SlideShare a Scribd company logo
FARMAKOLOGI
TERKAIT HIV DAN PIMS
PELATIHAN JARAK JAUH
AKSELERASI ARV DALAM PENANGGULANGAN HIV/AIDS DAN PIMS BAGI
TENAGA FARMASI DI FKTP DAN FKRTL
Tim Farmasi
SubDirektorat HIV dan Penyakit Infeksi Menular Seksual
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2020
Source: image from CDC Glossarium
PENDAHULUAN
Tujuan Terapi ARV
• Menurunkan jumlah virus dalam darah sampai tidak terdeteksi dan
mempertahankannya
• Memperbaiki kualitas hidup
• Mencegah infeksi oportunistik
• Mencegah progresi penyakit
• Mengurangi transmisi kepada yg lain
1. Entry Inhibitor
2. Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor
a. Abacavir
b. Emtricitabine
c. Lamivudine
d. Tenovofir
e. Zidovudin
3. Non-nucloside Rerverse Transcriptase
Inhibitor
a. Efavirenz
b. Rilpivirine
4. Integrase Inhibitor
a. Dolutegravir
b. Raltegravir
5. Protease Inhibitor
a. Atazanavir
b. Darunavir
c. Lopinavir
6. Pharmacologic Booster
a. Cobicistat
b. Ritonavir
PENGELOMPOKAN OBAT ARV
Mengingat Parameter
Farmakokinetika Obat
KONSEP TERAPI 4S
START
SUBSTITUSI
SWITCH
STOP
- Indikasi memulai ARV : Semua ODHA dewasa termasuk ODHA hamil,
remaja dna anak <10 thn
tanpa melihat stadium dan nilai CD4
- Pasien koinfeksi TB
- Penggantian salah satu atau seluruh komponen rejimen ARV
dalam lini yang sama
- Alasan substitusi : ESO, interaksi, kehamilan
- Apabila pasien mengalami kegagalan terapi dan atau terjadi
resistensi, maka dilakukan Switch obat ke Lini 2
- Kegagalan terapi: gagal secara klinis, imunologis dan virologis
- Menghentikan/penghentian sementara terapi ARV
- Alasan STOP : toksisitas /ESO berat, gagal pengobatan,
adherence yang buruk, kurang biaya etc
REJIMEN ARV
LINI 1
2 NRTI + 1 NNRT
LINI 2
Dan /atau + ARV Gol PI
LINI 3
Dan /atau + PI
generasi ke-2
Recommended Rejimen:
Start ARV : TDF +3TC+EFV
Profilaksis PPP : TDF+3TC+LPV/r
Profilaksis PrEP : TDF+3TC/FTC (Tidak ditanggung pemerintah)
REGIMAN DENGAN DOLUTEGRAVIR
Pemerintah merencanakan untuk menggunakan Dolutegravir pada lini
pertama. Rejimen yang mengandung Dolutegravir HANYA digunakan
pada pasien baru saja. Pasien lama tidak perlu di ganti.
Rejimen yang mengandung Dolutegravir terdiri dari:
TDF +3TC (FTC) + DTG
NRTI
Tenovofir
atau
Zidovudine
NRTI
Lamivudine
atau
Emtricitabin
NNRTI
Nevirapine
atau
Efavirenz/
Rilpivirine
PI
Lopinavir/r
atau
Darunavir/r
atau
Dolutegravir/r
ARV LINI KEDUA DEWASA
Pilihan utama lini kedua untuk pasien dewasa:
2 NRTI + ATV/r atau LPV/r
Saat ini terdapat 3 pilihan obat dari golongan Protease Inhibitor
yang dapat menjadi pilihan, yaitu Lopinavir/ritonavir,
Atazanavir/ritonavir, dan Darunavir/ritonavir
ARV LINI KEDUA UNTUK ANAK
Usia Anak Lini Pertama
yang Gagal
Lini Kedua Pilihan Lini Kedua Alternatif
3 – 10 tahun 2 NRTI + LPV/r 2 NRTI + EFV 2 NRTI + RAL
2 NRTI + EFV
(atau NVP)
2 NRTI + LPV/r 2 NRTI + ATV/r
Dibawah 3 tahun 2 NRTI + LPV/r 2 NRTI + RAL Tetap menggunakan
