SlideShare a Scribd company logo
Disabilitas dan Hak Pelayanan Publik
Hery Susanto
Anggota Ombudsman RI
Jakarta, 27 Mei 2021
A. Tentang Ombudsman RI
• 2000: didirikan Komisi Ombudsman Nasional (KON) melalui
Keputusan Presiden No. 44/200 Tentang Komisi Ombudsman Nasi
onal oleh Presiden Abdurahman Wahid, beranggotakan 9 orang.
Bertugas mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik oleh pme
rintah.
• 2008: UU No. 37/2008 Tentang Ombudsman Republik Indonesia
disahkan. Ombudsman RI adalah lembaga negara yang berfungsi
mengawasi pelayanan publik.
• 2010: Ombudsman RI dibentuk, dengan 5 Perwakilan.
• 2017: Terbentuk Perwakilan Ombudsman di 34 Provinsi (vertikal)
PASAL 1 ANGKA 1 UU NO. 37/2008
Ombudsman adalah lembaga negara yang mempunyai
kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik
baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan
pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh Badan
Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan
Hukum Milik Negara serta badan swasta atau perseorangan
yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik
tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari
anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran
pendapat-an dan belanja daerah.
B. Pengertian Disabilitas
Penyandang disabilitas adalah setiap orang
yang mengalami keterbatasn fisik, intelektual, mental
atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam
berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami
hambatan dan kesulitasn untuk berpartisipasi secara
penuh dan efektif dengan warga negara lainya
berdasarkan kesamaan hak.
C. Dasar Hukum Perlindungan Disabilitas
1. UU Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas
2. PP Nomor 52 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial bagi Penyandang Disabilitas,
3. PP Nomor 70 Tahun 2019 Tentang Perencanaan,
Penyelenggaraan, dan Evaluasi terhadap Penghormatan, Pelind
ungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas.
4. PP Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Akomodasi yang Layak Bagi
Peserta Didik Penyandang Disabilitas.
5. PP Nomor 39 Tahun 2020 Tentang Akomodasi yang Layak untuk
Penyandang Disabilitas dalam Proses Peradilan.
C. Dasar Hukum Perlindungan Disabilitas
6. PP Nomor 42 Tahun 2020 Tentang Aksesibilitas Terhadap
Permukiman, Pelayanan Publik, dan Pelindungan dari Bencana
bagi Penyandang Disabilitas.
7. PP Nomor 60 Tahun 2020 Tentang Unit Layanan Disabilitas
Bidang Ketenagakerjaan.
8. Perpres Nomor 67 Tahun 2020 Tentang Syarat dan Tata Cara
Pemberian Penghargaan dan Penghormatan, Pelindungan, dan
Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas.
9. Perpres Nomor 68 Tahun 2020 Tentang Komisi Nasional
Disabilitas.
10. Perpres Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Pengesahan Traktat
Marrakesh untuk Fasilitasi Akses atas Ciptaan yang Dipublikasi
bagi Penyandang Disabilitas Netra, Gangguan Penglihatan, atau
Disabilitas dalam Membaca Karya Cetak
Hidup
7
Bebas dari Stigma
Privasi
Keadilan dan Perlindungan Hukum
Pendidikan
Pekerjaan, Kewirausahaan dan Koperasi
D. Hak Dasar Disabilitas
Kesehatan
Politik
Contoh Pelayanan Disabilitas Mental (ODGJ)
⁻ Ruang perawatan atau rehabilitasu umumnya masih berupa teralis
besi dan mayoritas aktivitas (termasuk aktivitas pribadi-mandi, bua
ng air, dll) dilakukan didalam ruang tsb.
⁻ Kebersihan ruang rawat/teralis belum terjamin.
⁻ Terdapat over-capacity.
⁻ Belum ada “Standar Pelayanan” penanganan warga binaan.
⁻ Pengobatan/ Tenaga Medis belum secara intensif tersedia.
⁺ Telah ada pemisahan antara laki-laki/perempuan, ODGJ berat/ringan.
⁺ Pemisahan “socio treatment (ODGJ bisa berbaur diluar sel) dengan
“medication treatment”.
⁺ Fasilitas makan 3x sehari, tempat tidur dan perlengkapan,
pemeliharaan fisik dan kesehatan, pemriksaan berkala oleh dokter,
pemberian obat-obatan.
⁺ Bimbingan fisik, mental, sosial, religi, pelatih keterampilan dan
resosialisasi
⁺ Kegiatan outing, rekreasi, olahraga, dll.
⁺ Terdapat pelayanan Daycare (berada didalam panti), Homecare (diluar
panti), Tim Reaksi Cepat (ODG dilingkungan masyarakat)
Contoh Advokasi Ombudsman terhadap Disabilitas
1. Penetapan kuota CPNS 2018 bagi disabilitas dan hak
