SlideShare a Scribd company logo
KELOMPOK 2
menjelaskan proses pembuatan bahan karet
NAMA NIM
AFRIZAL
ERIK WAHYUDI
FEBRI
NORMANSYAH
SUMARNI
PENGERTIAN BAHAN ISOLATOR
 Bahan isolator adalah bahan yang sukar atau tidak
dapat sama sekali menghantarkan aliran listrik yang
aktif. Sehingga untuk bahan isolator ini perlu
diperhatikan mengenai sifat-sifat dari bahan tersebut,
seperti sifat listrik, sifat mekanis, sifat termal ,
ketahanan terhadap bahan-bahan kimia dan lain-lain
 Salah satu bahan isolator yaitu karet.
Jenis karet
1. Karet alam
Sumber bahan baku industri karet berasal dari perkebunan karet baik Perkebunan
Rakyat (PR), Perkebunan Negara maupun Perkebunan Swasta. Pada perkebunan besar
negara maupun swasta, bahan baku yang dihasilkan (lateks) biasanya langsung diolah
di pabrik sendiri atau dikirim ke pabrik yang seinduk, sedangkan untuk prosesor yang
tidak memiliki kebun harus berusaha untuk mendapatkan bahan baku dari
perkebunan karet rakyat, baik melalui pembelian langsung ataupun melalui lelang
yang diadakan pada waktu-waktu tertentu.
2. Karet buatan(sintetis)
Karet buatan (sintetis) sebagian besar dibuat dengan mengandalkan bahan baku
minyak bumi. Pengembangan karet sintetis secara besar-besaran dilakukan sejak
zaman perang dunia II. Negara –negara industri maju merupakan pelopor
berkembangnya jenis-jenis karet sintetis. Sekarang banyak karet sintetis yang dikenal.
Biasanya tiap jenis memiliki sifat tersendiri yang khas. Ada jenis yang tahan terhadap
panas atau suhu tinggi, minyak, pengaruh udara, dan bahkan ada yang kedap air.
1. Karet alam
 Tanaman karet berasal dari bahasa latin yangbernama
Havea brasiliensis yang berasal dari Negara Brazil.
 Tanaman ini merupakan sumber utama bahan tanaman
karet alam dunia.
 Saat ini Asia menjadi sumber karet alami. Awalmulanya
karet hanya hidup di Amerika Selatan,namun sekarang
sudah berhasil dikembangkan diAsia Tenggara. Saat ini,
negara-negara Asiamenghasilkan 93% produksi karet
alam, yangterbesar adalah Thailand, diikuti oleh
Indonesia,dan Malaysia.
 BEBERAPA JENIS TANAMAN
YANG MENGHASIKAN KARET
SKEMA PENGOLAHAN
KARET MENTAH
A. Tahap-tahap proses pengolahan karet (karet
alam) mentah menjadi bahan baku
1. Penerimaan Lateks Kebun Tahap awal dalam
pengolahan karet sit asap adalah penerimaan lateks
kebun dari pohon karet yang telah disadap. Lateks
pada mangkuk sadap dikumpulkan dalam suatu
tempat kemudian disaring untuk memisahkan
kotoran serta bagian lateks yang telah mengalami
prakoagulasi.
2. Pengenceran Tujuan pengenceran adalah untuk
memudahkan penyaringan kotoran serta
menyeragamkan kadar karet kering sehingga cara
pengolahan dan mutunya dapat dijaga tetap, dengan
penambahan air pada pH air antara 5.8-8.0
3. Pembekuan Pembekuan lateks dilakukan di dalam bak
koagulasi dengan menambahkan zat koagulan yang
bersifat asam. Pada umunya digunakan larutan asam
format/asam semut atau asam asetat /asam cuka
dengan konsentrasi 1-2% ke dalam lateks dengan dosis
4 ml/kg karet kering. Pengadukan dilakukan dengan 6-
10 kali maju dan mundur secara perlahan untuk
mencegah terbentuknya gelembung udara yang dapat
mempegaruhi mutu sit yang dihasilkan. Proses
Pengolahan karet mentah
4. Penggilingan Penggilingan dilakuan setelah proses
pembekuan selesai.Hasil bekuan atau koagulum
digiling untuk mengeluarkan kandungan air,
mengeluarkan sebagian serum, membilas, membentuk
lembaran tipis dan memberi garis batikan pada
lembaran. Koagulum yang telah digiling kemudian
ditiriskan diruang terbuka dan terlindung dari sinar
matahari selama 1-2 jam.
