Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi retina, pengertian retinoblastoma sebagai tumor ganas pada mata anak-anak, penyebabnya yang terkait mutasi genetik, patofisiologi pertumbuhannya, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaannya yang bertujuan mempertahankan penglihatan.
Dokumen tersebut membahas tentang ablasio retina yang merupakan pemisahan lapisan sensoris retina dari epitel pigmen retina. Terdapat beberapa jenis ablasio retina yaitu regmatogenosa yang disebabkan robekan retina, traksional karena tarikan jaringan, dan eksudatif akibat akumulasi cairan subretina. Faktor risikonya antara lain miopia, operasi katarak, dan trauma mata.
Dokumen tersebut membahas tentang ablasio retina. Secara singkat, ablasio retina adalah terlepasnya lapisan sel fotoreseptor retina dari lapisan epitel pigmen retina akibat robekan atau lubang pada retina. Hal ini dapat menyebabkan gangguan fungsi penglihatan jika tidak ditangani.
Dokumen tersebut membahas tentang ablasio retina. Ringkasannya adalah:
1. Ablatio retina adalah pelepasan lapisan sensoris retina dari lapisan epitel berpigmen retina
2. Etiologi ablasio retina meliputi trauma, diabetes, dan kondisi inflamasi
3. Manifestasi klinisnya antara lain penurunan penglihatan dan floater
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi retina, pengertian retinoblastoma sebagai tumor ganas pada mata anak-anak, penyebabnya yang terkait mutasi genetik, patofisiologi pertumbuhannya, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaannya yang bertujuan mempertahankan penglihatan.
Dokumen tersebut membahas tentang ablasio retina yang merupakan pemisahan lapisan sensoris retina dari epitel pigmen retina. Terdapat beberapa jenis ablasio retina yaitu regmatogenosa yang disebabkan robekan retina, traksional karena tarikan jaringan, dan eksudatif akibat akumulasi cairan subretina. Faktor risikonya antara lain miopia, operasi katarak, dan trauma mata.
Dokumen tersebut membahas tentang ablasio retina. Secara singkat, ablasio retina adalah terlepasnya lapisan sel fotoreseptor retina dari lapisan epitel pigmen retina akibat robekan atau lubang pada retina. Hal ini dapat menyebabkan gangguan fungsi penglihatan jika tidak ditangani.
Dokumen tersebut membahas tentang ablasio retina. Ringkasannya adalah:
1. Ablatio retina adalah pelepasan lapisan sensoris retina dari lapisan epitel berpigmen retina
2. Etiologi ablasio retina meliputi trauma, diabetes, dan kondisi inflamasi
3. Manifestasi klinisnya antara lain penurunan penglihatan dan floater
Retinoblastoma adalah kanker mata pada anak yang dapat menyebabkan kebutaan dan kematian. Dokumen ini membahas tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, klasifikasi stadium, dan penatalaksanaan retinoblastoma termasuk pembedahan, radioterapi, kryoterapi, dan kemoterapi. Tujuannya adalah memberikan pemahaman mengenai penyakit dan asuhan keperawatan yang tepat bagi pasien retinoblastoma.
Organ indra memerlukan bantuan sistem saraf yang menghubungkan organ indra dengan sistem saraf pusat. Mata adalah organ penglihatan yang berfungsi untuk melihat gambar-gambar di depan kita melalui kerjasama berbagai bagian seperti kornea, lensa, retina, dan saraf optik. Beberapa penyakit mata meliputi blastoma, ablasio retina, dan presbiopi yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, infeksi, atau p
Pasien berusia 43 tahun datang dengan keluhan penglihatan kabur pada mata kanan. Pemeriksaan menemukan ablasio retina pada mata kanan dan penglihatan sangat buruk. Terapi laser direncanakan untuk mata kiri."
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit mata, meliputi definisi, klasifikasi, gejala, dan metode pemeriksaan penyakit mata seperti keratitis, konjungtivitis, glaukoma, katarak, dan penyakit mata lainnya."
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan. Katarak dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya seperti kongenital, senile, juvenil, dan komplikata. Pengobatan utama katarak adalah melalui operasi bedah untuk mengeluarkan lensa keruh dan menggantikannya dengan lensa buatan.
Tinjauan pustaka ini membahas tentang ektropion sikatrik yang merupakan salah satu jenis ektropion yang disebabkan oleh pemendekan lamella anterior akibat adanya skar atau jaringan parut pada kulit dan jaringan subkutan kelopak mata. Tinjauan ini menjelaskan anatomi, definisi, epidemiologi, klasifikasi, faktor risiko, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis banding, diagnosis, penanganan, prognosis dan komplikasi dari kondis
Tinjauan pustaka ini membahas tentang anatomi, definisi, epidemiologi, klasifikasi, faktor risiko, patofisiologi, manifestasi klinis dan diagnosis, penegakan diagnosis, penanganan, prognosis, serta komplikasi dari macular hole."