disabilitas untuk dapat melamar pada formasi umum;
2. Advokasi kasus Drg. Romi Syupfa Ismael dalam
penerimaan CPNS Kab. Solok Selatan tahun 2019;
3. Supervisi terhadap pelayanan Balai Rehabilitas Sosial
bagi disabilitas (Palamartha Sukabumi, Galuh Bekasi,
Wyataguna Bandung, dsb);
4. Advokasi pemasungan, penyiksaan dan penyekapan
kaum disabilitas yang dilakukan oleh pihak tidak
bertanggungjawab (pesantren, LKS, keluarga dll)
E. Problem Pemenuhan Hak Disabilitas
1. Penerimaan CPNS dan Pegawai BUMN belum memenuhi
kuota 2% bagi disabilitas;
2. Terbatasnya fasilitas dan akses pendidikan inklusi;
3. Tidak tersedianya sarana publik yang ramah disabilitas
(Transportasi, Perkantoran, dll);
4. Penegakan hukum yang masih lemah dalam pelaksanaan
peraturan tentang disabilitas;
5. Minimnya kesadaran pejabat pemerintah (pusat dan daerah)
dan publik tentang perlakuan ramah disabilitas;
6. Data disabilitas yang tumpang tindih (Kemsos, Kemkes, dll)
7. Program rehabilitasi dan pendampingan sosial belum
merata;
8. Pemerintah pusat dan daerah tidak sinkron dalam program
rehabilitasi, pemberdayaan dan perlindungan kpd disabilitas
Sejak tahun 2013, Ombudsman RI melaksanakan Survei Kepatuhan yang bertujuan untuk
mendorong Instansi Penyelenggaraan Pelayanan Publik menjalankan amanat dalam Undang-
undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Terdapat indikator yang digunakan
dalam mengukur kepatuhan Instansi Penyelenggara terhadap standar pelayanan publik di
dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Termasuk di dalamnya
adalah penyelenggaraan pelayanan publik bagi masyarakat berkebutuhan khusus, salah
satunya tentunya kelompok Penyandang Disabilitas.
F. Survei Kepatuhan ORI
76.86%
67.79%
64.60%
44.91% 43.88%
Kementerian Lembaga Negara Pemerintah Provinsi Pemerintah Kabupaten Pemerintah Kota
Ketersediaan Layanan Khusus Bagi Pengguna Berkebutuhan Khusus
Berdasarkan hasil Survei Ombudsman, dapat disimpulkan bahwa penyelenggara
pelayanan publik di Indonesia belum memberikan pelayanan kepada Penyandang
Disabilitas sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik. Tentu hal ini merupakan pekerjaan rumah bagi Pemerintah Indonesia untuk
mendorong penyelenggara layanan lebih peka terhadap pemberian pelayanan bagi
Penyandang Disabilitas.
Hasil survei tersebut ditegaskan pula oleh Dwiyanto, 2010 bahwa kemampuan birokrasi
untuk menerjemahkan pelayanan terkadang masih minin, karena selama ini birokrasi
hanya menerjemahkan bahwa layanan yang wajib diberikan kepada masyarakat adalah
yang bersifat standar dan umum. Akibatnya mereka tidak akan bisa responsive
memenuhi pelayanan publik bagi masyarakat berkebutuhan khusus.
Untuk itu, diperlukan pemahaman yang sama oleh penyelenggara pelayanan publik
tentang kedudukan Penyandang Disabilitas dalam pelayanan publik dengan
menggunakan pendekatan inklusif bagi Penyandang Disabilitas dalam pelayanan publik
di Indonesia.
G. Harapan Ombudsman
• Agar Kementerian Sosial dan pihak berwenang lainnya untuk
mempunyai data terpadu penyandang disabilitas secara nasional;
• Aksesibilitas pendidikan inklusi agar dipersiapkan dan diberikan secara
merata;
• Dipenuhinya hak kuota 2% bagi disabilitas diberikan dalam penerimaan
CPNS dan pegawai BUMN, BUMD dan swasta;
• Pelayanan rehabilitasi dan pemberdayaan perlu diperbanyak dan merata
di seluruh Indonesia;
• Kemensos melakukan pengawasan dan pemberdayaan terdapat semua
Balai Rehabilitasi, Panti dan LKS (Lembaga Kesejahteraan Sosial) agar t
erstandar dalam pelayanan dan program;
• Pemenuhan hak disabilitas dan pelayanan kesejahteraan sosialnya agar
disosialisasikan secara massif agar dipatuhi dan dilaksanakan;
H. Penutup
Ombudsman RI akan melakukan pengawasan dalam proses
pendataan, program rehabilitasi dan pemenuhan hak dasar
disabilitas lainnya dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu:
1. Kesiapan pemerintah dalam pelaksanaan peraturan perundang-
undangan terkait hak disabilitas;
2. Penegakan hukum terhadap pelaku pelanggaran regulasi terkait
disabilitas;
3. Penyelenggaraan pelayanan publik yang ramah dan
terpenuhinya hak terhadap disabilitas;
4. Program pemerintah terkait pendidikan inklusi dan
pemberdayaan keterampilan kelompok disabilitas.
3.Disabilitas - Oke-dikonversi (1).pdf

