Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPRAzhyqaRereanticaMart
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktifitas dengan lebih akurat, berkualitas dan cepat. Setiap organisasai dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktifitasnya secara elektronis. Para Manajer di berbagai organisasi juga diharapkan dapat dengan mudah untuk menganalisis kinerjanya secara konstan dan konsisten dengan pemanfaatan teknologi informasi yang tersedia.
Pemanfaatan teknologi informasi ini dikaitkan dengan pentingnya dalam proses pengambilan keputusan manajemen. Dapat kita ketahui bahwa masih kurangnya organisasi baik pada sektor publik maupun organisasi pada sektor swasta yang menerapkan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan, khususnya pada organisasi pemerintah daerah. Berdasarkan latar belaknag di atas, maka kami akan membahas mengenai pengambilan keputusan yang berbasiskan pada sistem informasi manajemen.
Kata Kunci: Teknologi, DSS, Informasi.
Meningkatnya pengguna teknologi informasi, khususnya internet telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktifitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan cepat. Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis. Para Manajer di berbagai organisasi juga diharapkan dapat dengan mudah untuk menganalisis kinerjanya secara konstan dan konsisten dengan pemanfaatan teknologi informasi yang tersedia.
Pemanfaatan teknologi informasi ini dikaitkan dengan pentingnya dalam proses pengambilan keputusan manajemen. Dapat kita ketahui bahwa masih kurangnya organisasi baik pada sektor publik maupun organisasi pada sektor swasta yang menerapkan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan, khususnya pada organisasi pemerintah daerah.
Kata Kunci: teknologi, DSS, informasi.
Program Pelatihan Computer Technical Support, Networking, Technical Support Smartphone, Kesehatan Berbasis Islamiyah, Alamiyah & Ilmiyah
Perum Gaperi BDB 2, Jl. Gunung Salak V Blok FE No. 5, RT 02/17 Kelurahan Sukahati Cibinong Bogor
SMS : 087862088129, 085211098788
YM : rasyadhermawan
Pin : 7556788F
Infografía sobre el uLearning creada por Organziación Excell y que presenta las tres tendencias que nosotros proponemos:
Aprendizaje Activo, Situado y Lúdico.
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPRAzhyqaRereanticaMart
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktifitas dengan lebih akurat, berkualitas dan cepat. Setiap organisasai dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktifitasnya secara elektronis. Para Manajer di berbagai organisasi juga diharapkan dapat dengan mudah untuk menganalisis kinerjanya secara konstan dan konsisten dengan pemanfaatan teknologi informasi yang tersedia.
Pemanfaatan teknologi informasi ini dikaitkan dengan pentingnya dalam proses pengambilan keputusan manajemen. Dapat kita ketahui bahwa masih kurangnya organisasi baik pada sektor publik maupun organisasi pada sektor swasta yang menerapkan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan, khususnya pada organisasi pemerintah daerah. Berdasarkan latar belaknag di atas, maka kami akan membahas mengenai pengambilan keputusan yang berbasiskan pada sistem informasi manajemen.
Kata Kunci: Teknologi, DSS, Informasi.
Meningkatnya pengguna teknologi informasi, khususnya internet telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktifitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan cepat. Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis. Para Manajer di berbagai organisasi juga diharapkan dapat dengan mudah untuk menganalisis kinerjanya secara konstan dan konsisten dengan pemanfaatan teknologi informasi yang tersedia.
Pemanfaatan teknologi informasi ini dikaitkan dengan pentingnya dalam proses pengambilan keputusan manajemen. Dapat kita ketahui bahwa masih kurangnya organisasi baik pada sektor publik maupun organisasi pada sektor swasta yang menerapkan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan, khususnya pada organisasi pemerintah daerah.
Kata Kunci: teknologi, DSS, informasi.
Program Pelatihan Computer Technical Support, Networking, Technical Support Smartphone, Kesehatan Berbasis Islamiyah, Alamiyah & Ilmiyah
Perum Gaperi BDB 2, Jl. Gunung Salak V Blok FE No. 5, RT 02/17 Kelurahan Sukahati Cibinong Bogor
SMS : 087862088129, 085211098788
YM : rasyadhermawan
Pin : 7556788F
Infografía sobre el uLearning creada por Organziación Excell y que presenta las tres tendencias que nosotros proponemos:
Aprendizaje Activo, Situado y Lúdico.
