Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani padi sawah di Kota Padang Panjang. Penelitian ini menganalisis pengaruh luas lahan, harga jual padi, dan biaya usaha terhadap produksi dan pendapatan petani. Temuan menunjukkan luas lahan dan harga jual berpengaruh signifikan terhadap produksi dan pendapatan, sedangkan biaya hanya berpengaruh terhadap produksi.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung seperti luas lahan, benih, pupuk, dan tenaga kerja. Penelitian menunjukkan bahwa benih berpengaruh nyata terhadap produksi jagung sedangkan faktor lain tidak. Analisis menghasilkan nilai RTS 0,98 yang menunjukkan kondisi penurunan hasil skala.
Dokumen tersebut membahas masalah-masalah ekonomi pertanian di Indonesia yang meliputi (1) jarak waktu panjang antara pengeluaran dan penerimaan pendapatan, (2) keterbatasan pembiayaan pertanian, dan (3) tekanan penduduk yang berlebihan terhadap sumber daya pertanian.
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianOpissen Yudisyus
Dokumen tersebut membahas tentang sektor pertanian di Indonesia, termasuk pengertian dan lingkupnya, perkembangan dan peranannya dalam perekonomian, permasalahan yang dihadapi, serta kebijakan dan strategi pengembangannya. Sektor pertanian masih menjadi sumber mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia meskipun kontribusinya terhadap PDB mengalami penurunan. Berbagai tantangan seperti ketersediaan lahan
Problem pupuk bersubsidi dan alternatif pemecahan masalah plainFelix Lamury
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah subsidi pupuk di Indonesia sejak tahun 1960-an hingga saat ini. Terdapat beberapa masalah dalam sistem subsidi pupuk saat ini, seperti kelangkaan pupuk, waktu dan harga penyaluran yang tidak tepat, serta penggunaan pupuk siluman. Dokumen ini menyarankan beberapa solusi seperti melibatkan petani dalam penyusunan rencana kebutuhan, memperkuat kelompok tani, s
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung seperti luas lahan, benih, pupuk, dan tenaga kerja. Penelitian menunjukkan bahwa benih berpengaruh nyata terhadap produksi jagung sedangkan faktor lain tidak. Analisis menghasilkan nilai RTS 0,98 yang menunjukkan kondisi penurunan hasil skala.
Dokumen tersebut membahas masalah-masalah ekonomi pertanian di Indonesia yang meliputi (1) jarak waktu panjang antara pengeluaran dan penerimaan pendapatan, (2) keterbatasan pembiayaan pertanian, dan (3) tekanan penduduk yang berlebihan terhadap sumber daya pertanian.
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianOpissen Yudisyus
Dokumen tersebut membahas tentang sektor pertanian di Indonesia, termasuk pengertian dan lingkupnya, perkembangan dan peranannya dalam perekonomian, permasalahan yang dihadapi, serta kebijakan dan strategi pengembangannya. Sektor pertanian masih menjadi sumber mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia meskipun kontribusinya terhadap PDB mengalami penurunan. Berbagai tantangan seperti ketersediaan lahan
Problem pupuk bersubsidi dan alternatif pemecahan masalah plainFelix Lamury
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah subsidi pupuk di Indonesia sejak tahun 1960-an hingga saat ini. Terdapat beberapa masalah dalam sistem subsidi pupuk saat ini, seperti kelangkaan pupuk, waktu dan harga penyaluran yang tidak tepat, serta penggunaan pupuk siluman. Dokumen ini menyarankan beberapa solusi seperti melibatkan petani dalam penyusunan rencana kebutuhan, memperkuat kelompok tani, s
Dokumen ini membahas penelitian tentang penentuan kawasan agroindustri berdasarkan komoditas unggulan di Kabupaten Bondowoso. Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu menentukan komoditas unggulan dengan menggunakan analisis SLQ, DLQ dan SSA, menentukan faktor-faktor penentu kawasan agroindustri dengan AHP, dan menentukan alternatif kawasan dengan overlay peta. Hasilnya adalah padi dan jagung
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Togar Simatupang
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) memberikan peringatan kemungkinan krisis pangan yang melanda dunia akibat pandemi Covid-19 dan juga pergantian musim dinilai tidak bisa diprediksi.
Pemerintah merespons peringatan FAO untuk menggarap masalah pangan dengan melakukan pengembangan food estate.
Konsep food estate memungkinkan Indonesia mampu memproduksi pangan secara masif sekaligus mengendalikan sistem produksi komoditas keamanan pangan.
Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan food Estate di Kalteng dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional dipandang sebagai bagian dari kedaulatan negara.
Food estate dianggap sebagai upaya memodernisir kegiatan di sektor pertanian karena penyempitan lahan pertanian memperlemah petani untuk swa sembada pangan.
Namun program food estate merupakan cerita lama yang belum membukukan kisah sukses. Proyek food estate memerlukan investasi yang sangat besar dan sebaiknya mempelajari kegagalan program sebelumnya untuk diperbaiki dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Food estate perlu dirancang secara sistem pangan berkelanjutan. Sejak tahap perencanaan perlu saling bekerja sama mulai dari persiapan lahan, aspek produksi, aspek distribusi, dan aspek pemasaran dengan konsep.
Paparan ini mencoba untuk menawarkan pola pengembangan food estate sebagai konsep pertanian modern yang memiliki pola kemitraan dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan peluang sukses.
Penelitian ini menganalisis daya dukung lahan di Kabupaten Bangli untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat pada tahun 2011. Data sekunder dan primer digunakan untuk menghitung ketersediaan lahan dan kebutuhan lahan. Hasilnya menunjukkan bahwa ketersediaan lahan lebih besar dari kebutuhan lahan, sehingga status daya dukung lahan di Bangli surplus. Analisis daya dukung lahan penting untuk perencanaan pembang
Teks tersebut membahas tentang pendapatan usahatani ubi jalar di Desa UPT Asinua Jaya, Konawe. Pendapatan usahatani didefinisikan sebagai selisih antara penerimaan dan biaya produksi. Pendapatan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti modal, tenaga kerja, peralatan, dan keahlian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besarnya pendapatan petani ubi jalar di desa tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pendapatan usahatani ubi jalar di Desa UPT Asinua Jaya, Konawe. Pendapatan usahatani didefinisikan sebagai selisih antara penerimaan dan biaya produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan petani ubi jalar di desa tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang peranan sektor pertanian Indonesia. Sektor pertanian memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian dengan menyediakan lapangan kerja yang luas dan menjadi basis pertumbuhan ekonomi. Namun, sektor ini menghadapi berbagai kendala seperti kondisi lahan yang sempit, kurangnya pendidikan petani, serta keterbatasan teknologi. Pemerintah telah menetapkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan
Sektor pertanian memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Ia berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja dan devisa negara, serta menjadi penyedia pangan utama bagi masyarakat. Namun, sektor ini menghadapi berbagai hambatan seperti keterbatasan lahan dan teknologi. Pemerintah perlu meningkatkan produktivitas melalui kebijakan harga, penyediaan lahan, dan penyuluhan petani.
Sektor pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting
di Indonesia dalam mensejahterakan kehidupan penduduk Indonesia, karena
sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bertani. Salah satu komoditi
pangan pokok diIndonesia adalah padi yang mampu menstabilkan pembangunan
nasional di Indonesia.
Tugas 8 restu antika 11140107 (5 v ma)Restu Antika
Sektor pertanian memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Memberikan lapangan kerja, kontribusi terhadap PDB dan devisa negara, serta menjadi penyedia bahan baku industri. Namun masih terdapat dualisme dan keterkaitan antar sektor yang lemah yang menghambat industrialisasi.
Paper ini membahas strategi akselerasi transformasi pertanian di Indonesia guna meningkatkan kesejahteraan petani. Analisis dilakukan dengan studi literatur untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani berdasarkan Nilai Tukar Petani. Hasilnya menunjukkan luas areal penggarapan dan status kepemilikan lahan berpengaruh negatif, sehingga diperlukan reformasi agraria dan peningkatan perilaku petani terhadap pertan
Dokumen ini membahas penelitian tentang penentuan kawasan agroindustri berdasarkan komoditas unggulan di Kabupaten Bondowoso. Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu menentukan komoditas unggulan dengan menggunakan analisis SLQ, DLQ dan SSA, menentukan faktor-faktor penentu kawasan agroindustri dengan AHP, dan menentukan alternatif kawasan dengan overlay peta. Hasilnya adalah padi dan jagung
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Togar Simatupang
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) memberikan peringatan kemungkinan krisis pangan yang melanda dunia akibat pandemi Covid-19 dan juga pergantian musim dinilai tidak bisa diprediksi.
Pemerintah merespons peringatan FAO untuk menggarap masalah pangan dengan melakukan pengembangan food estate.
