1. Pemberian antibiotik yang tepat dan optimal sangat penting untuk menentukan prognosis pasien ICU dengan infeksi.
2. Beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian antibiotik yang efektif di ICU adalah fluktuasi status pasien, hasil antibiogram lokal, dan farmakokinetik antibiotik pada pasien kritis.
3. Evaluasi klinis rutin dan diagnostik laboratorik membantu memilih dan mengoptimalkan terapi antibiotik serta mempersingkat durasinya.
Rasionalitas penggunaan antibiotika pada pasien anak di Bengkulu masih perlu ditingkatkan. Penelitian menunjukkan penggunaan antibiotik masih berlebihan dan kurang tepat, terutama ampisilin dan gentamisin yang digunakan secara empiris. Evaluasi kuantitatif menunjukkan nilai DDD/100 hari rawat melebihi standar WHO, sedangkan secara kualitatif masih banyak kategori penggunaan yang tidak tepat.
ANTIBIOTIK
1.1 Penggunaan Antibiotik Secara Rasional
1.2 Golongan Antibiotik dan Mekanisme Kerja
1.3 Prinsip Penggunaan Antibiotik Kombinasi
1.4 Prinsip Penggunaan Antibiotik Menurut Aktivitas
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik, termasuk pengertian, konsep penggunaan, penggolongan, dan uji aktivitas antibiotik. Secara ringkas, antibiotik adalah zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri untuk menghambat atau membunuh bakteri patogen, dan penggunaannya harus tepat dosis, durasi, dan spektrum untuk mendapatkan hasil optimal.
Tiga kalimat:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan antibiotik dalam perawatan penyakit periodontal, khususnya jenis dan cara pemberian antibiotik secara sistemik dan lokal.
2. Beberapa antibiotik yang dijelaskan meliputi amoxicillin, metronidazole, tetracycline, dan kombinasinya dapat meningkatkan hasil perawatan mekanis dengan mengurangi jumlah bakteri penyebab penyakit.
3
Rasionalitas penggunaan antibiotika pada pasien anak di Bengkulu masih perlu ditingkatkan. Penelitian menunjukkan penggunaan antibiotik masih berlebihan dan kurang tepat, terutama ampisilin dan gentamisin yang digunakan secara empiris. Evaluasi kuantitatif menunjukkan nilai DDD/100 hari rawat melebihi standar WHO, sedangkan secara kualitatif masih banyak kategori penggunaan yang tidak tepat.
ANTIBIOTIK
1.1 Penggunaan Antibiotik Secara Rasional
1.2 Golongan Antibiotik dan Mekanisme Kerja
1.3 Prinsip Penggunaan Antibiotik Kombinasi
1.4 Prinsip Penggunaan Antibiotik Menurut Aktivitas
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik, termasuk pengertian, konsep penggunaan, penggolongan, dan uji aktivitas antibiotik. Secara ringkas, antibiotik adalah zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri untuk menghambat atau membunuh bakteri patogen, dan penggunaannya harus tepat dosis, durasi, dan spektrum untuk mendapatkan hasil optimal.
Tiga kalimat:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan antibiotik dalam perawatan penyakit periodontal, khususnya jenis dan cara pemberian antibiotik secara sistemik dan lokal.
2. Beberapa antibiotik yang dijelaskan meliputi amoxicillin, metronidazole, tetracycline, dan kombinasinya dapat meningkatkan hasil perawatan mekanis dengan mengurangi jumlah bakteri penyebab penyakit.
3
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...Febrina Tentaka
1. Beberapa stategi yang dapat digunakan dalam menghasilkan tanaman yang resisten terhadap jamur patogen diantaranya manipulasi ketahanan melalui pengekspresian protein PR, antifungal peptides, dan manipulasi biosintesis phytoalexins.
2. Bioteknologi menyediakan peluang dalam membangun ketahanan tanaman terhadap jamur patogen, seperti dapat menurunkan penggunaan fungisida. Tanaman transgenik tahan penyakit dapat men
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah farmakologi yang membahas obat antibiotik dan anti jamur. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, golongan, mekanisme kerja, dan manfaat dari obat antibiotik dan anti jamur beserta contoh-contoh obatnya.