More Related Content

Similar to 3.Disabilitas - Oke-dikonversi (1).pdf

Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdf
Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdfOptimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdf
Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdf
GeryToya
 
Hambatan proses perlindungan sosial
Hambatan proses perlindungan sosialHambatan proses perlindungan sosial
Hambatan proses perlindungan sosial
Muhammad Apri
 
perda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemis
perda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemisperda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemis
perda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemis
fionarazqa
 
Policy Paper: Aksesibilitas dan Kesetaraan dalam Pelayanan Publik
Policy Paper: Aksesibilitas dan Kesetaraan dalam Pelayanan PublikPolicy Paper: Aksesibilitas dan Kesetaraan dalam Pelayanan Publik
Policy Paper: Aksesibilitas dan Kesetaraan dalam Pelayanan Publik
Rokhmad Munawir
 
Konsepsi pelayanan prima paramedis padang panjang
Konsepsi pelayanan prima paramedis padang panjangKonsepsi pelayanan prima paramedis padang panjang
Konsepsi pelayanan prima paramedis padang panjang
edisofyan04
 
Perdamaian_nir-kekerasan.pptx
Perdamaian_nir-kekerasan.pptxPerdamaian_nir-kekerasan.pptx
Perdamaian_nir-kekerasan.pptx
SitiFarida22
 
Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010
IdnJournal
 
2480-7198-1-PB.pdf
2480-7198-1-PB.pdf2480-7198-1-PB.pdf
2480-7198-1-PB.pdf
RahmatR8
 
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan SosialTentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
Lukman Priasmoro
 
Pelayanan publik
Pelayanan publikPelayanan publik
Pelayanan publik
Indah Verjayanti
 
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
Pekerja Sosial Masyarakat
 
Draf panduan desa ramah anak provinsi jawa tengah final (1)
Draf panduan desa ramah anak provinsi jawa tengah final (1)Draf panduan desa ramah anak provinsi jawa tengah final (1)
Draf panduan desa ramah anak provinsi jawa tengah final (1)
verdalena
 
Draf panduan desa ramah anak provinsi jawa tengah final (1)
Draf panduan desa ramah anak provinsi jawa tengah final (1)Draf panduan desa ramah anak provinsi jawa tengah final (1)
Draf panduan desa ramah anak provinsi jawa tengah final (1)
verdalena
 
MATERI KABID ASTON- 24 SD 27 APRIL 2012.ppt
MATERI KABID ASTON- 24 SD 27 APRIL 2012.pptMATERI KABID ASTON- 24 SD 27 APRIL 2012.ppt
MATERI KABID ASTON- 24 SD 27 APRIL 2012.ppt
fidel377036
 
Berorientasi pelayanan-1.pptx
Berorientasi pelayanan-1.pptxBerorientasi pelayanan-1.pptx
Berorientasi pelayanan-1.pptx
RivaldiLimbanadi
 
