SlideShare a Scribd company logo
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.
8
KARAKTERSTIK SERAPAN SUARA KOMPOSIT POLYESTER
BERPENGUAT SERAT TAPIS KELAPA
I Made Astika*, I Gusti Komang Dwijana
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali
Indonesia 80362. Phone/Fax: 0361 703321
*Email: imdastika@yahoo.com
ABSTRACT
The purpose of this study is to investigate of sound absorption of coconut filter fiber
composites. The research material made with coconut filter fiber as reinforcement and matrix
resin unsaturated polyester (UPRs) type Yukalac BQTN 157 with 1% hardener types MEKPO
(Methyl Ethyl Ketone Peroxide) and fiber treatment by 0,5% KMnO4. Production methods is
poltrusion and the variations of fiber volume fraction are 20, 25 and 30% and fiber length are 5,
10 and 15 mm. Testing of sound absorption frequency are 250, 500, 1000, 2000 and 4000 Hz.
The results of research show that the highest value of sound absorption coefficient is on the
composites with composition of 10 mm fiber length and 30% fiber volume fraction, that is
0.550828. The values are included in the class “Sound Absorption Coefficient Class D
(Extremely absorbing)” with the range 0.40 – 0.60 based on ISO standard 11654:1997.
Keywords : composites, coconut filter fiber, sound absorption
PENDAHULUAN
Perkembangan jaman yang semakin
maju menyebabkan semakin berkembangnya
peralatan yang digunakan oleh manusia
seperti peralatan produksi, transportasi,
komunikasi, sarana informasi dan hiburan.
Sebagian besar peralatan tersebut
menghasilkan suara-suara yang tidak
diinginkan sehingga menimbulkan kebisingan.
Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan
berbagai jenis bahan peredam suara.
Disamping itu peredam suara juga dibutuhkan
untuk menciptakan bangunan atau gedung
dengan karakteristik akustik tertentu sehingga
tercipta kenyamanan bagi penggunanya.
Jenis bahan peredam suara yang
sudah ada yaitu bahan berpori, resonator dan
panel. Dari ketiga jenis bahan tersebut, bahan
berporilah yang sering digunakan, khususnya
untuk ruangan yang sempit seperti
perumahan dan perkantoran. Hal ini
disebabkan karena bahan berpori relatif lebih
murah dan ringan dibandingkan dengan
peredam lain (Youneung Lee, 2003). Material
yang digunakan pada peredam suara jenis ini
adalah glasswool dan rockwool. Karena
harganya mahal, berbagai bahan pengganti
material tersebut mulai dibuat. Diantaranya
adalah berbagai macam gabus maupun
bahan berkomposisi serat.
Kualitas dari bahan peredam suara
ditunjukkan dengan harga α (koefisien
penyerapan suara terhadap bunyi). Nilai α
bernilai dari 0 sampai 1. Semakin besar α
maka semakin baik digunakan sebagai
peredam suara. Jika α bernilai 0 berarti tidak
ada bunyi yang diserap (dipantulkan).
Sedangkan bila α bernilai 1, artinya semua
(100 %) bunyi yang datang diserap oleh
bahan (Farina, 2000) Pada tahun 2002 telah
dikembangkan bahan peredam suara dari
serat bambu yang mutunya bisa sebagus
glasswool (Koizumi, 2003). Dan pada tahun
2003 telah dikembangkan peredam suara dari
serat polyester daur ulang dan melakukan
penelitian tentang penggunaan jerami untuk
campuran bahan bangunan yang bisa
meningkatkan penyerapan bunyi (Youneung
Lee, 2003). Jika dilihat lebih mendalam,
benda-benda disekeliling kita yang tampak
kurang berguna ada yang bisa dimanfaatkan
sebagai bahan peredam suara, salah satunya
adalah serat tapis kelapa.
Dari permasalahan tersebut, dilakukan
penelitian untuk mengetahui karakteristik
redaman suara pada komposit polyester
dengan penguat serat tapis kelapa. Komposit
ini dapat diaplikasikan seperti pada komponen
alat musik tradisional dan modern, maupun
sebagai panel untuk interior ruangan ataupun
asesoris kendaraan.
TINJAUAN PUSTAKA
Komposit
Komposit adalah suatu material yang
terbentuk dari kombinasi dua atau lebih
material, dimana sifat mekanik dari material
pembentuknya berbeda-beda dimana satu
material sebagai pengisi (Matrik) dan lainnya
sebagai fasa penguat (Reinforcement).
Komposit biasanya terdiri dari dua bahan
dasar yaitu serat dan matrik. Serat biasanya
bersifat elastis, mempunyai kekuatan tarik
yang baik, namun tidak dapat digunakan pada
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.
9
temperatur yang tinggi sedangkan matrik
biasanya bersifat ulet, lunak dan bersifat
mengikat jika sudah mencapai titik bekunya.
Kedua bahan yang mempunyai sifat berbeda
ini digabungkan untuk mendapatkan satu
bahan baru (komposit) yang mempunyai sifat
yang berbeda dari sifat partikel penyusunnya
(Gibson, 1994).
Suatu material komposit merupakan
suatu material yang kompleks dimana
terkomposisikan dari dua material atau lebih
yang digabungkan/disatukan secara
bersamaan pada skala makroskopik
membentuk suatu produk yang berguna, yang
didesain untuk menghasilkan kualitas maupun
sifat terbaik. Penguat biasanya bersifat
elastis, dan mempunyai kekuatan tarik yang
baik namun tidak dapat digunakan pada
temperatur yang tinggi, sedangkan matrik
biasanya bersifat ulet, lunak dan bersifat
mengikat jika sudah mencapai titik bekunya.
Kedua bahan yang mempunyai sifat berbeda
ini digabungkan untuk mendapatkan satu
bahan baru (komposit) yang mempunyai sifat
yang berbeda dari sifat partikel penyusunnya
(Jacob, 2005).
Di dalam komposit dapat tebentuk
interphase yaitu fase diantara fase matrik dan
penguat yang dapat timbul akibat interaksi
kimia antara kimia antara fase matrik dan fase
penguat.
Gambar 1. Fase-fase dalam komposit, Jacob
(2005)
Semakin berkembangnya teknologi
memungkinkan komposit dapat didesain
sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik
material yang diinginkan sehingga dapat
dibuat menjadi lebih kuat, ringan dan kaku.
Dengan beberapa kelebihan tersebut,
menyebabkan komposit banyak diaplikasikan
dalam peralatan-peralatan teknologi tinggi di
bidang industri, transportasi dan konstruksi
bangunan.
Serat Tapis Kelapa
Tapis Kelapa adalah serat yang
terdapat pada pangkal tangkai daun pohon
kelapa yang berfungsi menutupi pelepahnya.
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) banyak
terdapat di daerah beriklim tropis. Pohon
kelapa diperkirakan dapat ditemukan di lebih
dari 80 negara. Indonesia merupakan negara
agraris yang menempati posisi ketiga setelah
filipina dan india, sebagai penghasil kelapa
terbesar di dunia. Pohon ini merupakan
tanaman yang sangat produktif, dimana dari
daun hingga akarnya dapat diolah menjadi
produk teknologi maupun untuk bangunan
atau keperluan sehari-hari sehingga pohon
kelapa dijuluki sebagai The Tree of Life
(pohon kehidupan) dan A Heavenly Tree
(pohon surga) (Brahmakumar, 2005).
Tapis kelapa awalnya digunakan oleh
masyarakat tradisional sebagai saringan
kawat dan plastik yang memiliki kerapatan
yang lebih merata tapis kelapa pun mulai
ditinggalkan biasanya hanya digunakan untuk
menyaring santan. Namun sekarang hanya
menjadi limbah. Serat ini tersusun dari bahan
yang menyerupai bahan pembentuk serabut
kelapa. Walaupun jumlah yang dapat
dihasilkan dalam satu pohon sangat terbatas
namun tapis kelapa mempunyai keunggulan
yaitu seratnya sudah tersusun dengan baik