regimen
LPV/r dan switch ke 2
NRTI+ EFV pada usia 3
tahun
2 NRTI + NVP 2 NRTI + LPV/r 2 NRTI + RAL
GAGAL VIROLOGIS
Viral Load > 1000 kopi/mL berdasarkan pemeriksaan 2 kali berurutan dengan interval 3 bulan, dengan
dukungan adherence yg baik setelah pemeriksaan ke-1, setelah paling sedikit iniasisi ART 6 bulan
GAGAL IMUNOLOGIS
Dewasa dan Remaja
Jumlah CD4 < 250 sel/mm3 setelah gagal klinis atau CD4 persisten < 100 sel/mm3
Anak-anak
< 5 tahun : CD4 persisten < 200 sel/mm3
> 5 tahun : CD4persisten < 100 sel/mm3
GAGAL KLINIS
Dewasa dan Remaja
Munculnya IO baru atau berulang yg mengindikasikan defisiensi imun berat setelah 6 bulan pengobatan
yg efektif
Anak-anak
Munculnya IO baru atau berulang yg mengindikasikan defisiensi imun berat atau lanjut setelah 6 bulan
pengobatan yg efektif
KEGAGALAN TERAPI ARV
Farmakologi obat yang direkomendasikan untuk
IO ODHA
Farmakologi obat yang direkomendasikan
untuk PIMS
Obat-obatan yang digunakan untuk penanganan IMS adalah obat-obatan
yang termasuk dalam daftar Obat esensial nasional (DOEN) yang dipilih
dengan kriteria pemilihan obat sebagai berikut:
• Angka kesembuhan/kemanjuran tinggi (sekurang-kurangnya 95% di wilayah
tersebut).
• Harga murah
• Toksisitas dan toleransi masih dapat diterima
• Pemberian dalam dosis tunggal
• Cara pemberian peroral
• Tidak menjadi kontra indikasi untuk ibu hami atau menyusui
DAFTAR OBAT PIMS
PENGOBATAN URETRITIS
GONOKOKUS
PENGOBATAN URETRITIS NON-
GONOKOKUS
Cefixim 400 mg,
dosis tunggal, per oral
Azitromicin 1 g, dosis tunggal, per oral
ATAU
Doksisiklin* 2 x 100 mg,
per oral, 7 hari
Pilihan pengobatan lain
Kanamisin 2 g, injeksi IM,
dosis tunggal ATAU
Cetriaxon 250 mg, Injeksi IM,
dosis Tunggal
*tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 12 tahun
IM = intramuskular
PENGOBATAN PEMBENGKAKAN SKROTUM
PENYEBAB PENGOBATAN
Gonore dan klamidia Sefiksim 400 mg/hari per oral selama 5 hari ATAU
Seftriakson 250 mg/hari, injeksi intramuskular selama 3
hari DITAMBAH
Doksisiklin* 100 mg per oral 2 kali sehari selama 14 hari
Gonore, klamidia dan
organisme enterik
Sefiksim 400 mg/hari per oral selama 5 hari ATAU
Seftriakson 250 mg/hari, injeksi intramuskular selama 3
hari DITAMBAH
Levofloksasin* 500 mg per oral sekali sehari selama 10 hari
Organisme enterik Levofloksasin* 500 mg per oral sekali sehari selama 10 hari
*tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 12 tahun
Sifilis stadium 1 & 2
Chancroid (ulkus
mole)
Herpes genitalis
episode pertama
Herpes genitalis
rekurens
Limfogranuloma
venereum
Obat yang
dianjurkan
Benzatin -
benzilpenisilin 2,4 juta
IU, dosis tunggal, injeksi
intramuskular
Siprofloksasin*,
2x500 mg/hari, per
oral, selama 3 hari
ATAU
Eritromisin base,
4x500 mg/hari, per
oral, selama 7 hari
ATAU
Azitromisin 1 g, per
oral, dosis tunggal
ATAU
Asiklovir, 5x200
mg/hari, per oral,
selama 7 hari, ATAU
Asiklovir 3x400
