Motor induksi 3 fase umumnya digunakan sebagai motor penggerak beban industri. Analisis menunjukkan bahwa motor induksi dapat beroperasi sebagai generator dengan efisiensi yang lebih tinggi jika kecepatan rotornya di atas kecepatan sinkron. Parameter motor seperti resistansi dan reaktanse diukur untuk menganalisis kinerja motor ketika beroperasi sebagai generator.
Motor induksi tiga fasa memiliki dua bagian utama, yaitu stator dan rotor. Stator tidak berputar sedangkan rotor berputar di dalamnya. Motor ini bekerja dengan mengubah energi listrik menjadi energi gerak melalui gaya Lorentz akibat interaksi medan magnet stator dan arus pada rotor. Motor induksi tiga fasa banyak digunakan dalam industri karena konstruksinya sederhana dan murah serta memerlukan perawatan yang minimal.
Studi ini menganalisis hubungan antara posisi sikat dengan karakteristik motor DC penguat luar. Hasil pengujian menunjukkan bahwa posisi sikat 24 derajat di sebelah kiri posisi tengah memiliki karakteristik terbaik, seperti efisiensi tertinggi 73,64%.
1. Dokumen menjelaskan tentang sistem penguatan generator dan cara kerjanya, termasuk sistem eksitasi dengan menggunakan sikat dan tanpa sikat.
2. Sistem eksitasi tanpa sikat memiliki keuntungan seperti menghilangkan perawatan sikat, meningkatkan keandalan, dan mengurangi biaya.
3. Pengaturan arus penguatan dilakukan secara otomatis oleh AVR untuk menjaga stabilitas tegangan keluaran generator.
Motor induksi tiga fasa memiliki dua bagian utama, yaitu stator dan rotor. Stator tidak berputar sedangkan rotor berputar di dalamnya. Motor ini bekerja dengan mengubah energi listrik menjadi energi gerak melalui gaya Lorentz akibat interaksi medan magnet stator dan arus pada rotor. Motor induksi tiga fasa banyak digunakan dalam industri karena konstruksinya sederhana dan murah serta memerlukan perawatan yang minimal.
Studi ini menganalisis hubungan antara posisi sikat dengan karakteristik motor DC penguat luar. Hasil pengujian menunjukkan bahwa posisi sikat 24 derajat di sebelah kiri posisi tengah memiliki karakteristik terbaik, seperti efisiensi tertinggi 73,64%.
1. Dokumen menjelaskan tentang sistem penguatan generator dan cara kerjanya, termasuk sistem eksitasi dengan menggunakan sikat dan tanpa sikat.
2. Sistem eksitasi tanpa sikat memiliki keuntungan seperti menghilangkan perawatan sikat, meningkatkan keandalan, dan mengurangi biaya.
3. Pengaturan arus penguatan dilakukan secara otomatis oleh AVR untuk menjaga stabilitas tegangan keluaran generator.
Bab 5 membahas motor listrik arus bolak balik (motor induksi) dan cara mengukur kecepatan putaran dan torsi motor. Kecepatan putaran diukur menggunakan tachometer yang menempel pada poros motor, sedangkan torsi diukur dengan mengalikan gaya dan panjang lengan. Hubungan antara kecepatan, torsi dan daya motor dapat dihitung menggunakan rumus. Motor induksi bekerja dengan prinsip medan magnet putar pada stator yang memotong belitan
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik ElektronikaRizky Winarko
Studi ini bertujuan menganalisis hubungan antara posisi sikat dengan karakteristik motor DC penguat luar, seperti kecepatan, torsi, dan efisiensi. Hasil pengujian menunjukkan posisi sikat 24 derajat di sebelah kiri posisi tengah memberikan karakteristik terbaik dengan efisiensi tertinggi 73,64%.