Konsep food estate memungkinkan Indonesia mampu memproduksi pangan secara masif sekaligus mengendalikan sistem produksi komoditas keamanan pangan.
Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan food Estate di Kalteng dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional dipandang sebagai bagian dari kedaulatan negara.
Food estate dianggap sebagai upaya memodernisir kegiatan di sektor pertanian karena penyempitan lahan pertanian memperlemah petani untuk swa sembada pangan.
Namun program food estate merupakan cerita lama yang belum membukukan kisah sukses. Proyek food estate memerlukan investasi yang sangat besar dan sebaiknya mempelajari kegagalan program sebelumnya untuk diperbaiki dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Food estate perlu dirancang secara sistem pangan berkelanjutan. Sejak tahap perencanaan perlu saling bekerja sama mulai dari persiapan lahan, aspek produksi, aspek distribusi, dan aspek pemasaran dengan konsep.
Paparan ini mencoba untuk menawarkan pola pengembangan food estate sebagai konsep pertanian modern yang memiliki pola kemitraan dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan peluang sukses.
Penelitian ini menganalisis daya dukung lahan di Kabupaten Bangli untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat pada tahun 2011. Data sekunder dan primer digunakan untuk menghitung ketersediaan lahan dan kebutuhan lahan. Hasilnya menunjukkan bahwa ketersediaan lahan lebih besar dari kebutuhan lahan, sehingga status daya dukung lahan di Bangli surplus. Analisis daya dukung lahan penting untuk perencanaan pembang
Teks tersebut membahas tentang pendapatan usahatani ubi jalar di Desa UPT Asinua Jaya, Konawe. Pendapatan usahatani didefinisikan sebagai selisih antara penerimaan dan biaya produksi. Pendapatan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti modal, tenaga kerja, peralatan, dan keahlian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besarnya pendapatan petani ubi jalar di desa tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pendapatan usahatani ubi jalar di Desa UPT Asinua Jaya, Konawe. Pendapatan usahatani didefinisikan sebagai selisih antara penerimaan dan biaya produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan petani ubi jalar di desa tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang peranan sektor pertanian Indonesia. Sektor pertanian memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian dengan menyediakan lapangan kerja yang luas dan menjadi basis pertumbuhan ekonomi. Namun, sektor ini menghadapi berbagai kendala seperti kondisi lahan yang sempit, kurangnya pendidikan petani, serta keterbatasan teknologi. Pemerintah telah menetapkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan
Sektor pertanian memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Ia berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja dan devisa negara, serta menjadi penyedia pangan utama bagi masyarakat. Namun, sektor ini menghadapi berbagai hambatan seperti keterbatasan lahan dan teknologi. Pemerintah perlu meningkatkan produktivitas melalui kebijakan harga, penyediaan lahan, dan penyuluhan petani.
Sektor pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting
di Indonesia dalam mensejahterakan kehidupan penduduk Indonesia, karena
sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bertani. Salah satu komoditi
pangan pokok diIndonesia adalah padi yang mampu menstabilkan pembangunan
nasional di Indonesia.
Tugas 8 restu antika 11140107 (5 v ma)Restu Antika
Sektor pertanian memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Memberikan lapangan kerja, kontribusi terhadap PDB dan devisa negara, serta menjadi penyedia bahan baku industri. Namun masih terdapat dualisme dan keterkaitan antar sektor yang lemah yang menghambat industrialisasi.
Paper ini membahas strategi akselerasi transformasi pertanian di Indonesia guna meningkatkan kesejahteraan petani. Analisis dilakukan dengan studi literatur untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani berdasarkan Nilai Tukar Petani. Hasilnya menunjukkan luas areal penggarapan dan status kepemilikan lahan berpengaruh negatif, sehingga diperlukan reformasi agraria dan peningkatan perilaku petani terhadap pertan
Teks tersebut membahas tentang eksistensi pertanian di Indonesia, yang merupakan sektor primer penting dengan sumber daya alam yang melimpah. Pertanian berperan besar dalam perekonomian dengan menyerap tenaga kerja besar dan menyumbang ekspor. Arah pembangunan pertanian di masa depan adalah membangun petani melalui bisnis pertanian modern dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial.
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaYusinadia Sekar Sari
Pertanian merupakan sektor primer yang menyumbang hampir setengah perekonomian Indonesia dan menjadi sumber devisa melalui ekspor. Pertanian juga berperan sebagai penyedia bahan pangan murah dan penyerap tenaga kerja besar, serta berkontribusi terhadap penanggulangan kemiskinan dan pelestarian lingkungan.
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026adhi nugraha
1. Dokumen tersebut membahas tentang peranan sektor pertanian di Indonesia, termasuk manfaat, tantangan, dan kebijakan pemerintah untuk mengembangkan sektor pertanian.
2. Sektor pertanian memberikan lapangan pekerjaan besar dan kontribusi terhadap perekonomian meski relatif kecil, namun menghadapi berbagai hambatan seperti kurangnya pendidikan petani dan akses teknologi.
3. Pemerintah berupaya menstabilkan h
PPT SIDANG SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA P...Ana Puja Prihatin
Skripsi dengan judul “Hubungan Penyuluhan Pertanian dengan Produktivitas Kerja Petani Sayuran di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi” oleh Ana Puja Prihatin, NIM D1B012062 telah diuji dan dinyatakan lulus pada tanggal 19 Oktober 2016 dihadapan Tim Penguji yang terdiri dari :
Ketua : Ir. Yusma Damayanti, M.Si.
Seketaris : Ir. Jamaluddin, M.Si.
Penguji Utama : Ir. Arsyad Lubis, M.Si.
Penguji Anggota : 1. Aprollita, S.P, M.Si.
2. Tri Suratno, S.Kom, M.Kom.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Via Bank Bengkulu 24 Ja...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 12 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Bank Bengkulu Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Sigli, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai Bank Bengkulu khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Sigli:
1. Slot Nexus Gates of Olympus™
2. Slot Thor vs Hercules
3. Slot Gates of Gatot Kaca
4. Slot Sugar Rush™
5. Slot Sweet Bonanza Xmas™
6. Slot Mahjong Wins
1. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI PADI
SAWAH DI KOTA PADANG PANJANG
OLEH :
RICO PHAHLEVI
BP. 2007 / 84986
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode 96 Maret 2013
3. 1
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN
PETANI PADI SAWAH DI KOTA PADANG PANJANG.
Factors - Factors Affecting Rice Farmers Income in Padang Panjang.
Rico Phahlevi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Bagindo Azizchan No. 15 Desa Baru Kel. Tanah Hitam, Padang
Panjang 27115
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : (1) Pengaruh luas lahan
padi sawah, harga jual padi sawah dan biaya usaha tani terhadap jumlah
produksi padi sawah di kota Padang Panjang. (2) Pengaruh luas lahan, harga
jual padi sawah, biaya usaha tani dan jumlah produksi padi sawah terhadap
pendapatan petani padi sawah di kota Padang Panjang.
Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang pendapatan petani dengan
menggunakan data cross section 2012. Jenis penelitian ini digolongkan pada
penelitian deskriptif dan asosiatif. Variabel penyebab penelitian ini adalah
luas lahan, harga jual padi sawah, biaya usaha tani dan jumlah produksi padi
sawah, sedangkan variabel akibat adalah pendapatan petani padi sawah di kota
Padang Panjang. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif dan
induktif yang meliputi uji prasyarat analisis, metode path analysis, dan uji
hipotesis dengan taraf signifikan 0,05.
Temuan penelitian ini adalah: (1) Luas lahan, harga jual padi, dan
jumlah biaya usaha tani berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi (sig
= 0,000), artinya dengan meningkatnya luas lahan, harga jual padi, dan jumlah
biaya usaha tani maka produksi akan meningkat. (2) Luas lahan, harga jual
padi dan jumlah produksi berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani
(sig = 0,000), artinya dengan meningkatnya luas lahan, harga jual padi, biaya
usaha tani dan jumlah produksi maka pendapatan petani juga akan meningkat.
Namun variabel Biaya usaha tani tidak berpengaruh terhadap penda patan
petani.
Akhirnya dengan temuan penelitian ini penulis menyarankan agar
pemerintah menstabilkan harga jual padi dan petani dapat memaksimalkan
hasil produksi padi dengan intensifikasi lahan yang ada, melakukan sosialisasi
bibit unggul dan memberikan subsidi pupuk pada petani sehingga produksi
dapat ditingkatkan dan kepada petani agar dapat meminimalisir biaya
seefisien mungkin maka dengan demikian akan meningkatkan pendapatan
petani padi sawah.
ABSRACT
This study aims to analyze: (1) Effect of paddy land, selling price
and the cost of rice farming to total rice production in the city of Padang
Panjang. (2) Effect of land, the selling price of rice, the cost of farming and
4. 2
the amount of rice production to rice farmers' income in the city of Padang
Panjang.