mg/hari selama 7 hari
ATAU
Valasiklovir, 2x500
mg/hari, per oral,
selama 7 hari,
Asiklovir, 5x200
mg/hari, per oral,
selama 5 hari, ATAU
Asiklovir 3x400
mg/hari selama 5
hari
ATAU
Valasiklovir, 2x500
mg/hari, per oral,
selama 5 hari,
Doksisiklin *,
2x100 mg/hari,
per oral, selama
14 hari,
ATAU
Eritromisin base
4x500 mg/hari,
per oral, selama
14 hari
Obat
pilihan lain
Penisilin-prokain injeksi
IM 600.000 U/hari
selama 10 hari
Seftriakson 250
mg, injeksi intra
muskuler, dosis
tunggal
Alergi
penisilin
dan tidak
hamil
Doksisiklin* 2X100
mg/hari per oral,
selama 30 hari ATAU
Eritromisin 4 x 500
mg/hari selama 30 hari
*Tidak boleh diberikan kepada ibu hamil/menyusui atau anak berumur kurang dari 12 tahun
PENUTUP
1. Obat ARV dibedakan berdasarkan mekanisme dan lokasi kerja ARV dalam siklus replikasi
virus HIV.
2. Minum obat ARV dosis yang benar dan tepat waktu setiap hari untuk menjaga dan
mempertahankan kadar obat ARV di dalam darah adalah essensial untuk menekan
jumlah virus dalam tubuh dan mencegah terjadinya resistensi obat ARV.
3. Terapi ARV tidak boleh dihentikan tanpa berkonsultasi dengan dokter HIV, kecuali dalam
situasi gawat darurat.
4. Proses Switch dan Stop terapi ARV dapat menyebabkan permasalahan terhadap
farmakokinetika obat ARV dalam tubuh, oleh karena itu perlu dilakukan dengan
pengawasan pakar HIV untuk mengurangi dampak terjadinya resistensi.
5. Memulai terapi ARV dini lebih baik daripada terlambat. Pengobatan ARV bisa
menurunkan resiko menularkan, mencegah timbulnya penyakit penyerta dan
memperpanjang masa hidup.
References
1. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 87 tahun 2014 tentang
Pedoman Pengobatan Antiretroviral. Kementerian Kesehatan, Jakarta Indonesia; 2015.
2. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/90/2019
Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV. Kementerian Kesehatan,
Jakarta Indonesia; 2019.
3. WHO. 2016. The Use of ARV Drug For Treating and Preventing HIV Infection. WHO. Geneva.
4. Matthew P, Stephen T., 2018. Medicine; Sexually Transmitted Infections and HIV & AIDS, part 1
of 2, Volume 46;5 May 2018. Elsevier Ltd. , London UK. ISSN: 1367-3039.
5. Dirjen PPPL RI. Pedoman nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual, 2015, Jakarta,
Indonesia,616.951.Ind.p.
6. BHIVA Treatment Guidelines Writing Group. British HIV Association guidelines for the
treatment of HIV-1-positive adults with antiretroviral therapy 2015 (2016 interim update).
Available at: Treatment/ 2016/treatmentguidelines-2016-interim-update.pdf.
7. Corbett AH, Sheffield CI. Key pharmacologic principles and drug-drug interactions in HIV
patient care. inPractice_ HIV. Available at: http://www.clinicaloptions.com/
inPractice/Index/HIV.aspx.
8. PSA. 2015. Community Pharmacy and HIV. Pharmaceutical Society of Australia Ltd. Deakin
West, Australia.
MI 1 - Farmakologi ARV_new_final.pptx

