Tugas membahas strategi dan kebijakan pembangunan ekonomi di Indonesia dan negara berkembang. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi seperti SDM, SDA, IPTEK, dan masalah seperti pertumbuhan penduduk, pendidikan, dan infrastruktur di negara berkembang. Kebijakan strateginya meliputi koridor pembangunan, integrasi ekonomi, dan peningkatan kapabilitas IPTEK.
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangDadang Solihin
Setiap perubahan ekonomi dan sosial di negara-negara berkembang senantiasa memerlukan dukungan dari kelompok-kelompok elit, baik melalui persuasi maupun paksaan.
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangDadang Solihin
Setiap perubahan ekonomi dan sosial di negara-negara berkembang senantiasa memerlukan dukungan dari kelompok-kelompok elit, baik melalui persuasi maupun paksaan.
Pertemuan 2-Problematika Ekonomi Pembangunan - Copy.pptxnairaazkia89
Kondisi bisnis banyak berpengaruh pada kehidupan kita, Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mempunyai beberapa tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia. Perusahaan tidak bisa bertindak senaaknya melaksanakan kegiatannya .
Penentuan seberapa jauh perusahaan harus mengarah kepada tujuan-tujuan sosial yg mungkin dapat bertentangan dengan tujuan ekonomi, jelas akan menimbulkan delima.
Istilah tanggung jawab sosial menunjukann pertimbangan manajemen tentang pengaruh-pengaruh sosial disamping juga pengaruh ekonomi dari keputusan-keputusan, ini berlaku bagi semua perusahaan tampa memandang besar, lokasi, atau industrinya. Tangggung jawab sosial tersebut mencakup hal-hal sepeti bidang kesehatan, informasi konsumen, praktek tampa diskriminasi, dan pemeliharaan lingkungan fisik.
Kondisi bisnis banyak berpengaruh pada kehidupan kita, Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mempunyai beberapa tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia. Perusahaan tidak bisa bertindak senaaknya melaksanakan kegiatannya .
Penentuan seberapa jauh perusahaan harus mengarah kepada tujuan-tujuan sosial yg mungkin dapat bertentangan dengan tujuan ekonomi, jelas akan menimbulkan delima.
Istilah tanggung jawab sosial menunjukann pertimbangan manajemen tentang pengaruh-pengaruh sosial disamping juga pengaruh ekonomi dari keputusan-keputusan, ini berlaku bagi semua perusahaan tampa memandang besar, lokasi, atau industrinya. Tangggung jawab sosial tersebut mencakup hal-hal sepeti bidang kesehatan, informasi konsumen, praktek tampa diskriminasi, dan pemeliharaan lingkungan fisik.
Kondisi bisnis banyak berpengaruh pada kehidupan kita, Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mempunyai beberapa tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia. Perusahaan tidak bisa bertindak senaaknya melaksanakan kegiatannya .
Penentuan seberapa jauh perusahaan harus mengarah kepada tujuan-tujuan sosial yg mungkin dapat bertentangan dengan tujuan ekonomi, jelas akan menimbulkan delima.
Istilah tanggung jawab sosial menunjukann pertimbangan manajemen tentang pengaruh-pengaruh sosial disamping juga pengaruh ekonomi dari keputusan-keputusan, ini berlaku bagi semua perusahaan tampa memandang besar, lokasi, atau industrinya. Tangggung jawab sosial tersebut mencakup hal-hal sepeti bidang kesehatan, informasi konsumen, praktek tampa diskriminasi, dan pemeliharaan lingkungan fisik.
Kondisi bisnis banyak berpengaruh pada kehidupan kita, Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mempunyai beberapa tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia. Perusahaan tidak bisa bertindak senaaknya melaksanakan kegiatannya .
Penentuan seberapa jauh perusahaan harus mengarah kepada tujuan-tujuan sosial yg mungkin dapat bertentangan dengan tujuan ekonomi, jelas akan menimbulkan delima.