Dokumen tersebut membahas tentang generator listrik dan sistem eksitasi generator. Ada dua jenis sistem eksitasi yaitu dengan menggunakan sikat dan tanpa menggunakan sikat. Sistem eksitasi dengan sikat lebih sederhana tetapi membutuhkan perawatan sikat, sementara sistem tanpa sikat lebih rumit tetapi menghilangkan masalah perawatan sikat. Kedua sistem memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Dokumen tersebut merupakan laporan percobaan motor induksi tiga fasa pada laboratorium mesin listrik Universitas Negeri Yogyakarta. Laporan ini menjelaskan tujuan percobaan, dasar teori kerja motor induksi, gambar rangkaian percobaan, data hasil pengukuran, grafik karakteristik, analisis data, dan pertanyaan tugas. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik kerja motor induksi tiga fasa dengan variasi sambungan dan h
Motor induksi bekerja berdasarkan prinsip medan magnet berputar yang dihasilkan stator. Arus pada rotor terinduksi dan menyebabkan rotor berputar. Efisiensi motor dipengaruhi kehilangan daya dalam inti, stator, dan rotor serta dapat ditingkatkan dengan mengurangi beban motor dan memperbaiki kualitas pasokan daya. Pengaturan kecepatan dapat dilakukan dengan mengubah frekuensi atau tegangan masukan.
Dokumen tersebut membahas karakteristik motor listrik DC dengan dua jenis penguatan, yaitu penguatan terpisah dan penguatan seri. Jenis penguatan mempengaruhi hubungan antara torsi dan kecepatan pada motor DC. Penguatan terpisah memiliki hubungan yang searah antara torsi dan kecepatan, sedangkan penguatan seri memiliki hubungan terbalik kuadrat antara torsi dan kecepatan.
Teks tersebut membahas tentang motor asinkron tiga fasa, termasuk konstruksinya, cara kerja, dan rangkaian ekivalennya. Secara singkat, motor asinkron bekerja dengan medan magnetik berputar yang dihasilkan arus tiga fasa pada stator, sehingga menimbulkan gaya pada rotor untuk membuatnya berputar dengan kecepatan lebih rendah dari kecepatan medan. Rangkaian ekivalennya terdiri dari rangkaian stator dan rotor yang saling ber
Modul Praktikum Generator Sinkron yang merupakan salah satu mata kuliah yang berada di Program studi D4-Teknik Konservasi energi, Politeknik Negeri Bandung
Teks tersebut membahas tentang generator sinkron tiga fasa. Pertama, menjelaskan konstruksi generator sinkron yang terdiri dari rotor dan stator. Kedua, membahas prinsip kerja generator sinkron yang melibatkan putaran rotor dan tegangan yang dihasilkan secara proporsional dengan frekuensi. Ketiga, teks ini memberikan contoh perhitungan gaya gerak listrik yang dihasilkan generator.
Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekuensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah untuk pembangkitan daya dan memiliki tork awal yang rendah, sehingga cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah. Motor sinkron mampu memperbaiki faktor daya sistim.
Dokumen tersebut membahas beberapa penerapan magnet permanen dalam berbagai sistem dan aplikasi, di antaranya motor listrik, aktuator seperti speaker dan sensor ABS, sistem magnetomekanik seperti bantalan magnetik dan kopling magnetik, serta sumber medan magnet untuk MRI dan synchrotron. Bahan magnet permanen seperti ferrit, AINiCo, dan terutama NdFeB digunakan karena kemampuannya menghasilkan medan magnet yang kuat dan homogen.
Modul Praktikum Motor induksi Rotor Lilit yang merupakan salah satu mata kuliah yang berada di Program studi D4-Teknik Konservasi energi, Politeknik Negeri Bandung
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut merupakan jobsheet praktikum pengukuran karakteristik generator sinkron 3 fasa tanpa beban; (2) Hasil pengukuran menunjukkan hubungan antara tegangan, arus medan, dan putaran generator dengan menggunakan dua prime mover yang berbeda, yaitu motor DC dan motor AC; (3) Perbedaan utama hasil pengukuran menunjukkan bahwa motor AC dapat menghasilkan putaran tinggi
Bab 5 membahas motor listrik arus bolak balik (motor induksi) dan cara mengukur kecepatan putaran dan torsi motor. Kecepatan putaran diukur menggunakan tachometer yang menempel pada poros motor, sedangkan torsi diukur dengan mengalikan gaya dan panjang lengan. Hubungan antara kecepatan, torsi dan daya motor dapat dihitung menggunakan rumus. Motor induksi bekerja dengan prinsip medan magnet putar pada stator yang memotong belitan
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik ElektronikaRizky Winarko
Studi ini bertujuan menganalisis hubungan antara posisi sikat dengan karakteristik motor DC penguat luar, seperti kecepatan, torsi, dan efisiensi. Hasil pengujian menunjukkan posisi sikat 24 derajat di sebelah kiri posisi tengah memberikan karakteristik terbaik dengan efisiensi tertinggi 73,64%.
