Ini adalah dokumen aksi nyata yang telah di validasi dan memperoleh sertifikat di aplikasi PMM, saya berharap semoga ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan
Ini adalah dokumen aksi nyata yang telah di validasi dan memperoleh sertifikat di aplikasi PMM, saya berharap semoga ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan
uMagazine by umma vol 9 (Apa Kabar Guru Agama?)umma Indonesia
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh
Guru identik dengan ungkapan pahlawan tanpa
tanda jasa. Sebuah profesi yang membutuhkan
kesabaran, ketekunan, dan tentu saja ketulusan.
Lewat jasa gurulah, seseorang bisa meraih
cita-citanya kelak.
Tak sebatas sekolah formal, guru juga bermakna
luas yakni orang yang mengajarkan ilmu dan menuntun pada kebaikan. Islam bahkan menempatkan guru
pada posisi sangat mulia. Sebuah hadis menyebutkan:
"Sesungguhnya Allah, para malaikat dan semua
makhluk yang ada di langit dan di bumi, sampai semut
yang ada di liangnya dan juga ikan besar, semuanya
bershalawat kepada muallim (orang yang berilmu dan
mengajarkannya) yang mengajarkan kebaikan kepada
manusia (HR Tirmidzi).
Tepat 25 November nanti, dunia pendidikan
Indonesia memperingati Hari Guru Nasional. Di
tengah pandemi Corona, beragam harapan pun
mengemuka.
Guru dituntut lebih menguasai teknologi karena
proses belajar mengajar dilakukan secara daring
(dalam jaringan). Mereka juga harus menjangkau
anak-anak di sekolah yang terkendala teknologi.
Tahun ini, Indonesia masih dihadapkan dengan
masih minimnya guru agama. Padahal, mengutip
ucapan Ustaz Asep Kamaludin, menuntut ilmu, tidak
sekadar untuk pendidikan saja, tetapi juga
pembentukan karakter, kecerdasan spiritual, dan
emosi. Berdasarkan data saat ini, kurang lebih ada 36
juta anak didik di Indonesia. Sementara jumlah guru
agama hanya sebanyak 180 ribu.
Nah, uMagazine Volume 9 mengangkat tema
'Apa Kabar Guru Agama?'. Selain itu, pada edisi kali
ini, pembaca juga bisa mengetahui kabar baru dari
aplikasi umma. Salah satunya pembaruan fitur
Alquran. Selamat membaca.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
uMagazine by umma vol 9 (Apa Kabar Guru Agama?)umma Indonesia
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh
Guru identik dengan ungkapan pahlawan tanpa
tanda jasa. Sebuah profesi yang membutuhkan
kesabaran, ketekunan, dan tentu saja ketulusan.
Lewat jasa gurulah, seseorang bisa meraih
cita-citanya kelak.
Tak sebatas sekolah formal, guru juga bermakna
luas yakni orang yang mengajarkan ilmu dan menuntun pada kebaikan. Islam bahkan menempatkan guru
pada posisi sangat mulia. Sebuah hadis menyebutkan:
"Sesungguhnya Allah, para malaikat dan semua
makhluk yang ada di langit dan di bumi, sampai semut
yang ada di liangnya dan juga ikan besar, semuanya
bershalawat kepada muallim (orang yang berilmu dan
mengajarkannya) yang mengajarkan kebaikan kepada
manusia (HR Tirmidzi).
Tepat 25 November nanti, dunia pendidikan
Indonesia memperingati Hari Guru Nasional. Di
tengah pandemi Corona, beragam harapan pun
mengemuka.
Guru dituntut lebih menguasai teknologi karena
proses belajar mengajar dilakukan secara daring
(dalam jaringan). Mereka juga harus menjangkau
anak-anak di sekolah yang terkendala teknologi.
