Dokumen tersebut membahas mengenai pengawetan daging segar dan olahan. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian daging segar, jenis-jenis daging, keamanan pangan daging, dan metode pengawetan daging melalui pengawetan fisik, biologi, dan kimia."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Studi ini menganalisis risiko terkena Campylobacter sp. ketika mengonsumsi ayam panggang apabila terjadi kekeliruan penanganan.
2) Hasilnya menunjukkan penurunan jumlah mikroorganisme sebesar 2 log cfu/gram setelah pemanggangan, dan peluang sakit bagi manusia yang mengonsumsi ayam panggang adalah 9 dari 1.000 orang.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawetan daging segar dan olahan. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian daging segar, jenis-jenis daging, keamanan pangan daging, dan metode pengawetan daging melalui pengawetan fisik, biologi, dan kimia."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Studi ini menganalisis risiko terkena Campylobacter sp. ketika mengonsumsi ayam panggang apabila terjadi kekeliruan penanganan.
2) Hasilnya menunjukkan penurunan jumlah mikroorganisme sebesar 2 log cfu/gram setelah pemanggangan, dan peluang sakit bagi manusia yang mengonsumsi ayam panggang adalah 9 dari 1.000 orang.
Dokumen tersebut membahas tentang cemaran mikroba pada daging sapi yang dijual di pasar. Daging sapi mudah terkontaminasi bakteri selama proses pengolahan dan penjualan karena faktor lingkungan dan sanitasi. Bakteri-bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus dapat mencemari daging sapi dan menyebabkan gangguan pencernaan.
Keracunan makanan dan penyakit karena mengonsumsi buah-buahan atau sayuran segar maupun olahan mengindikasikan adanya kontaminan (pestisida, mikroba, logam berat) dalam bahan pangan tersebut.
World Health Organization (WHO) mendefinisikan penyakit asal pangan (foodborne disease) sebagai penyakit yang umumnya bersifat infeksi atau racun yang disebabkan oleh senyawa yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi.
Menurut data FDA Amerika Serikat, penyakit asal pangan yang disebabkan oleh kontaminasi mikroba menempati urutan pertama di atas racun alami, residu pestisida, dan bahan tambahan pangan.
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang peran Organisasi Profesi dalam pengendalian resistensi antimikroba di sektor peternakan dan kesehatan hewan. Resistensi antimikroba merupakan masalah kesehatan global yang dipengaruhi oleh penggunaan antibiotik pada hewan dan manusia. Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia berperan dalam meningkatkan kesadaran dan menyusun pedoman penggunaan antibiotik secara bijak dan bertang
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi penyakit melalui makanan, termasuk cara pemindahan, pengendalian penyakit, dan beberapa jenis patogen pembawa penyakit seperti Salmonella, Staphylococcus, Clostridium botulinum. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, epidemiologi, dan pencegahan berbagai penyakit makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan di Indonesia. Dokumen menjelaskan bahaya-bahaya pada pangan yaitu bahaya biologis, kimia, dan fisik serta cara-cara pencegahannya. Dokumen juga menyinggung masalah utama keamanan pangan di Indonesia seperti penggunaan bahan berbahaya seperti boraks dan pewarna yang dilarang.
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...Tata Naipospos
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan antibiotik yang berlebihan pada peternakan unggas di Indonesia yang dapat menyebabkan timbulnya resistensi antibiotik dan membahayakan kesehatan masyarakat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan khususnya susu, mulai dari pengertian keamanan pangan, bakteri dan virus yang berbahaya, tahapan rantai pasokan pangan, dan prinsip-prinsip sanitasi untuk mencegah kontaminasi pangan.
Penyakit Hewan Yang Ditularkan Melalui Media Pembawa Lain dan Dampak Yang Dit...Tata Naipospos
Studi ini memperkirakan risiko penularan penyakit mulut dan kuku pada ternak di Inggris akibat impor sisa makanan dari kapal dan pesawat. Ada dua jenis sisa makanan yaitu dari dapur pesawat/kapal dan kabin pesawat. Risiko diestimasi berdasarkan empat faktor: jumlah sisa yang diimpor, kemungkinan terkontaminasi virus, kontak hewan dengan sisa, dan kemungkinan infeksi pada hewan.