Journal reading (tht kl) - comparative efficacy and safety of various anti-mic...Bob Sindunata
Journal reading ini membahas perbandingan khasiat dan keamanan beberapa obat anti-mikroba yaitu amoxicillin, azithromycin, dan gatifloxacin untuk pengobatan rhinosinusitis akut. Pasien dibagi secara acak menjadi 3 kelompok dan diberikan masing-masing obat selama 10 hari untuk amoxicillin dan gatifloxacin, serta 5 hari untuk azithromycin. Hasilnya menunjukkan ketiga obat efektif mengurangi gejala nam
Panduan ini memberikan pedoman penggunaan antibiotik secara rasional di Klinik Pratama Menganti, meliputi definisi penggunaan antibiotik rasional, ruang lingkup, klasifikasi antibiotik berdasarkan WHO, dan tata laksana penggunaan antibiotik berdasarkan indikasi seperti terapi empiris, definitif, dan profilaksis.
Dokumen tersebut membahas penggunaan antibiotik pada masa nifas. Ia menjelaskan beberapa hal penting seperti jenis-jenis antibiotik, masa nifas, dan keamanan penggunaan antibiotik bagi ibu dan janin. Dokumen ini memberikan panduan singkat tentang antibiotik yang aman dan tidak disarankan bagi ibu nifas serta cara meminimalkan efek samping antibiotik dengan mengonsumsinya terpisah dari waktu menyusui.
Dokumen tersebut membahas pengaruh cara pemberian obat terhadap absorbsi dan efek sedatif obat. Secara umum dibahas tentang latar belakang, tujuan percobaan, dasar teori mengenai rute pemberian obat, alat dan bahan yang digunakan, serta cara kerja dan perhitungan dosis obat dalam percobaan menggunakan hewan coba tikus."
Implementasi pengendalian resistensi antibiotika di RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto meliputi pengaturan penggunaan antibiotik berdasarkan kategori, pemantauan penggunaan, dan edukasi pasien dan tenaga medis. Upaya ini dimaksudkan untuk mencegah timbulnya resistensi antibiotika.
Kemoterapeutika didefinisikan sebagai obat-obat kimiawi yang digunakan untuk memberantas penyakit infeksi akibat mikroorganisme, seperti bakteri, virus, dan protozoa (plasmodium, amuba, trichomonas, dan lain-lain) juga terhadap infeksi oleh cacing.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika, termasuk definisi, faktor yang dipertimbangkan dalam penggunaannya, penggolongan, mekanisme kerja, prinsip penggunaan, seleksi obat, kombinasi obat, resistensi obat, dan komplikasi serta monitoring pasien antibiotika.
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...Febrina Tentaka
1. Beberapa stategi yang dapat digunakan dalam menghasilkan tanaman yang resisten terhadap jamur patogen diantaranya manipulasi ketahanan melalui pengekspresian protein PR, antifungal peptides, dan manipulasi biosintesis phytoalexins.
2. Bioteknologi menyediakan peluang dalam membangun ketahanan tanaman terhadap jamur patogen, seperti dapat menurunkan penggunaan fungisida. Tanaman transgenik tahan penyakit dapat men
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah farmakologi yang membahas obat antibiotik dan anti jamur. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, golongan, mekanisme kerja, dan manfaat dari obat antibiotik dan anti jamur beserta contoh-contoh obatnya.
Journal reading (tht kl) - comparative efficacy and safety of various anti-mic...Bob Sindunata
Journal reading ini membahas perbandingan khasiat dan keamanan beberapa obat anti-mikroba yaitu amoxicillin, azithromycin, dan gatifloxacin untuk pengobatan rhinosinusitis akut. Pasien dibagi secara acak menjadi 3 kelompok dan diberikan masing-masing obat selama 10 hari untuk amoxicillin dan gatifloxacin, serta 5 hari untuk azithromycin. Hasilnya menunjukkan ketiga obat efektif mengurangi gejala nam
Panduan ini memberikan pedoman penggunaan antibiotik secara rasional di Klinik Pratama Menganti, meliputi definisi penggunaan antibiotik rasional, ruang lingkup, klasifikasi antibiotik berdasarkan WHO, dan tata laksana penggunaan antibiotik berdasarkan indikasi seperti terapi empiris, definitif, dan profilaksis.
Dokumen tersebut membahas penggunaan antibiotik pada masa nifas. Ia menjelaskan beberapa hal penting seperti jenis-jenis antibiotik, masa nifas, dan keamanan penggunaan antibiotik bagi ibu dan janin. Dokumen ini memberikan panduan singkat tentang antibiotik yang aman dan tidak disarankan bagi ibu nifas serta cara meminimalkan efek samping antibiotik dengan mengonsumsinya terpisah dari waktu menyusui.
