Aliran psikologi abnormal,olahraga,agama,keluarga,hewan
1. TUGAS PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI OLAHRAGA
PSIKOLOGI ABNORMAL
PSIKOLOGI AGAMA
PSIKOLOGI HEWAN
PSIKOLOGI KELUARGA
NAMA
: BOY HILMAN
BP
: 13101157510012
KELAS
:A
2. Psikologi Olahraga
Psikologi Olahraga adalah sebuah cabang ilmu yang relatif baru,terutama di
indonesia.Bersama dengan cabang ilmu lain seperti nutrisi,kedokteran olahraga atau ilmu
fisiologi,psikologi olahraga masuk dalam ranah sport science.Sport Science adalah rumpun
ilmu pengetahuan yang berfokus untuk membantu atlet agar mempunyai kualitas
teknik,fisik dan mental berada dalam level tertinggi.
Menurut Wann (1997) psikologi olahraga adalah kajian ilmiah tentang reaksi-reaksi
berbentuk prilaku,emosi,dan kognisi dalam situasi olahraga yang meliputi reaksi dari
partisipan dan reaksi dari penonton.
Seperti seorang atlet yang ingin berlomba dalam sebuah kompetisi yang luar biasa
bergengsi di tambah lagi seluruh pendukung berharap banyak kepadanya untuk
memenangkan kompetisi tersebut,dari sini seorang atlet harus tahu bagaiamana cara
menangani hal tersebut maka di lakukanlah psikologi olahraga yang membangun mental
dengan motivasi dari dalam dan dari luar.
3. Psikologi Abnormal
Psikologi abnormal mencakup sudut pandang yang lebih luas tentang perilaku abnormal
dibandingkan studi tentang gangguan mental ( psikologis ). Studi gangguan mental
umumnya diasosiasikan dengan perspektif model medis (medical model) yang menganggap
bahwa perilaku abnormal merupakan simtom dari penyakit atau gangguan yang
mendasarinya.
Psikologi Abnormal ( Abnormal Psychology ) merupakan salah satu cabang psikologi yang
berupaya untuk memahami pola perilaku abnormal dan cara menolong orang – orang yang
mengalaminya. Dari waktu ke waktu sebagian dari kita merasa cemas ketika menghadapi
interview kerja yang penting atau ujian akhir . Lalu bagaimana kita di anggap melanggar
batas antara perilaku abnormal dengan normal ?
Satu jawabannya adalah kondisi emosional seperti kecemasan dan depresi dapat dikatakan
abnormal bila tidak sesuai dengan situasinya. Hal yang normal bila kita tertekan dalam tes
tetapi menjadi tidak normal ketika rasa cemas itu muncul ketika sedang memasuki
department store atau menaiki lift. Perilaku abnormal juga diindikasikan melalui besarnya /
tingkat keseriusan problem. Walaupun bentuk kecemasan sebelum interview kerja dianggap
cukup normal namun merasa seakan – akan jantung akan copot yang mengakibatkan
batalnya interview adalah tidak normal.
4. Psikologi Agama
Agama berasal dari kata latin religio, yang dapat berarti obligation/kewajiban
Agama dalam Encyclopedia of Philosophy adalah kepercayaan kepada Tuhan yang selalu
hidup, yakni kepada jiwa dan kehendak ilahi yang mengatur alam semesta dan mempunyai
hubungan moral dengan umat manusia (James Martineau).
Belajar psikologi agama tidak untuk membuktikan agama mana yang paling benar, tapi
hakekat agama dalam hubungan manusia dengan kejiwaannya , bagaimana prilaku dan
kepribadiannya mencerminkan keyakinannnya
Mengapa manusia ada yang percaya Tuhan ada yang tidak , apakah ketidak percayaan ini
timbul akibat pemikiran yang ilmiah atau sekedar naluri akibat terjangan cobaan hidup, dan
pengalaman hidupnya.
Psikologi agama merupakan bagian dari psikologi yang mempelajari masalah-masalah
kejiwaan yang ada sangkut pautnya dengan keyakinan beragama, dengan demikian psikologi
agama mencakup 2 bidang kajian yang sama sekali berlainan , sehingga ia berbeda dari
cabang psikologi lainnya.
Menurut Prof. Dr. Zakiah Darajat bahwa psikologi agama meneliti pengaruh agama terhadap
sikap dan tingkah laku orang atau mekanisne yang bekerja dalam diri seseorang, karena cara
seseorang berpikir, bersikap, bereaksi dan bertingkah laku tidak dapat dipisahkan dari
keyakinannya, karena keyakinan itu masuk dalam kostruksi pribadi.Seperti seseorang yang
menyesal karena kehilangan sebuah pekerjaan bagaimana di bisa kehilangan
pekerjaan,apakah dia telah berbuat salah atau semacamnya ? lalu ini akan di kaji dalam
materi agama kaidah-kaidah atau norma-norma dalam agama.