5. Pengasapan Tujuan pengasapan adalah untuk
mengeringkan sit, memberi warna khas cokelat
dan menghambat pertumbuhan jamur pada
permukaan, asap yang dihasilkan dapat
menghambat pertumbuhan jamur pada
permukaan lembaran karet
6. Sortasi Proses sortasi dilakukan secara visual
berdasrkan warna, kotoran, gelembung udara,
jamur dan kehalusan gilingan yang mengacu pada
standard yang terdapat pada SNI 06-0001-1987.
Secara umum sit diklasifikasikan dalam mutu RSS
1, RSS 2, RSS 3, RSS 4, RSS 5 dan Cutting
7. Bahan baku
 Bahan baku tersebut dapat diolah menjadi bahan-bahan
jadi diantaranya
 Bahan perekat untuk kulit, karet dan sebagainya dapat
dibuat dari karet kasar dicampur dengan bensin atau
bensol.
 Karet kasar juga merupakan bahan untuk pembuatan
pita isolator (dibuat dari bahan katun, dicelupkan dalam
larutan karet kasar untuk memberi gaya perekat pada
pita tersebut.
 Pita isolator ini dapat dipakai untuk menyekat tempat
sambungan kawat, ujung kabel nadi dan batu mahkota,
serta dalam industri mobil. Dalam teknik listrik karet
sebagai isolator hantaran listrik, sepatu kabel, perkakas
pemasangan instakasi kistrik, dll.
B.Proses Pembuatan Bahan Karet(karet sintetis)
1. Polymerization
Polymerisasi ialah merupakan proses awal
dari pembuatan karet sintetik, pada tahap ini ada
tiga motode yang digunakan yaitu emulsion,
microemulsion, and suspension polymerization.
Proses ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
besar sekelas Du Pont, Dow, GE, Ausimont, Daikin
and Dyneon.
2. Isolation
Pada tahap ini, backbone polymers diisolasi,
dikeringkan, dan dibersihkan. Setelah tahap ini,
maka polimer tersebut sudah siap untuk diolah oleh
compounder
3. Compounding (mixing)
Tahap ini merupakan tahap yang paling
penting dalam menentukan sifat2 tambahan dari
suatu polimer/karet. Karena pada tahap inilah
compounder meracik resepnya untuk menghasilkan
bahan baku yang sesuai keinginannya/pesanan..
4. Extrusion/Forming/Premolding
Setelah selesai di mixing, maka material yang
masih berbentuk lembaran dibentuk lagi
menyerupai produk akhir supaya dapat dengan
mudah diproses pada molding nantinya. misalnya
untuk O-Ring, material tersebut dibentuk
menyerupai kabel panjang.
5. Molding
Proses inilah yang menentukan akan berbentuk
seperti apakah produk akhir. dengan kombinasi panas
dan tekanan yang sesuai, maka akan didapat produk
akhir yang sempurna.
6. Flash Removal
Setelah dari proses molding, biasanya pada produk
masih terdapat sisa-sisa material yang menempel, pada
tahap ini sisa-sisa tersebut dipisahkan sehingga didapat
produk akhir yang sesusai dengan cetakan.
7. Post Curing
Terkadang pada tahap molding tidak semua proses
kimia dapat terjadi dengan sempurna, sehingga untuk
menghabiskan sisa-sisanya dilakukan proses curing.
7. Finishing & Inspection
Setelah selesai diproses, maka produk akhir
hendaknya dibersihkan dan dilakukan pengetesan
apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak.
8. Cleaning
Semua proses telah selesai dan produk akhir
yang didapat telah sempurna, maka produk tersebut
dicuci bersih dari kotoran-kotoran yang mungkin
menempel pada proses produksi sebelumnya.
9. Packaging
Setelah produk akhir sudah bersih, dan siap
untuk dikirim/disimpan. sebaiknya dimasukan
kemasan agar tidak terkontaminasi dari lingkungan
luar.
SEKIAN TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Sieving
SievingSieving
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & laten
SepriSakatsila
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Muhammad Eko
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaAlen Pepa
 
