Dokumen tersebut membahas tiga cara utama dalam mengelola risiko yaitu transfer risiko melalui asuransi atau pihak ketiga, pengendalian risiko, dan menanggung risiko sendiri. Transfer risiko dapat dilakukan dengan asuransi maupun kontrak non-asuransi, sementara pengendalian risiko bertujuan mengurangi kerugian potensial.
Ppt manris teknik teknik manajemen risiko kel 1 15-41SriWidharmanely
Dokumen tersebut membahas teknik-teknik manajemen risiko seperti penghindaran risiko, retention risiko, transfer risiko melalui asuransi dan hedging, serta fokus dan waktu yang tepat untuk pengendalian risiko."
Manajemen resiko perusahaan asuransi melibatkan identifikasi, analisis, dan pengendalian berbagai risiko yang dihadapi perusahaan. Beberapa teknik pengendalian risiko meliputi transfer risiko ke pihak lain, mengurangi kemungkinan terjadinya risiko, atau menerima sebagian risiko. Implementasi manajemen risiko perlu dukungan manajemen puncak dan disosialisasikan ke seluruh jajaran perusahaan.
Manajemen risiko merupakan proses identifikasi, analisis, dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan suatu organisasi. Proses ini mencakup pengukuran risiko berdasarkan probabilitas dan dampaknya, pengembangan strategi untuk meminimalkan risiko, serta pemantauan risiko secara berkelanjutan."
Dokumen tersebut membahas tiga cara utama dalam mengelola risiko yaitu transfer risiko melalui asuransi atau pihak ketiga, pengendalian risiko, dan menanggung risiko sendiri. Transfer risiko dapat dilakukan dengan asuransi maupun kontrak non-asuransi, sementara pengendalian risiko bertujuan mengurangi kerugian potensial.
Ppt manris teknik teknik manajemen risiko kel 1 15-41SriWidharmanely
Dokumen tersebut membahas teknik-teknik manajemen risiko seperti penghindaran risiko, retention risiko, transfer risiko melalui asuransi dan hedging, serta fokus dan waktu yang tepat untuk pengendalian risiko."
Manajemen resiko perusahaan asuransi melibatkan identifikasi, analisis, dan pengendalian berbagai risiko yang dihadapi perusahaan. Beberapa teknik pengendalian risiko meliputi transfer risiko ke pihak lain, mengurangi kemungkinan terjadinya risiko, atau menerima sebagian risiko. Implementasi manajemen risiko perlu dukungan manajemen puncak dan disosialisasikan ke seluruh jajaran perusahaan.
Manajemen risiko merupakan proses identifikasi, analisis, dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan suatu organisasi. Proses ini mencakup pengukuran risiko berdasarkan probabilitas dan dampaknya, pengembangan strategi untuk meminimalkan risiko, serta pemantauan risiko secara berkelanjutan."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang penentuan profil risiko suatu bisnis dan teknik-teknik lindung nilai (hedging) termasuk forward, future, swap, dan asuransi untuk memitigasi risiko;
(2) Langkah-langkah dalam penentuan profil risiko meliputi membuat daftar risiko, mengkategorikan risiko, dan mengukur eksposur terhadap setiap risiko;
(3) Beberapa
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko secara umum dan enterprise risk management (ERM) secara khusus. Dokumen menjelaskan berbagai jenis risiko, cara mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko secara komprehensif guna memaksimalkan nilai perusahaan."
Dokumen tersebut membahas manajemen resiko, termasuk pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian dan ancaman, serta aktivitas penilaian resiko dan strategi mitigasi. Dibahas pula klasifikasi resiko seperti resiko keuangan, operasional, yang dapat dan tidak dapat diukur, serta pendekatan-pendekatan dalam mengelola resiko seperti penghindaran, penahanan, transfer, dan pengendalian resiko.
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya manajemen risiko di perbankan syariah. Beberapa risiko utama yang dihadapi antara lain risiko likuiditas, pasar, pembiayaan, operasional, kepatuhan, hukum, reputasi, dan strategis. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis risiko terkait dengan produk pembiayaan syariah seperti murabahah, ijarah, dan salam.
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...Eka Yulianto
Teks tersebut merangkum pengertian manajemen resiko menurut beberapa sumber, jenis-jenis resiko, dan manfaat penerapan manajemen resiko bagi perusahaan. Manajemen resiko adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola resiko untuk meminimalkan kerugian melalui sumber daya yang tersedia.
Manajemen resiko merupakan bagian penting dalam strategi manajemen untuk mengidentifikasi dan menangani risiko-risiko bisnis agar dapat memaksimalkan peluang dan mencapai keunggulan kompetitif. Dokumen ini membahas lima tren yang meningkatkan risiko bisnis, empat cara manajemen risiko menjadi keunggulan kompetitif, serta proses manajemen risiko secara terpadu untuk proyek.
Manajemen risiko adalah proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha bank. Risiko utama bank meliputi risiko pasar, risiko kredit, dan risiko operasional. Basel II memberikan panduan untuk mengelola risiko operasional dengan menetapkan sistem dan dokumentasi standar serta mengalokasikan modal.
