Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan jenis-jenis produk serta layanan industri MICE (Meetings, Incentives, Conventions and Exhibitions). Produk MICE meliputi meeting, incentive, conference, dan exhibition. Sedangkan layanan industri MICE mencakup penetapan lokasi dan ruang, perlengkapan fasilitas, penanganan transportasi, pelayanan makanan dan minuman, serta akomodasi.
Standar Kompetensi SDM Bidang Biro Perjalanan WisataNoersal Samad
STANDAR KOMPETENSI SDM BIDANG BIRO PERJALANAN WISATA
A. Pemahaman Umum (Common Core)
01. Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan
02. Bekerja dalam Lingkungan Sosial yang Berbeda
03. Mengikuti Prosedur Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan di Tempat Kerja
Standar Kompetensi SDM Bidang Biro Perjalanan WisataNoersal Samad
STANDAR KOMPETENSI SDM BIDANG BIRO PERJALANAN WISATA
A. Pemahaman Umum (Common Core)
01. Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan
02. Bekerja dalam Lingkungan Sosial yang Berbeda
03. Mengikuti Prosedur Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan di Tempat Kerja
Perubahan teknologi dan globalisasi menyebabkan terjadinya disrupsi atau gangguan pada sektor pariwisata yang membutuhkan pendidikan tinggi berbasis teknologi.
Paparan ini menyajikan landasan perlunya pengembangan pendidikan tinggi pariwisata berbasis teknologi dan inovasi dalam Era Pariwisata 4.0.
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran WisatawanAde Ela Pratiwi
Menjelaskan tentang motivasi tujuan perjalanan, jenis-jenis wisatawan , karakteristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan di suatu destinasi wisata
Project Guide / Tour Leader E_ learningNoersal Samad
Latar Belakang
Dalam rangka mengantisipasi era global, menghadapinya dan mempertahankan kedudukan Indonesia dalam bisnis pariwisata dan blantika perdagangan global, seyogianya kita aktif meningkatkan kualitas pelayanan pekerja pariwisata (SDM nya). Salah satu bidang pelayanan yang harus ditingkatkan adalah pengemban tugas sebagai Pimpinan Perjalanan Wisata (Tour Leader).
Untuk memperoleh Pimpinan perjalanan wisata (Tour Leader) yang berkualitas, yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang kompeten, perlu didukung dengan adanya sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan. Salah satu komponen yang harus ada dalam sistem pendidikan dan pelatihan nasional, adalah adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, yang dikembangkan dari kebutuhan dunia usaha di bidang pariwisata maupun kebudayaan.
Banyak Biro Perjalanan Wisata di Provinsi Jawa Tengah yang telah membuat paket wisata dan mendistribusikannya melalui berbagai media. Tak bisa dipungkiri, hanya beberapa Biro Perjalanan Wisata yang berhasil menjual ke pasar domestik maupun internasional dan mengoperasikan paket wisata tersebut secara profesional.
Perubahan teknologi dan globalisasi menyebabkan terjadinya disrupsi atau gangguan pada sektor pariwisata yang membutuhkan pendidikan tinggi berbasis teknologi.
Paparan ini menyajikan landasan perlunya pengembangan pendidikan tinggi pariwisata berbasis teknologi dan inovasi dalam Era Pariwisata 4.0.
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran WisatawanAde Ela Pratiwi
Menjelaskan tentang motivasi tujuan perjalanan, jenis-jenis wisatawan , karakteristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan di suatu destinasi wisata
Project Guide / Tour Leader E_ learningNoersal Samad
Latar Belakang
Dalam rangka mengantisipasi era global, menghadapinya dan mempertahankan kedudukan Indonesia dalam bisnis pariwisata dan blantika perdagangan global, seyogianya kita aktif meningkatkan kualitas pelayanan pekerja pariwisata (SDM nya). Salah satu bidang pelayanan yang harus ditingkatkan adalah pengemban tugas sebagai Pimpinan Perjalanan Wisata (Tour Leader).
