The purpose of this study is to investigate of sound absorption of coconut filter fiber composites. The research material made with coconut filter fiber as reinforcement and matrix resin unsaturated polyester (UPRs) type Yukalac BQTN 157 with 1% hardener types MEKPO (Methyl Ethyl Ketone Peroxide) and fiber treatment by 0,5% KMnO4. Production methods is poltrusion and the variations of fiber volume fraction are 20, 25 and 30% and fiber length are 5, 10 and 15 mm. Testing of sound absorption frequency are 250, 500, 1000, 2000 and 4000 Hz. The results of research show that the highest value of sound absorption coefficient is on the composites with composition of 10 mm fiber length and 30% fiber volume fraction, that is 0.550828. The values are included in the class “Sound Absorption Coefficient Class D (Extremely absorbing)” with the range 0.40 – 0.60 based on ISO standard 11654:1997.
SIFAT FISIS KAYU, BERAT JENIS DAN KADAR AIRMOSES HADUN
Tulisan ini membahas sifat fisis kayu seperti berat jenis, kadar air, dan persentase rongga sel yang terisi air pada beberapa jenis kayu. Data menunjukkan berat jenis dan kadar air bervariasi antar jenis kayu dan bagian batang, dengan nilai tertinggi di bagian pangkal."
Dokumen tersebut membahas tentang sifat dan manfaat berbagai bahan dalam kehidupan sehari-hari, meliputi serat alami dan sintetis, karet alami dan sintetis, tanah liat dan keramik, gelas, serta kayu. Bahan-bahan tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda sehingga memiliki berbagai pemanfaatan, seperti untuk membuat pakaian, alas kaki, perabot, bangunan, alat rumah tangga, dan
Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus sebagai Papan Partikel Bahan Bang...Miftakhul Khoiri
Salah satunya adalah papan partikel yang
dibentuk dari limbah gergaji kayu dan sabut kelapa. Sabut kelapa memiliki sifat
tahan terhadap jamur dan hama serta tidak dihuni oleh rayap dan tikus. Sifat fisik
papan partikel adalah kerapatan, kadar air, daya serap air dan pengembangan
tebal, karena sifat-sifat fisik tersebut salah satu penentu kualitas papan partikel.
Pengaruh Perbandingan Komposisi Serbuk Kasar dengan Serbuk Halus, dan Serbuk ...John Kelik
Penelitian ini menguji pengaruh campuran serbuk kayu jati dan sengon dengan ukuran serbuk kasar dan halus terhadap sifat produk bentukan. Variasi pertama adalah campuran serbuk jati dan sengon dengan perbandingan 1:5, 1:3, dan 1:1. Variasi kedua adalah campuran serbuk kasar dan halus dengan perbandingan yang sama. Hasil penelitian diuji berdasarkan standar ASTM D 5524-93.
SIFAT FISIS KAYU, BERAT JENIS DAN KADAR AIRMOSES HADUN
Tulisan ini membahas sifat fisis kayu seperti berat jenis, kadar air, dan persentase rongga sel yang terisi air pada beberapa jenis kayu. Data menunjukkan berat jenis dan kadar air bervariasi antar jenis kayu dan bagian batang, dengan nilai tertinggi di bagian pangkal."
Dokumen tersebut membahas tentang sifat dan manfaat berbagai bahan dalam kehidupan sehari-hari, meliputi serat alami dan sintetis, karet alami dan sintetis, tanah liat dan keramik, gelas, serta kayu. Bahan-bahan tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda sehingga memiliki berbagai pemanfaatan, seperti untuk membuat pakaian, alas kaki, perabot, bangunan, alat rumah tangga, dan
Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Pinus sebagai Papan Partikel Bahan Bang...Miftakhul Khoiri
Salah satunya adalah papan partikel yang
dibentuk dari limbah gergaji kayu dan sabut kelapa. Sabut kelapa memiliki sifat
tahan terhadap jamur dan hama serta tidak dihuni oleh rayap dan tikus. Sifat fisik
papan partikel adalah kerapatan, kadar air, daya serap air dan pengembangan
tebal, karena sifat-sifat fisik tersebut salah satu penentu kualitas papan partikel.
Pengaruh Perbandingan Komposisi Serbuk Kasar dengan Serbuk Halus, dan Serbuk ...John Kelik
Penelitian ini menguji pengaruh campuran serbuk kayu jati dan sengon dengan ukuran serbuk kasar dan halus terhadap sifat produk bentukan. Variasi pertama adalah campuran serbuk jati dan sengon dengan perbandingan 1:5, 1:3, dan 1:1. Variasi kedua adalah campuran serbuk kasar dan halus dengan perbandingan yang sama. Hasil penelitian diuji berdasarkan standar ASTM D 5524-93.
