SlideShare a Scribd company logo
A. Latar Belakang
Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan.
SIM mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu
organisasi karena sangat mempengaruhi terhadap maju mundurnya
sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi yang besar
maupun yang kecil pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda-
beda, tergantung dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada organisasi
tersebut. Sekarang ini, penerapan SIM dalam suatu organisasi pasti akan
melibatkan penggunaan komputer untuk membantu mengolah data yang
ada untuk menjadi informasi yang dibutuhkan.
Komputer dirumuskan sebagai suatu perlengkapan elektronik yang
mengolah data, mampu menerima masukan dan keluaran, dan
mempunyai sifat seperti kecepatan yang tinggi, ketelitian dan
kemampuan menyimpan instruksi-instruksi untuk memecahkan masalah.
Komputer dapat melaksanakan kebanyakan jenis pengolahan informasi
yang dapat dilaksanakan oleh manusia dengan lebih cepat dan dengan
kesalahan-kesalahany ang lebih sediki
Informasi yang tepat, cepat dan akurat akan menjadikan suatu
organisasi menjadi berkembang dengan pesat. Semakin besar suatu
organisasi maka semakin kompleks pengelolaan sistem informasi, karena
data yang diolah menjadi semakin banyak dan bervariasi. Akibat bila
kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan atau
organisasi akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya,
sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat
terganggu yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing
dengan lingkungan pesaingnya.
Informasi merupakan kebutuhan utama manajemen dalam rangka
melaksanakan fungsi-fungsi yang dikumpulkan kepadanya. Tidak
disangkal lagi bahwa keberhasilan manajemen sangat dipengaruhi dan
bergantung pada ketepatan informasi yang disajikan dalam bentuk
laporan, dimana laporan tersebut harus memberi manfaat seoptimal
mungkin dan tidak menyesatkan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Manajemen membutuhkan banyak informasi agar dapat bekerja
secara efisien dan efektif. Informasi yang banyak tersebut tidak mungkin
seluruhnya dapat ditampung oleh manajemen. Untuk itu dibutuhkan suatu
sistem yang dapat mendukung kebutuhan manajemen dalam mengelola
suatu perusahaan/organisasi. Dengan adanya sistem informasi yang baik
diharapkan ttidak adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
dalam perusahaan/organisasi. Selain itu suatu sistem yang baik juga akan
mendorong produktivitas yang tinggi dan memberikan kontribusi atas
tercapainya tujuan organisasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Bagaimanakah konsep pengambilan keputusan dalam SIM ?
2. Bagaimanakah peranan SIM dalam pengambilan keputusan bidang
pendidikan ?
C. Tujuan PenulisanMakalah
1. Untuk mengetahui konsep-konsep pengambilan keputusan
dalam SIM
2. Untuk mengetahui peranan SIM dalam pengambilan keputusan bidang
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DIDALAM SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
A. Kerangka DasarPengambilanKeputusan
Dalam manajemen pengambilan keputusan memegang peranan yang
sangat penting karena keputusan yang diambil oleh manager merupakan
hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya tau
mereka yang bersangkutan dengan organisasi yang ia pimpin. Penting
karena menyangkut semua aspek manajemen. Kesalahan dalam
mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari kerugian
citra sampai pada kerugian uang. Adakalanya keputusan yang diambil
oleh manajer sendiri, tetapi tidak jarang juga bersama staf, tergantung
dari besar kecilnya masalah dan gaya kepemimpinan yang dianut oleh
manajer. Yang jelas pengambilan keputusan tidak bisa diambil secar
sembarang. Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam
rangka pemecahan suatu masalah untuk memperoleh hasil akhir untuk
dilaksanakan.
Ada 3 model sebagai kerangka dasar proses pengambilan keputusan
yang dikemukakan oleh Herbert A. Simon:
Tahap proses dalam
Pengambilan
keputusan
Penjelasan
Pemahaman Menyelidiki lingkungan kondisi yang
memerlukan keputusan. Data mentah
yang diperoleh diolah dan diperiksa
untuk dijadikan petunjuk yang dapat
menetukan masalahnya.
Perancangan Menemukan, mengembangkan dan
menganalisis arah tindakan yang
mungkin dapat digunakan. Hal ini
mengandung proses untuk memahami
masalah untuk menghasilkan cara
pemecahan dan menguji apakah cara
pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
Pemilihan Memilih arah tindakan tertentu dari
semua arah tindakan yang ada. Pilihan
ditentukan dan dilaksanakan.
Dengan demikian, proses pengambilan keputusan dapat dipandang
sebagai arus dari pemahaman sampai perancangan dan pemilihan, tetapi
pada setiap tahap hasilny mungkin dikembalikan lagi ketahap
sebelumnya untuk dimulai lagi. Misalnya, pemilihan mungkin menolak
semua alternatif dan mengembalikannya ketahap perancangan untuk
menghasilkan pemecahan tambahan.
Tiga tahap pengambilan keputusan dalam hubungannya dengan SIM
Tahap proses
pengambilan
keputusan
Hubungan dengan SIM
Pemahaman
Proses penyelidikan mengandung
pemeriksaan data baik dengan cara yang
telah ditentukan maupun dengan cara
khusus. SIM harus memberikan kedua cara
tersebut. Sistem informasi harus meneliti
semua data dan mengajukan permintaan
untuk diuji mengenai situasi yang jelas
menuntut perhatian. Baik SIM maupun
organisasi harus menyediakan saluran
komunikasi untuk masalah yang diketahui
dengan jelas agar disampaikan kepada
organisasi tingkat atas sehingga masalah
tersebut dapat ditangani.
Perancangan
SIM harus mengandung model keputusan
untuk mengolah data dan meprakarsai
pemecahan alternatif. Model harus
membantu menganalisis alternatif.
Pemilihan SIM menjadi paling efektif apabila hasil
perancangan disajikan dalam suatu bentuk
yang mendorong pengambilan keputusan.
Apabila telah dilakukan pemilihan, peranan
SIM berubah menjadi pengumpulan data
untuk umpan balik dan penilaian kemudian.
Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cara tertutup atau
terbuka. Sistem pengambilan keputusan tertutup menganggap bahwa
keputusan dipisahkan dari masukan yang tidak diketahui dari
lingkungannya. Dalam sistem ini, pengambilkeputusan dianggap :
1. Mengetahui semua alternati dan akibat atau hasil masing-masing
alternatif.
2. Mempunyai suatu mode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang
memungkinkan ia membuat urutan alternatif yang disukai.
3. Memilih alternatif yang memaksimumkan sesuatu seperti keuntungan,
volume penjualan, atau kegunaan.
Sistem pengambilan keputusan yang terbuka memandang
