Materi Pelatihan Analisa SWOT pada Pelatihan Kelembagaan Fak Psikologi Undip Semarang di Bandungan.
BF Institute Training Center Semarang
http://trainingsemarang.com
Trainer :
Dutria Bayu Adi
admin@trainingsemarang.com
085640262068
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
- model manajemen strategi
- definisi lingkungan
- karakteristik lingkungan
- proses analisis lingkungan eksternal
- 2 macam lingkungan eksternal
- dll
Materi Pelatihan Analisa SWOT pada Pelatihan Kelembagaan Fak Psikologi Undip Semarang di Bandungan.
BF Institute Training Center Semarang
http://trainingsemarang.com
Trainer :
Dutria Bayu Adi
admin@trainingsemarang.com
085640262068
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
- model manajemen strategi
- definisi lingkungan
- karakteristik lingkungan
- proses analisis lingkungan eksternal
- 2 macam lingkungan eksternal
- dll
Secara parsial pengertian budaya dan organisasi mempunyai pengertian yang berbeda dan budaya organisasi pun mempunyai pengertian berbeda pula. Budaya merupakan konsep yang penting dalam memahami masyarakat dan kelompok manusia untuk waktu yang lama.
Stoner et al. (1995) memberikan pengertian budaya sebagai kompleks atas asumsi tingkah laku cerita, metos metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu. Pengertian yang lain dikemukakan oleh Krech dalam Graves (1986), Moeljono (2003: 16) budaya adalah sebagai pola semua suasana baik materiel atau semua perilaku yang sudah diadopsi masyarakat secara tradisional sebagai pemecahan masalah anggotanya budaya di dalamnya juga termasuk semua cara yang telah terorganisasi, kepercayaan, norma, nilai-nilai budaya implisit serta premis yang mendasar dan mengandung suatu perintah.
Di sisi lain, Moeljono mengemukakan pendapat Graves (1986) ada tiga sudut pandang mengenai budaya, yaitu:
Budaya merupakan produk konteks pasar di tempat organisasi operasi, peraturan yang menekan dan sebagainya.
Budaya merupakan produk struktur dan fungsi yang ada dalam organisasi, misalnya organisasi yang tersentralisasi berbeda dengan organisasi yang terdesentralisasi.
Budaya merupakan produk sikap orang dalam pekerjaan mereka, hal ini berarti produk perjanjian psikologi antara individu dan organisasi.
Dari sisi fungsi, budaya organisasi mempunyai beberapa peran dalam organisasi menurut Robins (1996), yaitu:
Budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa budaya organisasi menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
Budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi anggota organisasi.
Budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual.
Budaya korporat itu meningkatkan kemantapan sistem sosial.
Dalam hubungannya dengan segi sosial, budaya menurut Gordon (1991) berfungsi sebagai perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilaku. kan oleh para karyawan. Akhirnya, budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan Budaya korporat yang kohesif atau efektif tecermin pada kepercayaan, keterbukaan komunikasi, kepemimpinan yang mendapat masukan (considerate), dan didukung oleh bawahan (supportive), pemecahan masalah oleh kelompok, kemandirian kerja, dan pertukaran informasi (Anderson dan Kryprianou, 1994).
Analisis dan Pilihan Manajemen
Mengenai proses membuat dan memilih strategi serta kerangka perumusan strategi yang berupa tahap input, tahap pencocokan dan tahap keputusan. Pada materi ini juga dijelaskan mengenai matriks TOWS dan matriks SPACE beserta contohnya
Secara parsial pengertian budaya dan organisasi mempunyai pengertian yang berbeda dan budaya organisasi pun mempunyai pengertian berbeda pula. Budaya merupakan konsep yang penting dalam memahami masyarakat dan kelompok manusia untuk waktu yang lama.
Stoner et al. (1995) memberikan pengertian budaya sebagai kompleks atas asumsi tingkah laku cerita, metos metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu. Pengertian yang lain dikemukakan oleh Krech dalam Graves (1986), Moeljono (2003: 16) budaya adalah sebagai pola semua suasana baik materiel atau semua perilaku yang sudah diadopsi masyarakat secara tradisional sebagai pemecahan masalah anggotanya budaya di dalamnya juga termasuk semua cara yang telah terorganisasi, kepercayaan, norma, nilai-nilai budaya implisit serta premis yang mendasar dan mengandung suatu perintah.
