SlideShare a Scribd company logo
MUSYAWARAH NASIONAL Ke-II
             ASOSIASI PERGURUAN TINGGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER
                      Di Hotel Majesty, Jalan Suria Sumantri, Bandung
                                  (23-25 November 2006)

                              ANGGARAN DASAR
             ASOSIASI PERGURUAN TINGGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER
                                  (APTIKOM)

                                       PEMBUKAAN
        Bahwa sesungguhnya usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang diamanatkan dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, adalah menjadi tugas dan tanggung jawab bersama
keluarga, masyarakat dan pemerintah dalam suatu sistem pendidikan nasional.
        Bahwa Perguruan tinggi penyelenggara pendidikan informatika dan komputer sebagai sub-
sistem dari Sistem Pendidikan Nasional mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan
fungsi pendidikan tinggi yaitu menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat dalam bidang informatika dan komputer.
        Bahwa untuk melaksanakan fungsi seperti tersebut di atas, seluruh potensi Perguruan
tinggi penyelenggara pendidikan informatika dan komputer perlu dihimpun dalam satu wadah
kerjasama dalam bentuk asosiasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan, pembinaan
dan pengembangan pendidikan tinggi agar mampu menjadi institusi terdepan dalam
menghasilkan sumberdaya manusia yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, memiliki kemampuan profesional yang tinggi dalam usaha pengembangan dan
pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, khususnya dalam bidang informatika dan
komputer yang berguna bagi peningkatan derajat dan kesejahteraan hidup bangsa Indonesia.
        Bahwa dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi Perguruan Tinggi penyelenggara
pendidikan INFORMATIKA DAN KOMPUTER sesuai dengan dinamika dan penkembangan jaman,
maka perlu ditetapkn Anggaran Dasar Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer, yang
selanjutnya disebut APTIKOM.




                                             1
BAB I
                       NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

                                         Pasal 1
Organisasi ini bernama Asosiasi Perguruan Tinggi INFORMATIKA DAN KOMPUTER disingkat
APTIKOM atau dalam bahasa Inggrisnya: Association of Computing and Informatics Institutions
Indonesia (ASCII-I)

                                           Pasal 2
APTIKOM diresmikan di Malang dalam Musyawarah Nasional I pada hari Sabtu, tanggal 8 Juni
2002 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

                                       Pasal 3
APTIKOM berpusat dan berkedudukan hukum di Ibukota Negara Republik Indonesia.


                                        BAB II
                                ASAS, DASAR DAN SIFAT

                                           Pasal 4
APTIKOM berasaskan kebersamaan dan kekeluargaan, berdasarkan Pancasila dan Undang
Undang Dasar 1945 serta bersifat independen, terbuka dan demokratis.

                                      BAB III
                             TUJUAN, FUNGSI DAN TUGAS

                                          Pasal 5
APTIKOM bertujuan :
(1) Mengembangkan serta meningkatkan kemampuan anggota untuk menyiapkan peserta didik
    menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan utama dalam bidang informatika dan
    komputer, yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
    berbudi luhur serta berwawasan kebangsaan;
(2) Mengembangkan serta meningkatkan kemampuan anggota agar dapat berperan sebagai agen
    pembangunan terdepan dalam usaha meneliti, mengembangkan, dan menerapkan ilmu
    pengetahuan dan teknologi dalam bidang informatika dan komputer, seni dan budaya bangsa
    untuk meningkatkan taraf kehidupan bangsa;
(3) Memelihara dan menegakkan kredibilitas dan akuntabilitas anggota di masyarakat;
(4) Mengembangkan persatuan dan kesatuan anggota dalam usaha menyumbangkan darma
    baktinya bagi masyarakat, nusa dan bangsa.

                                              Pasal 6
APTIKOM berperan sebagai :
Internal
(1) Pembinaan dan pemberdayaan kemampuan anggota.
(2) Pertumbuhan dan pengembangan untuk meningkatkan kinerja anggota.
(3) Evaluasi dan penilaian untuk meningkatkan kualitas masing-masing anggota.
Eksternal
(1) Mitra dalam pengembangan, pemberdayaan dan pemanfaatan dari informatika dan komputer
    dilingkungan pemerintah, masyarakat, dan industri.
(2) Representasi komunitas akademis dalam kancah regional dan internasional.
(3) Institusi advokasi pengembangan dan pemanfaatan bidang informatika dan komputer bagi
    setiap jenjang pendidikan lainnya di Indonesia




                                            2
Pasal 7
APTIKOM bertugas :
(1) Menghimpun dan mempersatukan institusi penyelenggara pendidikan bidang informatika dan
    komputer untuk menjadi anggota Aptikom.
(2) Merumuskan visi dan misi serta arah pendidikan tinggi dalam bidang informatika dan
    komputer sebagai masukan untuk menentukan kebijakan pendidikan tinggi nasional;
(3) Menampung aspirasi dan memperjuangkan kepentingan anggota;
(4) Membina anggota dalam melaksanakan pengelolaan dan pengembangan perguruan tinggi
    penyelenggara pendidikan informatika dan komputer secara efisien dan efektif.
(5) Melakukan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan lain yang perlu dan bermanfaat bagi anggota
    dalam menjalankan tugas profesinya.

                                          BAB IV
                                       KEANGGOTAAN

                                            Pasal 8
 (1) Anggota Aptikom terdiri dari:
    a. Institusi
    b. Perorangan
(2) Anggota institusi terdiri dari seluruh perguruan tinggi penyelenggara pendidikan bidang
    informatika dan komputer yang telah memenuhi ketentuan dan persyaratan perundang-
    undangan yang berlaku.
(3) Anggota perorangan adalah individu yang terdaftar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(4) Keanggotaan APTIKOM berakhir apabila :
    a. Institusi yang bersangkutan berhenti melakukan aktifitas dan/atau dinyatakan ditutup oleh
        instansi yang berwenang.
    b. Anggota perorangan yang bersangkutan tidak mentaati AD/ART serta ketentuan lain yang
        berlaku;

                                       BAB V
                             HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

                                            Pasal 9
Setiap anggota APTIKOM mempunyai hak :
(1) Menyatakan pendapat baik tertulis maupun lisan untuk menyalurkan aspirasinya pada forum
    yang telah ditentukan;
(2) Mengikuti semua kegiatan yang diselenggarakan oleh APTIKOM sesuai dengan ketentuan
    yang berlaku;
(3) Memperoleh perlindungan dan pembelaan APTIKOM dari tindakan merugikan yang dilakukan
    oleh pihak lain.
(4) Memilih dan dipilih dalam kepengurusan.

                                              Pasal 10
Setiap anggota APTIKOM mempunyai kewajiban :
(1) Menjaga dan memelihara nama baik APTIKOM;
(2) Memperjuangkan, membina dan mengembangkan kerjasama dengan sesama anggota
    APTIKOM dengan industri, masyarakat, instansi swasta dan pemerintah yang terkait, di dalam
    dan di luar negeri, sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi;
(3) Membayar iuran yang besarnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;
(4) Mentaati dan melaksanakan segala ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
    serta segala peraturan yang ditetapkan APTIKOM.




                                               3
(5) Memberitahukan kepada Pengurus APTIKOM tentang perubahan-perubahan yang berkaitan
    dengan Perguruan Tinggi yang bersangkutan.


                                        BAB VI
                                 STRUKTUR ORGANISASI

                                            Pasal 11
Struktur organisasi APTIKOM terdiri dari :
(1) Organisasi tingkat Pusat dengan lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia;
(2) Organisasi tingkat Wilayah dengan lingkup Propinsi atau gabungan dari beberapa Propinsi
    yang ditetapkan oleh Rapat Pengurus Pusat Pleno;
(3) Apabila dipandang perlu dapat dibentuk APTIKOM tingkat Komisariat yang bersifat koordinatif
    dan merupakan kelengkapan organisasi Wilayah.


                                          BAB VII
                                       KEPENGURUSAN

                                         Pasal 12
Kepengurusan APTIKOM terdiri dari Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah dan Pengurus Komisariat.


                                          Pasal 13
(1) Pengurus Pusat APTIKOM terdiri dari :
    a. Pengurus Pusat Harian;
    b. Pengurus Pusat Pleno.
(2) Pengurus Wilayah APTIKOM terdiri dari
    a. Pengurus Wilayah Harian;
    b. Pengurus Wilayah Pleno.
(3) Susunan Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
    APTIKOM.
(4) Susunan Pengurus Komisariat APTIKOM ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah.

