Green sand is one of the most important components in the process of metal casting. The sand in Indonesia region is varied level of subtlety, size of sand, and shape of sand. Green sand used in the process of metal casting is possible can affect the quality of casting product. This aims to determine the potential of Tanjung Bintang sand as green sand and the quality of the product in terms of porosity defects. The research was conducted by varying sand river from Tanjung Bintang and sand from Maringgai. Composition made varying is 100%,75%, 50%, and 25% Tanjung Bintang sand compared Maringgai sand with bentonit and water is 10% and 5% constantly .The Examine of the green sand by SNI 15-0312-1989 among other water content, clay content, Grain Finnest Number (GFN), Shape of grain. The result said aluminium casting product with 50% Tanjung Bintang sand has the lowest value of porosity, 5.08% and the higher value with 75% composition of Tanjung Bintang sand, 6.98%.
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika tanah dan beberapa konsep dasarnya. Secara ringkas:
1) Mekanika tanah adalah ilmu yang mempelajari sifat fisik tanah dan perilakunya ketika menerima gaya.
2) Tanah terdiri atas partikel berukuran berbeda seperti pasir, lempung, dan koloid, yang mempengaruhi sifatnya.
3) Sifat tanah antara lain ditentukan oleh komposisi, u
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang perbandingan kuat tekan beton dengan menggunakan perbandingan volume dan perbandingan berat agregat untuk produksi beton massa menggunakan agregat batu pecah Merapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kuat tekan dan mutu pelaksanaan beton dengan menguji sampel silinder beton hasil produksi menggunakan kedua perbandingan tersebut. Hasil pengujian menunjukkan nilai rata-rata ku
Dokumen tersebut membahas tentang tanah gambut dan metode perbaikan tanah gambut dengan studi kasus penerapan metode cerucuk kayu dan geotekstil untuk perbaikan jalan di Kalimantan Selatan.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode penelitian geoteknik lapangan untuk menentukan sifat tanah dan bawah tanah meliputi pemboran, pensonderan, dan penggalian."
Sondir dan boring tanah serta contoh praktikumhandrysolimudin
1. Bor tangan digunakan untuk mengambil sampel tanah hingga kedalaman 5 meter. Sampel tanah digunakan untuk mengetahui jenis tanah dan bahan yang terkandung.
2. Ada dua jenis sampel tanah, terganggu dan tak terganggu. Sampel tak terganggu digunakan untuk pengujian kekuatan dan konsolidasi tanah.
3. Deskripsi tanah mencakup karakteristik material dan massa tanah seperti ukuran butiran,
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika tanah dan beberapa konsep dasarnya. Secara ringkas:
1) Mekanika tanah adalah ilmu yang mempelajari sifat fisik tanah dan perilakunya ketika menerima gaya.
2) Tanah terdiri atas partikel berukuran berbeda seperti pasir, lempung, dan koloid, yang mempengaruhi sifatnya.
3) Sifat tanah antara lain ditentukan oleh komposisi, u
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang perbandingan kuat tekan beton dengan menggunakan perbandingan volume dan perbandingan berat agregat untuk produksi beton massa menggunakan agregat batu pecah Merapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kuat tekan dan mutu pelaksanaan beton dengan menguji sampel silinder beton hasil produksi menggunakan kedua perbandingan tersebut. Hasil pengujian menunjukkan nilai rata-rata ku
Dokumen tersebut membahas tentang tanah gambut dan metode perbaikan tanah gambut dengan studi kasus penerapan metode cerucuk kayu dan geotekstil untuk perbaikan jalan di Kalimantan Selatan.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode penelitian geoteknik lapangan untuk menentukan sifat tanah dan bawah tanah meliputi pemboran, pensonderan, dan penggalian."
Sondir dan boring tanah serta contoh praktikumhandrysolimudin
1. Bor tangan digunakan untuk mengambil sampel tanah hingga kedalaman 5 meter. Sampel tanah digunakan untuk mengetahui jenis tanah dan bahan yang terkandung.
2. Ada dua jenis sampel tanah, terganggu dan tak terganggu. Sampel tak terganggu digunakan untuk pengujian kekuatan dan konsolidasi tanah.
3. Deskripsi tanah mencakup karakteristik material dan massa tanah seperti ukuran butiran,
Dokumen tersebut membahas tentang studi pustaka mengenai tanah dan penggunaannya dalam konstruksi bangunan. Terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat tanah, cara mengidentifikasi jenis tanah melalui sondir dan boring, serta identifikasi tanah berpotensi ekspansif berdasarkan indeks plastisitas dan uji Atterberg Limits."
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh TanahReski Aprilia
Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan contoh tanah asli dan tidak asli untuk mengetahui jenis lapisan tanah pada berbagai kedalaman melalui proses pengeboran dan pengambilan contoh tanah menggunakan tabung contoh serta alat pengeboran lainnya seperti bor tangan, bor cuci, dan bor putar.
Pengeboran digunakan untuk mengidentifikasi jenis tanah dan sifatnya pada berbagai kedalaman dengan mengambil sampel tanah. Tujuannya antara lain untuk merancang pondasi bangunan yang tepat sesuai dengan kondisi tanah di lapangan. Kedalaman dan jarak antar titik pengeboran ditentukan berdasarkan ukuran dan jenis struktur serta karakteristik tanah.
1. Tiga cara utama untuk menilai kualiti pembinaan adalah pemerhatian visual, pengukuran menggunakan alat, dan ujian tidak merosakkan.
