SlideShare a Scribd company logo
ADAPTASI BAYI BARU LAHIR
TERHADAP KEHIDUPAN
DI LUAR UTERUS
Niken
Awal pernafasan bayi
Faktor utama yang berperan pada rangsangan
pertama nafas bayi :
1.Rangsangan kimiawi
Penurunan P O2 , peningkatan P CO2
2.Rangsangan mekanik
Kompresi dada (saat melewati jalan lahir).
Cairan dalam alveolus akan keluar dan berpindah
ke sirkulasi darah/limpe di sekitarnya. Tekanan
rongga dada merupakan stimulasi mekanik.
3. Rangsangan thermal
Ketika bayi baru lahir hangat, basah pada
tubuh dilepaskan dengan cara evaporasi
yang dapat menyebabkan temperatur kulit
dengan cepat menurun. Reseptor thermal,
khususnya pada muka dan paru,
melepaskan impuls ke medula,
mencetuskan pernapasan yang pertama.
4. Rangsangan sensoris
Pada bayi baru lahir, tindakan
mengeringkan bayi dari cairan amnion,
melakukan suction, mendengar bunyi-
bunyian, akan memberikan stimulus pusat
pernafasan bayi
• Interaksi antara sistem pernafasan,
kardiovskuler dan susunan saraf pusat
menimbulkan pernafasan yang teratur dan
berkesinambungan
• Jadi, sistem-sistem harus berfungsi secara
normal.
 Upaya pernafasan pertama bayi
berfungsi untuk mengeluarkan
cairan dalam paru-paru dan
mengembangkan alveolus paru-
paru untuk pertama kali.
 Produksi surfaktan dimulai pada
20 minggu kehamilan 30-40
minggu kehamilan
Cairan dalam alveoli digantikan
oleh udara
Dilatasi pembuluh darah paru saat lahir
Nafas pertama bayi baru lahir, membuat paru
berkembang dan menurunkan resistensi
vaskuler pulmoner sehingga darah paru
mengalir.
 Surfaktan ini berfungsi mengurangi
tekanan permukaan paru-paru dan
membantu menstabilkan dinding alveolus
sehingga tidak kolaps pada ekspirasi.
 Tanpa surfaktan, alveoli akan kolaps
setiap saat ekspirasi, yang menyebabkan
sulit bernafas.
• Mengalami perubahan yang sangat
signifikan pasca kelahiran
• Foramen ovale, duktus ateriosus dan
duktus venosus menutup
Faktor-faktor penyebab pelepasan
panas pada bayi baru lahir
1. Permukaan tubuh yang luas
2. Kurangnya jaringan lemak untuk insulasi
3. Pembuluh darah yang letaknya
superfisialis ke permukaan kulit
4. Kontrol vasomotor BBL belum
berkembang dengan baik
5. Ketidakmampuan menggigil untuk
menghasilkan panas
Cara Mempertahankan Suhu
Tubuh Bayi Normal
• Pencegahan kehilangan panas
 Bayi baru lahir tidak dapat mengatur
tubuhnya secara baik, dan dapat dengan
cepat kedinginan jika kehilangan panas
tidak segera dicegah
MEKANISME HILANGNYA PANAS
PADA BAYI
1. Evaporasi
2. Konduksi
3. Konveksi
4. Radiasi
Evaporasi
Exa :
Kehilangan panas karena
menguapnya cairan ketuban
pada permukaan tubuh
setelah bayi lahir yang
diakibatkan oleh tubuh yang
tidak segera dikeringkan
Pelepasan panas bila air pada kulit bayi
dikonversi ke uap air
Konduksi
 adalah kehilangan panas melalui kontak
langsung antara tubuh bayi dengan
permukaan yang dingin.
 Exa : Bayi diletakkkan di atas meja,
timbangan atau tempat tidur.
Konveksi
 adalah kehilangan panas yang terjadi
saat bayi terpapar dengan udara sekitar
yang lebih dingin
 Exa :
Adanya tiupan kipas angin, penyejuk
ruangan tempat bersalin.
Radiasi
• Kehilangan panas yang terjadi saat bayi
ditempatkan dekat benda yang
mempunyai temperatur lebih rendah dari