                                       Pasal 14
(1) Dewan Kehormatan APTIKOM di tingkat Pusat beranggotakan para tokoh masyarakat yang
    dipandang berjasa dalam pengembangan Pendidikan Tinggi dan bertugas menjaga
    kewibawaan organisasi;
(2) Badan Penasihat di tingkat Wilayah beranggotakan tokoh-tokoh, baik swasta maupun
    pemerintah dan bertugas memberikan saran dan pertimbangan untuk pengembangan
    pendidikan tinggi di Wilayah.

                                         BAB VIII
                                       MUSYAWARAH

                                           Pasal 15
Musyawarah APTIKOM terdiri dari :
a. Musyawarah Nasional;
b. Musyawarah Nasional Luar Biasa;
c. Musyawarah Wilayah;
d. Musyawarah Wilayah Luar Biasa;
e. Musyawarah Komisariat
f. Musyawarah Komisariat Luar Biasa.




                                              4
Pasal 16
(1) Musyawarah Nasional APTIKOM adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi,
    dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam empat tahun.
(2) Musyawarah Nasional Luar Biasa APTIKOM diselenggarakan apabila Ketua Umum berhalangan
    tetap, mengundurkan diri, atau atas permintaan sekurang-kurangnya dua pertiga anggota
    Pengurus Pusat.
(3) Musyawarah Wilayah Luar Biasa APTIKOM diselenggarakan apabila Ketua Umum berhalangan
    tetap, mengundurkan diri, atau atas permintaan sekurang-kurangnya dua pertiga anggota
    Pengurus Wilayah.
(4) Musyawarah Komisariat Luar Biasa APTIKOM diselenggarakan apabila Ketua Umum
    berhalangan tetap, mengundurkan diri, atau atas permintaan sekurang-kurangnya dua pertiga
    anggota Pengurus Komisariat.

                                        Pasal 17
(1) Musyawarah Nasional mempunyai tugas dan wewenang untuk :
    a. Menerima atau menolak dan mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus Pusat;
    b. Menetapkan dan mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
    c. Menetapkan kebijaksanaan umum organisasi;
    d. Menyusun program kerja APTIKOM
    e. Memilih dan menetapkan Ketua Umum dan Pengurus Pusat Harian.

(2) Keputusan Musyawarah Nasional ditetapkan secara musyawarah untuk mencapai mufakat,
    dan apabila tidak tercapai mufakat diadakan pemungutan suara atau voting.


                                             Pasal 18
(1) Musyawarah Wilayah adalah pemegang kekuasaan tertinggi di tingkat Wilayah,
    diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam empat tahun.
(2) Keputusan Musyawarah Wilayah diambil secara musyawarah untuk mencapai mufakat dan
    apabila tidak tercapai mufakat diadakan pemungutan suara atau voting;

                                           Pasal 19
Musyawarah Wilayah, mempunyai tugas dan wewenang
(1) Menerima atau menolak dan mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus Wilayah;
(2) Memilih dan menetapkan Ketua dan Pengurus Wilayah Harian;
(3) Menetapkan Program Kerja Organisasi di Wilayah;

                                          Pasal 20
Musyawarah Komisariat diselenggarakan dalam rangka melaksanakan keputusan
Musyawarah Wilayah.

                                          BAB IX
                                       RAPAT-RAPAT

                                           Pasal 21
(1) Rapat APTIKOM terdiri dari Rapat Pengurus Harian dan Rapat Pengurus Pleno di setiap tingkat
    organisasi.
 (2)Rapat Pengurus Pusat Pleno adalah pemegang kekuasaan tertinggi di bawah Musyawarah
    Nasional.
(3) Rapat Pengurus Wilayah Pleno adalah pemegang kekuasaan tertinggi di bawah Musyawarah
    Wilayah.
(4) Rapat Pengurus Komisariat diselenggarakan sesuai dengan keperluan.




                                              5
BAB X
                                        KEUANGAN

                                         Pasal 22
Keuangan APTIKOM diperoleh dari :
(1) Iuran anggota;
(2) Sumbangan tidak mengikat baik dari pemerintah maupun masyarakat, dari dalam maupun
    luar negeri;
(3 )Hasil usaha dan pendapatan lain yang sah serta tidak bertentangan dengan ketentuan
    perundang-undangan yang berlaku.

                                             Pasal 23
Laporan keuangan APTIKOM disusun dan dipertanggungjawabkan oleh Pengurus pada masing-
masing tingkat organisasi, yang didahului oleh pemeriksaan akuntan publik.

                                       BAB XI
                             PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
                             DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

                                           Pasal 24
Anggaran Dasar ini dapat diubah oleh Musyawarah Nasional yang dihadiri oleh sekurang-
kurangnya dua per tiga dari jumlah anggota institusi yang hadir sebagai peserta musyawarah dan
disetujui oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu jumlah anggota institusi peserta yang
hadir.

                                           Pasal 25
APTIKOM hanya dapat dibubarkan oleh Musyawarah Nasional yang diadakan khusus untuk itu,
yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua per tiga jumlah anggota institusi peserta musyawarah
dan disetujui oleh sekurang-kurangnya dua per tiga jumlah peserta yang hadir.

                                          BAB XII
                                         PENUTUP

                                         Pasal 26
Anggaran Dasar ini ditetapkan oleh Musyawarah Nasional I APTIKOM di Malang, pada hari Sabtu
tanggal 8 Juni 2002.




                                              6
ANGGARAN RUMAH TANGGA
                ASOSIASI PERGURUAN TINGGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER
                                     (APTIKOM)


                                            BAB I
                                        KEANGGOTAAN

                                             Pasal 1
                                     Ketentuan Keanggotaan :
   (1)   Perguruan tinggi penyelenggara pendidikan informatika dan komputer yang telah
         memenuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku dengan sendirinya
         menjadi anggota APTIKOM.
   (2)   Anggota Perorangan terdiri dari :
              a. Anggota Kehormatan
              b. Anggota Biasa
   (3)   Anggota kehormatan adalah anggota yang di angkat dan ditetapkan oleh Pengurus
         Aptikom
   (4)   Anggota biasa adalah Dosen yang mengajar di Perguruan Tinggi Informatika dan
         Komputer

                                            Pasal 2
                                       Masa Keanggotaan
(1) Awal   Keanggotaan APTIKOM :
     a.    Berlaku otomatis bagi anggota Institusi
     b.    Melalui Pendaftaran bagi anggota perorangan biasa
     c.    Ditetapkan Pengurus bagi anggota kehormatan

(2) Akhir Keanggotaan APTIKOM :
     a. Institusi berhenti menyelenggarakan pendidikan informatika dan komputer dan/atau
          dinyatakan ditutup oleh instansi yang berwenang
     b. Perorangan biasa yang bersangkutan menyatakan mengundurkan diri dan atau
          melanggar AD/ART APTIKOM
      c. Anggota kehormatan yang bersangkutan menyatakan mengundurkan diri dan atau
          melanggar AD/ART APTIKOM
     d. Pemberhentian sebagai anggota dinyatakan secara tertulis oleh Pengurus APTIKOM.


                                           BAB II
                                       KEPENGURUSAN

                                              Pasal 3
(1) Anggota Pengurus adalah unsur Pimpinan PTS dan/atau Pimpinan Badan Penyelenggaranya
    yang dipilih serta ditetapkan oleh Musyawarah menurut tingkat organisasi.
(2) Pemilihan Ketua Umum dan Ketua Wilayah dilakukan secara langsung, masingmasing dalam
    Musyawarah Nasional dan Musyawarah Wilayah.
(3) Pemilihan Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah diselenggarakan dengan sistem formatur.
(4) Ketua Umum Pengurus Pusat dan Ketua Wilayah terpilih secara otomatis menjadi ketua
    formatur pada tingkat organisasi masing-masing.
(5) Pemilihan Pengurus Komisariat dilakukan melalui Musyawarah Komisariat.
(6) Syarat-syarat untuk dapat dipilih menjadi pengurus :




                                                7
a. beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berjiwa
         Pancasila;
      b. berprestasi dan berdedikasi dalam usaha pengembangan pendidikan tinggi informatika
         dan komputer;
      c. pada saat dipilih menduduki jabatan sebagai Pejabat Struktural Perguruan Tinggi dan/atau
         Dosen.
      d. aktif, ikhlas dan amanah
      e. mampu menumbuhkan inovasi dan motivasi anggota
      f. mampu mengambil, merumuskan dan melaksanakan kebijakan
      g. mampu melaksanakan fungsi administrasi tugasnya

