SlideShare a Scribd company logo
1
Ahmad Mubarok, S.T.
Ahmad Habibi, S.T.
Tjatur Prasetijono, S.T.
Process Engineer STP/WWTP
MELAKUKAN TINDAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP
BAHAYA DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
WASTE WATER TREATMENT (WWT)
Operasional Instalasi Pengolahan Air Limbah
Member oF
Unit Kompetensi E.370000.013.01
TINDAKAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1. Mengidentifikasi bahaya dan resiko kecelakaan kerja saat mengolah air limbah
a. Alat pelindung diri (APD) dipergunakan sesuai prosedur
b. Bahaya saat mengolah air limbah diidentifikasi sesuai prosedur bahaya
c. Resiko kecelakaan kerja saat mengolah air limbah diidentifikasi sesuai
potensi
2. Melakukan tindakan perbaikan untuk mengurangi bahaya dan resiko
kecelakaan kerja saat mengolah air limbah
a. Lokasi berbahaya di area IPAL yang harus diberi pengaman diperiksa sesuai
hasil identifikasi bahaya dan pengendalian resiko
b. Harus diberi Rambu rambu Bahaya
b. Bahan atau barang yang berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja di
area IPAL disimpan sesuai prosedur
c. Personil yang bertugas dalam pengolahan air limbah diperiksa sesuai
prosedur K3
3. Mempersiapkan tanggap darurat dalam pengolahan air limbah
a. Peralatan tanggap darurat dalam pengolahan air limbah
diidentifikasi sesuai hasil identifikasi bahaya dan pengendalian
resiko
b. Peralatan tanggap darurat dalam pengolahan air limbah
digunakan sesuai prosedur Tanggap darurat di area IPAL
dilaksanakan sesuai prosedur
4. Melaporkan hasil tindakan K3 dalam pengolahan air limbah
a. Hasil pelaksanaan tindakan K3 dalam pengolahan air limbah
disusun sesuai prosedur
b. Laporan hasil pelaksanaan tindakan K3 dalam pengolahan air
limbah dikomunikasikan sesuai prosedur
TANGGAP DARURAT
PENCEMARAN
KONDISI MAJOR
1
Listrik Mati
Kendala listrik mati secara total dapat terjadi, karena sumber listrik berasal
dari luar (PLN) sehingga listrik tergantung dari PLN.
Ada beberapa hal yang akan terjadi:
1. Banjir Limbah di Area Produksi
2. Equalisasi Meluap
3. Proses kimia-fisika dan biologi tidak berjalan
4. Jika lebih dari 4 jam, banyak bakteri mati, Aerasi berwarna hitam dan
resiko bau
KONDISI MAJOR
1
Untuk mengantisipasi hal tersebut harusnya disediakan:
Antisipasi di bagian produksi,
jika sudah ada informasi akan pemadaman listrik, Perlu pengurangan produksi untuk
mencegah air limbah tidak tertampung saat listrik padam
Genzet
Genzet dapat mensuplay listrik ke WWTP, minimal proses biologi aerob tetap dapat
beroperasi.
Comppressor
Tampungan udara kompressore yang dapat digunakan udaranya , minimal dapat
memberikan sedikeit gelembung udara di proses biologi aerob.
Tangki Penampung Limbah
Menyediakan tangki-tangki penampung sementara
Pompa Air Diesel
Menyediakan pompa air yang berbahan bakar diesel atau bensin untuk menyedot air
limbah ke dalam bak penampung.
KONDISI MAJOR
1
Equipment Utama Rusak
Kendala equipment utama rusak seringkali terjadi, sehingga diperlukan beberapa
langkah antisipasi:
• Penyediaan pompa cadangan
• Penyediaan Aerator/MTO cadangan ( 1 duty 1 standby)
• Penyediaan sparepart
Untuk mengatasi equipment yang rusak dapat dilakukan dengan:
• Penggantian dengan pompa cadangan
• Perbaikan pompa secepatnya
• Saturation Pump dapat digantikan sementara dengan compressor
• Aerator mati sementara digantikan dengan kompressor
KONDISI MAJOR
1
Proses Biologi Rusak (Bakteri mati)
Akibat keracunan
Bakteri mati akibat keracunan dapat terjadi, diantaranya akibat salah pemberian
nutrisi phospat, dimana phospat yang dipakai TSP (Trisodium Phospate), seharusnya
Triple Super Phospat, atau pemberian NaOh berlebih sehingga pH aerasi> 10
Beberapa hal yang dapat dilakukan:
Jika diakibatkan TSP, pemberian dihentikan, tambahkan air bersih sebanyak banyaknya
untuk mempercepat racun keluar. Pastikan tidak muncul busa lagi
Jika akibat berlebih NaOH, dapat dilakukan penambahan Asam Sufat untuk
menurunkan pH ke pH netral.
Akibat listrik mati
Sudah dijelaskan di point sebelumnya
Akibat Aerator Mati
Jika Aerator utama mati, segera operasikan aerator cadangan (Spare), jika aerator
spare tidak ada atau rusak maka diusahakan ditambah udara dari kompressor dan air
disemburkan ke udara dengan pompa.
KONDISI MAJOR
1
Proses Biologi Rusak (Bakteri mati)
Akibat keracunan
Bakteri mati akibat keracunan dapat terjadi, diantaranya akibat salah pemberian
nutrisi phospat, dimana phospat yang dipakai TSP (Trisodium Phospate), seharusnya
Triple Super Phospat, atau pemberian NaOh berlebih sehingga pH aerasi> 10
Beberapa hal yang dapat dilakukan:
Jika diakibatkan TSP, pemberian dihentikan, tambahkan air bersih sebanyak banyaknya
untuk mempercepat racun keluar. Pastikan tidak muncul busa lagi
Jika akibat berlebih NaOH, dapat dilakukan penambahan Asam Sufat untuk
menurunkan pH ke pH netral.
Akibat listrik mati
Sudah dijelaskan di point sebelumnya
Akibat Aerator Mati
Jika Aerator utama mati, segera operasikan aerator cadangan (Spare), jika aerator
spare tidak ada atau rusak maka diusahakan ditambah udara dari kompressor dan air
disemburkan ke udara dengan pompa.
KONDISI MAJOR
1
Hasil Effluent tidak masuk Baku Mutu
Jika Effluent tidak masuk baku mutu maka yang harus dilakukan adalah:
• Melakukan Re-proses, Air effluent air limbah dikembalikan ke Bak Aerasi untuk
diproses ulang. Operasikan pompa filter, namun pipa effluentnya dialirkan ke Bak
Aerasi
• Menyerahkan air limbah ke pihak ke-3 yang berijin
• Menghentikan produksi sumber limbah
KONDISI MAJOR
1
Kejadian Mayor (Gempa Bumi)
Jika terjadi gempa Bumi yang mengakibatkan :
Listrik Mati
• Biasanya jika ada bencana alam gempa yang besar, jaringan listrik akan
dimatikan dari pihak PLN, untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan langkah
langkah penangannya seperti Point 4.1. Listrik Mati
Bangunan dan Equipment mengalami kerusakan
• Pada saat gempa yang besar dapat mengakibatkan bangunan air dan
equipment mengalami kerusakan/keretakan maka perlu segera dilakukan
penambalan/perbaikan. Jika tidak daat dilakukan perbaikan secara cepat atau
perlu pengurasan maka:
• Penutupan saluran drainase dan air limbah agar tidak ada air limbah yang
keluar dari lingkungan pabrik
• Menyerahkan air limbah ke pihak ke-3 yang berijin
• Menghentikan produksi sumber limbah
KONDISI MAJOR
1
Kejadian Kebakaran Pabrik
Jika terjadi kebakaran Pabrik yang mengakibatkan :
Listrik Mati
Bangunan dan Equipment mengalami kerusakan akibat kebakaran
Pada saat kebakaran yang besar dapat mengakibatkan bangunan air dan
equipment mengalami kerusakan/keretakan maka perlu segera dilakukan
perbaikan. Jika tidak dapat dilakukan perbaikan secara cepat atau perlu
pengurasan maka:
Penutupan saluran drainase dan air limbah agar tidak ada air limbah yang
keluar dari lingkungan pabrik
Menyerahkan air limbah ke pihak ke-3 yang berijin
Menghentikan produksi sumber limbah
KONDISI MAJOR
1
Kejadian Kebakaran Pabrik (lanjutan)
Air Sisa penyemprotan Kebakaran
Air yang digunakan untuk menyemprot area kebakaran tentunya akan terkontaminasi
oleh material/bahan setengah jadi/produk yang larut dalam air, sehingga perlu
pengolaan agar tidak mencemari lingkungan, maka langkah yang harus dilakukan
adalah:
• Penutupan saluran drainase dan air limbah agar tidak ada air limbah yang keluar
dari lingkungan pabrik
• Mengendalikan air sisa semprotan dialirkan ke area atau bak tertentu., kemudian
diolah di Unit IPAL.
• Menyerahkan air limbah ke pihak ke-3 yang berijin
JENIS KONDISI DARURAT
1
• Tindak tanggap darurat pencemaran air adalah langkah-
langkah yang perlu segera diambil untuk meminimalkan
dampak buruk dari air tercemar.
• Contoh:
• Luapan
• Listrik Mati
• Kebocoran Pipa
JENIS KONDISI DARURAT
1
Prosedur umum dari tindakan tanggap darurat pada kasus pencemaran air dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa tahap (lihat gambar), yaitu (1) pemeriksaan situasi,
(2) pengendalian sumber, (3) pengendalian sebaran.
JENIS KONDISI DARURAT
1
Pemeriksaan situasi lapangan merupakan langkah pertama yang perlu dilakukan dengan
sesingkat-singkatnya, khususnya untuk mendapatkan informasi mengenai:
• Lokasi atau sumber pencemar, sifat pencemaran (mendadak atau bertahap),
kandungan pencemar (B3 atau non-B3), dan deskripsi kejadiannya,
• Jenis dan besaran wilayah dan komponen lingkungan yang terpapar.
Hasil dari pemeriksaan situasi lapangan
nantinya akan menentukan langkah
selanjutnya yang perlu dilakukan, termasuk
(a) perlu-tidaknya dilakukan evakuasi pihak-
pihak yang kemungkinan akan terpapar
dampak pencemaran, dan
(b) siapa saja pihak-pihak berkepentingan
yang perlu dikomunikasikan, baik itu
pekerja, penduduk, pihak berwenang,
maupun pihak lainnya.
JENIS KONDISI DARURAT
1
Prosedur tindak tanggap darurat harus dituliskan dalam suatu dokumen
Rencana Tanggap Darurat (emergency response plan) yang isinya antara lain:
• daftar sumber bahaya, tingkat
resikonya, komponen Lingkungan
(dan masyarakat) yang berpotensi
terpapar dampak,
• struktur organisasi penyelenggara
tindak tanggap darurat; termasuk
posisi, kewenangan, dan
tanggungjawab seorang MPPA
• rencana komunikasi, internal dan
external
• rencana tindakan; lingkup
