SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Pengertian Kelompok Rentan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata rentan
artinya mudah terkena penyakit atau peka; mudah merasa:
ketimpangan dan dominasi
Menurut UU Republik Indonesia
Kelompok rentan adalah orang lanjut usia, anak-anak, fakir
miskin, perempuan hamil, dan orang dengan Disabilitas.
Puji Pujiono, Sekretariat Jaringan antar Organisasi Masyarakat Sipil
 Kelompok rentan adalah orang dengan Disabilitas, kelompok minor,
kelompok lansia, masyarakat suku terasing, dan masih banyak lagi.
Menurut Puji, kelompok rentan merupakan bagian dari masyarakat yang
paling terdampak terjadinya krisis.
Yasonna Laoly, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Kelompok rentan adalah perempuan, anak, orang dengan Disabilitas,
dan masyarakat hukum adat
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
 Kelompok rentan di Indonesia yang menjadi prioritas adalah
kelompok orientasi seksual dan identitas gender, minoritas ras,
minoritas etnis, minoritas orang dengan Disabilitas, serta minoritas
agama, dan keyakinan.
Achmad Yurianto, Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19
 Di tengah kondisi pandemi, kelompok rentan adalah kelompok usia
lanjut, kelompok yang memiliki penyakit kronis sebelumnya
misalnya, hipertensi, kencing manis, gagal ginjal, kelainan pada paru-
paru yang kronis misalnya penderita asma, bronkitis.
 Kebutuhan khusus pada permasalahan fisik
 Masalah disabilitas
 Kelainan genetic
 Perbedaan ras
 Usia anak (<21 tahun)
Kebutuhan khusus pada
permasalahan fisik
Anak berkebutuhan khusus
 Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memerlukan penanganan
khusus karena adanya gangguan perkembangan dan kelainan yang dialami
anak.
 Berkaitan dengan istilah disability, maka anak berkebutuhan khusus adalah
anak yang memiliki keterbatasan di salah satu atau beberapa kemampuan
baik itu bersifat fisik seperti tunanetra dan tuna rungu
 maupun bersifat psikologis seperti autisme dan ADHD.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan anak sulit
memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif
 Anak dengan kebutuhan khusus adalah anak yang
membutuhkan layanan atau perlakuan khusus untuk
mencapai perkembangan yang optimal sebagai akibat dari
kelainan atau keluarbiasaan yang disandangnya.
 Layanan kebutuhan khusus harus disesuaikan dengan jenis
dan tingkat kelainannya, karena masing-masing jenis dan
tingkat kelainan anak membutuhkan layanan yang berbeda,
Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang
mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental,
dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam
berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami
hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara
penuh dan efektif dengan warga negara lainnya
berdasarkan kesamaan hak.
Masalah Disabilitas
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENYANDANG DISABILITAS
 Penyandang Disabilitas fisik;
 Penyandang Disabilitas intelektual;
 Penyandang Disabilitas mental; dan/atau
 Penyandang Disabilitas sensorik.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENYANDANG DISABILITAS
Penyandang Disabilitas fisik
Mengalami keterbatasan akibat gangguan pada fungsi tubuh.
 Cacat dapat muncul sejak lahir atau akibat kecelakaan,
penyakit, atau
 efek samping dari pengobatan medis.
 Beberapa jenisnya antara lain lumpuh, kehilangan anggota
tubuh akibat amputasi, dan cerebral palsy.
Disabilitas sensorik
keterbatasan fungsi panca indra. Yang
termasuk jenis disabilitas ini, antara
lain disabilitas wicara, rungu, dan
netra.
