1. Berita terbaru hari ini, terkini di Indonesia
liputan6online Lip6Bisnis
Pengusaha ABG Bisa Bantu Indonesia Jadi Negara Maju
Oleh Syahid Latif
Posted: 27/10/2013 09:31
Direktur PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Witjaksono
Liputan6.com, Jakarta : Indonesia perlu mengembangkan populasi wirausahawan muda
(TeenPreneur) guna meningkatkan rasio wirausahawan di masa mendatang. Rasio wirausahawan
terhadap jumlah penduduk di Indonesia saat ini masih rendah dibandingkan negara tetangga.
Witjaksono, Direktur PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo berharap pembentukan Asosiasi Pergerakan
Ekonomi Islam (APEI) berkontribusi untuk meningkatkan jumlah wirausahawan muda di Indonesia.
Bahkan dirinya siap memberikan pelatihan di sekolah, mulai jenjang SMU hingga mahasiswa.
“Menjadi TeensPreneur memang tidak mudah. Bahkan bisa jadi sedikit lebih berat ketimbang
menjadi pengusaha dewasa. TeensPreneur disamping harus mengurusi bisnisnya, tetap harus
mengerjakan PR dan tugas-tugas sekolah. Belum lagi jika memasuki masa ujian,” jelasnya disela-sela
deklarasi Asosiasi Pergerakan Ekonomi Islam di Jakarta belum lama ini.
Penanaman jiwa enterpreneurship sejak usia dini merupakan salah satu solusi untuk menggerakkan
perekonomian umat muslim di masa mendatang. “Anak-anak muda yang sudah merasakan mencari
uang sendiri akan cenderung berfikir untung-rugi. Dengan demikian mereka akan berpikir belasan
kali untuk melakukan hal-hal yang tidak ada untungnya,” imbuhnya Witjaksono.
Rasio entrepreneur di Indonesia terhadap jumlah penduduk tercatat baru sebesar 1,6%, atau di
bawah standar minimum sebesar 2% sebagai syarat untuk menjadi negara yang perekonomiannya
lebih maju.
Jumlah pengusaha Indonesia tercatat hanya sekitar 3,9 juta dari total 240 juta penduduk, sehingga
tertinggal dalam berbagai bidang dibandingkan negara tetangga.
Semua negara maju saat ini tercatat memiliki rasio entrepreneur terhadap jumlah penduduk di atas
5%. Negara maju seperti Singapura, rasio entrepreneur-nya sudah mencapai 7,2%. Sedangkan
2. Jepang memiliki rasioentrepreneur-nya sekitar 10% meski populasi penduduknya sebanyak 127 juta
jiwa.
Witjaksono menjelaskan untuk bisa mempunyai jiwa wirausaha di Indonesia perlu peran serta
seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah maupun kalangan swasta. Hal ini bisa dilakukan
sejak dini seperti dibangku sekolah menengah atau SMU. “Dengan mendorong para pemuda untuk
aktif dalam dunia usaha, sedikit banyak akan mengurangi kegiatan non-produktif yang umum terjadi
dikalangan remaja seperti tawuran, narkoba, dan kenakalan remaja lainnya,” jelasnya.(Shd)