secara alami. Susunan serat dari tapis kelapa
menyilang antara lapisan serat atas dengan
lapisan serat bagian bawah. Karena
keunggulan tersebut serat tapis kelapa cocok
untuk dijadikan serat alternatif untuk
pembuatan komposit.
Gambar 2. Tapis kelapa
Gambar 3. Serat tapis kelapa
Suara (Sound)
Kata suara (sound) dapat terdefinisikan
berdasarkan pandangan dari segi fisisnya
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.
10
adalah suatu penyimpangan tekanan
(pressure), per-geseran partikel dalam suatu
medium elastik yang mana dalam hal ini
adalah udara (air). Bunyi merupakan sensasi
pendengaran yang melewati telinga dan
timbul karena penyimpangan tekanan udara
(air pressure deviation). Penyimpangan ini
biasanya disebabkan oleh beberapa benda
yang bergetar, misalnya dawai gitar yang
dipetik, atau garpu tala yang dipukul.
Pada kenyataannya suara merupakan
suatu getaran, sehingga demikian
berhubungan dengan getaran-getaran suara,
yang ditimbulkan oleh apa yang dinamakan
sebuah sumber suara, misalnya suara
manusia, alat musik, radio dan sebagainya
yang menghasilkan suara. Udara atau zat-zat
lain yang berfungsi sebagai media getaran,
meneruskan getaran-getaran ini dan semua
ini sampai pada selaput gendang
pendengaran manusia, dimana mereka
menimbulkan sebuah suara.
Sewaktu udara atau zat lain melakukan
getaran, bagian-bagian kecil tidak berpindah
tempat, melainkan mereka bergerak ke sana
ke mari mencari keseimbangan. Mereka
bersentuhan dengan bagian-bagian yang
berada di samping mereka, yang pada
gilirannya membuat gerakan-gerakan serupa
dan menyentuh pula bagian-bagian kecil
lainnya. Hal inilah yang dinamakan dengan
laju pertumbuhan getaran.
Gambar 4. Garpu tala yang dipukul
menghasilkan perubahan tekanan udara
karena getarannya dan menghasilkan bunyi,
Farina (2000)
Rambatan gelombang bunyi
disebabkan oleh lapisan perapatan dan
peregangan partikel-partikel udara yang
bergerak kea rah luar, yaitu karena
penyimpangan tekanan. Hal ini sama saja
dengan penyebaran gelombang air pada
permukaan kolam dan titik dimana batu
dijatuhkan pada kolam tersebut. Partikel-
partikel udara yang meneruskan gelombang
bunyi tidak berubah posisi normalnya; mereka
hanya bergetar sekitar posisi
kesetimbangannya, yaitu posisi partikel bila
tidak ada gelombang bunyi yang diteruskan.
Kecepatan rambat gelombang bunyi
pada temperatur ruang 68
0
F (20
0
C) adalah
sekitar 1.130 ft/s (344 m/s). Apabila suatu
gelombang bunyi yang berupa energy
mengalami penumbukkan pada suatu bahan
atau material tertentu maka kemungkinan
yang terjadi dari gelombang bunyi tersebut
antara lain dipantulkan (deflect), diserap
(absorp), disebarkan (difuse), dibelokkan
(diffraction), dengung, ataupun diteruskan.
Penyerapan suara (Sound Absorption)
Bahan lembut, berpori dan kain serta
berbagai bahan lainnya; termasuk manusia,
menyerap sebagian besar gelombang bunyi
yang menumbuk kepadanya, dengan kata lain
mereka adalah bahan penyerap bunyi. Dari
definisi, penyerapan bunyi adalah perubahan
energi bunyi menjadi suatu bentuk lain,
biasanya panas, ketika melewati suatu bahan
atau ketika menumbuk suatu permukaan.
Jumlah panas yang dihasilkan pada
perubahan energi ini adalah sangat kecil,
sedang kecepatan perambatan gelombang
bunyi tidak dipengaruhi oleh penyerapan.
Efisiensi penyerapan bunyi suatu
bahan pada suatu frekuensi tertentu yang
dinyatakan dengan suatu Koefisien
Penyerapan Bunyi (coefficient of sound
absorption). Koefisien penyerapan bunyi
suatu permukaan adalah bagian energi bunyi
datang yang diserap, atau tidak dipantulkan
oleh permukaan. Satuan ini dinyatakan dalam
huruf Geek α. Nilai α dapat berada antara 0
sampai dengan 1; misalnya pada 500 Hz bila
material akustik menyerap 65% dari energi
bunyi datang dan memantulkan 35%
daripadanya, maka koefisien penyerapan
bunyi bahan ini adalah 0,65. Koefisien
penyerapan bunyi berubah dengan sudut
datang gelombang bunyi pada bahan dan
denga frekuensi. Nilai koefisien penyerapan
bunyi pada suatu frekuensi tertentu, dirata-
rata terhadap semua sudut datang pada suatu
frekuensi tertentu (datang acak).
Penyerapan bunyi suatu permukaan
(penyerapan permukaan) diukur dalam
sabins, sebelumnya disebut satuan jendela
terbuka (open-window units). Satu sabin
menyatakan suatu permukaan seluas 1 ft
2
(atau 1 m
2
) yang mempunyai koefisien
penyerapan α = 1.0. penyerapan permukaan
diperoleh dengan mengalikan luas permukaan
dalam ft
2
(atau m
2
), dengan koefisien
penyerapan bunyinya. Berdasarkan standar
ISO 11654:1997 tentang rating koefisien
absorbsi suara pada material untuk
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.
11
komponen bangunan, didapatkan suatu
acuan kelas koefisien absorbsi suara seperti
berikut.
Gambar 5. Standar kelas koefisien absorbsi
suara pada material, http://www.sasint.co.uk/
acoustic-comfort.php
Adalah suatu kebiasaan standar
untuk membuat daftar nilai koefisien
penyerapan bunyi pada wakil frekuensi
standar yang meliputi bagian yang paling
penting dari jangkauan audio, yaitu 125, 250,
500, 1000, 2000, 4000 dan 8000 Hz atau 128,
256, 512, 1024, 2048, 4096 dan 8192 Hz.
METODE PENELITIAN
Komposit dibuat dengan menggunakan
serat tapis kelapa dengan matriks resin
Unsaturated-Polyester (UPRs) jenis Yucalac
157 QBTN, campuran 1 % hardener jenis
MEKPO (Methyl Ethyl Ketone Peroxide) dan
perendaman serat dalam larutan alkali
KMnO4. Metode produksi yang digunakan
adalah metode pultrusion dengan orientasi
serat acak. Variasi fraksi volume serat 20, 25
dan 30%, dan apanjang seart 5, 10 dan 15
mm dengan frekwensi inputan 250, 500, 1000,
2000 dan 4000 Hz.
Alat uji uji koefisien/angka serapan suara
bahan (impedance tube standing wave
method) yang digunakan dengan spesifikasi :
 Measuring Amplifier merk Brüel & Kjær
type 2636
 Sine Generator merk Brüel & Kjær type
1054
Pelaksanaan pengujiannya dapat
dijelaskan sebagai berikut: 1) Tempatkan
bahan yang akan diuji pada ujung tabung
yang telah ditentukan. 2) Posisikan ’ON’ pada
Sine Generator kemudian atur frekuensi
masukan pada sine generator sesuai dengan
frekuensi yang diteliti dengan cara memutar
aturan decrease/increase pada sine
generator, atau dengan meng-input masukkan
frekuensi dengan menekan tombol ’Ent’ lalu
masukan nominal angka frekuensi yang
diinginkan, tekan tombol ’Ent’ lagi, ubah
status gelombang dari ’off’ ke ’cont’ untuk
mengaktifkan gelombang sinus.3) Cari lalu
catat tekanan maksimum dan minimum di
dalam standing wave tube, dengan cara
menggeser-geserkan mikrofon secara
perlahan. Besarnya tekanan maksimum
maupun minimum dapat dibaca pada tampilan
di dalam komputer atau laptop dengan
menggunakan software Adobe Audition. 4)
Pastikan ketepatan antara nilai lamda (λ)
teoritis/hitung mendekati nilai lamda pada
hasil responsi tekanan maksimum dan
minimum untuk menetapkan nilai kepastian
dari tekanan maksimum dan minimum bahan
berdasarkan pada tampilan yang tertera di
laptop atau komputer. 5) Hitung nilai n dengan
persamaan
minP
P
n maks
 (1)
kemudian hitung nilai koefisien/angka serapan
suara bahan dengan persamaan
2
1
1
1 








