SlideShare a Scribd company logo
Halaman 1 dari 7
DASAR-DASAR PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2016
BAGIAN 1
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Oleh:
Fitri Hady Amrullah
Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kotabaru
http://www.fitrihadyamrullah.my.id
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Perlu upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan
mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
A. Pengendalian Pencemaran Air
1. Undang-Undang Nomor 32 Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
No. Pasal Isi Keterangan
1. Pasal 20
ayat (3)
Setiap orang diperbolehkan untuk membuang
limbah ke media lingkungan hidup dengan
persyaratan:
a. memenuhi baku mutu lingkungan hidup;
dan
b. mendapat izin dari Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya.
Pasal 68
huruf c
Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau
kegiatan berkewajiban:
c. menaati ketentuan tentang baku mutu
lingkungan hidup dan/atau kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup.
Pasal 98
ayat (1)
Setiap orang yang dengan sengaja
melakukan perbuatan yang mengakibatkan
dilampauinya baku mutu udara ambien, baku
mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun
dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
denda paling sedikit Rp3.000.000.000,00 (tiga
miliar rupiah) dan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
Pasal 99
ayat (1)
Setiap orang yang karena kelalaiannya
mengakibatkan dilampauinya baku mutu
udara ambien, baku mutu air, baku mutu air
laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan
hidup, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga)
Halaman 2 dari 7
No. Pasal Isi Keterangan
tahun dan denda paling sedikit
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan
paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar
rupiah).
Pasal 100
ayat (1)
Setiap orang yang melanggar baku mutu air
limbah, baku mutu emisi, atau baku mutu
gangguan dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling
banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar
rupiah).
hanya dapat dikenakan
apabila sanksi
administratif yang telah
dijatuhkan tidak dipatuhi
atau pelanggaran
dilakukan lebih dari satu
kali.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air
No. Pasal Isi Keterangan
1. Pasal 25 Setiap usaha dan atau kegiatan wajib
membuat rencana penanggulangan
pencemaran air pada keadaan darurat dan
atau keadaan yang tidak terduga lainnya.
2. Pasal 31 Setiap orang wajib :
melestarikan kualitas air pada sumber air
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(3)
mengendalikaan pencemaran air pada
sumber air sebagaimana dimaksud didalam
Pasal 4 ayat (4).
3. Pasal 32 Setiap orang yang melakukan usaha dan
atau kegiatan berkewajiban memberikan
informasi yang benar dan akurat mengenai
pelaksanaan kewajiban pengelolan kualitas
air dan pengendalian
4. Pasal 34
ayat (1),
(2) dan
(3)
(1) Setiap penanggung jawab usaha dan
atau kegiatan wajib menyampaikan
laporan tentang penataan persyaratan
izin aplikasi air limbah pada tanah
(2) Setiap penanggung jawab usaha dan
atau kegitan wajib menyampaikan
laporan tentang penaatan persyaratan
izin pembuangan air Iimbah ke air atau
sumber air.
(3) Laporan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dan ayat (2) wajib disampaikan
sekurang-kurangnya sekali dalam 3
(tiga) bulan kepada Bupati /Walikota
dengan tembusan disampaikan kepada
Menteri
Pasal ini menjadi dasar
bahwa periode pelaporan
dari izin pemanfaatan dan
pembuangan air limbah
adalah setiap 3 (tiga) bulan
sekali
5. Pasal 35
ayat (1)
Setiap usaha dan atau kegiatan yang akan
memanfaatkan air Iimbah ke tanah untuk
aplikasi pada tanah wajib mendapat izin
Halaman 3 dari 7
No. Pasal Isi Keterangan
tertulis dari Bupat / Walikota
6. Pasal 37 Setiap penanggung usaha dan atau
kegiatan yang membuang air limbah ke air
atau sumber air wajib mencegah dan
menangulangi terjadinya pencemaran air
7. Pasal 38
ayat (1)
Setiap penanggung jawab usaha atau
kegiatan yang membuang air limbah ke air
atau sumber air wajib mentaati persyaratan
yang ditetapkan dalam izin
Pembuangan air limbah
adalah pemasukan air
limbah secara pelepasan
(discharge) bukan secara
dumping dan atau
pelepasan dadakan (shock
discharge). Pembuangan
