2. DEFINISI
Analisis IPA merupakan Teknik analisis deskriptif yang diperkenalkan oleh John A. Martilla dan John C.
James tahun 1977.
Nama lain Metode ini adalah Analisa kudaran Harapan dan Persepsi
1. Seberapa pentingkah A? (melukiskan harapan)
2. Seberapa baikkah A? (melukiskan persepsi)
Teknik ini digunakan untuk mengidentifiaksi faktor-factor kinerja penting apa yang harus ditunjukkan
oleh suatu organisasi atau Perusahaan dalam memenuhi kepuasan para pelanggan sebagai
pengguna jasa mereka (konsumen).
Hasil dari analisis ini juga dapat dijadikan sebagai dasar dalam mementukan indicator apa saja yang
harus diperbaiki dan ditingkatkan agar kinerja Perusahaan/organisasi menjadi lebih baik.
3. TAHAPAN ANALISA
Pengolahan
Hasil
Kuisioner
Menyusun
dan
Menyebark
an
Kuisioner
Menentuka
n Populasi
dan
Sampling
Menentuka
n variabel
yang akan
di analisa
Menentukan
Tema Topik
Penelitian
Dalam konteks IPA ini, pengolahan hasil kuisioner sebagai berikut:
1) Menghitung Mean Harapan/kepentingan setiap variabel.
2) Menghitung Mean Persepsi/kinerja setiap variabel.
3) Melakukan plotting Mean Harapan dan Mean Persepsi secara Cartesian
ke dalam Kuadran IPA.
4) Melakukan interpretasi dan analisis seputar variabel-variabel apa yang
masuk ke dalam kategori:
a) Concentrate Here;
b) Keep Up with the Good Work;
c) Low Priority
d) Possibly Overkill
4. KUADRAN IPA
Kuadran A :
Concentrate Here
Faktor-faktor high
importance & low
performance.
pihak manajemen
berkewajiban
mengalokasikan
sumber daya yang
memadai untuk
meningkatkan
berbagai faktor
tersebut.
5. KUADRAN IPA
Kuadran B : Keep Up The
Good Work
Faktor-faktor high importance
& high performance.
sehingga pihak manajemen
berkewajiban memastikan
bahwa kinerja institusi yang
dikelolanya dapat terus
mempertahankan kinerja
faktor tersebut guna
kepuasan pelanggan yang
telah dicapai.
6. KUADRAN IPA
Kuadran C : Low
Priority
Faktor-faktor Low
importance & Low
performance.
sehingga pihak
manajemen
tidak perlu
memprioritaskan atau
terlalu memberikan
perhatian pada faktor -
faktor
tersebut.
7. KUADRAN IPA
Kuadran D : Possible
Overkill
Faktor-faktor Low
importance & high
performance.
Sehingga tidak terlalu
penting. pihak
manajemen dapat
mengalihkan sumber
daya yang terkait dengan
faktor-faktor tersebut
kepada faktor-faktor lain
yang mempunyai
prioritas penanganan
lebih tinggi.
9. CASE
STUDY
3 Ukuran Populasi tidak
diketahui
Ukuran Populasi diketahui
4 - dst Diteruskan dengan SPSS atau Excel.
10. Applikasi IPA dengan SPSS
Langkah-Langkah :
1. Buka program SPSS yang kamu miliki dan cop tabulasi yang sudah kamu
buat di excel di bagian data view, lalu definisikan masing-masing data yang
sudah di input di bagian variabel view
Data View
Variabel View
11. Applikasi IPA dengan SPSS
2. Klik menu Graphs, kemudian pilih legacy dialogs dan pilih Scatter.
12. Applikasi IPA dengan SPSS
3. Lalu akan muncul
jendela Scatter. pilih
Simple Scatter lalu klik
define
4. Pindahkan
Mean_kepentingan ke Y
dan Mean_Kinerja sebagai
X
5. Klik OK dan SPSS akan
menghasilkan output
berupa gambar dengan
titik-titik yang merupakan
kumpulan dari data yang
kita input
13. Applikasi IPA dengan SPSS
Maka Keluar output sebagai berikut :
Tapi output ini belum dapat
diinterpretasikan
14. 7. Klik 2x pada gambar output. Maka akan muncul jendela Chart Editor
8. Klik Option lalu pilih X axis reference line dan set to mean. Apply
9. Klik Option lalu pilih Y axis reference line dan set to mean. Apply.
15. 10. mengklik Element lalu pilih Data Label
Mode dan klik setiap titik hingga muncul
angka-angka HASIL AKHIR
16. INTERPRETASI DAN REKOMENDASI
Indikator yang berada kuadran I yaitu
indicator 5 dan 6 merupakan indicator
yang direkomendasikan untuk segera
diperbaiki dan ditingkatkan agar
kepuasan pelanggan semakin baik.