n
n
 (2)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut adalah data hasil pengujian
serapan suara untuk variasi panjang dan
fraksi volume serat tapis kelapa.
Gambar 6. Koefisien serapan suara rata-rata
di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume
pada inputan frekuensi 250 Hz
Dilihat dari hasil pengujian koefisien serapan
suara ini, didapat hasil yang bervariasi seperti
pada tabel 1. Pada dasarnya nilai yang
didapat dari hasil pengujian tersebut bersifat
identik. Dalam artian secara keseluruhan data
hasil ujinya memiliki angka koefisien serapan
suara yang lebih dari 0,1 (α > 0,1). Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.
12
Tabel 1. Rata-rata koefisien serapan suara (α)
Spesimen Uji
Fraksi Volume
Serat (%)
Koefisien Serapan Suara (α)
Rata-Rata
Frekuensi Input (Hz)
250 500 1000
Panjang serat
5 mm
20 0.274 0.166 0.498
25 0.196 0.178 0.599
30 0.287 0.126 0.551
Panjang serat
10 mm
20 0.575 0.382 0.715
25 0.227 0.281 0.887
30 0.402 0.425 0.753
Panjang serat
15 mm
20 0.114 0.147 0.580
25 0.467 0.295 0.865
30 0.661 0.260 0.785
Spesimen Uji
Fraksi Volume Serat
(%)
Koefisien Serapan Suara (α)
Rata-Rata
Frekuensi Input (Hz)
2000 4000
Panjang serat
5 mm
20 0.930 0.760
25 0.332 0.605
30 0.813 0.507
Panjang serat
10 mm
20 0.707 0.820
25 0.870 0.664
30 0.825 0.796
Panjang serat
15 mm
20 0.859 0.776
25 0.922 0.546
30 0.560 0.409
karakteristik dari permukaan komposit dan
juga densitas dari material uji. Untuk hasil
tertinggi terdapat pada inputan frekuensi 2000
Hz dengan komposisi panjang serat 5 mm
dengan fraksi volume 20% yaitu sebesar
0.930. Mengacu pada standar ISO 11654
:1997 mengenai level rating koefisien
absorpsi suara pada material untuk ruang,
bahan ini diklasifikasikan sebagai “Sound
Absorption Coeffitient Class A” dengan batas
kelas adalah 0,90 – 1,00 (Seddeq, 2009).
Gambar 7. Koefisien serapan suara rata-rata
di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume
pada inputan frekuensi 500 Hz
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.
13
Gambar 8. Koefisien serapan suara rata-rata
di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume
pada inputan frekuensi 1000 Hz
Gambar 9. Koefisien serapan suara rata-rata
di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume
pada inputan frekuensi 2000 Hz
Gambar 10. Koefisien serapan suara rata-rata
di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume
pada inputan frekuensi 4000 Hz
SIMPULAN
Dari pengolahan data hasil pengukuran
koefisien absorpsi suara dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Komposit berpenguat serat tapis kelapa
dapat digunakan sebagai bahan peredam
suara walaupun tidak terdapat
kecenderungan tertentu antara variasi
panjang dan fraksi volume serat terhadap
nilai koefisien serapan suara.
2. Nilai tertinggi koefisien serapan suara
terdapat pada inputan frekuensi 2000 Hz
yaitu pada komposisi komposit dengan
panjang serat 5 mm dan fraksi volume
serat 20% yaitu 0,930. Mengacu pada
standar ISO 11654 :1997 mengenai level
rating koefisien absorpsi suara pada
material untuk ruang, yang biasa
diklasifikasikan sebagai “Sound
Absorption Coeffitient Class A” dengan
batas kelas adalah 0,90 – 1,00.
UCAPAN TERIMAKASIH
Tim Peneliti mengucapkan terima kasih
kepada DP2M DIKTI yang telah mendanai
penelitian ini melalui skim Penelitian
Fundamental tahun 2015 dengan Surat
Perjanjian Penugasan Dalam Rangka
Pelaksanaan Penelitian Kompetitif Nasional
Tahun Anggaran 2015, Nomor: 311-
142/UN14.2/PNL.01.03.00/2015, tanggal 30
Maret 2015. Ungkapan terima kasih yang
tulus juga kami sampaikan kepada Ary
Dharma Susila yang telah membantu kegiatan
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, Percobaan pengukuran koefisien
redaman akustik bahan, Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta.
Brahmakumar, M., Pavithran, C., Pillai, R.M.,
2005, Coconut fiber reinforced
polyethylene composites such as effect
of natural waxy surface layer of the
fiber on fiber or matrix interfacial
bonding and strength of composites,
Elsevier, Composite Science and
Technology, 65 pp. 563-569.
Farina, Angelo, Fausti, Patrizio., 2000,
Standing wave tube techniques for
measuring the normal incidence
absorption coefficient: Comparison of
different experimental setups.
Universitá di Parma, Italy.
Gibson, R. F., 1994, Principles Of Composite
Material Mechanics, McGraw Hill Book
Co.
http://www.sasint.co.uk/acoustic-comfort.php.
Jacobs, James, A., Thomas F., 2005,
Engineering materials technology,
Structures, Processing, Properties and
Selection 5
th
, New Jersey Columbus,
Ohio.
Koizumi, T., 2000, The development of sound
absorpsing material using natural
bamboo fiber, Jurnal Universitas
Doshisha, Jepang.
Seddeq, Hoda S., 2009, Factors influencing
acoustic performance of sound
absorptive materials, Australian Journal
of Basic and Applied Sciences, 3(4):
4610-4617 ISSN 1991-8178, INSInet
Publication.
Youneung-Lee., 2003, The development of
sound absorpsing material using
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.
14
natural bamboo fiber , Jurnal
Universitas Doshisha, Jepang.