Di sisi lain, Moeljono mengemukakan pendapat Graves (1986) ada tiga sudut pandang mengenai budaya, yaitu:
Budaya merupakan produk konteks pasar di tempat organisasi operasi, peraturan yang menekan dan sebagainya.
Budaya merupakan produk struktur dan fungsi yang ada dalam organisasi, misalnya organisasi yang tersentralisasi berbeda dengan organisasi yang terdesentralisasi.
Budaya merupakan produk sikap orang dalam pekerjaan mereka, hal ini berarti produk perjanjian psikologi antara individu dan organisasi.
Dari sisi fungsi, budaya organisasi mempunyai beberapa peran dalam organisasi menurut Robins (1996), yaitu:
Budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa budaya organisasi menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
Budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi anggota organisasi.
Budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual.
Budaya korporat itu meningkatkan kemantapan sistem sosial.
Dalam hubungannya dengan segi sosial, budaya menurut Gordon (1991) berfungsi sebagai perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilaku. kan oleh para karyawan. Akhirnya, budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan Budaya korporat yang kohesif atau efektif tecermin pada kepercayaan, keterbukaan komunikasi, kepemimpinan yang mendapat masukan (considerate), dan didukung oleh bawahan (supportive), pemecahan masalah oleh kelompok, kemandirian kerja, dan pertukaran informasi (Anderson dan Kryprianou, 1994).
Analisis dan Pilihan Manajemen
Mengenai proses membuat dan memilih strategi serta kerangka perumusan strategi yang berupa tahap input, tahap pencocokan dan tahap keputusan. Pada materi ini juga dijelaskan mengenai matriks TOWS dan matriks SPACE beserta contohnya
Resume Matriks SWOT dan Contohnya pada Toko Komputer Ritel oleh Dian Mardiana...Dian Mardiana
Makalah ini adalah mengenai Resume Matriks SWOT dan Contohnya pada Toko Komputer Ritel oleh Dian Mardiana, Dosen: Prof. Hapzi Ali, Universitas Mercu Buana
ditulis dalam rangka pemenuhan tugas besar mata kuliah Strategic Management
Laporan Strategi Perusahaan: Bank MandiriTIUPH2013
Laporan Strategi Perusahaan Bank Mandiri dibuat oleh Hans Cristianes dan Marcel Brillian , Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 2013 Universitas Pelita Harapan. Mata kuliah Strategi Perusahaan dengan Dosen pembimbing Rudy V. Silalahi, MT.
PPT: http://www.slideshare.net/TIUPH2013/presentasi-strategi-perusahaan-bank-mandiri
Strategi Pemasaran Industri Rumah Tangga Sale Pisang Merk Viona
di Kabupaten Bungo
Nanik Istianingsih, Hapzi Ali
Program Doktor Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya pengusaha kecil yang dalam
menjalankan bisnisnya tidak menerapkan strategi penjualan yang sistematis.
Sehingga pengusaha perlu mengenali kekuatan dan kelemahan usaha serta
mengetahui peluang serta ancaman yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha.
Dengan mengevaluasi faktor internal dan eksternal perusahaan, akan sangat
membantu perusahaan dalam mengenali diri, serta dapat digunakan untuk menyusun
strategi untuk meningkatkan omzet penjualan.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengkaji strategi pemasaran yang selama
ini telah diterapkan oleh Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona dalam
memasarkan produknya. (2) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor
lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang mempengaruhi strategi
pemasaran pada pemasaran produk Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona. (3)
Merumuskan dan menetapkan alternatif strategi pemasaran yang sesuai untuk
diterapkan Industri Rumah Tangga Sale Pisang Viona dalam memasarkan
produknya.
Hasil dari perhitungan matrik IFE diperoleh total skor sebesar 2,380 dengan
kekuatan utama perusahaan adalah produk yang berkualitas (skor 0,308) dan
kelemahan utama perusahaan adalah minimnya modal yang dimiliki (skor 0,074).
