SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Ke-LAPMI-an
WINDA SEPTIANA, S.TP
PERKENALAN
LAHIR DI KALIANDA
27 SEPTEMBER 1996
CABANG BANDAR LAMPUNG
LULUS S1 2018
SARJANA TEKNOLGI PERTANIAN
MAHASISWA S2 IPB
ILMU PANGAN
LK 1 KOMISARIAT PERTANIAN UNILA
LK II CABANG BANDAACEH
LK III BADKO SUMBAGSEL
DIKLAT LAPMI HMI CABANG BANDAR LAMPUNG
LKK CABANG BANGKA BELITUNG
SC CABANG SUKOHARJO
MASUK KULIAH 2014
AKTIF 1TH DI UKPM TEKNOKRA
HMJ THP FP UNILA
BEM FP UNILA
DUTA FP UNILA
IMTPI
IKATAN MAHASISWA TEKNOLOGI PERTANIAN INDONESIA
PASCA SARJANA 2019
FORMASIP IPB
PERS
pers /pèrs/
usaha percetakan dan penerbitan
usaha pengumpulan dan penyiaran berita
penyiaran berita melalui surat kabar, majalah, dan radio
orang yang bergerak dalam penyiaran berita
medium penyiaran berita, seperti surat kabar, majalah,
radio, televisi, dan film
JURNALISTIK
jur.na.lis.tik
yang menyangkut kewartawanan dan
persuratkabaran: hal itu melanggar kode etik --
seni kejuruan yang bersangkutan dengan
pemberitaan dan persuratkabaran
PERSORDEBARU
1. KOMPETISI DAN BIROKRATISI
1980-an, dua kecenderungan di dunia pers Indonesia
- Peralatan dan manajemen serta organisasi pers
nasional yang semakin canggih dan mengindustri.
- Industri yang bercorak kapitalis.
2. IDEOLOGISASI
- Sebagai pers pembangunan, pers pancasila.
3. ETIKA DAN ETIKA PERS
- Bagi poedjawijatna, tujuan utama etika adalah tahu.
PERSORDEBARU
PERSORDEBARU
Terbit di Jakarta, 28 Juni 1965, berbentuk majalah bulanan Intisari.
sempat henti terbit, terbit kembali 6 Oktober.
Tahun 1972, Kompas mendirikan PT. Gramedia.
Terbit 11 Maret 1971, diterbitkan oleh Yayasan Suara Karya.
PERSREFORMASI
REFORMASI 1998.
UU NO 32 TAHUN 2002, UU PENYIARAN. Dulunya, UU NO 24 TAHUN 1997, PENYIARAN.
Kehadiran KPI (Komisi Penyiaran Indonesia), bersifat Independen.
PP NO 50 TAHUN 2005, LEMBAGA PENYIARAN SWASTA.
PERS
INDEPENDEN
PERS
PLURALIS
SEJARAHLAPMI
SEJARAHLAPMI
pada kongres ke tujuh HMI di Jakarta pada tahun 1963, beberapa lembaga khusus berdasarkan aktifitas
lembaga pengembangan profesi yang bersangkutan.
pada tahun 1966, melalui kongres VIII HMI di Solo melahirkan keputusan Kongres memberikan status
otonom penuh kepada lembaga pengembangan profesi dengan memberikan hak yang lebih kepada
lembaga pengembangan profesi tersebut, antara lain :
a. Mempunyai struktur organisasi yang bersifat nasional dari tingkat pusat sampai rayon
b. Memiliki Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga (PD/PRT) sendiri
c. Membentuk dan mengadakan musyawarah lembaga termasuk memilih pimpinan lembaga
kongres IX HMI di Malang tahun 1969 antara lain mempertanyakan :
a. Status lembaga dan hubungan dengan organisasi induknya (HMI)
b. Perlu tidaknya penegasan oleh kongres, bahwa lembaga pengembangan profesi adalah bagian mutlak
dari HMI.
kongres X di Palembang tahun 1971, perubahan kelembagaan tidak lagi menjadi permasalahan dan
perhatian Himpunan. Hal ini mengakibatkan lembaga pengembangan profesi perlahan-lahan mengalami
kemunduran dan puncaknya terjadi saat diterbitkannya SK Mendikbud tentang pengaturan kehidupan
kemahasiswaan melalui NKK/BKK tahun 1978.
Kongres HMI XXV di Makassar tahun 2006 ini peningkatan dan penajaman semangat profesionalisme diiringi
dengan perubahan nama Lembaga Kekaryaan menjadi Lembaga Pengembangan Profesi.
SEJARAHLAPMI
Maksud dan Tujuan
a. Maksud dari Lembaga Pengembangan Profesi
Adanya Lembaga Pengembangan Profesi dimaksudkan untuk mempertajam alat pencapai tujuan HMI