More Related Content

Similar to 2 karakterstik serapan suara komposit polyester

947 prosiding digital snttm ix
947 prosiding digital snttm ix947 prosiding digital snttm ix
947 prosiding digital snttm ixAlen Pepa
 
111
111111
Bio composite, pilihan strategis penyediaan alternatif kayu
Bio composite, pilihan strategis penyediaan alternatif kayuBio composite, pilihan strategis penyediaan alternatif kayu
Bio composite, pilihan strategis penyediaan alternatif kayu
KEHATI
 
ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...
ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...
ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...
Repository Ipb
 
Keistimewaan Ijuk
Keistimewaan IjukKeistimewaan Ijuk
Keistimewaan Ijuk
21 Memento
 
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphy
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphyPkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphy
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphy
Felly Shafira
 
Karakterisasi serat selulosa alami baru dari Lygeum Spartum (tugas ppt)[1].pptx
Karakterisasi serat selulosa alami baru dari Lygeum Spartum (tugas ppt)[1].pptxKarakterisasi serat selulosa alami baru dari Lygeum Spartum (tugas ppt)[1].pptx
Karakterisasi serat selulosa alami baru dari Lygeum Spartum (tugas ppt)[1].pptx
david857384
 
PPT SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
PPT SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARIPPT SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
PPT SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
fatmabobihu
 
Kayu
KayuKayu
PRESENTASI SDE.pptx
PRESENTASI SDE.pptxPRESENTASI SDE.pptx
PRESENTASI SDE.pptx
ekooke12
 
53788362 kuliah-1-material-komposite
53788362 kuliah-1-material-komposite53788362 kuliah-1-material-komposite
53788362 kuliah-1-material-komposite
Johannes Panjaitan
 
Tugas kebisingan
Tugas kebisinganTugas kebisingan
Tugas kebisingan
Rita Ningsih
 
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptxmedia_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
Buatgame8
 
Industri polimer
Industri polimerIndustri polimer
Industri polimer
Mariati Batma Apria silaban
 
Arfin juri abadi tanjung, 17138006 word- analisis bahan particle wood-conve...
Arfin juri abadi tanjung,  17138006  word- analisis bahan particle wood-conve...Arfin juri abadi tanjung,  17138006  word- analisis bahan particle wood-conve...
Arfin juri abadi tanjung, 17138006 word- analisis bahan particle wood-conve...
arfinjuri
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptxPEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
Adam Superman
 
Sifat sifat bahan dan struktur penyusunnya
Sifat sifat bahan dan struktur penyusunnyaSifat sifat bahan dan struktur penyusunnya
Sifat sifat bahan dan struktur penyusunnya
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon
 
Idaagustinamakalahupayapemeliharaanlingkunganhidup 140309122251-phpapp01
Idaagustinamakalahupayapemeliharaanlingkunganhidup 140309122251-phpapp01Idaagustinamakalahupayapemeliharaanlingkunganhidup 140309122251-phpapp01
Idaagustinamakalahupayapemeliharaanlingkunganhidup 140309122251-phpapp01
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to 2 karakterstik serapan suara komposit polyester (20)

947 prosiding digital snttm ix
947 prosiding digital snttm ix947 prosiding digital snttm ix
947 prosiding digital snttm ix
 
111
111111
111
 
Bio composite, pilihan strategis penyediaan alternatif kayu
Bio composite, pilihan strategis penyediaan alternatif kayuBio composite, pilihan strategis penyediaan alternatif kayu
Bio composite, pilihan strategis penyediaan alternatif kayu
 
ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...
ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...
ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...
 
Keistimewaan Ijuk
Keistimewaan IjukKeistimewaan Ijuk
Keistimewaan Ijuk
 
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphy
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphyPkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphy
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphy
 
Ddb asli
Ddb asliDdb asli
Ddb asli
 
Karakterisasi serat selulosa alami baru dari Lygeum Spartum (tugas ppt)[1].pptx
Karakterisasi serat selulosa alami baru dari Lygeum Spartum (tugas ppt)[1].pptxKarakterisasi serat selulosa alami baru dari Lygeum Spartum (tugas ppt)[1].pptx
Karakterisasi serat selulosa alami baru dari Lygeum Spartum (tugas ppt)[1].pptx
 
PPT SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
PPT SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARIPPT SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
PPT SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
 
Kayu
KayuKayu
Kayu
 
PRESENTASI SDE.pptx
PRESENTASI SDE.pptxPRESENTASI SDE.pptx
PRESENTASI SDE.pptx
 
53788362 kuliah-1-material-komposite
53788362 kuliah-1-material-komposite53788362 kuliah-1-material-komposite
53788362 kuliah-1-material-komposite
 
Tugas kebisingan
Tugas kebisinganTugas kebisingan
Tugas kebisingan
 
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptxmedia_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
 
Industri polimer
Industri polimerIndustri polimer
Industri polimer
 
Kayu _ Material dan Konstruksi
Kayu _ Material dan KonstruksiKayu _ Material dan Konstruksi
Kayu _ Material dan Konstruksi
 
Arfin juri abadi tanjung, 17138006 word- analisis bahan particle wood-conve...
Arfin juri abadi tanjung,  17138006  word- analisis bahan particle wood-conve...Arfin juri abadi tanjung,  17138006  word- analisis bahan particle wood-conve...
Arfin juri abadi tanjung, 17138006 word- analisis bahan particle wood-conve...
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptxPEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
 
Sifat sifat bahan dan struktur penyusunnya
Sifat sifat bahan dan struktur penyusunnyaSifat sifat bahan dan struktur penyusunnya
Sifat sifat bahan dan struktur penyusunnya
 
Idaagustinamakalahupayapemeliharaanlingkunganhidup 140309122251-phpapp01
Idaagustinamakalahupayapemeliharaanlingkunganhidup 140309122251-phpapp01Idaagustinamakalahupayapemeliharaanlingkunganhidup 140309122251-phpapp01
Idaagustinamakalahupayapemeliharaanlingkunganhidup 140309122251-phpapp01
 

More from Mirmanto

Sampul dinamika teknik mesin juni 2016
Sampul dinamika teknik mesin juni 2016Sampul dinamika teknik mesin juni 2016
Sampul dinamika teknik mesin juni 2016
Mirmanto
 
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...
Mirmanto
 
9 potensi pasir lokal tanjung bintang pada aluminium sand casting terhadap po...
9 potensi pasir lokal tanjung bintang pada aluminium sand casting terhadap po...9 potensi pasir lokal tanjung bintang pada aluminium sand casting terhadap po...
9 potensi pasir lokal tanjung bintang pada aluminium sand casting terhadap po...
Mirmanto
 
8 studi kelayakan penggunaan mesin diesel dengan metode break even point (bep...
8 studi kelayakan penggunaan mesin diesel dengan metode break even point (bep...8 studi kelayakan penggunaan mesin diesel dengan metode break even point (bep...
8 studi kelayakan penggunaan mesin diesel dengan metode break even point (bep...
Mirmanto
 