Hasil dari perhitungan matrik EFE diperoleh total skor sebesar sebesar 2,943 dengan
Peluang utama dari perusahaan adalah tingginya loyalitas konsumen terhadap produk
perusahaan (skor 0,291) dan Ancaman utama dari perusahaan adalah banyaknya
produk substitusi (skor 0,288). Hasil dari penilaian matrik IE menempatkan
perusahaan pada posisi sel V yaitu strategi menjaga dan mempertahankan
KATA KUNCI : Strategi Pemasaran, Sale Pisang, SWOT
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
1. Materi Praktikum UMKM ...:
STRATEGI PENGELOLAAN UMKM
BERDASARKAN ANALISIS SWOT
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA
GUNUNGJATI - CIREBON
Cirebon, 27 Desember 2014
2. Fenomena UMKM di Tanah Air ...:
UMKM Aneka Buah di Cirebon –
Jawa Barat
UMKM di Pasar Lereng Gunung
Slamet – Jawa Tengah
3. Pengantar ....:
Fakta menunjukan bhw kberadaan UMKM
dpt dijumpai di sluruh penjuru
Nusantara dr masa ke masa. Nmun
dmikian, keberadaan UMKM tsb sngt
brdinamika, ada yg tnggelam, sepi
pembeli, bangkrut, lalu bubar
(Shutdown point), namun ada juga yg
tumbuh, brkembang & maju.
Kondisi yg demikian mennjukkan adanya
faktor2 yg mmpengaruhi eksistensi dr
UMKM itu sendiri. Faktor2 tsb terbagi
atas faktor internal & faktor ekternal.
Lalu..., bgaimana caranya atau strategi
pengelolaan UMKM yg bagaimana agr
UMKM tsb dpt terus bertahan atau
maju dan berkembang ..?
4. Suatu Solusi ... :
Sbg kontribusi pemikiran mahasiswa Agribisnis unt
turut memecahkan permasalahan UMKM di
sekitar tempat tinggalnya, yaitu dg membantu
dlm menentukan strategi pengelolaan UMKM
berdasarkan pd...:
ANALISIS SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
5. Apa itu Analisis SWOT ...?
Analisis SWOT adalah suatu upaya mengidentifikasi
berbagai faktor (internal & ekternal) scr
sistematis unt merumuskan strategi pengelolaan
usaha (dlm hal ini pengelolaan UMKM).
Analisis ini didasarkn pd logika yg dpt
memaksimalkan faktor kekuatan & peluang,
namun scr brsamaan dpt meminimalkan faktor
kelemahan & ancaman.
Analisis ini juga dikenal dg sebutan ANALISIS
SITUASI.
6. Landasan Dlm Menggunakan
Analisis SWOT ...:
Bahwa kinerja (prestasi kerja) sebuah lembaga
usaha (UMKM) dpt ditentukan oleh kombinasi
faktor internal dan faktor eksternalnya.
Faktor internal adalah faktor yg terkait langsung dg
diri lembaga usaha (UMKM), yg mencakup: unsur
kekuatan (strengths) & unsur kelemahan
(weaknesses).
Faktor eksternal adalah faktor yg tdk terkait
langsung dg diri lembaga usaha (UMKM), yg
mencakup: unsur peluang (opportunities) &
unsur ancaman (threats).
7. Diagram Analisis SWOT ...:
Berbagai Peluang (Eksternal)
3. Mndukung strategi 1. Mendukung strategi
Turn-around agresif
Kelemahan Kekuatan
(Internal) (Internal)
4. Mendukung strategi 2. Mendukung strategi
defensif diversifikasi
Berbagai Ancaman (Eksternal)
8. Cara Menganalisis SWOT unt Penentuan
Strategi Pengelolaan UMKM...:
1. Menguraikan unsur2 yg termasuk dlm Faktor Internal
UMKM (IFAS = Internal Factors Analysis Strategy), sbb:
a. Faktor Kekuatan diri UMKM (Strengths):
1. ........................ 4. ........................ 7. .... ..... dsb
2. ........................ 5. ........................
3. ........................ 6. ........................
b. Faktor Kelemahan diri UMKM (Weaknesses):
1. ......................... 4. ........................... 7. ........... dsb
2. ......................... 5. ...........................
3. ........................ 6. ..........................