keputusan sebagai terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks dan
sbagian tidak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan
proses pengambilan keputusan selanjutnya mempengaruhi lingkungan.
Pengambil keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya
rasional, tetapi lebih banyak menunjukkan rasionalitas hanya dalam batas
yang ditentukan oleh latar belakang, penglihatan alternatif, kemampuan
untuk menangani model keputusan dan sebagainya.
B. Tipe Pengambilan Keputusan
Pembuatan keputusan dapat didefinisikan sebagai penentuan
serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pembuatan
keputusan ini tidak hanya dilakukan oleh manajer puncak, tetapi juga
para manajer menengah dan lini pertama. Setiap jabatan seseorang dalam
organisasi menyangkut berbagai derajat pembuatan keputusan, bahkan
untuk pekerjaan rutin sekalipun dan dalam macam organisasi apapun.
Salah satu metode pengklasifikasian keputusan yang banyak digunakan
adalah menentukan apakah keputusan itu diprogram atau tidak.
Keputusan yang diprogram (programmed decisions) adalah keputusan
yang dibuat menurut kebiasaan, aturan, atau prosedur. Keputusan ini rutin
dan berulang-ulang. Setiap organisasi mempunyai kebijaksanaan tertulis
atau tidak tertulis yang memudahkan pembuatan keputusan dalam situasi
yang berulang dengan membatasi dan menghilangkan alternatif.
Keputusan yang diprogram dapat juga digunakan dalam
penanganan masalah yang kompleks dan rumit. Bola suatu masalah
berulang dan unsur komponen dapat menjadi “calon” pembuatan
keputusan yang diprogram. Sebagai contoh, keputusan tentang besarnya
persediaan untuk menjaga produk tertentu dapat mencakup usaha
pecarian data dan peramalan, kemudian analisis terhadap unsur masalah
yang terpisah tersebut bisa menghasilkan serangkaian keputusan rutin
yang diprogram.
Keputusan yang tidak diprogram adalah keputusan yang
berkenaan dengan masalah khusus, khas, atau tidak biasa. Bila suatu
masalah yang timbul tidak cukup diliput oleh kebijaksanaan atau sangat
penting sehingga perlu penanganan khusus, harus diselesaikan dengan
suatu keputusan yang tidak diprogram. Beberapa contoh masalah yang
memerlukan keputusan yang tidak diprogram antara lain : cara
pengalokasian sumber daya organisasi, penanganan lini produk yang
jatuh dipasaran, atau cara perbaikan hubungan masyarakat. Semakin
tinggi kedudukan dalam organisasi, dibutuhkan kemampuan membuat
keputusan yang tidak diprogram lebih tinggi. Atas dasar alasan ini,
berbagai program latihan manajemen mencoba mengembangkan
kemampuan manajer dalam membuat keputusan yang tidak diprogram.
Teknik – teknik pembuatan keputusan tardisonal dan modern yang
dikemukakan oleh Herbert A. Simon.
Tipe – tipe
keputusan
Teknik – teknik pembuatan keputusan
Tradisional Modern
Diprogram :
Keputusan rutin
dan berulang-ulang
Organisasi
mengembangkan
proses bagi
penanganannya
1. Kebiasaan
2. Kegiatan rutin :
Prosedur
pengoperasian
standar.
3. Struktur organisasi
pengharapan umum
Sistem tujuan saluran
disusun dengan baik.
1. Tekni-tekni riset
Operasi :
Analisa matematik
Model - model
Simulasi komputer.
2. Pengolahan data
elektronik.
Tidak Diprogram :
Keputusan sekali
1. Kebijakan intuisi
dan kreatifitas.
Tekni pemecahan
masalah yang
pakai, disusun tidak
sehat dan
kebijaksanaan.
Ditangani dengan
proses pemecahan
masalah umu.
2. Coba– coba.
3. Seleksi dan latihan
para pelaksana.
diterapkan pada :
a. Latihan membuat
keputusan.
b. Penyusunan
program komputer
“Heuristic”
C. Skala PengukuranPengambilanKeputtusan
1. Skala Nominal
Adalah pengukuran dengan taraf yang paling rendah. Disini suatu objek
digolongkan dengan simbol-simbol atau angka-angka yang bersifat
kualitatif tau kuantutatif. Simbol-simbol atau angka ini dipakai untuk
memberi identitas suatu kelompok tertentu. Misalnya plat nomor
kendaraan yang merupakan skala nominal dan huruf, menerangkan
tempat kendaraan yang bersangkutan terdaftar. Skala ini hanya memberi
gambran tentang perbedaan antar golongan. Untuk melakukan pemilihan
alternatif terbaik pada sejumlah alternatif keputusan dengan skala ini, kita
perlu menghubungkan setiap hasil alternatif yang mempunyai skala
nominal dengan sasaran atau tujuan yang hendak dicapai.
2. Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala pengukuran yang sifatnya kualitatif yang
menunjukkan adanya suatu jenjang urutan preferensi yang dikaitkan pada
suatu tujuan atau kondisi yang ditentukan atau dapat dikatakan bahwa
skala ordinal adalah objek-objek dalam suatu kategori yang mungkin
tidak berbeda dengan objek lainnya. Akan tetapi masing-masing objek
tersebut tergabung dalam suatu hubungan yang bersifat “yang satu lebih
dari yang lain” seperti lbih suka, lebih tinggi, lebih besar dan lebih
sebagainya. Misalnya kota Jakarta lebih megah daripada kota Medan atau
seseorang lebih menyukai merk mobil tertentu daripada merk mobil
lainnya. Akan tetapi dalam hal ini tidak terdapat perbedaan yang bersifat
kuantitatif diantara alternatif-alternatif tersebut
3. Skala Interval
Adalah suatu skala yang mempunyai ciri-ciri skala ordinal, yang
selisih dari tiap-tiap angka atau jenjang preferensi dalam skala tersebut
diketahui besarnya dan kemudian pengukurannya dilakukan lebih teliti.
Hal ini dapat dilakukan dalam pengukuran suhu, yang dikenal dua macam
skala yang dipakai, skala celcius dan skala fahreinheit.
Pengukuran dengan skala interval untuk pembuatan keputusan
dilakukan dengan membuat suatu hubungan yang linear diantara
komponen-komponen tau variabel-varoabel yang diukur. Dalam suatu
perusahaan industri, hal ini biasanya menyangkut kombinasi bahan baku
untuk membuat suatu barang atau produk. Misalnya, suatu pabrik kimia
mempriduksi suatu barang brupa obat-obatan. Disini, produk bisa
dihasilkan dari beberapa kombinasi unsur kimia sebagai alternatif yang
akan dipilih. Dalam hal ini kita akan memilih sebuah kombinasi yang
mebri hasil optimal atau biaya termurah.
4. Skala ratio
Skala ratio adalah suatu skala interval yang mempunyai titik nol yang
nyata. Pengukuran dengan skala ratio untuk pembuatan keputusan paling
mudah dilakukan karena langsung diketahui perbedaan dan perbandingan
jenjang nilai dari setia hasil alternatif.
5. Skala absolut
Skala absolut merupakan ukuran kuatitatif yang jelas dan nayat, yang
dapat diperbandingkan secar langsung. Ukuran ini mempunyai titik nol
langsung yang jelas. Pada hakekatnya, skala ini tidak berbeda dengan
skala ratio.
Berdasarkan uraian dan pembahasan dalam skala pengukuran
pegnambilan keputusan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang proporsional antara situasi atau kondisi dengan jenis serta skala