                                             Pasal 4
(1)   Masa jabatan Pengurus adalah empat tahun
(2)   Ketua Pengurus hanya boleh menjabat sebanyak-banyaknya dua periode berturut-turut.
(3)   Keanggotaan Pengurus berakhir karena:
      a Berhalangan tetap;
      b. Berakhir masa jabatannya;
      c. Berhenti atau mengundurkan diri atas permintaan sendiri;
      d. Diberhentikan karena melanggar ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan/ atau
         Anggaran Rumah Tangga yang diputuskan oleh Rapat Pengurus Pleno pada tingkat
         organisasi masing-masing.
(4)   Penggantian Pengurus Antar Waktu :
      a. Apabila Ketua umum berhalangan tetap atau mengundurkan diri, maka salah seorang
         Ketua Pengurus Pusat ditetapkan sebagai Pejabat Ketua Umum melalui Rapat Pengurus
         Pusat Pleno sampai dengan diselenggarakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa;
      b. Apabila Ketua Pengurus Wilayah berhalangan tetap atau mengundurkan diri, maka salah
         seorang Wakil Ketua ditetapkan sebagai Pejabat Ketua melalui Rapat Pengurus Wilayah
         Pleno;
      c. Apabila suatu jabatan kepengurusan selain Ketua Umum dan Ketua Wilayah mengalami
         kekosongan, maka jabatan tersebut diisi melalui penetapan Rapat Pengurus Pleno
         menurut tingkat organisasi masing-masing.
      d. Dalam hal terjadi pengunduran waktu penyelenggaraan Musyawarah Nasional,
         Musyawarah Wilayah dan/atau Musyawarah Komisariat, pengurus lama tetap
         melaksanakan tugas dan tanggungjawabannya sampai terbentuk pengurus baru.
(5)   Anggota Pengurus Wilayah dapat merangkap jabatan anggota Pengurus Pusat Harian kecuali
      untuk jabatan Ketua Umum.


                                          BAB III
                                     SUSUNAN PENGURUS

                                             Pasal 5
(1) Pengurus Pusat terdiri dari Pengurus Pusat Harian dan Pengurus Pusat Pleno;
(2) Pengurus Pusat Harian sekurang-kurangnya terdiri dari :
    a. seorang Ketua Umum;
    b. beberapa orang Ketua;
    c. seorang Sekretaris Jenderal dibantu oleh dua orang Sekretaris;
    d. seorang Bendahara dibantu seorang Wakil Bendahara.
(3) Pengurus Pusat Pleno terdiri atas Pengurus Pusat Harian ditambah Ketua dan Sekretaris
    Wilayah.
(4) Untuk melaksanakan tugas sehari-hari Pengurus Pusat Harian dibantu oleh Kepala Sekretariat
    yang profesional dan penuh waktu.




                                                 8
Pasal 6
(1) Pengurus Wilayah terdiri dari Pengurus Wilayah Harian dan Pengurus Wilayah Pleno.
(2) Pengurus Wilayah Harian sekurang-kurangnya terdiri dari:
    a. seorang Ketua;
    b. beberapa orang Wakil Ketua;
    c. seorang Sekretaris dibantu oleh dua orang Wakil Sekretaris;
    d. seorang Bendahara dibantu oleh seorang Wakil Bendahara.
(3) Pengurus Wilayah Pleno terdiri dari Pengurus Wilayah Harian ditambah Ketua Pengurus
    Komisariat dan Sekretaris.
(4) Untuk membantu pelaksanaan tugas sehari-hari, Pengurus Harian Wilayah dibantu oleh
    Kepala Sekretariat yang profesional dan penuh waktu.

                                         Pasal 7
Susunan Pengurus Komisariat ditetapkan dalam Musyawarah Komisariat berpedoman pada
Susunan pengurus wilayah dan susunannya disesuaikan dengan kebutuhan.

                                      BAB IV
                           TUGAS, KEWAJIBAN, WEWENANG
                          DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS

                                         Pasal 8
Pengurus Pusat Harian merupakan satu badan kolektif yang dipimpin oleh Ketua Umum.

                                          Pasal 9
(1) Ketua Umum bertindak untuk dan atas nama APTIKOM di tingkat nasional;
(2) Ketua Umum menetapkan pembagian tugas serta tata cara kerja Pengurus Pusat Harian.
(3) Ketua Umum menentukan waktu, acara dan memimpin pelaksanaan Rapat Pengurus Pusat
    Harian dan Pengurus Pusat Pleno.
(4) Ketua Umum menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban organisasi pada akhir masa
    jabatannya.
(5) Ketua Umum dapat mewakilkan kepada salah seorang Ketua Pengurus Pusat Harian untuk
    memimpin rapat Pengurus Harian dan/atau tugas-tugas lain sesuai dengan bidangnya.
(6) Ketua Umum bersama Sekretaris Jenderal menandatangani surat-surat keluar.

                                           Pasal 10
Para Ketua bertugas membantu tugas Ketua Umum sesuai dengan bidang masing-masing yang
tata cara kerjanya ditetapkan oleh Ketua Umum berdasarkan Rapat Pengurus Pusat Harian.

                                           Pasal 11
Sekretaris Jenderal bertugas :
(1) Membantu Ketua Umum dalam menjalankan administrasi organisasi;
(2) Memimpin dan mengawasai kegiatan Sekretariat Pengurus Pusat;
(3) Mengendalikan tugas-tugas sekretariat;
(4) Mempersiapkan bahan-bahan dan risalah Rapat Pengurus Pusat Harian dan Pengurus Pusat
    Pleno;
(5) Membantu Ketua Umum dalam mempersiapkan laporan pertanggung jawaban Pengurus
    Harian untuk Musyawarah Nasional;
(6) Menyusun dan mendistribusikan laporan hasil Rapat Pengurus Pleno;
(7) Menetapkan pembagian tugas dan tata cara kerja para Sekretaris dan Kepala Sekretariat:

                                          Pasal 12
Sekretaris bertugas membantu Sekretaris Jenderal sesuai dengan pembagian tugas dan tata cara
kerja yang ditetapkan.




                                             9
Pasal 13
Bendahara bertugas :
(1) Mengelola dan memelihara seluruh aset dan keuangan organisasi;
(2) Membantu tugas-tugas Ketua Umum dalam Bidang Kebendaharaan;
(3) Menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja tahunan organisasi untuk disahkan dalam Rapat
    Pengurus Harian;
(4) Melaksanakan anggaran organisasi sesuai dengan keputusan Pengurus Pusat Harian;
 (5)Menyiapkan laporan keuangan organisasi setiap akhir tahun takwin untuk disampaikan dan
    disahkan oleh Rapat Pengurus Harian;
(6) Menyimpan uang organisasi pada Bank yang ditunjuk dan/atau ditetapkan oleh Rapat
    Pengurus Harian;
(7) Menyampaikan laporan keuangan secara periodik kepada pengurus Harian sekurang-
    kurangnya setiap enam bulan sekali;
(8) Bersama Ketua Umum menandatangani dokumen resmi keuangan organisasi seperti cek, giro
    dan surat-surat berharga lainnya.

                                           Pasal 14
Wakil Bendahara membantu tugas-tugas Bendahara sesuai dengan pembagian tugas dan tata
cara kerja yang telah ditetapkan Pengurus Harian.

                                        Pasal 15
Tugas, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab Pengurus Wilayah berpedoman kepada tugas,
kewajiban, wewenang dan tanggung jawab Pengurus Pusat.

                                         Pasal 16
Tugas, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab Pengurus Komisariat berpedoman kepada
tugas, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab Pengurus Wilayah.


                                          BAB V
                                   MUSYAWARAH DAN RAPAT

                                              Pasal 17
(1)   Musyawarah Nasional dilaksanakan di tingkat Pusat dan merupakan lembaga tinggi organisasi.
(2)   Musyawarah Nasional diselenggarakan oleh Pengurus Pusat, diadakan empat tahun sekali dan
      dipimpin oleh Pimpinan Musyawarah Nasional yang diatur dalam tata tertib.
(3)   Musyawarah Wilayah diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah, diadakan empat tahun sekali
      dan dipimpin oleh Pimpinan Musyawarah Wilayah yang diatur dalam tata tertib.
(4)   Musyawarah Komisariat diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat, diadakan dua tahun sekali
      dan dipimpin oleh Pimpinan Musyawarah Komisariat yang diatur dalam tata tertib.
(5)   Musyawarah Nasional diikuti oleh Anggota Dewan Kehormatan, Pengurus Pusat Pleno,
      Pengurus Wilayah Harian dan perwakilan anggota secara proporsional yang mendapat mandat
      dari Pengurus Wilayah.
(6)   Musyawarah Wilayah diikuti oleh peserta yang terdiri dari Pengurus Wilayah Pleno dan seluruh
      anggota.
(7)   Musyawarah Komisariat diikuti oleh peserta yang terdiri dari Pengurus Komisariat dan seluruh
      anggota.
(8)   Musyawarah Nasional, Musyawarah Wilayah, dan Musyawarah Komisariat, diselenggarakan 3
      (tiga) bulan sebelum atau maksimal 3 (tiga) bulan setelah Kepengurusan berakhir.