(coverage), prosedur baku, alat dan
bahan yang dibutuhkan,
• daftar pihak pemerintah setempat,
pihak berwenang : wakil kel masy,
RS terdekat, penyedia jasa
pengendalian pencemaran, dan
pihak lainnya
• informasi mengenai kondisi badan
air setempat
Rencana Tanggap Darurat:
JENIS KONDISI DARURAT
1
 Usaha pencegahan (preventif) perlu dilakukan guna mencegah terjadinya kondisi
darurat pencemaran air. Perlu diingat pencegahan selalu lebih baik dari
penanggulangan.
 Langkah awal dalam melakukan pencegahan terjadinya kondisi darurat pencemaran
air adalah dengan melakukan analisa terhadap :
(a) berbagai sumber pencemaran yang ada di dalam industri dan
(b) kondisi lingkungan di sekitar industri.
Pencegahan Tindakan:
PENGENDALIAN SUMBER
2
Pengendalian sumber
pencemaran bertujuan untuk
menghentikan atau membatasi
pelepasan pencemar di
sumbernya. Dengan demikian,
pelepasan dan aliran pencemar
ke badan air dapat dihentikan,
dikurangi, atau disolasi di sekitar
sumbernya saja.
Pengendalian sumber pencemar dapat dilakukan antara lain dengan:
• menutup titik pelepasan pencemar,
• mengurangi aliran pencemar,
• mengisolasi pencemar.
PENGENDALIAN SUMBER
2
• Menutup titik pelepasan pencemar
• Penambalan sementara tangki atau pipa yang bocor
• Penutupan saluran efluen IPAL
• Pemindahan kendaraan pengangkut yang tumpah muatannya
• Menghentikan kegiatan produksi yang melepaskan pencemaran
• Mengurangi aliran pencemar
• Pengaturan valve untuk mengurangi aliran
• Pemindahan arah aliran ke bak penampungan sementara
• Membersihkan tumpahan bahan kimia dengan bahan penyerap khusus
• Mengisolasi pencemar
• Pembuatan tanggul sementara di daerah tumpahan bahan kimia
• Pembendungan di lokasi saluran air hujan, sebelum masuk ke sungai
atau badan air lainnya
• Isolasi harus dilakukan untuk rentang waktu yang singkat, untuk
menghindari pencemaran tanah dan air tanah
KOMUNIKASI
3
• Komunikasi pihak berkepentingan merupakan bagian penting dari tindak tanggap
darurat, khususnya saat pencemaran sudah pasti akan menimbulkan ancaman bagi
keselamatan masyarakat dan komponen lingkungan lainnya.
• Pihak yang mutlak dikomunikasikan di saat terjadi kasus pencemaran adalah:
• pihak atasan
• Pihak Security
• Pihak Manajemen
• . • Komunikasi tanggap darurat merupakan hal yang
penting karena:
• mencegah jatuhnya lebih banyak korban dan
kerusakan lingkungan,
• Mendapat bantuan tenaga
• mendapatkan dukungan kerjasama aktif dari
pihak-pihak berkepentingan dalam upaya
pengendalian pencemaran selanjutnya,
KOMUNIKASI
3
Penyampaian informasi:
• Informasi yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak berkepentingan
khususnya adalah:
• deskripsi pencemaran (lokasi sumber, jenis pencemar, sifat
pencemaran, waktu kejadian, dan sebagainya)
• potensi dampak (jenis dampak, wilayah paparan dampak, dan tingkat
resikonya),
• anjuran ke penduduk sekitar guna menghindari paparan dampak,
• perlu-tidaknya dilakukan evakuasi,
• upaya industri untuk
mengatasi masalah
pencemaran,
• bentuk tanggungjawab pihak
industri,
• petugas hubungan
masyarakat dari pihak
industri yang dapat
dihubungi untuk penjelasan
lebih lanjut.
KOMUNIKASI
3
Penyampaian informasi:
• Komunikasi dapat dilakukan secara:
• langsung; melalui kegiatan tatap muka dengan wakil-wakil pihak
berkepentingan,
• tidak langsung; misalnya dengan menggunakan selebaran (flyers),
poster atau papan pengumuman, dan pengumuman radio.
KOMUNIKASI
3
Komunikasi sebelum pencemaran:
• Informasi yang perlu disampaikan industri kepada pihak-pihak berkepentingan
di saat normal (tidak ada pencemaran) antara lain adalah:
• upaya industri untuk mencegah berbagai potensi bahaya yang
ditimbulkan dari kegiatan industri,
• rencana tindak tanggap darurat di saat terjadi pencemaran.
• Komunikasi yang baik dan terbuka akan mencegah terjadinya
kesalahpahaman antara industri tersebut dengan pihak-pihak berkepentingan
lainnya. Sebagai contoh, penduduk di sekitar suatu industri akan tahu
pencemaran jenis apa yang tidak mungkin disebabkan oleh industri tersebut.
• Beberapa industri melibatkan wakil-wakil pihak berkepentingan dalam
penyusunan Rencana Tanggap Darurat (RTD atau emergency response plan).
Informasi dari berbagai pihak berkepentingan akan meningkatkan kualitas
suatu RTD.
Ingat:
Menyampaikan informasi ke
masyarakat tidak mudah
butuh keahlian tertentu
SELESAI
PAKAR IPAL EDUCENTER
JL. PONDOK JAYA NO.1 BINTARO – TANGERANG SELATAN
www.pakaripal.com
Sharing & Discussion
WA – 0821-1304-4927
Email – ahmadhabibi.pii@gmail.com
WA – 082211266486
Email – ahmadmubarok.pii@gmail.com
WA – 0812-1040-8955
Email – tjaturpras.pii@gmail.com