More Related Content

Similar to MI 1 - Farmakologi ARV_new_final.pptx

416378327-RASPRO.pptx
416378327-RASPRO.pptx416378327-RASPRO.pptx
416378327-RASPRO.pptx
malisalukman
 
apa itu HIV AIDS? dan bagaimana penyebarannya.pptx
apa itu HIV AIDS? dan bagaimana penyebarannya.pptxapa itu HIV AIDS? dan bagaimana penyebarannya.pptx
apa itu HIV AIDS? dan bagaimana penyebarannya.pptx
IPutuDarmayana1
 
TERAPI_ARV_Konsep_4S.pptx
TERAPI_ARV_Konsep_4S.pptxTERAPI_ARV_Konsep_4S.pptx
TERAPI_ARV_Konsep_4S.pptx
GinaHusnulInayah
 
3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba
3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba
3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba
Asw Yoeyoen
 
V5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdf
V5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdfV5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdf
V5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdf
arwan28
 
3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx
3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx
3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx
Nur Harini Purba
 
Swamedikasi
SwamedikasiSwamedikasi
Swamedikasi
Gilang Rizki
 
TB - MDR
TB - MDRTB - MDR
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docxNotulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
bintangrzki
 
HAP.pptx
HAP.pptxHAP.pptx
HAP.pptx
Saidah17
 
Jadwal Imunisasi Dewasa PAPDI 2017
Jadwal Imunisasi Dewasa PAPDI 2017Jadwal Imunisasi Dewasa PAPDI 2017
Jadwal Imunisasi Dewasa PAPDI 2017
BerlianMaya2
 
Sk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 okeSk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 oke
Nataliananovita
 
Penatalaksanaan Pasien Dengan HIV AIDS D
Penatalaksanaan Pasien Dengan HIV AIDS DPenatalaksanaan Pasien Dengan HIV AIDS D
Penatalaksanaan Pasien Dengan HIV AIDS D
riananderson2
 
KEL 1 (TB ANAK)-1.pptx
KEL 1 (TB ANAK)-1.pptxKEL 1 (TB ANAK)-1.pptx
KEL 1 (TB ANAK)-1.pptx
MuhammadFauzi497111
 
Penggunaan_Antibiotik_Yang_Bijak.pptx
Penggunaan_Antibiotik_Yang_Bijak.pptxPenggunaan_Antibiotik_Yang_Bijak.pptx
Penggunaan_Antibiotik_Yang_Bijak.pptx
FARMASIGS
 
Kanker-Payudarleher-penyuluhanRahim.pptx
Kanker-Payudarleher-penyuluhanRahim.pptxKanker-Payudarleher-penyuluhanRahim.pptx
Kanker-Payudarleher-penyuluhanRahim.pptx
ZullaiqahNurhali2
 
Guideline Therapy for CAP (1).pptx
Guideline Therapy for CAP (1).pptxGuideline Therapy for CAP (1).pptx
Guideline Therapy for CAP (1).pptx
DONNYARDIKANOVANANDA
 
Tatalaksana Infeksi Oportunistik
Tatalaksana Infeksi OportunistikTatalaksana Infeksi Oportunistik
Tatalaksana Infeksi Oportunistik
Olivia590142
 
Penggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptxPenggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptx
Yenny Tanjung
 

Similar to MI 1 - Farmakologi ARV_new_final.pptx (20)

416378327-RASPRO.pptx
416378327-RASPRO.pptx416378327-RASPRO.pptx
416378327-RASPRO.pptx
 
apa itu HIV AIDS? dan bagaimana penyebarannya.pptx
apa itu HIV AIDS? dan bagaimana penyebarannya.pptxapa itu HIV AIDS? dan bagaimana penyebarannya.pptx
apa itu HIV AIDS? dan bagaimana penyebarannya.pptx
 
TERAPI_ARV_Konsep_4S.pptx
TERAPI_ARV_Konsep_4S.pptxTERAPI_ARV_Konsep_4S.pptx
TERAPI_ARV_Konsep_4S.pptx
 
3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba
3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba
3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba
 
V5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdf
V5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdfV5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdf
V5_Peserta_Final_Paparan 5_Pemberian Terapi Pencegahan TBC OK.pdf
 
3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx
3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx
3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx
 
Swamedikasi
SwamedikasiSwamedikasi
Swamedikasi
 
TB - MDR
TB - MDRTB - MDR
TB - MDR
 
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docxNotulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
Notulensi JR TB Kutis - Rere Feby Afif.docx
 
HAP.pptx
HAP.pptxHAP.pptx
HAP.pptx
 
Jadwal Imunisasi Dewasa PAPDI 2017
Jadwal Imunisasi Dewasa PAPDI 2017Jadwal Imunisasi Dewasa PAPDI 2017
Jadwal Imunisasi Dewasa PAPDI 2017
 
Sk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 okeSk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 oke
 
Penatalaksanaan Pasien Dengan HIV AIDS D
Penatalaksanaan Pasien Dengan HIV AIDS DPenatalaksanaan Pasien Dengan HIV AIDS D
Penatalaksanaan Pasien Dengan HIV AIDS D
 