                                          Pasal 18
(1) Musyawarah dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dua per tiga jumlah aggota;




                                                10
(2) Keputusan Musyawarah dianggap sah apabila disetujui oleh lebih dari dua per tiga jumlah
    yang hadir.

                                             Pasal 19
(1) Rapat Pengurus terdiri dari Rapat Pengurus Pleno dan Rapat Pengurus Harian di semua
    tingkat organisasi.
(2) Rapat Pengurus Pusat Pleno diselenggarakan oleh Pengurus Pusat sekurangkurangnya sekali
    dalam enam bulan.
(3) Rapat Pengurus Wilayah Pleno diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah sekurangkurangnya
    sekali dalam enam bulan.
(4) Rapat Pengurus Harian diselenggarakan sesuai dengan keperluan.
(5) Persiapan dan pelaksanaan Rapat Pengurus Pleno dan Rapat Pengurus Harian dilakukan oleh
    Sekretaris Jenderal dan para Sekretaris dibantu Kepala Sekretariat.

                                         Pasal 20
(1) Rapat Pengurus Pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari dua per tiga jumlah
    pengurus.
(2) Keputusan Rapat dianggap sah apabila disetujui oleh lebih dari setengah jumlah pengurus
    yang hadir.

                                           Pasal 21
Pada setiap rapat, peserta rapat mempunyai hak bicara dan hak suara.

                                          BAB VI
                                        KEUANGAN

                                           Pasal 22
(1) Keuangan APTIKOM yang diperoleh dari iuran anggota diatur sebagai berikut
    a. iuran wajib anggota ditentukan berdasarkan jumlah mahasiswa yang terdaftar pada
       Perguruan tinggi penyelenggara pendidikan informatika dan komputer masing-masing
       dalam tahun yang bersangkutan dan dibayar pada setiap awal tahun anggaran;
    b. besarnya iuran wajib ditentukan secara musyawarah dalam Rapat Pengurus Pusat Pleno;
    c. pengumpulan uang iuran anggota dilaksanakan melalui Pengurus Wilayah.
(2) Sumber keuangan yang berasal dari upaya-upaya APTIKOM dapat berupa dari jasa konsultasi,
    bimbingan atau bantuan teknis, kerjasama sponsorship, penjualan produk kreatif APTIKOM
    dan lain-lain;
(3) Sumber keuangan yang berasal dari pihak ketiga yang tidak mengikat
(4) Sumber keuangan yang berasal dari iuran anggota APTIKOM, seperti pada ayat (1),
    pembagiannya diatur sebagai berikut
    a. Pengurus Pusat sebesar dua puluh lima persen;
    b. Pengurus Wilayah dan Komisariat sebesar tujuh puluh lima persen.




                                             11
BAB VII
                                      PENUTUP

                                         Pasal 23
(1) Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh Musyawarah Nasional II APTIKOM di Bandung
    pada tanggal 25 November 2006.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diubah melalui Musyawarah Nasional.


                                               Ditetapkan
                                               Di            : Bandung
                                               Tanggal       : 25 November 2006


   PIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL KE-II ASOSIASI PERGURUAN TINGGI INFORMATIKA DAN
                                   KOMPUTER




          Suryo Guritno                                     Tri Kuntoro Priyambodo
              Ketua                                                Sekretaris




             Yusuf Arifin              Solikin              Zainal A. Hasibuan
              Anggota                  Anggota                  Anggota




                                          12

More Related Content

What's hot

Keadilan Dalam Bisnis
Keadilan Dalam BisnisKeadilan Dalam Bisnis
Keadilan Dalam Bisnis
Randiarsa Saputra
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Togar Simatupang
 
Konsep Ekonomi Pembangunan
Konsep Ekonomi PembangunanKonsep Ekonomi Pembangunan
Konsep Ekonomi Pembangunan
Eko Mardianto
 
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptxUMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
Eboxpkmk
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanEdwarn Abazel
 
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
BappedaLampungUtara
 
Prinsip Pengukuran Resiko Kelompok 5.pptx
Prinsip Pengukuran Resiko Kelompok 5.pptxPrinsip Pengukuran Resiko Kelompok 5.pptx
Prinsip Pengukuran Resiko Kelompok 5.pptx
AinaSulfa1
 
Manajemen Strategi
Manajemen StrategiManajemen Strategi
Manajemen Strategi
Yodhia Antariksa
 
Profile bengkel cahaya motor
Profile bengkel cahaya motorProfile bengkel cahaya motor
Profile bengkel cahaya motor
dylanolov
 
ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ACCU MUHIDIN
ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ACCU MUHIDINANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ACCU MUHIDIN
ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ACCU MUHIDIN
Reza Pahlawan
 
Obyek wisata kab. klungkung
Obyek wisata kab. klungkungObyek wisata kab. klungkung
Obyek wisata kab. klungkung
ketutgedesupriana
 
Wewenang, Delegasi dan Desentralisasi
Wewenang, Delegasi dan DesentralisasiWewenang, Delegasi dan Desentralisasi
Wewenang, Delegasi dan Desentralisasi
Intan Nursini Hapsari
 
Materi 1 KWU_SEMESTER 2 (1).pptx
Materi 1 KWU_SEMESTER 2 (1).pptxMateri 1 KWU_SEMESTER 2 (1).pptx
Materi 1 KWU_SEMESTER 2 (1).pptx
YositaR
 
Pendidikan anti korupsi - Memahami korupsi dan integritas (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Memahami korupsi dan integritas (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Memahami korupsi dan integritas (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Memahami korupsi dan integritas (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Perencanaan usaha makanan
Perencanaan usaha makanan Perencanaan usaha makanan
Perencanaan usaha makanan
AhmadFeri4
 
Tugas Agenda III.pptx
Tugas Agenda III.pptxTugas Agenda III.pptx
Tugas Agenda III.pptx
yantimarhaban1
 
Inovasi sdm sebagai keunggulan kompetitif
Inovasi sdm sebagai keunggulan kompetitifInovasi sdm sebagai keunggulan kompetitif
Inovasi sdm sebagai keunggulan kompetitif
Dr. Zar Rdj
 
Studi kasus pemasaran internasional
Studi kasus pemasaran internasionalStudi kasus pemasaran internasional
Studi kasus pemasaran internasional
divachenel
 
Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia
Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia
Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia
Dadang Solihin
 

What's hot (20)

Keadilan Dalam Bisnis
Keadilan Dalam BisnisKeadilan Dalam Bisnis
Keadilan Dalam Bisnis
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
 
Konsep Ekonomi Pembangunan
Konsep Ekonomi PembangunanKonsep Ekonomi Pembangunan
Konsep Ekonomi Pembangunan
 
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptxUMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
 
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
 
Prinsip Pengukuran Resiko Kelompok 5.pptx
Prinsip Pengukuran Resiko Kelompok 5.pptxPrinsip Pengukuran Resiko Kelompok 5.pptx
Prinsip Pengukuran Resiko Kelompok 5.pptx
 
Manajemen Strategi
Manajemen StrategiManajemen Strategi
Manajemen Strategi
 
Profile bengkel cahaya motor
Profile bengkel cahaya motorProfile bengkel cahaya motor
Profile bengkel cahaya motor
 
ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ACCU MUHIDIN
ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ACCU MUHIDINANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ACCU MUHIDIN
ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ACCU MUHIDIN
 
Obyek wisata kab. klungkung
Obyek wisata kab. klungkungObyek wisata kab. klungkung
Obyek wisata kab. klungkung
 
Wewenang, Delegasi dan Desentralisasi
Wewenang, Delegasi dan DesentralisasiWewenang, Delegasi dan Desentralisasi
Wewenang, Delegasi dan Desentralisasi
 
Materi 1 KWU_SEMESTER 2 (1).pptx
Materi 1 KWU_SEMESTER 2 (1).pptxMateri 1 KWU_SEMESTER 2 (1).pptx
Materi 1 KWU_SEMESTER 2 (1).pptx
 
Pendidikan anti korupsi - Memahami korupsi dan integritas (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Memahami korupsi dan integritas (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Memahami korupsi dan integritas (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Memahami korupsi dan integritas (Idik Saeful Bahri)
 
Perencanaan usaha makanan
Perencanaan usaha makanan Perencanaan usaha makanan
Perencanaan usaha makanan
 