Dokumen tersebut membahas pengaruh cara pemberian obat terhadap absorbsi dan efek sedatif obat. Secara umum dibahas tentang latar belakang, tujuan percobaan, dasar teori mengenai rute pemberian obat, alat dan bahan yang digunakan, serta cara kerja dan perhitungan dosis obat dalam percobaan menggunakan hewan coba tikus."
Implementasi pengendalian resistensi antibiotika di RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto meliputi pengaturan penggunaan antibiotik berdasarkan kategori, pemantauan penggunaan, dan edukasi pasien dan tenaga medis. Upaya ini dimaksudkan untuk mencegah timbulnya resistensi antibiotika.
Kemoterapeutika didefinisikan sebagai obat-obat kimiawi yang digunakan untuk memberantas penyakit infeksi akibat mikroorganisme, seperti bakteri, virus, dan protozoa (plasmodium, amuba, trichomonas, dan lain-lain) juga terhadap infeksi oleh cacing.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika, termasuk definisi, faktor yang dipertimbangkan dalam penggunaannya, penggolongan, mekanisme kerja, prinsip penggunaan, seleksi obat, kombinasi obat, resistensi obat, dan komplikasi serta monitoring pasien antibiotika.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
3. LATAR
BELAKANG
Terapi antimikrobial penting untuk
menentukan prognosis pasien
Antibiotik yang tidak sesuai atau
suboptimal -->
peningkatan durasi rawat inap
infeksi multi drug resitant
mortalitas
pasien ICU dengan sepsis berat/syok
septik --> berisiko mengalami gagal
antibiotik dan infeksi sekunder
kerena ketidaktepatan pemberian
antibiotik
inisiasi terapi antibiotik
empiris aktif berdasarkan
kerentanan lokal
evaluasi tanda dan gejala
infeksi
memperpendek terapi
antibiotik jika memungkinkan
melalui
---> Tenaga kesehatan dapat
mempersingkat tatalaksana
infeksi yang sering terjadi di ICU
4. PENDAHULUAN
DAMPAK
EFEKTIVITAS
terapi empiris yang tidak aktif
terhadap organisme penginfeksi
kurangnya kontrol dari penyebab
infeksi
perubahan volume distribusi
berkembangnya infeksi sekunder
nosokomial
konsentrasi antibiotik pada serum
yang subterapeutik
mikroba multidrug resitant
faktor spesifik pasien : imunosupresi
---->>
---->
respon terapi antibiotik buruk
sepsis berat
syok septik
infeksi terkait layanan
kesehatan
Efektivitas penggunaan
antibiotik penting untuk
tatalaksana pasien ICU
dengan
5. penundaan antibiotik yg sesuai pada pasien kritis ->
memperburuk prognosis
multidrug resistant
perpanjangan ranap
admisi ICU
peningkatan tingkat mortalitas
langkah spesifik -> memastikan terapi sesuai dan
membatasi adverse events
insiasi terapi efektif untuk infeksi berdasarkan
faktor risiko pasien
pengumpulan kultur yang sesuai
evaluasi rutin status klinis
data laboratotis : time out antibiotik
memperpendek durasi
PENDAHULUAN
OTHER SIDE
fluktuasi status cairan
Perubahan fungsi organ
perubahan perfusi
Penentuan dosis antibiotik
pasien ICU
--> mempengaruhi
farmakokinetik antibiotik
-> mengubah efikasi antibiotik
pada lokasi infeksi
6. PEMILIHAN
ANTIBIOTIK DAN
FAKTOR RISIKO
TERJADINYA
RESISTENSI
cakupan antibiotik yang memiliki perluasan pada
organisme gram negatif seperti subspesies
pseudomonas dan patogen resisten seperti methicillin
resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
tidak lebih penting dari terapi antibiotik aktif terhadap
patogen yang paling memungkinkan
broad spectrum
RS harus menyediakan regimen empiris untuk penyakit spesifik
yang telah ditentukan dengan guideline lokal ataupun nasional
antibiogram -> melaporkan kerentanan lokal yang dilaporkan
setiap tahun
faktor spesifik pasien
kondisi gagal multiorgan, kateter invasif, riwayat penyakit,
penggunaan antibiotik, imunosuprsi -> mengindikasikan
perluasan cakupan organisme
pola resitensi lokal
patogen paling sering berhubungan
dengan lokasi infeksi
faktor host yang berhubungan
dengan risiko patogen yang jarang
atau resisten
Diberikan berdasarkan
BROAD SPECTRUM
GUIDELINES
ANTIBIOTIK EMPIRIK
2
3
1
9. EVALUASI KLINIS MELALUI
DOAGNOSTIK LABORATORIK
Pewarnaan
biakan Gram
diagnostik molekuler
prokalsitonin
Pengumpulan kultur yang tepat dan
penggunaan biomarker -> memfasilitasi
terapi antibiotik yang optimal dan
pengobatan infeksi yang lebih efektif
dan ditargetkan.
dapat memperkuat dokter untuk
mengelola antibiotik.