The scope of this research is the field of farmers' income using cross
section data 2012. This type of research is classified as descriptive research
and associative. Variables cause of this research is land, paddy sales price, the
cost of farming and the amount of rice production, while the effect is variable
income rice farmers in Padang Panjang. The analysis technique used is
descriptive and inductive analysis which includes testing requirements,
methods of path analysis, and hypothesis test with significance level 0.05.
The findings of this study were: (1) The land area, the selling price
of rice, and the total cost of farming significant effect on the amount of
production (sig = 0.000), meaning that with increasing land area, the selling
price of rice, and the number of farms, the production cost will increase . (2)
area of land, the selling price of rice and the production of significant amounts
of the incomes of farmers (sig = 0.000), meaning that with increasing land
area, the selling price of rice and the amount of production that farmers'
income will also increase. However, the variable farm costs have no effect on
farmers' income.
Finally, the findings of this study the authors suggested the
government to stabilize the price of rice and farmers can maximize the yield
of rice intensification of existing land, to disseminate seeds and fertilizer
subsidies to farmers so that production can be increased and the farmers in
order to minimize the cost of the most efficient thus will increase the income
of rice farmers.
5. 3
PENDAHULUAN
Negara Indonesia
merupakan negara agraris, dimana
sumber mata pencaharian utama
masyarakatnya adalah di bidang
pertanian. Hal ini dilatar belakangi
oleh letak geografis Indonesia
yang berada di daerah tropis,
sehingga keadaan cuaca, tanah dan
sumber daya lainnya di setiap
daerah di Indonesia memiliki
potensi yang tinggi untuk dapat
mengembangkan sektor pertanian.
Pendayagunaan sumber
daya pertanian menjadi kunci
dalam mening katkan produktivitas
pertanian sehingga sumber daya
yang terbatas itu harus
dialokasikan seefisien mungkin.
Seperti diketahui sumber daya
pertanian yang terdiri dari lahan,
tenaga kerja, air, termasuk unsur-
unsur yang terkandung didalamnya
merupakan sumber daya yang
utama untuk kelangsungan hidup
manusia. Pengelolaan yang tidak
bijaksana dan mengacu kedepan
akan berakibat menurunnya
kualitas sumber daya itu sendiri
yang akhirnyaber pengaruh
terhadap produktivitas perta nian.
Seperti halnya di kota
Padang Panjang, sektor pertanian
sangat penting peranannya sebagai
sumber pendapatan yang utama
bagi masyarakat petani, umumnya
para petani memproduksi hasil
pertanian untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-
harinya.Penda patan petani saat ini
merupakan masalah yang sangat
serius karena banyak penduduk
yang tinggal di desa bergerak
disektor pertanian. Pendapatan
petani yang berasal dari hasil
produksi pertanian diolah oleh para
petani.
Sektor pertanian dapat
digo longkan atas beberapa macam
sektor antara lain sub sektor
perkebunan, peter nakan,
kehutanan dan sub sektor tanaman
pangan. Sub sektor tanaman
pangan merupakan salah satu
sektor yang banyak dikembangkan.
Peng embangan sub sektor
tanaman pangan dapat digolongkan
atas beberapa jenis tanaman yaitu
tanaman padi, palawija, tanaman
holtikultura (sayur-sayuran) dan
tanaman buah-buahan.
LANDASAN TEORI DAN
HIPOTESIS
Pendapatan
Salah satu indikator
utama ekonomi untuk mengukur
kemampuan ekonomi masyarakat
adalah tingkat pendapatan
masyarakat. Indikator yang
dimaksud hanya bersangkutan
dengan pendapatan dan
pengeluaran, akan tetapi yang
lebih penting adalah mengetahui
besarnya perbandingan antara
penerimaan dengan pengeluaran.
Pendapatan merupakan
suatu hal yang sangat penting
dalam menentukan laba atau rugi
dari suatu usaha, laba atau rugi
tersebut diperoleh dengan
melakukan perbandingan antara
pendapatan dengan beban atau
6. 4
biaya yang dikeluarkan atas
pendapatan tersebut. Pendapatan
dapat digunakan sebagai ukuran
dalam menilai keber hasilan suatu
usaha dan juga faktor yang
menentukan dalam kelangsungan
suatu usaha. Pendapatan dapat
diartikan sebagai jumlah uang
yang diterima oleh seseorang atau
badan usaha selama jangka waktu
tertentu.
Jhingan (2003:31)
menulis bahwa pendapatan adalah
penghasilan berupa uang selama
periode tertentu. Maka dari itu,
pendapatan dapat diartikan
sebagai semua penghasilan atau
menyebabkan bertambahnya ke
mampuan seseorang, baik yang
digunakan untuk konsumsi
maupun untuk tabungan. Dengan
pendapatan tersebut digunakan
untuk keperluan hidup dan untuk
mencapai kepuasan.
Sedangkan menurut
Bahari (dalam Hijratullaili,
2009:13) penda patan adalah
penghasilan seseorang baik berupa
pendapatan utama maupun
tambahan. Sedangkan menurut
Arsyad (2004:25) pendapatan
seringkali diguna kan sebagai
indikator pembangunan selain
untuk membedakan tingkat kema
juan ekonomi antara negara-
negara maju dengan negara
sedang berkem bang.
Mankiw (2006:9)
mengemu kakan bahwa
pendapatan perorangan (personal
Income) adalah: pendapatan yang
diterima oleh rumah tangga dan
usaha yang bukan perusahaan.
Penda patan perorangan juga
mengurangi pajak pendapatan
perusahaan dan kon tribusi pada
tunjangan sosial. Sebagai
tambahan, pendapatan perorangan
ikut menghitung pendapatan
bunga yang diterima rumah
tangga yang berasal dari
kepemilikan atas utang negara dan
juga pendapatan yang diterima
rumah tangga dari program
transfer pemerintah sebagai
tunjangan sosial.
Menurut Kimin dalam
Suzana (2007:24) pendapatan
adalah money income atau real
income. Money income adalah
pendapatan yang diterima
seseorang atau golongan yang
berupa uang dalam jangka waktu
tertentu, real income adalah
pendapatan yang diterima
seseorang atau golongan dalam
bentuk barang dan jasa yang
dinilai dengan uang dalam jangka
waktu tertentu.
Luas Lahan Terhadap
Pendapatan Petani
Menurut Adiwilaga (dalam
Munawarah, 2001 : 17)
mengatakan, ditin jau dari sudut
ekonomi pertanian, tanah dapat
dianggap sebagai dasar utama
kegiatan potensial yaitu daya meng
hasilkan benda yang tergantung
dalam alam.
Menurut kamus umum
bahasa Indonesia (dalam
Hijratullaili, 2009:12) yang
dimaksud dengan lahan adalah
tanah terbuka dan tanah garapan.
7. 5
Tanah garapan adalah tanah terbuka
yang di gunakan untuk lahan
pertanian. Jadi lahan dapat diartikan
sebagai suatu tempat atau tanah
yang mempunyai luas tertentu yang
digunakan untuk usaha pertanian.
Sukirno (2002:4)
menyatakan tanah sebagai faktor
produksi, menurutnya : Tanah
adalah mencakup bagian
permukaan bumi yang tidak ter
tutup oleh air atau bagian dari
permukaan bumi yang dapat
dijadikan untuk tempat bercocok
tanam dan untuk tempat tinggal
termasuk pula kekayaan alam
yang terdapat dida lamnya .
Menurut Mubyarto (dalam
Hijratullaili,2009:13) di negara
agraris seperti Indonesia, tanah
merupakan faktor produksi yang
paling penting diban dingkan
dengan faktor produksi yang lain
karena balas jasa yang diterima oleh
tanah lebih tinggi dibandingkan
dengan yang lain.
Dalam bidang pertanian,
penguasaan tanah bagi masyarakat
meru pakan unsur yang paling
penting untuk meningkatkan
kesejahteraannya. Luas penguasaan
lahan bagi rumah tangga petani
akan berpengaruh pada produksi
usaha tani yang akhirnya akan
menen tukan tingkat ekspor
(Mubyarto, 1986:79). Luas lahan
pertanian akan mempengaruhi skala
usaha yang pada akhirnya akan
mempengaruhi efisien atau tidaknya
suatu usaha pertanian. Sering kali
dijumpai makin luas lahan yang
dipakai dalam usaha pertanian
semakin tidak efisien lahan
tersebut. Ini dida sarkan pada
pemikiran bahwa luas lahan
mengakibatkan upaya melakukan
tin dakan yang mengarah pada segi
efisiensi akan berkurang karena :
1) Lemahnya pengawasan pada
faktor produksi seperti bibit,
pupuk, obat-obatan dan tenaga
kerja.