Dokumen tersebut membahas manajemen risiko, terutama risiko kredit dan risiko likuiditas, dalam perbankan syariah. Dibahas pula pengukuran dan mitigasi risiko kredit dan likuiditas serta instrumen yang dapat digunakan. Dokumen ini memberikan gambaran umum tentang pentingnya manajemen risiko yang baik dalam perbankan berbasis syariah.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko, dengan menjelaskan pengertian risiko, klasifikasi risiko berdasarkan asal, jenis, sifat, dan kemampuan untuk dihilangkan, serta proses manajemen risiko yang meliputi identifikasi, pengukuran, dan pengelolaan risiko.
Manajemen risiko membahas pengertian risiko, jenis-jenis risiko, dan strategi manajemen risiko. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian. Ada berbagai jenis risiko seperti risiko keuangan, operasional, hingga risiko strategi. Manajemen risiko bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko-risiko tersebut agar tidak mengganggu pencapaian
1. Dokumen tersebut membahas konsep dan metode pembelanjaan resiko perusahaan, yang terdiri dari risk financing transfer dan risk retention.
2. Risk financing transfer meliputi pemindahan resiko kepada perusahaan asuransi maupun non-asuransi melalui berbagai kontrak.
3. Sedangkan risk retention adalah menanggung sendiri resiko dengan menyediakan dana secara terencana atau tidak terencana.
Dokumen tersebut membahas dua contoh manajemen risiko, yaitu Pak Joko yang membeli asuransi untuk mobil barunya untuk mengalihkan risiko kecelakaan atau pencurian, serta PT Kelana yang menahan risiko kecelakaan taksi mereka dengan mencadangkan dana secara berkala."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang penentuan profil risiko suatu bisnis dan teknik-teknik lindung nilai (hedging) termasuk forward, future, swap, dan asuransi untuk memitigasi risiko;
(2) Langkah-langkah dalam penentuan profil risiko meliputi membuat daftar risiko, mengkategorikan risiko, dan mengukur eksposur terhadap setiap risiko;
(3) Beberapa
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko secara umum dan enterprise risk management (ERM) secara khusus. Dokumen menjelaskan berbagai jenis risiko, cara mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko secara komprehensif guna memaksimalkan nilai perusahaan."
Dokumen tersebut membahas manajemen resiko, termasuk pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian dan ancaman, serta aktivitas penilaian resiko dan strategi mitigasi. Dibahas pula klasifikasi resiko seperti resiko keuangan, operasional, yang dapat dan tidak dapat diukur, serta pendekatan-pendekatan dalam mengelola resiko seperti penghindaran, penahanan, transfer, dan pengendalian resiko.
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya manajemen risiko di perbankan syariah. Beberapa risiko utama yang dihadapi antara lain risiko likuiditas, pasar, pembiayaan, operasional, kepatuhan, hukum, reputasi, dan strategis. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis risiko terkait dengan produk pembiayaan syariah seperti murabahah, ijarah, dan salam.
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...Eka Yulianto
Teks tersebut merangkum pengertian manajemen resiko menurut beberapa sumber, jenis-jenis resiko, dan manfaat penerapan manajemen resiko bagi perusahaan. Manajemen resiko adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola resiko untuk meminimalkan kerugian melalui sumber daya yang tersedia.
Manajemen resiko merupakan bagian penting dalam strategi manajemen untuk mengidentifikasi dan menangani risiko-risiko bisnis agar dapat memaksimalkan peluang dan mencapai keunggulan kompetitif. Dokumen ini membahas lima tren yang meningkatkan risiko bisnis, empat cara manajemen risiko menjadi keunggulan kompetitif, serta proses manajemen risiko secara terpadu untuk proyek.
Manajemen risiko adalah proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha bank. Risiko utama bank meliputi risiko pasar, risiko kredit, dan risiko operasional. Basel II memberikan panduan untuk mengelola risiko operasional dengan menetapkan sistem dan dokumentasi standar serta mengalokasikan modal.
Dokumen tersebut membahas manajemen risiko, terutama risiko kredit dan risiko likuiditas, dalam perbankan syariah. Dibahas pula pengukuran dan mitigasi risiko kredit dan likuiditas serta instrumen yang dapat digunakan. Dokumen ini memberikan gambaran umum tentang pentingnya manajemen risiko yang baik dalam perbankan berbasis syariah.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko, dengan menjelaskan pengertian risiko, klasifikasi risiko berdasarkan asal, jenis, sifat, dan kemampuan untuk dihilangkan, serta proses manajemen risiko yang meliputi identifikasi, pengukuran, dan pengelolaan risiko.
Manajemen risiko membahas pengertian risiko, jenis-jenis risiko, dan strategi manajemen risiko. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian. Ada berbagai jenis risiko seperti risiko keuangan, operasional, hingga risiko strategi. Manajemen risiko bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko-risiko tersebut agar tidak mengganggu pencapaian
1. Dokumen tersebut membahas konsep dan metode pembelanjaan resiko perusahaan, yang terdiri dari risk financing transfer dan risk retention.
2. Risk financing transfer meliputi pemindahan resiko kepada perusahaan asuransi maupun non-asuransi melalui berbagai kontrak.
3. Sedangkan risk retention adalah menanggung sendiri resiko dengan menyediakan dana secara terencana atau tidak terencana.
