¿Está pensando en iniciar un negocio en internet? O tal vez usted ya cuenta con un negocio, pero con el cual aun no tiene los resultados esperados. Los novatos dentro del marketing en internet a menudo se enfrentan a un problema común: Existe demasiada información y asesoramiento disponible en internet.
Mohon maaf atas kekurangan pada drise cetak edisi 56. Ada beberapa halaman yang salah cetak. Sebagai gantinya, bisa disimak berikut beberapa rubrik terb
Ruang Bicara Saya adalah beberapa opini yang ingin saya sampaikan akibat keresahan yang saya sering saya rasakan dan saya ingin membaginya dengan orang lain, sehingga saya bisa bertukar pikiran, ide, gagasan, atau informasi dari teman-teman yang lain.
¿Está pensando en iniciar un negocio en internet? O tal vez usted ya cuenta con un negocio, pero con el cual aun no tiene los resultados esperados. Los novatos dentro del marketing en internet a menudo se enfrentan a un problema común: Existe demasiada información y asesoramiento disponible en internet.
Mohon maaf atas kekurangan pada drise cetak edisi 56. Ada beberapa halaman yang salah cetak. Sebagai gantinya, bisa disimak berikut beberapa rubrik terb
Ruang Bicara Saya adalah beberapa opini yang ingin saya sampaikan akibat keresahan yang saya sering saya rasakan dan saya ingin membaginya dengan orang lain, sehingga saya bisa bertukar pikiran, ide, gagasan, atau informasi dari teman-teman yang lain.
Diambil dari naskah buku yang akan diterbitkan berjudul: Indonesian Youth Culture. Artikel ini merupakan sebuah pengantar dalam memahami perilaku anak muda di media sosial dan keterkaitannya dengan identitas serta kolektivisme
Similar to 2015 pemuda bekhianat-indonesia bangga (20)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaika Ya Rasulullah
2015, PEMUDA BERKHIANAT - INDONESIA BANGGA
2015 atau tulisanya—Dua Ribu Lima Belas. Minggu yang lalu, sekitar
bulan februari 2015, saya mengikuti sebuah acara diskusi. Di acara diskusi
tersebut pokok pembahasan adalah pasar bebas MEA 2015. Gencar sekali saya
fikir. Ibaratnya ini adalah proyek garapan besar yang mengaggumkan.
Dalam acara diskusi tersebut banyak sekali pembahasan tentang MEA.
Susulan-susulan materi terus berlanjut, dipaparkan bagaimana Indonesia
menyiapkan para pemuda untuk tahes menghadapi MEA ini. Segala upaya di
bentur-benturkan di pilih mana yang cocok dan tepat untuk di hadiahkan kepada
para pemuda. Satu lagi yang saya dapatkan dari acara diskusi, ternyata mulai
tahun 2015 ini bangsa Indonesia mendapatkan hadiah besar, apa itu? Katanya
Indonesia mengalami masa demografi, atau bisa dijabarkan dimana mayoritas
penduduk Indonesia adalah masa produktif dibanding lansia dan anak-anak.
Jika hal tersebut adalah suatu paradigma, tentu saja sangat luar biasa.
Banyak seminar yang mengangkat tema pemuda selalu membahas hal ini.
Pemuda adalah tenaga. Menengok ke belakang. pemberontakan 10 November di
Surabaya dipelopori oleh pemuda, Indonesia merdeka karena adanya pemuda
(Soekarno dan kawan-kawan), Muhammad Al-Fatih menaklukan kostantinopel
(Ibu Kota dunia saat itu) pada saat usia muda, dan Rasulullah suri tauladan kita
menyatukan bangsa juga saat muda. Sungguh luar biasa kan pemuda itu.
Kemungkinannya juga ada disini. Indonesia akan menjadi Negara Adi Kuasa
tahun 2015 ini InsyaAllah pelopornya adalah pemuda.
Tetapi , aneh memang. Sepertinya suasana di Indonesia ini tentrem-
tentrem saja. Kriminal ya terus lanjut, korupsi terus lanjut, ekonomi merosot,
orang miskin meningkat, perempuan perawan berkurang. Intinya gak ada tanda-
tanda kegencaran yang bakal terjadi. Pemuda juga santai-santai saja. Nongkrong
sana, nongkorng sini. Ngerjain tugas sampai begadang, pagi belum selesai
nyontek teman yang lain. Tugas baru saja dikumpulkan sudah ada tugas yang
siap-siap dikasihin lagi. Dimarahin dosen, suruh belajar. Belajar ditingkatin
sholat yang kelewatan. Sudah intinya hidup pemuda jaman 2015 ini cuma kayak
gitu gak lebih dan gak kurang.
Pemuda sama sekali tidak merespon bahwa saat ini Indonsia mengalami
demografi, bahkan sebagian juga tidak tau apa itu demografi. Saya tak tau ini apa
tetapi kelihatanya seiring dengan kemunduran jaman namun dikatakan sebagian
manusia adalah jaman modern ini, peran pemuda mulai bergeser. Seperti
matahari ada kalanya begeser sedikit ke barat dan ke timur. Tetapi jika setelah
bergeser ke barat matahari kembali lagi ke timur, yang kasus pemuda kali ini
setelah bergeser ya bergeser terus.