Kapas adalah serat halus yang menyelubungi biji tanaman kapas dan merupakan bahan penting dalam industri tekstil. Serat kapas dapat dipintal menjadi benang dan ditenun menjadi kain katun yang kuat namun nyaman dipakai. Sutra dihasilkan oleh ulat sutra dan memiliki tekstur lembut serta kilauan yang menarik. Poliester memiliki kekuatan tinggi dan tahan lama, sehingga banyak digunakan untuk p
Bio composite, pilihan strategis penyediaan alternatif kayuKEHATI
Dokumen tersebut membahas tentang potensi kayu bio komposit sebagai alternatif bahan bangunan berkualitas. Ia menjelaskan berbagai sumber bahan baku kayu bio komposit seperti bambu, serat kelapa, jerami, dan limbah kayu yang melimpah di Indonesia. Dokumen ini juga menguraikan sifat fisik dan mekanis kayu serta keunggulan kayu bio komposit seperti kuat, tahan api, dan isolasi yang dapat diaplikasikan untuk
ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...Repository Ipb
Analisis struktur nanopartikel selulosa kulit rotan menggunakan difraksi sinar-X dan analisis ukuran partikel menunjukkan bahwa partikel selulosa kulit rotan memiliki struktur kristal monoklinik dengan ukuran partikel terkecil 146,3 nm yang dihasilkan dari waktu ultrasonikasi selama 3 jam. Nanopartikel selulosa kulit rotan kemudian digunakan sebagai filler dalam bionanokomposit polipropilena yang memiliki s
DOC ini diunggah oleh Riksa Rizki Zetta Adeli.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Keistimewaan Ijuk
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
Dokumen tersebut membahas tentang kayu sebagai bahan bangunan. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang (1) pengertian dan bagian-bagian kayu, (2) sifat-sifat fisik dan mekanik kayu, (3) jenis-jenis kayu yang bisa digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan, dan (4) kelebihan dan kelemahan kayu.
Dokumen tersebut merangkum penelitian tentang karakteristik komposit serat tandan kelapa sawit dengan variasi besar butir filler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi besar butir filler mana yang memberikan kinerja terbaik pada komposit berdasarkan uji impak, kekerasan, bending, dan struktur mikro. Limbah tandan kelapa sawit dimanfaatkan sebagai bahan baku komposit untuk aplikasi furniture.
Bahan komposit terdiri dari dua komponen utama yaitu penguat dan matriks. Dokumen ini menjelaskan sejarah, klasifikasi, jenis-jenis penguat dan matriks, serta proses pembuatan bahan komposit. Bahan komposit telah digunakan sejak zaman dahulu hingga saat ini dengan berbagai keunggulan seperti kuat, ringan, dan tahan suhu tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian akustik, elemen-elemen akustik, sifat-sifat dasar bunyi, pengaruh kebisingan, dan cara mengendalikan kebisingan serta penyerapan bunyi. Material dan cara penataannya dipilih sesuai dengan kebutuhan ruangan, misalnya ruang musik atau ruang kelas.
1. Dokumen membahas proses pembuatan polimer dari minyak bumi, termasuk proses perengkahan, pengubahan, alkilasi, dan polimerisasi.
2. Hasil proses-proses tersebut digunakan sebagai bahan baku industri untuk memproduksi berbagai produk seperti plastik, cat, tekstil, dan PVC.
3. Plastik polietilena (PE) dijelaskan sebagai contoh plastik yang dibuat dari hasil proses tersebut dan
Arfin juri abadi tanjung, 17138006 word- analisis bahan particle wood-conve...arfinjuri
Makalah ini membahas tentang analisis bahan bangunan kayu partikel. Terdapat penjelasan mengenai pengertian kayu partikel, bahan baku dan skema pembuatannya. Ada dua macam kayu partikel yang dijelaskan yaitu medium density fibreboard dan papan partikel beserta analisis masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis bahan alami dan buatan beserta sifat dan kegunaannya. Bahan-bahan tersebut antara lain serat, benang, kain, kertas, plastik, kayu, karet, kaca, batu, dan logam."
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...Mirmanto
Studi ini menguji pengaruh fraksi volume partikel sekam padi (0%, 10%, 20%, 30%) terhadap sifat mekanik komposit serat bambu-resin polyester tak jenuh. Hasil uji tarik menunjukkan kekuatan tarik konstan sampai 20% fraksi sekam kemudian menurun. Uji bending menunjukkan kekuatan naik sampai 20% fraksi sekam lalu menurun, sedangkan modulus bending tidak dipengaruhi. Kekuatan impak juga tidak dipengaruhi fra
More Related Content
Similar to 2 karakterstik serapan suara komposit polyester
Kapas adalah serat halus yang menyelubungi biji tanaman kapas dan merupakan bahan penting dalam industri tekstil. Serat kapas dapat dipintal menjadi benang dan ditenun menjadi kain katun yang kuat namun nyaman dipakai. Sutra dihasilkan oleh ulat sutra dan memiliki tekstur lembut serta kilauan yang menarik. Poliester memiliki kekuatan tinggi dan tahan lama, sehingga banyak digunakan untuk p
Bio composite, pilihan strategis penyediaan alternatif kayuKEHATI
Dokumen tersebut membahas tentang potensi kayu bio komposit sebagai alternatif bahan bangunan berkualitas. Ia menjelaskan berbagai sumber bahan baku kayu bio komposit seperti bambu, serat kelapa, jerami, dan limbah kayu yang melimpah di Indonesia. Dokumen ini juga menguraikan sifat fisik dan mekanis kayu serta keunggulan kayu bio komposit seperti kuat, tahan api, dan isolasi yang dapat diaplikasikan untuk
ANALISA STRUKTUR NANOPARTIKEL SELULOSA KULIT ROTAN SEBAGAI FILLER BIONANOKOMP...Repository Ipb
Analisis struktur nanopartikel selulosa kulit rotan menggunakan difraksi sinar-X dan analisis ukuran partikel menunjukkan bahwa partikel selulosa kulit rotan memiliki struktur kristal monoklinik dengan ukuran partikel terkecil 146,3 nm yang dihasilkan dari waktu ultrasonikasi selama 3 jam. Nanopartikel selulosa kulit rotan kemudian digunakan sebagai filler dalam bionanokomposit polipropilena yang memiliki s
DOC ini diunggah oleh Riksa Rizki Zetta Adeli.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Keistimewaan Ijuk
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
Dokumen tersebut membahas tentang kayu sebagai bahan bangunan. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang (1) pengertian dan bagian-bagian kayu, (2) sifat-sifat fisik dan mekanik kayu, (3) jenis-jenis kayu yang bisa digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan, dan (4) kelebihan dan kelemahan kayu.