pengukuran dari setiap alternatif keputusan yang diambil.
D. Tingkat-TingkatPengambilanKeputusan
Pengambilan keputusan berkisar dari sangat rutin dan baku
(terprogram) sampai kompleks (tidak dapat diprogram). Untuk maksud
klasifikasi, maka pada dasarnya ada tiga tingkat pengambilan keputusan.
1. Pengambilan keputusan tingkat strategi.
Pengambilan keputusan strategis dicirikan oleh sejumlah besar ketidak
pastian dan berorientasi ke masa depan. Keputusan-keputusan ini
menetapkan rencana jangka panjang yang akan mempengaruhi
keseluruhan organisasi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa strategi
yang diputuskan itu berhubungan dengan perencanaan jangka panjang
dan meliputi penentuan tujuan, penentuan kebijaksanaan,
pengorganisasian, dan pencapaian keberhasilan organisasi secara
keseluruhan.
2 Pengambilan keputusan tingkat taktis.
Pengambilan keputusan taktis berhubungan dengan kegiatan jangka
pendek dan penentuan sumber daya untuk mencapai tujuan. Bila
pengambilan keputusan strategis sebagian besar mengandung kegiatan
perencanaan yang menyeluruh, pengambilan keputusan taktis
memerlukan gabungan dari kegiatan perencanaan dan pengawasan.
3. Pengambilan keputusan tingkat teknis.
Pada tingkat teknis, standar-standar ditentukan dan output bersifat
deterministic (sifatnya menentukan). Pengambilan keputusan teknis
adalah suatu proses yang dapat menjamin bahwa tugas-tugas spesifik
dapat dilaksanakan dalam cara efektif dan efisien. Tingkat ini lebih
ditekankan pada fungsi pengawasan dan sedikit sekali fungsi
perencanaan. Pada tingkat ini pengambilan keputusan terprogram dapat
dilaksanakan. Dalam banyak organisasi, keputusan-keputusan strategis
dan taktis lebih banyak diambil berdasar intuisi, pengalaman dan
kemampuan interpretasi, daripada berdasar informasi dari sistem
informasi formal.
E. Peran SIM DalamPengambilan Keputusan
Sesuai dengan tujuannya, sistem informasi manajemen diharapkan
mampu membantu setiap orang yang membutuhkan pengambilan
keputusan dengan lebih tepat dan akurat. Namun disadari bahwa dengan
berbagai peran yang dimiliki dalam aktivitas yang dilaksanakannya,
setiap orang berusaha untuk dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab
yang dibebankan kepadanya dengan baik.
Dalam usaha memecahkan suatu masalah, pemecah masalah mungkin
membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan
yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau
mengurangi dampak negatif, atau untuk memanfaatkan kesempatan.
Kondisi ini menjadi tidak mudah dengan semakin rumitnya aktivitas
dan keterbatasan sumber daya yang tersedia. Apalagi informasi yang
dibutuhkan tidak berasal langsung dari sumbernya. Untuk itu manajemen
sebagai pengguna informasi membutuhkan suatu sistem pendukung
(support systems) yang mampu meningkatkan pengambilan
keputusannya, Sistem Informasi Manajemen terutama untuk kondisi yang
tidak terstruktur atau pun sistem pendukung untuk tingkatan tertentu saja.
Ada dua alasan penting mengapa manajemen membutuhkan sistem
pendukung yang mampu untuk meningkatkan pengambilan
keputusannya.
1. Keputusan untuk membangun sistem informasi yang dapat memenuhi
kebutuhan manajemen tingkat atas.
Dengan hanya mengandalkan sistem informasi manajemen tanpa
bantuan sistem pendukungnya, sulit bagi manajemen terutama di tingkat
atas untuk mengambil keputusan yang strategis. Hal ini disebabkan
karena umumnya pengambilan keputusan yang strategis tersebut lebih
bersifat kebijakan dengan dampak luas dan/atau pada situasi yang tidak
terstruktur.
Contoh:
Terkait dengan kelangkaan BBM dibeberapa wilayah di Indonesia telah
mendorong upaya beberapa pihak yang tidak bertanggungjawab untuk
melakukan penimbunan. Untuk itu manajemen di Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai lembaga pengatur yang
bertanggungjawab untuk memerintahkan Pertamina yang mengelola
BBM harus dengan cepat mengambil keputusan yang strategis atas gejala
penimbunan sehingga dapat mengatur strategi distribusi dan pemasaran
dalam upaya mengatasi kelangkaan dan penimbunan.
2. Kebutuhan untuk menciptakan pelaporan dan proses pengambilan
keputusan yang memiliki arti (makna).
Manajemen di sini di doronguntuk bagaimana mengembangkan
pelaporan yang lebih baik lagi untuk pengukuran kinerja aktivitas yang
dilaksanakannya dan menginformasikan berbagai tipe pengambilan
keputusan yang baru. Dengan bantuan sistem pendukung yang disiapkan,
maka hal ini akan lebih memungkinkan manajemen untuk mendapatkan
pelaporan dan proses pengambilan keputusan yang lebih baik lagi.
Selain dua alasan yang dikemukakan di atas, masih ada beberapa alasan
lainnya mengapa sistem pendukung dibutuhkan dalam melengkapi sistem
informasi manajemen yang ada, yaitu:
1. Untuk melengkapi sistem informasi manajemen yang tersedia adalah
karena sistem ini tentunya akan lebih mempercepat perhitungan,
2. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan sistem informasi manajemen
yang ada terutama dalam menyajikan informasi yang tidak terstruktur
atau informasi yang hanya diperuntukkan untuk manajemen tingkat atas,
3. Untuk meningkatkan kemampuan dalam pemrosesan dan penyimpanan
data dan informasi, mengurangi biaya, mendukung aspek teknis dalam
pengambilan keputusan, dan untuk mendukung kualitas, dan memberikan
keunggulan kompetitif bagi penggunanya.
Banyak sistem pendukung yang tersedia dan mampu melengkapi sistem
informasi manajemen yang ada. Beberapa sistem pendukung yang akan
dibahas di sini, di antaranya adalah:
• Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan/Decision-Support Systems
(DSS)
• Sistem Kelompok Pendukung Pengambilan Keputusan/Group Decision-
Support Systems (GDSS)
• Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Eksekutif/Executive-
SupportSystems (ESS)
• Sistem Pakar/Expert System
Keempat sistem pendukung tersebut, dapat mendukung pengambilan
keputusan dengan sejumlah cara. Sistem pendukung ini dapat dengan
otomatis melakukan prosedur-prosedurpengambilan keputusan tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan mencapai tujuan organisasi. Salah mengambil keputusan
dapat berakibat pada organisasi yang dapat dirasakan langsung dan
mempengaruhi pengambilan keputusan dimasa datang. Pengambilan
keputusan merupakan proses identifikasi berbagai alternatif solusi
terhadap permasalahan organisasi.
Sistem informasi manajemen menyediakan informasi setiap orang untuk
pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan akurat dalam
memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi. SIM dan sistem
pendukung keputusan merupakan aspek desain informatika
organisasional yang memberikan suatu pengeruh besar