7 analisis perilaku aliran terhadap kinerja roda air arus bawah untuk pembang...
7 analisis perilaku aliran terhadap kinerja roda air arus bawah untuk pembang...7 analisis perilaku aliran terhadap kinerja roda air arus bawah untuk pembang...
7 analisis perilaku aliran terhadap kinerja roda air arus bawah untuk pembang...
Mirmanto
 
6 optimasi parameter permesinan terhadap waktu proses pada pemrograman cnc mi...
6 optimasi parameter permesinan terhadap waktu proses pada pemrograman cnc mi...6 optimasi parameter permesinan terhadap waktu proses pada pemrograman cnc mi...
6 optimasi parameter permesinan terhadap waktu proses pada pemrograman cnc mi...
Mirmanto
 
5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...
5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...
5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...
Mirmanto
 
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...
Mirmanto
 
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
Mirmanto
 
3 rancangan ruang pengering berbasis ergonomi menurunkan keluhan muskuloskele...
3 rancangan ruang pengering berbasis ergonomi menurunkan keluhan muskuloskele...3 rancangan ruang pengering berbasis ergonomi menurunkan keluhan muskuloskele...
3 rancangan ruang pengering berbasis ergonomi menurunkan keluhan muskuloskele...
Mirmanto
 
Flow and heat transfer in microchannels book cover
Flow and heat transfer in microchannels book coverFlow and heat transfer in microchannels book cover
Flow and heat transfer in microchannels book cover
Mirmanto
 
Pressure drop and heat transfer characteristics
Pressure drop and heat transfer characteristicsPressure drop and heat transfer characteristics
Pressure drop and heat transfer characteristics
Mirmanto
 
Ukhtc2013 abstract flow boiling in microchannels
Ukhtc2013 abstract flow boiling in microchannelsUkhtc2013 abstract flow boiling in microchannels
Ukhtc2013 abstract flow boiling in microchannels
Mirmanto
 
Prediction and measurement of pressure drop in microchannels
Prediction and measurement of pressure drop in microchannelsPrediction and measurement of pressure drop in microchannels
Prediction and measurement of pressure drop in microchannels
Mirmanto
 
Microfluidics conference abstract flow patterns and heat transfer measurements
Microfluidics conference abstract flow patterns and heat transfer measurementsMicrofluidics conference abstract flow patterns and heat transfer measurements
Microfluidics conference abstract flow patterns and heat transfer measurements
Mirmanto
 
Heat transfer coefficient in microchannels
Heat transfer coefficient in microchannelsHeat transfer coefficient in microchannels
Heat transfer coefficient in microchannels
Mirmanto
 
Flow and heat transfer in microchannels book cover
Flow and heat transfer in microchannels book coverFlow and heat transfer in microchannels book cover
Flow and heat transfer in microchannels book coverMirmanto
 
Eurotherm conference abstarct pressure drop and heat transfer mesurements
Eurotherm conference abstarct pressure drop and heat transfer mesurementsEurotherm conference abstarct pressure drop and heat transfer mesurements
Eurotherm conference abstarct pressure drop and heat transfer mesurements
Mirmanto
 
Effect of boiling in the upatream loop on instability of flow boiling in a mi...
Effect of boiling in the upatream loop on instability of flow boiling in a mi...Effect of boiling in the upatream loop on instability of flow boiling in a mi...
Effect of boiling in the upatream loop on instability of flow boiling in a mi...
Mirmanto
 
Defeloping flow and pressure drop in microchannels
Defeloping flow and pressure drop in microchannelsDefeloping flow and pressure drop in microchannels
Defeloping flow and pressure drop in microchannels
Mirmanto
 

More from Mirmanto (20)

Sampul dinamika teknik mesin juni 2016
Sampul dinamika teknik mesin juni 2016Sampul dinamika teknik mesin juni 2016
Sampul dinamika teknik mesin juni 2016
 
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...
 
9 potensi pasir lokal tanjung bintang pada aluminium sand casting terhadap po...
9 potensi pasir lokal tanjung bintang pada aluminium sand casting terhadap po...9 potensi pasir lokal tanjung bintang pada aluminium sand casting terhadap po...
9 potensi pasir lokal tanjung bintang pada aluminium sand casting terhadap po...
 
8 studi kelayakan penggunaan mesin diesel dengan metode break even point (bep...
8 studi kelayakan penggunaan mesin diesel dengan metode break even point (bep...8 studi kelayakan penggunaan mesin diesel dengan metode break even point (bep...
8 studi kelayakan penggunaan mesin diesel dengan metode break even point (bep...
 
7 analisis perilaku aliran terhadap kinerja roda air arus bawah untuk pembang...
7 analisis perilaku aliran terhadap kinerja roda air arus bawah untuk pembang...7 analisis perilaku aliran terhadap kinerja roda air arus bawah untuk pembang...
7 analisis perilaku aliran terhadap kinerja roda air arus bawah untuk pembang...
 
6 optimasi parameter permesinan terhadap waktu proses pada pemrograman cnc mi...
6 optimasi parameter permesinan terhadap waktu proses pada pemrograman cnc mi...6 optimasi parameter permesinan terhadap waktu proses pada pemrograman cnc mi...
6 optimasi parameter permesinan terhadap waktu proses pada pemrograman cnc mi...
 
5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...
5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...
5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...
 
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...
 
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
 
3 rancangan ruang pengering berbasis ergonomi menurunkan keluhan muskuloskele...
3 rancangan ruang pengering berbasis ergonomi menurunkan keluhan muskuloskele...3 rancangan ruang pengering berbasis ergonomi menurunkan keluhan muskuloskele...
3 rancangan ruang pengering berbasis ergonomi menurunkan keluhan muskuloskele...
 
Flow and heat transfer in microchannels book cover
Flow and heat transfer in microchannels book coverFlow and heat transfer in microchannels book cover
Flow and heat transfer in microchannels book cover
 
Pressure drop and heat transfer characteristics
Pressure drop and heat transfer characteristicsPressure drop and heat transfer characteristics
Pressure drop and heat transfer characteristics
 
Ukhtc2013 abstract flow boiling in microchannels
Ukhtc2013 abstract flow boiling in microchannelsUkhtc2013 abstract flow boiling in microchannels
Ukhtc2013 abstract flow boiling in microchannels
 
Prediction and measurement of pressure drop in microchannels
Prediction and measurement of pressure drop in microchannelsPrediction and measurement of pressure drop in microchannels
Prediction and measurement of pressure drop in microchannels
 
Microfluidics conference abstract flow patterns and heat transfer measurements
Microfluidics conference abstract flow patterns and heat transfer measurementsMicrofluidics conference abstract flow patterns and heat transfer measurements
Microfluidics conference abstract flow patterns and heat transfer measurements
 
Heat transfer coefficient in microchannels
Heat transfer coefficient in microchannelsHeat transfer coefficient in microchannels
Heat transfer coefficient in microchannels
 
Flow and heat transfer in microchannels book cover
Flow and heat transfer in microchannels book coverFlow and heat transfer in microchannels book cover
Flow and heat transfer in microchannels book cover
 
Eurotherm conference abstarct pressure drop and heat transfer mesurements
Eurotherm conference abstarct pressure drop and heat transfer mesurementsEurotherm conference abstarct pressure drop and heat transfer mesurements
Eurotherm conference abstarct pressure drop and heat transfer mesurements
 
Effect of boiling in the upatream loop on instability of flow boiling in a mi...
Effect of boiling in the upatream loop on instability of flow boiling in a mi...Effect of boiling in the upatream loop on instability of flow boiling in a mi...
Effect of boiling in the upatream loop on instability of flow boiling in a mi...
 