2) Terbatasnya persediaan tenaga
kerja di sekitar daerah itu, yang
pada akhirnya mempengaruhi
efisiensi usaha pertanian
tersebut.
3) Terbatasnya persediaan modal
untuk membiayai usaha
pertanian dalam skala luas
tersebut.
Dan sebaliknya luas lahan
yang sempit, upaya pengawasan
faktor pro duksi akan semakin baik,
namun luas lahan yang terlalu
sempit cenderung me nghasilkan
usaha yang tidak efisien pula.
Produktivitas tanaman pada lahan
yang terlalu sempit akan berkurang
bila di bandingkan dengan
produktivitas tanaman pada lahan
yang luas (Soekartawi, 2003).
Sedangkan menurut Sukirno
(2002:4) tanah sebagai faktor pro
duksi adalah tanah yang mencakup
bagian permukaan bumi yang dapat
di jadikan untuk bercocok tanam,
dan untuk tempat tinggal dan
termasuk pula kekayaan alam yang
terdapat didalamnya. Dari pendapat
ini dapatlah dikatakan bahwa tanah
itu merupakan faktor pro duksi
yang boleh dikatakan suatu pabrik
dari hasil pertanian karena
disanalah tempat produksinya.
8. 6
Harga Terhadap Pendapatan
Petani
Definisi harga menurut
Kotler (dalam Sinamora, 2001:195)
menya takan harga adalah nilai
yang diper tukarkan konsumen
untuk suatu manfaat atas
pengkonsumsian , peng gunaan dan
kepemilikan barang atau jasa.
Harga tidak selalu berbentuk uang,
akan tetapi harga juga dapat
berbentuk barang, tenaga dan
waktu.
Menurut Gilarso
(1994:109) harga merupakan gejala
ekonomi yang sangat penting dan
sangat mempengaruhi masyarakat
dalam menentukan jumlah barang
dan jasa yang dikonsumsinya,
karena setiap barang dan faktor-
faktor penentu tidak bebas
mempengaruhi harga. Apabila
harga beberapa barang meningkat
para produsen didorong untuk
menghasilkan barang-barang
tersebut. Akibatnya produksi dapat
ditingkatkan sehingga pendapatan
akan meningkat. Menurut
Baharsyah (1995:72) salah satu
yang merangsang produsen atau
petani dalam meningkatkan hasil
pertaniannya mereka adalah harga,
sebab dengan bersaing dan
tingginya harga maka pendapatan
yang diterima petani akan
meningkat pula.
Menurut Sukirno (1994:76)
permintaan suatu barang terutama
di pengaruhi oleh harganya .
Semakin rendah harga suatu barang
maka semakin banyak permintaan
terhadap barang tersebut,
sebaliknya semakin tinggi harga
suatu barang maka semakin sedikit
permintaan terhadap barang
tersebut. Hal ini merupakan
perjanjian moneter terakhir yang
menjadi nilai dari pada suatu
barang dan jasa. Sedangkan
menurut Kadariah (1994:1) harga
adalah tingkat kemampuan suatu
barang untuk ditukarkan dengan
barang lain, harga ditentukan oleh
dua kekuatan yaitu permintaan dan
penawaran yang saling berjumpa
dalam pasar (tiap organisasi tempat
penjual dan pembeli suatu benda
dipertemukan).
Menurut Samuelson
(1992:374) harga merupakan gejala
ekonomi yang sangat penting dan
sangat mempengaruhi masyarakat
dalam menentukan jumlah barang
dan jasa. Dalam menggambarkan
terjadinya harga ini dipakai asumsi-
asumsi yaitu dalam hal permintaan
dianggap bahwa pendapatan, rasa,
adat kebiasaan dan keadaan
konsumen lainnya tidak mengalami
perubahan kecuali harga. Dalam hal
penawaran juga diang gap bahwa
kecuali harga barang, segala
sesuatu yang lain yang
mempengaruhi penawaran seperti
metoda dan teknik produksi, biaya
produksi atau harga produksi, hasil
panen perhektar dan lain-lain
semua harus tetap tidak mengalami
perubahan asumsi ini disebut
cateris paribus.
Biaya Produksi Terhadap
Pendapatan Petani
Biaya produksi dinyatakan
sebagai kompensasi yang diterima
oleh para pemilik faktor-faktor
9. 7
produksi atau biaya-biaya yang
dikeluarkan petani da lam proses
produksi baik secara tunai maupun
tidak tunai.
Menurut kutipan dari
Pedoman Analisis Usaha tani
Holtikultura (2000:16-20) yang
menyatakan bahwa bi aya produksi
adalah biaya yang dike luarkan oleh
seorang petani dalam proses
produksi serta membawanya
menjadi produk, termasuk di
dalamnya barang yang dibeli dan
jasa yang dibayar di da lam maupun
di luar usaha tani. Sedang kan total
produksi biaya usaha tani adalah
semua pengeluaran yang digunakan
da lam mengorganisasi dan
melaksanakan proses produksi
termasuk di dalamnya modal input-
input dan jasa-jasa yang digunakan
dalam produksi.
Daniel (2002:37)
menyatakan bahwa dalam usaha
tani dikenal dua macam biaya, yaitu
biaya tunai atau biaya yang
dibayarkan dan biaya yang tidak
tunai atau biaya yang tidak
dibayarkan. Biaya yang dibayarkan
adalah biaya yang dikeluarkan
untuk membayar upah tenaga kerja
luar keluarga, biaya untuk pem
belian input produksi seperti bibit,
pupuk, obat-obatan dan lain-lain.
Kadang-kada ng juga termasuk
biaya untuk iuran pema kaian air
dan irigasi, pembayaran zakat, sewa
lahan dan lain-lain.
Menurut Soekartawi
(2003:112) biaya dalam usaha tani
diklasifikasikan dalam tiga
golongan yaitu:
a. Biaya uang dan biaya in natura
Biaya yang berupa uang tunai,
misalnya upah tenaga kerja
untuk biaya persiapan atau
penggarapan tanah termasuk
upah untuk ternak, biaya untuk
pembelian pupuk dan pestisida
dan lain-lain. Sedangkan biaya
panen, bagi hasil, sumbangan
dan pajak dibayarkan dalam
bentuk in natura.
b. Biaya tetap dan biaya variabel
Biaya tetap adalah jenis biaya
yang besar kecilnya tidak
tergantung pada besar kecilnya
produksi, misalnya sewa atau
bunga tanah yang berupa uang.
Sedangkan biaya variabel adalah
biaya yang besar kecilnya berhu
bungan langsung dengan
besarnya produksi, misalnya
bibit, pupuk, pes tisida dan lain-
lain.
c. Biaya rata-rata dan biaya
marginal
Biaya rata-rata adalah hasil bagi
antara biaya total dengan jumlah
produk yang dihasilkan.
Sedangkan biaya marginal
adalah biaya tambahan yang
dikelu arkan petani untuk
mendapatkan tam bahan satu
satuan produk pada satu tingkat
produksi tertentu.
Suratiyah (2006:68)
menyata kan bahwa modal (biaya)
yang tersedia berhubungan
langsung dengan peran petani
sebagai manajer dan juru tani dalam
mengelola usaha taninya. Seberapa
besar tingkat penggunaan faktor
produksi tergantung pada modal
yang tersedia. Oleh karena petani
sebagai manajer tidak dapat
10. 8
menyediakan dana maka terpaksa
penggunaan faktor produksi tidak
sesuai dengan ketentuan yang
seharusnya. Akibatnya
produktivitas rendah dan pen
dapatan juga rendah.
Jumlah Produksi Terhadap
Pendapatan Petani
Menurut Soekartawi
(1993:47) produksi pertanian
dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya macam komoditi, luas
lahan, tenaga kerja, modal
manajemen, iklim dan faktor sosial
ekonomi produsen. Untuk lebih
jelasnya Soekartawi (1993:4)
menyatakan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi pro duksi
dibedakan atas dua kelompok yaitu:
1. Faktor biologi, seperti lahan
pertanian dengan bermacam
tingkat kesubu rannya, bibit,
varietas, pupuk, obat-obatan dan
lain-lain.
2. Faktor sosial ekonomi seperti
biaya produksi, harga, tenaga
kerja, tingkat pendidikan,
pendapatan dan lain-lain.
Suratiyah (2006:61)
menyata kan bahwa jika permintaan
akan produksi tinggi maka harga di
tingkat petani akan tinggi pula,
sehingga dengan biaya yang sama
petani akan memperoleh penda
patan yang lebih tinggi. Sebaliknya,
jika petani telah berhasil
meningkatkan pro duksi, tetapi
harga turun maka penda patan
petani akan turun pula.