Seminário de Sistemas Embarcados - Análise sobre Super Nintendo e PlayStation 4Thiago Fortunato
Material utilizado para o seminário na disciplina de Sistemas Embarcados pertencente ao PPGComp/FURG.
Abordagem sobre arquitetura computacional, organização de computadores e tópicos embarcados utilizando como estudo os vídeo-games Super Nintendo (SNES) e PlayStation 4 (PS4).
Program Pelatihan Computer Technical Support, Networking, Technical Support Smartphone, Kesehatan Berbasis Islamiyah, Alamiyah & Ilmiyah
Perum Gaperi BDB 2, Jl. Gunung Salak V Blok FE No. 5, RT 02/17 Kelurahan Sukahati Cibinong Bogor
SMS : 087862088129, 085211098788
YM : rasyadhermawan
Pin : 7556788F
Program Pelatihan Computer Technical Support, Networking, Technical Support Smartphone, Kesehatan Berbasis Islamiyah, Alamiyah & Ilmiyah
Perum Gaperi BDB 2, Jl. Gunung Salak V Blok FE No. 5, RT 02/17 Kelurahan Sukahati Cibinong Bogor
SMS : 087862088129, 085211098788
YM : rasyadhermawan
Pin : 7556788F
Program Pelatihan Computer Technical Support, Networking, Technical Support Smartphone, Kesehatan Berbasis Islamiyah, Alamiyah & Ilmiyah
Perum Gaperi BDB 2, Jl. Gunung Salak V Blok FE No. 5, RT 02/17 Kelurahan Sukahati Cibinong Bogor
SMS : 087862088129, 085211098788
YM : rasyadhermawan
Pin : 7556788F
Essa apresentação de slides é sobre a Arquitetura do Egito na antiguidade. Ela foi feita para o primeiro ano do Ensino Médio. Feito pela Ketlin Sauer, Ana Carolina Metz, Andressa Dal Molin Feijó e Bruna Budke
SIM, Novi Irnawati, Hapzi Ali, SPK, Universitas Mercu Buana, 2017Novi Irnawati
Membahas Konsep Pengambilan Keputusan, Sistem Pengambilan Keputusan / Decision Support System
Sim, novi irnawati, hapzi ali, konsep pengambilan keputusan model spk - spk kelompok - peran spk dalam pemecahan masalah, universitas mercu buana, 2017
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...Alfi Nurfazri
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dalam aktivitas organisasi atau kegiatan bisnisnya, SIM, ALFI NURFAZRI, HAPZI ALI, UNIVERSITAS MERCU BUANA 2017
Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.
Sistem pendukung keputusan ( decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis computer termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi perusahaan,atau lembaga pendidikan.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah yang spesifik. Menurut Moore and Chang, Sistem Pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Kegiatan merancang system pendukung keputusan merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.
Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu keputusan dapat dirasakan rasional atau irrasional dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau asumsi lemah.
Sistem Pendukung keputusan adalah istilah untuk aplikasi yang jmembantu manajer, pimpinana, atau sipembuat keputusan dalam menentukanan keputusan yang akan dipilih pada setiap situasi dan pada pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan keputusan yang akan diambil, guna membantu mengambil keputusan.
Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...AndreasTanjaya_43218120078
Penulisan artikel ilmiah ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pemanfaat teknologi informasi terhadap pengambilan keputusan di Siloam Hospitals Kebon Jeruk. Pemanfaatan teknologi informasi apa yang diimplementasikan dalam pengambilan keputusan serta tahapan-tahapan yang dilakukan saat menemukan permasalahan hingga penyelesaiannya. Penulisan artikel ilmiah ini dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan keseharian di lapangan.
Kata Kunci: Sistem Infomasi Manajemen, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan.
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12Ismania1912
Dewasa ini, penggunaan komputer bukanlah hal baru. Hampir semua perusahaan bahkan di setiap rumah terdapat perangkat komputer. Komputer ini tidak hanya digunakan untuk mengerjakan tugas kantor ataupun tugas sekolah. Banyak hal dapat dilakukan dengan komputer mulai dari kepentingan umum sampai kepentingan pribadi yang sifatnya rahasia. Oleh karena itu perlindungan terhadap akses masuk untuk suatu komputer diperlukan.