Setelah terapi yang tepat
diidentifikasi, biomarker pro
kalsitonin dapat digunakan
untuk membantu keputusan
tentang durasi terapi
antibiotik.
Tingkat prokalsitonin
meningkat dengan adanya
infeksi bakteri tetapi tetap
relatif normal dengan adanya
infeksi nonbakteri
Tren kadar prokalsitonin
serum dapat menyebabkan
penurunan lama terapi tanpa
meningkatkan risiko infeksi
yang memburuk atau
kematian
10. PERTIMBANGAN FARMAKOKINETIK DAN
FARMAKODINAMIK PADA PASIEN KRITIS
Fluktuasi cairan
keadaan hiperdinamik
Faktor lain yang terlihat pada pasien
yang sakit kritis
dosis antibiotik dapat
menjadi tantangan di ICU
Farmakokinetik dan farmakodinamik
dapat berfluktuasi secara signifikan pada
pasien ICU
Pemantauan obat terapeutik (TDM)
strategi yang bermanfaat untuk dosis
antibiotik yang lebih akurat pada pasien
yang sakit kritis
Fluktuasi yang dapat dicapai di tempat infeksi
dipengaruhi oleh sifat farmakokinetik
(Absorbsi, distribusi, metabolisme, dan
eliminasi) dari kelas antimikroba.
b-laktam dan aminoglikosida adalah molekul
hidrofilik dengan volume distribusi
ekstraseluler yang lebih rendah, sehingga
konsentrasi dapat berubah secara signifikan
seiring dengan pergeseran cairan.
Tingkat antibiotik lipofilik seperti
fluoroquinolon dan makrolida kurang
dipengaruhi oleh perubahan status cairan.
11. OPTIMASI
DAN DURASI
pengurangan antibiotik empiris berdasarkan hasil
kultur dan penilaian klinis harian
Ketika informasi klinis lebih lanjut didapatkan dari
pasien di ICU, pemikiran harus beralih ->
mempersempit atau mengurangi atau bahkan
menghentikan terapi antibiotik.
Kursus antibiotik yang lebih lama (7-14 hari) dari
terapi yang terlalu luas --> tidak meningkatkan
hasil pasien dan dapat menyebabkan
peningkatan risiko organisme yang resistan
terhadap obat
efek samping seperti infeksi Clostridium
difficile
biaya perawatan kesehatan yang lebih tinggi.
PILAR PENATALAYANAN ANTIMIKROBA
Nakes harus berupaya mengurangi
panjang total terapi dan mengurangi
antibiotik selama perawatan ICU
sebagaimana didukung oleh banyak
studi klinis.
Evaluasi pengobatan ini memiliki
potensi untuk mengurangi biaya
perawatan kesehatan tanpa
berdampak negatif terhadap
perawatan pasien sementara juga
mengurangi risiko efek samping obat.
12. ANTIBIOTIK DI INDONESIA
Sepalosporin
Mekanisme Kerja
inhibit dinding sel bakteri. Secara umum
mekanisme kerja obat ini mirip dengan obat
antibiotik golongan beta-lactam
Indikasi
Sepalosporin generasi ke tiga merupakan generasi
yang sering dipakai, generasi ini menyempurnakan
obat generasi ke dua. Cephalosporin generasi ini
juga dapat digunakan untuk penyakit infeksi serius
seperti infeksi Klebsiella, Enterobacter, Proteus,
Providencia, Serratia, dan Haemophilus sp.
Ceftriaxone merupakan salah satu obat
sepalosporin golongan tiga merupakan drug of
choice dari berbagai jenis gonorae
Dosis dan Cara Pemberian
Obat golongan sepalosporin dibagi kembali
sesuai dengan generasi obat tersebut. Hingga
saat ini diketahui terdapat hingga 4 generasi.
Sefalosporin Generasi 3 adalah Cefotaxim
(Injeksi 20mg/mL, 40 mg/mL, Serbuk injeksi
500mg, 1g, 2g, dan 10g), Ceftazidime (Injeksi
20mg/mL, 40 mg/mL, Serbuk injeksi 500mg. 1g,
2g, dan 6g) Ceftriaxon Injeksi (1g/50mL.