Tumor palpebra merupakan tumor yang sering terjadi di kelopak mata. Dokumen ini membahas anatomi mata dan jenis-jenis tumor palpebra seperti karsinoma sel basal. Karsinoma sel basal dapat disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet dan sering muncul pada wajah dan leher. Patofisiologinya melibatkan aktivasi jalur hedgehog yang menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai struktur dan organ-organ penting mata serta penjelasan singkat mengenai fungsi dan letaknya. Juga dijelaskan proses penglihatan, penyakit-penyakit mata, serta cara menjaga kesehatan mata.
Tumor mata dapat terjadi pada berbagai jaringan di sekitar mata dan dapat menyebabkan gangguan penglihatan, rasa sakit, serta pergeseran bola mata. Pengobatan tergantung pada sifat tumor, mulai dari pengawasan, bedah, hingga kemoterapi untuk tumor ganas. Asuhan keperawatan meliputi pencegahan komplikasi, pemeliharaan fungsi penglihatan, serta dukungan psikososial.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit jantung koroner dan lipid. PJK disebabkan oleh penyempitan arteri akibat aterosklerosis atau spasme. Kadar lipid tinggi dalam darah meningkatkan risiko PJK. Lemak atau lipid diklasifikasi menjadi lipid sederhana, kompleks, dan turunan serta berperan sebagai sumber energi dan komponen membran sel. Kolesterol dan trigliserida diangkut dalam darah oleh lipoprotein seperti LDL, HDL,
Retinoblastoma adalah kanker mata pada anak yang dapat menyebabkan kebutaan dan kematian. Dokumen ini membahas tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, klasifikasi stadium, dan penatalaksanaan retinoblastoma termasuk pembedahan, radioterapi, kryoterapi, dan kemoterapi. Tujuannya adalah memberikan pemahaman mengenai penyakit dan asuhan keperawatan yang tepat bagi pasien retinoblastoma.
Organ indra memerlukan bantuan sistem saraf yang menghubungkan organ indra dengan sistem saraf pusat. Mata adalah organ penglihatan yang berfungsi untuk melihat gambar-gambar di depan kita melalui kerjasama berbagai bagian seperti kornea, lensa, retina, dan saraf optik. Beberapa penyakit mata meliputi blastoma, ablasio retina, dan presbiopi yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, infeksi, atau p
Pasien berusia 43 tahun datang dengan keluhan penglihatan kabur pada mata kanan. Pemeriksaan menemukan ablasio retina pada mata kanan dan penglihatan sangat buruk. Terapi laser direncanakan untuk mata kiri."
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit mata, meliputi definisi, klasifikasi, gejala, dan metode pemeriksaan penyakit mata seperti keratitis, konjungtivitis, glaukoma, katarak, dan penyakit mata lainnya."
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan. Katarak dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya seperti kongenital, senile, juvenil, dan komplikata. Pengobatan utama katarak adalah melalui operasi bedah untuk mengeluarkan lensa keruh dan menggantikannya dengan lensa buatan.
Tinjauan pustaka ini membahas tentang ektropion sikatrik yang merupakan salah satu jenis ektropion yang disebabkan oleh pemendekan lamella anterior akibat adanya skar atau jaringan parut pada kulit dan jaringan subkutan kelopak mata. Tinjauan ini menjelaskan anatomi, definisi, epidemiologi, klasifikasi, faktor risiko, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis banding, diagnosis, penanganan, prognosis dan komplikasi dari kondis
Tinjauan pustaka ini membahas tentang anatomi, definisi, epidemiologi, klasifikasi, faktor risiko, patofisiologi, manifestasi klinis dan diagnosis, penegakan diagnosis, penanganan, prognosis, serta komplikasi dari macular hole."
Tumor palpebra merupakan tumor yang sering terjadi di kelopak mata. Dokumen ini membahas anatomi mata dan jenis-jenis tumor palpebra seperti karsinoma sel basal. Karsinoma sel basal dapat disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet dan sering muncul pada wajah dan leher. Patofisiologinya melibatkan aktivasi jalur hedgehog yang menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai struktur dan organ-organ penting mata serta penjelasan singkat mengenai fungsi dan letaknya. Juga dijelaskan proses penglihatan, penyakit-penyakit mata, serta cara menjaga kesehatan mata.