Penelitian Sebelumnya
Sampai saat ini penelitian
tentang produksi dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya telah
banyak dilaku kan diantaranya
sebagai berikut :
1. Premi Widya Suzana (2007)
mene mukan bahwa biaya
usaha tani dan produksi
mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pendapatan
petani padi sawah di
Kecamatan Batang Kapas
Kabupaten Pesisir Selatan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh
Hijratulaili (2009:71) yang
berjudul “ faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan
petani dalam usaha tani padi
sawah di Kelurahan Balai
Gadang Kecamatan Koto
Tangah “. Menemukan adanya
pengaruh sig nifikan antara
harga produksi, jumlah
produksi dan biaya usaha ter
hadap tingkat pendapatan
petani padi sawah di Kelurahan
Balai Gadang Kecamatan Koto
Tangah.
3. Dalam jurnal Cristopher D
Nababan (2009) yang berjudul
“ analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pe ndapatan
petani jagung di Kecamatan
Tiga Binanga Kabupaten
Karo”. Menemukan adanya
penga ruh signifikan antara
luas lahan ter hadap
pendapatan petani di Keca
matan Tiga Binanga
Kabupaten Karo Kota Medan.
Kerangka Konseptual
11. 9
Luas Lahan
berpengaruh terhadap pendapatan
petani. Luas Lahan akan
mempengaruhi skala usaha yang
pada akhirnya akan mempengaruhi
besar atau kecilnya jumlah produksi
suatu usaha pertanian. Besar atau
kecilnya jumlah produksi suatu
usaha pertanian akan
mempengaruhi pendapatan petani,
yang mana petani yang mempunyai
luas lahan yang luas akan
mendapatkan hasil produksi yang
banyak sehingga mem peroleh
penghasilan yang banyak pula,
sedangkan petani yang memiliki
luas lahan yang sedikit maka
produksinya juga sedikit dan akan
memperoleh penghasilan yang
sedikit pula.
Harga jual padi juga
berpe ngaruh terhadap pendapatan
petani, jika harga yang diperoleh
produsen atau petani tinggi maka
meningkatkan pro duksi dan akan
menambah pendapa tannya.
Pendapatan juga sangat
dipe ngaruhi oleh besarnya
penerimaan dan biaya dalam usaha
tani, dan penerimaan dipengaruhi
oleh hasil produksi diku rangi
dengan biaya yang dikeluarkan
dalam usaha tani. Jadi, semakin
besar biaya yang dikeluarkan
dalam usaha tani akan semakin
kecil pula penerimaan usaha tani
yang pada akhirnya akan
mempengaruhi besar kecilnya
tingkat pendapatan petani.
Hipotesis
Berdasarkan rumusan
masalah penelitian dan teori dapat
dirumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut :
Hipotesis penelitian
merupakan jawaban sementara
terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya harus diuji secara
empiris, sesuai dengan rumusan
masalah dari kajian teori, maka
rumusan hipotesis penelitian ini
adalah :
1. Luas lahan padi, harga jual
padi dan biaya usaha tani
mempunyai penga ruh yang
signifikan terhadap jumlah
produksi padi sawah di kota
Padang Panjang.
a. Luas lahan mempunyai
pengaruh yang signifikan
terhadap jumlah produksi
padi sawah di kota Pa dang
Panjang.
Ho : x4 x1= 0
Ha : x4 x1 ≠ 0
b. Harga jual padi mempunyai
pengaruh yang signifikan
terha dap pendapatan
petani padi sa wah di kota
Padang Panjang.
Ho : x4 x2= 0
Ha : x4 x2 ≠ 0
c. Biaya usaha tani
mempunyai pengaruh yang
signifikan terha dap
pendapatan petani padi sa
wah di kota Padang
Panjang.
Ho : x4 x3= 0
Ha : x4 x3 ≠ 0
2. Luas lahan padi, harga jual
padi, biaya usaha tani dan
jumlah produksi mempunyai
pengaruh yang signi fikan
secara bersama-sama terhadap
12. 10
pendapatan petani padi sawah
di Kota Padang Panjang.
a. Luas lahan mempunyai
pengaruh yang signifikan
terhadap penda patan
petani padi sawah di Kota
Padang Panjang.
Ho : pyx1= 0
Ha : pyx1≠ 0
b. Harga jual padi mempunyai
pengaruh yang signifikan
terha dap pendapatan
petani padi sawah di Kota
Padang Panjang
Ho : pyx2= 0
Ha : pyx2≠ 0
c. Biaya usaha tani
mempunyai pengaruh yang
signifikan terha dap
pendapatan petani padi
sawah di Kota Padang
Panjang.
Ho : pyx3= 0
Ha : pyx3≠ 0
d. Jumlah produksi
mempunyai pengaruh yang
signifikan terha dap
pendapatan petani padi sa
wah di Kota Padang
Panjang.
Ho : pyx4= 0
Ha : pyx4≠ 0
METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan rumusan
masalah dan batasan masalah maka
jenis penelitian adalah deskriptif
dan asosiatif. Dimana penelitian ini
bertujuan untuk memberikan
gambaran dan uraian tentang
variabel-variabel yang diteliti,
kemudian menafsirkan data yang
ada dalam bentuk angka-angka.
Penelitian ini juga
bersifat kolerasional, hal ini sesuai
dengan apa yang dikemukakan
Arikunto (2002:326) bahwa jenis
penelitian korelasi bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan
suatu variabel dengan variabel
lainnya. Dari pendapat di atas
jelaslah bahwa penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara variabel bebas
yaitu luas lahan, harga jual padi,
biaya usaha tani dan jumlah
produksi dengan variabel terikat
yaitu pendapatan petani dalam
usahatani padi sawah di kota
Padang Panjang.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan
di kota Padang Panjang. Penelitian
ini dilak sanakan pada bulan Juli
2012 sampai selesai.
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh petani yang ter gabung
dalam kelompok tani yang ada di Kota
Padang Panjang.
2. Sampel
Penarikan sampel
dari populasi dalam penelitian
sangatlah penting karena tidak
mungkin peneliti mengambil
sampel dalam jumlah yang
banyak atau besar. Hal ini
mengingat keterbatasan waktu,
biaya dan tenaga, maka peneliti
boleh meneliti sebagian saja
dari populasi itu. Untuk
penarikan sampel yang
representatif atau mewakili po
13. 11
pulasi perlu adanya penarikan
sampel yang sesuai dengan
sifat-sifat populasi.
Variabel Penelitian
Variabel terikat (Y)
pada penelitian ini adalah tingkat
pendapatan petani padi sawah
sedangkan variabel bebasnya
adalah luas lahan (X1), harga jual
padi sawah (X2), biaya usaha tani
(X3) dan jumlah produksi (X4).
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini
didasarkan atas :
1. Berdasarkan cara
memperolehnya data yang
digunakan dalam pene litian ini
adalah data primer yaitu data
yang langsung diperoleh dari
responden penelitian melalui
wawa ncara maupun kuisioner
untuk me mperoleh informasi
tentang penda patan petani padi
sawah dan data penunjang lain
di kota Padang Panjang.
Penelitian ini juga menggu
nakan data sekunder yaitu data
yang diperoleh dari catatan dan
doku mentasi pada Badan Pusat
Statistik, Kantor Dinas
Pertanian Kota Padang
Panjang.
2. Berdasarkan waktu
pengam bilan data dalam penelitian ini
adalah data Cross Section yaitu data
yang dikumpulkan pada waktu
tertentu.
3. Berdasarkan sifat data
yang digunakan dalam
penelitian ini ada lah data kuan
titatif karena data yang
diperoleh dalam bentuk angka.
Teknik Pengumpulan Data
Data primer dikumpulkan
dari responden dengan
mengunakan teknik observasi
langsung. Alat pengumpul data
yang digunakan dan pertanyaan de
ngan menggunakan angket,
sedangkan data sekunder dari
catatan dan doku mentasi pada
Badan Pusat Statistik, Kantor
Dinas Pertanian kota Padang
Panjang.
Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari
pemaha man keliru dalam
penelitian ini, maka akan
dijelaskan beberapa variabel yang
berhubungan dengan penelitian ini
yaitu :
1. Luas lahan (X1) adalah total
luas tanah yang digunakan oleh
petani padi sawah untuk
menanam padi diukur dalam
hektar (Ha).
2. Harga jual padi sawah (X2) yang
dimaksudkan adalah harga jual
rata-rata padi sawah yang
merupakan sejumlah nilai yang
dipertukarkan untuk dapat
memperoleh hasil produksi
padi sawah yang di nyatakan
dalam rupiah.
3. Biaya usaha tani (X3) adalah
semua biaya yang dikeluarkan
petani selama proses produksi
padi, terdiri dari biaya
pembelian pupuk dan biaya beli
benih dan biaya tenaga kerja
14. 12
yang di ukur dengan rupiah
/hektar/ 1x panen.