Dokumen tersebut merangkum penelitian tentang karakteristik komposit serat tandan kelapa sawit dengan variasi besar butir filler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi besar butir filler mana yang memberikan kinerja terbaik pada komposit berdasarkan uji impak, kekerasan, bending, dan struktur mikro. Limbah tandan kelapa sawit dimanfaatkan sebagai bahan baku komposit untuk aplikasi furniture.
Bahan komposit terdiri dari dua komponen utama yaitu penguat dan matriks. Dokumen ini menjelaskan sejarah, klasifikasi, jenis-jenis penguat dan matriks, serta proses pembuatan bahan komposit. Bahan komposit telah digunakan sejak zaman dahulu hingga saat ini dengan berbagai keunggulan seperti kuat, ringan, dan tahan suhu tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian akustik, elemen-elemen akustik, sifat-sifat dasar bunyi, pengaruh kebisingan, dan cara mengendalikan kebisingan serta penyerapan bunyi. Material dan cara penataannya dipilih sesuai dengan kebutuhan ruangan, misalnya ruang musik atau ruang kelas.
1. Dokumen membahas proses pembuatan polimer dari minyak bumi, termasuk proses perengkahan, pengubahan, alkilasi, dan polimerisasi.
2. Hasil proses-proses tersebut digunakan sebagai bahan baku industri untuk memproduksi berbagai produk seperti plastik, cat, tekstil, dan PVC.
3. Plastik polietilena (PE) dijelaskan sebagai contoh plastik yang dibuat dari hasil proses tersebut dan
Arfin juri abadi tanjung, 17138006 word- analisis bahan particle wood-conve...arfinjuri
Makalah ini membahas tentang analisis bahan bangunan kayu partikel. Terdapat penjelasan mengenai pengertian kayu partikel, bahan baku dan skema pembuatannya. Ada dua macam kayu partikel yang dijelaskan yaitu medium density fibreboard dan papan partikel beserta analisis masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis bahan alami dan buatan beserta sifat dan kegunaannya. Bahan-bahan tersebut antara lain serat, benang, kain, kertas, plastik, kayu, karet, kaca, batu, dan logam."
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...Mirmanto
Studi ini menguji pengaruh fraksi volume partikel sekam padi (0%, 10%, 20%, 30%) terhadap sifat mekanik komposit serat bambu-resin polyester tak jenuh. Hasil uji tarik menunjukkan kekuatan tarik konstan sampai 20% fraksi sekam kemudian menurun. Uji bending menunjukkan kekuatan naik sampai 20% fraksi sekam lalu menurun, sedangkan modulus bending tidak dipengaruhi. Kekuatan impak juga tidak dipengaruhi fra
9 potensi pasir lokal tanjung bintang pada aluminium sand casting terhadap po...Mirmanto
Green sand is one of the most important components in the process of metal casting. The sand in Indonesia region is varied level of subtlety, size of sand, and shape of sand. Green sand used in the process of metal casting is possible can affect the quality of casting product. This aims to determine the potential of Tanjung Bintang sand as green sand and the quality of the product in terms of porosity defects. The research was conducted by varying sand river from Tanjung Bintang and sand from Maringgai. Composition made varying is 100%,75%, 50%, and 25% Tanjung Bintang sand compared Maringgai sand with bentonit and water is 10% and 5% constantly .The Examine of the green sand by SNI 15-0312-1989 among other water content, clay content, Grain Finnest Number (GFN), Shape of grain. The result said aluminium casting product with 50% Tanjung Bintang sand has the lowest value of porosity, 5.08% and the higher value with 75% composition of Tanjung Bintang sand, 6.98%.
8 studi kelayakan penggunaan mesin diesel dengan metode break even point (bep...Mirmanto
Studi ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan penggunaan mesin diesel PLTD Ampenan dengan metode break even point dan analisis sensitivitas. Ada beberapa alternatif harga jual listrik ke masyarakat yang dianalisis, yaitu Rp800, Rp900, dan Rp1000 per kWh beserta besaran subsidi yang berbeda. Analisis sensitivitas dilakukan dengan mengubah nilai investasi awal dan pendapatan. Hasilnya menunjukkan PLTD masih layak beroperasi walaupun
7 analisis perilaku aliran terhadap kinerja roda air arus bawah untuk pembang...Mirmanto
Dokumen tersebut merupakan analisis perilaku aliran air terhadap kinerja roda air untuk pembangkit listrik skala pikohidro. Penelitian ini menganalisis kecepatan aliran, putaran, torsi, dan daya roda air serta kecepatan relatif air terhadap sudu roda air dengan variasi kecepatan aliran. Hasil pengukuran awal menunjukkan kecepatan rata-rata air 2,50 m/s, putaran poros 79,78 rpm, torsi r
6 optimasi parameter permesinan terhadap waktu proses pada pemrograman cnc mi...Mirmanto
Dokumen ini membahas optimasi parameter permesinan terhadap waktu proses pada pemrograman CNC milling dengan berbasis CAD/CAM. Parameter permesinan yang dioptimalkan meliputi kecepatan potong, kecepatan pemakanan, dan kedalaman pemotongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketiga parameter tersebut terhadap waktu proses pada CNC milling."