tubuh bayi
Exa :
Dinding gedung dan jendela
yang dingin
Upaya Untuk Mencegah
Kehilangan Panas
Kehilangan panas tubuh bayi dapat
dihindarkan melalui upaya-upaya berikut ini:
1. Keringkan bayi secara seksama.
2. Selimuti bayi dengan selimut atau kain
bersih, kering dan hangat.
3. Tutupi kepala bayi.
4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan
memberikan ASI
5. Jangan segera menimbang atau
memandikan bayi baru lahir, lakukan
penimbangan setelah bayi mengenakan
pakaian.
6. Jangan memandikan bayi setidak-
tidaknya 6 jam setelah lahir.
7.Tempatkan bayi di lingkungan hangat
 Hubungan antara esofagus bawah dan
lambung masih belum sempurna yang
menyebabkan gumoh pada bayi baru lahir
dan neonatus.
 Kapasitas lambung sangat terbatas,
kurang dari 30 cc untuk bayi baru lahir
cukup bulan. Waktu pengosongan
lambung adalah 2,5-3 jam, itulah
sebabnya bayi memerlukan ASI sesering
mungkin.
 Pada saat makanan masuk kelambung
terjadilah gerakan peristaltik cepat. Ini
berarti bahwa pemberian makanan sering
diikuti dengan refleks pengosongan
lambung.
 Bayi yang diberi ASI dapat bertinja 8-10
kali sehari atau paling sedikit 2-3 kali
sehari. Bayi yang diberi minum PASI
bertinja 4-6 kali sehari, tetapi terdapat
kecenderungan mengalami konstipasi.
Sistem imunitas bayi belum matang dengan
sempurna, sehingga menyebabkan
neonatus rentan terhadap berbagai infeksi
dan alergi. Oleh karena itu, perlu adanya
pencegahan terhadap mikroba dan deteksi
dini infeksi
Imunisasi
Bayi memperoleh kekebalan
pasif dari ibunya.
Urine output antara 15-30 ml/kg BB dalam 24
jam
Hemoglobin fetal (Hb F), merupakan
bentuk yang paling dominan (79-89%).
Setelah lahir, konsentrasi Hgb A secara
perlahan-lahan meningkat begitu produksi
HgbF berhenti. Kadar hemoglobin bayi baru
lahir berkisar antara 15-20 g/dl.
Sistem neurologi pada saat lahir belum
matang. Otak hanya 25% dari ukuran
orang dewasa dan myelinisasi dari
serabut-serabut saraf belum sempurna.
Bayi baru lahir menampillkan banyak
reflex . Refleks ini tidak muncul begitu
sistim saraf berkembang. Tremor yang
sementara, sering terkejut, dan kegiatan
motor yang tidak terkoordinir
Perubahan sistem reproduksi
dan seksual.
• Tanda-tanda adaptasi fisik seksual-reproduksi pada
neonatus bisa tampak beberapa hari setelah lahir.
Uterus pada neonatus perempuan, yang sudah
dirangsang oleh estrogen ibu selama hamil, bisa
mengeluarkan sedikit darah mukosa vagina
(pseudomenstruasi) beberapa hari setelah lahir.
• Bayi baru lahir baik wanita maupun laki-laki bisa
menunjukkan pembesaran mammae sementara,
sebagai akibat rangsangan estrogen.
• Testis secara normal turun ke dalam kantong skrotum
pada 90% neonatus laki yang atherm pada saat lahir.
Perubahan Sistem
Intergumentary
 Pada bayi baru lahir cukup bulan kulit berwarna
merah dengan sedikit verniks kaseosa.
 Sedangkan pada bayi prematur kulit
tembus pandang dan banyak verniks.
 Pada saat lahir verniks tidak semua dihilangkan,
karena diabsorpsi kulit bayi dan hilang dalam 24
jam.
 Bayi baru lahir tidak memerlukan pemakaian
bedak atau krim, karena zat-zat kimia dapat
mempengaruhi Ph kulit bayi.
Perubahan Sistem Muskuloskeletal
• recoil