More Related Content

What's hot

Tugas sistem informasi manajemen muhammad iqbal razif 43217010028
Tugas sistem informasi manajemen muhammad iqbal razif 43217010028Tugas sistem informasi manajemen muhammad iqbal razif 43217010028
Tugas sistem informasi manajemen muhammad iqbal razif 43217010028
Iqbal Ajib
 
Sistem pengambilan keputusan
Sistem pengambilan keputusanSistem pengambilan keputusan
Sistem pengambilan keputusan
Denka Amalia Putri
 
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018
Universitas Terbuka
 
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
klaravita
 
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
Namira Jasmine
 
Pendekatan sistem
Pendekatan sistemPendekatan sistem
Pendekatan sistem
Rifai Aulia
 
Sistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung dalam Pengambilan KeputusanSistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
Lutfi Koto
 
Konsep Pengambilan keputusan
Konsep Pengambilan keputusan Konsep Pengambilan keputusan
Konsep Pengambilan keputusan
Denka Amalia Putri
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen Lelys x'Trezz
 
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPR
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPRImplementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPR
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPR
AzhyqaRereanticaMart
 
SI PI
SI PISI PI
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusanArtikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
MegaNurastuti
 
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengam...
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Sistem Pendukung Pengam...SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Sistem Pendukung Pengam...
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengam...
Universitas Mercu Buana
 
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSANIMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
SitiAisyahMaudina
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
Azharan Dhani
 
Tugas administrasi pendidikan kel 6
Tugas administrasi pendidikan kel 6Tugas administrasi pendidikan kel 6
Tugas administrasi pendidikan kel 6Viki Dita
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenWildan Zanett
 
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pemanfaatan sis...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pemanfaatan sis...Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pemanfaatan sis...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pemanfaatan sis...
Universitas Mercu Buana
 
Pemanfaatan Teknologi Informasi Sistem Pengambilan Keputusan Pada PT. Garuda ...
Pemanfaatan Teknologi Informasi Sistem Pengambilan Keputusan Pada PT. Garuda ...Pemanfaatan Teknologi Informasi Sistem Pengambilan Keputusan Pada PT. Garuda ...
Pemanfaatan Teknologi Informasi Sistem Pengambilan Keputusan Pada PT. Garuda ...
Jenifer Andalangi
 

What's hot (19)

Tugas sistem informasi manajemen muhammad iqbal razif 43217010028
Tugas sistem informasi manajemen muhammad iqbal razif 43217010028Tugas sistem informasi manajemen muhammad iqbal razif 43217010028
Tugas sistem informasi manajemen muhammad iqbal razif 43217010028
 
Sistem pengambilan keputusan
Sistem pengambilan keputusanSistem pengambilan keputusan
Sistem pengambilan keputusan
 
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018
 
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
Tugas pemanfatan teknologi informasi sistem pengambil keputusan pt. wanaartha...
 
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
 
Pendekatan sistem
Pendekatan sistemPendekatan sistem
Pendekatan sistem
 
Sistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung dalam Pengambilan KeputusanSistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
 
Konsep Pengambilan keputusan
Konsep Pengambilan keputusan Konsep Pengambilan keputusan
Konsep Pengambilan keputusan
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen
 
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPR
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPRImplementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPR
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPR
 
SI PI
SI PISI PI
SI PI
 
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusanArtikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
 
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengam...
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Sistem Pendukung Pengam...SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,  Sistem Pendukung Pengam...
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengam...
 
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSANIMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
Tugas administrasi pendidikan kel 6
Tugas administrasi pendidikan kel 6Tugas administrasi pendidikan kel 6
Tugas administrasi pendidikan kel 6
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
 
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pemanfaatan sis...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pemanfaatan sis...Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pemanfaatan sis...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pemanfaatan sis...
 
Pemanfaatan Teknologi Informasi Sistem Pengambilan Keputusan Pada PT. Garuda ...
Pemanfaatan Teknologi Informasi Sistem Pengambilan Keputusan Pada PT. Garuda ...Pemanfaatan Teknologi Informasi Sistem Pengambilan Keputusan Pada PT. Garuda ...
Pemanfaatan Teknologi Informasi Sistem Pengambilan Keputusan Pada PT. Garuda ...
 

Viewers also liked

Computer dan OS
Computer dan OSComputer dan OS
Computer dan OS
Sirojul Athfal Karadenan
 
uLearning tendencias
uLearning tendenciasuLearning tendencias
uLearning tendencias
ULearning OExcell
 
Confluencia del e learning con la enseñanza convencional
Confluencia del e learning con la enseñanza convencionalConfluencia del e learning con la enseñanza convencional
Confluencia del e learning con la enseñanza convencional
LorenaGonzalezA
 
E ship t shirt final
E ship t shirt finalE ship t shirt final
E ship t shirt final
University of Wisconsin Madison
 
Seminário de Sistemas Embarcados - Análise sobre Super Nintendo e PlayStation 4
Seminário de Sistemas Embarcados - Análise sobre Super Nintendo e PlayStation 4Seminário de Sistemas Embarcados - Análise sobre Super Nintendo e PlayStation 4
Seminário de Sistemas Embarcados - Análise sobre Super Nintendo e PlayStation 4
Thiago Fortunato
 
Felix hernandez
Felix hernandezFelix hernandez
Felix hernandez
Felix Hernandez
 
10 cara Paling Ampuh Meningkatkan Kinerja Windows 7
10 cara Paling Ampuh Meningkatkan Kinerja Windows 710 cara Paling Ampuh Meningkatkan Kinerja Windows 7
10 cara Paling Ampuh Meningkatkan Kinerja Windows 7
Sirojul Athfal Karadenan
 
Emergency plumbers london
Emergency plumbers londonEmergency plumbers london
Emergency plumbers londonBosskinton123
 
交大傳播所徵聘教師
交大傳播所徵聘教師交大傳播所徵聘教師
交大傳播所徵聘教師
Uiuc Tsa
 
20 Cara Terbaik Mempercepat Windows 7
20 Cara Terbaik Mempercepat Windows 720 Cara Terbaik Mempercepat Windows 7
20 Cara Terbaik Mempercepat Windows 7
Sirojul Athfal Karadenan
 