2. A. Latar Belakang
Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan.
SIM mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu
organisasi karena sangat mempengaruhi terhadap maju mundurnya
sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi yang besar
maupun yang kecil pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda-
beda, tergantung dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada organisasi
tersebut. Sekarang ini, penerapan SIM dalam suatu organisasi pasti akan
melibatkan penggunaan komputer untuk membantu mengolah data yang
ada untuk menjadi informasi yang dibutuhkan.
Komputer dirumuskan sebagai suatu perlengkapan elektronik yang
mengolah data, mampu menerima masukan dan keluaran, dan
mempunyai sifat seperti kecepatan yang tinggi, ketelitian dan
kemampuan menyimpan instruksi-instruksi untuk memecahkan masalah.
Komputer dapat melaksanakan kebanyakan jenis pengolahan informasi
yang dapat dilaksanakan oleh manusia dengan lebih cepat dan dengan
kesalahan-kesalahany ang lebih sediki
Informasi yang tepat, cepat dan akurat akan menjadikan suatu
organisasi menjadi berkembang dengan pesat. Semakin besar suatu
organisasi maka semakin kompleks pengelolaan sistem informasi, karena
data yang diolah menjadi semakin banyak dan bervariasi. Akibat bila
kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan atau
organisasi akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya,
sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat
3. terganggu yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing
dengan lingkungan pesaingnya.
Informasi merupakan kebutuhan utama manajemen dalam rangka
melaksanakan fungsi-fungsi yang dikumpulkan kepadanya. Tidak
disangkal lagi bahwa keberhasilan manajemen sangat dipengaruhi dan
bergantung pada ketepatan informasi yang disajikan dalam bentuk
laporan, dimana laporan tersebut harus memberi manfaat seoptimal
mungkin dan tidak menyesatkan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Manajemen membutuhkan banyak informasi agar dapat bekerja
secara efisien dan efektif. Informasi yang banyak tersebut tidak mungkin
seluruhnya dapat ditampung oleh manajemen. Untuk itu dibutuhkan suatu
sistem yang dapat mendukung kebutuhan manajemen dalam mengelola
suatu perusahaan/organisasi. Dengan adanya sistem informasi yang baik
diharapkan ttidak adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
dalam perusahaan/organisasi. Selain itu suatu sistem yang baik juga akan
mendorong produktivitas yang tinggi dan memberikan kontribusi atas
tercapainya tujuan organisasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Bagaimanakah konsep pengambilan keputusan dalam SIM ?
2. Bagaimanakah peranan SIM dalam pengambilan keputusan bidang
pendidikan ?
C. Tujuan PenulisanMakalah
4. 1. Untuk mengetahui konsep-konsep pengambilan keputusan
dalam SIM
2. Untuk mengetahui peranan SIM dalam pengambilan keputusan bidang
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DIDALAM SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
A. Kerangka DasarPengambilanKeputusan
5. Dalam manajemen pengambilan keputusan memegang peranan yang
sangat penting karena keputusan yang diambil oleh manager merupakan
hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya tau
mereka yang bersangkutan dengan organisasi yang ia pimpin. Penting
karena menyangkut semua aspek manajemen. Kesalahan dalam
mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari kerugian
citra sampai pada kerugian uang. Adakalanya keputusan yang diambil
oleh manajer sendiri, tetapi tidak jarang juga bersama staf, tergantung
dari besar kecilnya masalah dan gaya kepemimpinan yang dianut oleh
manajer. Yang jelas pengambilan keputusan tidak bisa diambil secar
sembarang. Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam
rangka pemecahan suatu masalah untuk memperoleh hasil akhir untuk
dilaksanakan.
Ada 3 model sebagai kerangka dasar proses pengambilan keputusan
yang dikemukakan oleh Herbert A. Simon:
Tahap proses dalam
Pengambilan
keputusan
Penjelasan
Pemahaman Menyelidiki lingkungan kondisi yang
memerlukan keputusan. Data mentah
yang diperoleh diolah dan diperiksa
untuk dijadikan petunjuk yang dapat
menetukan masalahnya.
Perancangan Menemukan, mengembangkan dan
menganalisis arah tindakan yang
mungkin dapat digunakan. Hal ini
mengandung proses untuk memahami
masalah untuk menghasilkan cara
6. pemecahan dan menguji apakah cara
pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
Pemilihan Memilih arah tindakan tertentu dari
semua arah tindakan yang ada. Pilihan
ditentukan dan dilaksanakan.