Massa jenis zat cair
Massa jenis zat cairMassa jenis zat cair
Massa jenis zat cair
KLOTILDAJENIRITA
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
Mahammad Khadafi
 
Presentasi keramik
Presentasi keramikPresentasi keramik
Presentasi keramikAgam Real
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanAPRIL
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianFransiska Puteri
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikcecepisnandarsetiawan
 
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Basyrowi Arby
 
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriProses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Bonita Susimah
 
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyakSifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Virdha Rahma
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Ali Hasimi Pane
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamikaHabibur Rohman
 

What's hot (20)

Polimer
PolimerPolimer
Polimer
 
Sieving
SievingSieving
Sieving
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & laten
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
 
Process flow diagram pg
Process flow diagram pgProcess flow diagram pg
Process flow diagram pg
 
Massa jenis zat cair
Massa jenis zat cairMassa jenis zat cair
Massa jenis zat cair
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
Presentasi keramik
Presentasi keramikPresentasi keramik
Presentasi keramik
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
 
5. proses thermal
5. proses thermal5. proses thermal
5. proses thermal
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
 
Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)
 
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
 
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriProses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
 
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyakSifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika
 

Similar to 1.proses pembuatan bahan karet

Persentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetPersentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetHerry Mulyadie
 
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : KaretMakalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
Dewi Izza
 
Presentasi Karet
Presentasi KaretPresentasi Karet
Presentasi KaretAgam Real
 
Ipa 8 bab 4
Ipa 8 bab 4Ipa 8 bab 4
Ipa 8 bab 4
Syahrida Ferianti
 
Sifat bahan dan manfaatnya
Sifat bahan dan manfaatnyaSifat bahan dan manfaatnya
Sifat bahan dan manfaatnyamamadila
 
aplikasi semen
aplikasi semenaplikasi semen
aplikasi semen
annisaramadhani36
 
Industri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayuIndustri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayu
Jailani Ismail
 
Industri polimer
Industri polimerIndustri polimer
Industri polimer
Mariati Batma Apria silaban
 
Bahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrikBahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrikBenny Yusuf
 
393805998-Bahan-Isolasi-Mineral.pptx....
393805998-Bahan-Isolasi-Mineral.pptx....393805998-Bahan-Isolasi-Mineral.pptx....
393805998-Bahan-Isolasi-Mineral.pptx....
DamasFebratama
 
Makalah tentang plastik
Makalah tentang plastikMakalah tentang plastik
Makalah tentang plastikkurniapw
 
Indsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawitIndsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawit
Tjoetnyak Izzatie
 
Informasi seputar keramik
Informasi seputar keramikInformasi seputar keramik
Informasi seputar keramikAkang Akang
 
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
KurniaUtami8
 
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptxIPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
salmijulita1
 
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIATEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
harminto06
 
Studi Kasus PBI Limbah Cair
Studi Kasus PBI Limbah CairStudi Kasus PBI Limbah Cair
Studi Kasus PBI Limbah Cair
Nyak Nisa Ul Khairani
 
makalah Chemi-Mechanical pulping
makalah Chemi-Mechanical pulpingmakalah Chemi-Mechanical pulping
makalah Chemi-Mechanical pulpingFhyuzha MinhoOppa
 
Pembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapisPembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapis
Warnet Raha
 

Similar to 1.proses pembuatan bahan karet (20)

Persentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetPersentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karet
 
8. karet
8. karet8. karet
8. karet
 
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : KaretMakalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
Makalah Pengetahuan Bahan Teknik : Karet
 
Presentasi Karet
Presentasi KaretPresentasi Karet
Presentasi Karet
 
Ipa 8 bab 4
Ipa 8 bab 4Ipa 8 bab 4
Ipa 8 bab 4
 
Sifat bahan dan manfaatnya
Sifat bahan dan manfaatnyaSifat bahan dan manfaatnya
Sifat bahan dan manfaatnya
 
aplikasi semen
aplikasi semenaplikasi semen
aplikasi semen
 
Industri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayuIndustri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayu
 
Industri polimer
Industri polimerIndustri polimer
Industri polimer
 
Bahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrikBahan isolasi penghantar listrik
Bahan isolasi penghantar listrik
 
393805998-Bahan-Isolasi-Mineral.pptx....
393805998-Bahan-Isolasi-Mineral.pptx....393805998-Bahan-Isolasi-Mineral.pptx....
393805998-Bahan-Isolasi-Mineral.pptx....
 
Makalah tentang plastik
Makalah tentang plastikMakalah tentang plastik
Makalah tentang plastik
 
Indsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawitIndsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawit
 
Informasi seputar keramik
Informasi seputar keramikInformasi seputar keramik
Informasi seputar keramik
 
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
teknologi ramah lingkungan IPA Kelas 9 BAB 10
 
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptxIPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
IPA Kelas 9 teknologi ramah lingkungan.pptx
 
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIATEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
TEKNOLOGI RAMAH DENGAN LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
 
Studi Kasus PBI Limbah Cair
Studi Kasus PBI Limbah CairStudi Kasus PBI Limbah Cair
Studi Kasus PBI Limbah Cair
 
makalah Chemi-Mechanical pulping
makalah Chemi-Mechanical pulpingmakalah Chemi-Mechanical pulping
makalah Chemi-Mechanical pulping
 
Pembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapisPembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapis
 

Recently uploaded

Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptxSejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
LuhAriyani1
 
Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptxMateri kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
erlinahayati1
 
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamilEtikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
NurWana20
 
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docxKOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
sdpurbatua03
 
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
SobriCubi
 
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
Universitas Sriwijaya
 
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptxPermasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Zainul Akmal
 
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptxPPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
LuhAriyani1
 
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdftugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
JelitaMeizeraWellysy
 
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Universitas Sriwijaya
 
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
emalestari711
 
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Universitas Sriwijaya
 
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptxPPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
refandialim
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
NurHalifah34
 

Recently uploaded (14)

Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptxSejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
 
Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptxMateri kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
 
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamilEtikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
 
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docxKOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
 
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
 
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
 
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptxPermasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
 
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptxPPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
 
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdftugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
 
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
 
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
 
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
 
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptxPPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
 

1.proses pembuatan bahan karet

  • 1.
  • 2. KELOMPOK 2 menjelaskan proses pembuatan bahan karet NAMA NIM AFRIZAL ERIK WAHYUDI FEBRI NORMANSYAH SUMARNI
  • 3. PENGERTIAN BAHAN ISOLATOR  Bahan isolator adalah bahan yang sukar atau tidak dapat sama sekali menghantarkan aliran listrik yang aktif. Sehingga untuk bahan isolator ini perlu diperhatikan mengenai sifat-sifat dari bahan tersebut, seperti sifat listrik, sifat mekanis, sifat termal , ketahanan terhadap bahan-bahan kimia dan lain-lain  Salah satu bahan isolator yaitu karet.
  • 4. Jenis karet 1. Karet alam Sumber bahan baku industri karet berasal dari perkebunan karet baik Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Negara maupun Perkebunan Swasta. Pada perkebunan besar negara maupun swasta, bahan baku yang dihasilkan (lateks) biasanya langsung diolah di pabrik sendiri atau dikirim ke pabrik yang seinduk, sedangkan untuk prosesor yang tidak memiliki kebun harus berusaha untuk mendapatkan bahan baku dari perkebunan karet rakyat, baik melalui pembelian langsung ataupun melalui lelang yang diadakan pada waktu-waktu tertentu. 2. Karet buatan(sintetis) Karet buatan (sintetis) sebagian besar dibuat dengan mengandalkan bahan baku minyak bumi. Pengembangan karet sintetis secara besar-besaran dilakukan sejak zaman perang dunia II. Negara –negara industri maju merupakan pelopor berkembangnya jenis-jenis karet sintetis. Sekarang banyak karet sintetis yang dikenal. Biasanya tiap jenis memiliki sifat tersendiri yang khas. Ada jenis yang tahan terhadap panas atau suhu tinggi, minyak, pengaruh udara, dan bahkan ada yang kedap air.
  • 5. 1. Karet alam  Tanaman karet berasal dari bahasa latin yangbernama Havea brasiliensis yang berasal dari Negara Brazil.  Tanaman ini merupakan sumber utama bahan tanaman karet alam dunia.  Saat ini Asia menjadi sumber karet alami. Awalmulanya karet hanya hidup di Amerika Selatan,namun sekarang sudah berhasil dikembangkan diAsia Tenggara. Saat ini, negara-negara Asiamenghasilkan 93% produksi karet alam, yangterbesar adalah Thailand, diikuti oleh Indonesia,dan Malaysia.