10. ....lanjutan ...cara Menganalisis SWOT unt
Penentuan Strategi Pengelolaan UMKM...:
3. Menyusun Matrik IFAS, sbb:
a. Buatlah matrik IFAS dlm bentuk tabel 5 kolom & jmlh
barisnya menyesuaikan.
b. Susunlah pd kolom I dg unsur2 IFAS (misal: 5 sd 10 unsur).
c. Beri bobot pd masing2 unsur pd kolom II, dg skala mulai dr
1,0 (sngt penting) sd 0,0 (tdk penting) trhdp posisi UMKM
d. Beri rating pd kolom III unt masing2 unsur, dg skala mulai dr
4 (sngt baik) sd 1 (kurang baik) brdasrkan pengaruh unsur
tsb trhdp UMKM ybs. Pmberian rating unt unsur KEKUATAN
brsifat positif (+), maksdnya unsur kekuatan yg smakin besar
diberi rating +4, tp jika lbh kecil diberi +1 dg mmbandingkan
pd pesaing utama atau UMKM sejenis..
11. ....lanjutan ...cara Menganalisis SWOT unt
Penentuan Strategi Pengelolaan UMKM...:
Unt unsur KELEMAHAN adalah kebalikannya, jika KELEMAHANnya sngt
besar sekali dibanding dg pesaing, maka ratingnya +1, sebaliknya
jika sangat kecil, maka ratingnya +4.
e. Isilah kolom IV, hasil kali bobot dg rating unt mndptkan skor
(faktor pembobotan).
f. Pd kolom V, isilah dg komentar tntg mengapa unsur2 tertentu
tersebut dipilih.
g. g. Jumlahkan skor pd kolom IV unt memperoleh TOTAL SKOR bagi
UMKM yg brsangkutan. Nilai total skor ini menunjukkan
bagaimana UMKM tertentu bereaksi trhdap unsur2 strategis
internalnya.
Total skor ini juga dpt digunakan unt mmbandingkan UMKM ini dg
UMKM lainnya dlm kelompok usaha atau industri yg sama.
12. ....lanjutan ...cara Menganalisis SWOT unt
Penentuan Strategi Pengelolaan UMKM...:
4. Menyusun Matrik EFAS, sbb:
a. Buatlah matrik EFAS dlm bentuk tabel 5 kolom & jmlh barisnya
menyesuaikan.
b. Susunlah pd kolom I dg unsur2 EFAS (misal : 5 sd 10 unsur).
c. Beri bobot pd masing2 unsur pd kolom II, dg skala mulai dr 1,0
(sngt penting) sd 0,0 (tdk penting). Unsur tsb dpt
mmberikan dampak trhadap faktor strategis UMKM.
d. Beri rating pd kolom III unt masing2 unsur, dg skala mulai dr 4
(tinggi) sd 1 (rendah) brdsrkan pengaruh unsur tsb trhdp
kondisi UMKM ybs. Pmberian rating unt unsur PELUANG
brsifat positif (+), maksdnya unsur PELUANG yg semakin besar
diberi rating +4, tp jika lbh kecil diberi +1.
13. ....lanjutan ...cara Menganalisis SWOT unt
Penentuan Strategi Pengelolaan UMKM...:
Unt unsur ANCAMAN adalah kebalikannya, jika ANCAMANnya sngt
besar, mk ratingnya +1, sebaliknya jika sangat kecil, mk ratingnya
+4.
e. Isilah kolom IV, hasil kali bobot dg rating unt mndptkan skor
(faktor pembobotan).
f. Pd kolom V, isilah dg komentar tntg mengapa unsur2 tertentu
dipilih.
g. Jumlahkan skor pd kolom IV unt memperoleh TOTAL SKOR bagi
UMKM yg brsangkutan. Nilai total skor ini menunjukkan
bagaimana UMKM tertentu bereaksi trhdap unsur2 strategis
eksternalnya.
Total skor ini juga dpt digunakan unt mmbandingkan UMKM ini dg
UMKM lainnya dlm kelompok usaha atau industri yg sama.