Tumor mata dapat terjadi pada berbagai jaringan di sekitar mata dan dapat menyebabkan gangguan penglihatan, rasa sakit, serta pergeseran bola mata. Pengobatan tergantung pada sifat tumor, mulai dari pengawasan, bedah, hingga kemoterapi untuk tumor ganas. Asuhan keperawatan meliputi pencegahan komplikasi, pemeliharaan fungsi penglihatan, serta dukungan psikososial.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit jantung koroner dan lipid. PJK disebabkan oleh penyempitan arteri akibat aterosklerosis atau spasme. Kadar lipid tinggi dalam darah meningkatkan risiko PJK. Lemak atau lipid diklasifikasi menjadi lipid sederhana, kompleks, dan turunan serta berperan sebagai sumber energi dan komponen membran sel. Kolesterol dan trigliserida diangkut dalam darah oleh lipoprotein seperti LDL, HDL,
This document discusses the Asynsis principle and Constructal law, which propose that design in nature, consciousness, and culture emerges optimally from entropy and evolves to allow easier flow of energy, matter, and information over time. The golden ratio and related geometries like root 5, Penrose tilings, and Mandelbrot and Feigenbaum diagrams are signatures of these behaviors. The principles are proposed to be universal laws that apply from the quantum to cosmological scale and could provide a path toward a more sustainable relationship between humanity and the biosphere.
Sourajit Aiyer - Financial Express Bangladesh - SME Exchanges in Emerging Mar...South Asia Fast Track
Small and medium enterprises (SMEs) contribute significantly to India's GDP and employment, but many have difficulty raising equity financing. The proposed SME exchange platform by the Bombay Stock Exchange (BSE) could boost SME financing by providing a niche market for growth companies. However, the success of the exchange will depend on addressing challenges such as the diversity of the SME sector, low research coverage, and lack of liquidity and corporate governance practices at some small companies. Key factors for success include identifying high growth sectors and companies, improving research coverage, strengthening corporate governance, and ensuring affordable costs.
El científico japonés Masaru Emoto demostró que los sonidos, palabras, pensamientos y sentimientos pueden alterar la estructura molecular del agua. Al exponer muestras de agua a estos estímulos y congelarlas, se formaron cristales de agua con diferentes estructuras dependiendo del estímulo aplicado. Las muestras de agua limpia formaron cristales más bellos, mientras que el agua contaminada o estancada formó cristales deformados.
El documento presenta datos estadísticos sobre cinco indicadores relacionados con la influencia de conocidos, amigos y familiares en el voto. Incluye códigos, nombres, numeradores, denominadores y tasas para cada indicador en meses específicos, así como celdas vacías para meses futuros.
Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika mengatur tentang ketentuan umum, dasar hukum, ruang lingkup, pengaturan, dan pengawasan narkotika di Indonesia. Undang-undang ini menjamin ketersediaan narkotika untuk kepentingan kesehatan dan ilmu pengetahuan serta memberantas peredaran gelap narkotika.
The document discusses respiration and the respiratory system. It describes that respiration involves the exchange of oxygen and carbon dioxide between the lungs and blood, and between the blood and body cells. It outlines the four main steps of respiration: 1) oxidation of food by cells, 2) transport of oxygen to cells and removal of carbon dioxide from lungs, 3) gas exchange between blood and lungs, and 4) breathing. It then discusses external respiration in the lungs and internal respiration in body cells in more detail.
Farmakologi mencakup beberapa aspek ilmu pengetahuan yang mempelajari obat, mulai dari sumber, sifat kimia, cara kerja, dan penggunaannya dalam diagnosis dan pengobatan penyakit. Beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, dan massa tubuh dapat mempengaruhi cara tubuh merespons obat.
Makalah ini membahas konsep medis dan keperawatan retinoblastoma, tumor ganas pada retina yang umumnya diderita anak-anak. Secara medis dijelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan, komplikasi, dan penatalaksanaan retinoblastoma. Sedangkan secara keperawatan dijelaskan pengkajian keperawatan, diagnosa, intervensi, dan evaluasi untuk perawatan anak dengan retinoblastoma."
1. Sistem indra melibatkan organ sensorik dan serat saraf yang menghubungkannya dengan sistem saraf pusat. Organ indra menerima stimulus dari lingkungan luar dan dalam tubuh.
2. Mata adalah organ penglihatan yang terdiri dari bagian luar dan dalam. Bagian dalam mata bekerja sama untuk mengirimkan cahaya ke otak melalui saraf optik.
3. Beberapa penyakit mata yang dijelaskan adalah retinoblastoma, ablas
1. Sistem indra melibatkan organ sensorik dan serat saraf yang menghubungkannya dengan sistem saraf pusat. Organ indra menerima stimulus dari lingkungan luar dan dalam tubuh.
2. Mata adalah organ penglihatan yang terdiri dari bagian luar dan dalam. Bagian dalam mata bekerja sama untuk mengirimkan cahaya ke otak melalui saraf optik.
3. Beberapa penyakit mata yang dijelaskan adalah retinoblastoma, ablas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyakit retinoblastoma pada anak, termasuk definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, klasifikasi stadium, dan penatalaksanaan retinoblastoma.
2. Asuhan keperawatan yang tepat untuk pasien retinoblastoma juga dibahas, seperti observasi gejala, manajemen komplikasi, dan edukasi kepada pasien dan keluarga.