dengan mengoptimalkan potensi pengetahuan, minat, dan bakat anggota HMI secara profesional.
b. Tujuan Lembaga Pengembangan Profesi
i. Dalam rangka mencapai tujuan HMI
ii. Menuntaskan persoalan-persoalan anggota HMI dan umat pada umumnya yang menyangkut bidang
profesi.
Lembaga Pengembangan Profesi bertugas melaksanakan kewajiban-kewajiban HMI sesuai dengan fungsi
dan bidangnya (garapan) masingmasing, latihan kerja berupa dharma bhakti kemasyarakatan dalam proses
pembangunan bangsa dan negara. Sebagaimana terdapat dalam unsur pokokEsensi Kepribadian HMI yang
meliputi :
1. Dasar Tauhid
2. Dasar Kesimbangan
3. Kreatif
4. Dinamis
5. Pemersatu
6. Progressif dan Pembaharu
LEMBAGAPENGEMBANGANPROFESI
Landasan
Pedoman Lembaga Pengambangan Profesi HMI ini dilandaskan atas :
Landasan Idiil
tujuan HMI yaitu terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung
jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT (Pasal 4 AD HMI).
Landasan Konstitusional
Landasan konstitusional lembaga pengembangan profesi adalah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
HMI serta ketetapan-ketetapan kongres dan kebijaksanaan lain yang ditetapkan secara formal organisatoris.
Landasan Historis
Landasan Historis lembaga pengembangan profesi adalah motivasi dasar kelahiran HMI yaitu memenuhi panggilan
bangsa dan agama untuk meningkatkan harkat kehidupan rakyat Indonesia dalam rangka mengisi
kemerdekaan.
Status
Status lembaga pengembangan profesi HMI merupakan kesatuan organisasi yang dibentuk untuk menyalurkan
minat, bakat, dan kemampuan profesi anggota dalam suatu lingkup cabang.
TUJUANHMI?
“TerbinanyaInsan Akademis
Pencipta
Pengabdiyang
BernafaskanIslamdan
Bertanggungjawabatas
TerwujudnyaMasyarakatAdil Makmuryang
diridhoiAllah SWT
.”
LEMBAGAPENGEMBANGANPROFESI
Fungsi
a. Melaksanakan peningkatan wawasan profesionalisme anggota, sesuai dengan bidang masing-masing, dan
lembaga pengembangan profesi bertanggung jawab kepada pengurus HMI setempat.
b. Melaksanakan dan mengembangkan kebijaksanaan HMI untuk meningkatkan keahlian para anggota
melalui pendidikan, penelitian dan latihan kerja praktis serta darma bakti kemasyarakatan.
Tanggung jawab lembaga pengembangan profesi sebagaimana yang terdapat dalam Esensi Kepribadian HMI
berintikan :
1. Kemurnian idealisme
2. Pengabdian yang ikhlas dan imani
3. Keberanian dan kepeloporan
4. Pembaruan dan pemersatu
5. Keteguhan janji, sikap dan kepribadian mandiri, selain itu lembaga pengembangan profesi diharapkan
merelevansikan pendapat, sikap dan tindakan dengan kenyataan-kenyataan yang ada dalam masyarakat.
Dan merupakan suatu kenaifan bila potensi ini mengalami degradasi yang akan menimbulkan masalah baik
secara pribadi maupun institusi HMI.
LEMBAGAPENGEMBANGANPROFESI
BAGIAN X
PASAL 47
3. Lembaga Pengembangan Profesi bertugas :
a. Melaksanakan perkaderan dan program kerja sesuai dengan bidang profesi masing-masing LPP.
b. Memberikan laporan secara berkala kepada struktur HMI setingkat.
4. Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) memiliki hak dan wewenang untuk :
a. Memiliki pedoman dasar dan pedoman rumah tangga.
b. Masing-masing Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) di tingkat Pengurus Besar berwenang untuk melakukan
akreditasi Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) di tingkat cabang.
c. Dapat melakukan kerjasama dengan pihak luar yang tidak bertentangan dengan AD/ART dan pedoman
organisasi lainnya.
d. Dapat melakukan penyikapan fenomenal eksternal sesuai dengan bidang profesi masing-masing Lembaga