2. Pemerhatian visual dapat mendeteksi keretakan, permukaan kasar, kebocoran, dan saluran yang rusak.
3. Pengukuran menggunakan alat dapat mengukur ketidakseragaman jarak pintu dan lantai yang tidak rata.
4. Ujian tidak merosakkan
Beton terdiri dari campuran semen, air, dan agregat baik halus maupun kasar serta bahan tambahan. Untuk mendapatkan beton berkualitas, perbandingan campuran harus sesuai standar. Pemeriksaan mutu bahan campuran meliputi semen, air, dan agregat untuk menentukan kelayakannya sebelum digunakan membuat beton.
Agregat adalah material yang dominan dalam konstruksi kongkrit. Hampir 70% - 80 % lebih berat konstruksi kongkrit adalah agregat. Agregat terdiri atas agregat kasar (kerikil/batu baur) dan agregat halus (pasir), dan jika diperlukan menggunakan bahan pengisi atau filler.
Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina epNorman Adi
Proposal ini membahas rencana kerja praktek di PT Pertamina EP Region Jawa untuk mempelajari aktivitas pengeboran migas, termasuk tujuan, perumusan masalah, dan metodologi penelitian yang akan dilakukan."
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut PasirReski Aprilia
Eksperimen menggunakan kerucut pasir bertujuan untuk menentukan berat isi kering tanah dan derajat kepadatannya. Prosedurnya meliputi pengukuran berat pasir dalam corong dan silinder, serta pengukuran berat tanah yang digali dari lapangan untuk dibandingkan. Hasilnya digunakan untuk menghitung berat isi kering tanah dan derajat kepadatannya.
Dokumen ini membahas rencana penelitian tentang pengaruh variasi butiran terhadap daya dukung tanah dengan menggunakan nilai CBR. Penelitian ini akan menguji sampel tanah dari 4 variasi komposisi butiran dengan menggunakan uji CBR laboratorium untuk mengetahui hubungan antara distribusi butiran dan daya dukung tanah.
Harga pasir merapi per m3 atau per kubik mulai Rp 135.000,- sampai ke lokasi Anda. Kami, dlidirkonstruksi memudahkan Anda dalam mendapatkan pasir berkualitas. Harga tersebut untuk pengambilan dalam jumlah lebih dari 20.000 kubik.
Dokumen tersebut membahas tentang studi pustaka mengenai tanah dan penggunaannya dalam konstruksi bangunan. Terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat tanah, cara mengidentifikasi jenis tanah melalui sondir dan boring, serta identifikasi tanah berpotensi ekspansif berdasarkan indeks plastisitas dan uji Atterberg Limits."
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh TanahReski Aprilia
Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan contoh tanah asli dan tidak asli untuk mengetahui jenis lapisan tanah pada berbagai kedalaman melalui proses pengeboran dan pengambilan contoh tanah menggunakan tabung contoh serta alat pengeboran lainnya seperti bor tangan, bor cuci, dan bor putar.
Pengeboran digunakan untuk mengidentifikasi jenis tanah dan sifatnya pada berbagai kedalaman dengan mengambil sampel tanah. Tujuannya antara lain untuk merancang pondasi bangunan yang tepat sesuai dengan kondisi tanah di lapangan. Kedalaman dan jarak antar titik pengeboran ditentukan berdasarkan ukuran dan jenis struktur serta karakteristik tanah.
1. Tiga cara utama untuk menilai kualiti pembinaan adalah pemerhatian visual, pengukuran menggunakan alat, dan ujian tidak merosakkan.
2. Pemerhatian visual dapat mendeteksi keretakan, permukaan kasar, kebocoran, dan saluran yang rusak.
3. Pengukuran menggunakan alat dapat mengukur ketidakseragaman jarak pintu dan lantai yang tidak rata.
4. Ujian tidak merosakkan
Beton terdiri dari campuran semen, air, dan agregat baik halus maupun kasar serta bahan tambahan. Untuk mendapatkan beton berkualitas, perbandingan campuran harus sesuai standar. Pemeriksaan mutu bahan campuran meliputi semen, air, dan agregat untuk menentukan kelayakannya sebelum digunakan membuat beton.
Agregat adalah material yang dominan dalam konstruksi kongkrit. Hampir 70% - 80 % lebih berat konstruksi kongkrit adalah agregat. Agregat terdiri atas agregat kasar (kerikil/batu baur) dan agregat halus (pasir), dan jika diperlukan menggunakan bahan pengisi atau filler.
Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina epNorman Adi
Proposal ini membahas rencana kerja praktek di PT Pertamina EP Region Jawa untuk mempelajari aktivitas pengeboran migas, termasuk tujuan, perumusan masalah, dan metodologi penelitian yang akan dilakukan."
Laboratorium Uji Tanah - Percobaan Kerucut PasirReski Aprilia
Eksperimen menggunakan kerucut pasir bertujuan untuk menentukan berat isi kering tanah dan derajat kepadatannya. Prosedurnya meliputi pengukuran berat pasir dalam corong dan silinder, serta pengukuran berat tanah yang digali dari lapangan untuk dibandingkan. Hasilnya digunakan untuk menghitung berat isi kering tanah dan derajat kepadatannya.
Dokumen ini membahas rencana penelitian tentang pengaruh variasi butiran terhadap daya dukung tanah dengan menggunakan nilai CBR. Penelitian ini akan menguji sampel tanah dari 4 variasi komposisi butiran dengan menggunakan uji CBR laboratorium untuk mengetahui hubungan antara distribusi butiran dan daya dukung tanah.
Harga pasir merapi per m3 atau per kubik mulai Rp 135.000,- sampai ke lokasi Anda. Kami, dlidirkonstruksi memudahkan Anda dalam mendapatkan pasir berkualitas. Harga tersebut untuk pengambilan dalam jumlah lebih dari 20.000 kubik.