KEL 1 (TB ANAK)-1.pptx
KEL 1 (TB ANAK)-1.pptxKEL 1 (TB ANAK)-1.pptx
KEL 1 (TB ANAK)-1.pptx
 
Penggunaan_Antibiotik_Yang_Bijak.pptx
Penggunaan_Antibiotik_Yang_Bijak.pptxPenggunaan_Antibiotik_Yang_Bijak.pptx
Penggunaan_Antibiotik_Yang_Bijak.pptx
 
Kanker-Payudarleher-penyuluhanRahim.pptx
Kanker-Payudarleher-penyuluhanRahim.pptxKanker-Payudarleher-penyuluhanRahim.pptx
Kanker-Payudarleher-penyuluhanRahim.pptx
 
17. profilaksis tb
17. profilaksis tb17. profilaksis tb
17. profilaksis tb
 
Guideline Therapy for CAP (1).pptx
Guideline Therapy for CAP (1).pptxGuideline Therapy for CAP (1).pptx
Guideline Therapy for CAP (1).pptx
 
Tatalaksana Infeksi Oportunistik
Tatalaksana Infeksi OportunistikTatalaksana Infeksi Oportunistik
Tatalaksana Infeksi Oportunistik
 
Penggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptxPenggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptx
 

Recently uploaded

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 

MI 1 - Farmakologi ARV_new_final.pptx

  • 1. FARMAKOLOGI TERKAIT HIV DAN PIMS PELATIHAN JARAK JAUH AKSELERASI ARV DALAM PENANGGULANGAN HIV/AIDS DAN PIMS BAGI TENAGA FARMASI DI FKTP DAN FKRTL Tim Farmasi SubDirektorat HIV dan Penyakit Infeksi Menular Seksual Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2020
  • 2. Source: image from CDC Glossarium PENDAHULUAN
  • 3. Tujuan Terapi ARV • Menurunkan jumlah virus dalam darah sampai tidak terdeteksi dan mempertahankannya • Memperbaiki kualitas hidup • Mencegah infeksi oportunistik • Mencegah progresi penyakit • Mengurangi transmisi kepada yg lain
  • 4.
  • 5. 1. Entry Inhibitor 2. Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor a. Abacavir b. Emtricitabine c. Lamivudine d. Tenovofir e. Zidovudin 3. Non-nucloside Rerverse Transcriptase Inhibitor a. Efavirenz b. Rilpivirine 4. Integrase Inhibitor a. Dolutegravir b. Raltegravir 5. Protease Inhibitor a. Atazanavir b. Darunavir c. Lopinavir 6. Pharmacologic Booster a. Cobicistat b. Ritonavir PENGELOMPOKAN OBAT ARV
  • 7.
  • 8. KONSEP TERAPI 4S START SUBSTITUSI SWITCH STOP - Indikasi memulai ARV : Semua ODHA dewasa termasuk ODHA hamil, remaja dna anak <10 thn tanpa melihat stadium dan nilai CD4 - Pasien koinfeksi TB - Penggantian salah satu atau seluruh komponen rejimen ARV dalam lini yang sama - Alasan substitusi : ESO, interaksi, kehamilan - Apabila pasien mengalami kegagalan terapi dan atau terjadi resistensi, maka dilakukan Switch obat ke Lini 2 - Kegagalan terapi: gagal secara klinis, imunologis dan virologis - Menghentikan/penghentian sementara terapi ARV - Alasan STOP : toksisitas /ESO berat, gagal pengobatan, adherence yang buruk, kurang biaya etc
  • 9. REJIMEN ARV LINI 1 2 NRTI + 1 NNRT LINI 2 Dan /atau + ARV Gol PI LINI 3 Dan /atau + PI generasi ke-2 Recommended Rejimen: Start ARV : TDF +3TC+EFV Profilaksis PPP : TDF+3TC+LPV/r Profilaksis PrEP : TDF+3TC/FTC (Tidak ditanggung pemerintah)
  • 10. REGIMAN DENGAN DOLUTEGRAVIR Pemerintah merencanakan untuk menggunakan Dolutegravir pada lini pertama. Rejimen yang mengandung Dolutegravir HANYA digunakan pada pasien baru saja. Pasien lama tidak perlu di ganti. Rejimen yang mengandung Dolutegravir terdiri dari: TDF +3TC (FTC) + DTG NRTI Tenovofir atau Zidovudine NRTI Lamivudine atau Emtricitabin NNRTI Nevirapine atau Efavirenz/ Rilpivirine PI Lopinavir/r atau Darunavir/r atau Dolutegravir/r
