Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kasusnya membahas pasien wanita berusia 40 tahun bernama Ny. A yang menderita kanker rahim stadium akhir dan mengalami berbagai gejala fisik dan psikologis. Pendekatan holistik diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasien tersebut dari aspek fisik, intelektual, sosial, psikologis, dan spiritual.
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...aulia rahmah
Jenis persiapan dan perawatan : Pre Operasi, intra dan post operasi, dan luka perinium
Pemberian pendidikan kesehatan pre operasi.
Persiapan diet
Persiapan kulit
Latihan napas dan latihan batuk
Latihan kaki
Latihan mobilitas
Pencegahan cedera
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...aulia rahmah
Jenis persiapan dan perawatan : Pre Operasi, intra dan post operasi, dan luka perinium
Pemberian pendidikan kesehatan pre operasi.
Persiapan diet
Persiapan kulit
Latihan napas dan latihan batuk
Latihan kaki
Latihan mobilitas
Pencegahan cedera
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaWarnet Raha
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
1. Pengetian Globalisasi
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi Dampak Globalisasi
2. Nama Kelompok :
I Wayan Gede Yudi Wigata
(17.321.2672)
Kadek Aristiani Putri
(17.321.2673)
Komang Purnama Sari
(17.321.2676)
Ni Putu Eva Pradnyayanti
(17.321.2700)
Ni Putu Linda Kusuma W.
(17.321.2701)
3. Pengertian Holistik Care
Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang
terdiri dari kata holy and healthy.
Pandangan holistik bermakna
membangun manusia yang utuh dan
sehat, dan seimbang terkait dengan
seluruh aspek dalam pembelajaran :
seperti spiritual, moral, imajinasi,
intelektual, budaya, estetika, emosi, dan
fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan
hanya phisically, tetapi lebih pada aspek
sinergitas spiritually.
4. Sejarah Holistik Care
Sejarah holistik dimulai sebelum istilah
holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan
Smuts dalam bukunya “Holism and
Evolution”. Holistik populer dengan cepat
di tahun 70-an. Aristoteles dan Socrates
pun memberikan ide dari keahlian mereka
yang menganjurkan memandang
kesehatan sebagai satu kesatuan, bukan
bagian demi bagian. Kedokteran holistik
mulai dikenal sejak tahun 1970-an dan
sejak itu menjadi salah satu cara yang
dipakai dalam praktek medis sehari-hari.
5. Dimensi Pendekatan Holistik
1. DIMENSI PSIKOLOGIS (STRATEGI
KOPING)
Mekanisme koping adalah mekanisme yang
digunakan individu untuk menghadapi
perubahan yang diterima.
Ada tiga teknik koping untuk mengatasi stres
:
1. Pemberdayaan sumber daya psikologis
(potensi diri)
2. Rasionalisasi (teknik kognitif)
3. Teknik perilaku
6. Dimensi Pendekatan Holistik
2.DIMENSI SOSIAL
Dukungan sosial sangat diperlukan oleh
setiap manusia. Individu yang termasuk
dalam memberikan dukungan social meliputi
pasangan (suami/istri), orang tua, anak,
sanak keluarga, teman, tim kesehatan,
atasan, dan konselor.
House membedakan empat jenis atau
dimensi dukungan social : dukungan
emosional, dukungan penghargaan,
dukungan instrumental, dukungan informatif.
Dimensi dukungan sosial meliputi 3 hal
(Jacobson, 1986) : emotional support,
cognitive support, material support.
7. Dimensi Pendekatan Holistik
3.DIMENSI SPIRITUAL
Asuhan keperawatan pada aspek spiritual
ditekankan pada penerimaan pasien
terhadap sakit yang dideritanya
(Ronaldson, 2000). Sehingga pasien akan
dapat menerima dengan ikhlas terhadap
sakit yang dialami dan mampu mengambil
hikmah.