Penelitian ini mengkaji penggunaan pasir Sumpur Kudus sebagai pengganti agregat halus dan tanah liat pada campuran lapisan pondasi agregat kelas A. Hasil uji CBR menunjukkan nilai CBR meningkat 5,62% dari 40,58% menjadi 46,2% dengan penggunaan pasir Sumpur Kudus. Namun, nilai CBR yang diperoleh masih belum memenuhi syarat minimum 90% untuk agregat kelas A.
Dokumen tersebut membahas tentang agregat yang merupakan campuran dari berbagai bahan mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam beton. Terdapat beberapa jenis agregat berdasarkan asal, ukuran butir, dan sifat fisiknya. Kekerasan dan gradasi agregat mempengaruhi kualitas dan kekuatan beton.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi. Terdapat penjelasan mengenai perbedaan volume pasir dalam kondisi asli, gembur, dan padat serta bagaimana menghitung jumlah pasir yang dibutuhkan berdasarkan luas dan tebal area yang akan diurug.
Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...Muhammad Asyrofi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Proposal ini mengajukan penelitian tentang pemanfaatan limbah pengolahan batuan karst sebagai komposit semen. Penelitian ini akan menguji limbah tersebut dengan membuat sampel silinder beton menggunakan limbah karst, pasir, semen, dan air dengan perbandingan yang berbeda. Hasil uji kekokohan dan kekedapan air akan dianalisis untuk mengetahui perbandingan terbaik antara limbah karst dan se
Dokumen tersebut membahas analisis karakteristik limbah stone crusher sebagai bahan campuran beton. Hasil pengujian menunjukkan limbah tersebut memenuhi syarat sebagai agregat halus dan kuat tekan beton menggunakannya lebih tinggi dari target, meskipun lebih rendah dari kuat tekan rencana.
Dokumen ini membahas karakteristik tanah dan kelas situs di Bandar Lampung berdasarkan formasi batuan dan hasil uji SPT. Dua formasi batuan kuarter, yaitu Formasi Lampung dan Formasi Gunungapi Muda, menghasilkan tanah yang padat pada kedalaman 2 m dengan kecepatan gelombang geser lebih dari 360 m/s dan kelas situs C. Sedangkan formasi batuan tersier lebih muda hanya menghasilkan tanah padat pada kedalaman 20
Dokumen tersebut membahas syarat-syarat batu alam yang digunakan sebagai bahan bangunan dan pengolahannya. Batu alam harus memenuhi syarat kuat tekan, ketahanan aus, dan kekekalan bentuk sesuai dengan penggunaannya. Jenis batu alam seperti marmer dan granit diolah melalui proses pemotongan, gurinda, penggosokan, dan poles untuk mendapatkan kualitas dan penampilan yang diinginkan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkerasan jalan yang terdiri dari beberapa lapisan dan bahan-bahan yang digunakan untuk membangun perkerasan jalan, seperti agregat, filler, semen, dan aspal sebagai bahan pengikat. Bahan-bahan tersebut harus memenuhi standar kualitas untuk membangun perkerasan jalan yang kuat dan tahan lama.
Andrew hidayat 91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinjaAndrew Hidayat
(1) Penelitian ini mengevaluasi kesesuaian lahan tambak garam di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah berdasarkan aspek fisik tanah seperti permeabilitas, bentuk lahan, jenis tanah, dan kondisi iklim. (2) Hasilnya menunjukkan bahwa lahan tambak garam di daerah tersebut memiliki kelas kesesuaian sangat sesuai untuk pertambakan garam karena memenuhi kriteria seperti permeabilitas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang bahan alam khususnya tanah dan batuan sebagai bahan bangunan.
2) Tanah dibedakan berdasarkan ukuran butirannya seperti pasir, lanau, dan lempung. Lempung memiliki sifat plastis dan daya lekat yang tinggi.
3) Batuan dibedakan berdasarkan kandungan mineralnya seperti batuan kapur dan batuan silikat.
Similar to 9 potensi pasir lokal tanjung bintang pada aluminium sand casting terhadap porositas produk hasil cor aluminium (20)
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...Mirmanto
Studi ini menguji pengaruh fraksi volume partikel sekam padi (0%, 10%, 20%, 30%) terhadap sifat mekanik komposit serat bambu-resin polyester tak jenuh. Hasil uji tarik menunjukkan kekuatan tarik konstan sampai 20% fraksi sekam kemudian menurun. Uji bending menunjukkan kekuatan naik sampai 20% fraksi sekam lalu menurun, sedangkan modulus bending tidak dipengaruhi. Kekuatan impak juga tidak dipengaruhi fra
8 studi kelayakan penggunaan mesin diesel dengan metode break even point (bep...Mirmanto
Studi ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan penggunaan mesin diesel PLTD Ampenan dengan metode break even point dan analisis sensitivitas. Ada beberapa alternatif harga jual listrik ke masyarakat yang dianalisis, yaitu Rp800, Rp900, dan Rp1000 per kWh beserta besaran subsidi yang berbeda. Analisis sensitivitas dilakukan dengan mengubah nilai investasi awal dan pendapatan. Hasilnya menunjukkan PLTD masih layak beroperasi walaupun
7 analisis perilaku aliran terhadap kinerja roda air arus bawah untuk pembang...Mirmanto
Dokumen tersebut merupakan analisis perilaku aliran air terhadap kinerja roda air untuk pembangkit listrik skala pikohidro. Penelitian ini menganalisis kecepatan aliran, putaran, torsi, dan daya roda air serta kecepatan relatif air terhadap sudu roda air dengan variasi kecepatan aliran. Hasil pengukuran awal menunjukkan kecepatan rata-rata air 2,50 m/s, putaran poros 79,78 rpm, torsi r
6 optimasi parameter permesinan terhadap waktu proses pada pemrograman cnc mi...Mirmanto
Dokumen ini membahas optimasi parameter permesinan terhadap waktu proses pada pemrograman CNC milling dengan berbasis CAD/CAM. Parameter permesinan yang dioptimalkan meliputi kecepatan potong, kecepatan pemakanan, dan kedalaman pemotongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketiga parameter tersebut terhadap waktu proses pada CNC milling."