Defeloping flow and pressure drop in microchannels
Defeloping flow and pressure drop in microchannelsDefeloping flow and pressure drop in microchannels
Defeloping flow and pressure drop in microchannels
 

Recently uploaded

1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalanPerencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
MarvinPatrick1
 
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLNPROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
tejakusuma17
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 

Recently uploaded (9)

1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalanPerencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
 
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLNPROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 

2 karakterstik serapan suara komposit polyester

  • 1. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa. 8 KARAKTERSTIK SERAPAN SUARA KOMPOSIT POLYESTER BERPENGUAT SERAT TAPIS KELAPA I Made Astika*, I Gusti Komang Dwijana Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali Indonesia 80362. Phone/Fax: 0361 703321 *Email: imdastika@yahoo.com ABSTRACT The purpose of this study is to investigate of sound absorption of coconut filter fiber composites. The research material made with coconut filter fiber as reinforcement and matrix resin unsaturated polyester (UPRs) type Yukalac BQTN 157 with 1% hardener types MEKPO (Methyl Ethyl Ketone Peroxide) and fiber treatment by 0,5% KMnO4. Production methods is poltrusion and the variations of fiber volume fraction are 20, 25 and 30% and fiber length are 5, 10 and 15 mm. Testing of sound absorption frequency are 250, 500, 1000, 2000 and 4000 Hz. The results of research show that the highest value of sound absorption coefficient is on the composites with composition of 10 mm fiber length and 30% fiber volume fraction, that is 0.550828. The values are included in the class “Sound Absorption Coefficient Class D (Extremely absorbing)” with the range 0.40 – 0.60 based on ISO standard 11654:1997. Keywords : composites, coconut filter fiber, sound absorption PENDAHULUAN Perkembangan jaman yang semakin maju menyebabkan semakin berkembangnya peralatan yang digunakan oleh manusia seperti peralatan produksi, transportasi, komunikasi, sarana informasi dan hiburan. Sebagian besar peralatan tersebut menghasilkan suara-suara yang tidak diinginkan sehingga menimbulkan kebisingan. Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan berbagai jenis bahan peredam suara. Disamping itu peredam suara juga dibutuhkan untuk menciptakan bangunan atau gedung dengan karakteristik akustik tertentu sehingga tercipta kenyamanan bagi penggunanya. Jenis bahan peredam suara yang sudah ada yaitu bahan berpori, resonator dan panel. Dari ketiga jenis bahan tersebut, bahan berporilah yang sering digunakan, khususnya untuk ruangan yang sempit seperti perumahan dan perkantoran. Hal ini disebabkan karena bahan berpori relatif lebih murah dan ringan dibandingkan dengan peredam lain (Youneung Lee, 2003). Material yang digunakan pada peredam suara jenis ini adalah glasswool dan rockwool. Karena harganya mahal, berbagai bahan pengganti material tersebut mulai dibuat. Diantaranya adalah berbagai macam gabus maupun bahan berkomposisi serat. Kualitas dari bahan peredam suara ditunjukkan dengan harga α (koefisien penyerapan suara terhadap bunyi). Nilai α bernilai dari 0 sampai 1. Semakin besar α maka semakin baik digunakan sebagai peredam suara. Jika α bernilai 0 berarti tidak ada bunyi yang diserap (dipantulkan). Sedangkan bila α bernilai 1, artinya semua (100 %) bunyi yang datang diserap oleh bahan (Farina, 2000) Pada tahun 2002 telah dikembangkan bahan peredam suara dari serat bambu yang mutunya bisa sebagus glasswool (Koizumi, 2003). Dan pada tahun 2003 telah dikembangkan peredam suara dari serat polyester daur ulang dan melakukan penelitian tentang penggunaan jerami untuk campuran bahan bangunan yang bisa meningkatkan penyerapan bunyi (Youneung Lee, 2003). Jika dilihat lebih mendalam, benda-benda disekeliling kita yang tampak kurang berguna ada yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan peredam suara, salah satunya adalah serat tapis kelapa. Dari permasalahan tersebut, dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik redaman suara pada komposit polyester dengan penguat serat tapis kelapa. Komposit ini dapat diaplikasikan seperti pada komponen alat musik tradisional dan modern, maupun sebagai panel untuk interior ruangan ataupun asesoris kendaraan. TINJAUAN PUSTAKA Komposit Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material, dimana sifat mekanik dari material pembentuknya berbeda-beda dimana satu material sebagai pengisi (Matrik) dan lainnya sebagai fasa penguat (Reinforcement). Komposit biasanya terdiri dari dua bahan dasar yaitu serat dan matrik. Serat biasanya bersifat elastis, mempunyai kekuatan tarik yang baik, namun tidak dapat digunakan pada
  • 2. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa. 9 temperatur yang tinggi sedangkan matrik biasanya bersifat ulet, lunak dan bersifat mengikat jika sudah mencapai titik bekunya. Kedua bahan yang mempunyai sifat berbeda ini digabungkan untuk mendapatkan satu bahan baru (komposit) yang mempunyai sifat yang berbeda dari sifat partikel penyusunnya (Gibson, 1994). Suatu material komposit merupakan suatu material yang kompleks dimana terkomposisikan dari dua material atau lebih yang digabungkan/disatukan secara bersamaan pada skala makroskopik membentuk suatu produk yang berguna, yang didesain untuk menghasilkan kualitas maupun sifat terbaik. Penguat biasanya bersifat elastis, dan mempunyai kekuatan tarik yang baik namun tidak dapat digunakan pada temperatur yang tinggi, sedangkan matrik biasanya bersifat ulet, lunak dan bersifat mengikat jika sudah mencapai titik bekunya. Kedua bahan yang mempunyai sifat berbeda ini digabungkan untuk mendapatkan satu bahan baru (komposit) yang mempunyai sifat yang berbeda dari sifat partikel penyusunnya (Jacob, 2005). Di dalam komposit dapat tebentuk interphase yaitu fase diantara fase matrik dan penguat yang dapat timbul akibat interaksi kimia antara kimia antara fase matrik dan fase penguat. Gambar 1. Fase-fase dalam komposit, Jacob (2005) Semakin berkembangnya teknologi memungkinkan komposit dapat didesain sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik material yang diinginkan sehingga dapat dibuat menjadi lebih kuat, ringan dan kaku. Dengan beberapa kelebihan tersebut, menyebabkan komposit banyak diaplikasikan dalam peralatan-peralatan teknologi tinggi di bidang industri, transportasi dan konstruksi bangunan. Serat Tapis Kelapa Tapis Kelapa adalah serat yang terdapat pada pangkal tangkai daun pohon kelapa yang berfungsi menutupi pelepahnya. Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) banyak terdapat di daerah beriklim tropis. Pohon kelapa diperkirakan dapat ditemukan di lebih dari 80 negara. Indonesia merupakan negara agraris yang menempati posisi ketiga setelah filipina dan india, sebagai penghasil kelapa terbesar di dunia. Pohon ini merupakan tanaman yang sangat produktif, dimana dari daun hingga akarnya dapat diolah menjadi produk teknologi maupun untuk bangunan atau keperluan sehari-hari sehingga pohon kelapa dijuluki sebagai The Tree of Life (pohon kehidupan) dan A Heavenly Tree (pohon surga) (Brahmakumar, 2005). Tapis kelapa awalnya digunakan oleh masyarakat tradisional sebagai saringan kawat dan plastik yang memiliki kerapatan yang lebih merata tapis kelapa pun mulai ditinggalkan biasanya hanya digunakan untuk menyaring santan. Namun sekarang hanya menjadi limbah. Serat ini tersusun dari bahan yang menyerupai bahan pembentuk serabut kelapa. Walaupun jumlah yang dapat dihasilkan dalam satu pohon sangat terbatas namun tapis kelapa mempunyai keunggulan yaitu seratnya sudah tersusun dengan baik secara alami. Susunan serat dari tapis kelapa menyilang antara lapisan serat atas dengan lapisan serat bagian bawah. Karena keunggulan tersebut serat tapis kelapa cocok untuk dijadikan serat alternatif untuk pembuatan komposit. Gambar 2. Tapis kelapa Gambar 3. Serat tapis kelapa Suara (Sound) Kata suara (sound) dapat terdefinisikan berdasarkan pandangan dari segi fisisnya
  • 3. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa. 10 adalah suatu penyimpangan tekanan (pressure), per-geseran partikel dalam suatu medium elastik yang mana dalam hal ini adalah udara (air). Bunyi merupakan sensasi pendengaran yang melewati telinga dan timbul karena penyimpangan tekanan udara (air pressure deviation). Penyimpangan ini biasanya disebabkan oleh beberapa benda yang bergetar, misalnya dawai gitar yang dipetik, atau garpu tala yang dipukul. Pada kenyataannya suara merupakan suatu getaran, sehingga demikian berhubungan dengan getaran-getaran suara, yang ditimbulkan oleh apa yang dinamakan sebuah sumber suara, misalnya suara manusia, alat musik, radio dan sebagainya yang menghasilkan suara. Udara atau zat-zat lain yang berfungsi sebagai media getaran, meneruskan getaran-getaran ini dan semua ini sampai pada selaput gendang pendengaran manusia, dimana mereka menimbulkan sebuah suara. Sewaktu udara atau zat lain melakukan getaran, bagian-bagian kecil tidak berpindah tempat, melainkan mereka bergerak ke sana ke mari mencari keseimbangan. Mereka bersentuhan dengan bagian-bagian yang berada di samping mereka, yang pada gilirannya membuat gerakan-gerakan serupa dan menyentuh pula bagian-bagian kecil lainnya. Hal inilah yang dinamakan dengan laju pertumbuhan getaran. Gambar 4. Garpu tala yang dipukul menghasilkan perubahan tekanan udara karena getarannya dan menghasilkan bunyi, Farina (2000) Rambatan gelombang bunyi disebabkan oleh lapisan perapatan dan peregangan partikel-partikel udara yang bergerak kea rah luar, yaitu karena penyimpangan tekanan. Hal ini sama saja dengan penyebaran gelombang air pada permukaan kolam dan titik dimana batu dijatuhkan pada kolam tersebut. Partikel- partikel udara yang meneruskan gelombang bunyi tidak berubah posisi normalnya; mereka hanya bergetar sekitar posisi kesetimbangannya, yaitu posisi partikel bila tidak ada gelombang bunyi yang diteruskan. Kecepatan rambat gelombang bunyi pada temperatur ruang 68 0 F (20 0 C) adalah sekitar 1.130 ft/s (344 m/s). Apabila suatu gelombang bunyi yang berupa energy mengalami penumbukkan pada suatu bahan atau material tertentu maka kemungkinan yang terjadi dari gelombang bunyi tersebut antara lain dipantulkan (deflect), diserap (absorp), disebarkan (difuse), dibelokkan (diffraction), dengung, ataupun diteruskan. Penyerapan suara (Sound Absorption) Bahan lembut, berpori dan kain serta berbagai bahan lainnya; termasuk manusia, menyerap sebagian besar gelombang bunyi yang menumbuk kepadanya, dengan kata lain mereka adalah bahan penyerap bunyi. Dari definisi, penyerapan bunyi adalah perubahan energi bunyi menjadi suatu bentuk lain, biasanya panas, ketika melewati suatu bahan atau ketika menumbuk suatu permukaan. Jumlah panas yang dihasilkan pada perubahan energi ini adalah sangat kecil, sedang kecepatan perambatan gelombang bunyi tidak dipengaruhi oleh penyerapan. Efisiensi penyerapan bunyi suatu bahan pada suatu frekuensi tertentu yang dinyatakan dengan suatu Koefisien Penyerapan Bunyi (coefficient of sound absorption). Koefisien penyerapan bunyi suatu permukaan adalah bagian energi bunyi datang yang diserap, atau tidak dipantulkan oleh permukaan. Satuan ini dinyatakan dalam huruf Geek α. Nilai α dapat berada antara 0 sampai dengan 1; misalnya pada 500 Hz bila material akustik menyerap 65% dari energi bunyi datang dan memantulkan 35% daripadanya, maka koefisien penyerapan bunyi bahan ini adalah 0,65. Koefisien penyerapan bunyi berubah dengan sudut datang gelombang bunyi pada bahan dan denga frekuensi. Nilai koefisien penyerapan bunyi pada suatu frekuensi tertentu, dirata- rata terhadap semua sudut datang pada suatu frekuensi tertentu (datang acak). Penyerapan bunyi suatu permukaan (penyerapan permukaan) diukur dalam sabins, sebelumnya disebut satuan jendela terbuka (open-window units). Satu sabin menyatakan suatu permukaan seluas 1 ft 2 (atau 1 m 2 ) yang mempunyai koefisien penyerapan α = 1.0. penyerapan permukaan diperoleh dengan mengalikan luas permukaan dalam ft 2 (atau m 2 ), dengan koefisien penyerapan bunyinya. Berdasarkan standar ISO 11654:1997 tentang rating koefisien absorbsi suara pada material untuk