Untuk memperoleh Pimpinan perjalanan wisata (Tour Leader) yang berkualitas, yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang kompeten, perlu didukung dengan adanya sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan. Salah satu komponen yang harus ada dalam sistem pendidikan dan pelatihan nasional, adalah adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, yang dikembangkan dari kebutuhan dunia usaha di bidang pariwisata maupun kebudayaan.
Banyak Biro Perjalanan Wisata di Provinsi Jawa Tengah yang telah membuat paket wisata dan mendistribusikannya melalui berbagai media. Tak bisa dipungkiri, hanya beberapa Biro Perjalanan Wisata yang berhasil menjual ke pasar domestik maupun internasional dan mengoperasikan paket wisata tersebut secara profesional.
Pemasaran adalah aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen. Definisi lain menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu/kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Pema-saran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah nilai produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut.
Kegiatan-kegiatan dalam usaha pemasaran tidak hanya kegiatan memindahkan barang /jasa dari tangan produsen ke tangan kon-sumen saja dengan sistem penjualan, tetapi banyak kegiatan lain yang juga dijalankan dalam kegiatan pemasaran. Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi pemasaran. Apabila pemasar melaku-kan pekerjaan dengan baik untuk mengidentifikasi kebutuhan konsu-men, mengembangkan produk dan menetapkan harga yang tepat, mendistribusikan dan mempromosikannya secara efektif, maka akan sangat mudah menjual barang-barang tersebut. Konsep-konsep inti pemasaran dapat ditunjukkan dalam gambar pada halaman mendatang.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
3.1 4.1 mice
1. Kelompok 1 MICE
3.1 Menganalisis informasi produk dan layanan industri MICE
4.1 Mengakses informasi produk dan layanan industri MICE
2. Pengertian MICE
Mice diartikan sebagai wisata konvensi, dengan batasan :
usaha jasa konvensi, perjalanan insentif, dan pameran merupakan usaha
dengan kegiatan memberi jasa pelayanan bagi suatu pertemuan
sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendikiawan dsb) untuk
membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama.
Atau bisa juga diartikan sebagai suatu kegiatan kepariwisataan yang
aktifitasnya merupakan perpaduan antara leisure dan business, biasanya
melibatkan sekelompok orang secara bersama-sama, rangkaian
kegiatannya dalam bentuk meetings, incentive travels, conventions,
congresses, conference dan exhibition.
3. A. Informasi produk MICE
1.Meeting
Meeting adalah istilah bahasa inggris yang berarti rapat, pertemuan atau
persidangan. Meeting merupakan suatu kegiatan yang termasuk di dalam MICE.
Meeting Suatu pertemuan atau persidangan yang diselenggarakan oleh
kelompok orang yang tergabung dalam asosiasi, perkumpulan atau perserikatan
dengan tujuan mengembangkan profesionalisme, peningkatan sumber daya
manusia, menggalang kerja sama anggota dan pengurus, menyebarluaskan
informasi terbaru, publikasi, hubungan kemasyarakatan.
Meeting adalah suatu kegiatan kepariwisataan yang aktifitasnya merupakan
perpaduan antara leisure dan business, biasanya melibatkan orang secara
bersama-sama
4. 2. Incentive
Incentive merupakan suatu kegiatan perjalanan yang
diselenggarakan oleh suatu perusahaan untuk para karyawan
dan mitra usaha sebagai imbalan penghargaan atas prestasi
mereka dalam kaitan penyelenggaraan konvensi yang
membahas perkembangan kegiatan perusahaan yang
bersangkutan.
Family gathering termasuk kedalam incentive
5. 3. Conference
Conference atau konferensi adalah suatu pertemuan yang
diselenggarakan terutama mengenai bentuk-bentuk tata karena,
adat atau kebiasaan yang berdasarkan mufakat umum, dua
perjanjian antara negara-negara para penguasa pemerintahan
atau perjanjian international mengenai topik tawanan perang
dan sebagainya.
Dalam prakteknya, arti meeting sama saja dengan conference,
maka secara teknis akronim mice sesungguhnya adalah istilah
yang memudahkan orang mengingatnya bahwa kegiatan-
kegiatan yang dimaksud sebagai perencanaan, pelaksanaan dan
penyelenggaraan sebuah meeting, incentive, conference dan
exhibition hakekatnya merupakan sarana yang sekaligus
adalah produk paket-paket wisata yang siap dipasarkan.
