1. Nama : Anika Nur Azizah
NIM : 2120001
Kelas : Teknik Pendidikan – D
A. Teknologi Pendidikan sebagai Konstruk Teoretik
Untuk mendefinisikan Teknologi Pendidikan sebagai konstruksi teoritik hanya
diperlukan karakteristik pertama di atas suatu kesatuan teori intelektual yang selalu
dikembangkan melalui kegiatan penelitian. Istilah teori yang dalam pembicaraan
sehari-hari sering digunakan sebagai lawan kata praktek, yang mempunyai arti
yang jelas, yaitu suatu prinsip umum yang didukung oleh data sebagai penjelasan
terhadap sekelompok gejala atau suatu pernyataan tentang hubungan yang berlaku
terhadap sejumlah fakta, suatu prinsip atau serangkaian prinsip yang menerangkan
hubungan antara berbagai fakta dan meramalkan hasil baru berdasarkan fakta
tersebut.1
Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi
orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisis masalah dan
merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam
segala aspek belajar manusia. Karakteristik teori dapat diidentifikasikan sebagai
berikut :
a. Adanya suatu gejala harus masih ada beberapa gejala yang belum difahami
sejelas-jelasnya menurut pengetahuan yang ada sekarang.
b. Menjelaskan sebuah teori memberikan penjelasan tentang mengapa atau
bagaimana gejala itu terjadi (sebagai kebalikan dari penegasan sederhana
terhadap eksistensi suatu gejala).
1 AECT, 1977, Defenisi Teknologi Pendidikan:Satuan Tugas Defenisi Dan Terminologi,
Jakarta, Rajawali.
2. c. Merangkum sebuah teori memberikan rangkuman tentang apa yang telah
diketahui tentang hubungan antara sejumlah besar informasi empiric, konsep
dan generalisasi.
d. Memberikan orientasi menentukan dan mempertajam fakta-fakta yang akan
diteliti (dipelajari) serta membedakan antara data yang relevan dengan data
yang tidak relevan.
e. Mensistematiskan memberikan skema unutuk mensistematiskan,
mengklasifikasikan dan menghubungkan segala gejala, postulat dan dalil yang
serasi.
f. Mengidentifikasi kesenjangan – mencari bidang-bidang yang relevan namun
diabaikan atau belum dipecahkan pada masa kini maupun buat studi di masa
mendatang.
g. Melahirkan strategi untuk keperluan riset memberikan dasar untuk
merumuskan hipotesis baru dan melaksanakan riset lebih mendalam berdasar
atas penjelasan tersebut.
h. Prediksi dapat mengungkap hal-hal melebihi dari apa yang bisa diketahui
berdasar atas data empiric sehingga dapat membuat estimasi dan memprediksi
fakta baru dan hipotesis yang belum diketahui pada saat sekarang;
Teknologi pendidikan adalah suatu proses terpadu yang melibatkan orang,
prosedur, gagasan, peralatan, dan organisasi untuk menganalisa masalah-masalah
pendidikan dan cara pemecahan, mengimplemintasikan, mengevaluasi dan
mengelola pemecahan masalah yang berkenaan dengan semua aspek belajar
manusia. Pemecahan masalah dalam teknologi pendidikan adalah bagaimana
sumber belajar itu didesain, dipilih dan digunakan untuk menciptakan kegiatan
belajar.Paradigma baru pada teknologi pendidikan memberikan suatu pendekatan
baru dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan, namun demikian
pendekatan baru tersebut merupakan penjabaran dan perluasan dari konsep-konsep
3. terdahulu. Dengan demikian secara langsung masih berhubungan dengan definisi
dan diskripsi bidang teknologi pendidikan yang dihasilkan sebelumnya.2
B. Teknologi Pendidikan sebagai Bidang Garapan
Teknologi Pendidikan sebagai bidang garapan merupakan aplikasi dari ide dan
prinsip teoritik untuk memecahkan masalah kongkret dalam bidang pendidikan dan
pembelajaran. Lingkungan kegiatan yang merangkum komponen konsep,
keterampilan dan prosedur serta memadukannya dalam bentuk aplikasi baru. Ada
tiga persyaratan atau karakteristik tambahan pada bidang garapan yaitu, teknik
intelektual, yaitu pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah, aplikasi
praktis yaitu usaha untuk merealisasikan atau mengoperasionalkan pikiran, ide dan
proses sehingga menghasilkan produk yang dapat dilihat, dan keunikan bidang
garapan yaitu harus ada karakteristik khusus yang tidak dijumpai pada bidang lain.