  • 4. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa. 11 komponen bangunan, didapatkan suatu acuan kelas koefisien absorbsi suara seperti berikut. Gambar 5. Standar kelas koefisien absorbsi suara pada material, http://www.sasint.co.uk/ acoustic-comfort.php Adalah suatu kebiasaan standar untuk membuat daftar nilai koefisien penyerapan bunyi pada wakil frekuensi standar yang meliputi bagian yang paling penting dari jangkauan audio, yaitu 125, 250, 500, 1000, 2000, 4000 dan 8000 Hz atau 128, 256, 512, 1024, 2048, 4096 dan 8192 Hz. METODE PENELITIAN Komposit dibuat dengan menggunakan serat tapis kelapa dengan matriks resin Unsaturated-Polyester (UPRs) jenis Yucalac 157 QBTN, campuran 1 % hardener jenis MEKPO (Methyl Ethyl Ketone Peroxide) dan perendaman serat dalam larutan alkali KMnO4. Metode produksi yang digunakan adalah metode pultrusion dengan orientasi serat acak. Variasi fraksi volume serat 20, 25 dan 30%, dan apanjang seart 5, 10 dan 15 mm dengan frekwensi inputan 250, 500, 1000, 2000 dan 4000 Hz. Alat uji uji koefisien/angka serapan suara bahan (impedance tube standing wave method) yang digunakan dengan spesifikasi :  Measuring Amplifier merk Brüel & Kjær type 2636  Sine Generator merk Brüel & Kjær type 1054 Pelaksanaan pengujiannya dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Tempatkan bahan yang akan diuji pada ujung tabung yang telah ditentukan. 2) Posisikan ’ON’ pada Sine Generator kemudian atur frekuensi masukan pada sine generator sesuai dengan frekuensi yang diteliti dengan cara memutar aturan decrease/increase pada sine generator, atau dengan meng-input masukkan frekuensi dengan menekan tombol ’Ent’ lalu masukan nominal angka frekuensi yang diinginkan, tekan tombol ’Ent’ lagi, ubah status gelombang dari ’off’ ke ’cont’ untuk mengaktifkan gelombang sinus.3) Cari lalu catat tekanan maksimum dan minimum di dalam standing wave tube, dengan cara menggeser-geserkan mikrofon secara perlahan. Besarnya tekanan maksimum maupun minimum dapat dibaca pada tampilan di dalam komputer atau laptop dengan menggunakan software Adobe Audition. 4) Pastikan ketepatan antara nilai lamda (λ) teoritis/hitung mendekati nilai lamda pada hasil responsi tekanan maksimum dan minimum untuk menetapkan nilai kepastian dari tekanan maksimum dan minimum bahan berdasarkan pada tampilan yang tertera di laptop atau komputer. 5) Hitung nilai n dengan persamaan minP P n maks  (1) kemudian hitung nilai koefisien/angka serapan suara bahan dengan persamaan 2 1 1 1          n n  (2) HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut adalah data hasil pengujian serapan suara untuk variasi panjang dan fraksi volume serat tapis kelapa. Gambar 6. Koefisien serapan suara rata-rata di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume pada inputan frekuensi 250 Hz Dilihat dari hasil pengujian koefisien serapan suara ini, didapat hasil yang bervariasi seperti pada tabel 1. Pada dasarnya nilai yang didapat dari hasil pengujian tersebut bersifat identik. Dalam artian secara keseluruhan data hasil ujinya memiliki angka koefisien serapan suara yang lebih dari 0,1 (α > 0,1). Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
  • 5. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa. 12 Tabel 1. Rata-rata koefisien serapan suara (α) Spesimen Uji Fraksi Volume Serat (%) Koefisien Serapan Suara (α) Rata-Rata Frekuensi Input (Hz) 250 500 1000 Panjang serat 5 mm 20 0.274 0.166 0.498 25 0.196 0.178 0.599 30 0.287 0.126 0.551 Panjang serat 10 mm 20 0.575 0.382 0.715 25 0.227 0.281 0.887 30 0.402 0.425 0.753 Panjang serat 15 mm 20 0.114 0.147 0.580 25 0.467 0.295 0.865 30 0.661 0.260 0.785 Spesimen Uji Fraksi Volume Serat (%) Koefisien Serapan Suara (α) Rata-Rata Frekuensi Input (Hz) 2000 4000 Panjang serat 5 mm 20 0.930 0.760 25 0.332 0.605 30 0.813 0.507 Panjang serat 10 mm 20 0.707 0.820 25 0.870 0.664 30 0.825 0.796 Panjang serat 15 mm 20 0.859 0.776 25 0.922 0.546 30 0.560 0.409 karakteristik dari permukaan komposit dan juga densitas dari material uji. Untuk hasil tertinggi terdapat pada inputan frekuensi 2000 Hz dengan komposisi panjang serat 5 mm dengan fraksi volume 20% yaitu sebesar 0.930. Mengacu pada standar ISO 11654 :1997 mengenai level rating koefisien absorpsi suara pada material untuk ruang, bahan ini diklasifikasikan sebagai “Sound Absorption Coeffitient Class A” dengan batas kelas adalah 0,90 – 1,00 (Seddeq, 2009). Gambar 7. Koefisien serapan suara rata-rata di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume pada inputan frekuensi 500 Hz
  • 6. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa. 13 Gambar 8. Koefisien serapan suara rata-rata di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume pada inputan frekuensi 1000 Hz Gambar 9. Koefisien serapan suara rata-rata di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume pada inputan frekuensi 2000 Hz Gambar 10. Koefisien serapan suara rata-rata di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume pada inputan frekuensi 4000 Hz SIMPULAN Dari pengolahan data hasil pengukuran koefisien absorpsi suara dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Komposit berpenguat serat tapis kelapa dapat digunakan sebagai bahan peredam suara walaupun tidak terdapat kecenderungan tertentu antara variasi panjang dan fraksi volume serat terhadap nilai koefisien serapan suara. 2. Nilai tertinggi koefisien serapan suara terdapat pada inputan frekuensi 2000 Hz yaitu pada komposisi komposit dengan panjang serat 5 mm dan fraksi volume serat 20% yaitu 0,930. Mengacu pada standar ISO 11654 :1997 mengenai level rating koefisien absorpsi suara pada material untuk ruang, yang biasa diklasifikasikan sebagai “Sound Absorption Coeffitient Class A” dengan batas kelas adalah 0,90 – 1,00. UCAPAN TERIMAKASIH Tim Peneliti mengucapkan terima kasih kepada DP2M DIKTI yang telah mendanai penelitian ini melalui skim Penelitian Fundamental tahun 2015 dengan Surat Perjanjian Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Penelitian Kompetitif Nasional Tahun Anggaran 2015, Nomor: 311- 142/UN14.2/PNL.01.03.00/2015, tanggal 30 Maret 2015. Ungkapan terima kasih yang tulus juga kami sampaikan kepada Ary Dharma Susila yang telah membantu kegiatan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Anonimous, Percobaan pengukuran koefisien redaman akustik bahan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Brahmakumar, M., Pavithran, C., Pillai, R.M., 2005, Coconut fiber reinforced polyethylene composites such as effect of natural waxy surface layer of the fiber on fiber or matrix interfacial bonding and strength of composites, Elsevier, Composite Science and Technology, 65 pp. 563-569. Farina, Angelo, Fausti, Patrizio., 2000, Standing wave tube techniques for measuring the normal incidence absorption coefficient: Comparison of different experimental setups. Universitá di Parma, Italy. Gibson, R. F., 1994, Principles Of Composite Material Mechanics, McGraw Hill Book Co. http://www.sasint.co.uk/acoustic-comfort.php. Jacobs, James, A., Thomas F., 2005, Engineering materials technology, Structures, Processing, Properties and Selection 5 th , New Jersey Columbus, Ohio. Koizumi, T., 2000, The development of sound absorpsing material using natural bamboo fiber, Jurnal Universitas Doshisha, Jepang. Seddeq, Hoda S., 2009, Factors influencing acoustic performance of sound absorptive materials, Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 3(4): 4610-4617 ISSN 1991-8178, INSInet Publication. Youneung-Lee., 2003, The development of sound absorpsing material using
  • 7. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa. 14 natural bamboo fiber , Jurnal Universitas Doshisha, Jepang.