Dengan demikian, proses pengambilan keputusan dapat dipandang
sebagai arus dari pemahaman sampai perancangan dan pemilihan, tetapi
pada setiap tahap hasilny mungkin dikembalikan lagi ketahap
sebelumnya untuk dimulai lagi. Misalnya, pemilihan mungkin menolak
semua alternatif dan mengembalikannya ketahap perancangan untuk
menghasilkan pemecahan tambahan.
Tiga tahap pengambilan keputusan dalam hubungannya dengan SIM
Tahap proses
pengambilan
keputusan
Hubungan dengan SIM
Pemahaman
Proses penyelidikan mengandung
pemeriksaan data baik dengan cara yang
telah ditentukan maupun dengan cara
khusus. SIM harus memberikan kedua cara
tersebut. Sistem informasi harus meneliti
semua data dan mengajukan permintaan
untuk diuji mengenai situasi yang jelas
menuntut perhatian. Baik SIM maupun
organisasi harus menyediakan saluran
komunikasi untuk masalah yang diketahui
dengan jelas agar disampaikan kepada
organisasi tingkat atas sehingga masalah
7. tersebut dapat ditangani.
Perancangan
SIM harus mengandung model keputusan
untuk mengolah data dan meprakarsai
pemecahan alternatif. Model harus
membantu menganalisis alternatif.
Pemilihan SIM menjadi paling efektif apabila hasil
perancangan disajikan dalam suatu bentuk
yang mendorong pengambilan keputusan.
Apabila telah dilakukan pemilihan, peranan
SIM berubah menjadi pengumpulan data
untuk umpan balik dan penilaian kemudian.
Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cara tertutup atau
terbuka. Sistem pengambilan keputusan tertutup menganggap bahwa
keputusan dipisahkan dari masukan yang tidak diketahui dari
lingkungannya. Dalam sistem ini, pengambilkeputusan dianggap :
1. Mengetahui semua alternati dan akibat atau hasil masing-masing
alternatif.
2. Mempunyai suatu mode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang
memungkinkan ia membuat urutan alternatif yang disukai.
3. Memilih alternatif yang memaksimumkan sesuatu seperti keuntungan,
volume penjualan, atau kegunaan.
Sistem pengambilan keputusan yang terbuka memandang
keputusan sebagai terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks dan
sbagian tidak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan
proses pengambilan keputusan selanjutnya mempengaruhi lingkungan.
8. Pengambil keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya
rasional, tetapi lebih banyak menunjukkan rasionalitas hanya dalam batas
yang ditentukan oleh latar belakang, penglihatan alternatif, kemampuan
untuk menangani model keputusan dan sebagainya.
B. Tipe Pengambilan Keputusan
Pembuatan keputusan dapat didefinisikan sebagai penentuan
serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pembuatan
keputusan ini tidak hanya dilakukan oleh manajer puncak, tetapi juga
para manajer menengah dan lini pertama. Setiap jabatan seseorang dalam
organisasi menyangkut berbagai derajat pembuatan keputusan, bahkan
untuk pekerjaan rutin sekalipun dan dalam macam organisasi apapun.
Salah satu metode pengklasifikasian keputusan yang banyak digunakan
adalah menentukan apakah keputusan itu diprogram atau tidak.
Keputusan yang diprogram (programmed decisions) adalah keputusan
yang dibuat menurut kebiasaan, aturan, atau prosedur. Keputusan ini rutin
dan berulang-ulang. Setiap organisasi mempunyai kebijaksanaan tertulis
atau tidak tertulis yang memudahkan pembuatan keputusan dalam situasi
yang berulang dengan membatasi dan menghilangkan alternatif.
Keputusan yang diprogram dapat juga digunakan dalam
penanganan masalah yang kompleks dan rumit. Bola suatu masalah
berulang dan unsur komponen dapat menjadi “calon” pembuatan
keputusan yang diprogram. Sebagai contoh, keputusan tentang besarnya
persediaan untuk menjaga produk tertentu dapat mencakup usaha
pecarian data dan peramalan, kemudian analisis terhadap unsur masalah
yang terpisah tersebut bisa menghasilkan serangkaian keputusan rutin
yang diprogram.