Tugas Agenda III.pptx
Tugas Agenda III.pptxTugas Agenda III.pptx
Tugas Agenda III.pptx
 
Inovasi sdm sebagai keunggulan kompetitif
Inovasi sdm sebagai keunggulan kompetitifInovasi sdm sebagai keunggulan kompetitif
Inovasi sdm sebagai keunggulan kompetitif
 
Studi kasus pemasaran internasional
Studi kasus pemasaran internasionalStudi kasus pemasaran internasional
Studi kasus pemasaran internasional
 
Makalah korupsi
Makalah korupsiMakalah korupsi
Makalah korupsi
 
Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia
Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia
Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia
 

Viewers also liked

自動減支(Sequester)
自動減支(Sequester)自動減支(Sequester)
自動減支(Sequester)Roy Chung
 
Office 365 Identity Management options
Office 365 Identity Management options Office 365 Identity Management options
Office 365 Identity Management options
Microsoft TechNet - Belgium and Luxembourg
 
CPIM - MPR - Master Production Schedule
CPIM - MPR - Master Production ScheduleCPIM - MPR - Master Production Schedule
CPIM - MPR - Master Production Schedule
Stephan Pire
 
529th shirts and more order form
529th shirts and more order form529th shirts and more order form
529th shirts and more order form
Clint Davis
 

Viewers also liked (6)

Mercedes Ponce: Ayudas e incentivos FEDER para emprendedores y autónomos en A...
Mercedes Ponce: Ayudas e incentivos FEDER para emprendedores y autónomos en A...Mercedes Ponce: Ayudas e incentivos FEDER para emprendedores y autónomos en A...
Mercedes Ponce: Ayudas e incentivos FEDER para emprendedores y autónomos en A...
 
自動減支(Sequester)
自動減支(Sequester)自動減支(Sequester)
自動減支(Sequester)
 
Office 365 Identity Management options
Office 365 Identity Management options Office 365 Identity Management options
Office 365 Identity Management options
 
CPIM - MPR - Master Production Schedule
CPIM - MPR - Master Production ScheduleCPIM - MPR - Master Production Schedule
CPIM - MPR - Master Production Schedule
 
529th shirts and more order form
529th shirts and more order form529th shirts and more order form
529th shirts and more order form
 
Tsystems slideshare
Tsystems slideshareTsystems slideshare
Tsystems slideshare
 

Similar to Ad art aptikom

Kepres Nomor 01 Tahun 2014
Kepres Nomor  01 Tahun 2014Kepres Nomor  01 Tahun 2014
Kepres Nomor 01 Tahun 2014
Parja Negara
 
Anggaran Dasar PERMAHI
Anggaran Dasar PERMAHIAnggaran Dasar PERMAHI
Anggaran Dasar PERMAHI
DPC PERMAHI Jakarta
 
Draft ad hasil kongnas v
Draft ad hasil kongnas vDraft ad hasil kongnas v
Draft ad hasil kongnas v
swirawan
 
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri...
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri...Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri...
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri...
Wahyu Nugroho
 
DRAFT AD ART UKM SENI PARIS BARANTAI.docx
DRAFT AD ART UKM SENI PARIS BARANTAI.docxDRAFT AD ART UKM SENI PARIS BARANTAI.docx
DRAFT AD ART UKM SENI PARIS BARANTAI.docx
ekaweka7
 
Ad 2018 2019
Ad 2018 2019Ad 2018 2019
Ad 2018 2019
Husni Randa
 
ANGGARAN DASAR HIMPAUDI MUNAS III di Bali
ANGGARAN DASAR HIMPAUDI MUNAS III di BaliANGGARAN DASAR HIMPAUDI MUNAS III di Bali
ANGGARAN DASAR HIMPAUDI MUNAS III di Bali
SekolahQita
 
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
IPeKBKota
 
Ad art fokus
Ad art fokusAd art fokus
Ad art fokusKhy SeVen
 
materi lapmi muhammadiyah kabupaten dan propinsi
materi lapmi muhammadiyah kabupaten dan propinsimateri lapmi muhammadiyah kabupaten dan propinsi
materi lapmi muhammadiyah kabupaten dan propinsi
dody140963
 
PERATURAN WILAYAH.KKCI PURKASUCIpdf
PERATURAN WILAYAH.KKCI PURKASUCIpdfPERATURAN WILAYAH.KKCI PURKASUCIpdf
PERATURAN WILAYAH.KKCI PURKASUCIpdf
SamsudinSamsudin35
 
AD ART
AD ARTAD ART
Keppres2000 26 lamp
Keppres2000 26 lampKeppres2000 26 lamp
Keppres2000 26 lamp
Amir Uddin
 
Anggaran Dasar FOPPSI Final
Anggaran Dasar FOPPSI FinalAnggaran Dasar FOPPSI Final
Anggaran Dasar FOPPSI Final
FOPPSI
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015Muhamad Yogi
 

Similar to Ad art aptikom (20)

Kepres Nomor 01 Tahun 2014
Kepres Nomor  01 Tahun 2014Kepres Nomor  01 Tahun 2014
Kepres Nomor 01 Tahun 2014
 
Forum
ForumForum
Forum
 
Uu no 17_2012
Uu no 17_2012Uu no 17_2012
Uu no 17_2012
 
Anggaran Dasar PERMAHI
Anggaran Dasar PERMAHIAnggaran Dasar PERMAHI
Anggaran Dasar PERMAHI
 
Draft ad hasil kongnas v
Draft ad hasil kongnas vDraft ad hasil kongnas v
Draft ad hasil kongnas v
 
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri...
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri...Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri...
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri...
 
DRAFT AD ART UKM SENI PARIS BARANTAI.docx
DRAFT AD ART UKM SENI PARIS BARANTAI.docxDRAFT AD ART UKM SENI PARIS BARANTAI.docx
DRAFT AD ART UKM SENI PARIS BARANTAI.docx
 
Ad 2018 2019
Ad 2018 2019Ad 2018 2019
Ad 2018 2019
 
CONTOH Ad art forum
CONTOH Ad art forumCONTOH Ad art forum
CONTOH Ad art forum
 
AD-ART Forum TBM
AD-ART Forum TBMAD-ART Forum TBM
AD-ART Forum TBM
 
ANGGARAN DASAR HIMPAUDI MUNAS III di Bali
ANGGARAN DASAR HIMPAUDI MUNAS III di BaliANGGARAN DASAR HIMPAUDI MUNAS III di Bali
ANGGARAN DASAR HIMPAUDI MUNAS III di Bali
 
Rancangan anggaran dasar
Rancangan anggaran dasarRancangan anggaran dasar
Rancangan anggaran dasar
 
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
 
Ad art fokus
Ad art fokusAd art fokus
Ad art fokus
 
materi lapmi muhammadiyah kabupaten dan propinsi
materi lapmi muhammadiyah kabupaten dan propinsimateri lapmi muhammadiyah kabupaten dan propinsi
materi lapmi muhammadiyah kabupaten dan propinsi
 
PERATURAN WILAYAH.KKCI PURKASUCIpdf
PERATURAN WILAYAH.KKCI PURKASUCIpdfPERATURAN WILAYAH.KKCI PURKASUCIpdf
PERATURAN WILAYAH.KKCI PURKASUCIpdf
 
AD ART
AD ARTAD ART
AD ART
 
Keppres2000 26 lamp
Keppres2000 26 lampKeppres2000 26 lamp
Keppres2000 26 lamp
 
Anggaran Dasar FOPPSI Final
Anggaran Dasar FOPPSI FinalAnggaran Dasar FOPPSI Final
Anggaran Dasar FOPPSI Final
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
 