air limbah yang berupa sisa
dari usaha dan atau
kegiatan penambangan,
seperti misalnya “air
terproduksi” (produced
water), yang akan
dikembalikan ke dalam
formasi asalnya juga wajib
menaati baku mutu air
limbah yang ditetapkan
secara spesifik untuk jenis
air limbah tersebut. Air yang
keluar dari turbin
pembangkit listrik tenaga air
(PLTA) bukan merupakan
sisa kegiatan PLTA,
sehingga tidak termasuk
dalam ketentuan Pasal ini.
8. Pasal 40
ayat (1)
Setiap usaha dan kegiatan yang akan
membuang air limbah ke air atau sumber air
wajib mendapatkan izin tertulis dari Bupati /
Walikota.
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengendalian
Pencemaran Air
Lampiran VI
Halaman 4 dari 7
Halaman 5 dari 7
Untuk itu, beberapa hal penting berikut yang dilaksanakan oleh PPLH/PPLHD dalam
pemeriksaan kegiatan pembuangan air limbah:
a. Pemeriksaan terhadap sumber
pabrik pendukung dan kegiatan utilitas sepert
oil thermal heater (OTH), oil catcher pada genset, cogen, power plant, tungku pembakaran, air
limbah dari wet scrubber, stock pile batubara, regenerasi resin pada water treatment plant,
pencucian kemasan bekas bahan kimia, air limbah domestik serta laboratorium.
b. Pemeriksaan kondisi seluruh saluran dari proses produksi hingga kegiatan utilitas. Tim
pengawas harus melakukan beberapa langkah berikut pada kondisi yang bersesuaian:
1) Jika menemukan pintu air pada
dalam saluran tersebut.
2) Ada atau tidaknya potensi saluran
tidak menuju ke IPAL.
3) Jika ditemukan aliran pada saluran dari proses produksi yang tidak m
menuju ke sungai maka saluran tersebut disebut saluran by pass. Hal yang harus
dilakukan adalah:
a) Mengambil sampel. Pada kondisi seperti ini, penanggungjawab usaha dan/atau
kegiatan juga dapat mengambil sampel (split sample) untuk cross
b) Mengambil gambar/foto saluran tersebut.
c) Menetapkan titik koordinat lokasi saluran bypass.
d) Mewajibkan pihak penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan untuk menutup secara
permanen saluran tersebut.
e) Apabila penutupan saluran by pass secara permanen
pelaksanaan pengawasan tersebut, tim pengawas meminta kepada penanggungjawab
usaha dan/atau kegiatan untuk membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh
penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan dan tim pengawas tentang pe
saluran bypass tersebut. Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan harus mengirim
foto setelah saluran itu ditutup kepada tim pengawas.
c. Pemeriksaan tersedianya alat pencatat debit (
saat pengawasan. Jika
melakukan estimasi besarnya debit air limbah.
d. Pemeriksaan terhadap Instalasi Pengolahan Air limbah (IPAL)
Halaman 6 dari 7
Untuk itu, beberapa hal penting berikut yang dilaksanakan oleh PPLH/PPLHD dalam
pemeriksaan kegiatan pembuangan air limbah:
Pemeriksaan terhadap sumber-sumber air limbah mulai dari ruang proses produksi utama,
pabrik pendukung dan kegiatan utilitas seperti air blowdowm steam boiler, power boiler, boiler
oil thermal heater (OTH), oil catcher pada genset, cogen, power plant, tungku pembakaran, air
limbah dari wet scrubber, stock pile batubara, regenerasi resin pada water treatment plant,
kas bahan kimia, air limbah domestik serta laboratorium.
Pemeriksaan kondisi seluruh saluran dari proses produksi hingga kegiatan utilitas. Tim
pengawas harus melakukan beberapa langkah berikut pada kondisi yang bersesuaian:
Jika menemukan pintu air pada saluran, periksa dari mana dan kemana arah aliran di
dalam saluran tersebut.
Ada atau tidaknya potensi saluran-saluran lain yang berasal dari proses produksi yang
Jika ditemukan aliran pada saluran dari proses produksi yang tidak m
menuju ke sungai maka saluran tersebut disebut saluran by pass. Hal yang harus
Mengambil sampel. Pada kondisi seperti ini, penanggungjawab usaha dan/atau
kegiatan juga dapat mengambil sampel (split sample) untuk cross
Mengambil gambar/foto saluran tersebut.
Menetapkan titik koordinat lokasi saluran bypass.
Mewajibkan pihak penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan untuk menutup secara
permanen saluran tersebut.
Apabila penutupan saluran by pass secara permanen tidak dapat dilakukan pada saat
pelaksanaan pengawasan tersebut, tim pengawas meminta kepada penanggungjawab
usaha dan/atau kegiatan untuk membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh
penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan dan tim pengawas tentang pe
saluran bypass tersebut. Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan harus mengirim
foto setelah saluran itu ditutup kepada tim pengawas.
Pemeriksaan tersedianya alat pencatat debit (flowmeter) dan pencatatan debit air limbah pada
tidak tersedia alat pencatat debit maka tim pengawas dapat
melakukan estimasi besarnya debit air limbah.
Pemeriksaan terhadap Instalasi Pengolahan Air limbah (IPAL)
Untuk itu, beberapa hal penting berikut yang dilaksanakan oleh PPLH/PPLHD dalam
sumber air limbah mulai dari ruang proses produksi utama,
i air blowdowm steam boiler, power boiler, boiler
oil thermal heater (OTH), oil catcher pada genset, cogen, power plant, tungku pembakaran, air
limbah dari wet scrubber, stock pile batubara, regenerasi resin pada water treatment plant,
kas bahan kimia, air limbah domestik serta laboratorium.
Pemeriksaan kondisi seluruh saluran dari proses produksi hingga kegiatan utilitas. Tim
pengawas harus melakukan beberapa langkah berikut pada kondisi yang bersesuaian:
saluran, periksa dari mana dan kemana arah aliran di
saluran lain yang berasal dari proses produksi yang
Jika ditemukan aliran pada saluran dari proses produksi yang tidak menuju ke IPAL atau
menuju ke sungai maka saluran tersebut disebut saluran by pass. Hal yang harus
Mengambil sampel. Pada kondisi seperti ini, penanggungjawab usaha dan/atau
kegiatan juga dapat mengambil sampel (split sample) untuk cross check.
Mewajibkan pihak penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan untuk menutup secara
tidak dapat dilakukan pada saat
pelaksanaan pengawasan tersebut, tim pengawas meminta kepada penanggungjawab
usaha dan/atau kegiatan untuk membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh
penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan dan tim pengawas tentang penutupan
saluran bypass tersebut. Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan harus mengirim
) dan pencatatan debit air limbah pada
tidak tersedia alat pencatat debit maka tim pengawas dapat
Halaman 7 dari 7
e. Pemeriksaan persyaratan teknis dalam melakukan pengelolaan air limbah sekurang-
kurangnya memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1) Apakah melakukan pengelolaan air limbah sehingga mutu air limbah yang dibuang ke
lingkungan tidak melampaui BMAL yang telah ditetapkan?
2) Apakah membuat saluran pembuangan air limbah yang kedap air sehingga tidak terjadi
perembesan air limbah ke lingkungan?
3) Apakah sudah memasang alat ukur debit (flowmeter) atau laju alir air limbah dan
melakukan pencatatan debit harian air limbah tersebut?
4) Apakah melakukan pengenceran air limbah, termasuk mencampurkan buangan air bekas
pendingin ke dalam aliran pembuangan air limbah?
5) Apakah sudah memisahkan saluran pembuangan air limbah dengan saluran limpahan air
hujan?
6) Apakah sudah memeriksakan kadar parameter air limbah secara periodik setiap bulan
sekali?
7) Apakah sudah melaporkan kadar kualitas air limbah, debit harian dan kapasitas produksi
bulanan secara rutin setiap 3 (tiga) bulan sekali?
f. Pemeriksaan terhadap pelaksanaan pemanfaatan air limbah untuk land aplication sekurang-
kurangnya dilakukan pada:
1) Kondisi saluran air limbah menuju dan di lokasi pemanfaatan (saluran fleetbed, furrow).
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah:
a) Ada atau tidaknya kebocoran yang disebabkan rusaknya dan/atau kurang terawatnya
saluran pemanfaatan air limbah.
b) Ada atau tidaknya potensi pembuangan air limbah dari kolam IPAL ke air atau sumber
air dengan kualitas yang tidak sesuai dengan BMAL yang dibuang ke sumber air.
c) Pengaliran air limbah menuju lokasi yang tidak sesuai dengan lokasi pemanfaatan
yang ditetapkan di dalam izinnya.
d) Memeriksa ada atau tidaknya hubungan saluran pemanfaatan dengan sumber air di
lokasi pemanfaatan.
2) Memeriksa potensi runoff.
3) Kondisi dan pemilihan lokasi sumur pemantauan kualitas air tanah.
4) Kondisi lahan dan pemilihan titik pemantauan kualitas tanah.
5) Pencocokan lokasi lahan, dan jenis tanah pemanfaatan disesuaikan dengan izin dan
dokumen laporan pengkajian pemanfaatan air limbah sebagai persyaratan permohonan
izin pemanfaatan air limbah
g. Pemeriksaan terhadap pelaksanaan minimisasi limbah (Reduce, Reuse, dan Recycle).