  • 11.
  • 12. ARV LINI KEDUA DEWASA Pilihan utama lini kedua untuk pasien dewasa: 2 NRTI + ATV/r atau LPV/r Saat ini terdapat 3 pilihan obat dari golongan Protease Inhibitor yang dapat menjadi pilihan, yaitu Lopinavir/ritonavir, Atazanavir/ritonavir, dan Darunavir/ritonavir
  • 13. ARV LINI KEDUA UNTUK ANAK Usia Anak Lini Pertama yang Gagal Lini Kedua Pilihan Lini Kedua Alternatif 3 – 10 tahun 2 NRTI + LPV/r 2 NRTI + EFV 2 NRTI + RAL 2 NRTI + EFV (atau NVP) 2 NRTI + LPV/r 2 NRTI + ATV/r Dibawah 3 tahun 2 NRTI + LPV/r 2 NRTI + RAL Tetap menggunakan regimen LPV/r dan switch ke 2 NRTI+ EFV pada usia 3 tahun 2 NRTI + NVP 2 NRTI + LPV/r 2 NRTI + RAL
  • 14. GAGAL VIROLOGIS Viral Load > 1000 kopi/mL berdasarkan pemeriksaan 2 kali berurutan dengan interval 3 bulan, dengan dukungan adherence yg baik setelah pemeriksaan ke-1, setelah paling sedikit iniasisi ART 6 bulan GAGAL IMUNOLOGIS Dewasa dan Remaja Jumlah CD4 < 250 sel/mm3 setelah gagal klinis atau CD4 persisten < 100 sel/mm3 Anak-anak < 5 tahun : CD4 persisten < 200 sel/mm3 > 5 tahun : CD4persisten < 100 sel/mm3 GAGAL KLINIS Dewasa dan Remaja Munculnya IO baru atau berulang yg mengindikasikan defisiensi imun berat setelah 6 bulan pengobatan yg efektif Anak-anak Munculnya IO baru atau berulang yg mengindikasikan defisiensi imun berat atau lanjut setelah 6 bulan pengobatan yg efektif KEGAGALAN TERAPI ARV
  • 15. Farmakologi obat yang direkomendasikan untuk IO ODHA
  • 16.
  • 17.
  • 18. Farmakologi obat yang direkomendasikan untuk PIMS Obat-obatan yang digunakan untuk penanganan IMS adalah obat-obatan yang termasuk dalam daftar Obat esensial nasional (DOEN) yang dipilih dengan kriteria pemilihan obat sebagai berikut: • Angka kesembuhan/kemanjuran tinggi (sekurang-kurangnya 95% di wilayah tersebut). • Harga murah • Toksisitas dan toleransi masih dapat diterima • Pemberian dalam dosis tunggal • Cara pemberian peroral • Tidak menjadi kontra indikasi untuk ibu hami atau menyusui
  • 19. DAFTAR OBAT PIMS PENGOBATAN URETRITIS GONOKOKUS PENGOBATAN URETRITIS NON- GONOKOKUS Cefixim 400 mg, dosis tunggal, per oral Azitromicin 1 g, dosis tunggal, per oral ATAU Doksisiklin* 2 x 100 mg, per oral, 7 hari Pilihan pengobatan lain Kanamisin 2 g, injeksi IM, dosis tunggal ATAU Cetriaxon 250 mg, Injeksi IM, dosis Tunggal *tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 12 tahun IM = intramuskular
  • 20. PENGOBATAN PEMBENGKAKAN SKROTUM PENYEBAB PENGOBATAN Gonore dan klamidia Sefiksim 400 mg/hari per oral selama 5 hari ATAU Seftriakson 250 mg/hari, injeksi intramuskular selama 3 hari DITAMBAH Doksisiklin* 100 mg per oral 2 kali sehari selama 14 hari Gonore, klamidia dan organisme enterik Sefiksim 400 mg/hari per oral selama 5 hari ATAU Seftriakson 250 mg/hari, injeksi intramuskular selama 3 hari DITAMBAH Levofloksasin* 500 mg per oral sekali sehari selama 10 hari Organisme enterik Levofloksasin* 500 mg per oral sekali sehari selama 10 hari *tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 12 tahun