Ad art aptikom

  • 1. MUSYAWARAH NASIONAL Ke-II ASOSIASI PERGURUAN TINGGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER Di Hotel Majesty, Jalan Suria Sumantri, Bandung (23-25 November 2006) ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERGURUAN TINGGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER (APTIKOM) PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, adalah menjadi tugas dan tanggung jawab bersama keluarga, masyarakat dan pemerintah dalam suatu sistem pendidikan nasional. Bahwa Perguruan tinggi penyelenggara pendidikan informatika dan komputer sebagai sub- sistem dari Sistem Pendidikan Nasional mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan fungsi pendidikan tinggi yaitu menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam bidang informatika dan komputer. Bahwa untuk melaksanakan fungsi seperti tersebut di atas, seluruh potensi Perguruan tinggi penyelenggara pendidikan informatika dan komputer perlu dihimpun dalam satu wadah kerjasama dalam bentuk asosiasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan, pembinaan dan pengembangan pendidikan tinggi agar mampu menjadi institusi terdepan dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, memiliki kemampuan profesional yang tinggi dalam usaha pengembangan dan pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, khususnya dalam bidang informatika dan komputer yang berguna bagi peningkatan derajat dan kesejahteraan hidup bangsa Indonesia. Bahwa dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi Perguruan Tinggi penyelenggara pendidikan INFORMATIKA DAN KOMPUTER sesuai dengan dinamika dan penkembangan jaman, maka perlu ditetapkn Anggaran Dasar Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer, yang selanjutnya disebut APTIKOM. 1
  • 2. BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini bernama Asosiasi Perguruan Tinggi INFORMATIKA DAN KOMPUTER disingkat APTIKOM atau dalam bahasa Inggrisnya: Association of Computing and Informatics Institutions Indonesia (ASCII-I) Pasal 2 APTIKOM diresmikan di Malang dalam Musyawarah Nasional I pada hari Sabtu, tanggal 8 Juni 2002 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Pasal 3 APTIKOM berpusat dan berkedudukan hukum di Ibukota Negara Republik Indonesia. BAB II ASAS, DASAR DAN SIFAT Pasal 4 APTIKOM berasaskan kebersamaan dan kekeluargaan, berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 serta bersifat independen, terbuka dan demokratis. BAB III TUJUAN, FUNGSI DAN TUGAS Pasal 5 APTIKOM bertujuan : (1) Mengembangkan serta meningkatkan kemampuan anggota untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan utama dalam bidang informatika dan komputer, yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur serta berwawasan kebangsaan; (2) Mengembangkan serta meningkatkan kemampuan anggota agar dapat berperan sebagai agen pembangunan terdepan dalam usaha meneliti, mengembangkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang informatika dan komputer, seni dan budaya bangsa untuk meningkatkan taraf kehidupan bangsa; (3) Memelihara dan menegakkan kredibilitas dan akuntabilitas anggota di masyarakat; (4) Mengembangkan persatuan dan kesatuan anggota dalam usaha menyumbangkan darma baktinya bagi masyarakat, nusa dan bangsa. Pasal 6 APTIKOM berperan sebagai : Internal (1) Pembinaan dan pemberdayaan kemampuan anggota. (2) Pertumbuhan dan pengembangan untuk meningkatkan kinerja anggota. (3) Evaluasi dan penilaian untuk meningkatkan kualitas masing-masing anggota. Eksternal (1) Mitra dalam pengembangan, pemberdayaan dan pemanfaatan dari informatika dan komputer dilingkungan pemerintah, masyarakat, dan industri. (2) Representasi komunitas akademis dalam kancah regional dan internasional. (3) Institusi advokasi pengembangan dan pemanfaatan bidang informatika dan komputer bagi setiap jenjang pendidikan lainnya di Indonesia 2
  • 3. Pasal 7 APTIKOM bertugas : (1) Menghimpun dan mempersatukan institusi penyelenggara pendidikan bidang informatika dan komputer untuk menjadi anggota Aptikom. (2) Merumuskan visi dan misi serta arah pendidikan tinggi dalam bidang informatika dan komputer sebagai masukan untuk menentukan kebijakan pendidikan tinggi nasional; (3) Menampung aspirasi dan memperjuangkan kepentingan anggota; (4) Membina anggota dalam melaksanakan pengelolaan dan pengembangan perguruan tinggi penyelenggara pendidikan informatika dan komputer secara efisien dan efektif. (5) Melakukan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan lain yang perlu dan bermanfaat bagi anggota dalam menjalankan tugas profesinya. BAB IV KEANGGOTAAN Pasal 8 (1) Anggota Aptikom terdiri dari: a. Institusi b. Perorangan (2) Anggota institusi terdiri dari seluruh perguruan tinggi penyelenggara pendidikan bidang informatika dan komputer yang telah memenuhi ketentuan dan persyaratan perundang- undangan yang berlaku. (3) Anggota perorangan adalah individu yang terdaftar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (4) Keanggotaan APTIKOM berakhir apabila : a. Institusi yang bersangkutan berhenti melakukan aktifitas dan/atau dinyatakan ditutup oleh instansi yang berwenang. b. Anggota perorangan yang bersangkutan tidak mentaati AD/ART serta ketentuan lain yang berlaku; BAB V HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 9 Setiap anggota APTIKOM mempunyai hak : (1) Menyatakan pendapat baik tertulis maupun lisan untuk menyalurkan aspirasinya pada forum yang telah ditentukan; (2) Mengikuti semua kegiatan yang diselenggarakan oleh APTIKOM sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (3) Memperoleh perlindungan dan pembelaan APTIKOM dari tindakan merugikan yang dilakukan oleh pihak lain. (4) Memilih dan dipilih dalam kepengurusan. Pasal 10 Setiap anggota APTIKOM mempunyai kewajiban : (1) Menjaga dan memelihara nama baik APTIKOM; (2) Memperjuangkan, membina dan mengembangkan kerjasama dengan sesama anggota APTIKOM dengan industri, masyarakat, instansi swasta dan pemerintah yang terkait, di dalam dan di luar negeri, sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi; (3) Membayar iuran yang besarnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga; (4) Mentaati dan melaksanakan segala ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta segala peraturan yang ditetapkan APTIKOM. 3
  • 4. (5) Memberitahukan kepada Pengurus APTIKOM tentang perubahan-perubahan yang berkaitan dengan Perguruan Tinggi yang bersangkutan. BAB VI STRUKTUR ORGANISASI Pasal 11 Struktur organisasi APTIKOM terdiri dari : (1) Organisasi tingkat Pusat dengan lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia; (2) Organisasi tingkat Wilayah dengan lingkup Propinsi atau gabungan dari beberapa Propinsi yang ditetapkan oleh Rapat Pengurus Pusat Pleno; (3) Apabila dipandang perlu dapat dibentuk APTIKOM tingkat Komisariat yang bersifat koordinatif dan merupakan kelengkapan organisasi Wilayah. BAB VII KEPENGURUSAN Pasal 12 Kepengurusan APTIKOM terdiri dari Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah dan Pengurus Komisariat. Pasal 13 (1) Pengurus Pusat APTIKOM terdiri dari : a. Pengurus Pusat Harian; b. Pengurus Pusat Pleno. (2) Pengurus Wilayah APTIKOM terdiri dari a. Pengurus Wilayah Harian; b. Pengurus Wilayah Pleno. (3) Susunan Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah diatur dalam Anggaran Rumah Tangga APTIKOM. (4) Susunan Pengurus Komisariat APTIKOM ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah. Pasal 14 (1) Dewan Kehormatan APTIKOM di tingkat Pusat beranggotakan para tokoh masyarakat yang dipandang berjasa dalam pengembangan Pendidikan Tinggi dan bertugas menjaga kewibawaan organisasi; (2) Badan Penasihat di tingkat Wilayah beranggotakan tokoh-tokoh, baik swasta maupun pemerintah dan bertugas memberikan saran dan pertimbangan untuk pengembangan pendidikan tinggi di Wilayah. BAB VIII MUSYAWARAH Pasal 15 Musyawarah APTIKOM terdiri dari : a. Musyawarah Nasional; b. Musyawarah Nasional Luar Biasa; c. Musyawarah Wilayah; d. Musyawarah Wilayah Luar Biasa; e. Musyawarah Komisariat f. Musyawarah Komisariat Luar Biasa. 4