Psikologi agama tidak berhak membuktikan benar tidaknya suatu agama, karena ilmu
pengetahuan tidak mempunyai tehnik untuk mendemonstrasikan hal-hal yang seperti itu
baik sekarang atau masa depan, Ilmu pengetahuan tidak mampu membuktikan ketidakadaan Tuhan, karena tidak ada tehnik empiris untuk membuktikan adanya gejala yang tidak
empiris, tetapi sesuatu yang tidak dapat dibuktikan secara empiris bukanlah berarti tidak
ada jiwa. Psikologi agama sebagai ilmu pengetahuan empiria tidak menguraikan tentang
Tuhan dan sifat-sifatNya tapi dalam psikologi agama dapat diuraikan tentang pengaruh iman
terhadap tingkah laku manusia. Psikologi dapat menguraikan iman agama kelompok atau
iman individu, dapat mempelajari lingkungan-lingkungan empiris dari gejala keagamaan ,
tingkah laku keagamaan, atau pengalaman keagamaan , pengalaman keagamaan, hukumhukum umum tetang terjadinya keimanan, proses timbulnya kesadaran beragama dan
persoalan empiris lainnya. Ilmu jiwa agama hanyalah menghadapi manusia dengan
pendirian dan perbuatan yang disebut agama, atau lebih tepatnya hidup keagamaan.
5. Psikologi Hewan
Psikologi hewan adalah suatu bidang study yang mempelajari tentang pola kejiwaan dari
perilaku dan cara adaptasi suatu hewan terhadap lingkungannya, baik yang alamiah maupun
yang telah diciptakan. Untuk dasar ilmu dari psikologi hewan khususnya di Indonesia cukup
sulit ditemukan literatur yang benar-benar mengulas tentang psikologi hewan itu sendiri.
Darwin, dengan bukunya; Origin of Species (1859) dan Descent of Man (1871), bersatu
dengan manusia dan dunia hewan menjadi sistem tunggal dengan mengusulkan penjelasan
untuk karakteristik spesies, termasuk persamaan dan perbedaan satu sama lain, dalam hal
sebuah proses kejadian dalam suatu lingkungan dikenal adanya hubungan sebab akibat.
Dengan mengikat semua binatang bersama dalam satu pohon keturunan, Darwin membuat
studi dari setiap species untuk mempelajari setiap spesies lain spesies. Hewan yang diambil
dari sebuah spesies yang berbeda dipisahkan hanya oleh jarak filogenetik; karakter
perbedaan memisahkan kelompok filogenetik yang berbeda diproduksi baik secara
kebetulan, atau mereka didorong oleh suatu kondisi tekanan adaptif terhadap suatu
lingkungan.
Suatu kondisi lingkungan akan merubah pola system berpikir dan tingkah laku suatu
makhluk hidup. Perubahan perilaku tersebut dikarenakan adanya hubungan interaksi antara
species. Pada hakekatnya makhluk hidup di bumi ini hidup tidak sendirian melainkan selalu
terikat dengan status sosial, tidak hanya manusia saja melainkan juga hewan. Suatu individu
akan selalu terikat dengan keadaan lingkungan mulai dari cara beradaptasi, lingkungan
sosial hingga pada tingkatan kelompok (populasi) serta komunitas disuatu kawasan (Rudy C.
Tarumingkeng,1994).
Seperti kelompok hewan penguin yang di pindahkan dari daerah kutub ke daerah tropis
seperti Indonesia dan bagaimana cara hewan tersebut dapat beradaptasi dengan baik ? dan
apakah hewan itu dapat mampu bertahan ? dan masih banyak lagi.
6. Psikologi Lansia
Proses menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis
maupun sosial yang saling ber interaksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi
menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia.
Masalah kesehatan jiwa lansia termasuk juga dalam masalah kesehatan yang dibahas pada pasienpasien Geriatri dan Psikogeriatri yang merupakan bagian dari Gerontologi, yaitu ilmu yang
mempelajari segala aspek dan masalah lansia, meliputi aspek fisiologis, psikologis, sosial, kultural,
ekonomi dan lain-lain (Depkes.RI, 1992:6)
Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari masalah kesehatan pada lansia yang
menyangkut aspek promotof, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta psikososial yang menyertai
kehidupan lansia.
Sementara Psikogeriatri adalah cabang ilmu kedokteran jiwa yang mempelajari masalah kesehatan
jiwa pada lansia yang menyangkut aspek promotof, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta
psikososial yang menyertai kehidupan lansia.
Tapi di tinjau dari kehidupan sehari hari psikologi lansia ini contohnya adalah ketika seorang lansia
sedang di rawat di panti jompo dan di telitibagaimana kondisi fisiknya ?,bagaimana penurunan
fungsi dan potensi sexsual,aspek psikososial,perubahan yang berkaitan dengan pekerjaan,perubahan
dalam peran sosial dalam masyarakat.