mental
 Mengalami keterbatasan akibat gangguan pada pikiran
atau otak. Disabilitas mental, termasuk bipolar, gangguan
kecemasan, depresi, dan gangguan mental lainnya.
Mereka yang mengalami disabilitas mental dapat
mengalami kesulitas untuk berkonsentrasi, berpikir,
mengambil keputusan, dan mengutarakan isi pikiran
mereka.
Disabilitas intelektual
 Ditandai dengan tingkat IQ di bawah standar rata-
rata, kesulitan memproses informasi, dan
keterbatasan dalam berkomunikasi, bersosialisasi,
dan kepekaan terhadap lingkungan. Beberapa jenis
disabilitas intelektual adalah down syndrome dan
keterlambatan tumbuh kembang.
Kebutuhan khusus pada permasalahan fisik
dengan Kelainan Genetik
 Kelainan genetik adalah suatu kondisi di mana terjadi
perubahan sifat dan komponen di dalam gen
sehingga menimbulkan penyakit. Kondisi ini dapat
disebabkan oleh mutasi baru pada DNA atau
kelainan pada gen yang diwarisi orang tua.
Kelainan genetik dapat menimbulkan
beragam kondisi, mulai dari cacat atau
kelainan fisik dan mental, hingga
penyakit tertentu seperti kanker
Kebutuhan khusus pada permasalahan
fisik karena Perbedaan RAS
 Filosofi Bhinneka Tunggal Ika mengajak kita untuk meyakini bahwa di
dalam diri manusia bersemayam potensi kemanusiaan yang bila
dikembangkan melalui pendidikan yang baik dan benar dapat
berkembang tak terbatas. Dan perlu diyakini pula bahwa potensi itu
pun ada pada diri setiap ABK. Karena, seperti halnya ras, suku, dan
agama di tanah Indonesia, keterbatasan pada ABK maupun
keunggulan pada anak pada umumnya memiliki kedudukan yang
sejajar
Kebutuhan khusus yang dapat kita berikan pada
permasalahan ras ini antara lain :
 Ajak berpikir kritis dan terbuka Perkenalkan kepada anak bahwa keragaman
yang ada di lingkungan sekitar adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
 Ajak bersosialisasi dengan lingkungan Beri kebebasan kepada anak untuk
berteman dengan siapapun tanpa memandang agama, suku maupun ras.
 Bangun rasa percaya diri, Bangun rasa percaya diri anak dengan cara
melatih mencintai dirinya sendiri. Motivasi anak untuk menonjolkan
kelebihan yang ada pada diri mereka.
 Bacakan cerita tentang perbedaan dan keragaman
 Bertamasya Ajak berkunjung ke tempat-tempat yang penuh keragaman
Seperti ke Taman Mini Indonesia Indah, museum, mal atau pertokoan.
Gunakan jelajah museum atau lokasi-lokasi wisata secara virtual selama
masa pandemi Covid-19. Kenalkan kepada anak bahwa Indonesia
memiliki keberagaman suku, agama, budaya, dan adat istiadat.
 Contoh teladan Anak merupakan pembelajar yang cepat, terlebih belajar
dari sikap-sikap yang ditunjukkan oleh orangtua.
 Tanamkan karakter kebangsaan Orangtua ataupun guru dapat mengajak
anak mengikuti kegiatan-kegiatan yang memberikan semangat untuk
tumbuhnya rasa nasionalisme dan karakter kebangsaan.
Kebutuhan khusus pada permasalahan
fisik Usia anak (<21 tahun)
Masa remaja terdiri atas 3 subfase yang
jelas, yaitu
 masa remaja awal (usia 11 sampai 14 tahun),
 masa remaja pertengahan (usia 15 sampai 17 tahun), dan
 masa remaja akhir (usia 18 samapai 21 tahun) (Wong, 2008).
Kebutuhan akan informasi, Pengasuhan
(caregiving), Kemarahan dan perasaan bersalah,
Komunikasi dan perasaan terisolasi, dan Masa
depan merupakan permasalahan yang harus
dijaga oleh keluarga terutama oleh saudaranya
yang dekat.
Kebutuhan yang dapat kita berikan pada anak berkebutuhan
khusus dengan permasalahan fisik pada usia < 21 tahun,
antara lain :
 Jadilah pendengar yang baik.
 Hormati privasi anak
 Sepakati aturan-aturan penting
 Berikan motivasi untuk cita-citanya.
 Berikan informasi dalam bergaul.
 Sampaikan cara mengelola stres.
Wassalam