5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...Mirmanto
Dokumen ini membahas pengaruh pemurnian biogas menggunakan pasta batu apung terhadap peningkatan kinerja mesin bakar. Biogas yang dihasilkan dari fermentasi kotoran kuda mengandung kontaminan seperti CO2 dan H2S yang perlu dihilangkan. Pemurnian dilakukan dengan mengalirkan biogas melalui pasta batu apung dengan variasi laju aliran. Hasil pengujian menunjukkan kinerja terbaik pada putaran 4500 rpm dan laju aliran 2 L
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...Mirmanto
Alternative energies, e.g. biomassa, can be utilized using combustion processes in a stove. Nevertheless, traditional stoves that are available in the market or have been used by the community for years are not effective and efficient. One thing that may affect their efficiency and effectiveness is a distance between the combustion chamber and air hole. Therefore, this research investigates experimentally the effect of the distance.The tested stoves had identical combustion room and air hole diameters, but the distance between the combustion chamber and air hole was varied 10 cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm. The combustion chamber diameter was 13 cm and the top diameter of the stove was 19 cm. The fuel employed was coconut shell with various size of 2-4 cm and 5-10 cm. One traditional stove was also tested as a comparison. The test were conducted by heating the water in a 18 cm diameter pan from the ambient temperature to the boiling temperature (1000C). Investigated parameters showing the stove performance were boiling time, FCR, heat input, heat output, heat losses and efficiency.The results show that the fastest boiling time (472 s) and the highest FCR (0,9407 Kg/h) were resulted in the stove with the air hole distance of 40 cm and coconut shell size of 5-10 cm. In this stove, the highest heat input, heat output, heat losses occurred too. On the other hand, the highest efficiency (15,62 %) was achieved in the stove with the air hole distance of 10 cm.
2 karakterstik serapan suara komposit polyesterMirmanto
The purpose of this study is to investigate of sound absorption of coconut filter fiber composites. The research material made with coconut filter fiber as reinforcement and matrix resin unsaturated polyester (UPRs) type Yukalac BQTN 157 with 1% hardener types MEKPO (Methyl Ethyl Ketone Peroxide) and fiber treatment by 0,5% KMnO4. Production methods is poltrusion and the variations of fiber volume fraction are 20, 25 and 30% and fiber length are 5, 10 and 15 mm. Testing of sound absorption frequency are 250, 500, 1000, 2000 and 4000 Hz. The results of research show that the highest value of sound absorption coefficient is on the composites with composition of 10 mm fiber length and 30% fiber volume fraction, that is 0.550828. The values are included in the class “Sound Absorption Coefficient Class D (Extremely absorbing)” with the range 0.40 – 0.60 based on ISO standard 11654:1997.
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...Mirmanto
Due to population growth, industry advance and rapid development, fresh and comfortable air may be difficult to get. Conditioning the air to get comfort environment may be a basic demand for people, but the prices of the device and its operation for this purpose are expensive. This research tries to solve this problem but it is just only to know the capability of the heat exchanger to transfer/ absorb heat and is not to cool the room to be below the ambient temperature. The working fluid used was clean water and the heat exchangers employed were parallel and serpentine which were made of copper pipes with a diameter of 1/4 inch and 1/2 inch (for the header). The volumetric flow rates used were 300 ml/minutes, 400 ml/minutes and 500 ml/minutes. While the heat that should be absorbed by the water from the room is 50 W, 100 W and 150 W. The results show that the effect of volumetric flow rate on heat exchanger performance and room temperature is insignificant. From the pressure drop results, the parallel pipe heat exchanger has lower pressure drops while the serpentine has higher pressure drops.
3 rancangan ruang pengering berbasis ergonomi menurunkan keluhan muskuloskele...Mirmanto
With traditional fish drying process, most possible can cause an unhealthy working posture , such as a squatting action. As a consequence , worker will suffer a musculoskeletal disorders because of not ergonomic tools and bad working posture. Without ergonomics working procedures was found that the average of musculoskeletal complaints after working is 52.25 ± 1.03. To solve this ccomplaints, a drying chamber based ergonomics design was built in order to reduce musculoskeletal disorders. Dimensions of the drying chamber were based on anthropometric data of fish craftsmen and the material of drying chamber was by the participatory method. Test was performed on 20 samples and the result showed that the mean rate of musculoskeletal complaints after working is 38.30 ± 1.30. The ergonomic based design for drying camber application can reduce the musculoskeletal complaints up to 26.7%.
Prediction and measurement of pressure drop in microchannelsMirmanto
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise boosts blood flow and levels of neurotransmitters and endorphins which elevate and stabilize mood.
Heat transfer coefficient in microchannelsMirmanto
This article compares two methods for calculating local flow boiling heat transfer coefficients in microchannels: using a linear pressure gradient assumption and direct pressure gradient measurement. An experiment was conducted for boiling water in three single microchannels of varying widths and depths. The local heat transfer coefficients determined by the two methods were found to be significantly different at high heat fluxes. The linear pressure distribution assumption may only be used with caution when the heat flux is below a certain threshold value that depends on the channel size.