Dokumen tersebut membahas dua contoh manajemen risiko, yaitu Pak Joko yang membeli asuransi untuk mobil barunya untuk mengalihkan risiko kecelakaan atau pencurian, serta PT Kelana yang menahan risiko kecelakaan taksi mereka dengan mencadangkan dana secara berkala."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko asuransi, termasuk definisi risiko, bentuk-bentuk risiko, tujuan dan tahapan manajemen risiko, serta hubungan antara manajemen risiko dan asuransi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuransi secara umum, mulai dari definisi, jenis, cara kerja, dan bagaimana perusahaan asuransi mendapatkan keuntungan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa perusahaan asuransi bekerja dengan menerima kontribusi berupa premi dari para nasabah, lalu mengelola dananya untuk membayar klaim sebagian kecil nasabah, sementara keuntungan diperoleh dari perputaran dana ter
Manajemen risiko adalah proses identifikasi, analisis, perencanaan, pengawasan, dan pengendalian risiko untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan peluang bagi perusahaan. Proses ini mencakup identifikasi risiko potensial, penilaian dampak dan kemungkinan terjadinya risiko, serta perencanaan langkah mitigasi risiko.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko, termasuk definisi, manfaat, jenis, dan proses manajemen risiko.
2. Ada beberapa definisi manajemen risiko menurut para ahli, seperti proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol risiko yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
3. Manfaat manajemen risiko antara lain mencegah kegagalan perusahaan, men
4 HBL Rosdiana, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, U...Rosdiana
Mahasiswa harus dapat menjelaskan definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfaatnva peran kegiatan bisnis. Fungsi, jenis dan tujuan asuransi dan konsekuensi hukum yang timbul dari perjanjian Asuransi.
Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia dan bisnis. Manajemen risiko diperlukan untuk mengidentifikasi dan meminimalkan risiko agar aktivitas bisnis dapat berjalan dengan baik. Beberapa cara untuk mengidentifikasi risiko antara lain melalui analisis pengalaman, survei, dan konsultasi dengan ahli."
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...Kevin Biondy
Modul ini membahas aspek hukum lembaga pembiayaan dan jenis-jenis asuransi di Indonesia dalam kurang dari 3 kalimat. Modul ini menjelaskan fungsi utama dan tambahan lembaga pembiayaan serta menyebutkan 9 jenis asuransi yaitu asuransi jiwa, kesehatan, kendaraan, properti, pendidikan, bisnis, umum, kredit dan kelautan.
This 3-day course certifies participants as Financial Planners. The curriculum covers international standards for financial planning, including cash flow management, retirement planning, investment planning, risk management, insurance, tax planning, and estate planning. The course uses case studies and focuses on developing comprehensive financial plans and advice for individuals, families, and businesses. Upon completing the course, participants will understand financial planning concepts and processes, be able to develop tailored financial plans, and prepare to obtain certification from the American Academy of Financial Management and Global Academy of Finance and Management.
This course is focused on developing organizational capabilities for asset management in utilities. It covers topics like analyzing organizational structure, change management, and cultural discipline. The course aims to increase awareness and train utility personnel on implementing asset management to extend the life and efficiency of water and wastewater systems. Participants will learn about asset policy, lifecycle management, risk identification, performance measures, and financial implications of asset management decisions. The course uses case-based discussions, exercises, and evaluations.
This document provides an overview of the Chartered Portfolio Analyst certification program. The program focuses on practical applications of financial theory, investment management, and portfolio principles. It is aimed at professionals in fields like wealth management, hedge funds, and financial advising. The program covers topics like modern portfolio theory, asset valuation, risk analysis, portfolio construction, and capital structure/dividend policies. It consists of 5 modules taught over multiple days and assessed via a final examination. Successful completion enhances understanding of capital markets, financial analysis, portfolio management strategies, and client services.
Syllabus Certified Strategic Business Analyst.docYoyo Sudaryo
This 3-day course aims to equip executives with strategic business analysis capabilities. It teaches strategic planning frameworks, tools for external and internal analysis, and competitive strategies. Coursework includes developing mission statements, analyzing industry factors and competition, and writing business plans. The goal is to help participants recognize and solve strategic problems through team-based case studies and analysis. Upon completion, participants can become Certified Strategic Business Analysts by passing the certification exam.
This document provides information about the Certified in Finance (CFR) certification program from the American Academy of Finance Management (AAFM). It includes the table of contents, descriptions of financial risk management functions and objectives, and the syllabus for the Finance Risk Management certification. The syllabus covers topics like interest rate risk, foreign exchange risk, liquidity risk, and risk measurement. It also provides background on AAFM, its board of standards, and international recognition.
Syllabus CIISA ( Certified Internasional Information System Auditor ).pdfYoyo Sudaryo
This document outlines the Certified International Information System Auditor (CIISA) course. The 3-day course covers topics related to information system auditing including IT audit processes, governance, infrastructure lifecycles, service delivery, information asset protection, business continuity, and case studies. The goal is to provide participants a comprehensive understanding of information system auditing practices and prepare them to take the CIISA professional certification exam. The course is designed for IT managers, security managers, auditing staff, and IT operations staff.