14. Contoh Matrik IFAS unt
UMKM Bakso ....:
Faktor Strategis Internal
(IFAS)
Bobot Rating Skor Komentar
A. KEKUATAN:
1. Berpengalaman
2. Harga yg terjangkau
3. Enak
0, 20
0,15
0, 15
4
3
4
0, 8
0, 45
0, 60
Mudah dikenal
Orang miskin dpt beli
Disukai orang
Sub Total 0, 5 1, 85
B. KELEMAHAN:
1. Modal kurang
2. Tdk ada karyawan
3. Blm ada kios
0,2
0,2
0,1
1
3
2
0, 2
0, 6
0, 2
Untuk menambah omset
Membantu pelayanan
Tdk repot bongkar-bngkar
Sub Total 0, 5 1, 0
T o t a l 1, 0 2, 85
15. Contoh Matrik EFAS unt
UMKM Bakso ....:
Faktor Strategis Internal
(EFAS)
Bobot Rating Skor Komentar
A. PELUANG:
1. Program Bantuan Modal
2. Ada sertifikasi halal
3. Jumlah mhsw banyak
0, 30
0,10
0, 20
4
3
4
1,20
0, 30
0,80
Mudah dikenal
Orang miskin dpt beli
Disukai orang
Sub Total 0, 60 2,30
B. ANCAMAN:
1. Pesaing semakin banyak
2. Harga bhn baku mahal
3. Subtitusi produk
0,15
0,15
0,10
1
2
3
0,15
0,30
0,30
Untuk menambah omset
Membantu pelayanan
Tdk repot bongkar-bngkar
Sub Total 0,40 0,75
T o t a l 1, 0 3,05
16. Matrik Internal – Eksternal unt Menentukan
Strategi Pengelolaan UMKM Bakso ....:
5. Jika sudah ditemukan nilai EFAS dan IFASnya, maka masukan nilai2 tsb pd
Matrik Internal-Ekternal (Matrik I-E) unt menentukan STRATEGI
PENGELOLAAN UMKM, sbb:
4 3 IFAS 2 1
3
E
F
A
S
2
1
1
GROWTH
Kon sentrasi via
integrasi vertikal
2
GROWTH
Konsentrasi via
integrasi horizontal
3
RETRENCHMENT
Penciutan
4
STABILITY
Hati-hati
5
GROWTH
Konsentrasi via integrasi
horizontal
6
RETRENCHMENT
Divestment
7
GROWTH
Diversifikasi
konsentrik
8
GROWTH
Diversifikasi
konglomerat
9
RETRENCHMENT
Bangkrut
17. Lalu Bagaimana Jika Nilai IFAS & EFAS
telah diperoleh ...?
Dari contoh di atas, diperoleh nilai:
IFAS = 2,85 EFAS = 3,05
* Maka Nilai IFAS & EFAS tsb dimasukan pd Matrik
Internal-Eksternal (Matrik I-E), lalu ditarik titik
temunya pd sel strategi yg relevan.
• Berdasarkan Matrik I-E, diperoleh Sel Strategi yg
relevan yaitu: Sel 2, adalah GROWTH
(Konsentrasi via integrasi horizontal)
18. Penjelasan Tentang Matrik
Internal-Eksternal...:
Matrik ini mengidentifikasikan adanya 9 sel Strategi
Pengelolaan Usaha UMKM, namun pd prinsipnya dpt
dikelompokan menjadi 3 Strategi Utama, yaitu:
1) Strategi Pertumbuhan (Growth) pertumbuhan
UMKM itu sendiri (sel 1,2,5) atau upaya diversifikasi
(sel 7,8);
2) Strategi Stabilitas (Stability): strategi yg
diterapkan tanpa mengubah arah yg telah ditetapkn
sebelumnya (sel 4).
3) Strategi Penciutan (Retrenchment) usaha
mmperkecil/mengurangi usaha yg dilakukan UMKM
(sel 3,6,9).
19. Penjelasan Sel-Sel Strategi Untuk
Pengelolaan UMKM ...:
1) Strategi Pertumbuhan (Growth Startegy):
• Brtujuan unt mncapai pertumbuhan pd:
penjualan, profit, asset atau kombinasi
ketiganya. Hal dpt dicapai dgn: menurunkn
harga, mngmbangkn produk baru, meningkatkn
kualitas produk/jasa & akses pasar yg lbh luas.
• Usaha yg dpt dilakukan adalah dg efisiensi
(minimize cost) shg dpt meningktkan profit dan
sekaligus unt memenangkan adanya persaingan.