Pekerja Sosial
Pekerja SosialPekerja Sosial
Pekerja Sosial
Lestari Moerdijat
 
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - Pekerjaan
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - PekerjaanHak hak dasar penyandang disabilitas mental - Pekerjaan
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - Pekerjaan
Bagus Utomo
 
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendengPelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 

Similar to 3.Disabilitas - Oke-dikonversi (1).pdf (20)

Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdf
Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdfOptimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdf
Optimalisasi program perlindungan jaminan social bagi lansia dan disabilitas.pdf
 
Hambatan proses perlindungan sosial
Hambatan proses perlindungan sosialHambatan proses perlindungan sosial
Hambatan proses perlindungan sosial
 
perda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemis
perda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemisperda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemis
perda nomor 4 tahun 2013 ttg pembinaan anak jalanan, gelandangan dan pengemis
 
Policy Paper: Aksesibilitas dan Kesetaraan dalam Pelayanan Publik
Policy Paper: Aksesibilitas dan Kesetaraan dalam Pelayanan PublikPolicy Paper: Aksesibilitas dan Kesetaraan dalam Pelayanan Publik
Policy Paper: Aksesibilitas dan Kesetaraan dalam Pelayanan Publik
 
Konsepsi pelayanan prima paramedis padang panjang
Konsepsi pelayanan prima paramedis padang panjangKonsepsi pelayanan prima paramedis padang panjang
Konsepsi pelayanan prima paramedis padang panjang
 
Perdamaian_nir-kekerasan.pptx
Perdamaian_nir-kekerasan.pptxPerdamaian_nir-kekerasan.pptx
Perdamaian_nir-kekerasan.pptx
 
Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010
 
2480-7198-1-PB.pdf
2480-7198-1-PB.pdf2480-7198-1-PB.pdf
2480-7198-1-PB.pdf
 
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan SosialTentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
 
Pelayanan publik
Pelayanan publikPelayanan publik
Pelayanan publik
 
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
 
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
 
Draf panduan desa ramah anak provinsi jawa tengah final (1)
Draf panduan desa ramah anak provinsi jawa tengah final (1)Draf panduan desa ramah anak provinsi jawa tengah final (1)
Draf panduan desa ramah anak provinsi jawa tengah final (1)
 
Draf panduan desa ramah anak provinsi jawa tengah final (1)
Draf panduan desa ramah anak provinsi jawa tengah final (1)Draf panduan desa ramah anak provinsi jawa tengah final (1)
Draf panduan desa ramah anak provinsi jawa tengah final (1)
 
MATERI KABID ASTON- 24 SD 27 APRIL 2012.ppt
MATERI KABID ASTON- 24 SD 27 APRIL 2012.pptMATERI KABID ASTON- 24 SD 27 APRIL 2012.ppt
MATERI KABID ASTON- 24 SD 27 APRIL 2012.ppt
 
1 hk09645
1 hk096451 hk09645
1 hk09645
 
Berorientasi pelayanan-1.pptx
Berorientasi pelayanan-1.pptxBerorientasi pelayanan-1.pptx
Berorientasi pelayanan-1.pptx
 
Pekerja Sosial
Pekerja SosialPekerja Sosial
Pekerja Sosial
 
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - Pekerjaan
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - PekerjaanHak hak dasar penyandang disabilitas mental - Pekerjaan
Hak hak dasar penyandang disabilitas mental - Pekerjaan
 
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendengPelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
 

Recently uploaded

farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 

Recently uploaded (20)

farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 

3.Disabilitas - Oke-dikonversi (1).pdf

  • 1. Disabilitas dan Hak Pelayanan Publik Hery Susanto Anggota Ombudsman RI Jakarta, 27 Mei 2021
  • 2. A. Tentang Ombudsman RI • 2000: didirikan Komisi Ombudsman Nasional (KON) melalui Keputusan Presiden No. 44/200 Tentang Komisi Ombudsman Nasi onal oleh Presiden Abdurahman Wahid, beranggotakan 9 orang. Bertugas mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik oleh pme rintah. • 2008: UU No. 37/2008 Tentang Ombudsman Republik Indonesia disahkan. Ombudsman RI adalah lembaga negara yang berfungsi mengawasi pelayanan publik. • 2010: Ombudsman RI dibentuk, dengan 5 Perwakilan. • 2017: Terbentuk Perwakilan Ombudsman di 34 Provinsi (vertikal)
  • 3. PASAL 1 ANGKA 1 UU NO. 37/2008 Ombudsman adalah lembaga negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan Hukum Milik Negara serta badan swasta atau perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapat-an dan belanja daerah.
  • 4. B. Pengertian Disabilitas Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasn fisik, intelektual, mental atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitasn untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainya berdasarkan kesamaan hak.
  • 5. C. Dasar Hukum Perlindungan Disabilitas 1. UU Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas 2. PP Nomor 52 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi Penyandang Disabilitas, 3. PP Nomor 70 Tahun 2019 Tentang Perencanaan, Penyelenggaraan, dan Evaluasi terhadap Penghormatan, Pelind ungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas. 4. PP Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Akomodasi yang Layak Bagi Peserta Didik Penyandang Disabilitas. 5. PP Nomor 39 Tahun 2020 Tentang Akomodasi yang Layak untuk Penyandang Disabilitas dalam Proses Peradilan.
  • 6. C. Dasar Hukum Perlindungan Disabilitas 6. PP Nomor 42 Tahun 2020 Tentang Aksesibilitas Terhadap Permukiman, Pelayanan Publik, dan Pelindungan dari Bencana bagi Penyandang Disabilitas. 7. PP Nomor 60 Tahun 2020 Tentang Unit Layanan Disabilitas Bidang Ketenagakerjaan. 8. Perpres Nomor 67 Tahun 2020 Tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Penghargaan dan Penghormatan, Pelindungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas. 9. Perpres Nomor 68 Tahun 2020 Tentang Komisi Nasional Disabilitas. 10. Perpres Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Pengesahan Traktat Marrakesh untuk Fasilitasi Akses atas Ciptaan yang Dipublikasi bagi Penyandang Disabilitas Netra, Gangguan Penglihatan, atau Disabilitas dalam Membaca Karya Cetak
  • 7. Hidup 7 Bebas dari Stigma Privasi Keadilan dan Perlindungan Hukum Pendidikan Pekerjaan, Kewirausahaan dan Koperasi D. Hak Dasar Disabilitas Kesehatan Politik
  • 8. Contoh Pelayanan Disabilitas Mental (ODGJ) ⁻ Ruang perawatan atau rehabilitasu umumnya masih berupa teralis besi dan mayoritas aktivitas (termasuk aktivitas pribadi-mandi, bua ng air, dll) dilakukan didalam ruang tsb. ⁻ Kebersihan ruang rawat/teralis belum terjamin. ⁻ Terdapat over-capacity. ⁻ Belum ada “Standar Pelayanan” penanganan warga binaan. ⁻ Pengobatan/ Tenaga Medis belum secara intensif tersedia. ⁺ Telah ada pemisahan antara laki-laki/perempuan, ODGJ berat/ringan. ⁺ Pemisahan “socio treatment (ODGJ bisa berbaur diluar sel) dengan “medication treatment”. ⁺ Fasilitas makan 3x sehari, tempat tidur dan perlengkapan, pemeliharaan fisik dan kesehatan, pemriksaan berkala oleh dokter, pemberian obat-obatan. ⁺ Bimbingan fisik, mental, sosial, religi, pelatih keterampilan dan resosialisasi ⁺ Kegiatan outing, rekreasi, olahraga, dll. ⁺ Terdapat pelayanan Daycare (berada didalam panti), Homecare (diluar panti), Tim Reaksi Cepat (ODG dilingkungan masyarakat)
  • 9. Contoh Advokasi Ombudsman terhadap Disabilitas 1. Penetapan kuota CPNS 2018 bagi disabilitas dan hak disabilitas untuk dapat melamar pada formasi umum; 2. Advokasi kasus Drg. Romi Syupfa Ismael dalam penerimaan CPNS Kab. Solok Selatan tahun 2019; 3. Supervisi terhadap pelayanan Balai Rehabilitas Sosial bagi disabilitas (Palamartha Sukabumi, Galuh Bekasi, Wyataguna Bandung, dsb); 4. Advokasi pemasungan, penyiksaan dan penyekapan kaum disabilitas yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggungjawab (pesantren, LKS, keluarga dll)