Kuliah perdana manajemen keuangan (program mm)Yoyo Sudaryo
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan alat-alat manajemen keuangan perusahaan, termasuk keputusan investasi, keuangan, dan dividen. Dibahas pula strategi keuangan perusahaan seperti model BCG serta restrukturisasi dan merger perusahaan.
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) mata kuliah Analisa Investasi Bank dan Lembaga Keuangan (AIBK) membahas tiga hal utama, yaitu: (1) Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) dan Sub-CPMK yang meliputi pemahaman konsep dasar dan penyelesaian masalah AIBK, (2) Bahan kajian berupa 15 topik materi AIBK, dan (3) Program pembelajaran selama 16 minggu perkuliahan.
Factors that affect financial distressYoyo Sudaryo
This study examines factors that affect financial distress among companies listed on the Jakarta Stock Exchange from 2012-2018. The researchers used multiple linear regression to analyze secondary data on liquidity, profitability, leverage, firm size, and interest rates. The results found that liquidity, profitability, leverage, and interest rates significantly impact financial distress, while firm size does not. Specifically, liquidity and interest rates were found to negatively affect financial distress, while profitability and leverage positively affect financial distress. Company leaders should consider these factors to avoid financial distress.
Guru harus mampu menghadirkan situasi nyata di kelas dan luar kelas untuk mendorong aktivitas siswa secara mental dan fisik. Metode pembelajaran yang ada masih berpusat pada guru sehingga perlu dipilih metode yang tepat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang konteks peristiwa nasional yaitu UU No. 22 tahun 1999 dan UU No. 32 tahun 2004 yang menyerahkan sebagian besar wewenang dari pemerintah pusat ke daerah.
2. Dokumen tersebut juga membahas manajemen strategis perusahaan termasuk dimana perusahaan berada saat ini, langkah apa yang akan diambil jika tidak ada perubahan, serta risiko dan penerimaannya.
3
Manajemen Strategik adalah studi tentang mengapa beberapa perusahaan melampaui yang lain. Hal ini melibatkan bagaimana bersaing untuk menciptakan keunggulan kompetitif di pasar dan bagaimana menciptakan keunggulan kompetitif yang unik dan berharga di pasar yang sulit ditiru atau digantikan oleh pesaing. Lingkungan internal dan eksternal mempengaruhi organisasi, dan aktivitas utama dalam pembuatan keputusan strategis meliputi pen
Dokumen tersebut membahas mengenai derivatif, reksadana, dan manajemen portofolio. Derivatif adalah kontrak yang nilainya berasal dari aset acuan dan digunakan untuk mengelola risiko tanpa memengaruhi posisi fisik aset acuan. Reksadana adalah kumpulan dana investor yang diinvestasikan oleh manajer investasi, yang hadir dalam bentuk perseroan atau kontrak investasi kolektif. Teori portofolio menyatakan bahwa ris
An overview of international financial management Yoyo Sudaryo
The document discusses multi-national corporations (MNCs) and their operations internationally. It covers topics like the sources of funds for MNCs including local and foreign sources of equity, bonds, and loans. It also discusses factors that affect MNC decisions around financing and investing, including foreign exchange factors like currency markets and behavior, as well as non-foreign exchange economic, political, and social factors in different countries. The document provides an overview of key concepts relating to how MNCs raise capital and make financial decisions when operating in multiple international markets and jurisdictions.
Teks tersebut membahas tentang audit internal dan manajemen strategi. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang tujuan audit internal untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan, mengintegrasikan budaya organisasi dengan strategi, serta menjelaskan lima kegiatan dasar dalam fungsi manajemen.
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
1. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
MND025 – MODUL – MANAJEMEN RISIKO - SESI 4
BAB - IV
JUDUL
PEMBELANJAAN RISIKO
Disusun oleh:
Dr. Yoyo Sudaryo, SE. MM. Ak. CA. ACPA
Dr. Anggono Raras Tirto Sakti, S.IP, MM
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
MEMBANGUN (STIE INABA)
2. BANDUNG 2020/2021
Tujuan Instruksional Umum
Setelah perkuliahan pertemuan pertama atau pendahuluan dari materi
Manajemen Risiko (MR) Diharapkan mahasiswa dapat mengenal pemasaran
adalah ilmu bisnis dan mampu mengimplementasikan (psychomotor) ilmu
bisnis tersebut.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah perkuliahan bagian pertama atau pendahuluan dari materi
Manajemen Risiko (MR), diharapkan para mahasiswa mampu :
1. Memahami Risk financing transfer (memindahkan risiko disertai dengan
pembiayaan)
2. Mengerti Risk retention (risiko ditangani sendiri oleh perusahaan yang
bersangkutan)
BAB - IV
PEMBELANJAAN RISIKO
Benarkah kebanyakan orang ingin menghindari risiko? Karena selalu
ingin aman dan hidup tentram, maka memang kebanyakan orang takut
menanggung risiko. Namun semua tahap kehidupan kita mengandung risiko.
Kemanapun kita mengelak atau lari dari risiko, maka disitupun kita akan
menemukan risiko yang lainnya. Risiko merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan. Bahkan ada orang yang mengatakan , bahwa tak
3. ada hidup tanpa risiko sebagaimana tak ada hidup tanpa maut. Jadi dengan
demikian setiap hari kita menghadapi risiko, baik sebagai perorangan,
maupun sebagai perusahaan. Orang berusaha melindungi diri tehadap risiko,
demikian pula badan usaha pun harus berusaha melindungi diri terhadap
risiko.