Pengembangan Profesi (LPP).
LEMBAGAPENGEMBANGANPROFESI
BAGIAN X
PASAL 47
1. Direktur LPP ditunjuk oleh PB HMI berdasarkan Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga masing-masing
lembaga.
2. Lembaga Pengembangan Profesi terdiri dari :
a. Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI).
b. Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI).
c. Lembaga Teknologi Mahasiswa Islam (LTMI).
d. Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam (LEMI).
e. Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI).
f. Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam (LAPENMI).
g. Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam (LSMI).
h. Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Mahasiswa Islam (LKBHMI).
i. Lembaga Pertanian Mahasiswa Islam (LPMI).
j. Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alama Mahasiswa Islam (LEPPAMI)
LEMBAGAPENGEMBANGANPROFESI
BAGIAN X
PASAL 47
5. Personalia Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) :
a. Formasi pengurus Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) sekurang-kurangnya terdiri dari Direktur, Direktur
Administrasi dan Keuangan, dan Direktur Pendidikan dan Pelatihan.
b. Pengurus Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) disahkan oleh struktur kepemimpinan HMI setingkat.
c. Masa kepengurusan Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) disesuaikan dengan masa kepengurusan HMI
setingkat.
d. Pengurus Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) adalah anggota biasa yang telah mengikuti pendidikan dan
latihan (Diklat) di masing-masing lembaga profesi.
BADANBADANKHUSUS
HMI
BAGIAN X
PASAL 45 Jenis Badan Khusus
1. Badan khusus terdiri dari Koprs-HMI-Wati (KOHATI), Badan Pengelola Latihan,
Lembaga Pengembangan Profesi dan Badan Penelitian dan Pengembangan.
2. Badan khusus dapat dibentuk di semua tingkat struktur HMI.
3. Badan khusus sebagaimana yang tersebut di poin 1 dan 2 di atas memiliki pedoman
sendiri yang tidak bertentangan dengan AD/ART HMI dan ketetapan kongres lainnya.
4. Badan khusus berfungsi sebagai wadah pengemabngan minat dan bakat anggota di
bidang tertentu.
5. Di tingkat Pengurus Besar dibentuk KOHATI PB HMI, BPL PB HMI, BAKORNAS LPP HMI,
dan BALITBANG PB HMI.
BADANKOORDINASIHMI
BAGIAN V
PASAL 22 STATUS
1. Badan koordinasi HMI adalah badan pembantu sebagai perpanjangan tangan
Pengurus Besar HMI berkedudukan di satu (1) Provinsi atau lebih.
2. Badko HMI dibentuk untuk mengkoordinir HMI Cabang diwilayah kerjanya sebagai
tindak lanjut pendelegasian kewenangan PB HMI.
3. Masa jabatan pengurus Badko disesuaikan dengan masa jabatan pengurus besar.
BADANBADANKHUSUS
HMI
BAGIAN X
PASAL 44 STATUS, SIFAT, dan FUNGSI Badan Khusus
1. Badan khusus adalah lembaga yang dibentuk/disahkan oleh struktur pimpinan
sebagai wahana beraktifitas di bidang tertentu secara profesional di bawah koordinasi
bidang dalam struktur pimpinan setingkat.
2. Badan khusus bersifat semi otonom terhadap struktur pimpinan.
3. Badan khusus dapat memiliki pedoman sendiri yang tidak bertentangan dengan
AD/ART dan ketetapan – ketetapan Kongres lainnya.
4. Badan khusus berfungsi sebagai penyalur minat dan bakat anggota dan wahana
pengmbangan bidang tertentu yang dinilai strategis.
BAKORNAS LAPMI PB HMI
LAPMI HMI CABANG
STRUKTURORGANISASI
LEMBAGAPERSMAHASISWA ISLAM
AnggotaLAPMI= Anggota HMI
PASAL5 ART HMI
PASAL6 ART HMI
ANGGOTALAPMI
PerubahanPedomanDasardan
Pembubaran
http://theopage.academia.edu/WindaSeptiana