Tahun ini, Indonesia masih dihadapkan dengan
masih minimnya guru agama. Padahal, mengutip
ucapan Ustaz Asep Kamaludin, menuntut ilmu, tidak
sekadar untuk pendidikan saja, tetapi juga
pembentukan karakter, kecerdasan spiritual, dan
emosi. Berdasarkan data saat ini, kurang lebih ada 36
juta anak didik di Indonesia. Sementara jumlah guru
agama hanya sebanyak 180 ribu.
Nah, uMagazine Volume 9 mengangkat tema
'Apa Kabar Guru Agama?'. Selain itu, pada edisi kali
ini, pembaca juga bisa mengetahui kabar baru dari
aplikasi umma. Salah satunya pembaruan fitur
Alquran. Selamat membaca.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
3. 11
Kita sebagai
pendidik
bertugas
memberikan
ruang yang luas
bagi murid dan
memberikan
kesempatan
kepada mereka
untuk
berkembang.
Sebagai pendidik kita
perlu menjaga
dengan cara
menyambungkan
antara naluri, tradisi
dan kontinuitas
dengan masa
kebudayaan
Indonesia masa
lampau.
Manusia memilki dua
kebutuhan dasar yaitu
kebutuhan lahir dan
batin. pendidikan
seyogyanya dapat
memenuhi kebutuhan
tersebut. Video ini
mengajak kita bagaimana
peran guru dalam
memenuhi kebutuhan lahir
dan batin murid mencapai
selamat dan bahagia.
MENDIDIK
MENYELURUH
PENDIDIKAN SELAMA
SATU ABAD
MENJADI MANUSIA
(SECARA) UTUH
5. Kodrat alam berkaitan
dengan “sifat” dan
“bentuk” lingkungan di
manaanak berada
kodrat zaman
berkaitan dengan“isi”
dan “irama”
03
KODRAT ALAM
KODRAT ZAMAN
GURU BERPERAN SEBAGAI
PENGHUBUNG MURID DENGAN
SUMBER-SUMBER BELAJAR YANG
ADA DI SEKITAR MURID ATAU DI
SEKOLAH MAUPUN DENGAN
SUMBER-SUMBER BELAJAR DIGITAL
YANG MENGAITKAN SETIAP MATERI
DENGAN KONTEKS DIMANA MURID
HIDUP
6. pengembangan
pendidikan yang harus
dilaksanakan secara
berkesinambungan,
dilakukan terus
menerus dengan
membuat perencanaan
yang baik
pengembangan pendidikan
yang dilakukan bisa
mengambil dari berbagai
sumber di luar negeri,
namun harus disesuaikan
dengan kebutuhan yang
kita miliki sendiri
03
pendidikan yang
dilakukan tidak lepas
dari kepribadian
bangsa kita sendiri
KONTINUITAS
KONVERGENSI
KONSENTRIS
8. 17
Ki Hadjar Dewantara beranggapan bahwa budi
pekerti adalah kemampuan kodrat manusia
atau individu yang berkaitan dengan bagian
biologis dan berperan menentukan karakter
seseorangBudi pekerti, watak, atau
karaktermerupakan hasil dari bersatunya
gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau
kemauan sehingga menimbulkan tenaga.
Dengan adanya budi pekerti, setiap manusia
berdiri sebagai manusia, dengan dasar- dasar
yang jahat dan memang dapat dihilangkan,
maupun dalam arti neutraliseeren (menutup,
mengurangi) tabiat-tabiat jahat yang biologis
atau yang tak dapat lenyap sama sekali
karena sudah Bersatudengan jiwa.
10. MENYAMPAIKAN ATURAN
DENGAN TEGAS NAMUN
PENUH EMPATI
BANGUN KOMUNIKASI
YANG BAIK DENGAN
SISWA DAN ORANGTUA
AMATI DAN PAHAMI
PERILAKU SETIAP
SISWA
LIBATKAN SISWA
DALAM MEMBUAT
ATURAN.
BERIKAN DUKUNGAN
SISWA DALAM
BELAJAR.