More Related Content

Similar to Anak dan Wanita Kelompok Rentan (2).pptx

Pendidikan anak berkebutuhan khusus (abk) pada anak yang menderita tunagrahit...
Pendidikan anak berkebutuhan khusus (abk) pada anak yang menderita tunagrahit...Pendidikan anak berkebutuhan khusus (abk) pada anak yang menderita tunagrahit...
Pendidikan anak berkebutuhan khusus (abk) pada anak yang menderita tunagrahit...Tjoetnyak Izzatie
 
4_bab1.pdf
4_bab1.pdf4_bab1.pdf
4_bab1.pdfphpqnz
 
Anak Berkebutuhan Khusus
Anak Berkebutuhan KhususAnak Berkebutuhan Khusus
Anak Berkebutuhan KhususDessy Aw
 
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikanak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikEkta Lifiana
 
power point penjelasan menegenai anak berkebutuhan khusus
power point penjelasan menegenai anak berkebutuhan khususpower point penjelasan menegenai anak berkebutuhan khusus
power point penjelasan menegenai anak berkebutuhan khususlverazc
 
2. keberagaman peserta didik(1)
2. keberagaman peserta didik(1)2. keberagaman peserta didik(1)
2. keberagaman peserta didik(1)ILAFADILAH2
 
635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdfFauzia22
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2Muhammad Hamdani
 
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptxKlp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptxssuserd0b473
 
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaPerilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaagung faisal
 
3. isi isi penting (repaired)
3. isi isi penting (repaired)3. isi isi penting (repaired)
3. isi isi penting (repaired)john law
 
K26 MASALAH KESEHATAN PADA REMAJA.pptx
K26 MASALAH KESEHATAN PADA REMAJA.pptxK26 MASALAH KESEHATAN PADA REMAJA.pptx
K26 MASALAH KESEHATAN PADA REMAJA.pptxNandaAndhyka1
 

Similar to Anak dan Wanita Kelompok Rentan (2).pptx (20)

Pendidikan anak berkebutuhan khusus (abk) pada anak yang menderita tunagrahit...
Pendidikan anak berkebutuhan khusus (abk) pada anak yang menderita tunagrahit...Pendidikan anak berkebutuhan khusus (abk) pada anak yang menderita tunagrahit...
Pendidikan anak berkebutuhan khusus (abk) pada anak yang menderita tunagrahit...
 
4_bab1.pdf
4_bab1.pdf4_bab1.pdf
4_bab1.pdf
 
Abk
AbkAbk
Abk
 
Anak Berkebutuhan Khusus
Anak Berkebutuhan KhususAnak Berkebutuhan Khusus
Anak Berkebutuhan Khusus
 
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikanak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
 
power point penjelasan menegenai anak berkebutuhan khusus
power point penjelasan menegenai anak berkebutuhan khususpower point penjelasan menegenai anak berkebutuhan khusus
power point penjelasan menegenai anak berkebutuhan khusus
 
2. keberagaman peserta didik(1)
2. keberagaman peserta didik(1)2. keberagaman peserta didik(1)
2. keberagaman peserta didik(1)
 
635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf
 
Permasalahan tumbuh kembang.pdf
Permasalahan tumbuh kembang.pdfPermasalahan tumbuh kembang.pdf
Permasalahan tumbuh kembang.pdf
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
 
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptxKlp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
 
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaPerilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
 
Siswa swn
Siswa swnSiswa swn
Siswa swn
 
Perkembangan fisik
Perkembangan fisikPerkembangan fisik
Perkembangan fisik
 
Abk
AbkAbk
Abk
 
Lengkap ank slb
Lengkap ank slbLengkap ank slb
Lengkap ank slb
 
Lp rm
Lp rmLp rm
Lp rm
 
3. isi isi penting (repaired)
3. isi isi penting (repaired)3. isi isi penting (repaired)
3. isi isi penting (repaired)
 
Kbk 3073
Kbk 3073Kbk 3073
Kbk 3073
 
K26 MASALAH KESEHATAN PADA REMAJA.pptx
K26 MASALAH KESEHATAN PADA REMAJA.pptxK26 MASALAH KESEHATAN PADA REMAJA.pptx
K26 MASALAH KESEHATAN PADA REMAJA.pptx
 