Dokumen tersebut membahas tentang manipulasi genetika dan pemurnian terhadap susunan bahan pangan. Dibahas definisi dan tujuan manipulasi genetika, manfaatnya seperti meningkatkan produksi dan ketahanan tanaman, serta pro dan kontra dari produk rekayasa genetika."
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis kontaminasi makanan dan minuman yang dapat mengancam kesehatan manusia, seperti kontaminasi kimia dari logam berat atau formalin, kontaminasi biologis dari mikroorganisme patogen, serta kontaminasi fisik akibat perubahan suhu atau bentuk makanan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai upaya pencegahan kontaminasi yang dapat dilakukan pada berbagai tahap pengol
Dokumen tersebut membahas tentang cemaran mikroba pada daging sapi yang dijual di pasar. Daging sapi mudah terkontaminasi bakteri selama proses pengolahan dan penjualan karena faktor lingkungan dan sanitasi. Bakteri-bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus dapat mencemari daging sapi dan menyebabkan gangguan pencernaan.
Keracunan makanan dan penyakit karena mengonsumsi buah-buahan atau sayuran segar maupun olahan mengindikasikan adanya kontaminan (pestisida, mikroba, logam berat) dalam bahan pangan tersebut.
World Health Organization (WHO) mendefinisikan penyakit asal pangan (foodborne disease) sebagai penyakit yang umumnya bersifat infeksi atau racun yang disebabkan oleh senyawa yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi.
Menurut data FDA Amerika Serikat, penyakit asal pangan yang disebabkan oleh kontaminasi mikroba menempati urutan pertama di atas racun alami, residu pestisida, dan bahan tambahan pangan.
Seminar AMR ASOHI-PDHI-Ditjen PKH-FAO - 8 Mei 2019Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang peran Organisasi Profesi dalam pengendalian resistensi antimikroba di sektor peternakan dan kesehatan hewan. Resistensi antimikroba merupakan masalah kesehatan global yang dipengaruhi oleh penggunaan antibiotik pada hewan dan manusia. Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia berperan dalam meningkatkan kesadaran dan menyusun pedoman penggunaan antibiotik secara bijak dan bertang
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi penyakit melalui makanan, termasuk cara pemindahan, pengendalian penyakit, dan beberapa jenis patogen pembawa penyakit seperti Salmonella, Staphylococcus, Clostridium botulinum. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, epidemiologi, dan pencegahan berbagai penyakit makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan di Indonesia. Dokumen menjelaskan bahaya-bahaya pada pangan yaitu bahaya biologis, kimia, dan fisik serta cara-cara pencegahannya. Dokumen juga menyinggung masalah utama keamanan pangan di Indonesia seperti penggunaan bahan berbahaya seperti boraks dan pewarna yang dilarang.
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...Tata Naipospos
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan antibiotik yang berlebihan pada peternakan unggas di Indonesia yang dapat menyebabkan timbulnya resistensi antibiotik dan membahayakan kesehatan masyarakat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan khususnya susu, mulai dari pengertian keamanan pangan, bakteri dan virus yang berbahaya, tahapan rantai pasokan pangan, dan prinsip-prinsip sanitasi untuk mencegah kontaminasi pangan.
Penyakit Hewan Yang Ditularkan Melalui Media Pembawa Lain dan Dampak Yang Dit...Tata Naipospos
Studi ini memperkirakan risiko penularan penyakit mulut dan kuku pada ternak di Inggris akibat impor sisa makanan dari kapal dan pesawat. Ada dua jenis sisa makanan yaitu dari dapur pesawat/kapal dan kabin pesawat. Risiko diestimasi berdasarkan empat faktor: jumlah sisa yang diimpor, kemungkinan terkontaminasi virus, kontak hewan dengan sisa, dan kemungkinan infeksi pada hewan.
Dokumen tersebut membahas tentang manipulasi genetika dan pemurnian terhadap susunan bahan pangan. Dibahas definisi dan tujuan manipulasi genetika, manfaatnya seperti meningkatkan produksi dan ketahanan tanaman, serta pro dan kontra dari produk rekayasa genetika."