Teknik Intelektual, adalah pendekatan yang digunakan oleh seseorang dalam
mencari pemecahan masalah. Teknologi pendidikan memiliki satu cara dalam
pemecahan masalah. Tiap fungsi pengembangan dan manajemen mempunyai
teknik tersendiri yang berkaitan dengannya. Teknik tersendiri dari teknologi
pendidikan adalah lebih dari jumlah bagian-bagiannya. Teknik itu melibatkan
perpaduan sistematik masing-masing teknologi dari fungsi-fungsi tersebut dan
saling keterhubungannya dalam satu proses terpadu dan kompleks untuk
mengadakan analisis keseluruhan masalah-masalah dan kemudian menciptakan
metode-metode pemecahan baru. Teknologi ini menghasilkan suatu akibat
sinergistik, dengan menghasilkan keluaran-keluaran diluar dugaan berbeda jika
didasarkan pada unsur-unsur yang bekerja secara terpisah dan sendiri-sendiri.
Teknik intelektual yang asli itu merupakan suatu yang khas dari teknologi
pendidikan dan tidak ada bidang lain yang mempergunakannya.3
2 Miarso, Y., 2007. Makalah “Kontribusi Teknologi Pendidikan dalamPembangunan
Pendidikan”.Makalah disampaikan dalam Seminar Intenasional & Temu Ilmiah FIP/JIP se-Indonesia,
Manado., 2007.
3 Andi Kristanto. Aplikasi Teknologi Pendidikan di Sekolah . Jurnal Teknologi Pendidikan,
Vol.4 No.1, April 2016 hlm. 13-16.
4. Aplikasi praktis, mencakup usaha merealisasikan atau mengoperasionalkan
pikiran, ide dan proses. Aplikasi itu menghasilkan produk yang dapat dilihat.
Sebagai contoh seorang benar-benar melaksanakan eksperimen ilmiah atau
melaksanakan kegiatan pengembangan instruksional sesuai dengan langkah-
langkah yang telah ditentukan dalam mengaplikasikan teknik intelektual. Kecuali
itu aplikasi praktis menunjukkan bagaimana teknik intelektual itu dioperasionalkan
dalam konteks struktur organisasi dan institusi dimana bidang garapan itu
beroperasi.
Keunikan, berhubung definisi tersebut menunjukkan bahwa suatu bidang
garapan memadukan teknik intelektual dan aplikasi praktis yang diidentifikasi oleh
definisi tersebut haruslah merupakan hal unik bagi bidang garapan tersebut.
Haruslah tercermin karakteristik khusus yang tidak bisa dijumpai pada bidang lain.
Jika definisi tersebut dapat mewujudkan adanya teknik intelektual dan aplikasi
praktis yang unik, maka bidang garapan yang diidentifikasikan tersebut dengan
sendirinya dapat dikatakan unik pula.
Jadi, definisi teknologi pendidikan sebagai bidang garapan, pertama-tama harus
mendefinisikannya sebagai konstrukteoritik, kemudian mengidentifikasi teknik
intelektual dan aplikasi praktis, serta ke semuanya menunjukkan keunikan bidang
garapan teknologi pendidikan.