Effect of boiling in the upatream loop on instability of flow boiling in a mi...Mirmanto
The document discusses an experiment that measured pressure fluctuations and flow reversals during flow boiling in a single microchannel. Four pressure sensors were inserted into the copper channel to measure pressure fluctuations. Tests were conducted with and without boiling occurring in the upstream loop before the test section. Results showed that pressure fluctuations and flow reversals were caused by bubble activity inside the channel. Boiling in the upstream loop was found to cause unstable flow. Flow reversal could occur when bubbles generated a temporary pressure higher than the inlet pressure. The upstream boiling affected the magnitude and duration of pressure fluctuations and flow reversals.
Defeloping flow and pressure drop in microchannelsMirmanto
Experiments were conducted to measure the pressure drop and friction factor of water flowing through three copper microchannels of different widths (0.5 mm, 1.0 mm, and 1.71 mm) but the same depth (0.39 mm) and length (62 mm). The experiments covered a Reynolds number range of 234 to 3,430. Pressure drop decreased with increasing inlet temperature, while friction factors showed little difference across test sections. Friction factors agreed reasonably well with conventional developing flow theory. Heat flux had a negligible effect on friction factor.
Defeloping flow and pressure drop in microchannels
9 potensi pasir lokal tanjung bintang pada aluminium sand casting terhadap porositas produk hasil cor aluminium
1. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Hendronursito, Prayanda: Potensi pasir lokal Tanjung
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 Bintang pada aluminium sand casting terhadap porositas
70
POTENSI PASIR LOKAL TANJUNG BINTANG PADA ALUMINIUM SAND
CASTING TERHADAP POROSITAS PRODUK HASIL COR ALUMINIUM
Yusup Hendronursito
*1,
Yogi Prayanda
2
1
Balai Penelitian Teknologi Mineral – LIPI,
Jl. Ir. Sutami Km 15 Tanjung Bintang Lampung Selatan
2
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung
*Email: Yusu016@lipi.go.id
ABSTRACT
Green sand is one of the most important components in the process of metal casting. The
sand in Indonesia region is varied level of subtlety, size of sand, and shape of sand. Green
sand used in the process of metal casting is possible can affect the quality of casting product.
This aims to determine the potential of Tanjung Bintang sand as green sand and the quality of
the product in terms of porosity defects. The research was conducted by varying sand river from
Tanjung Bintang and sand from Maringgai. Composition made varying is 100%,75%, 50%, and
25% Tanjung Bintang sand compared Maringgai sand with bentonit and water is 10% and 5%
constantly .The Examine of the green sand by SNI 15-0312-1989 among other water content,
clay content, Grain Finnest Number (GFN), Shape of grain. The result said aluminium casting
product with 50% Tanjung Bintang sand has the lowest value of porosity, 5.08% and the higher
value with 75% composition of Tanjung Bintang sand, 6.98%.
Keywords: Green sand, Tanjung Bintang sand, SNI 15-0312-1989, pororsity
PENDAHULUAN
Pasir merupakan bahan yang
fundamental dalam proses pengecoran
karena pasir adalah bahan yang paling
banyak tersedia di alam. Pasir cetak yang
umum digunakan adalah pasir gunung, pasir
pantai, pasir sungai, dan pasir silika yang
disediakan alam. Pasir cetak yang baik
memiliki persyaratan seperti mempunyai sifat
mampu bentuk, permeabilitas yang cocok,
distribusi besar butir pasir yang baik, tahan
terhadap temperatur logam yang tinggi,
komposisi baik, pasir harus murah (Astrid dkk,
2007). Dalam prakteknya, sering dijumpai
cacat pada pengecoran. Cacat-cacat
pengecoran yang umum terjadi adalah
kekasaran permukaan, cacat porositas
didalam coran dan cacat-cacat yang
disebabkan oleh runtuhnya cetakan. Sifat-sifat
cetakan itu sendiri sangat tergantung pada
distribusi besar butir pasir cetak, persentase
zat pengikat dan persentase kadar air.
Timbulnya cacat-cacat tersebut dipengaruhi
oleh kemampuan alir gas (Permeabilitas) dan
kekuatan cetakan yang kurang baik, hal itu
bisa disebabkan karena campuran kadar air
pada pasir cetak basah dengan bahan
pengikat yang kurang ataupun kadarnya yang
berlebihan. Bahan pengikat dalam hal ini
adalah bentonit. Nurwidyanto dkk. (2006),
telah melakukan penelitian hubungan ukuran
butir terhadap permeabilitas dan porositas,
diperoleh bahwa ukuran butir dengan
porositas dan permeabilitas mempunyai
hubungan linear yang kuat dan berkorelasi
negatif yaitu semakin besar ukuran butirnya
maka semakin kecil porositas dan
permeabilitasnya. Sedangkan Sidiq dkk.
(2014), melakukan penelitian terhadap
kualitas hasil pengecoran pasir cetak basah
dengan bentonit 3% dan 5% pada besi cor
kelabu dimana diperoleh hasil dengan
penambahan 5% spesimen memiliki harga
kekerasan dan kuat tarik lebih besar
dibandingkan dengan penambahan bentonit
3%. Dody dkk. (2006), meneliti tentang jenis
pasir silika, pasir tetes, dan pasir kali terhadap
pengecoran besi cor kelabu. Diperoleh bahwa
pasir silika memiliki nilai permeabilitas
tertinggi dan pasir kali yang terendah
sehingga disimpulkan bahwa pasir silika
memiliki sedikit cacat pengecoran. Uswatun
(2012), melakukan analisa variasi pasir cetak
lokal jawa timur terhadap kekuatan cetakan
pasir, fluiditas, dan kualitas hasil coran logam
Al-Si dengan metode gravitasi casting.
Tanjung Bintang merupakan sebuah
kecamatan di daerah Lampung Selatan.