3. Tu
1. Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi sistem penglihatan manusia, termasuk anatomi kornea, lensa, vitreus, dan proses fototransduksi di retina. Juga dibahas tentang jalur saraf optik menuju korteks visual.
Mata adalah organ utama penglihatan manusia, yang terdiri dari bola mata, saraf optik, otak, dan struktur pendukung lain. Bola mata mengandung jutaan sel saraf dan dapat memproses informasi visual secara simultan. Penglihatan melibatkan proses pembiasan cahaya, akomodasi kanta mata, kontraksi anak mata, dan penumpuan pandangan untuk membentuk imej di retina. Berbagai gangguan penglihatan seperti rabun
Dokumen tersebut membahas sindrom Vogt-Koyanagi-Harada (VKH) yang merupakan kelainan multisistem yang ditandai dengan panuveitis granulomatous disertai pelepasan retina dan sering disertai manifestasi neurologis dan kutaneus. Sindrom ini lebih umum ditemukan pada populasi Asia dan wanita dengan rasio 2:1. Pengobatan utamanya adalah kortikosteroid dosis tinggi untuk mengontrol inflamasi dan mencegah komplikasi. Manifestas
Dokumen tersebut membahas tentang katarak, termasuk anatomi dan fisiologi lensa mata, jenis-jenis katarak seperti kongenital, juvenil, degeneratif, dan komplikata, serta gejala dan pengobatan katarak.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis malformasi genetik yang dapat menyerang mata dan organ tubuh lainnya, seperti neurofibromatosis, von hippel-lindau disease, sturge-weber syndrome, wyburn-mason syndrome, ataxia telangiectasia, dan tuberous sclerosis. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, ciri khas, diagnosis, dan penanganan dari masing-masing kondisi tersebut."
Makalah ini membahas tentang myopia (rabun jauh), meliputi pengertian, etiologi, gejala, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan medis. Myopia disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik dan lingkungan, dan gejalanya adalah kaburnya penglihatan pada objek jauh. Pada myopia patologi dapat terjadi komplikasi seperti degenerasi retina. Penatalaksanaannya meliputi kac
Similar to Anatomi fisiologi retina AKPER MUNA (20)
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
2. I. ANATOMI FISIOLOGI RETINA
Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran daripada
serabut-serabut saraf optik. Letaknya antara badan kaca dan koroid. Bagian anterior berakhir
pada ora serata, di bagian retina yang letaknya sesuai dengan sumbu penglihatan terdapat
makula lutea (bintik kuning) kira-kira berdiameter 1 – 2 mm yang berperan penting untuk
tajam penglihatan. Di tengah makula lutea terdapat bercak mengkilap yang merupakan
reflek fovea. Kira-kira 3 mm ke arah nasal kutub belakang bola mata terdapat daerah bulat
putih kemerah-merahan, disebut papil saraf optik, yang di tengahnya agak melekuk
dinamakan eksvakasi foali. Arteri retina sentral bersama venanya masuk ke dalam bola
mata di tengah papil saraf optik.
Retina meluas ke depan hampir mencapai badan siliaris. Struktur ini tersusun dalam
10 lapisan dan mengandung sel batang (rods) dan sel kerucut (cones), yang merupakan
reseptor penglihatan, ditambah 4 jenis neuron:
1. Sel bipolar
2. Sel ganglion
3. Sel horizontal
4. Sel amakrin
Karena lapisan saraf pada retina disatukan bersama-sama oleh sel-sel glia yang disebut sel
muller. Tonjolan-tonjolan dari sel-sel ini membentuk membran pembatas dalam di
permukaan dalam retina dan membran pembatas luar di lapisan reseptor.
Retina berbatas dengan koroid dengan sel pigmen epitel retina, dan terdiri atas
lapisan:
1. Lapis fotoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang yang mempunyai
bentuk ramping, dan sel kerucut.
2. Membran limitan eksterna yang merupakan membran ilusi.
3. Lapis nukleus, merupakan susunan lapis nukleus sel kerucut dan batang.
Ketiga lapis di atas avaskular dan mendapat metabolisme dari kapiler koroid.
4. Lapis pleksiform luar, merupakan lapis aseluler dan merupakan tempat sinapsis sel
fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal.
5. Lapis nukleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal dan sel muller lapis ini
mendapat metabolisme dari arteri retina sentral.
6. Lapis pleksiform dalam, merupakan lapis aseluler merupakan tempat sinaps sel tripolar,
sel amakrin dengan sel ganglion.
7. Lapis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada neuron kedua.
8. Lapis serabut saraf, merupakan lapis akson sel ganglion menuju ke arah saraf optik. Di
dalam lapisan-lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah retina.
9. Membran limitan interna, merupakan membran hialin antara retina dan badan kaca.
3. Warna retina biasanya jingga dan kadang-kadang pucat pada anemia dan
iskemia dan merah pada hyperemia.