  • 5. Pasal 16 (1) Musyawarah Nasional APTIKOM adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi, dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam empat tahun. (2) Musyawarah Nasional Luar Biasa APTIKOM diselenggarakan apabila Ketua Umum berhalangan tetap, mengundurkan diri, atau atas permintaan sekurang-kurangnya dua pertiga anggota Pengurus Pusat. (3) Musyawarah Wilayah Luar Biasa APTIKOM diselenggarakan apabila Ketua Umum berhalangan tetap, mengundurkan diri, atau atas permintaan sekurang-kurangnya dua pertiga anggota Pengurus Wilayah. (4) Musyawarah Komisariat Luar Biasa APTIKOM diselenggarakan apabila Ketua Umum berhalangan tetap, mengundurkan diri, atau atas permintaan sekurang-kurangnya dua pertiga anggota Pengurus Komisariat. Pasal 17 (1) Musyawarah Nasional mempunyai tugas dan wewenang untuk : a. Menerima atau menolak dan mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus Pusat; b. Menetapkan dan mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga; c. Menetapkan kebijaksanaan umum organisasi; d. Menyusun program kerja APTIKOM e. Memilih dan menetapkan Ketua Umum dan Pengurus Pusat Harian. (2) Keputusan Musyawarah Nasional ditetapkan secara musyawarah untuk mencapai mufakat, dan apabila tidak tercapai mufakat diadakan pemungutan suara atau voting. Pasal 18 (1) Musyawarah Wilayah adalah pemegang kekuasaan tertinggi di tingkat Wilayah, diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam empat tahun. (2) Keputusan Musyawarah Wilayah diambil secara musyawarah untuk mencapai mufakat dan apabila tidak tercapai mufakat diadakan pemungutan suara atau voting; Pasal 19 Musyawarah Wilayah, mempunyai tugas dan wewenang (1) Menerima atau menolak dan mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus Wilayah; (2) Memilih dan menetapkan Ketua dan Pengurus Wilayah Harian; (3) Menetapkan Program Kerja Organisasi di Wilayah; Pasal 20 Musyawarah Komisariat diselenggarakan dalam rangka melaksanakan keputusan Musyawarah Wilayah. BAB IX RAPAT-RAPAT Pasal 21 (1) Rapat APTIKOM terdiri dari Rapat Pengurus Harian dan Rapat Pengurus Pleno di setiap tingkat organisasi. (2)Rapat Pengurus Pusat Pleno adalah pemegang kekuasaan tertinggi di bawah Musyawarah Nasional. (3) Rapat Pengurus Wilayah Pleno adalah pemegang kekuasaan tertinggi di bawah Musyawarah Wilayah. (4) Rapat Pengurus Komisariat diselenggarakan sesuai dengan keperluan. 5
  • 6. BAB X KEUANGAN Pasal 22 Keuangan APTIKOM diperoleh dari : (1) Iuran anggota; (2) Sumbangan tidak mengikat baik dari pemerintah maupun masyarakat, dari dalam maupun luar negeri; (3 )Hasil usaha dan pendapatan lain yang sah serta tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 23 Laporan keuangan APTIKOM disusun dan dipertanggungjawabkan oleh Pengurus pada masing- masing tingkat organisasi, yang didahului oleh pemeriksaan akuntan publik. BAB XI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 24 Anggaran Dasar ini dapat diubah oleh Musyawarah Nasional yang dihadiri oleh sekurang- kurangnya dua per tiga dari jumlah anggota institusi yang hadir sebagai peserta musyawarah dan disetujui oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu jumlah anggota institusi peserta yang hadir. Pasal 25 APTIKOM hanya dapat dibubarkan oleh Musyawarah Nasional yang diadakan khusus untuk itu, yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua per tiga jumlah anggota institusi peserta musyawarah dan disetujui oleh sekurang-kurangnya dua per tiga jumlah peserta yang hadir. BAB XII PENUTUP Pasal 26 Anggaran Dasar ini ditetapkan oleh Musyawarah Nasional I APTIKOM di Malang, pada hari Sabtu tanggal 8 Juni 2002. 6
  • 7. ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PERGURUAN TINGGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER (APTIKOM) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Ketentuan Keanggotaan : (1) Perguruan tinggi penyelenggara pendidikan informatika dan komputer yang telah memenuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku dengan sendirinya menjadi anggota APTIKOM. (2) Anggota Perorangan terdiri dari : a. Anggota Kehormatan b. Anggota Biasa (3) Anggota kehormatan adalah anggota yang di angkat dan ditetapkan oleh Pengurus Aptikom (4) Anggota biasa adalah Dosen yang mengajar di Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer Pasal 2 Masa Keanggotaan (1) Awal Keanggotaan APTIKOM : a. Berlaku otomatis bagi anggota Institusi b. Melalui Pendaftaran bagi anggota perorangan biasa c. Ditetapkan Pengurus bagi anggota kehormatan (2) Akhir Keanggotaan APTIKOM : a. Institusi berhenti menyelenggarakan pendidikan informatika dan komputer dan/atau dinyatakan ditutup oleh instansi yang berwenang b. Perorangan biasa yang bersangkutan menyatakan mengundurkan diri dan atau melanggar AD/ART APTIKOM c. Anggota kehormatan yang bersangkutan menyatakan mengundurkan diri dan atau melanggar AD/ART APTIKOM d. Pemberhentian sebagai anggota dinyatakan secara tertulis oleh Pengurus APTIKOM. BAB II KEPENGURUSAN Pasal 3 (1) Anggota Pengurus adalah unsur Pimpinan PTS dan/atau Pimpinan Badan Penyelenggaranya yang dipilih serta ditetapkan oleh Musyawarah menurut tingkat organisasi. (2) Pemilihan Ketua Umum dan Ketua Wilayah dilakukan secara langsung, masingmasing dalam Musyawarah Nasional dan Musyawarah Wilayah. (3) Pemilihan Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah diselenggarakan dengan sistem formatur. (4) Ketua Umum Pengurus Pusat dan Ketua Wilayah terpilih secara otomatis menjadi ketua formatur pada tingkat organisasi masing-masing. (5) Pemilihan Pengurus Komisariat dilakukan melalui Musyawarah Komisariat. (6) Syarat-syarat untuk dapat dipilih menjadi pengurus : 7
  • 8. a. beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berjiwa Pancasila; b. berprestasi dan berdedikasi dalam usaha pengembangan pendidikan tinggi informatika dan komputer; c. pada saat dipilih menduduki jabatan sebagai Pejabat Struktural Perguruan Tinggi dan/atau Dosen. d. aktif, ikhlas dan amanah e. mampu menumbuhkan inovasi dan motivasi anggota f. mampu mengambil, merumuskan dan melaksanakan kebijakan g. mampu melaksanakan fungsi administrasi tugasnya Pasal 4 (1) Masa jabatan Pengurus adalah empat tahun (2) Ketua Pengurus hanya boleh menjabat sebanyak-banyaknya dua periode berturut-turut. (3) Keanggotaan Pengurus berakhir karena: a Berhalangan tetap; b. Berakhir masa jabatannya; c. Berhenti atau mengundurkan diri atas permintaan sendiri; d. Diberhentikan karena melanggar ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan/ atau Anggaran Rumah Tangga yang diputuskan oleh Rapat Pengurus Pleno pada tingkat organisasi masing-masing. (4) Penggantian Pengurus Antar Waktu : a. Apabila Ketua umum berhalangan tetap atau mengundurkan diri, maka salah seorang Ketua Pengurus Pusat ditetapkan sebagai Pejabat Ketua Umum melalui Rapat Pengurus Pusat Pleno sampai dengan diselenggarakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa; b. Apabila Ketua Pengurus Wilayah berhalangan tetap atau mengundurkan diri, maka salah seorang Wakil Ketua ditetapkan sebagai Pejabat Ketua melalui Rapat Pengurus Wilayah Pleno; c. Apabila suatu jabatan kepengurusan selain Ketua Umum dan Ketua Wilayah mengalami kekosongan, maka jabatan tersebut diisi melalui penetapan Rapat Pengurus Pleno menurut tingkat organisasi masing-masing. d. Dalam hal terjadi pengunduran waktu penyelenggaraan Musyawarah Nasional, Musyawarah Wilayah dan/atau Musyawarah Komisariat, pengurus lama tetap melaksanakan tugas dan tanggungjawabannya sampai terbentuk pengurus baru. (5) Anggota Pengurus Wilayah dapat merangkap jabatan anggota Pengurus Pusat Harian kecuali untuk jabatan Ketua Umum. BAB III SUSUNAN PENGURUS Pasal 5 (1) Pengurus Pusat terdiri dari Pengurus Pusat Harian dan Pengurus Pusat Pleno; (2) Pengurus Pusat Harian sekurang-kurangnya terdiri dari : a. seorang Ketua Umum; b. beberapa orang Ketua; c. seorang Sekretaris Jenderal dibantu oleh dua orang Sekretaris; d. seorang Bendahara dibantu seorang Wakil Bendahara. (3) Pengurus Pusat Pleno terdiri atas Pengurus Pusat Harian ditambah Ketua dan Sekretaris Wilayah. (4) Untuk melaksanakan tugas sehari-hari Pengurus Pusat Harian dibantu oleh Kepala Sekretariat yang profesional dan penuh waktu. 8