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang KehamilanPemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Melly anti
 
INFEKSI NIFAS
INFEKSI NIFASINFEKSI NIFAS
INFEKSI NIFAS
Nova Ci Necis
 
Modul 5 kb 1 penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinan
Modul 5 kb 1   penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinanModul 5 kb 1   penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinan
Modul 5 kb 1 penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinan
pjj_kemenkes
 
08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasiJoni Iswanto
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
Irfa Kartini
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
dewisetiyana52
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
eka f
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
martaagustinasirait
 
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirChaicha Ceria
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varney
sicua050896
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
sicua050896
 
04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus
Joni Iswanto
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
martaagustinasirait
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Operator Warnet Vast Raha
 
Modul 6 kb 3 asuhan neonatus dan bayi dengan seborhea dan miliariasis
Modul 6 kb 3   asuhan neonatus dan bayi dengan seborhea dan miliariasisModul 6 kb 3   asuhan neonatus dan bayi dengan seborhea dan miliariasis
Modul 6 kb 3 asuhan neonatus dan bayi dengan seborhea dan miliariasis
pjj_kemenkes
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
desiaulia7
 
Soal kb n kom
Soal kb n komSoal kb n kom
Soal kb n kom
muhammad reza
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
aulia rahmah
 

What's hot (20)

Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang KehamilanPemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
 
Asi eksklusif
Asi eksklusifAsi eksklusif
Asi eksklusif
 
INFEKSI NIFAS
INFEKSI NIFASINFEKSI NIFAS
INFEKSI NIFAS
 
Modul 5 kb 1 penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinan
Modul 5 kb 1   penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinanModul 5 kb 1   penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinan
Modul 5 kb 1 penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinan
 
08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahir
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varney
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
 
04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
 
Modul 6 kb 3 asuhan neonatus dan bayi dengan seborhea dan miliariasis
Modul 6 kb 3   asuhan neonatus dan bayi dengan seborhea dan miliariasisModul 6 kb 3   asuhan neonatus dan bayi dengan seborhea dan miliariasis
Modul 6 kb 3 asuhan neonatus dan bayi dengan seborhea dan miliariasis
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
 
Soal kb n kom
Soal kb n komSoal kb n kom
Soal kb n kom
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 

Similar to ADAPTASI BBL.ppt

PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
Chiyapuri
 
periode reaktivity pertama BBL.pdf
periode reaktivity pertama BBL.pdfperiode reaktivity pertama BBL.pdf
periode reaktivity pertama BBL.pdf
candra_cun
 
Adaptasi bbl pw
Adaptasi bbl pwAdaptasi bbl pw
Adaptasi bbl pw
Nova Ci Necis
 
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirKb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
pjj_kemenkes
 
Kb2 adaptasi pernafasan, sirkulasi darah, kekebalan tubuh
Kb2 adaptasi pernafasan, sirkulasi darah, kekebalan tubuhKb2 adaptasi pernafasan, sirkulasi darah, kekebalan tubuh
Kb2 adaptasi pernafasan, sirkulasi darah, kekebalan tubuh
pjj_kemenkes
 
Klp1. KONSEP ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN ANAK BALITA.pptx
Klp1. KONSEP ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN ANAK BALITA.pptxKlp1. KONSEP ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN ANAK BALITA.pptx
Klp1. KONSEP ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN ANAK BALITA.pptx
sonia570905
 
Lp b bl_feran
Lp b bl_feranLp b bl_feran
Lp b bl_feran
kris_16
 
Adaptasi bayi baru lahir
Adaptasi bayi baru lahirAdaptasi bayi baru lahir
Adaptasi bayi baru lahir
Rully Hevrialni
 
Adaptasi fisiologi neonatus
Adaptasi fisiologi neonatusAdaptasi fisiologi neonatus
Adaptasi fisiologi neonatus
Susianti Asry Uchie
 
Bab i bbl.normal
Bab  i bbl.normalBab  i bbl.normal
Bab i bbl.normalrasyid_
 
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normalAsuhan keperawatan bayi baru lahir normal
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal
Siee Apriel
 
Adaptasi BBL.pdf
Adaptasi BBL.pdfAdaptasi BBL.pdf
Adaptasi BBL.pdf
Vivin Wiji
 
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Konsep dasar bbl norml
Konsep dasar bbl normlKonsep dasar bbl norml
Konsep dasar bbl norml
neng elis
 
KGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptxKGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptx
Rais8
 
Adaptasi BBL di luar uterus
Adaptasi BBL di luar uterus Adaptasi BBL di luar uterus
Adaptasi BBL di luar uterus
Asih Astuti
 
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to ADAPTASI BBL.ppt (20)

Femeriksaan fisik pada bayi
Femeriksaan fisik pada bayiFemeriksaan fisik pada bayi
Femeriksaan fisik pada bayi
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
 
periode reaktivity pertama BBL.pdf
periode reaktivity pertama BBL.pdfperiode reaktivity pertama BBL.pdf
periode reaktivity pertama BBL.pdf
 
Adaptasi bbl pw
Adaptasi bbl pwAdaptasi bbl pw
Adaptasi bbl pw
 
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirKb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
Kb2 adaptasi pernafasan, sirkulasi darah, kekebalan tubuh
Kb2 adaptasi pernafasan, sirkulasi darah, kekebalan tubuhKb2 adaptasi pernafasan, sirkulasi darah, kekebalan tubuh
Kb2 adaptasi pernafasan, sirkulasi darah, kekebalan tubuh
 