Untuk melihat fungsi retina maka dilakukan pemeriksaan subjektif retina seperti: tajam
penglihatan, penglihatan warna, dan lapang pandangan. Pemeriksaan objektif adalah:
- Elektroretino-gram (ERG)
- Elektro-okulogram (EOG)
- Visual Evoked Respons (VER)
• Fungsi Retina
Fungsi retina pada dasarnya adalah menerima bayangan visual yang dikirim ke
otak. Bagian sentral retina atau daerah makula mengandung lebih banyak fotoreseptor
kerucut daripada bagian perifer retina.
- Sel kerucut (cones) yang berjumlah 7 juta dan paling banyak di region fovea, berfungsi
untuk sensasi yang nyata (penglihatan yang paling tajam) dan penglihatan warna.
- Sel batang (rods) untuk sensasi yang sama-samar pada waktu malam atau cahaya
remang. Sel ini mengandung pigmen visual ungu yang disebut rhodopsin.
• Komponen-komponen Retina
4. II. PENGERTIAN
Retinoblastoma adalah tumor retina yang terdiri atas sel neuroblastik yang tidak
berdiferensiasi dan merupakan tumor ganas retina pad anak.
40 % penderita retinoblastoma merupakan penyakit herediten. Retinoblastoma
merupakan tumor yang bersifat autosomal dominan dan merupakan tumor embrional.
Sebagian besar penderita dengan retinoblastoma aktif ditemukan pada usia 3 tahun, sedang
bila terdapat binokuler biasanya terdapat pada usia lebih muda atau 10 bulan.
Retinoblastoma dapat ditemukan dalam bentuk yang regresi terutama pada anak-anak.
Pada saat terakhir ini terlihat kenaikan jumlah anak menderita retinoblastoma di
Indonesia. Kenaikan insiden tumor ini mungkin sekali akibat sudah meningkatnya
penerangan akan tumor pada anak, sehingga prang tua penderita lebih cepat
memeriksakan mata anaknya.
III. PENYEBAB
Retinoblastoma terjadi karena kehilangan kedua kromosom dari satu alel
dominan protektif yang berada dalam pita kromosom 13g14. Bisa karena mutasi atau
diturunkan.
Mutasi terjadi akibat perubahan pada rangkaian basa DNA. Peristiwa ini dapat timbul karena
kesalahan replikasi, gerakan, atau perbaikan sel. Mutasi dalam sebuah sel benih akan
ditransmisikan kepada turunan sel tersebut. Sejumlah faktor, termasuk virus, zat kimia, sinar
ultraviolet, dan radiasi pengion, akan meningkatkan laju mutasi. Mutasi kerapkali mengenai
sel somatic dan kemudian diteruskan kepada generasi sel berikutnya dalam suatu generasi.
IV. PATOFISIOLOGI
Retinoblastoma merupakan tumor ganas utama intraokuler yang ditemukan pada
anak-anak, terutama pada usia di bawah 5 tahun. Tumor berasal dari jaringan retina
embrional, dapat terjadi unilateral (70 %) dan bilateral (30 %). Sebagian besar kasus bilateral
bersifat herediten yang diwariskan melalui kromosom.
Massa tumor dapat tumbuh ke dalam vitreous (endofilik) dan tumbuh
menembus keluar lapisan retina atau ke ruang sub retina (endofilik). Kadang-kadang tumor
berkembang difus.
Pertumbuhan endofilik lebih umum terjadi. Tumor endofilik timbul dari lapisan
inti dalam lapisan serabut saraf dan lapisan ganglion retina. Tipe eksofilik timbul dari lapisan
inti luar dan dapat terlihat seperti ablasio retina yang solid.
Perluasan retina okuler ke dalam tumor vitreous dapat terjadi pada tipe
endofilik dan dapat timbul sebaran metastase lewat spatium subretina atau melalui tumor
vitreous. Selain itu tumor dapat meluas lewat infiltrasi pada lamina cribrosa langsung ke
5. nervus optikus dengan perluasan ke lapisan koroid dapat ditemukan infiltrasi vena-vena pada
daerah tersebut disertai metastasis hematogen ke tulang dan sumsung tulang.
Tumor mata ini, terbagi atas IV stadium, masing-masing:
• Stadium I: menunjukkan tumor masih terbatas pada retina (stadium tenang)
• Stadium II: tumor terbatas pada bola mata.
• Stadium III: terdapat perluasan ekstra okuler regional, baik yang melampaui ujung nervus
optikus yang dipotong saat enuklasi.
• Stadium IV: ditemukan metastase jauh ke dalam otak.
Pada beberapa kasus terjadi penyembuhan secara spontan, sering terjadi
perubahan degeneratif, diikuti nekrosis dan klasifikasi. Pasien yang selamat memiliki
kemungkinan 50 % menurunkan anak dengan retinoblastoma.
V. TANDA DAN GEJALA
1. Leukokoria merupakan keluhan dan gejala yang paling sering ditemukan.
2. Tanda dini retinoblastoma adalah mata juling, mata merah atau terdapatnya warna iris
yang tidak normal.