More Related Content

What's hot

PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
Joy Irman
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
udhiye
 
Evapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujanEvapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujan
Khairullah Khairullah
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Teknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulatTeknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulat
kopisusumantap
 
Tata cara rehabilitasi dan monitoring pasca penutupan tpa sampah
Tata cara rehabilitasi dan monitoring pasca penutupan tpa sampahTata cara rehabilitasi dan monitoring pasca penutupan tpa sampah
Tata cara rehabilitasi dan monitoring pasca penutupan tpa sampah
Oswar Mungkasa
 
SOP IPAL.docx
SOP IPAL.docxSOP IPAL.docx
SOP IPAL.docx
dayatali1
 
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Tini Wartini
 
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase JalanInspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
Yahya M Aji
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Ferli Dian SAputra
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3
Arfanhandrah
 
Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3
Instansi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
infosanitasi
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Joy Irman
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Bambang Supriatna
 
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdfRincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
ssuserc7b49e
 
Contoh Soal-soal Ahli K3 Umum
Contoh Soal-soal Ahli K3 UmumContoh Soal-soal Ahli K3 Umum
Contoh Soal-soal Ahli K3 Umum
SafetyInspectorDaop7
 
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Yahya M Aji
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya AirRekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
ushfia
 

What's hot (20)

PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
 
Evapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujanEvapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujan
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Teknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulatTeknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulat
 
Tata cara rehabilitasi dan monitoring pasca penutupan tpa sampah
Tata cara rehabilitasi dan monitoring pasca penutupan tpa sampahTata cara rehabilitasi dan monitoring pasca penutupan tpa sampah
Tata cara rehabilitasi dan monitoring pasca penutupan tpa sampah
 
SOP IPAL.docx
SOP IPAL.docxSOP IPAL.docx
SOP IPAL.docx
 
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
 
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase JalanInspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3
 
Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3Pengelolaan limbah B3
Pengelolaan limbah B3
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
 
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdfRincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
 
Contoh Soal-soal Ahli K3 Umum
Contoh Soal-soal Ahli K3 UmumContoh Soal-soal Ahli K3 Umum
Contoh Soal-soal Ahli K3 Umum
 
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya AirRekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
 

Similar to 9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf

11. tindakan k3 l dalam operasional (pdf standar) compressed
11. tindakan k3 l dalam operasional (pdf standar) compressed11. tindakan k3 l dalam operasional (pdf standar) compressed
11. tindakan k3 l dalam operasional (pdf standar) compressed
agung sanjaya
 
Mini Brondolan Langgam.pdf
Mini Brondolan Langgam.pdfMini Brondolan Langgam.pdf
Mini Brondolan Langgam.pdf
PutrianiOktavia1
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Joy Irman
 
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
PT BioSeven Fiberglass Indonesia
 
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...
PT BioSeven Fiberglass Indonesia
 
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfMI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
HendrawanSetya
 
Portofolio POIPPU PT. Artama (Wahyu Eka).pdf
Portofolio POIPPU PT. Artama (Wahyu Eka).pdfPortofolio POIPPU PT. Artama (Wahyu Eka).pdf
Portofolio POIPPU PT. Artama (Wahyu Eka).pdf
LalumuhArgianKusuman
 
11,12_Potensi Bahaya dan K3 _Anjar_Rev 22.pdf
11,12_Potensi Bahaya dan K3 _Anjar_Rev 22.pdf11,12_Potensi Bahaya dan K3 _Anjar_Rev 22.pdf
11,12_Potensi Bahaya dan K3 _Anjar_Rev 22.pdf
GadisAzahra1
 
melakukan identifikasi bahaya di IPAL pengelolaan air limbah
melakukan identifikasi bahaya di IPAL pengelolaan air limbahmelakukan identifikasi bahaya di IPAL pengelolaan air limbah
melakukan identifikasi bahaya di IPAL pengelolaan air limbah
WidyastutiKusumaWard1
 
Dasar pengawasan lingkungan hidup (Bagian 1. Pengendalian Pencemaran Air)
Dasar pengawasan lingkungan hidup (Bagian 1. Pengendalian Pencemaran Air)Dasar pengawasan lingkungan hidup (Bagian 1. Pengendalian Pencemaran Air)
Dasar pengawasan lingkungan hidup (Bagian 1. Pengendalian Pencemaran Air)
Fitri Hady Amrullah
 