Recently uploaded

456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (19)

456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 

Anak dan Wanita Kelompok Rentan (2).pptx

  • 1. Pengertian Kelompok Rentan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata rentan artinya mudah terkena penyakit atau peka; mudah merasa: ketimpangan dan dominasi Menurut UU Republik Indonesia Kelompok rentan adalah orang lanjut usia, anak-anak, fakir miskin, perempuan hamil, dan orang dengan Disabilitas.
  • 2. Puji Pujiono, Sekretariat Jaringan antar Organisasi Masyarakat Sipil  Kelompok rentan adalah orang dengan Disabilitas, kelompok minor, kelompok lansia, masyarakat suku terasing, dan masih banyak lagi. Menurut Puji, kelompok rentan merupakan bagian dari masyarakat yang paling terdampak terjadinya krisis. Yasonna Laoly, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Kelompok rentan adalah perempuan, anak, orang dengan Disabilitas, dan masyarakat hukum adat
  • 3. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)  Kelompok rentan di Indonesia yang menjadi prioritas adalah kelompok orientasi seksual dan identitas gender, minoritas ras, minoritas etnis, minoritas orang dengan Disabilitas, serta minoritas agama, dan keyakinan. Achmad Yurianto, Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19  Di tengah kondisi pandemi, kelompok rentan adalah kelompok usia lanjut, kelompok yang memiliki penyakit kronis sebelumnya misalnya, hipertensi, kencing manis, gagal ginjal, kelainan pada paru- paru yang kronis misalnya penderita asma, bronkitis.
  • 4.  Kebutuhan khusus pada permasalahan fisik  Masalah disabilitas  Kelainan genetic  Perbedaan ras  Usia anak (<21 tahun)
  • 6. Anak berkebutuhan khusus  Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memerlukan penanganan khusus karena adanya gangguan perkembangan dan kelainan yang dialami anak.  Berkaitan dengan istilah disability, maka anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keterbatasan di salah satu atau beberapa kemampuan baik itu bersifat fisik seperti tunanetra dan tuna rungu  maupun bersifat psikologis seperti autisme dan ADHD. Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif
  • 7.  Anak dengan kebutuhan khusus adalah anak yang membutuhkan layanan atau perlakuan khusus untuk mencapai perkembangan yang optimal sebagai akibat dari kelainan atau keluarbiasaan yang disandangnya.  Layanan kebutuhan khusus harus disesuaikan dengan jenis dan tingkat kelainannya, karena masing-masing jenis dan tingkat kelainan anak membutuhkan layanan yang berbeda,
  • 8. Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak. Masalah Disabilitas UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENYANDANG DISABILITAS
  • 9.  Penyandang Disabilitas fisik;  Penyandang Disabilitas intelektual;  Penyandang Disabilitas mental; dan/atau  Penyandang Disabilitas sensorik. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENYANDANG DISABILITAS
  • 10. Penyandang Disabilitas fisik Mengalami keterbatasan akibat gangguan pada fungsi tubuh.  Cacat dapat muncul sejak lahir atau akibat kecelakaan, penyakit, atau  efek samping dari pengobatan medis.  Beberapa jenisnya antara lain lumpuh, kehilangan anggota tubuh akibat amputasi, dan cerebral palsy.
  • 11. Disabilitas sensorik keterbatasan fungsi panca indra. Yang termasuk jenis disabilitas ini, antara lain disabilitas wicara, rungu, dan netra.
  • 12. mental  Mengalami keterbatasan akibat gangguan pada pikiran atau otak. Disabilitas mental, termasuk bipolar, gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan mental lainnya. Mereka yang mengalami disabilitas mental dapat mengalami kesulitas untuk berkonsentrasi, berpikir, mengambil keputusan, dan mengutarakan isi pikiran mereka.