2g/50mL, Serbuk injeksi 250mg, 500mg, 1g, 2g,
10g), Cefxim (Tablet 400mg, Tablet kunyah
100mg, 200mg, Suspense oral 100mg/5mL,
200mg/5m), Cefributen (Kapsul 400mg,
Suspense oral 90mg/5mL, 180/5mL)
Sefalosporin Generasi 4 Prototif sefepim
(Larutan infus 1g/50ml, 2g/100mL, Serbuk
injeksi 1g, 2g).
13. ANTIBIOTIK DI INDONESIA
Macrolide
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja obat golongan ini adalah inhibisi
sintesis protein bakteri, macrolide merupakan
golongan obat bakteriostatis.
Indikasi
Eritromisin merupakan obat golongan macrolide
yang dijadikan drug of choice untuk pneumonia
pada anak, infeksi legionella, dan difteri.
Claritomisin merupakan obat yang efektif
digunakan untuk bakteri gram positif meskipun
Obat ini efektif terhadap Haemoflus Infuenza.
Azytromisin merupakan obat yang efektif terhadap
gram negatif seperti Haemoflus infuenza, Nisseria
gonorrhea, dan Clamidiae sp..
Dosis dan Cara Pemberian
Erytromicyn (Tablet 250 mg , 500 mg, Kapsul
250mg), Azitromicyn (Suspense 100mg/5mL ,
200mg/5mL, Tablet 250mg, 500mg, 600mg),
Claritomycin (Suspense oral 125mg/ 5mL, 250
mg / 5mL, Tablet 250mg, 500mg).
ƔANESTHESIA & CRITICAL CAREƔ VOL. 34 NO. 1, FEBRUARI 2016
14. ANTIBIOTIK DI INDONESIA
Macrolide
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja obat golongan ini adalah inhibisi
sintesis protein bakteri, macrolide merupakan
golongan obat bakteriostatis.
Indikasi
Eritromisin merupakan obat golongan macrolide
yang dijadikan drug of choice untuk pneumonia
pada anak, infeksi legionella, dan difteri.
Claritomisin merupakan obat yang efektif
digunakan untuk bakteri gram positif meskipun
Obat ini efektif terhadap Haemoflus Infuenza.
Azytromisin merupakan obat yang efektif terhadap
gram negatif seperti Haemoflus infuenza, Nisseria
gonorrhea, dan Clamidiae sp..
Dosis dan Cara Pemberian
Erytromicyn (Tablet 250 mg , 500 mg, Kapsul
250mg), Azitromicyn (Suspense 100mg/5mL ,
200mg/5mL, Tablet 250mg, 500mg, 600mg),
Claritomycin (Suspense oral 125mg/ 5mL, 250
mg / 5mL, Tablet 250mg, 500mg).
ƔANESTHESIA & CRITICAL CAREƔ VOL. 34 NO. 1, FEBRUARI 2016
15. ANTIBIOTIK DI INDONESIA
Aminoglikosida
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja obat golongan ini adalah
berikatan dengan protein ribosom yang
menyebabkan gangguan pembentukan asam
amino bakteri tersebut. Aminoglikosida termasuk
golongan antibiotik bakterisida.
Indikasi
Aminoglikosida merupakan golongan antibiotik
yang sangat efektif untuk bakteri basil gram negatif
seperti P. aeruginosa, Enterobacter, Klebsiella, and
Serratia. Penggunaan obat golongan ini biasanya di
kombinasikan dengan obat golongan beta-lactam
Dosis dan Cara Pemberian
Gentamicyn (3-5kgBB/Hari dibagi 3 dosis,
Injeksi 10mg/mL, 40mg/mL), Tobramicyn
(Injeksi 10mg/mL, 40mg/mL), Amikacyn (Injeksi
50mg/ mL, 250mg/mL), Neomycin (Krim 5%,
Tablet 500mg, Sirup 25mg/mL), Streptomicyn
(Serbuk injeksi 1gram
ƔANESTHESIA & CRITICAL CAREƔ VOL. 34 NO. 1, FEBRUARI 2016
16. ANTIBIOTIK DI INDONESIA
Quinolone
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja obat ini adalah inhibisi
pembentukan asam nukleat. Obat golongan
quinolone sangat efektif terhadap bakteri gram
negatif dan kurang begitu efektif terhadap bakteri
gram positif
Indikasi
Obat golongan quinolone biasnaya digunakan
untuk infeksi saluran kemih, prostatitis, sexual
transmitted desease, infeksi gastrointestinal, infeksi
saluran pernafasan dan infeksi jaringan otot dan
tulang
Dosis dan Cara Pemberian
Ciprofoxacin (Suspense oral 250mg/5mL,
500mg/5mL, Tablet 100mg, 250 mg, 500mg, 750
mg), Norfoxacin (Tablet 400mg), Ofoxacin
(Tablet 200mg, 300mg, 400mg).