Memiliki bantaran sungai yang membentang
dan sungai-sungai kecil lainnya. dari sungai-
sungai inilah didapatkan pasir sungai yang
merupakan hasil gigisan batu-batuan yang
keras dan tajam yang memiliki butiran antara
0.063 mm – 5 mm. Selama ini pasir Tanjung
Bintang belum pernah digunakan sebagai
pasir cetak. Karena karakter pasir antara
daerah yang satu dengan daerah yang lain
berbeda maka diperlukan uji karakterisasi
pasir Tanjung Bintang. Penelitian ini
diperlukan untuk mengetahui potensi pasir
2. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Hendronursito, Prayanda: Potensi pasir lokal Tanjung
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 Bintang pada aluminium sand casting terhadap porositas
71
Tanjung Bintang sebagai pasir cetak terhadap
hasil pengecoran, salah satunya terhadap
pengecoran aluminium. Pasir cetak Tanjung
Bintang dilakukan uji pasir cetak berdasarkan
Standar Nasional Indonesia (SNI) 15-0312-
12-1989 diantaranya Uji kadar Air, Uji Kadar
Lempung, Uji Distribusi Persebaran Butir, dan
Uji permeabilitas.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan
membuat cetakan pasir berbahan dasar pasir
Tanjung Bintang dengan komposisi yang
berbeda. Bahan baku yang akan digunakan
berupa pasir Tanjung bbntang, pasir
Maringgai, tanah lempung, air, dan almunium.
Penambahan bentonit dan air tetap sebesar
10% dan 5%. Komposisi pasir Tanjung
Bintang terhadap pasir Maringgai sebesar
100% , 75%, 50%, dan 25%. Pasir
dibersihkan dari kotoran dan diayak dengan
ayakan mesh 10 untuk memisahkan pasir
dengan batu. Kemudian menimbang pasir
Tanjung Bintang, pasir Maringgai, tanah
lempung, dan air dengan komposisi yang
telah ditentukan menggunakan neraca digital.
Pembuatan pasir cetak dilakukan dengan
mencampurkan pasir Tanjung Bintang, pasir
Maringgai, bentonit, dan air dengan
komposisi. Pengambilan sampel pasir cetak
dilakukan pada masing-masing komposisi.
Uji Kadar Air
Uji kadar air dilakukan dengan
mengambil 20 g contoh pasir yang telah
disiapkan kemudian dikeringkan dalam ruang
oven pada suhu 105 sampai 110
o
C.
Pengeringan dilakukan sampai tercapai berat
yang konstan. Kadar air diperoleh menurut
rumus:
Kadar air (%) =
100
awalpasirberat
akhirpasirberat-awalpasirberat
x (1)
dimana berat dinyatakan dalam gram (gr)
Uji Kadar Tanah Liat
Pasir awal sebanyak 50 gram
kemudian dimasukan kedalam gelas kimia
dan tambahkan air 150 ml dan 0,1 % Larutan
KOH. Aduk Hingga Merata Selanjutnya
menggunakan air mengalir untuk
menghilangkan kadar lempung. Kemudian air
ditiriskan dan selanjutnya dipanaskan dalam
oven dengan suhu 110
O
C untuk
menghilangkan kadar air. Pasir kemudian
ditimbang, perbedaan berat awal dan akhir
dalam satuan prosentase sebagai kadar
lempung bebas dalam campuran pasir. Kadar
Lempung dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
Kadar lempung (%) =
100
awalpasirberat
akhirpasirberat-awalpasirberat
x (2)
Bentonit atau tanah lempung merupakan
bahan campuran pengikat pasir cetak, ikatan
yang diciptakan ditambahkan kedalam
komposisi cetakan pasir membentuk butiran
penyusun struktur cetakan pasir yang
berbeda, sehingga permeabilitas yang
diciptakanpun berbeda. Dari penelitian
sebelumnya mengenai permeabilitas pada
cetakan pasir yang telah dilakukan oleh
Supriyadi dkk (2013) disebutkan bahwa nilai
permeabilitas dipengaruhi oleh perbandingan
jumlah bentonit yang ditambahkan kedalam
cetakan pasir. Permeabilitas rendah dari
cetakan pasir menjadi penyebab udara tidak
dapat dengan baik disalurkan keluar keudara
bebas, sehingga udara terperangkap didaam
logam saat proses pembekuan. Udara yang
terperangkap didalam logam saat proses
pembekuan selesai menghasilkan rongga-
rongga didalam logam hasil pengeoran yang
dikenal sebagai porositas.
Uji Distribusi Persebaran Butir
Penentuan distribusi besar butir
dimaksudkan untuk menentukan nomor
kehalusan butiran. Pengujian dilakukan
dengan mempergunakan Shieve Shakers
Model RX-812 dan susunan ayakan yang
telah ditentukan. Peralatan ayakan yang
digunakan dengan ukuran mesh 20, 40, 60,
80, dan 100. Pasir kering diambil dan
ditimbang sebanyak 50 g. Sampel campuran
pasir dituangkan kedalam ayakan yang telah
disusun berdasarkan ukuran mesh dan
digoyangkan selama 15 menit dengan alat
pengguncang. Setelah itu, pasir ditimbang
pada tiap –tiap ukuran ayak menurut besar
butir pasir. Selanjutnya menghitung
prosentase dari beratnya tiap ayakan dengan
rumus berikut :
Prosetase(%) =
100
spesimendariberatjumlah
ayakantiappadapasirberat
x (3)
Nomor kehalusan butir pasir dihitung dengan
rumus dibawah ini, dengan mengalikan berat
3. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Hendronursito, Prayanda: Potensi pasir lokal Tanjung
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 Bintang pada aluminium sand casting terhadap porositas
72
Gambar 1. Bentuk butir pasir
pasir pada tiap ayakan dengan angka pelipat
Sn. Rumus kehalusan butir pasir adalah :
n
nn
W
SW
FN (4)
Dimana FN adalah Nomor kehalusan Butir
pasir, Wn adalah Berat pasir diperoleh dari
tiap ayakan (gram), Sn adalah Angka pelipat.