More Related Content

What's hot

Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Manajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan Swadaya
Manajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan SwadayaManajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan Swadaya
Manajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan SwadayaDadang Solihin
 
Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment)
Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment)Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment)
Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment)infosanitasi
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
 
WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...
WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...
WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...heli supardi
 
Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014
Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014
Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014infosanitasi
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukimaninfosanitasi
 
Manajemen sumber daya air
Manajemen sumber daya airManajemen sumber daya air
Manajemen sumber daya airafrays iwd
 
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahan
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahanPemilihan alat angkat dan alat berat persampahan
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahaninfosanitasi
 
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012Sekretariat STBM
 
LAPORAN PERJALANAN DINAS KE KEMEN LH DAN KEHUTANAN
LAPORAN PERJALANAN DINAS  KE KEMEN LH DAN KEHUTANANLAPORAN PERJALANAN DINAS  KE KEMEN LH DAN KEHUTANAN
LAPORAN PERJALANAN DINAS KE KEMEN LH DAN KEHUTANANNOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampahinfosanitasi
 
Pedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanPedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanHerman Purba
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuudhiye
 
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4Nurul Angreliany
 
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...Bagus ardian
 
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...TV Desa
 

What's hot (20)

Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYARREVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
 
Manajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan Swadaya
Manajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan SwadayaManajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan Swadaya
Manajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan Swadaya
 
Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment)
Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment)Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment)
Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment)
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 
WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...
WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...
WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...
 
Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014
Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014
Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
 
Manajemen sumber daya air
Manajemen sumber daya airManajemen sumber daya air
Manajemen sumber daya air
 
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahan
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahanPemilihan alat angkat dan alat berat persampahan
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahan
 
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
 
MATERI POKJANAL.pptx
MATERI POKJANAL.pptxMATERI POKJANAL.pptx
MATERI POKJANAL.pptx
 
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
 
LAPORAN PERJALANAN DINAS KE KEMEN LH DAN KEHUTANAN
LAPORAN PERJALANAN DINAS  KE KEMEN LH DAN KEHUTANANLAPORAN PERJALANAN DINAS  KE KEMEN LH DAN KEHUTANAN
LAPORAN PERJALANAN DINAS KE KEMEN LH DAN KEHUTANAN
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
 
Pedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanPedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaan
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
 
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
 
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
 
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...
 

Viewers also liked

Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupARISKA COMPNET
 
Ppl lengkap
Ppl lengkapPpl lengkap
Ppl lengkapRudi Bk
 
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan HidupUndang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidupinfosanitasi
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksSlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareSlideShare
 

Viewers also liked (8)

Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidup
 
Kebijakan Pengawasan
Kebijakan PengawasanKebijakan Pengawasan
Kebijakan Pengawasan
 
Makalah upaya pemeliharaan lingkungan hidup
Makalah upaya pemeliharaan lingkungan hidupMakalah upaya pemeliharaan lingkungan hidup
Makalah upaya pemeliharaan lingkungan hidup
 
Ppl lengkap
Ppl lengkapPpl lengkap
Ppl lengkap
 
Surat keterangan hibah
Surat keterangan hibahSurat keterangan hibah
Surat keterangan hibah
 
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan HidupUndang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similar to Dasar pengawasan lingkungan hidup (Bagian 1. Pengendalian Pencemaran Air)

Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPeople Power
 
MATERI OPERASI & PEMELIHARAAN SPAM OK.pptx
MATERI OPERASI & PEMELIHARAAN SPAM OK.pptxMATERI OPERASI & PEMELIHARAAN SPAM OK.pptx
MATERI OPERASI & PEMELIHARAAN SPAM OK.pptxTawakkal2
 
Permen-LHK-Nomor-P59-Tentang-Baku-Mutu-Lindi-TPA.pdf
Permen-LHK-Nomor-P59-Tentang-Baku-Mutu-Lindi-TPA.pdfPermen-LHK-Nomor-P59-Tentang-Baku-Mutu-Lindi-TPA.pdf
Permen-LHK-Nomor-P59-Tentang-Baku-Mutu-Lindi-TPA.pdflilyoktavia2
 
Modul2_Gambaran_Umum_Sistem_Penyediaan_Air_Minum_rev01_23072020.pdf
Modul2_Gambaran_Umum_Sistem_Penyediaan_Air_Minum_rev01_23072020.pdfModul2_Gambaran_Umum_Sistem_Penyediaan_Air_Minum_rev01_23072020.pdf
Modul2_Gambaran_Umum_Sistem_Penyediaan_Air_Minum_rev01_23072020.pdfCiptoAji1
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
MATERI PPA DAN IZIN IPAL.pptx
MATERI PPA DAN IZIN IPAL.pptxMATERI PPA DAN IZIN IPAL.pptx
MATERI PPA DAN IZIN IPAL.pptxshofiroyani2
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...ushfia
 
