Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori pergerakan benua seperti hanyutan benua, bukti paleomagnetik dan oseanik yang mendukung teori peremukan superbenua Pangea, serta proses pertembungan plat tektonik dan perebakan dasar laut.
Maksud Pemendapan Sungai
, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Mendapan Sungai, Jenis Batuan, Bahan Muatan
,Halangan
Dataran banjir
delta
tasik ladam
tetambak
konsep, cara , faktor , langkah,jenis ,ciri-ciri , perbezaan bagi setiap jenis batuan seperti batuan igneus,enapan dan metamorfosis. Nota yang ringkas lengkap dan padat bagi kata kunci . Latihan dan nota bagaiman terjadinya setiap jenis batuan .
Pembentukan dan Komponen Penyusun Minyak BumiAlfian Isnan
Disusun oleh Alfian Badrul Isnan, Resciven Kelas XI MIPA 7 SMA Negeri 1 CIbadak, Pelajaran Kimia mengenai Hidrokarbon dan Minyak Bumi.
MOHON DOWNLOAD DAN JALANKAN PADA OFFICE 2016
Link Font : https://www.fontsquirrel.com/fonts/Arcon
Link Video Demo : https://youtu.be/n17LUFRcu8g
Maksud Pemendapan Sungai
, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Mendapan Sungai, Jenis Batuan, Bahan Muatan
,Halangan
Dataran banjir
delta
tasik ladam
tetambak
konsep, cara , faktor , langkah,jenis ,ciri-ciri , perbezaan bagi setiap jenis batuan seperti batuan igneus,enapan dan metamorfosis. Nota yang ringkas lengkap dan padat bagi kata kunci . Latihan dan nota bagaiman terjadinya setiap jenis batuan .
Pembentukan dan Komponen Penyusun Minyak BumiAlfian Isnan
Disusun oleh Alfian Badrul Isnan, Resciven Kelas XI MIPA 7 SMA Negeri 1 CIbadak, Pelajaran Kimia mengenai Hidrokarbon dan Minyak Bumi.
MOHON DOWNLOAD DAN JALANKAN PADA OFFICE 2016
Link Font : https://www.fontsquirrel.com/fonts/Arcon
Link Video Demo : https://youtu.be/n17LUFRcu8g
Tugas ini dibuat dalam memenuhi Presentasi Sejarah Mengenai Bandung Lautan Api, materi sejarah kelas XI IPA Semester II
Dimulai dari penyebab, faktor pendukung hingga meletusnya peristiwa, dan dampak dampak yang ditimbulkan dari peristiwa ini
Earth Science (Kebumian) Material Bahasa Indonesia version
this material only for Secondary High School Learning or for people want to teach earth science
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
6.2 Teori hanyutan benua (stpm)
1.
2. Hanyutan Benua – Hipothe
Merupakan satu proses pemecahan benua yang berlaku
dari dahulu hingga kini.
Mengikut Alfred Wegner, pada asalnya dunia terdiri
daripada satu benua tuggal (Pangea).
Benua kenudiannya berpecah kepada Laurasia , Gondwana.
Laurasia , Gondwana terus mengalami pemecahan
(hanyutan) secara berperingkata sehingga terbentuk
benua-benua yang ada pada hari ini.
3.
4. 4)Bukti paleomagnet
(a) - Bukti mengenai perpindahan kutub.
- Bukti mengenai pengalihan dan putaran benua.
- Bukti mengenai pembalikan medan geomagnet.
(b) Pengukuran dibuat berhubung dengan kemagnetan fosil
(c) Fenomena berlaku dari Zaman Pra-Kambria sehingga
Zaman Pertengahan.
5. 5) Bukti oseanik
(a) Bukti yang diperoleh dari lembangan lautan.
(b) Bukti mengenai bahan mendak / sedimen lautan dan
bukti mengenai berlakunya perluasan dasar lautan.
(c) Kajian – kajian oseanik menunjukkan bahawa usia bahan
mendak lebih tua berhampiran dengan benua dan
semakin muda apabila semakin jauh ke laut.
6. Pertembungan Plat
1) Petembungan antara plat lautan dengan plat
lautan.
(a) Plat lautan yang lebih tumpat terjunam atau terbenam
1) Petembungan antara plat lautan dengan plat lautan.
(a) Plat lautan yang lebih tumpat terjunam atau terbenam
(zon subduksi / zon benam) ke bawah.
(b) Plat akan cair dan membentuk magma sebelum bergerak
ke luar ke permukaan kerak bumi di dasar laut untuk
membentuk barisan-barisan gunung berapi di dasar laut.
(c) Menerusi proses ataman (pengangkutan kerak bumi),
lama kelamaan barisan gunung berapi akan timbul di
permukaan laut lalu membentuk pulau/rangkaian
gunung berapi.
7.
8. 2) Petembungan antara plat lautan dengan plat benua
(a) Plat lautan yang lebih tumpat berbanding dengan plat
benua akan terbenam ke bawah.
(b) Plat lautan mencair membentuk magma.
(c) Proses mampatan kerak bumi ini menghasilkan gunung
lipat yang selaras dengan jurang lautan tersebut.
(d) Jika terdapat rekahan-rekahan dibanjaran gunung lipat,
maka magma akan keluar melaluinya sebagai gunung
berapi di bahagian daratan/benua.
Chile dan Banjaran Andes
9. 3) Petembungan plat benua dengan plat benua
(a) Terdapat kuasa tolakan dari kedua-kedua arah plat yang
bertembung.
(b) Tiada sempadan plat yang terbenam ke bawah kerana
plat benua mempunyai ketumpatan yang sama.
(c) Menyebabkan lapisan kerat bumi terlipat lalu
membentuk banjaran gunung lipat.
10. Teori Perebakan Dasar Laut
(a) Apabila dasar lautan mengalami rekaan, magma yang
penas dari lapisan mantel retolak naik ke lapisan kerak
bumi. Tempa retakan dinamakan sempadan pencapahan.
(b) Magma berterusan tertolak keluar dan memenuhi
retakan tersebut. Magma ini seterusnya membeku dan
membentuk permatang di dasar laut.
(c) Proses yang berterusan menyebabkan retakan semakin
besar dan magma terus keluar dan membeku. Dasar
lautan yang lama akan tertolak ke sebelah bagi
membolehkan dasar lautan yang baharu terbentuk.
(d) Dasar lautan yang lama mengalami rebakan.