Dokumen tersebut membahas tentang generator listrik dan sistem eksitasi generator. Ada dua jenis sistem eksitasi yaitu dengan menggunakan sikat dan tanpa menggunakan sikat. Sistem eksitasi dengan sikat lebih sederhana tetapi membutuhkan perawatan sikat, sementara sistem tanpa sikat lebih rumit tetapi menghilangkan masalah perawatan sikat. Kedua sistem memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Dokumen tersebut merupakan laporan percobaan motor induksi tiga fasa pada laboratorium mesin listrik Universitas Negeri Yogyakarta. Laporan ini menjelaskan tujuan percobaan, dasar teori kerja motor induksi, gambar rangkaian percobaan, data hasil pengukuran, grafik karakteristik, analisis data, dan pertanyaan tugas. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik kerja motor induksi tiga fasa dengan variasi sambungan dan h
Motor induksi bekerja berdasarkan prinsip medan magnet berputar yang dihasilkan stator. Arus pada rotor terinduksi dan menyebabkan rotor berputar. Efisiensi motor dipengaruhi kehilangan daya dalam inti, stator, dan rotor serta dapat ditingkatkan dengan mengurangi beban motor dan memperbaiki kualitas pasokan daya. Pengaturan kecepatan dapat dilakukan dengan mengubah frekuensi atau tegangan masukan.
Dokumen tersebut membahas karakteristik motor listrik DC dengan dua jenis penguatan, yaitu penguatan terpisah dan penguatan seri. Jenis penguatan mempengaruhi hubungan antara torsi dan kecepatan pada motor DC. Penguatan terpisah memiliki hubungan yang searah antara torsi dan kecepatan, sedangkan penguatan seri memiliki hubungan terbalik kuadrat antara torsi dan kecepatan.
Teks tersebut membahas tentang motor asinkron tiga fasa, termasuk konstruksinya, cara kerja, dan rangkaian ekivalennya. Secara singkat, motor asinkron bekerja dengan medan magnetik berputar yang dihasilkan arus tiga fasa pada stator, sehingga menimbulkan gaya pada rotor untuk membuatnya berputar dengan kecepatan lebih rendah dari kecepatan medan. Rangkaian ekivalennya terdiri dari rangkaian stator dan rotor yang saling ber
Modul Praktikum Generator Sinkron yang merupakan salah satu mata kuliah yang berada di Program studi D4-Teknik Konservasi energi, Politeknik Negeri Bandung
Teks tersebut membahas tentang generator sinkron tiga fasa. Pertama, menjelaskan konstruksi generator sinkron yang terdiri dari rotor dan stator. Kedua, membahas prinsip kerja generator sinkron yang melibatkan putaran rotor dan tegangan yang dihasilkan secara proporsional dengan frekuensi. Ketiga, teks ini memberikan contoh perhitungan gaya gerak listrik yang dihasilkan generator.
Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekuensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah untuk pembangkitan daya dan memiliki tork awal yang rendah, sehingga cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah. Motor sinkron mampu memperbaiki faktor daya sistim.
Dokumen tersebut membahas beberapa penerapan magnet permanen dalam berbagai sistem dan aplikasi, di antaranya motor listrik, aktuator seperti speaker dan sensor ABS, sistem magnetomekanik seperti bantalan magnetik dan kopling magnetik, serta sumber medan magnet untuk MRI dan synchrotron. Bahan magnet permanen seperti ferrit, AINiCo, dan terutama NdFeB digunakan karena kemampuannya menghasilkan medan magnet yang kuat dan homogen.