More Related Content

Similar to materi lapmi muhammadiyah kabupaten dan propinsi

Perkembangan Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar - Pengantar Manajeman (M...
Perkembangan Yayasan Pesantren Islam (YPI)  Al Azhar - Pengantar Manajeman (M...Perkembangan Yayasan Pesantren Islam (YPI)  Al Azhar - Pengantar Manajeman (M...
Perkembangan Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar - Pengantar Manajeman (M...
M Abdul Aziz
 
garis besar program kerja
garis besar program kerjagaris besar program kerja
garis besar program kerja
Arya Kemuning
 
pendidikan latihan dan maklumat
pendidikan latihan dan maklumatpendidikan latihan dan maklumat
pendidikan latihan dan maklumat
Nadia Bohari
 
Ekonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasi
Ekonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasiEkonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasi
Ekonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasi
Onal Lensun
 
Ad art fokus
Ad art fokusAd art fokus
Ad art fokus
Khy SeVen
 

Similar to materi lapmi muhammadiyah kabupaten dan propinsi (20)

293511972 organisasi-profesi
293511972 organisasi-profesi293511972 organisasi-profesi
293511972 organisasi-profesi
 
3 pendahuluan, profil, ketua
3 pendahuluan, profil, ketua3 pendahuluan, profil, ketua
3 pendahuluan, profil, ketua
 
Ad art pgri
Ad art pgriAd art pgri
Ad art pgri
 
Perkembangan Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar - Pengantar Manajeman (M...
Perkembangan Yayasan Pesantren Islam (YPI)  Al Azhar - Pengantar Manajeman (M...Perkembangan Yayasan Pesantren Islam (YPI)  Al Azhar - Pengantar Manajeman (M...
Perkembangan Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar - Pengantar Manajeman (M...
 
Materi Koperasi Kelas X MA
Materi Koperasi Kelas X MAMateri Koperasi Kelas X MA
Materi Koperasi Kelas X MA
 
Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010
 
garis besar program kerja
garis besar program kerjagaris besar program kerja
garis besar program kerja
 
PPT OSIS AHUY.pptx
PPT OSIS AHUY.pptxPPT OSIS AHUY.pptx
PPT OSIS AHUY.pptx
 
pendidikan latihan dan maklumat
pendidikan latihan dan maklumatpendidikan latihan dan maklumat
pendidikan latihan dan maklumat
 
Contoh Proposal koperasi
Contoh Proposal koperasi Contoh Proposal koperasi
Contoh Proposal koperasi
 
ANGGARAN DASAR HIMPAUDI MUNAS III di Bali
ANGGARAN DASAR HIMPAUDI MUNAS III di BaliANGGARAN DASAR HIMPAUDI MUNAS III di Bali
ANGGARAN DASAR HIMPAUDI MUNAS III di Bali
 
PDK.ppt
PDK.pptPDK.ppt
PDK.ppt
 
Ekonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasi
Ekonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasiEkonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasi
Ekonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasi
 
Contoh Proposal koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal koperasi Abadi JayaContoh Proposal koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal koperasi Abadi Jaya
 
Contoh Proposal koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal koperasi Abadi JayaContoh Proposal koperasi Abadi Jaya
Contoh Proposal koperasi Abadi Jaya
 
Proposal koperasi 2EB15
Proposal koperasi 2EB15Proposal koperasi 2EB15
Proposal koperasi 2EB15
 
Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15 Proposal koperasi 2 eb15
Proposal koperasi 2 eb15
 
example of interim report in company performance
example of interim report in company performanceexample of interim report in company performance
example of interim report in company performance
 