C. Teknologi Pendidikan sebagai Profesi
Pertama, bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh peserta didik yang berakibat terjadinya perubahan pada diri peserta
didik. Prinsip ini mengandung arti bahwa yang harus diutamakan adalah “kegiatan
belajar peserta didik”. Hal ini jika dilakukan dengan konsekuen akan
mempengaruhi peranan pendidik, kurikulum organisasi sekolah, jadwal, penilaian,
dan lain-lain. Kedua, bahwa pendidikan adalah proses yang berlangsung seumur
hidup. Prinsip ini bila dilaksanakan secara konsisten akan dapat mempengaruhi
kurikulum secara radikal, yaitu tidak lagi berisikan materi dan tradisi yang perlu
diketahui, melainkan berintikan pada “piranti” atau tools untuk mengembangkan
5. pengetahuan dan teknologi lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta
didik. Prinsip ini juga mengharuskan adanya kontinuitas dan sinkronisasi dari
pendidikan yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah. Ketiga,
pendidikan dapat berlangsung kapan dan dimana saja, yaitu pada saat dan tempat
yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan peserta didik. Selama ini konsep
pendidikan formal menerapkan kehadiran seseorang secara penuh di sekolah atau
lembaga pendidikan lainnnya sekitar enam jam sehari selama 260 hari setahun. Bila
pendidikan itu diartikan sebagai belajar dari pengalaman, maka pendidikan akan
berlangsung selama manusia itu hidup, padahal sekolah hanya satu diantara sekian
kesempatan peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang dapat
mengakibatkan belajar. Selainitu,Proses belajar yang tidak terikat waktu dan
tempat akan memberikan fleksibelitas bagi peserta didik untuk melakukan
pembelajaran sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Keempat, pendidikan
dapat berlangsung secara mandiri dan dapat berlangsung secara efektif dengan
dilakukannya pengawasan dan pemeriksaan berkala. Prinsip ini mengadung arti
bahwa pendidikan tidak harus berlangsung dalam kelompok dengan pengawasan
terus menerus. Kelima, pendidikan dapat berlangsung secara efektif baik dalam
kelompok yang homogen, heterogen maupun perseorangan. Prinsip ini
mengandung arti bahwa proses belajar dapat berlangsung dengan peserta didik
yang semakin beragam. Keenam, belajar dapat diperoleh dari siapa saja dan apa
saja, baik yang sengaja dirancang untuk memenuhi kebutuhan proses belajar
maupun yang dimanfaatkan. Konsep ini pun mengandung arti, bagi siapa saja yang
memiliki kesadaran dan minat untuk belajar, dia dapat mengambil pelajaran dari
siapa saja, tidak hanya dari guru dan orang tua saja. Dari sudut pandang pendidik,
pelaksanaan prinsip ini, penerapan yang dapat dilaksanakan antara lain adalah
dengan pembelajaran berbasis aneka sumber.4
4 Ariani, D. (2017). Aktualisasi Profesi Teknologi Pendidikan di Indonesia.Indonesian
Journal of Curriculumand Educational Technology Studies,hlm. 1-9.
6. Kesimpulan
Teknologi pendidikan adalah suatu proses terpadu yang melibatkan orang,
prosedur, gagasan, peralatan, dan organisasi untuk menganalisa masalah-masalah
pendidikan dan cara pemecahan, mengimplemintasikan, mengevaluasi dan
mengelola pemecahan masalah yang berkenan dengan semua aspek belajar
manusia. Teknologi Pendidikan didefinisikan sebagai konstruk teoritik, bidang
garapan dan sebagai profesi, yang dilihat dari tiga perspektif secara keseluruhan.
Karakteristik konstruk teoretik adalah adanya suatu gejala, menjelaskan,
merangkum, memberi orientasi, mensistematiskan, mengidentifikasi kesenjangan,
melahirkan strategi untuk keperluan riset dan prediksi. Karakteristik dari bidang
garapan adalah teknik intelektual, aplikasi praktis, dan keunikan. Karakteristik
teknologi pendidikan sebagai profesi adalah latihan dan sertifikasi, standar dan
etika, kepemimpinan, asosiasi dan komunikasi, pengakuaan sebagai profesi,
tanggung jawab profesi, hubungan dengan profesi lain.
.