Agar risiko tidak menghalangi kegiatan perusahaan, maka
seharusnyalah itu dimanajemeni dengan sebaik-baiknya. Namun benarkah
para pengusaha Indonesia kurang memperhatikan manajemenn risiko?
Program Manajemen Risiko pertama-tama bertugas mengidentifikasikan
risiko-risiko yang dihadapi, sesudah itu mengukur atau menentukan besarnya
risiko itu dan kemudian barulah dapat dicarikan jalan untuk menghadapi atau
menangani risiko itu. Ini berarti orang harus menyusun strategi untuk
memperkecil ataupun mengendalikannya.
Pembelanjaan Risiko (Risk Financing), merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan cara-cara pengadaan dana untuk memulihkan
kerugian, terdiri dari:
1. Risk financing transfer (memindahkan risiko disertai dengan
pembiayaan)
2. Risk retention (risiko ditangani sendiri oleh perusahaan yang
bersangkutan)
1. RISK FINANCING TRANSFER (memindahkan risiko disertai
dengan pembiayaan)
Pemindahan risiko dapat digolongkan dalam dua cara yaitu
pengendalian risiko dan risk financing. Pemindahan risiko melalui cara
pengendalian risiko, tidak memerlukan pengerahan dana karena
dijalankan dengan:
4. 1) Memindahkan harta atau kerugian yang bersangkutan kepada pihak lain
2) Memindahkan tanggung jawab kepada transferee dengan maksud
menghilangkan atau mengurangi tanggung jawab transferor terhadap
kerugian yang bersangkutan
3) Menganggap kerugian yang bersangkutan dipikul pihak lain.
1) KEGIATAN RISK FINANCING TRANSFER
Transfer risiko kepada perusahaan asuransi
a. Insurance Transfer
Insurance Transfer merupakan pemindahan risiko kepada perusahaan
asuransi. Asuransi adalah salah satu cara dalam menghadapi risiko, dengan
mentransfer risiko ke perusahaan asuransi, dengan membayar premi yang
jauh lebih kecil atau minim bila dibandingkan dengan risiko kerugian financial
bila terjadi musibah. Asuransi alah satu pilar utama dalam merencanakan
keuangan masa depan. Terdapat tiga aliran pemikiran mengenai asuransi.
Aliran pertama memandang asuransi merupakan hubungan tetanggung
dengan penanggung sebagai alat pemindah risiko. Aliran kedua mengabaikan
hubungan ini dan memandang asuransi sebagai teknik atau mekanisme
penaggungan. Sedangkan aliran ketiga menggabungkan kedua aliran
sebelumnya.
Asuransi meratakan beban kerugian dengan memakai dana-dana yang
disumbangkan oleh para anggota kelompok untuk pembayarannya. Jadi,
asuransi dapat dikatakan alat pemerataan kerugian. Untuk mengurangi beban
ekonomi para anggota kelompok, penaggung juga ikut serta dalam kegiatan
5. pencegahan kerugian. Akan tetapi tujuan pokok asuransi bukanlah
pemerataan atau pencegahan kerugian, melainkan mengurangi uncertainty
(ketidakpastian) yang disebabkan oleh kesadaran kemungkinan terjadinya
kerugian.
Adapun risiko-risiko yang dapat diasuransikan harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :
Kerugian Potensial Cukup Besar, Namun Probabilitasnya Rendah
Risiko kerugian yang cukup besar merupakan suatu syarat kelayakan
ekonomis asuransi. Kerugian yang mungkin terjadi haruslah cukup besar bagi
tertanggung, sedangkan biaya asuransinya, relatif rendah dibandingkan
kemungkinan kerugian tersebut. Jika kemungkinan kerugian tidak cukup
besar bagi tertanggung, mereka tidak akan tertarik memindahkan risikonya
kepada perusahaan asuransi. Banyak risiko yang cukup ditangani sendiri oleh
perusahaan, karena kemungkinan kerugiannya sedemikian kecil. Contoh, jika
karyawan perusahaan sakit ringan, maka cukup di tangani oleh perusahaan
sendiri.
Probabilitas dapat diperhitungkan
Premi asuransi didasarkan atas ramalan tentang masa depan,
sedangkan ramalan itu didasarkan atas taksiran probabilitas. Probabilitas itu
sendiri biasanya didasari pada pengalaman masa yang lalu.
Massal dan homogen
Syarat utama bagi suatu perusahan untuk dapat diasuransikan adalah
massal. Artinya, harus ada sejumlah besar unit yang terbuka untuk risiko yang
sama. Dalam hal asuransi mobil, harus ada sejumlah besar mobil. Dalam
asuransi jiwa, harus ada sejumlah besar orang. Untuk memperoleh taksiran
6. probabilitas yang akurat, diperlukan pengamatan terhadap sejumlah besar
kejadian.
Kerugian yang terjadi bersifat kebetulan
Tertanggung tidak boleh memiliki kontrol atau pengaruh terhadap
kejadian yang akan diasuransikan. Dalam kenyataannya, situasi ini hanya
berlaku untuk peristiwa-peristiwa yang tidak disengaja, misalnya gempa bumi
atau cuaca.