Al -Qur'an & sains
Al -Qur'an & sainsAl -Qur'an & sains
Al -Qur'an & sains
Sirojul Athfal Karadenan
 
Riesgos ocupacionales
Riesgos ocupacionalesRiesgos ocupacionales
Riesgos ocupacionalesMairin Nuñez
 
Arquitetura egípcia
Arquitetura egípciaArquitetura egípcia
Arquitetura egípcia
Cris Chaves
 

Viewers also liked (16)

Computer dan OS
Computer dan OSComputer dan OS
Computer dan OS
 
uLearning tendencias
uLearning tendenciasuLearning tendencias
uLearning tendencias
 
Confluencia del e learning con la enseñanza convencional
Confluencia del e learning con la enseñanza convencionalConfluencia del e learning con la enseñanza convencional
Confluencia del e learning con la enseñanza convencional
 
E ship t shirt final
E ship t shirt finalE ship t shirt final
E ship t shirt final
 
Seminário de Sistemas Embarcados - Análise sobre Super Nintendo e PlayStation 4
Seminário de Sistemas Embarcados - Análise sobre Super Nintendo e PlayStation 4Seminário de Sistemas Embarcados - Análise sobre Super Nintendo e PlayStation 4
Seminário de Sistemas Embarcados - Análise sobre Super Nintendo e PlayStation 4
 
Boiler installation
Boiler installationBoiler installation
Boiler installation
 
Felix hernandez
Felix hernandezFelix hernandez
Felix hernandez
 
London plumbers
London plumbersLondon plumbers
London plumbers
 
10 cara Paling Ampuh Meningkatkan Kinerja Windows 7
10 cara Paling Ampuh Meningkatkan Kinerja Windows 710 cara Paling Ampuh Meningkatkan Kinerja Windows 7
10 cara Paling Ampuh Meningkatkan Kinerja Windows 7
 
Emergency plumbers london
Emergency plumbers londonEmergency plumbers london
Emergency plumbers london
 
交大傳播所徵聘教師
交大傳播所徵聘教師交大傳播所徵聘教師
交大傳播所徵聘教師
 
20 Cara Terbaik Mempercepat Windows 7
20 Cara Terbaik Mempercepat Windows 720 Cara Terbaik Mempercepat Windows 7
20 Cara Terbaik Mempercepat Windows 7
 
Al -Qur'an & sains
Al -Qur'an & sainsAl -Qur'an & sains
Al -Qur'an & sains
 
Riesgos ocupacionales
Riesgos ocupacionalesRiesgos ocupacionales
Riesgos ocupacionales
 
DDD with Behat
DDD with BehatDDD with Behat
DDD with Behat
 
Arquitetura egípcia
Arquitetura egípciaArquitetura egípcia
Arquitetura egípcia
 

Similar to A

SIM, Novi Irnawati, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Novi Irnawati, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017SIM, Novi Irnawati, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Novi Irnawati, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
Novi Irnawati
 
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Alfi Nurfazri
 
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
Yasmin Al-Hakim
 
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan KeputusanSistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan KeputusanWildan Zanett
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
Agusyunus2
 
Sim, feby ratna sari hapzi ali, sistem pengambilan keputusan dalam organisasi...
Sim, feby ratna sari hapzi ali, sistem pengambilan keputusan dalam organisasi...Sim, feby ratna sari hapzi ali, sistem pengambilan keputusan dalam organisasi...
Sim, feby ratna sari hapzi ali, sistem pengambilan keputusan dalam organisasi...
febyratnasari
 
SIM_feby ratna sari_hapzi ali_sistem pengambilan keputusan dalam organisasi_u...
SIM_feby ratna sari_hapzi ali_sistem pengambilan keputusan dalam organisasi_u...SIM_feby ratna sari_hapzi ali_sistem pengambilan keputusan dalam organisasi_u...
SIM_feby ratna sari_hapzi ali_sistem pengambilan keputusan dalam organisasi_u...
feby ratna
 
Materi Decision support systems (DSS) Pertemuan 1
Materi Decision support systems (DSS) Pertemuan 1Materi Decision support systems (DSS) Pertemuan 1
Materi Decision support systems (DSS) Pertemuan 1
enruerisnurkholis
 
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasi
Mis2013   chapter 1-pengantar manajemen informasiMis2013   chapter 1-pengantar manajemen informasi
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasiAndi Iswoyo
 
DSS Introduction (I)
DSS Introduction (I)DSS Introduction (I)
DSS Introduction (I)
Shary Armonitha
 
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT. INDONIC TANGERAN...
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN  PADA PT. INDONIC TANGERAN...IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN  PADA PT. INDONIC TANGERAN...
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT. INDONIC TANGERAN...
SitiNurAzizahPutriHe
 
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
Pratiwi Rosantry
 
Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...
Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...
Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...
AndreasTanjaya_43218120078
 
Adam Dermawan Mercu Buana, Sistem Pengambilan Keputusan
Adam Dermawan Mercu Buana, Sistem Pengambilan KeputusanAdam Dermawan Mercu Buana, Sistem Pengambilan Keputusan
Adam Dermawan Mercu Buana, Sistem Pengambilan Keputusan
adamdermawan97
 
SIM1, Khairul Anwar, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM1, Khairul Anwar, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017SIM1, Khairul Anwar, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM1, Khairul Anwar, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017
khairul anwar
 
Tugas sistem informasi management tm 12
Tugas sistem informasi management tm 12Tugas sistem informasi management tm 12
Tugas sistem informasi management tm 12
RirihrahmahPutri
 
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptxPRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
AgungWahyudi66
 
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Ismania1912
 
SIM, Putri Sarining Katrisna, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung ...
SIM, Putri Sarining Katrisna, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung ...SIM, Putri Sarining Katrisna, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung ...
SIM, Putri Sarining Katrisna, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung ...
PutriSari0697
 
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
Fadli2727
 

Similar to A (20)

SIM, Novi Irnawati, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Novi Irnawati, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017SIM, Novi Irnawati, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Novi Irnawati, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017
 
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
 
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
 
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan KeputusanSistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen: Pengambilan Keputusan
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
 
Sim, feby ratna sari hapzi ali, sistem pengambilan keputusan dalam organisasi...
Sim, feby ratna sari hapzi ali, sistem pengambilan keputusan dalam organisasi...Sim, feby ratna sari hapzi ali, sistem pengambilan keputusan dalam organisasi...
Sim, feby ratna sari hapzi ali, sistem pengambilan keputusan dalam organisasi...
 
SIM_feby ratna sari_hapzi ali_sistem pengambilan keputusan dalam organisasi_u...
SIM_feby ratna sari_hapzi ali_sistem pengambilan keputusan dalam organisasi_u...SIM_feby ratna sari_hapzi ali_sistem pengambilan keputusan dalam organisasi_u...
SIM_feby ratna sari_hapzi ali_sistem pengambilan keputusan dalam organisasi_u...
 