  • 13. Disabilitas intelektual  Ditandai dengan tingkat IQ di bawah standar rata- rata, kesulitan memproses informasi, dan keterbatasan dalam berkomunikasi, bersosialisasi, dan kepekaan terhadap lingkungan. Beberapa jenis disabilitas intelektual adalah down syndrome dan keterlambatan tumbuh kembang.
  • 14. Kebutuhan khusus pada permasalahan fisik dengan Kelainan Genetik  Kelainan genetik adalah suatu kondisi di mana terjadi perubahan sifat dan komponen di dalam gen sehingga menimbulkan penyakit. Kondisi ini dapat disebabkan oleh mutasi baru pada DNA atau kelainan pada gen yang diwarisi orang tua.
  • 15. Kelainan genetik dapat menimbulkan beragam kondisi, mulai dari cacat atau kelainan fisik dan mental, hingga penyakit tertentu seperti kanker
  • 16. Kebutuhan khusus pada permasalahan fisik karena Perbedaan RAS  Filosofi Bhinneka Tunggal Ika mengajak kita untuk meyakini bahwa di dalam diri manusia bersemayam potensi kemanusiaan yang bila dikembangkan melalui pendidikan yang baik dan benar dapat berkembang tak terbatas. Dan perlu diyakini pula bahwa potensi itu pun ada pada diri setiap ABK. Karena, seperti halnya ras, suku, dan agama di tanah Indonesia, keterbatasan pada ABK maupun keunggulan pada anak pada umumnya memiliki kedudukan yang sejajar
  • 17. Kebutuhan khusus yang dapat kita berikan pada permasalahan ras ini antara lain :  Ajak berpikir kritis dan terbuka Perkenalkan kepada anak bahwa keragaman yang ada di lingkungan sekitar adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.  Ajak bersosialisasi dengan lingkungan Beri kebebasan kepada anak untuk berteman dengan siapapun tanpa memandang agama, suku maupun ras.  Bangun rasa percaya diri, Bangun rasa percaya diri anak dengan cara melatih mencintai dirinya sendiri. Motivasi anak untuk menonjolkan kelebihan yang ada pada diri mereka.  Bacakan cerita tentang perbedaan dan keragaman
  • 18.  Bertamasya Ajak berkunjung ke tempat-tempat yang penuh keragaman Seperti ke Taman Mini Indonesia Indah, museum, mal atau pertokoan. Gunakan jelajah museum atau lokasi-lokasi wisata secara virtual selama masa pandemi Covid-19. Kenalkan kepada anak bahwa Indonesia memiliki keberagaman suku, agama, budaya, dan adat istiadat.  Contoh teladan Anak merupakan pembelajar yang cepat, terlebih belajar dari sikap-sikap yang ditunjukkan oleh orangtua.  Tanamkan karakter kebangsaan Orangtua ataupun guru dapat mengajak anak mengikuti kegiatan-kegiatan yang memberikan semangat untuk tumbuhnya rasa nasionalisme dan karakter kebangsaan.
  • 19. Kebutuhan khusus pada permasalahan fisik Usia anak (<21 tahun) Masa remaja terdiri atas 3 subfase yang jelas, yaitu  masa remaja awal (usia 11 sampai 14 tahun),  masa remaja pertengahan (usia 15 sampai 17 tahun), dan  masa remaja akhir (usia 18 samapai 21 tahun) (Wong, 2008).
  • 20. Kebutuhan akan informasi, Pengasuhan (caregiving), Kemarahan dan perasaan bersalah, Komunikasi dan perasaan terisolasi, dan Masa depan merupakan permasalahan yang harus dijaga oleh keluarga terutama oleh saudaranya yang dekat.
  • 21. Kebutuhan yang dapat kita berikan pada anak berkebutuhan khusus dengan permasalahan fisik pada usia < 21 tahun, antara lain :  Jadilah pendengar yang baik.  Hormati privasi anak  Sepakati aturan-aturan penting  Berikan motivasi untuk cita-citanya.  Berikan informasi dalam bergaul.  Sampaikan cara mengelola stres.

Editor's Notes

  1. bipolar adalahgangguan mental yang menyebabkan terjadinya perubahan mood secara ekstrem. Kondisi ini membuat suasana hati pengidapnya berubah secara tiba-tiba, dari sangat bahagia (mania) menjadi sangat sedih (depresi).