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis kontaminasi makanan dan minuman yang dapat mengancam kesehatan manusia, seperti kontaminasi kimia dari logam berat atau formalin, kontaminasi biologis dari mikroorganisme patogen, serta kontaminasi fisik akibat perubahan suhu atau bentuk makanan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai upaya pencegahan kontaminasi yang dapat dilakukan pada berbagai tahap pengol
3. Roti Afkir
Roti afkir merupakan roti yang sudah tidak layak lagi dimakan oleh manusia dikarenakan
melewati batas ketahanan roti tersebut, namun roti afkir sudah tidak memiliki nutrisi yang
sama seperti roti yang belum afkir, dikarenakan roti afkir sudah mengalami perubahan
tekstur, aroma dan rasa kadang banyak dijumpai sudah ditumbuhi jamur.
Bahaya yang dapat ditimbulkan dari roti afkir yaitu tumbuhnya jamur/ cendawan.
Cendawan merupakan mikroorganisme penyebab kerusakan pada komoditas bahan
pangan misalnya biji-bijian, kacang-kacangan, roti dan lain-lain yang dapat menghasilkan
toksin atau racun yang disebut mitotoksin
Mikotoksin yang dihasilkan oleh tiga genus, yaitu: Aflatoksin (Aspergillus sp), okratoksin
(Aspergillus sp dan Penicillium sp), serta trikotesena dan fumonisin (Fusarium sp).
(Bryden, 2007).
4. Roti
Afkir
Puyuh
petelur
Mengandung
mikotoksin
Mikotoksititas
Mikotoksikosis merupakan penyakit pada unggas yang akan muncul jika unggas tersebut
mengkonsumsi pakan atau bahan pakan yang tercemar mikotoksin. Cemaran mikotoksin dalam
pakan selain membahayakan kesehatan ternak juga dapat menimbulkan residu, misalnya
aflatoksin dan metabolitnya dapat terdeposit pada daging, susu dan telur (Arroyo-Manzanares
et al. 2015). Pada unggas, konsumsi pakan tercemar menyebabkan kerusakan hati, gangguan
sistem kekebalan tubuh, produktivitas yang rendah hingga kematian yang tinggi dalam
sebuah flok peternakan.
5. Puyuh
petelur
Manusia
Menghasilkan produk (telur) yang
teresidu mikotoksin
?
Aflatoksin memiliki sifat onkogenik dan imunosupresif, serta akan menginduksi infeksi
pada manusia yang terkontaminasi zat ini (Alhousein & Gurbuz 2015). Sifat ini berkontribusi
secara signifikan dalam meningkatkan risiko kanker hati (hepato-carcinogenic), terutama
hubungannya dengan infeksi virus hepatitis B (VHB) kronis (Groopman et al. 2008; Wild &
Gong, 2009). Selain itu, aflatoksin dianggap sebagai faktor risiko untuk perkembangan
kanker hepatoselular (Scholl & Groopman, 2008) dan menyebabkan aflatoksikosis pada
saat terjadi wabah keracunan aflatoksin (Wild & Gong, 2009).
6. Pustaka
Alhousein A, Gurbuz Y. 2015. Aflatoxins in poultry nutrition. KSU J Nat Sci. 18:1-5.
Arroyo-Manzanares N, Huertas-Pérez JF, García-Campaña AM, Gámiz-Gracia L. 2015. Aflatoxins in animal feeds: A
straightforward and cost-effective analytical method. Food Control. 54:74-78.
Bryden WL. 2012. Mycotoxin contamination of the feed supply chain: Implications for animal productivity and feed
security. Anim Feed Sci Technol. 173:134–158.
Groopman JD, Kensler TW, Wild CP. 2008. Protective interventions to prevent aflatoxin-induced carcinogenesis in
developing countries. Annu Rev Public Health. 29:187-203.
Scholl PF, Groopman JD. 2008. Long-term stability of human aflatoxin B1 albumin adducts assessed by isotope
dilution mass spectrometry and highperformance liquid chromatographye fluorescence. Cancer Epidemiol
Biomarkers Prev. 17:1436-1439.
Wild CP, Gong YY. 2009. Mycotoxins and human disease: A largely ignored global health issue. Carcinogenesis.
31:71-82.