Klp1. KONSEP ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN ANAK BALITA.pptx
Klp1. KONSEP ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN ANAK BALITA.pptxKlp1. KONSEP ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN ANAK BALITA.pptx
Klp1. KONSEP ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN ANAK BALITA.pptx
 
Lp b bl_feran
Lp b bl_feranLp b bl_feran
Lp b bl_feran
 
Adaptasi bayi baru lahir
Adaptasi bayi baru lahirAdaptasi bayi baru lahir
Adaptasi bayi baru lahir
 
Adaptasi fisiologi neonatus
Adaptasi fisiologi neonatusAdaptasi fisiologi neonatus
Adaptasi fisiologi neonatus
 
Bab i bbl.normal
Bab  i bbl.normalBab  i bbl.normal
Bab i bbl.normal
 
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normalAsuhan keperawatan bayi baru lahir normal
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
Adaptasi BBL.pdf
Adaptasi BBL.pdfAdaptasi BBL.pdf
Adaptasi BBL.pdf
 
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
 
Masa nifas AKBID PARAMATA RAHA
Masa nifas AKBID PARAMATA RAHA Masa nifas AKBID PARAMATA RAHA
Masa nifas AKBID PARAMATA RAHA
 
Konsep dasar bbl norml
Konsep dasar bbl normlKonsep dasar bbl norml
Konsep dasar bbl norml
 
KGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptxKGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptx
 
Adaptasi BBL di luar uterus
Adaptasi BBL di luar uterus Adaptasi BBL di luar uterus
Adaptasi BBL di luar uterus
 
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
 

Recently uploaded

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 

Recently uploaded (20)