  • 9. Pasal 6 (1) Pengurus Wilayah terdiri dari Pengurus Wilayah Harian dan Pengurus Wilayah Pleno. (2) Pengurus Wilayah Harian sekurang-kurangnya terdiri dari: a. seorang Ketua; b. beberapa orang Wakil Ketua; c. seorang Sekretaris dibantu oleh dua orang Wakil Sekretaris; d. seorang Bendahara dibantu oleh seorang Wakil Bendahara. (3) Pengurus Wilayah Pleno terdiri dari Pengurus Wilayah Harian ditambah Ketua Pengurus Komisariat dan Sekretaris. (4) Untuk membantu pelaksanaan tugas sehari-hari, Pengurus Harian Wilayah dibantu oleh Kepala Sekretariat yang profesional dan penuh waktu. Pasal 7 Susunan Pengurus Komisariat ditetapkan dalam Musyawarah Komisariat berpedoman pada Susunan pengurus wilayah dan susunannya disesuaikan dengan kebutuhan. BAB IV TUGAS, KEWAJIBAN, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS Pasal 8 Pengurus Pusat Harian merupakan satu badan kolektif yang dipimpin oleh Ketua Umum. Pasal 9 (1) Ketua Umum bertindak untuk dan atas nama APTIKOM di tingkat nasional; (2) Ketua Umum menetapkan pembagian tugas serta tata cara kerja Pengurus Pusat Harian. (3) Ketua Umum menentukan waktu, acara dan memimpin pelaksanaan Rapat Pengurus Pusat Harian dan Pengurus Pusat Pleno. (4) Ketua Umum menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban organisasi pada akhir masa jabatannya. (5) Ketua Umum dapat mewakilkan kepada salah seorang Ketua Pengurus Pusat Harian untuk memimpin rapat Pengurus Harian dan/atau tugas-tugas lain sesuai dengan bidangnya. (6) Ketua Umum bersama Sekretaris Jenderal menandatangani surat-surat keluar. Pasal 10 Para Ketua bertugas membantu tugas Ketua Umum sesuai dengan bidang masing-masing yang tata cara kerjanya ditetapkan oleh Ketua Umum berdasarkan Rapat Pengurus Pusat Harian. Pasal 11 Sekretaris Jenderal bertugas : (1) Membantu Ketua Umum dalam menjalankan administrasi organisasi; (2) Memimpin dan mengawasai kegiatan Sekretariat Pengurus Pusat; (3) Mengendalikan tugas-tugas sekretariat; (4) Mempersiapkan bahan-bahan dan risalah Rapat Pengurus Pusat Harian dan Pengurus Pusat Pleno; (5) Membantu Ketua Umum dalam mempersiapkan laporan pertanggung jawaban Pengurus Harian untuk Musyawarah Nasional; (6) Menyusun dan mendistribusikan laporan hasil Rapat Pengurus Pleno; (7) Menetapkan pembagian tugas dan tata cara kerja para Sekretaris dan Kepala Sekretariat: Pasal 12 Sekretaris bertugas membantu Sekretaris Jenderal sesuai dengan pembagian tugas dan tata cara kerja yang ditetapkan. 9
  • 10. Pasal 13 Bendahara bertugas : (1) Mengelola dan memelihara seluruh aset dan keuangan organisasi; (2) Membantu tugas-tugas Ketua Umum dalam Bidang Kebendaharaan; (3) Menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja tahunan organisasi untuk disahkan dalam Rapat Pengurus Harian; (4) Melaksanakan anggaran organisasi sesuai dengan keputusan Pengurus Pusat Harian; (5)Menyiapkan laporan keuangan organisasi setiap akhir tahun takwin untuk disampaikan dan disahkan oleh Rapat Pengurus Harian; (6) Menyimpan uang organisasi pada Bank yang ditunjuk dan/atau ditetapkan oleh Rapat Pengurus Harian; (7) Menyampaikan laporan keuangan secara periodik kepada pengurus Harian sekurang- kurangnya setiap enam bulan sekali; (8) Bersama Ketua Umum menandatangani dokumen resmi keuangan organisasi seperti cek, giro dan surat-surat berharga lainnya. Pasal 14 Wakil Bendahara membantu tugas-tugas Bendahara sesuai dengan pembagian tugas dan tata cara kerja yang telah ditetapkan Pengurus Harian. Pasal 15 Tugas, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab Pengurus Wilayah berpedoman kepada tugas, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab Pengurus Pusat. Pasal 16 Tugas, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab Pengurus Komisariat berpedoman kepada tugas, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab Pengurus Wilayah. BAB V MUSYAWARAH DAN RAPAT Pasal 17 (1) Musyawarah Nasional dilaksanakan di tingkat Pusat dan merupakan lembaga tinggi organisasi. (2) Musyawarah Nasional diselenggarakan oleh Pengurus Pusat, diadakan empat tahun sekali dan dipimpin oleh Pimpinan Musyawarah Nasional yang diatur dalam tata tertib. (3) Musyawarah Wilayah diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah, diadakan empat tahun sekali dan dipimpin oleh Pimpinan Musyawarah Wilayah yang diatur dalam tata tertib. (4) Musyawarah Komisariat diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat, diadakan dua tahun sekali dan dipimpin oleh Pimpinan Musyawarah Komisariat yang diatur dalam tata tertib. (5) Musyawarah Nasional diikuti oleh Anggota Dewan Kehormatan, Pengurus Pusat Pleno, Pengurus Wilayah Harian dan perwakilan anggota secara proporsional yang mendapat mandat dari Pengurus Wilayah. (6) Musyawarah Wilayah diikuti oleh peserta yang terdiri dari Pengurus Wilayah Pleno dan seluruh anggota. (7) Musyawarah Komisariat diikuti oleh peserta yang terdiri dari Pengurus Komisariat dan seluruh anggota. (8) Musyawarah Nasional, Musyawarah Wilayah, dan Musyawarah Komisariat, diselenggarakan 3 (tiga) bulan sebelum atau maksimal 3 (tiga) bulan setelah Kepengurusan berakhir. Pasal 18 (1) Musyawarah dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dua per tiga jumlah aggota; 10
  • 11. (2) Keputusan Musyawarah dianggap sah apabila disetujui oleh lebih dari dua per tiga jumlah yang hadir. Pasal 19 (1) Rapat Pengurus terdiri dari Rapat Pengurus Pleno dan Rapat Pengurus Harian di semua tingkat organisasi. (2) Rapat Pengurus Pusat Pleno diselenggarakan oleh Pengurus Pusat sekurangkurangnya sekali dalam enam bulan. (3) Rapat Pengurus Wilayah Pleno diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah sekurangkurangnya sekali dalam enam bulan. (4) Rapat Pengurus Harian diselenggarakan sesuai dengan keperluan. (5) Persiapan dan pelaksanaan Rapat Pengurus Pleno dan Rapat Pengurus Harian dilakukan oleh Sekretaris Jenderal dan para Sekretaris dibantu Kepala Sekretariat. Pasal 20 (1) Rapat Pengurus Pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari dua per tiga jumlah pengurus. (2) Keputusan Rapat dianggap sah apabila disetujui oleh lebih dari setengah jumlah pengurus yang hadir. Pasal 21 Pada setiap rapat, peserta rapat mempunyai hak bicara dan hak suara. BAB VI KEUANGAN Pasal 22 (1) Keuangan APTIKOM yang diperoleh dari iuran anggota diatur sebagai berikut a. iuran wajib anggota ditentukan berdasarkan jumlah mahasiswa yang terdaftar pada Perguruan tinggi penyelenggara pendidikan informatika dan komputer masing-masing dalam tahun yang bersangkutan dan dibayar pada setiap awal tahun anggaran; b. besarnya iuran wajib ditentukan secara musyawarah dalam Rapat Pengurus Pusat Pleno; c. pengumpulan uang iuran anggota dilaksanakan melalui Pengurus Wilayah. (2) Sumber keuangan yang berasal dari upaya-upaya APTIKOM dapat berupa dari jasa konsultasi, bimbingan atau bantuan teknis, kerjasama sponsorship, penjualan produk kreatif APTIKOM dan lain-lain; (3) Sumber keuangan yang berasal dari pihak ketiga yang tidak mengikat (4) Sumber keuangan yang berasal dari iuran anggota APTIKOM, seperti pada ayat (1), pembagiannya diatur sebagai berikut a. Pengurus Pusat sebesar dua puluh lima persen; b. Pengurus Wilayah dan Komisariat sebesar tujuh puluh lima persen. 11
  • 12. BAB VII PENUTUP Pasal 23 (1) Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh Musyawarah Nasional II APTIKOM di Bandung pada tanggal 25 November 2006. (2) Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diubah melalui Musyawarah Nasional. Ditetapkan Di : Bandung Tanggal : 25 November 2006 PIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL KE-II ASOSIASI PERGURUAN TINGGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER Suryo Guritno Tri Kuntoro Priyambodo Ketua Sekretaris Yusuf Arifin Solikin Zainal A. Hasibuan Anggota Anggota Anggota 12