3. Tumor dengan ukuran sedang akan memberikan gejala hipopion, di dalam bilik mata
depan, uveitis, endoftalmitis, ataupun suatu panoftalmitis.
4. Bola mata menjadi besar, bila tumor sudah menyebar luas di dalam bola mata.
5. Bila terjadi nekrosis tumor, akan terjadi gejala pandangan berat.
6. Tajam penglihatan sangat menurun.
7. Nyeri
8. Pada tumor yang besar, maka mengisi seluruh rongga badan kaca sehingga badan kaca
terlihat benjolan berwarna putih kekuning-kuningan dengan pembuluh darah di atasnya.
6. 1. Pengkajian
A. Pengkajian yang penting untuk retinoblastoma
1. Sejak kapan sakit mata dirasakan
Penting untuk mengetahui perkembangan penyakitnya, dan sejauhmana perhatian
klien dan keluarganya terhadap masalah yang dialami. Retinoblastoma mempunyai prognosis
baik bila ditemukan dini.
2. Riwayat trauma sebelum atau sesudah ada keluhan
Trauma dapat memberikan kerusakan pada seluruh lapis kelopak ataupun bola mata.
Trauma sebelumnya dapat juga memberikan kelainan pada mata tersebut sebelum
meminta pertolongan.
3. Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama sebelumnya
Retinoblastoma bersifat herediter yang diwariskan melalui kromosom, protein yang
selamat memiliki kemungkinan 50 % menurunkan anak dengan retinoblastoma.
4. Apakah pasien merasakan adanya perubahan dalam matanya.
Retinoblastoma dapat menyebabkan bola mata menjadi besar.
5. Apakah ada keluhan lain yang menyertai
Keluhan sakit kepala merupakan keluhan paling sering diberikan oleh penderita. Adanya
keluhan pada organ lain juga bisa diakibatkan oleh tumor yang bermetastase.
6. Penyakit mata sebelumnya
Kadang-kadang dengan mengetahui riwayat penyakit mata sebelumnya akan dapat
menerangkan tambahan gejala-gejala penyakit yang dikeluhkan penderita.
7. Penyakit lain yang sedang diderita
Bila sedang menderita penyakit lain dengan keadaan yang buruk, dapat pula
memperburuk keadaan klien
8. Usia penderita
Dikenal beberapa jenis penyakit yang terjadi pada usia tertentu.
Retinoblastoma umumnya ditemukan pada anak-anak, terutama pada usia di bawah 5
tahun.
9. Riwayat Psikologi
a. Reaksi pasien dana keluarganya terhadap gangguan penglihatan yang dialami pasien:
cemas, takut, gelisah, sering menangis, sering bertanya.
b. Mekanisme koping
10. Pemeriksaan Fisik Umum
Diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya keadaan umum yang dapat
merupakan penyebab penyakit mata yang sedang diderita.
11. Pemeriksaan Khusus Mata
a. Pemeriksaan tajam penglihatan
7. Pada retinoblastoma, tumor dapat menyebar luas di dalam bola mata sehingga dapat
merusak semua organ di mata yang menyebabkan tajam penglihatan sangat menurun.
b. Pemeriksaan gerakan bola mata
Pembesaran tumor dalam rongga mata akan menekan saraf dan bahkan dapat merusak
saraf tersebut dan apabila mengenai saraf III, IV, dan VI maka akan menyebabkan mata
juling.
c. Pemeriksaan susunan mata luar dan lakrimal
Pemeriksaan dimulai dari kelopak mata, sistem lakrimal, konjungtiva, kornea, bilik
mata depan, iris, lensa dan pupil. Pada retinoblastoma didapatkan:
- Leukokoria
Yaitu reflek pupil yang berwarna putih.
- Hipopion
Yaitu terdapatnya nanah di bilik mata depan.
- Hifema
Yaitu terdapatnya darah di bilik mata depan
- Uveitis
d. Pemeriksaan Pupil
Leukokoria (refleks pupil yang berwarna putih) merupakan keluhan dan gejala
yang paling sering ditemukan pada penderita dengan retinoblastoma.
e. Pemeriksaan funduskopi
Menggunakan oftalmoskopi untuk pemeriksaan media, papil saraf optik, dan
retina. Refleksi tak ada (atau gelap) akibat perdarahan yang banyak dalam badan kaca.
f. Pemeriksaan tekanan bola mata
Pertumbuhan tumor ke dalam bola mata menyebabkan tekanan bola mata meningkat.