4. Jumlah produksi padi sawah
(X4) produksi padi sawah yang
dihitung dalam kg/hektar per
KK (kepala keluarga).
5. Pendapatan petani padi sawah
(Y) me rupakan pendapatan
yang di peroleh oleh petani
dalam pertanian padi sawah
yang dinyatakan dalam rupiah
/hektar/panen.
Uji Prasyarat Analisis
Uji Normalitas
Uji persyaratan
analisis atau uji asumsi klasik
yang dipakai a dalah uji
normalitas. Karena salah satu
faktor yang dipertimbangkan
da lam pemilihan teknik
statistik para metrik adalah
penyebaran data harus
berdistribusi normal. Oleh
karena itu terlebih dahulu
dilakukan uji nor malitas data
untuk mengetahui apa kah data
berdistribusi normal atau tidak.
Menurut Sugiyono (dalam
Pasaribu, 2007:47).
Kriteria pengujian sebagai
berikut :
- Jika nilai signifikan ≥ α maka
data tersebut tersebar secara
normal.
- Jika nilai signifikan < α maka
data tersebut tidak tersebar
secara normal (dengan
menggunakan α = 0,05).
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas
digu nakan untuk mengetahui
ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik
heteroskedastisitas yaitu ada
nya ketidaksamaan varian dari
residual untuk semua
pengamatan pada model
analisis. Jika dalam model
analisis ada heteroske
dastisitas, maka kita tetap mem
peroleh nilai parameter yang
tidak bias karena sebagai
penduga tidak bias tidak
memerlukan asumsi bahwa
varian galat harus konstan.
Namun jika varian galat untuk
setiap penge lompokan
berdasarkan variabel teri
katnya memiliki varian yang
sama maka terdapat
homoskedastisidas.
Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis yang
digunakan ada lah analisis jalur
(path analysis). Ana lisis jalur
merupakan perluasan dari
analisis regresi yang digunakan
untuk menganalisis hubungan
kausal antara variabel dimana
variabel-variabel be bas
mempengaruhi variabel terikat
baik secara langsung maupun
tidak langsung. Melalui satu atau
lebih variabel perantara
(intervening vari abel ).
Bila dilihat perbedaan
antara analisis regresi dengan
analisis jalur dapat diketahui
pada analisis regresi pola
hubungan yang diungkapkan
15. 13
digunakan untuk membuat
peramalan, sementara itu pada
analisis jalur pola hubungannya
mengungkapkan penga ruh
sebuah variabel lainnya baik
penga ruh langsung maupun
tidak langsung.
Uji Hipotesis
Uji F
Uji F dilakukan untuk
menge tahui apakah variabel
bebas secara bersama-sama
mempunyai pe ngaruh yang
signifikan terhadap varia bel teri
kat menurut Sitepu (1994:25)
rumus yang digunakan yaitu:
F=
k
j
k
j
PyXiryXik
ryxiPyxkn
1
1
1
1
1
………(18)
Dimana :
F = nilai Fhitung
Pyxi = merupakan
koefisien jalur
dari variabel Xi
terhadap
variabel Y
Ryxi = koefisien
determinasi
K = jumlah variable
bebas
N = jumlah sampel
Setelah diperoleh
nilai F hitung,
selanjutnya dibandi
ngkan dengan nilai F
tabel dengan kriteria
pengujian seba gai
berikut :
a. Jika F hitung ≥ F tabel : Ho
ditolak dan Ha diterima. Maka
terdapat pengaruh yang
signifikan antara va riabel
bebas dengan variabel terikat.
b. Jika F hitung < F tabel : Ho
ditolak dan Ha diterima. Maka
terdapat pe ngaruh yang tidak
signifikan antara variabel bebas
dengan variabel te rikat.
Setelah diperoleh nilai F
hitung, sela njutnya dibandingkan
dengan pengu jian secara individual
parsial dengan me nggunakan
koefisien jalur masing-masing
variabel bebas penyebab dengan
uji t.
Uji t
Uji t bertujuan untuk
menguji tingkat signifikansi
ma sing-masing variable
bebas secara parsial terhadap
variabel terikatnya,
digunakan uji t dengan rumus
:
t= n
h
ihXCiixkyxiR
Pyx
1
22
1
,...,1
; i =
1,2,…,k..(19)
Ket :
Pyxi = Koefisen jalur
atau besarnya
pengaruh dari
variabelp penyebab
(X) terhadap
variabel akibat (Y)
R2YX1-Yk = Koefisien yang
menyatakan
determinasi total
dari semua
variabel penyebab
16. 14
terhadap varia bel
akibat.
Cii = Unsur pada baris
ke-i dan kolom ke-i
dan ma triks invers
Jk–Jhk
Kriteria Pengujian Hipotesis :
a) Jika t hitung ≥ t tabel ; - t hitung
< - t tabel, artinya terdapat
pengaruh yang signifikan antara
variabel bebas terhadap variabel
terikatnya.
b) Jika t hitung < t tabel ; - t hitung
≥ - t tabel, artinya tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara
variabel bebas terhadap variabel
terikatnya.
Pengaruh variabel lain
terhadap X4 dihitung dengan
meng gunakan rumus Sitepu
(1994) adalah sebagai berikut :
Px4ε1= 123.4
2
1 XR
……(20)
Pengaruh variabel
lain terhadap Y (Pyε2)
dihitung dengan
menggunakan rumus
Sitepu (1994:23) adalah
seba gai berikut :
Pyε2= 1234.
2
1 YR
……..(21)
R²Y.1234 =
Koefisien determinasi
(R square)
HASIL ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Uji Normalitas Residual
Salah satu syarat
pemakaian statistik parametrik
adalah data ma sing-masing
variabel harus tersebar secara
normal. Untuk melihat apakah
data yang dianalisis berdistribusi
secara normal atau tidak, maka
dila kukan uji normalitas sebaran
yang mana kriteria pengujiannya
apabila sig > α maka data
tersebar secara normal dan
apabila sig < α maka data tidak
tersebar secara normal. Uji
normalitas sebaran data dapat
dilakukan dengan teknik
Kolmogorov-Smirnov.
Uji Heteroskedastisitas
Salah satu asumsi pokok
dalam model regresi linear klasik
adalah heterodastisitas atau
varian, yang merupakan salah
satu metode yang dapat
digunakan untuk melihat ada
tidaknya heterokedastisitas
dalam satu varian error term (Ut)
suatu model regresi adalah
metode uji Glejser. Apabila sig <
α = 0,05, berarti adanya
pengaruh yang signifikan antara
variabel bebas dengan variabel
terikat maka terdapat
heterokedastisitas dan
sebaliknya, apabila sig > α =
0,05, berarti variabel bebas tidak
ber pengaruh secara signifikan
terha dap variabel terikat maka
tidak terda pat heterokedastisitas.
Analisis jalur (Path Analysis)
Analisis yang dilakukan
berda sarkan data yang diperoleh
dari hasil penelitian yang diolah
dengan bantuan komputer SPSS
16.00. Analisis jalur (path
analysis)digunakan untuk meng
gambarkan hubungan variabel
17. 15
pene litian bersifat kausal yang
menuju ke satu arah. Dengan
analisis jalur akan diketahui
besarnya koefisien pengaruh
variabelbebas terhadap variabel
terikat ataupun koefisien
pengaruh antara satu variabel
bebas terhadap variabel teri kat.
Model Jalur Struktural I
Hasil pengolahan data
primer dengan menggunakan
program SPSS diperoleh
persamaan sub struktural I
sebagai berikut :
X4 = 0,392X1 + 0,300X2 +
0,428X3+ €1
R2
= 0,612
Dari hasil pengolahan
data menunjukkan bahwa
estimasi di atas menghasilkan
angka Fhitung = 33,588 dan
signifikan 0,000 dengan α =
0,05, berarti probabilitas kurang
dari α, dimana Ftabel =2,511
(Fhitung> Ftabel). Hal ini berarti
secara bersama-sama variabel
luas lahan (X1), harga jual padi
(X2) dan biaya usahatani (X3)
mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel
output jumlah produksi (X4). Hal
ini berarti arah jalur secara
bersama-sama terpakai, ke
mudian dilanjutkan dengan uji
parsial yang juga disajikan
dalam Tabel 15. Sehingga dari
variabel luas lahan (X1), harga
jual padi (X2) dan biaya usaha
tani (X3) terhadap jumlah
produksi (X4) adalah sebesar
61,2 persen.
Model Jalur Sub Struktural II
Hasil pengolahan data
sekunder terhadap data
penelitian menunjukkan bahwa
estimasi di atas menghasilkan
angka Fhitung = 102,613 dan
signifikan 0,000 dengan α =
0,05. Berarti probabilitas <α,
dimana Ftabel = 2,511
(Fhitung>Ftabel).