9. Keputusan yang tidak diprogram adalah keputusan yang
berkenaan dengan masalah khusus, khas, atau tidak biasa. Bila suatu
masalah yang timbul tidak cukup diliput oleh kebijaksanaan atau sangat
penting sehingga perlu penanganan khusus, harus diselesaikan dengan
suatu keputusan yang tidak diprogram. Beberapa contoh masalah yang
memerlukan keputusan yang tidak diprogram antara lain : cara
pengalokasian sumber daya organisasi, penanganan lini produk yang
jatuh dipasaran, atau cara perbaikan hubungan masyarakat. Semakin
tinggi kedudukan dalam organisasi, dibutuhkan kemampuan membuat
keputusan yang tidak diprogram lebih tinggi. Atas dasar alasan ini,
berbagai program latihan manajemen mencoba mengembangkan
kemampuan manajer dalam membuat keputusan yang tidak diprogram.
Teknik – teknik pembuatan keputusan tardisonal dan modern yang
dikemukakan oleh Herbert A. Simon.
Tipe – tipe
keputusan
Teknik – teknik pembuatan keputusan
Tradisional Modern
Diprogram :
Keputusan rutin
dan berulang-ulang
Organisasi
mengembangkan
proses bagi
penanganannya
1. Kebiasaan
2. Kegiatan rutin :
Prosedur
pengoperasian
standar.
3. Struktur organisasi
pengharapan umum
Sistem tujuan saluran
disusun dengan baik.
1. Tekni-tekni riset
Operasi :
Analisa matematik
Model - model
Simulasi komputer.
2. Pengolahan data
elektronik.
Tidak Diprogram :
Keputusan sekali
1. Kebijakan intuisi
dan kreatifitas.
Tekni pemecahan
masalah yang
10. pakai, disusun tidak
sehat dan
kebijaksanaan.
Ditangani dengan
proses pemecahan
masalah umu.
2. Coba– coba.
3. Seleksi dan latihan
para pelaksana.
diterapkan pada :
a. Latihan membuat
keputusan.
b. Penyusunan
program komputer
“Heuristic”
C. Skala PengukuranPengambilanKeputtusan
1. Skala Nominal
Adalah pengukuran dengan taraf yang paling rendah. Disini suatu objek
digolongkan dengan simbol-simbol atau angka-angka yang bersifat
kualitatif tau kuantutatif. Simbol-simbol atau angka ini dipakai untuk
memberi identitas suatu kelompok tertentu. Misalnya plat nomor
kendaraan yang merupakan skala nominal dan huruf, menerangkan
tempat kendaraan yang bersangkutan terdaftar. Skala ini hanya memberi
gambran tentang perbedaan antar golongan. Untuk melakukan pemilihan
alternatif terbaik pada sejumlah alternatif keputusan dengan skala ini, kita
perlu menghubungkan setiap hasil alternatif yang mempunyai skala
nominal dengan sasaran atau tujuan yang hendak dicapai.
2. Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala pengukuran yang sifatnya kualitatif yang
menunjukkan adanya suatu jenjang urutan preferensi yang dikaitkan pada
suatu tujuan atau kondisi yang ditentukan atau dapat dikatakan bahwa
skala ordinal adalah objek-objek dalam suatu kategori yang mungkin
11. tidak berbeda dengan objek lainnya. Akan tetapi masing-masing objek
tersebut tergabung dalam suatu hubungan yang bersifat “yang satu lebih
dari yang lain” seperti lbih suka, lebih tinggi, lebih besar dan lebih
sebagainya. Misalnya kota Jakarta lebih megah daripada kota Medan atau
seseorang lebih menyukai merk mobil tertentu daripada merk mobil
lainnya. Akan tetapi dalam hal ini tidak terdapat perbedaan yang bersifat
kuantitatif diantara alternatif-alternatif tersebut
3. Skala Interval
Adalah suatu skala yang mempunyai ciri-ciri skala ordinal, yang
selisih dari tiap-tiap angka atau jenjang preferensi dalam skala tersebut
diketahui besarnya dan kemudian pengukurannya dilakukan lebih teliti.
Hal ini dapat dilakukan dalam pengukuran suhu, yang dikenal dua macam
skala yang dipakai, skala celcius dan skala fahreinheit.