5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...Mirmanto
Dokumen ini membahas pengaruh pemurnian biogas menggunakan pasta batu apung terhadap peningkatan kinerja mesin bakar. Biogas yang dihasilkan dari fermentasi kotoran kuda mengandung kontaminan seperti CO2 dan H2S yang perlu dihilangkan. Pemurnian dilakukan dengan mengalirkan biogas melalui pasta batu apung dengan variasi laju aliran. Hasil pengujian menunjukkan kinerja terbaik pada putaran 4500 rpm dan laju aliran 2 L
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...Mirmanto
Alternative energies, e.g. biomassa, can be utilized using combustion processes in a stove. Nevertheless, traditional stoves that are available in the market or have been used by the community for years are not effective and efficient. One thing that may affect their efficiency and effectiveness is a distance between the combustion chamber and air hole. Therefore, this research investigates experimentally the effect of the distance.The tested stoves had identical combustion room and air hole diameters, but the distance between the combustion chamber and air hole was varied 10 cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm. The combustion chamber diameter was 13 cm and the top diameter of the stove was 19 cm. The fuel employed was coconut shell with various size of 2-4 cm and 5-10 cm. One traditional stove was also tested as a comparison. The test were conducted by heating the water in a 18 cm diameter pan from the ambient temperature to the boiling temperature (1000C). Investigated parameters showing the stove performance were boiling time, FCR, heat input, heat output, heat losses and efficiency.The results show that the fastest boiling time (472 s) and the highest FCR (0,9407 Kg/h) were resulted in the stove with the air hole distance of 40 cm and coconut shell size of 5-10 cm. In this stove, the highest heat input, heat output, heat losses occurred too. On the other hand, the highest efficiency (15,62 %) was achieved in the stove with the air hole distance of 10 cm.
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...Mirmanto
Due to population growth, industry advance and rapid development, fresh and comfortable air may be difficult to get. Conditioning the air to get comfort environment may be a basic demand for people, but the prices of the device and its operation for this purpose are expensive. This research tries to solve this problem but it is just only to know the capability of the heat exchanger to transfer/ absorb heat and is not to cool the room to be below the ambient temperature. The working fluid used was clean water and the heat exchangers employed were parallel and serpentine which were made of copper pipes with a diameter of 1/4 inch and 1/2 inch (for the header). The volumetric flow rates used were 300 ml/minutes, 400 ml/minutes and 500 ml/minutes. While the heat that should be absorbed by the water from the room is 50 W, 100 W and 150 W. The results show that the effect of volumetric flow rate on heat exchanger performance and room temperature is insignificant. From the pressure drop results, the parallel pipe heat exchanger has lower pressure drops while the serpentine has higher pressure drops.
3 rancangan ruang pengering berbasis ergonomi menurunkan keluhan muskuloskele...Mirmanto
With traditional fish drying process, most possible can cause an unhealthy working posture , such as a squatting action. As a consequence , worker will suffer a musculoskeletal disorders because of not ergonomic tools and bad working posture. Without ergonomics working procedures was found that the average of musculoskeletal complaints after working is 52.25 ± 1.03. To solve this ccomplaints, a drying chamber based ergonomics design was built in order to reduce musculoskeletal disorders. Dimensions of the drying chamber were based on anthropometric data of fish craftsmen and the material of drying chamber was by the participatory method. Test was performed on 20 samples and the result showed that the mean rate of musculoskeletal complaints after working is 38.30 ± 1.30. The ergonomic based design for drying camber application can reduce the musculoskeletal complaints up to 26.7%.
Prediction and measurement of pressure drop in microchannelsMirmanto
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise boosts blood flow and levels of neurotransmitters and endorphins which elevate and stabilize mood.
Heat transfer coefficient in microchannelsMirmanto
This article compares two methods for calculating local flow boiling heat transfer coefficients in microchannels: using a linear pressure gradient assumption and direct pressure gradient measurement. An experiment was conducted for boiling water in three single microchannels of varying widths and depths. The local heat transfer coefficients determined by the two methods were found to be significantly different at high heat fluxes. The linear pressure distribution assumption may only be used with caution when the heat flux is below a certain threshold value that depends on the channel size.
Effect of boiling in the upatream loop on instability of flow boiling in a mi...Mirmanto
The document discusses an experiment that measured pressure fluctuations and flow reversals during flow boiling in a single microchannel. Four pressure sensors were inserted into the copper channel to measure pressure fluctuations. Tests were conducted with and without boiling occurring in the upstream loop before the test section. Results showed that pressure fluctuations and flow reversals were caused by bubble activity inside the channel. Boiling in the upstream loop was found to cause unstable flow. Flow reversal could occur when bubbles generated a temporary pressure higher than the inlet pressure. The upstream boiling affected the magnitude and duration of pressure fluctuations and flow reversals.
Defeloping flow and pressure drop in microchannelsMirmanto
Experiments were conducted to measure the pressure drop and friction factor of water flowing through three copper microchannels of different widths (0.5 mm, 1.0 mm, and 1.71 mm) but the same depth (0.39 mm) and length (62 mm). The experiments covered a Reynolds number range of 234 to 3,430. Pressure drop decreased with increasing inlet temperature, while friction factors showed little difference across test sections. Friction factors agreed reasonably well with conventional developing flow theory. Heat flux had a negligible effect on friction factor.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.