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 

ADAPTASI BBL.ppt

  • 1. ADAPTASI BAYI BARU LAHIR TERHADAP KEHIDUPAN DI LUAR UTERUS Niken
  • 2.
  • 3. Awal pernafasan bayi Faktor utama yang berperan pada rangsangan pertama nafas bayi : 1.Rangsangan kimiawi Penurunan P O2 , peningkatan P CO2 2.Rangsangan mekanik Kompresi dada (saat melewati jalan lahir). Cairan dalam alveolus akan keluar dan berpindah ke sirkulasi darah/limpe di sekitarnya. Tekanan rongga dada merupakan stimulasi mekanik.
  • 4. 3. Rangsangan thermal Ketika bayi baru lahir hangat, basah pada tubuh dilepaskan dengan cara evaporasi yang dapat menyebabkan temperatur kulit dengan cepat menurun. Reseptor thermal, khususnya pada muka dan paru, melepaskan impuls ke medula, mencetuskan pernapasan yang pertama.
  • 5. 4. Rangsangan sensoris Pada bayi baru lahir, tindakan mengeringkan bayi dari cairan amnion, melakukan suction, mendengar bunyi- bunyian, akan memberikan stimulus pusat pernafasan bayi
  • 6. • Interaksi antara sistem pernafasan, kardiovskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernafasan yang teratur dan berkesinambungan • Jadi, sistem-sistem harus berfungsi secara normal.
  • 7.  Upaya pernafasan pertama bayi berfungsi untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru dan mengembangkan alveolus paru- paru untuk pertama kali.  Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan 30-40 minggu kehamilan
  • 8. Cairan dalam alveoli digantikan oleh udara
  • 9. Dilatasi pembuluh darah paru saat lahir
  • 10. Nafas pertama bayi baru lahir, membuat paru berkembang dan menurunkan resistensi vaskuler pulmoner sehingga darah paru mengalir.
  • 11.  Surfaktan ini berfungsi mengurangi tekanan permukaan paru-paru dan membantu menstabilkan dinding alveolus sehingga tidak kolaps pada ekspirasi.  Tanpa surfaktan, alveoli akan kolaps setiap saat ekspirasi, yang menyebabkan sulit bernafas.
  • 12.
  • 13. • Mengalami perubahan yang sangat signifikan pasca kelahiran • Foramen ovale, duktus ateriosus dan duktus venosus menutup
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17. Faktor-faktor penyebab pelepasan panas pada bayi baru lahir 1. Permukaan tubuh yang luas 2. Kurangnya jaringan lemak untuk insulasi 3. Pembuluh darah yang letaknya superfisialis ke permukaan kulit 4. Kontrol vasomotor BBL belum berkembang dengan baik 5. Ketidakmampuan menggigil untuk menghasilkan panas
  • 18. Cara Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Normal • Pencegahan kehilangan panas  Bayi baru lahir tidak dapat mengatur tubuhnya secara baik, dan dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah
  • 19. MEKANISME HILANGNYA PANAS PADA BAYI 1. Evaporasi 2. Konduksi 3. Konveksi 4. Radiasi
  • 20. Evaporasi Exa : Kehilangan panas karena menguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh setelah bayi lahir yang diakibatkan oleh tubuh yang tidak segera dikeringkan Pelepasan panas bila air pada kulit bayi dikonversi ke uap air
  • 21. Konduksi  adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin.  Exa : Bayi diletakkkan di atas meja, timbangan atau tempat tidur.
  • 22. Konveksi  adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan udara sekitar yang lebih dingin  Exa : Adanya tiupan kipas angin, penyejuk ruangan tempat bersalin.
  • 23. Radiasi • Kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat benda yang mempunyai temperatur lebih rendah dari tubuh bayi Exa : Dinding gedung dan jendela yang dingin
  • 24. Upaya Untuk Mencegah Kehilangan Panas Kehilangan panas tubuh bayi dapat dihindarkan melalui upaya-upaya berikut ini: 1. Keringkan bayi secara seksama. 2. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat. 3. Tutupi kepala bayi. 4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan memberikan ASI
  • 25. 5. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir, lakukan penimbangan setelah bayi mengenakan pakaian. 6. Jangan memandikan bayi setidak- tidaknya 6 jam setelah lahir. 7.Tempatkan bayi di lingkungan hangat
  • 26.
  • 27.  Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang menyebabkan gumoh pada bayi baru lahir dan neonatus.  Kapasitas lambung sangat terbatas, kurang dari 30 cc untuk bayi baru lahir cukup bulan. Waktu pengosongan lambung adalah 2,5-3 jam, itulah sebabnya bayi memerlukan ASI sesering mungkin.
  • 28.  Pada saat makanan masuk kelambung terjadilah gerakan peristaltik cepat. Ini berarti bahwa pemberian makanan sering diikuti dengan refleks pengosongan lambung.  Bayi yang diberi ASI dapat bertinja 8-10 kali sehari atau paling sedikit 2-3 kali sehari. Bayi yang diberi minum PASI bertinja 4-6 kali sehari, tetapi terdapat kecenderungan mengalami konstipasi.
  • 29.
  • 30. Sistem imunitas bayi belum matang dengan sempurna, sehingga menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Oleh karena itu, perlu adanya pencegahan terhadap mikroba dan deteksi dini infeksi Imunisasi
  • 32. Urine output antara 15-30 ml/kg BB dalam 24 jam
  • 33. Hemoglobin fetal (Hb F), merupakan bentuk yang paling dominan (79-89%). Setelah lahir, konsentrasi Hgb A secara perlahan-lahan meningkat begitu produksi HgbF berhenti. Kadar hemoglobin bayi baru lahir berkisar antara 15-20 g/dl.
  • 34. Sistem neurologi pada saat lahir belum matang. Otak hanya 25% dari ukuran orang dewasa dan myelinisasi dari serabut-serabut saraf belum sempurna. Bayi baru lahir menampillkan banyak reflex . Refleks ini tidak muncul begitu sistim saraf berkembang. Tremor yang sementara, sering terkejut, dan kegiatan motor yang tidak terkoordinir
  • 35. Perubahan sistem reproduksi dan seksual. • Tanda-tanda adaptasi fisik seksual-reproduksi pada neonatus bisa tampak beberapa hari setelah lahir. Uterus pada neonatus perempuan, yang sudah dirangsang oleh estrogen ibu selama hamil, bisa mengeluarkan sedikit darah mukosa vagina (pseudomenstruasi) beberapa hari setelah lahir. • Bayi baru lahir baik wanita maupun laki-laki bisa menunjukkan pembesaran mammae sementara, sebagai akibat rangsangan estrogen. • Testis secara normal turun ke dalam kantong skrotum pada 90% neonatus laki yang atherm pada saat lahir.
  • 36. Perubahan Sistem Intergumentary  Pada bayi baru lahir cukup bulan kulit berwarna merah dengan sedikit verniks kaseosa.  Sedangkan pada bayi prematur kulit tembus pandang dan banyak verniks.  Pada saat lahir verniks tidak semua dihilangkan, karena diabsorpsi kulit bayi dan hilang dalam 24 jam.  Bayi baru lahir tidak memerlukan pemakaian bedak atau krim, karena zat-zat kimia dapat mempengaruhi Ph kulit bayi.