Peran pemuda melihat pada tahun 1800 yang sangat berperan sebagai (i)
Kontrol social, (ii) Power Of Change, (iii) Iron Stock dll itu, mulai tahun 2015
2. sudah berganti menjadi cabe-cabean dan terong-terongan. Pemuda hanya bisa
klontang klantung tidak jelas, intinya pemuda, anak-anak dan lansia tidak ada
bedanya.
Tidak tau nyatanya seperti apa, tetapi memang yang dirasakan. Pemuda
jaman 2015 ini di sibukkan dengan tugas, makin sibuk seorang pemuda (baca:
Mahasiswa) dengan tugas makin bangga dia, makin sering begadang ngerjain
tugas makin gagah itu pemuda. Sepertinya pemuda yang seperti itu tidak tahu
jika mereka tetap seperti itu nanti ketika lulus pendidikan maka mereka hanya
sebagai seorang buruh saja. Inget hari ini udah MEA men. Inget bagaimana
kondisi Indonesia sekarang, jalan diatas aspal saja terseok-seok.
Jika saya ungkapkan kali ini lebih lucu. Ada trend tersendiri dari sosok
pemuda di negeri tercinta Indonesia ini. Pemuda di kampus atau mahasiswa
sekarang memiliki kebudayaan baru. Memang tidak terasa tetapi jika itu sebuah
garis maka ketebalan peran mahsiswa akan terlihat sangat mencolok. Mungkin
disini banyak yang mengetahui apa itu Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM).
PKM adalah sebuah program dari Dikti sebagai sarana pengembangan
kreativitas untuk mahasiswa. Saya juga kurang tahu kapan awal PKM ini mulai
dan saya juga tidak tahu apa yang melatar belakangi kegiatan PKM ini. Saya
hanya tahu Tri Darma Peguruan Tinggi,
1. Pendidikan,
2. Penelitian, dan
3. Pengambidan kepada Masyarakat
dan sementara ini saya akan menyorot poin ke-3--Pengabdian kepada
Masyarakat. Saya yakin mahasiswa dicetak untuk mengabdi kepada masyarakat,
saya juga yakin kenapa harus ada Tri Darma Perguruan Tinggi karena mengingat
peran pemuda yang begitu berpengaruh.
Dari situ saya menyimpukan bahwa PKM, tidak lain untuk
mengembangkan Tri Darma Perguruan Tinggi yang berujung pada pengabdian
kepada masyarakat. Tetapi nyatanya mengertilah pemerintahan Indonesia,
Bapak Meteri Riset, Penelitian dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, bahwa
mahasiswa-mahasiswa bangsa Indonesia sekarang sudah tak lagi
memperhatikan hal itu. Mahasiswa yang Indonesia banggakan itu sekarang
sudah mata duitan, dan perlu diketahui bahwa PKM adalah ajang pembelajaran
korupsi. Tak segan-segan mahasiswa mengajukan judul PKM yang harapanya
adalah mewujudkan Tri Darma Perguruan Tinggi tetapi malah sebagai ajang
pencaharian nafkah, mahasiswa sekarang kuliah bukan untuk cari ilmu tapi
mencari pekerjaan (kalau cari pekerjaan ke saya saja, lantai kotor banget belum
di pel). 99,999 % Mahasiswa indonesia tahun 2015 itu tidak seperti mahasiswa
tahun 1800 yang sebagai kontrol social, tetapi untuk sekedar menjadi buruh.
Kalau jaman dulu buruh identik dengan buruh tani, tapi tahun 2015 ini maka
buruh akan terjadi pada semua kegiatan dan jenis pekerjaan (di Indonesia).
Hari ini sudah MEA. Mahsaiswa hanya mengejar hadiah beasiswa setelah
judul PKM disetorkan, sungguh mengenaskan.
3. Saya sebenarnya tidak tahu, bagaimana yang sebenarnya, apa masalahnya
hingga begitu runyam. Saya sempat bertanya,
1. Apakah ini kebodohan mahasiswa hingga sekarang mencapai titik
rendahnya?
2. Apakah ini kebodohan system Indonesia sampai bisa menciptakan
lingkungan yang membuat negaranya hancur sendiri (seperti
boomerang)?
3. Apakah ini kebodohan pemerintah yang membuat system?
4. Apakah ini keterlenaan bangsa Indonesia?
5. Apakah ini karena bangsa Indonesia terlalu percaya dan selalu
ikut-ikutan bangsa kebarat-baratan?
6. Apakah ini azab Allah?
Saya tak tahu, pendapat manusia terlalu banyak, dan manusia terlalu
sombong dan pembangkang jika diingatkan. Jika kita mau sepakat, BIARKAN
MANUSIA SEPERTI INI, BIARKAN MANUSIA RUSAK, BIARKAN MANUSIA TIDAK
BISA BERFIKIR DAN MERUSAK DIRINYA SENDIRI BIARKAN INDONESIA YANG
DIBANGGA-BANGGAKAN ITU HANCUR OLEH PEMUDANYA SENDIRI. Tetapi jika
kita tak sepakat dan memilih yang lain dari pada itu, Indonesia akan senang
karena mereka para pemuda bangkit. AllahuA’lam
TA.Moslem-Tsiqah Billah