8
KARAKTERSTIK SERAPAN SUARA KOMPOSIT POLYESTER
BERPENGUAT SERAT TAPIS KELAPA
I Made Astika*, I Gusti Komang Dwijana
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali
Indonesia 80362. Phone/Fax: 0361 703321
*Email: imdastika@yahoo.com
ABSTRACT
The purpose of this study is to investigate of sound absorption of coconut filter fiber
composites. The research material made with coconut filter fiber as reinforcement and matrix
resin unsaturated polyester (UPRs) type Yukalac BQTN 157 with 1% hardener types MEKPO
(Methyl Ethyl Ketone Peroxide) and fiber treatment by 0,5% KMnO4. Production methods is
poltrusion and the variations of fiber volume fraction are 20, 25 and 30% and fiber length are 5,
10 and 15 mm. Testing of sound absorption frequency are 250, 500, 1000, 2000 and 4000 Hz.
The results of research show that the highest value of sound absorption coefficient is on the
composites with composition of 10 mm fiber length and 30% fiber volume fraction, that is
0.550828. The values are included in the class “Sound Absorption Coefficient Class D
(Extremely absorbing)” with the range 0.40 – 0.60 based on ISO standard 11654:1997.
Keywords : composites, coconut filter fiber, sound absorption
PENDAHULUAN
Perkembangan jaman yang semakin
maju menyebabkan semakin berkembangnya
peralatan yang digunakan oleh manusia
seperti peralatan produksi, transportasi,
komunikasi, sarana informasi dan hiburan.
Sebagian besar peralatan tersebut
menghasilkan suara-suara yang tidak
diinginkan sehingga menimbulkan kebisingan.
Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan
berbagai jenis bahan peredam suara.
Disamping itu peredam suara juga dibutuhkan
untuk menciptakan bangunan atau gedung
dengan karakteristik akustik tertentu sehingga
tercipta kenyamanan bagi penggunanya.
Jenis bahan peredam suara yang
sudah ada yaitu bahan berpori, resonator dan
panel. Dari ketiga jenis bahan tersebut, bahan
berporilah yang sering digunakan, khususnya
untuk ruangan yang sempit seperti
perumahan dan perkantoran. Hal ini
disebabkan karena bahan berpori relatif lebih
murah dan ringan dibandingkan dengan
peredam lain (Youneung Lee, 2003). Material
yang digunakan pada peredam suara jenis ini
adalah glasswool dan rockwool. Karena
harganya mahal, berbagai bahan pengganti
material tersebut mulai dibuat. Diantaranya
adalah berbagai macam gabus maupun
bahan berkomposisi serat.
Kualitas dari bahan peredam suara
ditunjukkan dengan harga α (koefisien
penyerapan suara terhadap bunyi). Nilai α
bernilai dari 0 sampai 1. Semakin besar α
maka semakin baik digunakan sebagai
peredam suara. Jika α bernilai 0 berarti tidak
ada bunyi yang diserap (dipantulkan).
Sedangkan bila α bernilai 1, artinya semua
(100 %) bunyi yang datang diserap oleh
bahan (Farina, 2000) Pada tahun 2002 telah
dikembangkan bahan peredam suara dari
serat bambu yang mutunya bisa sebagus
glasswool (Koizumi, 2003). Dan pada tahun
2003 telah dikembangkan peredam suara dari
serat polyester daur ulang dan melakukan
penelitian tentang penggunaan jerami untuk
campuran bahan bangunan yang bisa
meningkatkan penyerapan bunyi (Youneung
Lee, 2003). Jika dilihat lebih mendalam,
benda-benda disekeliling kita yang tampak
kurang berguna ada yang bisa dimanfaatkan
sebagai bahan peredam suara, salah satunya
adalah serat tapis kelapa.
Dari permasalahan tersebut, dilakukan
penelitian untuk mengetahui karakteristik
redaman suara pada komposit polyester
dengan penguat serat tapis kelapa. Komposit
ini dapat diaplikasikan seperti pada komponen
alat musik tradisional dan modern, maupun
sebagai panel untuk interior ruangan ataupun
asesoris kendaraan.
TINJAUAN PUSTAKA
Komposit
Komposit adalah suatu material yang
terbentuk dari kombinasi dua atau lebih
material, dimana sifat mekanik dari material
pembentuknya berbeda-beda dimana satu
material sebagai pengisi (Matrik) dan lainnya
sebagai fasa penguat (Reinforcement).
Komposit biasanya terdiri dari dua bahan
dasar yaitu serat dan matrik. Serat biasanya
bersifat elastis, mempunyai kekuatan tarik
yang baik, namun tidak dapat digunakan pada
2. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.
9
temperatur yang tinggi sedangkan matrik
biasanya bersifat ulet, lunak dan bersifat
mengikat jika sudah mencapai titik bekunya.
Kedua bahan yang mempunyai sifat berbeda
ini digabungkan untuk mendapatkan satu
bahan baru (komposit) yang mempunyai sifat
yang berbeda dari sifat partikel penyusunnya
(Gibson, 1994).
Suatu material komposit merupakan
suatu material yang kompleks dimana
terkomposisikan dari dua material atau lebih
yang digabungkan/disatukan secara
bersamaan pada skala makroskopik
membentuk suatu produk yang berguna, yang
didesain untuk menghasilkan kualitas maupun
sifat terbaik. Penguat biasanya bersifat
elastis, dan mempunyai kekuatan tarik yang
baik namun tidak dapat digunakan pada
temperatur yang tinggi, sedangkan matrik
biasanya bersifat ulet, lunak dan bersifat
mengikat jika sudah mencapai titik bekunya.
Kedua bahan yang mempunyai sifat berbeda
ini digabungkan untuk mendapatkan satu
bahan baru (komposit) yang mempunyai sifat
yang berbeda dari sifat partikel penyusunnya
(Jacob, 2005).