Kegiatan-kegiatan ini dalam industri pariwisata
dikelompokkan dalam sati kategori, yaitu mice.
6. 4. Exhibition
Exhibition berarti pameran, dalam kaitannya dengan industri
pariwisata, pameran termasuk dalam bisnis wisata
konvensi.Pameran merupakan suatu kegiatan untuk menyebar
luaskan informasi dan promosi yang ada hubungannya dengan
penyelenggaraan konvensi atau yang ada kaitannya dengan
pariwisata
exhibition adalah ajang pertemuan yang dihadiri secara
bersama-sama yang diadakan di suatu ruang pertemuan atau
ruang pameran hotel, dimana sekelompok produsen atau
pembeli lainnya dalam suatu pameran dengan segmentasi pasar
yang berbeda.
7. B. Layanan Industri MICE
1. Penetapan lokasi dan ruang MICE
a. Dalam penentuan terjadi 2 kemungkinan sebagai berikut :
- Pihak klien yang menetapkan dan mengkonfirmasikan lokasi
tempat penyelenggaraannya. Pihak perencana tidak meneruskan
proses lebih lanjut.
- Perencana mutlak menentukan lokasi dan tempat pertemuan,
misalnya menyelenggarakan suatu seminar atau workshop atau
konferensi.
b. Pertimbangan tempat penyelenggara secara geografis dengan
spread of the person attending : terlalu jauh dari tempat peserta,
kecuali khususnya seperti no.1b, peserta yang memerlukan sekali
seminar dan konferensi tersebut.
c. Pertimbangan dalam menentukan kondisi sekitar lokasi dimana
pertemuan akan digelar.
8. 2. Perlengkapan fasilitas MICE
Perlengkapan fasilitas dan pelayanan kesekretariatan dari
pertemuan atau konferensi amat beragam sehingga tidak ada
standar yang berlaku umum.Dalam menentukan perlengkapan
suatu pertemuan perlu memahami dengan seksama beberapa
hal berikut :
- Jenis pertemuan dan lamanya
- Jumlah peserta
- Jumlah ruangan yang dibutuhkan
- Jenis dan jumlah equipment yang diperlukan
- Bentuk pengaturan tempat duduk
- Akomodasi peserta mice
9. 3. Penanganan transportasi
Meeting planer atau PCO bertanggung jawab dalam
pengaturan transportasi bagi keseluruhan peserta MICE. ada
enam point dalam pengaturan transportasi yaitu :
- Transprtasi udara
- Airport shuttle service
- Multiple property shuttle
- VIP transportation
- Local tour
- Staff transportation.
10. 4. Pelayanan makanan dan minuman
Mengemukakan bahwa agar acara pertemuan atau konferensi
berjalan dengan lancar dan mengurangi complaint makanan
dan minuman. Seorang meeting manager perlu memeriksa
lokasi dan penempatan reguler food and beverage, room
service and banquet capabilities. Evaluasi kualitas makanan
dan minuman meliputi appearance and attractiveness,
cleanliness, dan jenis serta variasi makanan dan minuman
pada saat ramai (peak hours) untuk mengetahui ketersediaan
stok pelayanan dan keterampilan. Termasuk harga yang sesuai
dengan penawaran, di samping itu apakah perlu melakukan
pemesanan terlebih dahulu. Apakah restaurant tersebut
melayani permintaan khusus atau tambahan menyangkut lay
out dan jenis makanan dan minuman.
11. 5. Akomodasi
Berikut ini daftar penanganan akomodasi yang harus di
cek:
- Akomodasi sesuai harapan peserta
- Penginapan : Jumlah kamar, tipe kamar dan tempat tidur
- Kamar gratis untuk panitia atau komite : jumlah, tipe,
dan fasilitas yang harus dibayar
- Kamar khusus untuk organisasi dan tamu resmi :
jumlah, tipe, dan harga