20. ...lanjutan ...Penjelasan Sel-Sel Strategi
Untuk Pengelolaan UMKM ...:
2) Strategi Pertumbuhan melalui Konsenrasi dan
Diversifikasi.
• UMKM yg memiliki kinerja baik cenderung memilih
konsentrasi, sebaliknya UMKM yg tdk memiliki kinerja
baik cenderung memilih diversifikasi.
• Jika memilih Konsentrasi, mk UMKM dpt tumbuh via
integrasi horizontal ataupun vertikal.
• Jika memilih Diversifikasi, mk UMKM dpt tumbuh via
konsentrasi atau diversifikasi konglomerat, baik scr
internal via pengmbangan produk baru, maupun scr
eksternal via akuisisi. Contohnya pd sel 1,2,5,7 dan 8.
21. ...lanjutan ....Penjelasan Sel-Sel Strategi
Untuk Pengelolaan UMKM ...:
3) Konsentrasi melalui Integrasi Vertikal (sel 1)
• Strategi Prtumbuhan via konsentrasi dpt dicapai via
Integrasi Vertikal, dg cara:
1. Mengambil alih fungsi pemasok (supplier).
2. Mengambil alih fungsi distributor (agen).
• Integrasi Vertikal dpt dicapai melalui sumberdaya
internal maupun eksternal.
• Integrasi Vertikal pd umumnya dpt menurunkn biaya
serta meningkatnya koordinasi dan kontrol. Ini
merupakan cara yg baik unt UMKM yg kuat dlm rangka
meningkatkan keunggulan bersaing.
22. ...lanjutan ....Penjelasan Sel-Sel Strategi
Untuk Pengelolaan UMKM ...:
4) Konsentrasi melalui Integrasi Horizontal (sel 2 dan 5)
• Brtujuan unt mmperluas usaha/bisnis UMKM dgn cara
membangun UMKM di lokasi/daerah lain dan meningkatkan jenis
produk/jasa.
• UMKM dpt mmperluas pasar, fasilitas produksi dan teknologi via
pengembangan internal maupun eksternal melalui akuisisi atau
joint ventures dg UMKM lain yg sejenis usahanya.
* Akuisisi = pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain yg
umumnya brtujuan unt mnjaga ketersediaan pasokan bahan baku
atau jaminan produk akan diserap oleh pasar
* Joint ventures (perusahaan patungan) = bentuk krjasama antar
bberapa perusahaan (UMKM) unt mmbentuk 1 perusahaan baru
yg dijalankan scr bersama agar tercipta konsentrasi kekuatan2
ekonomi.
23. ...lanjutan ....Penjelasan Sel-Sel Strategi
Untuk Pengelolaan UMKM ...:
5) Diversifikasi Konsentris ( sel 7)
• Starategi pertumbuhan via diversifikasi umumnya
dilakukan oleh UMKM yg memiliki kondisi bersaing yg
kuat (competitive position).
• UMKM berupaya unt mmanfaatkan kekuatannya unt
mmbuat produk baru scr efisien sbb UMKM tsb sdh
mmpunyai kemampuan manufaktur & pemasaran yg
baik.
• Pd prinsipnya adalah unt menciptakan sinergi dg
harapan bhw 2 bisnis/UMKM scr bersama2 dpt
menciptakan lbh banyak profit drpd jika berjln
sendiri-sendiri. Jadi prinsip/rumusnya: 2 + 2 = 5
24. ...lanjutan ....Penjelasan Sel-Sel Strategi
Untuk Pengelolaan UMKM ...:
6) Diversifikasi Konglomerat (sel 8)
• Strategi prtumbuhan via kegiatan bisnis/UMKM yg tdk
saling berhubungan dpt dilakukan jika UMKM
menghadapi posisi bersaing yg tdk begitu kuat.
• Kondisi yg demikian memaksa UMKM tsb melakukan
usaha/bisnisnya ke dlm UMKM lain. Tetapi pd saat
UMKM tsb mencapai tahap matang, UMKM yg hnya
memiliki posisi bersaing rata2 cenderung akn menurun
kinerjanya.
• Strategi diversifikasi konglomerat sngat diperlukan pd
kondisi kinerja yg menurun, tetapi berfokus pd sinergi
financial drpd sinergi pd produk