Di dalam komposit dapat tebentuk
interphase yaitu fase diantara fase matrik dan
penguat yang dapat timbul akibat interaksi
kimia antara kimia antara fase matrik dan fase
penguat.
Gambar 1. Fase-fase dalam komposit, Jacob
(2005)
Semakin berkembangnya teknologi
memungkinkan komposit dapat didesain
sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik
material yang diinginkan sehingga dapat
dibuat menjadi lebih kuat, ringan dan kaku.
Dengan beberapa kelebihan tersebut,
menyebabkan komposit banyak diaplikasikan
dalam peralatan-peralatan teknologi tinggi di
bidang industri, transportasi dan konstruksi
bangunan.
Serat Tapis Kelapa
Tapis Kelapa adalah serat yang
terdapat pada pangkal tangkai daun pohon
kelapa yang berfungsi menutupi pelepahnya.
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) banyak
terdapat di daerah beriklim tropis. Pohon
kelapa diperkirakan dapat ditemukan di lebih
dari 80 negara. Indonesia merupakan negara
agraris yang menempati posisi ketiga setelah
filipina dan india, sebagai penghasil kelapa
terbesar di dunia. Pohon ini merupakan
tanaman yang sangat produktif, dimana dari
daun hingga akarnya dapat diolah menjadi
produk teknologi maupun untuk bangunan
atau keperluan sehari-hari sehingga pohon
kelapa dijuluki sebagai The Tree of Life
(pohon kehidupan) dan A Heavenly Tree
(pohon surga) (Brahmakumar, 2005).
Tapis kelapa awalnya digunakan oleh
masyarakat tradisional sebagai saringan
kawat dan plastik yang memiliki kerapatan
yang lebih merata tapis kelapa pun mulai
ditinggalkan biasanya hanya digunakan untuk
menyaring santan. Namun sekarang hanya
menjadi limbah. Serat ini tersusun dari bahan
yang menyerupai bahan pembentuk serabut
kelapa. Walaupun jumlah yang dapat
dihasilkan dalam satu pohon sangat terbatas
namun tapis kelapa mempunyai keunggulan
yaitu seratnya sudah tersusun dengan baik
secara alami. Susunan serat dari tapis kelapa
menyilang antara lapisan serat atas dengan
lapisan serat bagian bawah. Karena
keunggulan tersebut serat tapis kelapa cocok
untuk dijadikan serat alternatif untuk
pembuatan komposit.
Gambar 2. Tapis kelapa
Gambar 3. Serat tapis kelapa
Suara (Sound)
Kata suara (sound) dapat terdefinisikan
berdasarkan pandangan dari segi fisisnya
3. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.
10
adalah suatu penyimpangan tekanan
(pressure), per-geseran partikel dalam suatu
medium elastik yang mana dalam hal ini
adalah udara (air). Bunyi merupakan sensasi
pendengaran yang melewati telinga dan
timbul karena penyimpangan tekanan udara
(air pressure deviation). Penyimpangan ini
biasanya disebabkan oleh beberapa benda
yang bergetar, misalnya dawai gitar yang
dipetik, atau garpu tala yang dipukul.
Pada kenyataannya suara merupakan
suatu getaran, sehingga demikian
berhubungan dengan getaran-getaran suara,
yang ditimbulkan oleh apa yang dinamakan
sebuah sumber suara, misalnya suara
manusia, alat musik, radio dan sebagainya
yang menghasilkan suara. Udara atau zat-zat
lain yang berfungsi sebagai media getaran,
meneruskan getaran-getaran ini dan semua
ini sampai pada selaput gendang
pendengaran manusia, dimana mereka
menimbulkan sebuah suara.
Sewaktu udara atau zat lain melakukan
getaran, bagian-bagian kecil tidak berpindah
tempat, melainkan mereka bergerak ke sana
ke mari mencari keseimbangan. Mereka
bersentuhan dengan bagian-bagian yang
berada di samping mereka, yang pada
gilirannya membuat gerakan-gerakan serupa
dan menyentuh pula bagian-bagian kecil
lainnya. Hal inilah yang dinamakan dengan
laju pertumbuhan getaran.
Gambar 4. Garpu tala yang dipukul
menghasilkan perubahan tekanan udara
karena getarannya dan menghasilkan bunyi,
Farina (2000)
Rambatan gelombang bunyi
disebabkan oleh lapisan perapatan dan
peregangan partikel-partikel udara yang
bergerak kea rah luar, yaitu karena
penyimpangan tekanan. Hal ini sama saja
dengan penyebaran gelombang air pada
permukaan kolam dan titik dimana batu
dijatuhkan pada kolam tersebut. Partikel-
partikel udara yang meneruskan gelombang
bunyi tidak berubah posisi normalnya; mereka
hanya bergetar sekitar posisi
kesetimbangannya, yaitu posisi partikel bila
tidak ada gelombang bunyi yang diteruskan.
Kecepatan rambat gelombang bunyi
pada temperatur ruang 68
0
F (20
0
C) adalah
sekitar 1.130 ft/s (344 m/s). Apabila suatu
gelombang bunyi yang berupa energy
mengalami penumbukkan pada suatu bahan
atau material tertentu maka kemungkinan
yang terjadi dari gelombang bunyi tersebut
antara lain dipantulkan (deflect), diserap
(absorp), disebarkan (difuse), dibelokkan
(diffraction), dengung, ataupun diteruskan.