Laporan interim 1 shine
Laporan interim 1 shineLaporan interim 1 shine
Laporan interim 1 shine
 
Ad art fokus
Ad art fokusAd art fokus
Ad art fokus
 

Recently uploaded

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

materi lapmi muhammadiyah kabupaten dan propinsi

  • 2. PERKENALAN LAHIR DI KALIANDA 27 SEPTEMBER 1996 CABANG BANDAR LAMPUNG LULUS S1 2018 SARJANA TEKNOLGI PERTANIAN MAHASISWA S2 IPB ILMU PANGAN LK 1 KOMISARIAT PERTANIAN UNILA LK II CABANG BANDAACEH LK III BADKO SUMBAGSEL DIKLAT LAPMI HMI CABANG BANDAR LAMPUNG LKK CABANG BANGKA BELITUNG SC CABANG SUKOHARJO MASUK KULIAH 2014 AKTIF 1TH DI UKPM TEKNOKRA HMJ THP FP UNILA BEM FP UNILA DUTA FP UNILA IMTPI IKATAN MAHASISWA TEKNOLOGI PERTANIAN INDONESIA PASCA SARJANA 2019 FORMASIP IPB
  • 3.
  • 4.
  • 5. PERS pers /pèrs/ usaha percetakan dan penerbitan usaha pengumpulan dan penyiaran berita penyiaran berita melalui surat kabar, majalah, dan radio orang yang bergerak dalam penyiaran berita medium penyiaran berita, seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film
  • 6. JURNALISTIK jur.na.lis.tik yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran: hal itu melanggar kode etik -- seni kejuruan yang bersangkutan dengan pemberitaan dan persuratkabaran
  • 7. PERSORDEBARU 1. KOMPETISI DAN BIROKRATISI 1980-an, dua kecenderungan di dunia pers Indonesia - Peralatan dan manajemen serta organisasi pers nasional yang semakin canggih dan mengindustri. - Industri yang bercorak kapitalis. 2. IDEOLOGISASI - Sebagai pers pembangunan, pers pancasila. 3. ETIKA DAN ETIKA PERS - Bagi poedjawijatna, tujuan utama etika adalah tahu.
  • 9. PERSORDEBARU Terbit di Jakarta, 28 Juni 1965, berbentuk majalah bulanan Intisari. sempat henti terbit, terbit kembali 6 Oktober. Tahun 1972, Kompas mendirikan PT. Gramedia. Terbit 11 Maret 1971, diterbitkan oleh Yayasan Suara Karya.
  • 10. PERSREFORMASI REFORMASI 1998. UU NO 32 TAHUN 2002, UU PENYIARAN. Dulunya, UU NO 24 TAHUN 1997, PENYIARAN. Kehadiran KPI (Komisi Penyiaran Indonesia), bersifat Independen. PP NO 50 TAHUN 2005, LEMBAGA PENYIARAN SWASTA. PERS INDEPENDEN PERS PLURALIS
  • 12.
  • 13. SEJARAHLAPMI pada kongres ke tujuh HMI di Jakarta pada tahun 1963, beberapa lembaga khusus berdasarkan aktifitas lembaga pengembangan profesi yang bersangkutan. pada tahun 1966, melalui kongres VIII HMI di Solo melahirkan keputusan Kongres memberikan status otonom penuh kepada lembaga pengembangan profesi dengan memberikan hak yang lebih kepada lembaga pengembangan profesi tersebut, antara lain : a. Mempunyai struktur organisasi yang bersifat nasional dari tingkat pusat sampai rayon b. Memiliki Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga (PD/PRT) sendiri c. Membentuk dan mengadakan musyawarah lembaga termasuk memilih pimpinan lembaga kongres IX HMI di Malang tahun 1969 antara lain mempertanyakan : a. Status lembaga dan hubungan dengan organisasi induknya (HMI) b. Perlu tidaknya penegasan oleh kongres, bahwa lembaga pengembangan profesi adalah bagian mutlak dari HMI. kongres X di Palembang tahun 1971, perubahan kelembagaan tidak lagi menjadi permasalahan dan perhatian Himpunan. Hal ini mengakibatkan lembaga pengembangan profesi perlahan-lahan mengalami kemunduran dan puncaknya terjadi saat diterbitkannya SK Mendikbud tentang pengaturan kehidupan kemahasiswaan melalui NKK/BKK tahun 1978. Kongres HMI XXV di Makassar tahun 2006 ini peningkatan dan penajaman semangat profesionalisme diiringi dengan perubahan nama Lembaga Kekaryaan menjadi Lembaga Pengembangan Profesi.