Pengukuran dengan skala interval untuk pembuatan keputusan
dilakukan dengan membuat suatu hubungan yang linear diantara
komponen-komponen tau variabel-varoabel yang diukur. Dalam suatu
perusahaan industri, hal ini biasanya menyangkut kombinasi bahan baku
untuk membuat suatu barang atau produk. Misalnya, suatu pabrik kimia
mempriduksi suatu barang brupa obat-obatan. Disini, produk bisa
dihasilkan dari beberapa kombinasi unsur kimia sebagai alternatif yang
akan dipilih. Dalam hal ini kita akan memilih sebuah kombinasi yang
mebri hasil optimal atau biaya termurah.
4. Skala ratio
Skala ratio adalah suatu skala interval yang mempunyai titik nol yang
nyata. Pengukuran dengan skala ratio untuk pembuatan keputusan paling
12. mudah dilakukan karena langsung diketahui perbedaan dan perbandingan
jenjang nilai dari setia hasil alternatif.
5. Skala absolut
Skala absolut merupakan ukuran kuatitatif yang jelas dan nayat, yang
dapat diperbandingkan secar langsung. Ukuran ini mempunyai titik nol
langsung yang jelas. Pada hakekatnya, skala ini tidak berbeda dengan
skala ratio.
Berdasarkan uraian dan pembahasan dalam skala pengukuran
pegnambilan keputusan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang proporsional antara situasi atau kondisi dengan jenis serta skala
pengukuran dari setiap alternatif keputusan yang diambil.
D. Tingkat-TingkatPengambilanKeputusan
Pengambilan keputusan berkisar dari sangat rutin dan baku
(terprogram) sampai kompleks (tidak dapat diprogram). Untuk maksud
klasifikasi, maka pada dasarnya ada tiga tingkat pengambilan keputusan.
1. Pengambilan keputusan tingkat strategi.
Pengambilan keputusan strategis dicirikan oleh sejumlah besar ketidak
pastian dan berorientasi ke masa depan. Keputusan-keputusan ini
menetapkan rencana jangka panjang yang akan mempengaruhi
keseluruhan organisasi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa strategi
yang diputuskan itu berhubungan dengan perencanaan jangka panjang
dan meliputi penentuan tujuan, penentuan kebijaksanaan,
pengorganisasian, dan pencapaian keberhasilan organisasi secara
keseluruhan.
13. 2 Pengambilan keputusan tingkat taktis.
Pengambilan keputusan taktis berhubungan dengan kegiatan jangka
pendek dan penentuan sumber daya untuk mencapai tujuan. Bila
pengambilan keputusan strategis sebagian besar mengandung kegiatan
perencanaan yang menyeluruh, pengambilan keputusan taktis
memerlukan gabungan dari kegiatan perencanaan dan pengawasan.
3. Pengambilan keputusan tingkat teknis.
Pada tingkat teknis, standar-standar ditentukan dan output bersifat
deterministic (sifatnya menentukan). Pengambilan keputusan teknis
adalah suatu proses yang dapat menjamin bahwa tugas-tugas spesifik
dapat dilaksanakan dalam cara efektif dan efisien. Tingkat ini lebih
ditekankan pada fungsi pengawasan dan sedikit sekali fungsi
perencanaan. Pada tingkat ini pengambilan keputusan terprogram dapat
dilaksanakan. Dalam banyak organisasi, keputusan-keputusan strategis
dan taktis lebih banyak diambil berdasar intuisi, pengalaman dan
kemampuan interpretasi, daripada berdasar informasi dari sistem
informasi formal.
E. Peran SIM DalamPengambilan Keputusan
Sesuai dengan tujuannya, sistem informasi manajemen diharapkan
mampu membantu setiap orang yang membutuhkan pengambilan
keputusan dengan lebih tepat dan akurat. Namun disadari bahwa dengan
berbagai peran yang dimiliki dalam aktivitas yang dilaksanakannya,
setiap orang berusaha untuk dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab
yang dibebankan kepadanya dengan baik.
Dalam usaha memecahkan suatu masalah, pemecah masalah mungkin
membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan
14. yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau
mengurangi dampak negatif, atau untuk memanfaatkan kesempatan.