  • 21. Sifilis stadium 1 & 2 Chancroid (ulkus mole) Herpes genitalis episode pertama Herpes genitalis rekurens Limfogranuloma venereum Obat yang dianjurkan Benzatin - benzilpenisilin 2,4 juta IU, dosis tunggal, injeksi intramuskular Siprofloksasin*, 2x500 mg/hari, per oral, selama 3 hari ATAU Eritromisin base, 4x500 mg/hari, per oral, selama 7 hari ATAU Azitromisin 1 g, per oral, dosis tunggal ATAU Asiklovir, 5x200 mg/hari, per oral, selama 7 hari, ATAU Asiklovir 3x400 mg/hari selama 7 hari ATAU Valasiklovir, 2x500 mg/hari, per oral, selama 7 hari, Asiklovir, 5x200 mg/hari, per oral, selama 5 hari, ATAU Asiklovir 3x400 mg/hari selama 5 hari ATAU Valasiklovir, 2x500 mg/hari, per oral, selama 5 hari, Doksisiklin *, 2x100 mg/hari, per oral, selama 14 hari, ATAU Eritromisin base 4x500 mg/hari, per oral, selama 14 hari Obat pilihan lain Penisilin-prokain injeksi IM 600.000 U/hari selama 10 hari Seftriakson 250 mg, injeksi intra muskuler, dosis tunggal Alergi penisilin dan tidak hamil Doksisiklin* 2X100 mg/hari per oral, selama 30 hari ATAU Eritromisin 4 x 500 mg/hari selama 30 hari *Tidak boleh diberikan kepada ibu hamil/menyusui atau anak berumur kurang dari 12 tahun
  • 22. PENUTUP 1. Obat ARV dibedakan berdasarkan mekanisme dan lokasi kerja ARV dalam siklus replikasi virus HIV. 2. Minum obat ARV dosis yang benar dan tepat waktu setiap hari untuk menjaga dan mempertahankan kadar obat ARV di dalam darah adalah essensial untuk menekan jumlah virus dalam tubuh dan mencegah terjadinya resistensi obat ARV. 3. Terapi ARV tidak boleh dihentikan tanpa berkonsultasi dengan dokter HIV, kecuali dalam situasi gawat darurat. 4. Proses Switch dan Stop terapi ARV dapat menyebabkan permasalahan terhadap farmakokinetika obat ARV dalam tubuh, oleh karena itu perlu dilakukan dengan pengawasan pakar HIV untuk mengurangi dampak terjadinya resistensi. 5. Memulai terapi ARV dini lebih baik daripada terlambat. Pengobatan ARV bisa menurunkan resiko menularkan, mencegah timbulnya penyakit penyerta dan memperpanjang masa hidup.
  • 23. References 1. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 87 tahun 2014 tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral. Kementerian Kesehatan, Jakarta Indonesia; 2015. 2. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/90/2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV. Kementerian Kesehatan, Jakarta Indonesia; 2019. 3. WHO. 2016. The Use of ARV Drug For Treating and Preventing HIV Infection. WHO. Geneva. 4. Matthew P, Stephen T., 2018. Medicine; Sexually Transmitted Infections and HIV & AIDS, part 1 of 2, Volume 46;5 May 2018. Elsevier Ltd. , London UK. ISSN: 1367-3039. 5. Dirjen PPPL RI. Pedoman nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual, 2015, Jakarta, Indonesia,616.951.Ind.p. 6. BHIVA Treatment Guidelines Writing Group. British HIV Association guidelines for the treatment of HIV-1-positive adults with antiretroviral therapy 2015 (2016 interim update). Available at: Treatment/ 2016/treatmentguidelines-2016-interim-update.pdf. 7. Corbett AH, Sheffield CI. Key pharmacologic principles and drug-drug interactions in HIV patient care. inPractice_ HIV. Available at: http://www.clinicaloptions.com/ inPractice/Index/HIV.aspx. 8. PSA. 2015. Community Pharmacy and HIV. Pharmaceutical Society of Australia Ltd. Deakin West, Australia.