  • 10. E. Problem Pemenuhan Hak Disabilitas 1. Penerimaan CPNS dan Pegawai BUMN belum memenuhi kuota 2% bagi disabilitas; 2. Terbatasnya fasilitas dan akses pendidikan inklusi; 3. Tidak tersedianya sarana publik yang ramah disabilitas (Transportasi, Perkantoran, dll); 4. Penegakan hukum yang masih lemah dalam pelaksanaan peraturan tentang disabilitas; 5. Minimnya kesadaran pejabat pemerintah (pusat dan daerah) dan publik tentang perlakuan ramah disabilitas; 6. Data disabilitas yang tumpang tindih (Kemsos, Kemkes, dll) 7. Program rehabilitasi dan pendampingan sosial belum merata; 8. Pemerintah pusat dan daerah tidak sinkron dalam program rehabilitasi, pemberdayaan dan perlindungan kpd disabilitas
  • 11. Sejak tahun 2013, Ombudsman RI melaksanakan Survei Kepatuhan yang bertujuan untuk mendorong Instansi Penyelenggaraan Pelayanan Publik menjalankan amanat dalam Undang- undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Terdapat indikator yang digunakan dalam mengukur kepatuhan Instansi Penyelenggara terhadap standar pelayanan publik di dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Termasuk di dalamnya adalah penyelenggaraan pelayanan publik bagi masyarakat berkebutuhan khusus, salah satunya tentunya kelompok Penyandang Disabilitas. F. Survei Kepatuhan ORI 76.86% 67.79% 64.60% 44.91% 43.88% Kementerian Lembaga Negara Pemerintah Provinsi Pemerintah Kabupaten Pemerintah Kota Ketersediaan Layanan Khusus Bagi Pengguna Berkebutuhan Khusus
  • 12. Berdasarkan hasil Survei Ombudsman, dapat disimpulkan bahwa penyelenggara pelayanan publik di Indonesia belum memberikan pelayanan kepada Penyandang Disabilitas sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Tentu hal ini merupakan pekerjaan rumah bagi Pemerintah Indonesia untuk mendorong penyelenggara layanan lebih peka terhadap pemberian pelayanan bagi Penyandang Disabilitas. Hasil survei tersebut ditegaskan pula oleh Dwiyanto, 2010 bahwa kemampuan birokrasi untuk menerjemahkan pelayanan terkadang masih minin, karena selama ini birokrasi hanya menerjemahkan bahwa layanan yang wajib diberikan kepada masyarakat adalah yang bersifat standar dan umum. Akibatnya mereka tidak akan bisa responsive memenuhi pelayanan publik bagi masyarakat berkebutuhan khusus. Untuk itu, diperlukan pemahaman yang sama oleh penyelenggara pelayanan publik tentang kedudukan Penyandang Disabilitas dalam pelayanan publik dengan menggunakan pendekatan inklusif bagi Penyandang Disabilitas dalam pelayanan publik di Indonesia.
  • 13. G. Harapan Ombudsman • Agar Kementerian Sosial dan pihak berwenang lainnya untuk mempunyai data terpadu penyandang disabilitas secara nasional; • Aksesibilitas pendidikan inklusi agar dipersiapkan dan diberikan secara merata; • Dipenuhinya hak kuota 2% bagi disabilitas diberikan dalam penerimaan CPNS dan pegawai BUMN, BUMD dan swasta; • Pelayanan rehabilitasi dan pemberdayaan perlu diperbanyak dan merata di seluruh Indonesia; • Kemensos melakukan pengawasan dan pemberdayaan terdapat semua Balai Rehabilitasi, Panti dan LKS (Lembaga Kesejahteraan Sosial) agar t erstandar dalam pelayanan dan program; • Pemenuhan hak disabilitas dan pelayanan kesejahteraan sosialnya agar disosialisasikan secara massif agar dipatuhi dan dilaksanakan;
  • 14. H. Penutup Ombudsman RI akan melakukan pengawasan dalam proses pendataan, program rehabilitasi dan pemenuhan hak dasar disabilitas lainnya dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu: 1. Kesiapan pemerintah dalam pelaksanaan peraturan perundang- undangan terkait hak disabilitas; 2. Penegakan hukum terhadap pelaku pelanggaran regulasi terkait disabilitas; 3. Penyelenggaraan pelayanan publik yang ramah dan terpenuhinya hak terhadap disabilitas; 4. Program pemerintah terkait pendidikan inklusi dan pemberdayaan keterampilan kelompok disabilitas.