Modul Praktikum Motor induksi Rotor Lilit yang merupakan salah satu mata kuliah yang berada di Program studi D4-Teknik Konservasi energi, Politeknik Negeri Bandung
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut merupakan jobsheet praktikum pengukuran karakteristik generator sinkron 3 fasa tanpa beban; (2) Hasil pengukuran menunjukkan hubungan antara tegangan, arus medan, dan putaran generator dengan menggunakan dua prime mover yang berbeda, yaitu motor DC dan motor AC; (3) Perbedaan utama hasil pengukuran menunjukkan bahwa motor AC dapat menghasilkan putaran tinggi
Mesin induksi dapat beroperasi sebagai motor maupun generator berdasarkan perbedaan kecepatan antara rotor dan stator. Motor induksi banyak digunakan dalam aplikasi seperti mesin cuci dan pompa air. Ada beberapa metode pengasutan dan pengaturan kecepatan pada motor induksi.
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx404notfound10
Dokumen tersebut membahas tentang materi mesin induksi, yang meliputi prinsip kerja, penggunaannya sebagai motor dan generator, arus dan slip, pengasutan, serta pengaturan kecepatan. Jenis-jenis pengasutan motor induksi dijelaskan seperti direct online, impedansi seri, shunt capacitor, wye/delta, dan autotransformer. Aplikasi umum motor induksi mencakup pompa, mixer, dan kompresor.
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx404notfound10
Dokumen tersebut membahas tentang materi mesin induksi, yang meliputi prinsip kerja, penggunaannya sebagai motor dan generator, arus dan slip, pengasutan, serta pengaturan kecepatan. Mesin induksi bekerja berdasarkan perbedaan kecepatan antara stator dan rotor, dan dapat digunakan sebagai motor maupun generator. Ada beberapa metode pengasutan seperti DOL, impedansi seri, dan VFD. Kecepatan mesinnya dapat diatur dengan men
2 desain sepeda statis dan generator magnet permanen sebagai penghasil energi...Adi Abdilah
Teks tersebut merupakan ringkasan penelitian tentang desain generator magnet permanen untuk sepeda statis. Penelitian ini bertujuan untuk merancang generator tersebut dan mengetahui besar tegangan dan arus yang dihasilkan pada berbagai kecepatan putar rotor. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi kecepatan putar rotor, semakin tinggi pula tegangan dan arus keluaran yang dihasilkan generator.
1. Dokumen tersebut membahas percobaan statis dan dinamis pada motor asinkron rotor sangkar tiga fase. Percobaan statis meliputi pengukuran tahanan belitan dan isolasi, sedangkan percobaan dinamis meliputi karakteristik beban nol, hubungan singkat, dan hubungan antara putaran dengan beban.
Makalah ini membahas tentang motor sinkron dan generator sinkron. Motor sinkron bekerja pada kecepatan tetap sesuai dengan frekuensi sistem listrik. Sebagian besar listrik dihasilkan menggunakan generator sinkron yang mengubah daya mekanik menjadi listrik. Generator sinkron bekerja pada kecepatan sinkron sesuai dengan frekuensi yang dihasilkan.
Dokumen tersebut membahas tentang performansi motor induksi tiga fasa pada kondisi operasi satu fasa. Metode komponen simetris digunakan untuk menganalisis kondisi tidak seimbang, dan sistem kendali kecepatan motor menggunakan observer neuro fuzzy untuk menangani gangguan beban luar. Hasil simulasi menunjukkan sistem yang diusulkan memberikan performansi yang lebih baik dari sistem kendali PI konvensional.
Motor induksi tiga fasa memiliki prinsip kerja berdasarkan induksi elektromagnetik. Dokumen ini membahas tentang prinsip kerja, konstruksi, analisis daya, rugi dan efisiensi motor induksi tiga fasa beserta uji-uji untuk menentukan parameter rangkaian motor.
Generator sinkron adalah mesin yang mengubah energi mekanik menjadi listrik dengan menjaga tegangan dan frekuensi yang stabil. Dokumen ini menjelaskan prinsip kerja, komponen, dan karakteristik generator sinkron satu dan tiga fasa, baik dalam kondisi beban maupun tanpa beban.
1. Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) ISSN: 1979-2328
UPN ”Veteran” Yogyakarta, 23 Mei 2009
B-95
EFISIENSI MOTOR INDUKSI 3φφφφ SEBAGAI GENERATOR INDUKSI 3φφφφ
Zainal Abidin1
, Yulianta Siregar2
, Nursalim3
1
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Bengkalis - Riau
Jl. Bathin Alam – Sei Alam Bengkalis- Riau Telp (0766)7008877. Fax (0766)7008878
2
Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
3
Jurusan Teknik Elektro, UNDANA Kupang
E-mail: Inal_bkls@yahoo.co.id, Julianta_Srg@yahoo.co.id, Allink_99@gmail.com
Abstraks
Motor induksi 3phase pada umumnya digunakan sebagai motor penggerak beban dalam bidang industri. Dalam
kondisi tertentu, motor induksi 3phase dapat digunakan sebagai penghasil daya atau pembangkit daya listrik.
Analisa efisiensi motor induksi 3phase sebagai generator induksi 3phase (MISGI) ditinjau dengan melihat
karakteristik dari motor induksi sebelum dioperasikan sebagai generator induksi 3phase dan sesudah
dioperasikan sebagai generator induksi 3phase. Analisa perhitungan efisiensi dilakukan dengan menggunakan
program matlab . Efisiensi daya meningkat sebanyak 12 kali dari daya motor .Faktor daya dan daya output
meningkat dengan meningkatnya kecepatan putar. Untuk dapat beroperasi sebagai generator, kecepatan putar
rotor motor induksi 3phase harus diatas kecepatan sinkronnya.
Kata Kunci: Motor Induksi, Generator Induksi
1. PENDAHULUAN
Pemakaian motor induksi 3φ dalam kehidupan sehari-hari tidak terhindarkan, begitu juga dalam industri. Motor
induksi identik dengan beban atau sebagai penggerak beban, misalnya sebagai penggerak belt konveyer untuk
industri dan pompa air untuk kebutuhan sehari-hari ( rumah tangga). Untuk kondisi tertentu, kadang kala motor
induksi digunakan sebagai generator induksi untuk memenuhi kebutuhan sumber daya. Jika ditinjau dari segi
ekonomis, khusus untuk kebutuhan daya tertentu ( daya kecil), motor induksi dapat digunakan sebagai
pembangkit mengganti peran generator induksi.Dalam penelitian ini dianalisa efisiensi motor induksi 3φ sebagai
generator induksi 3φ (MISGI).
2. TINJAUAN PUSTAKA
Penggunaan Motor Induksi Sebagai Generator Induksi (MISGI) telah banyak diterapkan secara luas dan diakui
keandalannya. Meskipun ditinjau dari segi effisiensi, khususnya saat beban tidak penuh (part load), MISGI
tidak sebaik generator Sinkron . MISGI hanya dipakai sebagai pembangkit alternatif dari generator sinkron 3φ
untuk pembangkit sementara. Dipakainya MISGI karena : 1). Motor induksi 3φ banyak tersedia dipasaran, 2).
Mempunyai range daya yang luas, 3). Konstruksi jauh lebih sederhana, 4). Lebih handal terhadap run a way
speed dan 5). Mudah dalam perawatannya.
Untuk memahami prinsip kerja dari MISGI, ditinjau kembali prinsip kerja motor induksi. Apabila motor induksi
3φ dihubungkan dengan tegangan 3φ, di kumparan stator akan timbul medan magnet putar. Kecepatan medan
magnet putar (kecepatan sinkron) tergantung dari frekuensi tegangan listrik yang dihubungkan dan jumlah kutub
stator. Medan magnet putar pada kumparan stator akan memotong batang konduktor pada kumparan rotor,
akibatnya pada kumparan rotor akan dibangkitkan tegangan induksi. Karena kumparan rotor merupakan
rangkaian tertutup, maka tegangan induksi di rotor akan menghasilkan arus listrik. Interaksi antara medan
magnet putar di stator, arus rotor akan menimbulkan kopel yang akan memutar rotor searah dengan medan
magnet putar pada stator. Tegangan induksi pada rotor timbul karena terpotongnya batang konduktor pada rotor
oleh medan magnet putar. Agar tegangan induksi selalu dibangkitkan di rotor, diperlukan perbedaan relatif
antara kecepatan medan magnet putar dengan kecepatan rotor, disebut slip. Pada saat beroperasi sebagai motor,
motor induksi akan mempunyai slip positif, artinya kecepatan medan magnet putar (kec. Sinkron) akan selalu
lebih besar daripada kecepatan rotor. Proses yang sebaliknya akan terjadi apabila motor induksi digunakan
sebagai generator. Kopel pada rotor digerakan oleh turbin, adanya magnetisasi sisa (remannent magnetism) pada
rotor umumnya cukup untuk membangkitkan tegangan awal. Agar kumparan stator dapat dibangkitkan tegangan
listrik, diperlukan adanya daya reaktif untuk membangkitkan medan magnet putar.