Hal ini berarti secara
bersama-sama variabel luas
lahan (X1), harga jual padi (X2),
biaya usahatani (X3) dan jumlah
produksi (X4) mempunyai
pengaruh yang signifikan
terhadap pendapatan petani padi
sawah di Kota Padang Panjang
(Y). Hal ini menun jukkan arah
jalur secara bersama-sama
terpakai. Secara parsial biaya
usaha tani tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap
pendapatan petani padi sawah.
Model Jalur Struktural III
Hasil pengolahan data
primer terhadap data penelitian
menunjukkan angka F hitung =
136,46 dan signifikan 0,000
dengan α = 0,05, berarti sig < α,
dimana F tabel = 2,511 (F hitung > F
tabel).
Hal ini berarti secara
bersama-sama luas lahan (X1),
harga jual padi (X2) dan jumlah
produksi (X4), mem punyai
pengaruh yang signifikan ter
hadap pendapatan petani di Kota
Padang Panjang (Y).
Pembahasan
18. 16
Pengaruh Luas Lahan, Harga
Jual Padi dan Biaya Usaha
Tani terha dap Jumlah
Produksi Padi Sawah di Kota
Padang Panjang.
Berdasarkan hasil
hipotesis dalam penelitian ini
dilakukan bahwa luas lahan
berpengaruh signifikan terhadap
jumlah produksi petani padi
sawah di Kota Padang Panjang.
Artinya besar atau kecilnya luas
lahan petani akan mempengaruhi
jumlah produksi yang dihasilkan.
Apabila luas lahan besar maka
menyebabkan jum lah
produksinya meningkat. Hal ini
diduga disebabkan oleh luas
lahan merupakan faktor yang
memegang peranan penting
dalam proses pro duksi untuk
menghasilkan jumlah produksi.
Luas lahan petani meru pakan
luas lahan yang ditanami padi
sawah yang telah menghasilkan
(luas panen), dengan luas lahan
yang mereka miliki akan dapat
mempro duksi sejumlah output,
maka dengan meningkatnya luas
lahan padi sawah maka
kemampuan petani untuk meng
hasilkan produksi juga akan
bertam bah demikian sebaliknya.
Hasil penelitian ini sesuai
de ngan teori yang dikemukakan
oleh Mubyarto (1985:79) bahwa
luas lahan penguasaan lahan bagi
rumah tangga petani akan
berpengaruh pada produ ksi
usaha tani padi sawah. Jadi dapat
disimpulkan bahwa semakin luas
lahan yang ditanami padi sawah
maka akan berdampak positif
terhadap jum lah produksi.
Dari hasil hipotesis dapat
dike tahui bahwa harga jual padi
sawah (X2) berpengaruh
signifikan terhadap jumlah
produksi (X4). Hasil penelitian
ini sesuai dengan teori Cobweb
(dalam Mubyarto, 1989:162)
yang menya takan bahwa petani
sangat responsif terhadap
perubahan harga komoditi
pertanian, pada waktu harga
tinggi petani berusaha
menambah produksi komoditi
pertanian mereka dan seba
liknya pada waktu harga rendah
petani berusaha menurunkan
produksi.
Hal ini berarti jika harga
jual padi sawah meningkat
dipasaran, maka petani akan
berusaha untuk
meningkatkanjumlah
produksinya, yang dapat
dilakukan dengan berbagai cara
di antaranya meningkatkan atau
memaksimalkan penggunaan
input-input produksi dan
melakukan pera watan terhadap
tanaman padi sawah dengan
lebih baik.
Berdasarkan hasil uji
hipotesis dalam penelitian ini
diketahui bahwa biaya usaha tani
(X3) berpengaruh signifikan
terhadap jumlah produksi (X4).
Artinya besar kecilnya jumlah
biaya usaha tani padi sawah
mem pengaruhi jumlah produksi
padi sawah di kota Padang
Panjang. Hal ini dise babkan
oleh semakin besar biaya yang
19. 17
digunakan berarti semakin
banyak jumlah pemakaian faktor
produksi seperti pupuk, bibit dan
penggunaan tenaga kerja
sehingga akan mem pengaruhi
jumlah produksi yang dihasilkan.
Daniel (2002:37)
menyatakan bahwa dalam
usahatani dikenal dua macam
biaya yaitu biaya tunai atau
biaya yang dibayarkan dan biaya
yang tidak tunai atau biaya yang
tidak dibayarkan. Biaya yang
dibayarkan adalah biaya yang
dikeluarkan untuk membayar
upah tenaga kerja luar keluarga,
biaya untuk pembelian input
produksi seperti bibit,pupuk,
obat- obatan dan lain-lain.
Dalam penelitian yang
dilaku kan di lapangan, dapat
disimpulkan bahwa tinggi biaya
yang dikeluarkan petani dalam
memproduksi padi sawah yaitu
terlihat dari pemakaian pupuk
yang cukup akan menambah
jumlah produksi yang dihasilkan.
Semakin besarnya biaya usaha
tani yang dike luarkan untuk
pemupukan maka akan
meningkatkan jumlah produksi
yang diperoleh.
Pengaruh Luas Lahan, Harga
Jual Padi dan Jumlah
Produksi terhadap
Pendapatan Petani Padi Sawah
di Kota Padang Panjang.
Akhirnya berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan
yang telah di uraikan di atas
menunjukkan bahwa variabel
luas lahan, harga jual padi dan
jumlah produksi memiliki
pengaruh signifikan terhadap
pendapatan petani di Kota
Padang Panjang. Variabel yang
tidak memiliki pengaruh signi
fikan terhadap pendapatan petani
ada lah biaya usaha tani, karena
semakin besar biaya usaha tani
yang dike luarkan oleh petani
maka akan semakin kecil jumlah
pendapatan yang diperoleh
petani dan sebaliknya sema kin
kecil biaya yang dikeluarkan
oleh petani padi sawah maka
akan semakin besar jumlah
pendapatan yang akan di terima
jika di asumsikan variabel lain
(cateris paribus).
Hasil penelitian di atas
sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Suratiyah
(2006:68) bahwa modal (biaya)
yang tersedia berhubungan
langsung dengan peranan petani
se bagai manajer dan juru tani
dalam mengelola
usahataninya.Seberapa tingkat
penggunaan faktor produksi
sesuai dengan modal yang
tersedia. Jika petani sebagai
manajer tidak dapat
menyediakan atau menga
lokasikan dana dengan tepat
maka penggunaan faktor
produksi tidak sesuai dengan
ketentuan yang seha rusnya,
sehingga produktifitas rendah
dan pendapatan juga rendah.Ini
berarti peningkatan jumlah biaya
usahatani padi sawah berdampak
negatif terha dap pendapatan
petani padi sawah.
20. 18
SIMPULAN
Berdasarkan hasil olahan
data dengan analisis jalur dan
pembahasan terhadap hasil
penelitian, baik antara variabel
penyebab terhadap variabel aki bat
maupun antara variabel penyebab
melalui variabel penyebab lainya
terha dap pendapatan petani padi
sawah di kota Padang Panjang ,
maka dapat disi mpulkan sebagai
berikut:
1. Secara bersama-sama variabel
bebas (luas lahan, harga jual dan
biaya usaha tani) berpengaruh
signifikan terhadap jumlah
produksi, artinya tinggi ren
dahnya luas lahan, harga jual dan
biaya usaha tani berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya
jumlah produksi petani padi
sawah. Selanjutnya secara
parsial pengaruh masing-masing
varia bel bebas terhadap variabel
akibat ada lah sebagai berikut :
a. Luas lahan berpengaruh
secara signifikan terhadap
jumlah pro duksi padi sawah
di kota Padang Panjang,
artinya jumlah produksi
ditentukan oleh besar
kecilnya luas lahan yang
dimiliki petani.
b. Harga jual berpengaruh
secara signi fikan terhadap
jumlah produksi padi sawah
di kota Padang Panjang,
artinya jumlah produksi di
tentukan oleh tinggi
rendahnya harga jual padi
sawah.
c. Biaya usaha tani berpengaruh
sig nifikan terhadap jumlah
produk si padi sawah di kota
Padang Panjang, artinya
jumlah produksi di tentukan
oleh besar kecilnya biaya
usaha tani yang dikeluarkan
petani.