Istilah tanggung jawab sosial menunjukann pertimbangan manajemen tentang pengaruh-pengaruh sosial disamping juga pengaruh ekonomi dari keputusan-keputusan, ini berlaku bagi semua perusahaan tampa memandang be
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
anggaekaputra
1. • Nama : Alda Alvina Gabby Angela Azhari
• Kelas : XI IIS 3 / 11 IPS 3
• Tugas : “Pembangunan Ekonomi”
Indikator 1.1 (Pengertian)
Indikator 1.2 (Perencanaan)
Indikator 1.3 (Keberhasilan)
Indikator 1.4 (Faktor-Faktor)
Indikator 1.5 (Masalah di negara berkembang)
Indikator 1.6 (Kebijakan dan Strategi)
2. • Indikator 1.1 : Pengetian Pembangunan Ekonomi
• Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total
dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental
dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi
penduduk suatu negara.
• Menurut para ahli :
• 1.G.M. Mejer dan R.E. Baldein
• Pembangunan adalah suatu proses pendapatan nasional riil suatu
perekonomian bertambah selama satu periode waktu yang panjang.
• 2.Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo
• Pembangunan ekonomi adalah usaha memperbesar pendapatan per
kapita dan menaikan produktivitas per kapita dengan jalan menambah
peralatan modal dan skill.
• 3.Drs. Irawan M.B.A. Dan Dr. M. Sumarmoko, M.A.
• Pembangunan ekonomi adalah usaha untuk meningkatkan taraf hidup
bangsa yang sering diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per
kapita.
3. Indikator 1.2 : Perencanaan Pembangunan
Ekonomi
.
Perubahan ekonomi yang ditandai dengan pertumbuhan
atau perkembangan ekonomi yang ditandai dengan
perubahan perubahan secara struktural ragam aktivitas
selama 10 tahun.
Bertujuan untuk mengubah taraf hidup masyarakat dalam
berbagai bidang kehidupan ke arah yang lebih baik.
Perubahan akibat pembangunan ekonomi sbb :
1. Komposisi Produksi.
2. Pola penggunaan sumber daya produksi.
3. pola pendistribusian kekayaan dan pendapatan yang
dilakukan pelaku ekonomi.
4. • Indikator 1.3 : Keberhasilan Pembangun Ekonomi
• KEBERHASILAN :
• Kondisi ekonomi Indonesia yang terus tumbuh dan menempatkan Indonesia sebagai
salah satu kekuatan baru dalam percaturan ekonomi dunia, terutama di Asia. Para pakar
ekonomi dunia memprediksi Indonesia sebagai emerging market (pasar potensial),
sehingga merubah struktur pasar potensial ekonomi dunia yang saat ini didominasi BRIC
yakni Brasil, Rusia, India dan China, kini ditambah dengan Indonesia, Afrika Selatan,
Meksiko dan Turki.
• Berbagai indikator kemajuan ekonomi yang telah dicapai Indonesia sampai dengan awal
2011 meliputi:
• Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 mencapai 6,1%, untuk triwulan I 2011 sebesar
6,5% dan rata-rata dari tahun 2005 – 2010 sebesar 5,7%;
• Produk Domestik Bruto (PDB) Rp 7.019 triliun;
• Nilai APBN 2011 mencapai Rp 1.229 triliun dengan nilai kurs Rp 8.904 per US dollar;
• Pendapatan Perkapita sekitar Rp 29,54 juta;
• Cadangan Devisa US$ 115,8 miliar;
• Investasi triwulan I tahun 2011 sebesar Rp 53,6 triliun;
• Angka kemiskinan 2010 tercatat 13,3%, sementara angka pengangguran Februari 2011
tercatat 6,8%;
• Subsidi tahun 2011 sebesar Rp 187,6 triliun, meliputi BBM Rp 95,9 triliun, listrik Rp 40,7
triliun, pangan Rp 15,3 triliun, pupuk Rp 16,4 triliun, PSO Rp 1,9 triliun, bunga kredit
program Rp 2,6 triliun dan pajak Rp 14,8 triliun.
5. • Indikator 1.4 : Faktor- faktor yang mempengaruhi
pembanguanan ekonomi :
• 1. Sumber Dya Manusia (SDM)
• SDM merupakan faktor kunci dalam prosesnya pembanguanan, baik tidaknya perncanaan dan
pengorganisasian, proses pengorganisasian tergantung kepada kualitas manusia sebagai objek dan
subjeknya.