3.-Confined-Space.pdf
3.-Confined-Space.pdf3.-Confined-Space.pdf
3.-Confined-Space.pdf
RizqiNasution3
 
kelola limbah.pptx
kelola limbah.pptxkelola limbah.pptx
kelola limbah.pptx
DeniAhmad9
 
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri FarmasiPengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
ssuser4219cb
 
PPTX_JIH.pptx
PPTX_JIH.pptxPPTX_JIH.pptx
PPTX_JIH.pptx
ssuserf1685d
 
Materi Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir Sampah
Materi Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir SampahMateri Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir Sampah
Materi Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir Sampah
HarryPrasadya1
 
Penanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustriPenanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustriIkhwan To
 
PERUMAHAN (1).pptx
PERUMAHAN (1).pptxPERUMAHAN (1).pptx
PERUMAHAN (1).pptx
LilisPurnama5
 
Materi K3 di Lab lingk.ppt
Materi K3 di Lab lingk.pptMateri K3 di Lab lingk.ppt
Materi K3 di Lab lingk.ppt
Ichahusaini
 
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIKTugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
anitawulandari11
 

Similar to 9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf (20)

11. tindakan k3 l dalam operasional (pdf standar) compressed
11. tindakan k3 l dalam operasional (pdf standar) compressed11. tindakan k3 l dalam operasional (pdf standar) compressed
11. tindakan k3 l dalam operasional (pdf standar) compressed
 
Mini Brondolan Langgam.pdf
Mini Brondolan Langgam.pdfMini Brondolan Langgam.pdf
Mini Brondolan Langgam.pdf
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
 
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
Ipal Puskesmas by IPAL BioSeven STP, WWTP, Septic tank (0821 4123 5115) www.b...
 
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...
 
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfMI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
 
Portofolio POIPPU PT. Artama (Wahyu Eka).pdf
Portofolio POIPPU PT. Artama (Wahyu Eka).pdfPortofolio POIPPU PT. Artama (Wahyu Eka).pdf
Portofolio POIPPU PT. Artama (Wahyu Eka).pdf
 
11,12_Potensi Bahaya dan K3 _Anjar_Rev 22.pdf
11,12_Potensi Bahaya dan K3 _Anjar_Rev 22.pdf11,12_Potensi Bahaya dan K3 _Anjar_Rev 22.pdf
11,12_Potensi Bahaya dan K3 _Anjar_Rev 22.pdf
 
melakukan identifikasi bahaya di IPAL pengelolaan air limbah
melakukan identifikasi bahaya di IPAL pengelolaan air limbahmelakukan identifikasi bahaya di IPAL pengelolaan air limbah
melakukan identifikasi bahaya di IPAL pengelolaan air limbah
 
Dasar pengawasan lingkungan hidup (Bagian 1. Pengendalian Pencemaran Air)
Dasar pengawasan lingkungan hidup (Bagian 1. Pengendalian Pencemaran Air)Dasar pengawasan lingkungan hidup (Bagian 1. Pengendalian Pencemaran Air)
Dasar pengawasan lingkungan hidup (Bagian 1. Pengendalian Pencemaran Air)
 
3.-Confined-Space.pdf
3.-Confined-Space.pdf3.-Confined-Space.pdf
3.-Confined-Space.pdf
 
kelola limbah.pptx
kelola limbah.pptxkelola limbah.pptx
kelola limbah.pptx
 
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri FarmasiPengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
 
PPTX_JIH.pptx
PPTX_JIH.pptxPPTX_JIH.pptx
PPTX_JIH.pptx
 
Materi Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir Sampah
Materi Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir SampahMateri Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir Sampah
Materi Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir Sampah
 
Penanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustriPenanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustri
 
PERUMAHAN (1).pptx
PERUMAHAN (1).pptxPERUMAHAN (1).pptx
PERUMAHAN (1).pptx
 
Materi K3 di Lab lingk.ppt
Materi K3 di Lab lingk.pptMateri K3 di Lab lingk.ppt
Materi K3 di Lab lingk.ppt
 
PAPER DWI ANGGA TEGUH SANTOSO
PAPER DWI ANGGA TEGUH SANTOSOPAPER DWI ANGGA TEGUH SANTOSO
PAPER DWI ANGGA TEGUH SANTOSO
 
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIKTugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
 

Recently uploaded

Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
fauzandika
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
ssuser283069
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 

Recently uploaded (13)

Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 

9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf

  • 1. 1 Ahmad Mubarok, S.T. Ahmad Habibi, S.T. Tjatur Prasetijono, S.T. Process Engineer STP/WWTP MELAKUKAN TINDAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP BAHAYA DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH WASTE WATER TREATMENT (WWT) Operasional Instalasi Pengolahan Air Limbah Member oF Unit Kompetensi E.370000.013.01
  • 2. TINDAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 1. Mengidentifikasi bahaya dan resiko kecelakaan kerja saat mengolah air limbah a. Alat pelindung diri (APD) dipergunakan sesuai prosedur b. Bahaya saat mengolah air limbah diidentifikasi sesuai prosedur bahaya c. Resiko kecelakaan kerja saat mengolah air limbah diidentifikasi sesuai potensi 2. Melakukan tindakan perbaikan untuk mengurangi bahaya dan resiko kecelakaan kerja saat mengolah air limbah a. Lokasi berbahaya di area IPAL yang harus diberi pengaman diperiksa sesuai hasil identifikasi bahaya dan pengendalian resiko b. Harus diberi Rambu rambu Bahaya b. Bahan atau barang yang berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja di area IPAL disimpan sesuai prosedur c. Personil yang bertugas dalam pengolahan air limbah diperiksa sesuai prosedur K3
  • 3. 3. Mempersiapkan tanggap darurat dalam pengolahan air limbah a. Peralatan tanggap darurat dalam pengolahan air limbah diidentifikasi sesuai hasil identifikasi bahaya dan pengendalian resiko b. Peralatan tanggap darurat dalam pengolahan air limbah digunakan sesuai prosedur Tanggap darurat di area IPAL dilaksanakan sesuai prosedur 4. Melaporkan hasil tindakan K3 dalam pengolahan air limbah a. Hasil pelaksanaan tindakan K3 dalam pengolahan air limbah disusun sesuai prosedur b. Laporan hasil pelaksanaan tindakan K3 dalam pengolahan air limbah dikomunikasikan sesuai prosedur
  • 5. KONDISI MAJOR 1 Listrik Mati Kendala listrik mati secara total dapat terjadi, karena sumber listrik berasal dari luar (PLN) sehingga listrik tergantung dari PLN. Ada beberapa hal yang akan terjadi: 1. Banjir Limbah di Area Produksi 2. Equalisasi Meluap 3. Proses kimia-fisika dan biologi tidak berjalan 4. Jika lebih dari 4 jam, banyak bakteri mati, Aerasi berwarna hitam dan resiko bau
  • 6. KONDISI MAJOR 1 Untuk mengantisipasi hal tersebut harusnya disediakan: Antisipasi di bagian produksi, jika sudah ada informasi akan pemadaman listrik, Perlu pengurangan produksi untuk mencegah air limbah tidak tertampung saat listrik padam Genzet Genzet dapat mensuplay listrik ke WWTP, minimal proses biologi aerob tetap dapat beroperasi. Comppressor Tampungan udara kompressore yang dapat digunakan udaranya , minimal dapat memberikan sedikeit gelembung udara di proses biologi aerob. Tangki Penampung Limbah Menyediakan tangki-tangki penampung sementara Pompa Air Diesel Menyediakan pompa air yang berbahan bakar diesel atau bensin untuk menyedot air limbah ke dalam bak penampung.
  • 7. KONDISI MAJOR 1 Equipment Utama Rusak Kendala equipment utama rusak seringkali terjadi, sehingga diperlukan beberapa langkah antisipasi: • Penyediaan pompa cadangan • Penyediaan Aerator/MTO cadangan ( 1 duty 1 standby) • Penyediaan sparepart Untuk mengatasi equipment yang rusak dapat dilakukan dengan: • Penggantian dengan pompa cadangan • Perbaikan pompa secepatnya • Saturation Pump dapat digantikan sementara dengan compressor • Aerator mati sementara digantikan dengan kompressor
  • 8. KONDISI MAJOR 1 Proses Biologi Rusak (Bakteri mati) Akibat keracunan Bakteri mati akibat keracunan dapat terjadi, diantaranya akibat salah pemberian nutrisi phospat, dimana phospat yang dipakai TSP (Trisodium Phospate), seharusnya Triple Super Phospat, atau pemberian NaOh berlebih sehingga pH aerasi> 10 Beberapa hal yang dapat dilakukan: Jika diakibatkan TSP, pemberian dihentikan, tambahkan air bersih sebanyak banyaknya untuk mempercepat racun keluar. Pastikan tidak muncul busa lagi Jika akibat berlebih NaOH, dapat dilakukan penambahan Asam Sufat untuk menurunkan pH ke pH netral. Akibat listrik mati Sudah dijelaskan di point sebelumnya Akibat Aerator Mati Jika Aerator utama mati, segera operasikan aerator cadangan (Spare), jika aerator spare tidak ada atau rusak maka diusahakan ditambah udara dari kompressor dan air disemburkan ke udara dengan pompa.