2. Secara bersama-sama variabel
bebas (luas lahan, harga jual,
biaya usaha tani dan jumlah
produksi) berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan petani di
kota Padang Panjang, artinya
sema kin besar luas lahan,
semakin tinggi harga jual,
semakin besar biaya usaha tani
dan semakin tinggi jumlah pro
duksi maka semakin tinggi
pendapatan yang diperoleh oleh
petani padi sawah di kota Padang
Panjang. Selanjutnya secara
parsial pengaruh masing-ma sing
variabel penyebab terhadap varia
bel akibat adalah sebagai berikut
:
a. Luas lahan berpengaruh
signifikan terhadap
pendapatan petani padi sawah
di kota Padang Panjang. Ber
dasarkan analisis jalur menun
jukkan pengaruh yang
signifikan, ar tinya besar
kecilnya luas lahan ber
pengaruh terhadap tinggi ren
dahnya pendapatan petani
padi sawah di kota Padang
Panjang.
b. Harga jual padi berpengaruh
secara signifikan terhadap
pendapatan peta ni padi
sawah di kota Padang
Panjang. Artinya tinggi
21. 19
rendahnya harga jual padi
berpengaruh terha dap
pendapatan petani padi sawah
di kota Padang Panjang.
c. Biaya usaha tani tidak
berpengaruh secara signifikan
terhadap penda patan petani
padi sawah di kota Padang
Panjang.
d. Jumlah produksi berpengaruh
seca ra signifikan terhadap
pendapatan petani padi sawah
di kota Padang Panjang.
Artinya besar kecilnya jumlah
produksi akan mempe ngaruhi
pendapatan petani padi sa
wah di kota Padang Panjang.
3. Pada analisis jalur sub
struktural III biaya usaha tani
tidak berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan petani
padi sawah yang mana semakin
besar biaya yang dike luarkan,
akan semakin sedikit penda
patan yang diperoleh petani
padi sawah di kota Padang
Panjang.
Dari keempat variabel
(luas lahan, harga jual, biaya
usaha tani dan jumlah produksi)
yang berpengaruh tidak signifikan
terhadap pendapatan petani adalah
biaya usaha tani, sementara
variabel luas lahan, harga jual dan
jumlah produksi mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
pendapatan petani padi sawah di
Kota Padang Panjang.
SARAN
1. Pendapatan petani padi sawah di
Kota Padang Panjang
dipengaruhi oleh luas lahan,
disarankan kepada petani
mengoptimalkan pengolahan
lahan yang ada untuk
meningkatkan pro duksinya dan
kepada pemerintah disarankan
supaya dapat mem perhatikan
lahan yang kosong dan
terbengkalai untuk ditanami padi
sawah sehingga menjadi lebih
pro duktif, ini tentu akan
meningkatkan pendapatan
petani.
2. Harga jual padi sawah
mempengaruhi pendapatan
petani, dengan harga jual yang
tinggi maka pendapatan akan
meningkat juga, maka
disarankan kepada pemerintah
hendaknya men jaga kestabilan
harga dengan menge luarkan
kebijakan-kebijakan (policy)
untuk mengawasi kestabilan
harga yang berbeda dipasaran
sehingga pen dapatan petani juga
meningkat, hal ini akan
meningkatkan pendapatan
nasional.
3. Biaya usaha tani berpengaruh
negatif terhadap pendapatan
petani, maka disarankan kepada
petani agar mela kukan usaha
tani dengan biaya yang se efisien
mungkin sehingga dengan peng
alokasian biaya yang tepat dan
efisien maka dapat diperoleh
hasil yang maksi mal,
diantaranya yang dapat
dilakukan dengan cara
meminimalkan biaya se perti
biaya pupuk, bibit dan upah
tenaga kerja untuk meningkatkan
pen dapatan petani.
22. 20
4. Jumlah produksi berpengaruh
signi fikan terhadap pendapatan
petani, maka disarankan kepada
para petani agar meningkatkan
jumlah produksi de ngan
melakukan pemeliharaan, penyia
ngan serta pemakaian pupuk
yang teratur dan pemilihan bibit
unggul ter hadap tanaman yang
mereka usahakan sehingga
produktivitas padi sawah bisa
ditingkatkan, dengan mening
katnya jumlah produksi tersebut
oto matis pendapatan petani akan
mening kat juga.
DAFTAR PUSTAKA
Akhirmen, (2004). Buku Ajar
Statistika 1. FIS-
UNP. Padang
Arikunto, Suharsimi. (1998).
Prosedur Penelitian.
Rineka Cipta : Jakarta.
-------------------------. (2002).
Prosedur Penelitian
Edisi Revisi V.
Rineka Cipta : Jakarta.
Arsyad, Lincolin. (2004).
Ekonomi
Pembangunan.
Yogyakarta : BPFE
Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik. Padang
Panjang Barat Dalam
Angka. Sumatera
Barat : Padang
Badan Pusat Statistik. Padang
Panjang Timur Dalam
Angka. Sumatera
Barat : Padang
Baharsyah. (1995). Pengantar
Ekonomi Sumber
Daya Manusia.
Lembaga FE-UI :
Jakarta.
Bishop, ce dan WD Toussaint.
(1986). Pengantar
Analisa Ekonomi
Pertanian. Mutiara :
Jakarta.
Daniel, Muchtar. (2002).
Pengantar Ekonomi
Pertanian. Bumi
Aksara : Jakarta.
Gilarso. (1994), Pengantar Ilmu
Ekonomi Bagian
Mikro Jilid 1.
Kaminus :
Yogyakarta.
Gujarati, Damodar. (1997).
Ekonometrika Dasar.
Erlangga : Jakarta.
Hijratulaili. (2009). Faktor-
faktor Yang
Mempengaruhi Penda
patan Petani Dalam
Usaha Tani Padi
Sawah di Kelu rahan
Balai Gadang
Kecamatan Koto
Tangah. UNP :
Padang. ( Skripsi).
Idris. (2008). Aplikasi Model
Analisis Data
Kuantitatif Dengan
Program SPSS. Edisi
Revisi III. FE-UNP :
Padang.
Jhingan, ML. (2003). Ekonomi
Pembangunan dan
Perencanaan. PT.
Raja Grafindo :
Padang.
23. 21
Kadariah. (1994). Teori Ekonomi
Mikro. FE-UI :
Jakarta.
Mankiw, N.Gregory. (2006).
Teori Makroekonomi.
Erlangga : Jakarta.
Mubyarto. (1986). Pengantar
Ekonomi Pertanian.
LP3ES : Jakarta.
------------. (1989). Pengantar
Ekonomi Pertanian.
LP3ES : Jakarta.
Munawarah, Siti. (2001).
Analisis Produksi
Perkebunan Karet
Rakyat di Kecamatan
Muaro Tebo Jambi.
UNP : Padang. (
Skripsi).
Nababan, D.Richard. (2009).
Analisis Faktor-
Faktor yang Mempe
ngaruhi Pendapatan
Petani Jagung di
Kecamatan Tiga
Binanga Kabupaten
Karo. Medan (jurnal
ilmiah)
Pasaribu, Yenny. (2007). Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhi Valuta
Asing di Indonesia.
UNP : Padang. (
Skripsi).
Priyatno, Dwi. (2009). Mandiri
Belajar SPSS.
Mediakom : Jakarta.
Samuelson, Paul. (1992). Mikro
Ekonomi. Terjemahan
Karyawan Muchtar
Edisi Keempat belas.
Jakarta.
Sinamora, Hendri. (2001).
Manajemen
Pemasaran
Internasional.
Salemba Jakarta :
Jakarta.
Sitepu, Nirwana SK. (1994).
Analisis Jalur (Path
Analysis). FMIPA
Padjajaran. Bandung.
Soekartawi. (1993). Prinsip
Dasar Ekonomi
Pertanian Teori dan
Aplikasi. Raja
Grafindo Persada:
Jakarta.
-------------. (1994). Ilmu Usaha
Tani Untuk Penelitian
Pembangunan Petani
Kecil. Pustaka Buana :
Jakarta.
-------------. (1995).
Pembangunan
Pertanian.
RajaGrafindo :
Jakarta.
-------------. ( 2003). Prinsip
Ekonomi Pertanian.
Raja Grafindo Persada
: Jakarta.
Sonita, Adria. (2005). Faktor-
faktor Yang
Mempengaruhi Ting
kat Pendapatan Petani
Padi Sawah di
Kecamatan Gu nung
Talang Kabupaten
Solok. UNP : Padang.
( Skri psi).
Sudjana. (2002). Metode
Statistik. Tarsito :
Bandung.
24. 22
Sukirno, Sadono. (1994).
Pengantar Teori Mikro
Ekonomi. FEUI :
Jakarta.
--------------------. (2002).
Pengantar Teori Mikro
Ekonomi. FEUI :
Jakarta.
Suratiyah, Ken. (2006). Ilmu
Usaha Tani. Penebar
Swadaya : Jakarta.
Suzana, Premi Widya. (2007)
Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi
Tingkat Pendapatan
Petani Padi Sawah di
Kecamatan Batang
Kapas Kabupaten
Pesisir Selatan. UNP :
Padang. ( Skripsi).
Umar, Husein. (1999). Metode
Penelitian Untuk
Skripsi dan Tesis
Bisnis. PT. Raja
Grafindo Persada :
Jakarta.