  • 6.  BEBERAPA JENIS TANAMAN YANG MENGHASIKAN KARET
  • 8. A. Tahap-tahap proses pengolahan karet (karet alam) mentah menjadi bahan baku 1. Penerimaan Lateks Kebun Tahap awal dalam pengolahan karet sit asap adalah penerimaan lateks kebun dari pohon karet yang telah disadap. Lateks pada mangkuk sadap dikumpulkan dalam suatu tempat kemudian disaring untuk memisahkan kotoran serta bagian lateks yang telah mengalami prakoagulasi. 2. Pengenceran Tujuan pengenceran adalah untuk memudahkan penyaringan kotoran serta menyeragamkan kadar karet kering sehingga cara pengolahan dan mutunya dapat dijaga tetap, dengan penambahan air pada pH air antara 5.8-8.0
  • 9. 3. Pembekuan Pembekuan lateks dilakukan di dalam bak koagulasi dengan menambahkan zat koagulan yang bersifat asam. Pada umunya digunakan larutan asam format/asam semut atau asam asetat /asam cuka dengan konsentrasi 1-2% ke dalam lateks dengan dosis 4 ml/kg karet kering. Pengadukan dilakukan dengan 6- 10 kali maju dan mundur secara perlahan untuk mencegah terbentuknya gelembung udara yang dapat mempegaruhi mutu sit yang dihasilkan. Proses Pengolahan karet mentah 4. Penggilingan Penggilingan dilakuan setelah proses pembekuan selesai.Hasil bekuan atau koagulum digiling untuk mengeluarkan kandungan air, mengeluarkan sebagian serum, membilas, membentuk lembaran tipis dan memberi garis batikan pada lembaran. Koagulum yang telah digiling kemudian ditiriskan diruang terbuka dan terlindung dari sinar matahari selama 1-2 jam.
  • 10. 5. Pengasapan Tujuan pengasapan adalah untuk mengeringkan sit, memberi warna khas cokelat dan menghambat pertumbuhan jamur pada permukaan, asap yang dihasilkan dapat menghambat pertumbuhan jamur pada permukaan lembaran karet 6. Sortasi Proses sortasi dilakukan secara visual berdasrkan warna, kotoran, gelembung udara, jamur dan kehalusan gilingan yang mengacu pada standard yang terdapat pada SNI 06-0001-1987. Secara umum sit diklasifikasikan dalam mutu RSS 1, RSS 2, RSS 3, RSS 4, RSS 5 dan Cutting
  • 12.  Bahan baku tersebut dapat diolah menjadi bahan-bahan jadi diantaranya  Bahan perekat untuk kulit, karet dan sebagainya dapat dibuat dari karet kasar dicampur dengan bensin atau bensol.  Karet kasar juga merupakan bahan untuk pembuatan pita isolator (dibuat dari bahan katun, dicelupkan dalam larutan karet kasar untuk memberi gaya perekat pada pita tersebut.  Pita isolator ini dapat dipakai untuk menyekat tempat sambungan kawat, ujung kabel nadi dan batu mahkota, serta dalam industri mobil. Dalam teknik listrik karet sebagai isolator hantaran listrik, sepatu kabel, perkakas pemasangan instakasi kistrik, dll.
  • 13. B.Proses Pembuatan Bahan Karet(karet sintetis) 1. Polymerization Polymerisasi ialah merupakan proses awal dari pembuatan karet sintetik, pada tahap ini ada tiga motode yang digunakan yaitu emulsion, microemulsion, and suspension polymerization. Proses ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar sekelas Du Pont, Dow, GE, Ausimont, Daikin and Dyneon. 2. Isolation Pada tahap ini, backbone polymers diisolasi, dikeringkan, dan dibersihkan. Setelah tahap ini, maka polimer tersebut sudah siap untuk diolah oleh compounder
  • 14. 3. Compounding (mixing) Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam menentukan sifat2 tambahan dari suatu polimer/karet. Karena pada tahap inilah compounder meracik resepnya untuk menghasilkan bahan baku yang sesuai keinginannya/pesanan.. 4. Extrusion/Forming/Premolding Setelah selesai di mixing, maka material yang masih berbentuk lembaran dibentuk lagi menyerupai produk akhir supaya dapat dengan mudah diproses pada molding nantinya. misalnya untuk O-Ring, material tersebut dibentuk menyerupai kabel panjang.
  • 15. 5. Molding Proses inilah yang menentukan akan berbentuk seperti apakah produk akhir. dengan kombinasi panas dan tekanan yang sesuai, maka akan didapat produk akhir yang sempurna. 6. Flash Removal Setelah dari proses molding, biasanya pada produk masih terdapat sisa-sisa material yang menempel, pada tahap ini sisa-sisa tersebut dipisahkan sehingga didapat produk akhir yang sesusai dengan cetakan. 7. Post Curing Terkadang pada tahap molding tidak semua proses kimia dapat terjadi dengan sempurna, sehingga untuk menghabiskan sisa-sisanya dilakukan proses curing.
  • 16. 7. Finishing & Inspection Setelah selesai diproses, maka produk akhir hendaknya dibersihkan dan dilakukan pengetesan apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak. 8. Cleaning Semua proses telah selesai dan produk akhir yang didapat telah sempurna, maka produk tersebut dicuci bersih dari kotoran-kotoran yang mungkin menempel pada proses produksi sebelumnya. 9. Packaging Setelah produk akhir sudah bersih, dan siap untuk dikirim/disimpan. sebaiknya dimasukan kemasan agar tidak terkontaminasi dari lingkungan luar.