Pemeriksaan Bentuk Butiran
Pemeriksaan bentuk butiran dilakukan
dengan pengamatan dibawah mikroskop pada
pembesaran 30 sampai 60 kali terhadap
contoh pasir yang telah dicuci dan diayak.
Dibedakan beberapa macam bentuk butiran:
bulat, sebagian bersudut, bersudut, kristal.
Bentuk butiran ditentukan dari bentuk butiran
yang paling dominan dari contoh pasir
bersangkutan. Bentuk butir dari berbagai jenis
pasir dapat dilihat pada Gambar 1.
Porositas
Peleburan aluminium dilakukan di
tungku lebur dengan menggunakan kowi.
Aluminium dicairkan dengan tungku
pembakaran hingga mencair, dimana
temperatur peleburan berkisar antara 500 –
550
o
C. Setelah aluminium dituang kedalam
cetakan, ditunggu sekitar 1 hari kemudian
cetakan dibongkar untuk mendapatkan
spesimen hasil coran. Inspeksi cacat
porositas dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif. Pengamatan cacat secara kualitatif
dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan fisik di permukaan (surface) dan
permukaan dalam (subsurface) oleh karena
itu perlu dilakukan grinding untuk
mendapatkan permukaan yang halus.
Sedangkan pengamatan cacat porositas
secara kuantitatif akan dilakukan dengan
metode perbandingan volume (Rizal dkk,
2012). Perhitungan prosentase porositas yang
terjadi pada spesimen dengan rumus:
Porositas =
t
mt
t
p
V
VV
x
V
V
%100 (5)
Dimana Vp adalah volume porositas, Vt adalah
volume total, m adalah masa, ρ adalah
densitas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Telah diakukan penelitian tentang
karakterstik campuran pasir cetak dan
porositas hasil cor almunium. Dalam
penelitian ini, ada beberapa karakteristik
campuran pasir cetak yang telah diuji yaitu :
uji kadar air, uji kadar lempung, uji
permeabilitas dan uji persebaran butir pasir.
Adapun untuk pengujian porositas terhadap
hasil cor almunium merupakan bahan yang
menjadi hasil pengecoran dengan teknik
menggunakan media cetakan pasir dengan
komposisi campuran pasir cetak yang
berbeda-beda
Kadar Air
Hasil uji kadar air dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil ujir kadar air
Sampel Berat Awal
(gr)
Berat Akhir
(gr)
Kadar Air
(%)
Rata-rata
(%)
Pasir A 60 57,78 3,74 3,76
60 57,71 3,81
Pasir B 60 58,53 2,45 2,57
60 58,38 2,70
4. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Hendronursito, Prayanda: Potensi pasir lokal Tanjung
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 Bintang pada aluminium sand casting terhadap porositas
73
Pasir C 60 57,57 4,05 4,04
60 57,58 4,03
Pasir D 60 57,64 3,93 3,93
60 57,64 3,93
Didapatkan nilai kandungan kadar air
dengan rata- rata berturut sebesar 3,76 %,
2,57%%, 4,04 %, dan 3,93 % dari pasir
A,B,C, dan D.Dari grafik diatas didapatkan
bahwa uji kadar air pada keempat sample
campuran pasir cetak diperoleh nilai
persentase kadar air yang memenuhi syarat
untuk pasir cetak. Dimana syarat kadar air
untuk pasir cetak adalah 2% - 12 %.
Kadar Lempung
Keempat sampel yang telah dilakukan
pengujian sebelumnya berasal dari campuran
10 % tanah lempung atau bentonit dari berat
bahan keseluruhan. Kadar lempung yang
didapat pada penelitian ini lebih dari 10%.
Dimana nilai 10 % merupakan syarat pasir
cetak.
Uji Permeabilitas
Hasil uji permeabilitas dapat dilihat pada
Tabel 3.
Distribusi Persebaran Butir
Pengujian distribusi persebaran pasir di
lakukan di laboratorium uji kimia LIPI tanjung
Bintang. Pengujian menghasilkan dua jenis
data hasil pengujian yaitu data presentase
berat tiap ayakan dan data nomor kehalusan
butir (GFN). Dan dari pengujian persebaran
butir, didapatkan hasil yang disajikan pada
Table 5.
Tabel 2. Hasil uji kadar lempung
Sampel Rata – Rata kadar
Lempung (%)
Pasir A 12,22
Pasir B 10,59
Pasir C 11,22
Pasir D 10,90
.
Tabel 3. Hasil uji permeabilitas
Cetakan Pasir Pasir Tanjung
Bintang
Pasir
maringgai
Permeabilitas
(cm3/mnt)
Pasir A 100% 0% 266.67
Pasir B 75% 25% 153
Pasir C 50% 50% 195
Pasir D 25% 75% 151
Tabel 4. Jumlah pasir pada masing masing pengujian campuran pasir cetak
Ayakan Pasir A Pasir B Pasir C Pasir D
I II I II I II I II
Jumlah 44,76 45,84 46,11 46,27 45,72 45,93 47,01 47,05
seharusnya 44,88 45,90 46,12 46,29 45,84 45,94 47,02 47.08
hilang 0,12 0,06 0,01 0,02 0,12 0,01 0,01 0,03
.