• 2. Sumber Daya Alam (SDA)
• Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca,
hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi pembanguanan suatu negara, terutama dalam
hal penyediaan bahan baku produksi.
• 3. Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK)
• Ilmu pengetahuan dan teknolgi meripakaan alat bagi sumber manusia untuk mengolah sumber daya
alam secara produktif.
• 4. Sosial budaya
• Nilai - nilai sosial budaya sangat berpengaruh terhadap proses pembanguanan. nilai - niai tersebut dapat
menjadi faktor pendorong dan dapat pula menjadi faktor penghambat.
5. Keadaan Politik
• Sistem keadaan politik suatu negara berpengaruh terhadap keberlangsungan proses pembanguanan.
• 6. Sistem Pemerintah
• Pemerintahan dengan sistem sosialis dan liberalis kedua-duanya akan memberikan warna yang berbeda
terhadap proses pembanguanan.
6. • Indikator 1.5 : Masalah Masalah dalam perbangunan
ekonomi di negara berkembang
• 1. Penduduk
• Permasalahan utama di negara berkembang adalah pertumbuhan penduduk yang tidak dapat
dikendalikan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang pentingnya membatasi jumlah
anak dalam keluarga. Jika pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan peingkatan kualitas
penduduknya, maka hal ini dapat membuat rendahnya tingkat Indeks Pembangunan Manusia atau
Human Development Index (HDI). Oleh karena itu maka diperlukan pengembangan sistem
pendidikan yang lebih intens untuk memperkecil resiko ledakan penduduk ini.
• 2. Ekonomi
• Dengan jumlah penduduk yang meningkat pesat, maka akibatnya adalah terjadi banyak
pengangguran yang tidak mendapat kesempatan kerja. Hal ini menyebabkan angka kemiskinan juga
meningkat sehingga pertumbuhan ekonomi di negara berkembang juga terhambat.
• 3. Pendidikan
• Di negara berkembang karena jumlah penduduk yang terlalu banyak, maka pendidikan masih kurang
merata. Banyak penduduk yang belum mendapatkan pendidikan yang layak. Hal ini menyebabkan
banyaknya pengangguran dan rendahnya kualitas sumber daya manusia tersebut.
• 4. Kesehatan
• Kesehatan juga merupakan salah satu permasalahan di negara berkembang yang harus ditangani.
Karena di negara berkembang pastilah fasilitas kesehatannya masih kurang merata dan kualitasnya
masih rendah. Selain itu, kesadaran masyarakat di negara berkembang akan pentingnya menjaga
kesehatan dan kebersihan masih kurang.
7. • 5. Infrastruktur
• Negara berkembang pada umumnya memiliki luas wilayah yang cukup luas dibandingkan negara maju.
Dengan luas wilayah tersebut, sarana infrastruktur haruslah berkembang dengan baik. Namun karena
kurangnya anggaran yang ada, pastilah banyak infrastruktur yang belum dibangun atau tidak dirawat
dengan baik.
• 6. Penegakan Hukum
• Penduduk di negara berkembang umumnya kurang menyadari akan pentingnya mematuhi hukum yang
berlaku di suatu negara. Jangankan penduduk, dalam pemerintahanpun masih banyak yang suka melanggar
hukum seperti koruptor misalnya. Orang yang mengetahui seluk-beluk hukum akan menggunakan hukum
untuk menguntungkan dirinya sendiri.
• 7. Tingkat Produksi
• TIngkat produksi di negara berkembang masih rendah. Hal ini diakibatkan oleh kualitas sumber daya
manusia yang kurang dan kurangnya inovasi dari masyarakat. Industri di negara berkembang umumnya
masih menggunakan tenaga manusia sehingga hasilnya kalah banyak dibandingkan dengan menggunakan
mesin.
• 8. Kualitas Penduduk
• Kualitas penduduk rata-rata di negara berkembang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh pendidikan yang
kurang merata. Ini juga berpengaruh pada pertumbuhan di negara tersebut.