2. Klasifikasi Data
A. Data Subjektif
- Mengeluh nyeri pada mata
- Sulit melihat dengan jelas
- Mengeluh sakit kepala
- Merasa takut
B. Data Objektif
- Mata juling (strabismus)
- Mata merah
- Bola mata besar
- Aktivitas kurang
- Tekanan bola mata meningkat
- Gelisah
8. - Refleks pupil berwarna putih (leukokoria)
- Tajam penglihatan menurun
- Sering menangis
- Keluarga sering bertanya
- Ekspresi meringis
- Tak akurat mengikuti instruksi
- Keluarga nampak murung
- Keluarga nampak gelisah
- Pertanyaan/pernyataan keluarga salah konsepsi
3. Etiologi
Retinoblastoma terjadi karena kehilangan kedua kromosom dari satu alel dominan
protektif yang berada dalam pita kromosom 13g14. Bisa karena mutasi atau diturunkan.
Mutasi terjadi akibat perubahan pada rangkaian basa DNA. Peristiwa ini dapat timbul
karena kesalahan replikasi, gerakan, atau perbaikan sel. Mutasi dalam sebuah sel benih akan
ditransmisikan kepada turunan sel tersebut. Sejumlah faktor, termasuk virus, zat kimia, sinar
ultraviolet, dan radiasi pengion, akan meningkatkan laju mutasi. Mutasi kerapkali mengenai
sel somatic dan kemudian diteruskan kepada generasi sel berikutnya dalam suatu generasi.
4. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan proses penyakitnya
(kompresi/dekstruksi jaringan saraf, inflamasi), ditandai dengan:
- Keluhan nyeri
- Aktivitas kurang (distraksi/perilaku berhati-hati)
- Gelisah (respons autonomik)
- Sering menangis
- Keluhan sakit kepala
- Ekspresi meringis
2. Gangguan persepsi sensorik penglihatan sehubungan dengan gangguan
penerimaan sensori dari organ penerima, ditandai dengan:
- Menurunnya ketajaman penglihatan
- Mata juling (strabismus)
- Mata merah
- Bola mata membesar
- Tekanan bola mata meningkat
- Refleks pupil berwarna putih (leukokoria)
3. Gangguan rasa aman cemas, sehubungan dengan:
- Perubahan status kesehatan
- Adanya nyeri
- Kemungkinan/kenyataan kehilangan penglihatan
9. Ditandai dengan:
- Merasa takut
- Gelisah
- Sering menangis
- Sering bertanya
4. Resiko tinggi cedera, sehubungan dengan keterbatasan lapang pandang yang ditandai
dengan:
- Menurunnya ketajaman penglihatan
- Mata juling (strabismus)
- Tekanan bola mata meningkat
- Refleks pupil berwarna putih (leukokoria)
5. Kurangnya pengetahuan keluarga sehubungan dengan kurangnya informasi mengenai
penyakit anaknya yang ditandai dengan:
- Tak akurat mengikuti instruksi
- Keluarga nampak murung
- Keluarga nampak gelisah
- Pertanyaan/pernyataan keluarga salah konsepsi
5. Perencanan keperawatansss
a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses penyakitnya.
Tujuan :
– Menunjukkan / melaporkan kehilangan nyeri maksimal
– Menunjukkan tindakan santai , berpartisipasi dalam aktifitas/tidur/istirahat dengan
maksimal
– Menunjukkan keterampilan relaksasi dan aktifitas hiburan sesuai indikasi untuk situasi
individu
Intervensi :
– Tentukan riwayat nyeri misalnya lokasi nyeri , frekuensi, durasi dan intensitas (skala 0-
10 ) dan tindakan penglihatan yang digunakan.
– Evaluasi / sadari terapi tertentu. Misalnya pembedahan , radiasi, kemoterapi, bioterapi,
ajarkan pasien / orang terdekat apa yang diharapkan.
– Berikan tindakan kenyamanan dasar (misalnya : reposisi ) dan aktifitas hiburan
(misalnya : mudik , televisi )
– Dorong penggunaan keterampilan manajeme nyeri (misalnya : teknik relaksasi,
visualisasi, bimbingan imaginasi ) tertawa, musik dan sentuhan terapeutik.
– Evaluasi penglihatan nyeri / kontrol nilai aturan pengobatan bila perlu kolaborasi
– Kembangkan rencana managemen nyeri dengan pasiaen dan dokter
– Berikan analgetik sesuai indikasi (misalnya : morfin, metado )
10. b. Gangguan persepsi sensorik penglihatan sehubungan dengan gangguan penerimaan
sensori dari organ penerima.
Tujuan :
– Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan
– Mengidentifikasi / memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan.
Intervensi :
– Tentukan ketajaman penglihatan , catat apakah satu atau dua mata yang teribat
– Orientasikan pasien dengan lingkungan siap orang lain di areanya.
– Letakkan buran yang dibutuhkan / posisipemanggil dalam jangkauan
– Dorong mengekspresikan perasan tentang kehilangan penglihatan
– Lakukan tindakan untuk membantu klien untuk menangani keterbatasan penglihatan ,
contoh : atur perabotan / mainan perbaiki sinar suram dan masalah penglihatan malam.
c. Gangguan rasa aman cemas sehubung dengan perubahan status kesehatan adanya nyeri
, kemunglinan/ kenyataan kehilangan penglihatan.