Kerugian tertentu
Umumnya perusahaan asuransi berjanji akan membayar kerugian jika
terjadi selama waktu tertentu dan di tempat tertentu. Misalnya, perjanjian
untuk menutup kerugian kebakaran pada lokasi tertentu, berlakunya kontrak
ini harus diketahui kapan dan dimana kerugian itu terjadi.
2) Transfer risiko kepada perusahaan lain yang bukan
perusahaan asuransi (nonisurance transfer)
a. Non Insurance Transfer
Kebanyakan pemindahan risiko kepada pihak non-asuransi dilakukan
melalui kontrak-kontrak bisnis biasa dan melalui kontrak khusus untuk
pemindahan risiko. Isi kontrak berkenaan dengan pemindahan
tanggungjawab keuangan atas harta, kerugian atas net income, kerugian
personil dan tanggung gugat kepada pihak ketiga.
Pemindahan ini dapat dibedakan berdasarkan tanggungjawab yang
dipindahkan. Pada keadaan yang ekstrim, transfer hanya memindahkan
tanggung jawab keuangan saja untuk tindakan yang tidak disengaja oleh
pihak transfree. Pada keadaan ekstrim yang lain pihak tramsfree akan
7. menerima ganti rugi berkenaan dengan yang disebutkan dalam kontrak, tidak
memperhatikan apa penyebab kerugian itu sendiri.
Non-insurance mempunyai beberapa keterbatasan yang harus
diperhatikan oleh manjer risiko, antara lain sebagai berikut:
Pertama: Kontrak itu tidak mungkin hanya memindahkan sebagian
risiko daripada risiko yang menurut pendapat manajer telah
dipindahtangankan kepada pihak lain. Oleh karena itu manajer harus
mempelajari isi kontrak dengan seksama.
Kedua: bahasa yang tertulis didalamnya adalah bahasa hukum yang
sangat sukar dipahami oleh orang yang tidak ahli hukum sehingga
menyebabkan salah tafsir atau salah mengerti.
Ketiga: surat kontrak dapat dibatalkan oleh pengadilan, jika isi kontrak
bertentangan dengan undang-undang, peraturan pemerintah,
kebijaksanaan pemerintah.
b. Contoh Non-Insurance Risk Financing Transfer
Melaui leasing, lessor dapat memindahkan kepada penyewa
tanggung jawab keuangan untuk kerusakan harta atau kecelakaan
badan bagi pihak ketiga. Sebelum ditandatangaini, perjanjian
tanggung jawab seperti itu berada pada pihak lessor.
Melalui perjanjian leasing, lesse juga dapat menggeser kerugian
potensialnya kepada lessor, tergantung bagaimana perjanjian itu
dibuat.
Pemindahan risiko juga terjadi pada kontrak pembangunan suatu
bangunan, dimana dalam kontrak disebutkan adanya pembayaran
premi risiko.
8. Neutralization merupakan proses menyeimbangkan kans kerugian
atas kans keuntungan. Contoh yang paling populer dalam dunia
perdagangan adalah hedging.
3. RISK RETENTION (risiko ditangani sendiri oleh perusahaan yang
bersangkutan)
Retensi berarti bahwa perusahaan mempertahankan sebagian atau
seluruh kerugian yang dapat berakibat bagi kerugian yang diberikan. Tidak
semua risiko usaha harus diasuransikan, sehingga risiko-risiko yang relatif
tidak begitu berpengaruh terhadap operasi usaha atau perusahaan, biasanya
akan ditangani oleh perusahaan itu sendiri. Sumber pendanaan untuk
menangani risiko semacam ini berasal dari dalam perusahaan. Penaggungan
sendiri ini dapat bersifat pasif (tidak direncanakan) dan dapat pula bersifat
aktif (direncanakan).
Dikatakan pasif, bila manajer risiko tidak memperhatikan tentang adanya
exposure, oleh karena itu manajer risiko tidak melakukan usaha sedikitpun
untuk menanganinya. Sedikit sekali perusahaan yang telah
mengidentifikasikan semua exposure terhadap kerugian harta benda,
kerugian tanggung gugat dan kerugian personal. Sebagai akibatnya,
penanggungan risiko yang tidak terencana merupakan hal yang umum
dijumpai. Kadang-kadang dijumpai perusahaan yang telah mengidentifikasi
risiko, tetapi menaksir terlalu rendah terhadap kerugian potensial yang
mungkin dapat terjadi.
Pada keadaan lain dijumpai pula, bahwa manjer risiko memang peka
terhadap exposure, tetapi terus menerus menunda mengambil keputusan
tentang bagaimana menanganinya. Unplanned retention secara kebetulan
9. dapat dijadikan sebagai pendekatan yang terbaik bagi eksposur tertentu
tetapi tidak pernah menjadi cara yang rasional.
Rentention disebut aktif jika manajer mempertimbangkan metode-
metode lagi untuk menangani risiko, kemudian memutuskan secara sadar
untuk tidak memindahkan risiko potensial itu. Suatu planned retention
dikatakan rasional atau tidak, tergantung pada keadaan yang melingkupi
pengambilan keputusan untuk menanggung sendiri risiko itu. Kadang-kadang
ditemui bahwa risiko yang menurut pertimbangan orang banyak seharusnya
tidak ditanggung sendiri, ternyata di tanggung sendiri oleh perusahaan yang
bersangkutan. Sebaliknya, risiko yang harusnya ditanggung sendiri ternyata
justru diasuransikan.