  • 14. SEJARAHLAPMI Maksud dan Tujuan a. Maksud dari Lembaga Pengembangan Profesi Adanya Lembaga Pengembangan Profesi dimaksudkan untuk mempertajam alat pencapai tujuan HMI dengan mengoptimalkan potensi pengetahuan, minat, dan bakat anggota HMI secara profesional. b. Tujuan Lembaga Pengembangan Profesi i. Dalam rangka mencapai tujuan HMI ii. Menuntaskan persoalan-persoalan anggota HMI dan umat pada umumnya yang menyangkut bidang profesi. Lembaga Pengembangan Profesi bertugas melaksanakan kewajiban-kewajiban HMI sesuai dengan fungsi dan bidangnya (garapan) masingmasing, latihan kerja berupa dharma bhakti kemasyarakatan dalam proses pembangunan bangsa dan negara. Sebagaimana terdapat dalam unsur pokokEsensi Kepribadian HMI yang meliputi : 1. Dasar Tauhid 2. Dasar Kesimbangan 3. Kreatif 4. Dinamis 5. Pemersatu 6. Progressif dan Pembaharu
  • 15. LEMBAGAPENGEMBANGANPROFESI Landasan Pedoman Lembaga Pengambangan Profesi HMI ini dilandaskan atas : Landasan Idiil tujuan HMI yaitu terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT (Pasal 4 AD HMI). Landasan Konstitusional Landasan konstitusional lembaga pengembangan profesi adalah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HMI serta ketetapan-ketetapan kongres dan kebijaksanaan lain yang ditetapkan secara formal organisatoris. Landasan Historis Landasan Historis lembaga pengembangan profesi adalah motivasi dasar kelahiran HMI yaitu memenuhi panggilan bangsa dan agama untuk meningkatkan harkat kehidupan rakyat Indonesia dalam rangka mengisi kemerdekaan. Status Status lembaga pengembangan profesi HMI merupakan kesatuan organisasi yang dibentuk untuk menyalurkan minat, bakat, dan kemampuan profesi anggota dalam suatu lingkup cabang.
  • 17. LEMBAGAPENGEMBANGANPROFESI Fungsi a. Melaksanakan peningkatan wawasan profesionalisme anggota, sesuai dengan bidang masing-masing, dan lembaga pengembangan profesi bertanggung jawab kepada pengurus HMI setempat. b. Melaksanakan dan mengembangkan kebijaksanaan HMI untuk meningkatkan keahlian para anggota melalui pendidikan, penelitian dan latihan kerja praktis serta darma bakti kemasyarakatan. Tanggung jawab lembaga pengembangan profesi sebagaimana yang terdapat dalam Esensi Kepribadian HMI berintikan : 1. Kemurnian idealisme 2. Pengabdian yang ikhlas dan imani 3. Keberanian dan kepeloporan 4. Pembaruan dan pemersatu 5. Keteguhan janji, sikap dan kepribadian mandiri, selain itu lembaga pengembangan profesi diharapkan merelevansikan pendapat, sikap dan tindakan dengan kenyataan-kenyataan yang ada dalam masyarakat. Dan merupakan suatu kenaifan bila potensi ini mengalami degradasi yang akan menimbulkan masalah baik secara pribadi maupun institusi HMI.
  • 18. LEMBAGAPENGEMBANGANPROFESI BAGIAN X PASAL 47 3. Lembaga Pengembangan Profesi bertugas : a. Melaksanakan perkaderan dan program kerja sesuai dengan bidang profesi masing-masing LPP. b. Memberikan laporan secara berkala kepada struktur HMI setingkat. 4. Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) memiliki hak dan wewenang untuk : a. Memiliki pedoman dasar dan pedoman rumah tangga. b. Masing-masing Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) di tingkat Pengurus Besar berwenang untuk melakukan akreditasi Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) di tingkat cabang. c. Dapat melakukan kerjasama dengan pihak luar yang tidak bertentangan dengan AD/ART dan pedoman organisasi lainnya. d. Dapat melakukan penyikapan fenomenal eksternal sesuai dengan bidang profesi masing-masing Lembaga Pengembangan Profesi (LPP).