Tujuan :
– Tampak rileks dan melaporkan cemas menurun samp[ai tingkat dapat teratasi
– Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah
– Menggunakan sumber secara efektif
Intervensi :
– Kaji tingkat ansietas, derajat pengalaman nyeri / timbulnya gejala tiba-tiba
pengetahuan kondisi saat ini
– Berikan informasi yang akurat dan jujur
– Dorong klien untuk mengatur masalah dan mengekspresikan perasaan.
d. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan keterbatasan lapang pandang
Tujuan :
– Menunjukkan perubahan perilaku pola hidup untuk menurunkan faktor resiko dan
untuk melindungi dari cedera.
– Mengubah lingkungan sesuai indikasi untuk meningkatkan keamanan
– Menyatakan kemahaman faktor yang terlibat dalam kemungkina cedera.
Intervensi :
– Orientas sikap pasien dalam lingkungan staf dan orang lain yang ada di areanya.
– Anjurkan keluarga memberikan mainan yang aman dan mempertahankan pagar tempat
tidur
– Arahkan semua alat mainan yang dibutuhkan klien pada tempat sentral pandangan
klien dan mudah dijangkau.
e. Kurang pengetahuan keluarga berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai
penyakit anaknya.
Tujuan :
11. – Mengikuti instruksi dengan prosedur yang benar dan menjelaskan alasan tindakan.
– Menyatakan pemahaman kondisi atau proses penyakit dan pengobatan
– Mengidentifikasi hubungan tanda dan gejala dengan proses penyakit.
Intervensi :
– Beri penjelasan tentang kondisi klien , prognosis dan pengobatan
– Tekankan pentingnya evaluas perawatan yang rutin
– Diskusikan dengan keluarga tentang pentingnya menghindari atau mengurangi situasi
pencetus stres
– Ajarkan cara mengatasi nyeri dengan teknik-teknik relaksasitertawa, musik, sentuhan
terapeutik.
INTERVENSI RASIONAL
Orientasikan pasien pada lingkungannya Orientasi dapat memberikan ingatan atau
memori pad aotak sehingga bisa membawa
perasaan pada tempatnya
Berikan penjelasan tentang penyakitnya Pengetahuan dan pengalaman akan menambah
wawasan dan fungsi kerja sama dalam tindakan.
Hindari pergerakan yang mendadak,
meng-
hentakkan kepala,menyisir,batuk,bersin,
muntah
Mencegah bertamabh parahnya lapisan saraf
retina yang terlepas .
Ajarkan pasien dan stimulasi pasien dalam
menggunakan panca indera ke enam
.
Panca indera ke enam merupakan kepekaan
dalam menggunakan feeling dalam berbuat dan
bertindak
Jelaskan beberapa alternatif tindkan untuk
mengatasi masalah yang berhubungan
dengan penyakitnya seperti pembedahan.
Kemoterapi dan lainnya.
Pem,bedahan, kemoterapi, merupakan salah
satu dari beberapa tindakan
6. Evaluasi keperawatan
Tahap evaluasi adalah perbandingan hasil-hasil yang diamati dengan criteria hasil yang
dibuat pada tahap perencanaan. Kemampuan yang harus dimiliki perawata pada tahap ini
adalah memahami respom terhadap intervensi keperawatan. Kemampuan mengembalikan
kesimpulan tentang tujuan yang dicapai serta kemampuan dalam menghubungkan tindakan-
tindakan keperawatan pada kriteria hasil.
12. Padatahap evaluasi ini terdiri dari 2 kegiatan yaitu:
a. Evaluasi formasi menyatakan evaluasi yang dilakukan pada saat memberikan intervensi
dengan respon segera.
b. Evaluasi sumatif merupakan rekaptulasi dari hasil obsevasi dan analisis status klien
pada waktu tertentu berdasarkan tujuan yang direncanakan pada tahap perencanaan.
Disamping itu, evaluasi juga sebagian alat ukur suatu tujuan yang mempunyai kriteria
tertentu yang membuktikan apakah tujuan tercapai, tidak tercapai atau tercapai sebagian.
1. Tujuan tercapai
Tujuan dikatakan tercapai bila klien telah menunjukan perubahan kemajuan sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan.
2. Tujuan tercapai sebagian
Tujuan ini dikatakan tercapai sebagian apabila tujuan tidak tecapai secara keseluruhan
sehingga masih perlu dcari berbagai maslah atau penyebabnya, sepert klien dapat makan
sendiri tetapi masih merasa mual, setelah makan bahkan kadang-kadang muntah.
3. Tujuan tidak tercapai
Dikatakan tidak tercapai apabila tidak menunjukan adanya perubahan kearah kemajuan
sebagaimana kriteria yang diharapkan.