ƔANESTHESIA & CRITICAL CAREƔ VOL. 34 NO. 1, FEBRUARI 2016
17. ANTIBIOTIK DI INDONESIA
Beta Lactam
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja dari obat golongan ini adalah
inhibisi dinding sel bakteri, dimana obat tersebut
akan berikatan dengan penisilin binding protein.
Kondisi tersebut akan berujung pada kematian sel
sehingga obat golongan ini bersifat bakterisida
Indikasi
Indikasi penggunakan obat golongan ini adalah
pada penyakit yang disebabkan infeksi
Pneumokokus sp., Streptococcus sp., Staphillococus
sp., Meningococcus sp., Gonococcus, Clostridium
sp., serta beberapa penyakit seperti siflis,
aktinomikosis, difteri, dan antraks.
Dosis dan Cara Pemberian
Amoxicilin (Tablet 250 mg, 500mg, suspense
oral 125mg/5mL, 200mg/5mL, 250mg/5mL),
Nafcilin (Injeksi 20mg/mL, 1g/100mL Serbuk
injeksi 1g,2g, 10g), Oxacillin (Serbuk injeksi 1g,
2g, 10g), Dicloxacillin (Kapsul 125mg, 250mg,
500mg, suspense oral 62,5 mg/5mL), ampicillin
(Kapsul 250 mg, 500mg, suspense oral 125
mg/5mL, 250mg/5mL, serbuk injeksi 125mg,
250mg, 500mg, 1g, 2, 10g), Ticarcilin (Serbuk
Injeksi 3gr), Piperacillin (Serbuk injeksi 2g, 3g,
4g, 40g)
ƔANESTHESIA & CRITICAL CAREƔ VOL. 34 NO. 1, FEBRUARI 2016
18. ANTIBIOTIK DI INDONESIA
Tetrasiklin
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja obat golongan ini adalah
menghambat sintesis protein dengan cara
berikatan dengan ribosom dari bakteri target.
Tetrasiklin merupakan golongan obat
bakteriostatik
Indikasi
Tetrasiklin cukup baik terhadap segala jenis
bakteri baik gram negatif maupun gram positif.
Obat golongan ini masih menjadi lini pertama
infeksi Clamida sp., Mycoplasma sp., Rickettsia sp.,
Vibrio cholera¸ dan Borreliae sp
Dosis dan Cara Pemberian
Tetrasiklin (Kapsul tablet 250mg, 500mg, sirup
125mg/mL), Dosisiklin (Kapsul tablet 50mg,
75mg, 100mg, 150mg , serbuk injeksi 100mg),
Minosiklin (Tablet 50mg, 75 mg, 100 mg, kapsul
50mg, 100 mg Injeksi 100 mg/vial)
ƔANESTHESIA & CRITICAL CAREƔ VOL. 34 NO. 1, FEBRUARI 2016
19. Pengobatan infeksi melalui pilihan antibiotik yang tepat, diagnostik
molekuler, durasi terapi dan dosis optimal sangat penting untuk
memastikan hasil terbaik bagi pasien di ICU.
Penting untuk memberikan pengobatan antibiotik empiris yang
akan memberikan aktivitas melawan patogen yang paling mungkin
untuk pasien dengan sepsis berat dan syok septik sambil
menghindari terapi antimikroba yang terlalu luas.
KESIMPULAN
20. CAMPION, M., & SCULLY, G. (2018). ANTIBIOTIC USE IN THE INTENSIVE CARE
UNIT: OPTIMIZATION AND DE-ESCALATION. JOURNAL OF INTENSIVE CARE
MEDICINE, 088506661876274.
DOI:10.1177/088506661876274710.1177/0885066618762747
ANTIBIOTIK EMPIRIK DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU), DEPARTEMEN
ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
PADJADJARAN/ RUMAH SAKIT DR HASAN SADIKIN BANDUNG, ANESTHESIA &
CRITICAL CARE VOL. 34 NO. 1, FEBRUARI 2016
REFERENSI