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikPermen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikRizki Darmawan
 
9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf
9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf
9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdfHarriNurdiansyah
 
pp82-221119074453-a3ede812.pdf
pp82-221119074453-a3ede812.pdfpp82-221119074453-a3ede812.pdf
pp82-221119074453-a3ede812.pdfAbdulJabbar124575
 
1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977
1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 19771. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977
1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977Mohammad sholichin
 
permen lingkungan hidup no 19 tahun 2010 bakumutu air limbah industri minyak ...
permen lingkungan hidup no 19 tahun 2010 bakumutu air limbah industri minyak ...permen lingkungan hidup no 19 tahun 2010 bakumutu air limbah industri minyak ...
permen lingkungan hidup no 19 tahun 2010 bakumutu air limbah industri minyak ...WahyuHidayat345993
 
Ind puu-7-2009-permen bmal bauksit combine
Ind puu-7-2009-permen bmal bauksit combineInd puu-7-2009-permen bmal bauksit combine
Ind puu-7-2009-permen bmal bauksit combineMarita Purnama Sari
 
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanah
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air TanahSNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanah
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanahnyampling.com
 
Pp 7-2010-permen bmal kawasan industri
Pp 7-2010-permen bmal kawasan industriPp 7-2010-permen bmal kawasan industri
Pp 7-2010-permen bmal kawasan industriMas Kris
 

Similar to Dasar pengawasan lingkungan hidup (Bagian 1. Pengendalian Pencemaran Air) (20)

Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Limbah industri
Limbah industriLimbah industri
Limbah industri
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
MATERI OPERASI & PEMELIHARAAN SPAM OK.pptx
MATERI OPERASI & PEMELIHARAAN SPAM OK.pptxMATERI OPERASI & PEMELIHARAAN SPAM OK.pptx
MATERI OPERASI & PEMELIHARAAN SPAM OK.pptx
 
PERUMAHAN (1).pptx
PERUMAHAN (1).pptxPERUMAHAN (1).pptx
PERUMAHAN (1).pptx
 
Permen-LHK-Nomor-P59-Tentang-Baku-Mutu-Lindi-TPA.pdf
Permen-LHK-Nomor-P59-Tentang-Baku-Mutu-Lindi-TPA.pdfPermen-LHK-Nomor-P59-Tentang-Baku-Mutu-Lindi-TPA.pdf
Permen-LHK-Nomor-P59-Tentang-Baku-Mutu-Lindi-TPA.pdf
 
Modul2_Gambaran_Umum_Sistem_Penyediaan_Air_Minum_rev01_23072020.pdf
Modul2_Gambaran_Umum_Sistem_Penyediaan_Air_Minum_rev01_23072020.pdfModul2_Gambaran_Umum_Sistem_Penyediaan_Air_Minum_rev01_23072020.pdf
Modul2_Gambaran_Umum_Sistem_Penyediaan_Air_Minum_rev01_23072020.pdf
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
MATERI PPA DAN IZIN IPAL.pptx
MATERI PPA DAN IZIN IPAL.pptxMATERI PPA DAN IZIN IPAL.pptx
MATERI PPA DAN IZIN IPAL.pptx
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
 
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikPermen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
 
9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf
9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf
9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf
 
PP 82 -
PP 82 - PP 82 -
PP 82 -
 
pp82-221119074453-a3ede812.pdf
pp82-221119074453-a3ede812.pdfpp82-221119074453-a3ede812.pdf
pp82-221119074453-a3ede812.pdf
 
1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977
1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 19771. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977
1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977
 
Kualitas%20air
Kualitas%20airKualitas%20air
Kualitas%20air
 
permen lingkungan hidup no 19 tahun 2010 bakumutu air limbah industri minyak ...
permen lingkungan hidup no 19 tahun 2010 bakumutu air limbah industri minyak ...permen lingkungan hidup no 19 tahun 2010 bakumutu air limbah industri minyak ...
permen lingkungan hidup no 19 tahun 2010 bakumutu air limbah industri minyak ...
 