• 9. Ketidakmerataan Hasil Pembangunan
• Infrastruktur yang kurang menyebabkan ketidakmerataan pada hasil pembangunan. Sehingga hanya daerah
ibukota saja yang mendapatkan hasil pembangunan yang layak. Hal ini juga disebabkan oleh ketidak
merataan pendapatan masyarakat.
• 10. Ketergantungan Pada Luar Negeri
• Negara berkembang umumnya masih belum mampu memenuhi kebutuhannya sendiri dan masih
mengimpor barang-barang dari luar negeri. Selain itu, kecintaan terhadap produk dalam negeri masih
kurang sehingga masyarakat hanya ingin menggunakan barang impor.
8. • Indikator 1.6 : Kebijakan dan Strategi Pembangunan Ekonomi
• 1. Mengembangkan koridor pembangunan ekonomi
Indonesia dengan cara membangun pusat-pusat perekonomian
di setiap pulau. Selain mengembangkan klaster industri berbasis
sumber-sumber superior. Baik komoditas maupun sektor.
Koridor pembangunan ekonomi Indonesia terbagi dalam empat
tahap :
• · Mengindentifikasikan pusat-pusat perekonomian, misalnya
ibukota provinsi.
• · Menentukan kebutuhan pengubung antara pusat ekonomi
tersebut, seperti trafik barang.
• · Validasi untuk memastikan sejalan dengan pembangunan
nasional, yakni pengaturan area tempat tinggal dengan sistem
infrastruktur serta fasilitas.
• · Menentukan hubungan lokasi sektor fokus, guna menunjang
fasilitas. Misalnya menghubungkan area pertambangan dengan
kawasan pemrosesnya.
9. • 2. Memperkuat hubungan nasional baik secara lokal maupun
internasional. Hal ini bisa mengurangi biaya transaksi,
menciptakan sinergi antara pusat-pusat pertumbuhan dan
menyadari perlunya akses-akses ke sejumlah layanan. Seperti
intra dan inter-konektivitas antara pusat pertumbuhan serta
pintu perdagangan dan pariwisata internasional. Integrasi
ekonomi merupakan hal terbaik untuk mencapai keuntungan
langsung dari konsentrasi produksi. Serta dalam jangka panjang,
meningkatkan standar kehidupan.
• Saat ini, aktivitas ekonomi Indonesia terpusat di kota-kota,
khususnya Jawa dan Sumatra. Fasilitas transportasi yang bisa
menyebabkan area industri tak menjangkau pelosok. Pada
jangka pendek, proyek-proyek yang perlu dibangun di Jawa
adalah TransJawa, TransJabodetabek, kereta jalur dua, Tanjung
Priok. Pembangunan tersebut diharapkan bisa berdampak
langsung mengurangi kemiskinan di Jawa yang melebihi 20 juta
jiwa, dua kali populasi miskin Sumatra yang sekitar tujuh juta
jiwa. Pembangunan infrastruktur di Jawa bisa mempercepat
pertumbuhan ekonomi.
10. • 3. Mempercepat kapabilitas teknologi dan ilmu
pengetahuan nasional atau Iptek. Selain tiga strategi utama
ini, juga ada beberapa strategi pendukung seperti kebijakan
investasi, perdagangan dan finansial. Beberapa elemen utama
di sektor Iptek adalah meningkatkan kualitas pendidikan
termasuk pendidikan kejuruan tinggi serta pelatihannya.
Meningkatkan level kompetensi teknologi dan sumber daya
ahli. Peningkatan aktivitas riset dan pengembangan, baik
pemerintah maupun swasta, dengan memberikan insentif
serta menaikkan anggaran. Kemudian mengembangkan
sistem inovasi nasional, termasuk pembiayaannya. Saat ini,
masalah utama yang dihadapi adalah kemampuan riset dan
pengembangan yang digunakan untuk mencari solusi
teknologi. Kemampuan pengguna untuk menyerap teknologi
yang ada. Serta transaksi antara riset dan pengembangan
sebagai pemasok solusi teknologi dengan penggunanya tak
terbangun dengan baik.