Materi Decision support systems (DSS) Pertemuan 1
Materi Decision support systems (DSS) Pertemuan 1Materi Decision support systems (DSS) Pertemuan 1
Materi Decision support systems (DSS) Pertemuan 1
 
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasi
Mis2013   chapter 1-pengantar manajemen informasiMis2013   chapter 1-pengantar manajemen informasi
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasi
 
DSS Introduction (I)
DSS Introduction (I)DSS Introduction (I)
DSS Introduction (I)
 
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT. INDONIC TANGERAN...
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN  PADA PT. INDONIC TANGERAN...IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN  PADA PT. INDONIC TANGERAN...
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT. INDONIC TANGERAN...
 
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
 
Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...
Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...
Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...
 
Adam Dermawan Mercu Buana, Sistem Pengambilan Keputusan
Adam Dermawan Mercu Buana, Sistem Pengambilan KeputusanAdam Dermawan Mercu Buana, Sistem Pengambilan Keputusan
Adam Dermawan Mercu Buana, Sistem Pengambilan Keputusan
 
SIM1, Khairul Anwar, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM1, Khairul Anwar, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017SIM1, Khairul Anwar, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM1, Khairul Anwar, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017
 
Tugas sistem informasi management tm 12
Tugas sistem informasi management tm 12Tugas sistem informasi management tm 12
Tugas sistem informasi management tm 12
 
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptxPRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
 
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
 
SIM, Putri Sarining Katrisna, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung ...
SIM, Putri Sarining Katrisna, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung ...SIM, Putri Sarining Katrisna, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung ...
SIM, Putri Sarining Katrisna, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung ...
 
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
 

Recently uploaded

Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 

Recently uploaded (10)

Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 

A

  • 1.
  • 2. A. Latar Belakang Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. SIM mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu organisasi karena sangat mempengaruhi terhadap maju mundurnya sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi yang besar maupun yang kecil pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda- beda, tergantung dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada organisasi tersebut. Sekarang ini, penerapan SIM dalam suatu organisasi pasti akan melibatkan penggunaan komputer untuk membantu mengolah data yang ada untuk menjadi informasi yang dibutuhkan. Komputer dirumuskan sebagai suatu perlengkapan elektronik yang mengolah data, mampu menerima masukan dan keluaran, dan mempunyai sifat seperti kecepatan yang tinggi, ketelitian dan kemampuan menyimpan instruksi-instruksi untuk memecahkan masalah. Komputer dapat melaksanakan kebanyakan jenis pengolahan informasi yang dapat dilaksanakan oleh manusia dengan lebih cepat dan dengan kesalahan-kesalahany ang lebih sediki Informasi yang tepat, cepat dan akurat akan menjadikan suatu organisasi menjadi berkembang dengan pesat. Semakin besar suatu organisasi maka semakin kompleks pengelolaan sistem informasi, karena data yang diolah menjadi semakin banyak dan bervariasi. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan atau organisasi akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat
  • 3. terganggu yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Informasi merupakan kebutuhan utama manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi yang dikumpulkan kepadanya. Tidak disangkal lagi bahwa keberhasilan manajemen sangat dipengaruhi dan bergantung pada ketepatan informasi yang disajikan dalam bentuk laporan, dimana laporan tersebut harus memberi manfaat seoptimal mungkin dan tidak menyesatkan bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Manajemen membutuhkan banyak informasi agar dapat bekerja secara efisien dan efektif. Informasi yang banyak tersebut tidak mungkin seluruhnya dapat ditampung oleh manajemen. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat mendukung kebutuhan manajemen dalam mengelola suatu perusahaan/organisasi. Dengan adanya sistem informasi yang baik diharapkan ttidak adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam perusahaan/organisasi. Selain itu suatu sistem yang baik juga akan mendorong produktivitas yang tinggi dan memberikan kontribusi atas tercapainya tujuan organisasi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 1. Bagaimanakah konsep pengambilan keputusan dalam SIM ? 2. Bagaimanakah peranan SIM dalam pengambilan keputusan bidang pendidikan ? C. Tujuan PenulisanMakalah
  • 4. 1. Untuk mengetahui konsep-konsep pengambilan keputusan dalam SIM 2. Untuk mengetahui peranan SIM dalam pengambilan keputusan bidang pendidikan. BAB II PEMBAHASAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DIDALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN A. Kerangka DasarPengambilanKeputusan
  • 5. Dalam manajemen pengambilan keputusan memegang peranan yang sangat penting karena keputusan yang diambil oleh manager merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya tau mereka yang bersangkutan dengan organisasi yang ia pimpin. Penting karena menyangkut semua aspek manajemen. Kesalahan dalam mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai pada kerugian uang. Adakalanya keputusan yang diambil oleh manajer sendiri, tetapi tidak jarang juga bersama staf, tergantung dari besar kecilnya masalah dan gaya kepemimpinan yang dianut oleh manajer. Yang jelas pengambilan keputusan tidak bisa diambil secar sembarang. Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam rangka pemecahan suatu masalah untuk memperoleh hasil akhir untuk dilaksanakan. Ada 3 model sebagai kerangka dasar proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Herbert A. Simon: Tahap proses dalam Pengambilan keputusan Penjelasan Pemahaman Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat menetukan masalahnya. Perancangan Menemukan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara
  • 6. pemecahan dan menguji apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan. Pemilihan Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan. Dengan demikian, proses pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai arus dari pemahaman sampai perancangan dan pemilihan, tetapi pada setiap tahap hasilny mungkin dikembalikan lagi ketahap sebelumnya untuk dimulai lagi. Misalnya, pemilihan mungkin menolak semua alternatif dan mengembalikannya ketahap perancangan untuk menghasilkan pemecahan tambahan. Tiga tahap pengambilan keputusan dalam hubungannya dengan SIM Tahap proses pengambilan keputusan Hubungan dengan SIM Pemahaman Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem informasi harus meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang jelas menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah
  • 7. tersebut dapat ditangani. Perancangan SIM harus mengandung model keputusan untuk mengolah data dan meprakarsai pemecahan alternatif. Model harus membantu menganalisis alternatif. Pemilihan SIM menjadi paling efektif apabila hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian. Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cara tertutup atau terbuka. Sistem pengambilan keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisahkan dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungannya. Dalam sistem ini, pengambilkeputusan dianggap : 1. Mengetahui semua alternati dan akibat atau hasil masing-masing alternatif. 2. Mempunyai suatu mode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan ia membuat urutan alternatif yang disukai. 3. Memilih alternatif yang memaksimumkan sesuatu seperti keuntungan, volume penjualan, atau kegunaan. Sistem pengambilan keputusan yang terbuka memandang keputusan sebagai terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks dan sbagian tidak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan proses pengambilan keputusan selanjutnya mempengaruhi lingkungan.
  • 8. Pengambil keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak menunjukkan rasionalitas hanya dalam batas yang ditentukan oleh latar belakang, penglihatan alternatif, kemampuan untuk menangani model keputusan dan sebagainya. B. Tipe Pengambilan Keputusan Pembuatan keputusan dapat didefinisikan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan ini tidak hanya dilakukan oleh manajer puncak, tetapi juga para manajer menengah dan lini pertama. Setiap jabatan seseorang dalam organisasi menyangkut berbagai derajat pembuatan keputusan, bahkan untuk pekerjaan rutin sekalipun dan dalam macam organisasi apapun. Salah satu metode pengklasifikasian keputusan yang banyak digunakan adalah menentukan apakah keputusan itu diprogram atau tidak. Keputusan yang diprogram (programmed decisions) adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan, atau prosedur. Keputusan ini rutin dan berulang-ulang. Setiap organisasi mempunyai kebijaksanaan tertulis atau tidak tertulis yang memudahkan pembuatan keputusan dalam situasi yang berulang dengan membatasi dan menghilangkan alternatif. Keputusan yang diprogram dapat juga digunakan dalam penanganan masalah yang kompleks dan rumit. Bola suatu masalah berulang dan unsur komponen dapat menjadi “calon” pembuatan keputusan yang diprogram. Sebagai contoh, keputusan tentang besarnya persediaan untuk menjaga produk tertentu dapat mencakup usaha pecarian data dan peramalan, kemudian analisis terhadap unsur masalah yang terpisah tersebut bisa menghasilkan serangkaian keputusan rutin yang diprogram.
  • 9. Keputusan yang tidak diprogram adalah keputusan yang berkenaan dengan masalah khusus, khas, atau tidak biasa. Bila suatu masalah yang timbul tidak cukup diliput oleh kebijaksanaan atau sangat penting sehingga perlu penanganan khusus, harus diselesaikan dengan suatu keputusan yang tidak diprogram. Beberapa contoh masalah yang memerlukan keputusan yang tidak diprogram antara lain : cara pengalokasian sumber daya organisasi, penanganan lini produk yang jatuh dipasaran, atau cara perbaikan hubungan masyarakat. Semakin tinggi kedudukan dalam organisasi, dibutuhkan kemampuan membuat keputusan yang tidak diprogram lebih tinggi. Atas dasar alasan ini, berbagai program latihan manajemen mencoba mengembangkan kemampuan manajer dalam membuat keputusan yang tidak diprogram. Teknik – teknik pembuatan keputusan tardisonal dan modern yang dikemukakan oleh Herbert A. Simon. Tipe – tipe keputusan Teknik – teknik pembuatan keputusan Tradisional Modern Diprogram : Keputusan rutin dan berulang-ulang Organisasi mengembangkan proses bagi penanganannya 1. Kebiasaan 2. Kegiatan rutin : Prosedur pengoperasian standar. 3. Struktur organisasi pengharapan umum Sistem tujuan saluran disusun dengan baik. 1. Tekni-tekni riset Operasi : Analisa matematik Model - model Simulasi komputer. 2. Pengolahan data elektronik. Tidak Diprogram : Keputusan sekali 1. Kebijakan intuisi dan kreatifitas. Tekni pemecahan masalah yang