  • 19. LEMBAGAPENGEMBANGANPROFESI BAGIAN X PASAL 47 1. Direktur LPP ditunjuk oleh PB HMI berdasarkan Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga masing-masing lembaga. 2. Lembaga Pengembangan Profesi terdiri dari : a. Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI). b. Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI). c. Lembaga Teknologi Mahasiswa Islam (LTMI). d. Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam (LEMI). e. Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI). f. Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam (LAPENMI). g. Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam (LSMI). h. Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Mahasiswa Islam (LKBHMI). i. Lembaga Pertanian Mahasiswa Islam (LPMI). j. Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alama Mahasiswa Islam (LEPPAMI)
  • 20. LEMBAGAPENGEMBANGANPROFESI BAGIAN X PASAL 47 5. Personalia Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) : a. Formasi pengurus Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) sekurang-kurangnya terdiri dari Direktur, Direktur Administrasi dan Keuangan, dan Direktur Pendidikan dan Pelatihan. b. Pengurus Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) disahkan oleh struktur kepemimpinan HMI setingkat. c. Masa kepengurusan Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) disesuaikan dengan masa kepengurusan HMI setingkat. d. Pengurus Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) adalah anggota biasa yang telah mengikuti pendidikan dan latihan (Diklat) di masing-masing lembaga profesi.
  • 21. BADANBADANKHUSUS HMI BAGIAN X PASAL 45 Jenis Badan Khusus 1. Badan khusus terdiri dari Koprs-HMI-Wati (KOHATI), Badan Pengelola Latihan, Lembaga Pengembangan Profesi dan Badan Penelitian dan Pengembangan. 2. Badan khusus dapat dibentuk di semua tingkat struktur HMI. 3. Badan khusus sebagaimana yang tersebut di poin 1 dan 2 di atas memiliki pedoman sendiri yang tidak bertentangan dengan AD/ART HMI dan ketetapan kongres lainnya. 4. Badan khusus berfungsi sebagai wadah pengemabngan minat dan bakat anggota di bidang tertentu. 5. Di tingkat Pengurus Besar dibentuk KOHATI PB HMI, BPL PB HMI, BAKORNAS LPP HMI, dan BALITBANG PB HMI.
  • 22. BADANKOORDINASIHMI BAGIAN V PASAL 22 STATUS 1. Badan koordinasi HMI adalah badan pembantu sebagai perpanjangan tangan Pengurus Besar HMI berkedudukan di satu (1) Provinsi atau lebih. 2. Badko HMI dibentuk untuk mengkoordinir HMI Cabang diwilayah kerjanya sebagai tindak lanjut pendelegasian kewenangan PB HMI. 3. Masa jabatan pengurus Badko disesuaikan dengan masa jabatan pengurus besar.
  • 23. BADANBADANKHUSUS HMI BAGIAN X PASAL 44 STATUS, SIFAT, dan FUNGSI Badan Khusus 1. Badan khusus adalah lembaga yang dibentuk/disahkan oleh struktur pimpinan sebagai wahana beraktifitas di bidang tertentu secara profesional di bawah koordinasi bidang dalam struktur pimpinan setingkat. 2. Badan khusus bersifat semi otonom terhadap struktur pimpinan. 3. Badan khusus dapat memiliki pedoman sendiri yang tidak bertentangan dengan AD/ART dan ketetapan – ketetapan Kongres lainnya. 4. Badan khusus berfungsi sebagai penyalur minat dan bakat anggota dan wahana pengmbangan bidang tertentu yang dinilai strategis.
  • 24. BAKORNAS LAPMI PB HMI LAPMI HMI CABANG