Tabel 5. Nilai persebaran butir
Nilai Pasir A Pasir B Pasir C Pasir D
I II I II I II I II
GFN 45,24 44,61 48,43 46,32 52,15 46,78 52,53 53,89
Rata-rata 44,92 47,37 49,46 53,21
5. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Hendronursito, Prayanda: Potensi pasir lokal Tanjung
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 Bintang pada aluminium sand casting terhadap porositas
74
Dari perhitungan didapatkan nilai rata-
rata kehalusan butir (GFN) sebesar (44,92),
(47,37), (49,46), dan (53,21) pada masing-
masing campuran pasir cetak. Dari Tabel 3.
diatas, didapatkan hasil bahwa GFN yang
didapatkan pada penelitin ini menunjukkan
bahwa campuran pasir cetak yang dibuat
telah memenuhi syarat pasir cetak yaitu batas
bawah sebesar 40.
Bentuk Butir Pasir
Bentuk butir pasir Tanjung Bintang dapat
dilihat pada Gambar 2. Dari pengujian bentuk
pasir dapat dilihat bahwa sebagian besar butir
pasir Tanjung Bintang berbentuk sebagian
bersudut.
Gambar 2. Bentuk butir pasir tanjung bintang
perbesaran 100x
Uji Porositas
Nilai pororsitas pada masing-masing
spesimen dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Hail uji porositas pada masing-masing specimen hasil cor
Sampel V (cm3) Massa
(gr)
Angka Porositas
(%)
Spesimen A 68,63 174,45 5,84
Spesimen B 67,69 170,00 6,98
Spesimen C 67,38 172,68 5,08
Spesimen D 66,92 169,61 6,11
Dari penelitian yang dilakukan,
didapatkan hasil nilai rata- rata porositas yang
berturut turut adalah 5,84 %, 6,98%, 5,08%,
dan 6,11 dari masing- masing campuran pasir
cetak. Dapat dilihat bahwa angka porositas
terbesar terletak pada spesimen B yang
merupakan hasil pengecoran dari almuniun
yang menggunakan media pasir cetak dengan
campuran pasir cetak 75% pasir Tanjung
Bintang. Nilai porositas dipengaruhi oleh
terjebaknya gelembung-gelembung gas pada
logam cair ketika dituangkan ke dalam
cetakan (Budinski, 1996). Penyebabnya
antara lain kontrol yang kurang sempurna
terhadap absorbsi gas dengan logam selama
peleburan dan penuangan.
KESIMPULAN
Berdasarkan pengujian kadar air dan
GFN pasir Tanjung Bintang memenuhi syarat
sebagai pasir cetak namun perlu diteliti ulang
untuk penambahan kadar tanah liat diatas
10% mengingat dari hasil bentuk butir pasir
dari pasir cetak berbentuk butir pasir kristal
dimana bentuk ini memerlukan jumlah
pengikat yang lebih banyak untuk
memperoleh kekuatan dan permeabilitas
tertentu. Dari hasil inspeksi cacat pengecoran
porositas semua sampel mengalami cacat
porositas. Nilai permeabilitas hasil
pengecoran menggunakan pasir Tanjung
Bintang berbanding terbalik dengan nilai
porositasnya. Nilai permeabilitas yang tinggi
pada pasir cetak menghasilkan porositas
yang kecil, untuk itu perlu dilakukan penelitian
lanjutan untuk meningkatkan nilai
permeabilitas dari pasir cetak tersebut.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih
kepada BP. Teknologi Mineral – LIPI
Lampung yang telah memberikan dukungan
serta fasilitas di dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Astrid P.N., Bona M., Irma S., Nadia F.R.,
Prila S.L.R., Ira W., 2007, , Pengujian
pasir cetak, Laporan Praktikum Proses
Manufaktur Modul V, Teknik Mesin,
Institut Teknologi Bandung.
Budinski G.K., 1996, Engineering Material
Properties and Selection, Prentice Hall,
Inc, Englewood Cliffs, New Jersey.
Dody A., Wahyu P.R., Saiful A., 2006,
Hubungan variasi jenis pasir cetak
terhadap sifat mekanik besi cor kelabu,
Jurnal Mekanika, Vol. 4, No. 2.
Nurwidyanto M.I., Meida Y., Sugeng W.,
2006, Pengaruh ukuran butir terhadap
porositas dan permeabilitas pada
batupasir, Berkala Fisika, Vol. 9, No.4,
191-195.
Rizal M.P., Soeharto, 2012, Studi eksperimen
pengaruh jenis saluran pada aluminium
6. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Hendronursito, Prayanda: Potensi pasir lokal Tanjung
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 Bintang pada aluminium sand casting terhadap porositas
75
sand casting terhadap porositas produk
toroidal piston, Jurnal Teknik ITS Vol. 1,
No. 1, 126 – 130
Sidiq B., Budi H., Yuyun E., 2014,
Perbandingan kualitas hasil
pengecoran pasir cetak basah dengan
campuran bentonit 3% dan 5% pada
besi cor kelabu, Jurnal Nosel, Vol. 2,
No. 3
Standar Nasional Indonesia (SNI) 15-0312-
12-1989, 1989, Pasir cetak, Cara uji.
Badan Standarisasi Nasional. ICS
91.100.15
Supriadi H., Sewandono D., 2013, Pengaruh
variasi abu sekam dan bentonit pada
cetakan pasir terhadap kekerasan dan
struktur mikro hasil coran alumunium
aa 1100. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin,
Vol.1 No.3
Uswatun S., 2012, Analisis variasi pasir cetak
lokal jawa timur terhadap kekuatan
cetakan pasir, fluiditas, dan kualitas
hasil coran logam al-si dengan metode
gravitasi casting, Skripsi, Fakultas
Teknik Um.