1) Alasan Perusahaan Melakukan Retention
Suatu perusahaan yang menanggung sendiri risiko, dapat digolongkan
kedalam salah satu kategori sebagai berikut:
a. Keharusan karena perusahaan tidak punya pilihan lain
Keharusan (default) menaggung sendiri risiko disebabkan perusahaan
tidak mungkin memindahkan suatu risiko. Misalnya, risiko tanggung jawab
untuk tindakan kriminal, atau keusangan harta. Belum ada perusahaan
asuransi yang bersedia untuk menangani kedua risiko tersebut.
b. Biaya
Jika perusahaan memindahkan risiko kepada perusahaan asuransi
maka perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar premi yang
dikategorikan sebagai berikut :
Loss allowance, yaitu perkiraan pihak asuransi tentang kerugian
harapan pihak tertanggung.
Loading yang meliputi biaya profit margin dan perkiraan
pengeluaran tak terduga. Loading dapat mencapai 30% sampai
10. 40% dari premi. Jika perusahaan bermaksud menaggung sendiri
risiko, maka harus dipertimbangkan, apakah lebih murah
diasuransikan dibandingkan diasuransikan dengan penghematan
pembayaran premi tersebut ?
c. Kerugian harapan
Jika perusahaan percaya bahwa kerugian harapan yang dihitungnya
lebih rendah dari perkiraan pihak asuransi, maka perusahaan dalam jangka
panjang dapat menghemat pengeluaran sebesar selisih kedua perhitungan
itu. Bahkan, jika kerugian harapan sama dengan perhitungan pihak asuransi,
maka pilihan yang tepat masih pada retention.
Di samping perkiraan kerugian harapan, harus pula dipertimbangkan
perkiraan penyebaran kerugian harapan. Jika perusahaan menghadapi
kerugian yang mungkin tahun berikutnya lebih besar dari yang sanggup
ditanggungkan, maka perusahaan harus sanggup membayar premi asuransi
lebih besar dari kerugian harapan, dengan maksud menghilangkan ketidak
pastian dalam jangka pendek.
Jumlah ekstra yang ingin dibayar itu tergantung atas keparahan
kerugian potensial, kemampuan untuk menanggung kerugian, risiko yang
diperkirakan (variasi kerugian potensial) serta tujuan manajemen risiko
perusahaan yang bersangkutan. Misalnya, jika tujuan manjemen risiko adalah
menciptakan ketenangan berpikir dan menstabilkan pendapat, maka
perusahaan akan menaruh perhatian pada variasi kerugian tersebut. Namun,
jika tujuan perusahaan adalah survival, maka variasi kerugian itu akan
diabaikan.
Pihak tertanggung yang akan menaggung risiko dalam batas tertentu,
tetapi ingin mendapatkan perlindungan terhadap kerugian yang melebihi
batas tersebut dapat menggabungkan retention dan asuransi melalui axcess
11. insurance atau deductibles. Hal tersebut, biasanya melindungi tertanggung
atas kerugian perunit atau perkejadian diatas suatu jumlah tertentu, tetapi
kadang-kadang asuransi ini melindungi kerugian diatas jumlah kerugian
pertahun.
d. Opportunity Cost
Opportunity cost menyangkut timing pembayaran premi dibandingkan
dengan pengeluaran untuk kerugian. Jika premium akan sama atau lebih kecil
dari kerugian dan pengeluaran alternatif, serta jarak dan waktu antara
pembayaran premi dan pembayaran kerugian dan pengeluaran alternatif itu
akan memberikan keuntungan lebih besar atas hasil investasi dana cadangan
untuk pembayaran kerugian itu, maka perusahaan mungkin lebih memilih
retention.
Misalnya, premium itu Rp 115.000.000,00 yang dibayar pada permulaan
jangka waktu polis. Pembayaran harapan untuk kerugian dan pengeluaran
alternatif Rp 40.000.000,00 dibayar segera dan Rp 40.000.000,00 dibayar
pada akhir bulan ke-6 serta Rp 40.000.000,00 dibayar pada akhir bulan ke-8.
Pembayaran alternatif itu berjumlah Rp 120.000.000,00, tingkat suku bunga
yang berlaku 12% pertahun, maka present value-nya adalah Rp
40.000.000,00 + Rp 37.740.000,00 + Rp 33.690.000,00 = Rp 111.430.000,00.
Jadi, jika risiko ditanggung sendiri, maka akan ada keuntungan sebagai
berikut:
Rp 115.000.000,00 – Rp 111.430.000,00 = Rp 3.570.000,00
Pengembalian investasi yang tinggi, panjang jarak waktu sebelum kerugian
dan pengeluaran, maka akan semakin penting mempertimbangkan aliran kas
tersebut. Semakin panjang time log (jarak waktu) sehubungan denga
kerugian tanggung gugat, menyebabkan faktor ini menjadi alasan lebih
penting untuk menaggung sendiri rsiko tanggung gugat dari pada risiko harta.