Penyerapan suara (Sound Absorption)
Bahan lembut, berpori dan kain serta
berbagai bahan lainnya; termasuk manusia,
menyerap sebagian besar gelombang bunyi
yang menumbuk kepadanya, dengan kata lain
mereka adalah bahan penyerap bunyi. Dari
definisi, penyerapan bunyi adalah perubahan
energi bunyi menjadi suatu bentuk lain,
biasanya panas, ketika melewati suatu bahan
atau ketika menumbuk suatu permukaan.
Jumlah panas yang dihasilkan pada
perubahan energi ini adalah sangat kecil,
sedang kecepatan perambatan gelombang
bunyi tidak dipengaruhi oleh penyerapan.
Efisiensi penyerapan bunyi suatu
bahan pada suatu frekuensi tertentu yang
dinyatakan dengan suatu Koefisien
Penyerapan Bunyi (coefficient of sound
absorption). Koefisien penyerapan bunyi
suatu permukaan adalah bagian energi bunyi
datang yang diserap, atau tidak dipantulkan
oleh permukaan. Satuan ini dinyatakan dalam
huruf Geek α. Nilai α dapat berada antara 0
sampai dengan 1; misalnya pada 500 Hz bila
material akustik menyerap 65% dari energi
bunyi datang dan memantulkan 35%
daripadanya, maka koefisien penyerapan
bunyi bahan ini adalah 0,65. Koefisien
penyerapan bunyi berubah dengan sudut
datang gelombang bunyi pada bahan dan
denga frekuensi. Nilai koefisien penyerapan
bunyi pada suatu frekuensi tertentu, dirata-
rata terhadap semua sudut datang pada suatu
frekuensi tertentu (datang acak).
Penyerapan bunyi suatu permukaan
(penyerapan permukaan) diukur dalam
sabins, sebelumnya disebut satuan jendela
terbuka (open-window units). Satu sabin
menyatakan suatu permukaan seluas 1 ft
2
(atau 1 m
2
) yang mempunyai koefisien
penyerapan α = 1.0. penyerapan permukaan
diperoleh dengan mengalikan luas permukaan
dalam ft
2
(atau m
2
), dengan koefisien
penyerapan bunyinya. Berdasarkan standar
ISO 11654:1997 tentang rating koefisien
absorbsi suara pada material untuk
4. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.
11
komponen bangunan, didapatkan suatu
acuan kelas koefisien absorbsi suara seperti
berikut.
Gambar 5. Standar kelas koefisien absorbsi
suara pada material, http://www.sasint.co.uk/
acoustic-comfort.php
Adalah suatu kebiasaan standar
untuk membuat daftar nilai koefisien
penyerapan bunyi pada wakil frekuensi
standar yang meliputi bagian yang paling
penting dari jangkauan audio, yaitu 125, 250,
500, 1000, 2000, 4000 dan 8000 Hz atau 128,
256, 512, 1024, 2048, 4096 dan 8192 Hz.
METODE PENELITIAN
Komposit dibuat dengan menggunakan
serat tapis kelapa dengan matriks resin
Unsaturated-Polyester (UPRs) jenis Yucalac
157 QBTN, campuran 1 % hardener jenis
MEKPO (Methyl Ethyl Ketone Peroxide) dan
perendaman serat dalam larutan alkali
KMnO4. Metode produksi yang digunakan
adalah metode pultrusion dengan orientasi
serat acak. Variasi fraksi volume serat 20, 25
dan 30%, dan apanjang seart 5, 10 dan 15
mm dengan frekwensi inputan 250, 500, 1000,
2000 dan 4000 Hz.
Alat uji uji koefisien/angka serapan suara
bahan (impedance tube standing wave
method) yang digunakan dengan spesifikasi :
Measuring Amplifier merk Brüel & Kjær
type 2636
Sine Generator merk Brüel & Kjær type
1054
Pelaksanaan pengujiannya dapat
dijelaskan sebagai berikut: 1) Tempatkan
bahan yang akan diuji pada ujung tabung
yang telah ditentukan. 2) Posisikan ’ON’ pada
Sine Generator kemudian atur frekuensi
masukan pada sine generator sesuai dengan
frekuensi yang diteliti dengan cara memutar
aturan decrease/increase pada sine
generator, atau dengan meng-input masukkan
frekuensi dengan menekan tombol ’Ent’ lalu
masukan nominal angka frekuensi yang
diinginkan, tekan tombol ’Ent’ lagi, ubah
status gelombang dari ’off’ ke ’cont’ untuk
mengaktifkan gelombang sinus.3) Cari lalu
catat tekanan maksimum dan minimum di
dalam standing wave tube, dengan cara
menggeser-geserkan mikrofon secara
perlahan. Besarnya tekanan maksimum
maupun minimum dapat dibaca pada tampilan
di dalam komputer atau laptop dengan
menggunakan software Adobe Audition. 4)
Pastikan ketepatan antara nilai lamda (λ)
teoritis/hitung mendekati nilai lamda pada
hasil responsi tekanan maksimum dan
minimum untuk menetapkan nilai kepastian
dari tekanan maksimum dan minimum bahan
berdasarkan pada tampilan yang tertera di
laptop atau komputer. 5) Hitung nilai n dengan
persamaan
minP
P
n maks
(1)
kemudian hitung nilai koefisien/angka serapan
suara bahan dengan persamaan
2
1
1
1
n
n
(2)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut adalah data hasil pengujian
serapan suara untuk variasi panjang dan
fraksi volume serat tapis kelapa.