Ind puu-7-2009-permen bmal bauksit combine
Ind puu-7-2009-permen bmal bauksit combineInd puu-7-2009-permen bmal bauksit combine
Ind puu-7-2009-permen bmal bauksit combine
 
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanah
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air TanahSNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanah
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanah
 
Pp 7-2010-permen bmal kawasan industri
Pp 7-2010-permen bmal kawasan industriPp 7-2010-permen bmal kawasan industri
Pp 7-2010-permen bmal kawasan industri
 

More from Fitri Hady Amrullah

Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupPengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupFitri Hady Amrullah
 
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupPengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupFitri Hady Amrullah
 
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012Fitri Hady Amrullah
 
Rekomendasi pengangkutan dari klh dari tahun 2009 sampai 2014
Rekomendasi pengangkutan dari klh dari tahun 2009 sampai 2014Rekomendasi pengangkutan dari klh dari tahun 2009 sampai 2014
Rekomendasi pengangkutan dari klh dari tahun 2009 sampai 2014Fitri Hady Amrullah
 

More from Fitri Hady Amrullah (6)

Pengkajian kelas air
Pengkajian kelas airPengkajian kelas air
Pengkajian kelas air
 
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupPengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
 
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupPengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
 
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012
Wajib amdal permen lh 05-tahun-2012
 
Permen lh no 3 tahun 2014
Permen lh no 3 tahun 2014Permen lh no 3 tahun 2014
Permen lh no 3 tahun 2014
 
Rekomendasi pengangkutan dari klh dari tahun 2009 sampai 2014
Rekomendasi pengangkutan dari klh dari tahun 2009 sampai 2014Rekomendasi pengangkutan dari klh dari tahun 2009 sampai 2014
Rekomendasi pengangkutan dari klh dari tahun 2009 sampai 2014
 

Dasar pengawasan lingkungan hidup (Bagian 1. Pengendalian Pencemaran Air)