12. e. Kualitas pertanggungan
Sebagian pengusaha percaya, bahwa pelayanan yang disediakan oleh
penanggung (pihak asuransi) dapat dilaksanakan lebih baik oleh suatu
perusahaan lain atau oleh suatu biro jasa. Pihak asuransi meragukan bahwa
perusahaan akan menyelenggarakan service pertanggungan lebih baik dari
pada yang disedikan perusahaan asuransi, karena perusahaan kurang
berpengalaman dan kekurangan tenaga profesional. Hal-hal yang mendorong
perusahaan melakukan retention, antara lain sebagai berikut :
Jika biaya lebih rendah dari biaya yang dibebankan oleh asuransi.
Jika kerugian harapan lebih rendah dari perkiraan perusahaan
asuransi.
Jika unit yang mengghalangi risiko jumlahnya sangat banyak,
sehingga profitabilitas risiko akan menjadi lebih rendah.
Tujuan manajemen risiko yang menerima variasi lebih besar dalam
kerugian tahunan.
Biaya dan jumlah kerugian membengkak dalam jangka panjang,
sehingga mengakibatkan opportunity cost menjadi sangat besar.
Peluang yang kuat bagi investasi dan mengakibatkan opportunity
cost menjadi besar.
Keuntungan pelayanan internal (non-insurer servicing).
e. Kelemahan Tindakan Retention Ada Kemungkinan Bahwa :
Biaya yang lebih besar daripada biaya yang dibebankan pihak
asuransi
Kerugian harapan lebih besar dari pada kerugian yang
diperkirakan perusahan asuransi
13. Ekspor unit sedikit, kemungkinan risiko tinggi dan perusahaan
sukar untuk meramalkan probabilitas kemungkinan kerugian
secara cermat
Ketidakmampuan keuangan menopang maximum possible loses
atau maximum probable loses dalam short run
Tujuan manajemen risiko yang ditekankan kepada ketenangan
pikiran dan variasi laba tahunan yang kecil
Pembayaran kerugian dan expense membengkak selama jangka
waktu yang pendek
Peluang investasi terbatas serta tingkat pengembalian yang
rendah
Lebih menguntungkan jasa perusahaan asuransi
Peraturan perpajakan dapat pula menyebabkan retention menjadi
kurang menarik
Metode paling umum penanganan risiko adalah penanggungan sendiri
oleh perusahaan yang bersangkutan. Sumber dananya diusahakan oleh
perusahaan yang bersangkutan. Alasan perusahaan melakukan retention,
dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori, yaitu:
1) Keharusan karena tidak tersedianya alternatif lain
2) Biaya
3) Kerugian-harapan
4) Opportunity cost
5) Kualitas pertanggungan
6) Pajak
14. 4. PENGGUNAAN RETENTION DIDORONG, antara lain:
1) Jika biayanya lebih rendah dari biaya yang dibebankan pihak
perusahaan asuransi
2) Jika expected losses lebih rendah dari perkiraan perusahaan asuransi
3) Jika unit yang menghadapi (exposure unit) banyak, risiko akan menjadi
lebih rendah karena perusahaan tersebut akan sanggup memperkirakan
probabilitas kerugiannya dengan akurat
4) Tujuan manajemen risiko yang menerima variasi yang besar dalam
kerugian tahunan
5) Pembayaran expense dan kerugian membengkak selama jangka waktu
yang panjang, yang menghasilkan opportunity cost yang besar
6) Peluang yang kuat bagi investasi, yang mengakibatkan opportunity
cost yang besar
7) Keuntungan pelayanan internal atau noninsurer servicing.
5. RETENTION KURANG MENARIK karena faktor-faktor sebagai
berikut:
1) Biaya yang lebih besar daripada biaya yang dibebankan pihak asuransi
2) Expected losses lebih besar daripada kerugian yang diperkirakan
perusahan asuransi
3) Exposure unit sedikit jumlahnya, akibatnya risiko akan tinggi dan
perusahaan yang bersangkutan tidak akan sanggup untuk meramalkan
kerugiannya dengan ketetapan yang memuaskan
15. 4) Ketidakmampuan keuangan menopang maximum possible
losses atau maximum probable losses dalam short run
5) Tujuran manajemen risiko yang ditekankan pada ketenangan pikiran
dan variasi laba tahunan yang kecil
6) Pembayaran kerugian dan expense membengkak selama jangka waktu
yang pendek sehingga mengurangi opportumity cost
7) Peluang investasi yang terbatas serta pengembaliannya yang rendah
8) Lebih menguntungkannya jasa perusahaan asuransi
9) Peraturan perpajakan
6. SUMBER DANA UNTUK PROGRAM RETENTION
dapat dilakukan dengan cara-cara:
1. Tidak ada penyediaan sebelumnya
2. Membentuk dana dan cadangan
3. Asuransi-sendiri (self insurance)
4. Captive insurance
===================== *****======================
16. DAFTAR PUSTAKA
1. Fundamental of Risk Management, Paul HopkinThe Institute of Risk
Management, 2017
2. An Introduction to Derivatives and Risk Management, 10th Edition Don
M. Chance and Robert Brooks, 2016, Cengage Learning
3. Principles of Risk Management and Insurance, George E. Rejda Michael
J. McNamara, Pearson Education Limited 2017,