Gambar 6. Koefisien serapan suara rata-rata
di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume
pada inputan frekuensi 250 Hz
Dilihat dari hasil pengujian koefisien serapan
suara ini, didapat hasil yang bervariasi seperti
pada tabel 1. Pada dasarnya nilai yang
didapat dari hasil pengujian tersebut bersifat
identik. Dalam artian secara keseluruhan data
hasil ujinya memiliki angka koefisien serapan
suara yang lebih dari 0,1 (α > 0,1). Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan
5. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.
12
Tabel 1. Rata-rata koefisien serapan suara (α)
Spesimen Uji
Fraksi Volume
Serat (%)
Koefisien Serapan Suara (α)
Rata-Rata
Frekuensi Input (Hz)
250 500 1000
Panjang serat
5 mm
20 0.274 0.166 0.498
25 0.196 0.178 0.599
30 0.287 0.126 0.551
Panjang serat
10 mm
20 0.575 0.382 0.715
25 0.227 0.281 0.887
30 0.402 0.425 0.753
Panjang serat
15 mm
20 0.114 0.147 0.580
25 0.467 0.295 0.865
30 0.661 0.260 0.785
Spesimen Uji
Fraksi Volume Serat
(%)
Koefisien Serapan Suara (α)
Rata-Rata
Frekuensi Input (Hz)
2000 4000
Panjang serat
5 mm
20 0.930 0.760
25 0.332 0.605
30 0.813 0.507
Panjang serat
10 mm
20 0.707 0.820
25 0.870 0.664
30 0.825 0.796
Panjang serat
15 mm
20 0.859 0.776
25 0.922 0.546
30 0.560 0.409
karakteristik dari permukaan komposit dan
juga densitas dari material uji. Untuk hasil
tertinggi terdapat pada inputan frekuensi 2000
Hz dengan komposisi panjang serat 5 mm
dengan fraksi volume 20% yaitu sebesar
0.930. Mengacu pada standar ISO 11654
:1997 mengenai level rating koefisien
absorpsi suara pada material untuk ruang,
bahan ini diklasifikasikan sebagai “Sound
Absorption Coeffitient Class A” dengan batas
kelas adalah 0,90 – 1,00 (Seddeq, 2009).
Gambar 7. Koefisien serapan suara rata-rata
di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume
pada inputan frekuensi 500 Hz
6. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.
13
Gambar 8. Koefisien serapan suara rata-rata
di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume
pada inputan frekuensi 1000 Hz
Gambar 9. Koefisien serapan suara rata-rata
di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume
pada inputan frekuensi 2000 Hz
Gambar 10. Koefisien serapan suara rata-rata
di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume
pada inputan frekuensi 4000 Hz
SIMPULAN
Dari pengolahan data hasil pengukuran
koefisien absorpsi suara dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Komposit berpenguat serat tapis kelapa
dapat digunakan sebagai bahan peredam
suara walaupun tidak terdapat
kecenderungan tertentu antara variasi
panjang dan fraksi volume serat terhadap
nilai koefisien serapan suara.
2. Nilai tertinggi koefisien serapan suara
terdapat pada inputan frekuensi 2000 Hz
yaitu pada komposisi komposit dengan
panjang serat 5 mm dan fraksi volume
serat 20% yaitu 0,930. Mengacu pada
standar ISO 11654 :1997 mengenai level
rating koefisien absorpsi suara pada
material untuk ruang, yang biasa
diklasifikasikan sebagai “Sound
Absorption Coeffitient Class A” dengan
batas kelas adalah 0,90 – 1,00.
UCAPAN TERIMAKASIH
Tim Peneliti mengucapkan terima kasih
kepada DP2M DIKTI yang telah mendanai
penelitian ini melalui skim Penelitian
Fundamental tahun 2015 dengan Surat
Perjanjian Penugasan Dalam Rangka
Pelaksanaan Penelitian Kompetitif Nasional
Tahun Anggaran 2015, Nomor: 311-
142/UN14.2/PNL.01.03.00/2015, tanggal 30
Maret 2015. Ungkapan terima kasih yang
tulus juga kami sampaikan kepada Ary
Dharma Susila yang telah membantu kegiatan
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, Percobaan pengukuran koefisien
redaman akustik bahan, Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta.
Brahmakumar, M., Pavithran, C., Pillai, R.M.,
2005, Coconut fiber reinforced
polyethylene composites such as effect
of natural waxy surface layer of the
fiber on fiber or matrix interfacial
bonding and strength of composites,
Elsevier, Composite Science and
Technology, 65 pp. 563-569.
Farina, Angelo, Fausti, Patrizio., 2000,
Standing wave tube techniques for
measuring the normal incidence
absorption coefficient: Comparison of
different experimental setups.
Universitá di Parma, Italy.
Gibson, R. F., 1994, Principles Of Composite
Material Mechanics, McGraw Hill Book
Co.
http://www.sasint.co.uk/acoustic-comfort.php.
Jacobs, James, A., Thomas F., 2005,
Engineering materials technology,
Structures, Processing, Properties and
Selection 5
th
, New Jersey Columbus,
Ohio.
Koizumi, T., 2000, The development of sound
absorpsing material using natural
bamboo fiber, Jurnal Universitas
Doshisha, Jepang.
Seddeq, Hoda S., 2009, Factors influencing
acoustic performance of sound
absorptive materials, Australian Journal
of Basic and Applied Sciences, 3(4):
4610-4617 ISSN 1991-8178, INSInet
Publication.
Youneung-Lee., 2003, The development of
sound absorpsing material using
7. Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.
14
natural bamboo fiber , Jurnal
Universitas Doshisha, Jepang.