  • 1. Halaman 1 dari 7 DASAR-DASAR PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2016 BAGIAN 1 PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR Oleh: Fitri Hady Amrullah Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kotabaru http://www.fitrihadyamrullah.my.id Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Perlu upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. A. Pengendalian Pencemaran Air 1. Undang-Undang Nomor 32 Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No. Pasal Isi Keterangan 1. Pasal 20 ayat (3) Setiap orang diperbolehkan untuk membuang limbah ke media lingkungan hidup dengan persyaratan: a. memenuhi baku mutu lingkungan hidup; dan b. mendapat izin dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya. Pasal 68 huruf c Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban: c. menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup dan/atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. Pasal 98 ayat (1) Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). Pasal 99 ayat (1) Setiap orang yang karena kelalaiannya mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga)
  • 2. Halaman 2 dari 7 No. Pasal Isi Keterangan tahun dan denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). Pasal 100 ayat (1) Setiap orang yang melanggar baku mutu air limbah, baku mutu emisi, atau baku mutu gangguan dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). hanya dapat dikenakan apabila sanksi administratif yang telah dijatuhkan tidak dipatuhi atau pelanggaran dilakukan lebih dari satu kali. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air No. Pasal Isi Keterangan 1. Pasal 25 Setiap usaha dan atau kegiatan wajib membuat rencana penanggulangan pencemaran air pada keadaan darurat dan atau keadaan yang tidak terduga lainnya. 2. Pasal 31 Setiap orang wajib : melestarikan kualitas air pada sumber air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) mengendalikaan pencemaran air pada sumber air sebagaimana dimaksud didalam Pasal 4 ayat (4). 3. Pasal 32 Setiap orang yang melakukan usaha dan atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai pelaksanaan kewajiban pengelolan kualitas air dan pengendalian 4. Pasal 34 ayat (1), (2) dan (3) (1) Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan wajib menyampaikan laporan tentang penataan persyaratan izin aplikasi air limbah pada tanah (2) Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegitan wajib menyampaikan laporan tentang penaatan persyaratan izin pembuangan air Iimbah ke air atau sumber air. (3) Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) wajib disampaikan sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan kepada Bupati /Walikota dengan tembusan disampaikan kepada Menteri Pasal ini menjadi dasar bahwa periode pelaporan dari izin pemanfaatan dan pembuangan air limbah adalah setiap 3 (tiga) bulan sekali 5. Pasal 35 ayat (1) Setiap usaha dan atau kegiatan yang akan memanfaatkan air Iimbah ke tanah untuk aplikasi pada tanah wajib mendapat izin
  • 3. Halaman 3 dari 7 No. Pasal Isi Keterangan tertulis dari Bupat / Walikota 6. Pasal 37 Setiap penanggung usaha dan atau kegiatan yang membuang air limbah ke air atau sumber air wajib mencegah dan menangulangi terjadinya pencemaran air 7. Pasal 38 ayat (1) Setiap penanggung jawab usaha atau kegiatan yang membuang air limbah ke air atau sumber air wajib mentaati persyaratan yang ditetapkan dalam izin Pembuangan air limbah adalah pemasukan air limbah secara pelepasan (discharge) bukan secara dumping dan atau pelepasan dadakan (shock discharge). Pembuangan air limbah yang berupa sisa dari usaha dan atau kegiatan penambangan, seperti misalnya “air terproduksi” (produced water), yang akan dikembalikan ke dalam formasi asalnya juga wajib menaati baku mutu air limbah yang ditetapkan secara spesifik untuk jenis air limbah tersebut. Air yang keluar dari turbin pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bukan merupakan sisa kegiatan PLTA, sehingga tidak termasuk dalam ketentuan Pasal ini. 8. Pasal 40 ayat (1) Setiap usaha dan kegiatan yang akan membuang air limbah ke air atau sumber air wajib mendapatkan izin tertulis dari Bupati / Walikota. 3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air Lampiran VI
  • 6. Untuk itu, beberapa hal penting berikut yang dilaksanakan oleh PPLH/PPLHD dalam pemeriksaan kegiatan pembuangan air limbah: a. Pemeriksaan terhadap sumber pabrik pendukung dan kegiatan utilitas sepert oil thermal heater (OTH), oil catcher pada genset, cogen, power plant, tungku pembakaran, air limbah dari wet scrubber, stock pile batubara, regenerasi resin pada water treatment plant, pencucian kemasan bekas bahan kimia, air limbah domestik serta laboratorium. b. Pemeriksaan kondisi seluruh saluran dari proses produksi hingga kegiatan utilitas. Tim pengawas harus melakukan beberapa langkah berikut pada kondisi yang bersesuaian: 1) Jika menemukan pintu air pada dalam saluran tersebut. 2) Ada atau tidaknya potensi saluran tidak menuju ke IPAL. 3) Jika ditemukan aliran pada saluran dari proses produksi yang tidak m menuju ke sungai maka saluran tersebut disebut saluran by pass. Hal yang harus dilakukan adalah: a) Mengambil sampel. Pada kondisi seperti ini, penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan juga dapat mengambil sampel (split sample) untuk cross b) Mengambil gambar/foto saluran tersebut. c) Menetapkan titik koordinat lokasi saluran bypass. d) Mewajibkan pihak penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan untuk menutup secara permanen saluran tersebut. e) Apabila penutupan saluran by pass secara permanen pelaksanaan pengawasan tersebut, tim pengawas meminta kepada penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan untuk membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan dan tim pengawas tentang pe saluran bypass tersebut. Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan harus mengirim foto setelah saluran itu ditutup kepada tim pengawas. c. Pemeriksaan tersedianya alat pencatat debit ( saat pengawasan. Jika melakukan estimasi besarnya debit air limbah. d. Pemeriksaan terhadap Instalasi Pengolahan Air limbah (IPAL) Halaman 6 dari 7 Untuk itu, beberapa hal penting berikut yang dilaksanakan oleh PPLH/PPLHD dalam pemeriksaan kegiatan pembuangan air limbah: Pemeriksaan terhadap sumber-sumber air limbah mulai dari ruang proses produksi utama, pabrik pendukung dan kegiatan utilitas seperti air blowdowm steam boiler, power boiler, boiler oil thermal heater (OTH), oil catcher pada genset, cogen, power plant, tungku pembakaran, air limbah dari wet scrubber, stock pile batubara, regenerasi resin pada water treatment plant, kas bahan kimia, air limbah domestik serta laboratorium. Pemeriksaan kondisi seluruh saluran dari proses produksi hingga kegiatan utilitas. Tim pengawas harus melakukan beberapa langkah berikut pada kondisi yang bersesuaian: Jika menemukan pintu air pada saluran, periksa dari mana dan kemana arah aliran di dalam saluran tersebut. Ada atau tidaknya potensi saluran-saluran lain yang berasal dari proses produksi yang Jika ditemukan aliran pada saluran dari proses produksi yang tidak m menuju ke sungai maka saluran tersebut disebut saluran by pass. Hal yang harus Mengambil sampel. Pada kondisi seperti ini, penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan juga dapat mengambil sampel (split sample) untuk cross Mengambil gambar/foto saluran tersebut. Menetapkan titik koordinat lokasi saluran bypass. Mewajibkan pihak penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan untuk menutup secara permanen saluran tersebut. Apabila penutupan saluran by pass secara permanen tidak dapat dilakukan pada saat pelaksanaan pengawasan tersebut, tim pengawas meminta kepada penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan untuk membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan dan tim pengawas tentang pe saluran bypass tersebut. Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan harus mengirim foto setelah saluran itu ditutup kepada tim pengawas. Pemeriksaan tersedianya alat pencatat debit (flowmeter) dan pencatatan debit air limbah pada tidak tersedia alat pencatat debit maka tim pengawas dapat melakukan estimasi besarnya debit air limbah. Pemeriksaan terhadap Instalasi Pengolahan Air limbah (IPAL) Untuk itu, beberapa hal penting berikut yang dilaksanakan oleh PPLH/PPLHD dalam sumber air limbah mulai dari ruang proses produksi utama, i air blowdowm steam boiler, power boiler, boiler oil thermal heater (OTH), oil catcher pada genset, cogen, power plant, tungku pembakaran, air limbah dari wet scrubber, stock pile batubara, regenerasi resin pada water treatment plant, kas bahan kimia, air limbah domestik serta laboratorium. Pemeriksaan kondisi seluruh saluran dari proses produksi hingga kegiatan utilitas. Tim pengawas harus melakukan beberapa langkah berikut pada kondisi yang bersesuaian: saluran, periksa dari mana dan kemana arah aliran di saluran lain yang berasal dari proses produksi yang Jika ditemukan aliran pada saluran dari proses produksi yang tidak menuju ke IPAL atau menuju ke sungai maka saluran tersebut disebut saluran by pass. Hal yang harus Mengambil sampel. Pada kondisi seperti ini, penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan juga dapat mengambil sampel (split sample) untuk cross check. Mewajibkan pihak penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan untuk menutup secara tidak dapat dilakukan pada saat pelaksanaan pengawasan tersebut, tim pengawas meminta kepada penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan untuk membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan dan tim pengawas tentang penutupan saluran bypass tersebut. Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan harus mengirim ) dan pencatatan debit air limbah pada tidak tersedia alat pencatat debit maka tim pengawas dapat
  • 7. Halaman 7 dari 7 e. Pemeriksaan persyaratan teknis dalam melakukan pengelolaan air limbah sekurang- kurangnya memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1) Apakah melakukan pengelolaan air limbah sehingga mutu air limbah yang dibuang ke lingkungan tidak melampaui BMAL yang telah ditetapkan? 2) Apakah membuat saluran pembuangan air limbah yang kedap air sehingga tidak terjadi perembesan air limbah ke lingkungan? 3) Apakah sudah memasang alat ukur debit (flowmeter) atau laju alir air limbah dan melakukan pencatatan debit harian air limbah tersebut? 4) Apakah melakukan pengenceran air limbah, termasuk mencampurkan buangan air bekas pendingin ke dalam aliran pembuangan air limbah? 5) Apakah sudah memisahkan saluran pembuangan air limbah dengan saluran limpahan air hujan? 6) Apakah sudah memeriksakan kadar parameter air limbah secara periodik setiap bulan sekali? 7) Apakah sudah melaporkan kadar kualitas air limbah, debit harian dan kapasitas produksi bulanan secara rutin setiap 3 (tiga) bulan sekali? f. Pemeriksaan terhadap pelaksanaan pemanfaatan air limbah untuk land aplication sekurang- kurangnya dilakukan pada: 1) Kondisi saluran air limbah menuju dan di lokasi pemanfaatan (saluran fleetbed, furrow). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah: a) Ada atau tidaknya kebocoran yang disebabkan rusaknya dan/atau kurang terawatnya saluran pemanfaatan air limbah. b) Ada atau tidaknya potensi pembuangan air limbah dari kolam IPAL ke air atau sumber air dengan kualitas yang tidak sesuai dengan BMAL yang dibuang ke sumber air. c) Pengaliran air limbah menuju lokasi yang tidak sesuai dengan lokasi pemanfaatan yang ditetapkan di dalam izinnya. d) Memeriksa ada atau tidaknya hubungan saluran pemanfaatan dengan sumber air di lokasi pemanfaatan. 2) Memeriksa potensi runoff. 3) Kondisi dan pemilihan lokasi sumur pemantauan kualitas air tanah. 4) Kondisi lahan dan pemilihan titik pemantauan kualitas tanah. 5) Pencocokan lokasi lahan, dan jenis tanah pemanfaatan disesuaikan dengan izin dan dokumen laporan pengkajian pemanfaatan air limbah sebagai persyaratan permohonan izin pemanfaatan air limbah g. Pemeriksaan terhadap pelaksanaan minimisasi limbah (Reduce, Reuse, dan Recycle).