI SMA Dasar dalam memahami dan menganalisi teks pantun yang masuk dalam KD pembelajaran Bhs Indonesia
power point ini dushare untuk membantu siswa kelas XI SMA Dasar dalam memahami dan menganalisi teks pantun yang masuk dalam KD pembelajaran Bhs Indonesia
puisi rakyat merupakan materi pengingat jenis-jenis sastra lama yang pernah menghiasai kesusastraan indonesia. seperti; syair, pantun, gurindam, karmina, dll
1. Apa itu pantun?
Pada prinsipnya pantun adalah bentuk dari puisi. Terdapat dua
macam jenis puisi yang ada di Indonesia, yaitu puisi lama dan
puisi baru. Puisi lama adalah puisi kaku yang sangat terikat pada
aturan kaidah persajakan. Sudah dikenal lama sejak bahasa
melayu digunakan di Semenanjung Selatan, Malaya (sekarang
Malaysia) dan pantai dan Kepulauan Timur Sumatera.
Sedangkan puisi baru adalah puisi yang sudah tidak terikat pada
aturan kaidah persajakan dan lebih modern pada pilihan katanya.
Puisi baru ini mulai hadir di masyarakat Indonesia sekitar tahun
1918-an. Era ini merupakan era munculnya kesusastraan angkatan
Balai Pustaka.
Pantun sendiri merupakan senandung berbentuk puisi yang
dinyanyikan, dapat di temui di banyak kebudayaan. Biasanya
digunakan sebagai cara halus untuk menyampaikan maksud
tertentu kepada orang lain. Pantun dapat menunjukkan kecekatan
seseorang dalam berpikir dan bersilat dengan kata.
baca juga : pantun jenaka
Kaidah dan Ciri Pantun
Kita fokus ke pantun sekarang . Pantun adalah salah satu jenis
dari puisi lama, selain dari puisi jenis mantra, karmina, syair,
gurindam, talibun, seloka dan bidal. Nah, di antara semua jenis
puisi lama tersebut, pantun adalah jenis yang paling tua. Contoh
pantun lainnya:
2. Alangkah elok perak dan intan
Sulit mencarinya setengah mati
Orang gunung berlayar ke lautan
Tak tau apa yang hendak cari
Dengan melihat contoh itu, kamu tentunya dapat memahami
bahwa membuat sebuah pantun haruslah terikat pada aturan-
aturan dan kaidah agar sebuah tulisan dapat digolongkan sebagai
sebuah pantun. Pantun haruslah memiliki ciri-ciri khusus yang
membedakannya dengan tulisan lainnya. Ciri-ciri pantun adalah
sebagai berikut ini.
Baca : bilangan prima
1. Dalam satu baitnya terdiri dari empat baris/larik.
2. Tiap baris nya berisi 4–5 kata atau 8–12 suku kata. Jadi ingat,
tiap-tiap larik haruslah minimal memiliki 8 suku kata dan
maksimalnya 12 suku kata.
3. Baris pertama dan kedua disebut sampiran. Yaitu kalimat
pembuka pembicaraan yang kurang penting seperti basa-basi
penyapa ,yang terkadang lucu, terkadang juga tidak masuk
akal. Fungsinya menarik perhatian yang diajak bicara.
4. Baris ketiga dan keempat adalah isi dari pantun. Isi adalah
pembicaraan yang dijadikan tujuan atau kalimat tentang hal
yang ingin disampaikan, bisa berupa saran, nasihat, kritik,
rayuan, percintaan dan lain sebagainya.
5. Memiliki rima akhir (sajak) yang berpola a-b-a-b. Pantun pada
tiap-tiap akhir kalimat di setiap baris harus memiliki :
6. a. Huruf akhir di baris ke 1 sama dengan huruf akhir di baris ke
3,
3. 7. b. Huruf akhir di baris ke 2 sama dengan huruf akhir di baris
ke 4.
8. Untuk dicatat pola a-b-a-b boleh di satu huruf terakhir saja
yang sama, tapi akan lebih bagus bila dua huruf terakhirnya
sama.
9. Akan lebih baik lagi kalau pantun memiliki rima tengah di
setiap barisnya (tapi ini boleh diabaikan).
baca : tabel periodik