Kondisi ini menjadi tidak mudah dengan semakin rumitnya aktivitas
dan keterbatasan sumber daya yang tersedia. Apalagi informasi yang
dibutuhkan tidak berasal langsung dari sumbernya. Untuk itu manajemen
sebagai pengguna informasi membutuhkan suatu sistem pendukung
(support systems) yang mampu meningkatkan pengambilan
keputusannya, Sistem Informasi Manajemen terutama untuk kondisi yang
tidak terstruktur atau pun sistem pendukung untuk tingkatan tertentu saja.
Ada dua alasan penting mengapa manajemen membutuhkan sistem
pendukung yang mampu untuk meningkatkan pengambilan
keputusannya.
1. Keputusan untuk membangun sistem informasi yang dapat memenuhi
kebutuhan manajemen tingkat atas.
Dengan hanya mengandalkan sistem informasi manajemen tanpa
bantuan sistem pendukungnya, sulit bagi manajemen terutama di tingkat
atas untuk mengambil keputusan yang strategis. Hal ini disebabkan
karena umumnya pengambilan keputusan yang strategis tersebut lebih
bersifat kebijakan dengan dampak luas dan/atau pada situasi yang tidak
terstruktur.
Contoh:
Terkait dengan kelangkaan BBM dibeberapa wilayah di Indonesia telah
mendorong upaya beberapa pihak yang tidak bertanggungjawab untuk
melakukan penimbunan. Untuk itu manajemen di Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai lembaga pengatur yang
bertanggungjawab untuk memerintahkan Pertamina yang mengelola
BBM harus dengan cepat mengambil keputusan yang strategis atas gejala
15. penimbunan sehingga dapat mengatur strategi distribusi dan pemasaran
dalam upaya mengatasi kelangkaan dan penimbunan.
2. Kebutuhan untuk menciptakan pelaporan dan proses pengambilan
keputusan yang memiliki arti (makna).
Manajemen di sini di doronguntuk bagaimana mengembangkan
pelaporan yang lebih baik lagi untuk pengukuran kinerja aktivitas yang
dilaksanakannya dan menginformasikan berbagai tipe pengambilan
keputusan yang baru. Dengan bantuan sistem pendukung yang disiapkan,
maka hal ini akan lebih memungkinkan manajemen untuk mendapatkan
pelaporan dan proses pengambilan keputusan yang lebih baik lagi.
Selain dua alasan yang dikemukakan di atas, masih ada beberapa alasan
lainnya mengapa sistem pendukung dibutuhkan dalam melengkapi sistem
informasi manajemen yang ada, yaitu:
1. Untuk melengkapi sistem informasi manajemen yang tersedia adalah
karena sistem ini tentunya akan lebih mempercepat perhitungan,
2. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan sistem informasi manajemen
yang ada terutama dalam menyajikan informasi yang tidak terstruktur
atau informasi yang hanya diperuntukkan untuk manajemen tingkat atas,
3. Untuk meningkatkan kemampuan dalam pemrosesan dan penyimpanan
data dan informasi, mengurangi biaya, mendukung aspek teknis dalam
pengambilan keputusan, dan untuk mendukung kualitas, dan memberikan
keunggulan kompetitif bagi penggunanya.
Banyak sistem pendukung yang tersedia dan mampu melengkapi sistem
informasi manajemen yang ada. Beberapa sistem pendukung yang akan
dibahas di sini, di antaranya adalah:
• Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan/Decision-Support Systems
(DSS)
• Sistem Kelompok Pendukung Pengambilan Keputusan/Group Decision-
16. Support Systems (GDSS)
• Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Eksekutif/Executive-
SupportSystems (ESS)
• Sistem Pakar/Expert System
Keempat sistem pendukung tersebut, dapat mendukung pengambilan
keputusan dengan sejumlah cara. Sistem pendukung ini dapat dengan
otomatis melakukan prosedur-prosedurpengambilan keputusan tertentu.
17. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan mencapai tujuan organisasi. Salah mengambil keputusan
dapat berakibat pada organisasi yang dapat dirasakan langsung dan
mempengaruhi pengambilan keputusan dimasa datang. Pengambilan
keputusan merupakan proses identifikasi berbagai alternatif solusi
terhadap permasalahan organisasi.
Sistem informasi manajemen menyediakan informasi setiap orang untuk
pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan akurat dalam
memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi. SIM dan sistem
pendukung keputusan merupakan aspek desain informatika
organisasional yang memberikan suatu pengeruh besar