Asuhan keperawatan yang dapat diberikan
adalah : menguatkan harapan yang
realistis kepada pasien terhadap
kesembuhan, pandai mengambil hikmah,
8. Nilai Utama Perawatan
Holistik
Filosofi dan pendidikan
Holistik nurse save care
Holistik etik, teori keperawatan, dan
riset
Holistic communication, therapeutic
environment, dan cultural
competency
10. Teknik Pengobatan dan
Penerapan Holistik Care
Metode pengobatan holistik yang di
kembangkan dengan terapi :
Pengaturan pola hidup dan pola makan
dengan gizi dan kebutuhan berimbang
Rileksasi dengan konsep meditasi
penyembuhan
Stimulasi otak dengan tehnik
perangsangan alamiah
Silaturahmi doktrin
Pancaran bio energy (pranaisasi)
11. Holisme
Holisme menegaskan bahwa organisme
selalu bertingkah laku sebagai
kesatuan yang utuh, bukan sebagai
rangkaian bagian atau komponen
berbeda. Jiwa di tubuh bukan dua
unsur terpisah tetapi bagian dari satu
kesatuan dan apa yang terjadi dibagian
satu akan mempengaruhi bagian lain.
12. Humanisme
Pendekatan ini melihat kejadian yaitu
bagaimana dirinya untuk melakukan hal
– hal yang positif kemampuan positif ini
disebut sebagai potensi manusia dan
para pendidik beraliran humanisme
biasanya memfokuskan pengajarannya
pada pembangunan kemampuan yang
positif.
13. Ciri-Ciri Teori Humanisme
Teori belajar ini berusaha memahami
perilaku belajar sudut pandang
pelakunya, bukan dari sudut pandang
pengamatannya. Tujuan utama para
pendidik adalah membantu kita untuk
mengembangkan dirinya yaitu
membantu masing – masing individu
untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan
membantu dalam mewujudkan potensi
– potensi yang ada dalam diri mereka.
14. Kasus
Ny. A yang dirawat di ruang mawar berusia
40 tahun menderita kanker rahim/atau kanker
serviks. Ia menderita kanker serviks ini
selama 5 tahun. Saat ini penyakit yang
dideritanya sudah memasuki stadium ke IV
atau stadium akhir. Penyakit yang dideritanya
sudah sangat parah. Kankernya telah
menyebar ke organ-organ tubuh di luar
serviks dan rahim. Ny. A menderita kanker
serviks stadium IVB (kanker telah menyebar
ke organ-organ tubuh yang sangat jauh). Ia
mengalami keputihan yang tercampur
dengan darah dan menyebabkan bau yang
tidak sedap. Selain itu, ia juga sering
mengalami nyeri pada panggul, nyeri
punggung, nyeri kaki, penurunan berat
badan, kelemahan, kelelahan, dan merasa
15. Lanjutan
Ny. A juga mengalami stres atau tekanan batin
yang menyebabkan ia merasa hidupnya sudah
tidak lama lagi dan ia tidak ingin melakukan
pengobatan lagi karena menyebabkan ia
semakin sakit lagi. Hal ini disebabkan karena
ia belum mengetahui tentang penyakit yang
dialaminya. Ia juga sering merasa bahwa
Tuhan memberikan ketidakadilan kepada
dirinya karena menderita penyakit yang sangat
parah sampai ia tidak mau untuk melakukan
pendekatan kepada Tuhan. Ny.A juga merasa
beban dan malu terhadap keluarganya karena
sudah banyak biaya yang dikeluarkan untuk
pengobatannya dan ia juga belum siap untuk
meninggalkan keluarganya jika meninggal
karena penyakit yang dideritanya suda sangat
parah.
16. Penerapan Holistik Care Pada
Kasus Tersebut
Holistik care sangat diperlukan untuk
kasus di atas. Kasus di atas
memperlihatkan bahwa Ny. A
mengalami masalah dalam memenuhi
kebutuhannya antara lain kebutuhan
dari : 1.Aspek fisik
2.Aspek intelektual
3.Aspek sosiokultural
4.Aspek psikologis
5.Aspek spiritual.