  • 10. pakai, disusun tidak sehat dan kebijaksanaan. Ditangani dengan proses pemecahan masalah umu. 2. Coba– coba. 3. Seleksi dan latihan para pelaksana. diterapkan pada : a. Latihan membuat keputusan. b. Penyusunan program komputer “Heuristic” C. Skala PengukuranPengambilanKeputtusan 1. Skala Nominal Adalah pengukuran dengan taraf yang paling rendah. Disini suatu objek digolongkan dengan simbol-simbol atau angka-angka yang bersifat kualitatif tau kuantutatif. Simbol-simbol atau angka ini dipakai untuk memberi identitas suatu kelompok tertentu. Misalnya plat nomor kendaraan yang merupakan skala nominal dan huruf, menerangkan tempat kendaraan yang bersangkutan terdaftar. Skala ini hanya memberi gambran tentang perbedaan antar golongan. Untuk melakukan pemilihan alternatif terbaik pada sejumlah alternatif keputusan dengan skala ini, kita perlu menghubungkan setiap hasil alternatif yang mempunyai skala nominal dengan sasaran atau tujuan yang hendak dicapai. 2. Skala Ordinal Skala ordinal adalah skala pengukuran yang sifatnya kualitatif yang menunjukkan adanya suatu jenjang urutan preferensi yang dikaitkan pada suatu tujuan atau kondisi yang ditentukan atau dapat dikatakan bahwa skala ordinal adalah objek-objek dalam suatu kategori yang mungkin
  • 11. tidak berbeda dengan objek lainnya. Akan tetapi masing-masing objek tersebut tergabung dalam suatu hubungan yang bersifat “yang satu lebih dari yang lain” seperti lbih suka, lebih tinggi, lebih besar dan lebih sebagainya. Misalnya kota Jakarta lebih megah daripada kota Medan atau seseorang lebih menyukai merk mobil tertentu daripada merk mobil lainnya. Akan tetapi dalam hal ini tidak terdapat perbedaan yang bersifat kuantitatif diantara alternatif-alternatif tersebut 3. Skala Interval Adalah suatu skala yang mempunyai ciri-ciri skala ordinal, yang selisih dari tiap-tiap angka atau jenjang preferensi dalam skala tersebut diketahui besarnya dan kemudian pengukurannya dilakukan lebih teliti. Hal ini dapat dilakukan dalam pengukuran suhu, yang dikenal dua macam skala yang dipakai, skala celcius dan skala fahreinheit. Pengukuran dengan skala interval untuk pembuatan keputusan dilakukan dengan membuat suatu hubungan yang linear diantara komponen-komponen tau variabel-varoabel yang diukur. Dalam suatu perusahaan industri, hal ini biasanya menyangkut kombinasi bahan baku untuk membuat suatu barang atau produk. Misalnya, suatu pabrik kimia mempriduksi suatu barang brupa obat-obatan. Disini, produk bisa dihasilkan dari beberapa kombinasi unsur kimia sebagai alternatif yang akan dipilih. Dalam hal ini kita akan memilih sebuah kombinasi yang mebri hasil optimal atau biaya termurah. 4. Skala ratio Skala ratio adalah suatu skala interval yang mempunyai titik nol yang nyata. Pengukuran dengan skala ratio untuk pembuatan keputusan paling
  • 12. mudah dilakukan karena langsung diketahui perbedaan dan perbandingan jenjang nilai dari setia hasil alternatif. 5. Skala absolut Skala absolut merupakan ukuran kuatitatif yang jelas dan nayat, yang dapat diperbandingkan secar langsung. Ukuran ini mempunyai titik nol langsung yang jelas. Pada hakekatnya, skala ini tidak berbeda dengan skala ratio. Berdasarkan uraian dan pembahasan dalam skala pengukuran pegnambilan keputusan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang proporsional antara situasi atau kondisi dengan jenis serta skala pengukuran dari setiap alternatif keputusan yang diambil. D. Tingkat-TingkatPengambilanKeputusan Pengambilan keputusan berkisar dari sangat rutin dan baku (terprogram) sampai kompleks (tidak dapat diprogram). Untuk maksud klasifikasi, maka pada dasarnya ada tiga tingkat pengambilan keputusan. 1. Pengambilan keputusan tingkat strategi. Pengambilan keputusan strategis dicirikan oleh sejumlah besar ketidak pastian dan berorientasi ke masa depan. Keputusan-keputusan ini menetapkan rencana jangka panjang yang akan mempengaruhi keseluruhan organisasi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa strategi yang diputuskan itu berhubungan dengan perencanaan jangka panjang dan meliputi penentuan tujuan, penentuan kebijaksanaan, pengorganisasian, dan pencapaian keberhasilan organisasi secara keseluruhan.
  • 13. 2 Pengambilan keputusan tingkat taktis. Pengambilan keputusan taktis berhubungan dengan kegiatan jangka pendek dan penentuan sumber daya untuk mencapai tujuan. Bila pengambilan keputusan strategis sebagian besar mengandung kegiatan perencanaan yang menyeluruh, pengambilan keputusan taktis memerlukan gabungan dari kegiatan perencanaan dan pengawasan. 3. Pengambilan keputusan tingkat teknis. Pada tingkat teknis, standar-standar ditentukan dan output bersifat deterministic (sifatnya menentukan). Pengambilan keputusan teknis adalah suatu proses yang dapat menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilaksanakan dalam cara efektif dan efisien. Tingkat ini lebih ditekankan pada fungsi pengawasan dan sedikit sekali fungsi perencanaan. Pada tingkat ini pengambilan keputusan terprogram dapat dilaksanakan. Dalam banyak organisasi, keputusan-keputusan strategis dan taktis lebih banyak diambil berdasar intuisi, pengalaman dan kemampuan interpretasi, daripada berdasar informasi dari sistem informasi formal. E. Peran SIM DalamPengambilan Keputusan Sesuai dengan tujuannya, sistem informasi manajemen diharapkan mampu membantu setiap orang yang membutuhkan pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan akurat. Namun disadari bahwa dengan berbagai peran yang dimiliki dalam aktivitas yang dilaksanakannya, setiap orang berusaha untuk dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya dengan baik. Dalam usaha memecahkan suatu masalah, pemecah masalah mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan
  • 14. yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif, atau untuk memanfaatkan kesempatan. Kondisi ini menjadi tidak mudah dengan semakin rumitnya aktivitas dan keterbatasan sumber daya yang tersedia. Apalagi informasi yang dibutuhkan tidak berasal langsung dari sumbernya. Untuk itu manajemen sebagai pengguna informasi membutuhkan suatu sistem pendukung (support systems) yang mampu meningkatkan pengambilan keputusannya, Sistem Informasi Manajemen terutama untuk kondisi yang tidak terstruktur atau pun sistem pendukung untuk tingkatan tertentu saja. Ada dua alasan penting mengapa manajemen membutuhkan sistem pendukung yang mampu untuk meningkatkan pengambilan keputusannya. 1. Keputusan untuk membangun sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan manajemen tingkat atas. Dengan hanya mengandalkan sistem informasi manajemen tanpa bantuan sistem pendukungnya, sulit bagi manajemen terutama di tingkat atas untuk mengambil keputusan yang strategis. Hal ini disebabkan karena umumnya pengambilan keputusan yang strategis tersebut lebih bersifat kebijakan dengan dampak luas dan/atau pada situasi yang tidak terstruktur. Contoh: Terkait dengan kelangkaan BBM dibeberapa wilayah di Indonesia telah mendorong upaya beberapa pihak yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan penimbunan. Untuk itu manajemen di Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai lembaga pengatur yang bertanggungjawab untuk memerintahkan Pertamina yang mengelola BBM harus dengan cepat mengambil keputusan yang strategis atas gejala
  • 15. penimbunan sehingga dapat mengatur strategi distribusi dan pemasaran dalam upaya mengatasi kelangkaan dan penimbunan. 2. Kebutuhan untuk menciptakan pelaporan dan proses pengambilan keputusan yang memiliki arti (makna). Manajemen di sini di doronguntuk bagaimana mengembangkan pelaporan yang lebih baik lagi untuk pengukuran kinerja aktivitas yang dilaksanakannya dan menginformasikan berbagai tipe pengambilan keputusan yang baru. Dengan bantuan sistem pendukung yang disiapkan, maka hal ini akan lebih memungkinkan manajemen untuk mendapatkan pelaporan dan proses pengambilan keputusan yang lebih baik lagi. Selain dua alasan yang dikemukakan di atas, masih ada beberapa alasan lainnya mengapa sistem pendukung dibutuhkan dalam melengkapi sistem informasi manajemen yang ada, yaitu: 1. Untuk melengkapi sistem informasi manajemen yang tersedia adalah karena sistem ini tentunya akan lebih mempercepat perhitungan, 2. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan sistem informasi manajemen yang ada terutama dalam menyajikan informasi yang tidak terstruktur atau informasi yang hanya diperuntukkan untuk manajemen tingkat atas, 3. Untuk meningkatkan kemampuan dalam pemrosesan dan penyimpanan data dan informasi, mengurangi biaya, mendukung aspek teknis dalam pengambilan keputusan, dan untuk mendukung kualitas, dan memberikan keunggulan kompetitif bagi penggunanya. Banyak sistem pendukung yang tersedia dan mampu melengkapi sistem informasi manajemen yang ada. Beberapa sistem pendukung yang akan dibahas di sini, di antaranya adalah: • Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan/Decision-Support Systems (DSS) • Sistem Kelompok Pendukung Pengambilan Keputusan/Group Decision-
  • 16. Support Systems (GDSS) • Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Eksekutif/Executive- SupportSystems (ESS) • Sistem Pakar/Expert System Keempat sistem pendukung tersebut, dapat mendukung pengambilan keputusan dengan sejumlah cara. Sistem pendukung ini dapat dengan otomatis melakukan prosedur-prosedurpengambilan keputusan tertentu.
  • 17. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan mencapai tujuan organisasi. Salah mengambil keputusan dapat berakibat pada organisasi yang dapat dirasakan langsung dan mempengaruhi pengambilan keputusan dimasa datang. Pengambilan keputusan merupakan proses identifikasi berbagai alternatif solusi terhadap permasalahan organisasi. Sistem informasi manajemen menyediakan informasi setiap orang untuk pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan akurat dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi. SIM dan sistem pendukung keputusan merupakan aspek desain informatika organisasional yang memberikan suatu pengeruh besar