  • 9. KONDISI MAJOR 1 Proses Biologi Rusak (Bakteri mati) Akibat keracunan Bakteri mati akibat keracunan dapat terjadi, diantaranya akibat salah pemberian nutrisi phospat, dimana phospat yang dipakai TSP (Trisodium Phospate), seharusnya Triple Super Phospat, atau pemberian NaOh berlebih sehingga pH aerasi> 10 Beberapa hal yang dapat dilakukan: Jika diakibatkan TSP, pemberian dihentikan, tambahkan air bersih sebanyak banyaknya untuk mempercepat racun keluar. Pastikan tidak muncul busa lagi Jika akibat berlebih NaOH, dapat dilakukan penambahan Asam Sufat untuk menurunkan pH ke pH netral. Akibat listrik mati Sudah dijelaskan di point sebelumnya Akibat Aerator Mati Jika Aerator utama mati, segera operasikan aerator cadangan (Spare), jika aerator spare tidak ada atau rusak maka diusahakan ditambah udara dari kompressor dan air disemburkan ke udara dengan pompa.
  • 10. KONDISI MAJOR 1 Hasil Effluent tidak masuk Baku Mutu Jika Effluent tidak masuk baku mutu maka yang harus dilakukan adalah: • Melakukan Re-proses, Air effluent air limbah dikembalikan ke Bak Aerasi untuk diproses ulang. Operasikan pompa filter, namun pipa effluentnya dialirkan ke Bak Aerasi • Menyerahkan air limbah ke pihak ke-3 yang berijin • Menghentikan produksi sumber limbah
  • 11. KONDISI MAJOR 1 Kejadian Mayor (Gempa Bumi) Jika terjadi gempa Bumi yang mengakibatkan : Listrik Mati • Biasanya jika ada bencana alam gempa yang besar, jaringan listrik akan dimatikan dari pihak PLN, untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan langkah langkah penangannya seperti Point 4.1. Listrik Mati Bangunan dan Equipment mengalami kerusakan • Pada saat gempa yang besar dapat mengakibatkan bangunan air dan equipment mengalami kerusakan/keretakan maka perlu segera dilakukan penambalan/perbaikan. Jika tidak daat dilakukan perbaikan secara cepat atau perlu pengurasan maka: • Penutupan saluran drainase dan air limbah agar tidak ada air limbah yang keluar dari lingkungan pabrik • Menyerahkan air limbah ke pihak ke-3 yang berijin • Menghentikan produksi sumber limbah
  • 12. KONDISI MAJOR 1 Kejadian Kebakaran Pabrik Jika terjadi kebakaran Pabrik yang mengakibatkan : Listrik Mati Bangunan dan Equipment mengalami kerusakan akibat kebakaran Pada saat kebakaran yang besar dapat mengakibatkan bangunan air dan equipment mengalami kerusakan/keretakan maka perlu segera dilakukan perbaikan. Jika tidak dapat dilakukan perbaikan secara cepat atau perlu pengurasan maka: Penutupan saluran drainase dan air limbah agar tidak ada air limbah yang keluar dari lingkungan pabrik Menyerahkan air limbah ke pihak ke-3 yang berijin Menghentikan produksi sumber limbah
  • 13. KONDISI MAJOR 1 Kejadian Kebakaran Pabrik (lanjutan) Air Sisa penyemprotan Kebakaran Air yang digunakan untuk menyemprot area kebakaran tentunya akan terkontaminasi oleh material/bahan setengah jadi/produk yang larut dalam air, sehingga perlu pengolaan agar tidak mencemari lingkungan, maka langkah yang harus dilakukan adalah: • Penutupan saluran drainase dan air limbah agar tidak ada air limbah yang keluar dari lingkungan pabrik • Mengendalikan air sisa semprotan dialirkan ke area atau bak tertentu., kemudian diolah di Unit IPAL. • Menyerahkan air limbah ke pihak ke-3 yang berijin
  • 14. JENIS KONDISI DARURAT 1 • Tindak tanggap darurat pencemaran air adalah langkah- langkah yang perlu segera diambil untuk meminimalkan dampak buruk dari air tercemar. • Contoh: • Luapan • Listrik Mati • Kebocoran Pipa
  • 15. JENIS KONDISI DARURAT 1 Prosedur umum dari tindakan tanggap darurat pada kasus pencemaran air dapat dikelompokkan ke dalam beberapa tahap (lihat gambar), yaitu (1) pemeriksaan situasi, (2) pengendalian sumber, (3) pengendalian sebaran.
  • 16. JENIS KONDISI DARURAT 1 Pemeriksaan situasi lapangan merupakan langkah pertama yang perlu dilakukan dengan sesingkat-singkatnya, khususnya untuk mendapatkan informasi mengenai: • Lokasi atau sumber pencemar, sifat pencemaran (mendadak atau bertahap), kandungan pencemar (B3 atau non-B3), dan deskripsi kejadiannya, • Jenis dan besaran wilayah dan komponen lingkungan yang terpapar. Hasil dari pemeriksaan situasi lapangan nantinya akan menentukan langkah selanjutnya yang perlu dilakukan, termasuk (a) perlu-tidaknya dilakukan evakuasi pihak- pihak yang kemungkinan akan terpapar dampak pencemaran, dan (b) siapa saja pihak-pihak berkepentingan yang perlu dikomunikasikan, baik itu pekerja, penduduk, pihak berwenang, maupun pihak lainnya.
  • 17. JENIS KONDISI DARURAT 1 Prosedur tindak tanggap darurat harus dituliskan dalam suatu dokumen Rencana Tanggap Darurat (emergency response plan) yang isinya antara lain: • daftar sumber bahaya, tingkat resikonya, komponen Lingkungan (dan masyarakat) yang berpotensi terpapar dampak, • struktur organisasi penyelenggara tindak tanggap darurat; termasuk posisi, kewenangan, dan tanggungjawab seorang MPPA • rencana komunikasi, internal dan external • rencana tindakan; lingkup (coverage), prosedur baku, alat dan bahan yang dibutuhkan, • daftar pihak pemerintah setempat, pihak berwenang : wakil kel masy, RS terdekat, penyedia jasa pengendalian pencemaran, dan pihak lainnya • informasi mengenai kondisi badan air setempat Rencana Tanggap Darurat:
  • 18. JENIS KONDISI DARURAT 1  Usaha pencegahan (preventif) perlu dilakukan guna mencegah terjadinya kondisi darurat pencemaran air. Perlu diingat pencegahan selalu lebih baik dari penanggulangan.  Langkah awal dalam melakukan pencegahan terjadinya kondisi darurat pencemaran air adalah dengan melakukan analisa terhadap : (a) berbagai sumber pencemaran yang ada di dalam industri dan (b) kondisi lingkungan di sekitar industri. Pencegahan Tindakan:
  • 19. PENGENDALIAN SUMBER 2 Pengendalian sumber pencemaran bertujuan untuk menghentikan atau membatasi pelepasan pencemar di sumbernya. Dengan demikian, pelepasan dan aliran pencemar ke badan air dapat dihentikan, dikurangi, atau disolasi di sekitar sumbernya saja. Pengendalian sumber pencemar dapat dilakukan antara lain dengan: • menutup titik pelepasan pencemar, • mengurangi aliran pencemar, • mengisolasi pencemar.
  • 20. PENGENDALIAN SUMBER 2 • Menutup titik pelepasan pencemar • Penambalan sementara tangki atau pipa yang bocor • Penutupan saluran efluen IPAL • Pemindahan kendaraan pengangkut yang tumpah muatannya • Menghentikan kegiatan produksi yang melepaskan pencemaran • Mengurangi aliran pencemar • Pengaturan valve untuk mengurangi aliran • Pemindahan arah aliran ke bak penampungan sementara • Membersihkan tumpahan bahan kimia dengan bahan penyerap khusus • Mengisolasi pencemar • Pembuatan tanggul sementara di daerah tumpahan bahan kimia • Pembendungan di lokasi saluran air hujan, sebelum masuk ke sungai atau badan air lainnya • Isolasi harus dilakukan untuk rentang waktu yang singkat, untuk menghindari pencemaran tanah dan air tanah
  • 21. KOMUNIKASI 3 • Komunikasi pihak berkepentingan merupakan bagian penting dari tindak tanggap darurat, khususnya saat pencemaran sudah pasti akan menimbulkan ancaman bagi keselamatan masyarakat dan komponen lingkungan lainnya. • Pihak yang mutlak dikomunikasikan di saat terjadi kasus pencemaran adalah: • pihak atasan • Pihak Security • Pihak Manajemen • . • Komunikasi tanggap darurat merupakan hal yang penting karena: • mencegah jatuhnya lebih banyak korban dan kerusakan lingkungan, • Mendapat bantuan tenaga • mendapatkan dukungan kerjasama aktif dari pihak-pihak berkepentingan dalam upaya pengendalian pencemaran selanjutnya,
  • 22. KOMUNIKASI 3 Penyampaian informasi: • Informasi yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak berkepentingan khususnya adalah: • deskripsi pencemaran (lokasi sumber, jenis pencemar, sifat pencemaran, waktu kejadian, dan sebagainya) • potensi dampak (jenis dampak, wilayah paparan dampak, dan tingkat resikonya), • anjuran ke penduduk sekitar guna menghindari paparan dampak, • perlu-tidaknya dilakukan evakuasi, • upaya industri untuk mengatasi masalah pencemaran, • bentuk tanggungjawab pihak industri, • petugas hubungan masyarakat dari pihak industri yang dapat dihubungi untuk penjelasan lebih lanjut.
  • 23. KOMUNIKASI 3 Penyampaian informasi: • Komunikasi dapat dilakukan secara: • langsung; melalui kegiatan tatap muka dengan wakil-wakil pihak berkepentingan, • tidak langsung; misalnya dengan menggunakan selebaran (flyers), poster atau papan pengumuman, dan pengumuman radio.
  • 24. KOMUNIKASI 3 Komunikasi sebelum pencemaran: • Informasi yang perlu disampaikan industri kepada pihak-pihak berkepentingan di saat normal (tidak ada pencemaran) antara lain adalah: • upaya industri untuk mencegah berbagai potensi bahaya yang ditimbulkan dari kegiatan industri, • rencana tindak tanggap darurat di saat terjadi pencemaran. • Komunikasi yang baik dan terbuka akan mencegah terjadinya kesalahpahaman antara industri tersebut dengan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Sebagai contoh, penduduk di sekitar suatu industri akan tahu pencemaran jenis apa yang tidak mungkin disebabkan oleh industri tersebut. • Beberapa industri melibatkan wakil-wakil pihak berkepentingan dalam penyusunan Rencana Tanggap Darurat (RTD atau emergency response plan). Informasi dari berbagai pihak berkepentingan akan meningkatkan kualitas suatu RTD. Ingat: Menyampaikan informasi ke masyarakat tidak mudah butuh keahlian tertentu
  • 25. SELESAI PAKAR IPAL EDUCENTER JL. PONDOK JAYA NO.1 BINTARO – TANGERANG SELATAN www.pakaripal.com Sharing & Discussion WA – 0821-1304-4927 Email – ahmadhabibi.pii@gmail.com WA – 082211266486 Email – ahmadmubarok.pii@gmail.com WA – 0812-1040-8955 Email – tjaturpras.pii@gmail.com