Untuk kasus MISGI beroperasi sendiri (Isolated Grid) daya reaktif disuplai lewat kapasitor eksitasi dan untuk
kasus MISGI dikoneksikan dengan jaringan listrik lain ( Grid Connected) daya reaktif disuplai lewat jaringan .
Kapasitor pada umumnya hanya dipakai sebagai kompensator. Nilai slip motor selalu positip, sedangkan slip
saat motor sebagai generator selalu negatif, artinya kecepatan rotor harus selalu lebih besar dari kecepatan
2. Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) ISSN: 1979-2328
UPN ”Veteran” Yogyakarta, 23 Mei 2009
B-96
medan magnet putarnya. Tidak semua motor induksi cocok digunakan sebagai MISGI,. Jenis motor yang cocok
digunakan untuk MISGI, adalah jenis sangkar tupai (Squirel Cage Motor). [1 - 5].
3. METODA PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan metode analisa secara analitik dan deskriptik serta disimulasikan dengan
menggunakan Matlab. Data meliputi : Name plate motor induksi dan pengujian/pengukuran motor induksi.
Lokasi penelitian di Laboratorium Mesin Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Bengkalis – Riau.
Data penelitian terdiri :
1. Name plate motor
Type motor : Three phase induction
Type rotor : Squirrel cage
Merek/seri : Delorenzo – Italy/DL 1026A
Tegangan : Star/delta 220/380 V
Arus : Star/delta 22.9/1.7 A
Cos θ : 1
Kecepatan : 3000 rpm
Frekuensi : 50 Hz
Daya : Star/delta 1.1 kW
Kelas : A
2. Hasil pengukuran/pengujian, tujuan untuk mendapatkan parameter dari motor induksi 3φ
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Resistansi kumparan stator ( Rs )
Resistansi stator diperoleh berdasarkan pengujian/pengukuran tes tegangan DC.
Parameter pengukuran :
Tegangan DC 45 V dengan tahanan variabel (Rv),
Belitan stator terhubung star ( Y )
Hasil pengukuran : Termuat dalam tabel. 1.
Tabel. 1. Test tegangan DC motor induksi 3φ
Belitan Idc Vdc
A – N ( R1)
B – N ( R2)
C – N ( R3)
0.95
0.95
0.95
25.89
25.87
25.88
R1, R2 dan R3 berturut – turut didapat : 27.25 Ω, 27.23 Ω, 27.24 Ω
Nilai rata – rata dari R1, R2 dan R3 merupakan resistansi kumparan stator (Rs) :
Ω=
++
= 24.27
3
321 RRR
Rs
( 1 )
4.2. Reaktansi dan resistansi rotor
Pengujian rotor terkunci ( locked rotor ) akan mendapatkan :
a. Induktansi bocor sisi stator.
b. Induktansi bocor sisi rotor.
c. Resistansi rotor.
Parameter pengujian :
Tegangan sumber ( Vs(lr) ) : 220 V ( 380 Va )
Frekuensi ( f ) : 50 Hz
Hasil Pengujian :
Daya aktif ( P(lr) ) : 598.46 W/phasa
Daya reaktif ( Q(lr) ) : 486.88 Var/phasa
Putaran motor ( nmtr ) : 0 rpm
Slip = 0 motor berhenti/diam, karena putaran motor 0 rpm akibat dari tes rotor terkunci/pengereman. Jika
impedansi magnetasi ( Zm = Rm//jXm) diabaikan, dapat digambarkan rangkaian ekivalen dari motor induksi
tes rotor terkunci/pengereman, seperti ditunjukkan gambar 1.
3. Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) ISSN: 1979-2328
UPN ”Veteran” Yogyakarta, 23 Mei 2009
B-97
Gambar. 1. Rangkaian ekivalen tes rotor terkunci/pengeraman
Dari rangkaian ekivalen tes rotor terkunci/pengereman, dapat ditentukan nilai dari : Reaktansi stator ( Xs ),
reaktansi rotor ( Xr ) dan resistansi rotor ( Rr ) dengan cara menentukan :
Impedansi Zlr yang dibentuk dari Xr, Rr dan Xs, Rs
22
)()(
s
X
r
X
s
R
r
R
lr
Z +++= ( 2 )
Daya komplek yang diserap oleh |Zlr|
22
2
)()((
)(
lrQlrP
lrZ
lrsV
+= ( 3 )
Dari persamaan (2) dan (3), didapat :
22
2
)()(
(
)(
lr
Q
lr
P
lrs
V
lr
Z
+
= (4)
Ω= 74.62
lr
Z
Hasil perhitungan selanjutnya termuat dalam tabel. 2
Tabel 2. Hasil perhitungan reaktansi dan resistansi rotor
Sudut |Zlr| Rs, Rr dan Xs +Xr Motor type klas A, maka : Xs = Xr
lr
P
lr
Q
lr
1
tan
−
=θ
o
lr
5.33=θ
lrlr
Z
r
R
s
R θcos=+
Ω=+ 32.52
r
R
s
R
( ) s
R
r
R
s
R
r
R −+=
Ω= 08.25
r
R
lrlr
Z
r
X
s
X θsin=+
Ω=+ 43.36
r
X
s
X
( )r
X
s
X
s
X += 5.0
Ω= 215.18
s
X
( )r
X
s
X
r
X += 5.0
Ω= 21.18
r
X
4.3. Reaktansi dan induktansi magnetasi
S = 0, impedansi rotor ( Zr ) tak terhingga. dapat digambarkan rangkaian ekivalen dari motor induksi tes
beban nol ( tanpa beban), seperti ditunjukkan gambar 2.
Parameter pengujian :
Tegangan sumber ( Vs(bn)) : 220 V ( 380 Va )
Frekuensi ( f ) : 50 Hz
Hasil Pengujian :
Daya aktif ( P(bn) ) : 41.98 W/phasa
Daya reaktif ( Q(bn) ) : 102.32 Var/phasa
4. Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) ISSN: 1979-2328
UPN ”Veteran” Yogyakarta, 23 Mei 2009
B-98
AC
Rs
Rm
Xs
XmVs
Gambar 2. Rangkaian ekivalen motor induksi tes beban nol
Dari gambar 2 diatas, impedansi Zm dibentuk oleh reaktansi magnetasi (Xm) dan resistansi magnetasi (Rm)
mmm
RXZ //=
mm
mm
m jXR
XjR
Z
+
=
22
2
22
2
mm
mm
mm
mm
m
XR
XR
j
XR
XR
Z
+
+
+
= ( 5 )
Impedansi beban nol ( Zbn ) dibentuk dari Rs, Xs dan Zm
+
++
+
+=
22
2
22
2
mm
mm
mm
mm
bn
XR
RX
s
Xj
XR
XR
s
RZ ( 6 )
Daya komplek diserap oleh |Zbn |:
( ) 2/1
22
2
)(
bnbn
bn
bns
QP
Z
V
+= ( 7 )
Dari persamaan diatas, didapat |Zbn|
2
)(
2
)(
2
)(
(
bnbn
bns
bn
QP
V
Z
+
= ( 8 )
Ω= 62.437
bn
Z
Hasil perhitungan selanjutnya termuat dalam tabel. 3
Tabel 3. Hasil perhitungan reaktansi dan resistansi magnetasi
Sudut |Zbn| Resistansi magnetasi Reaktansi magnetasi
)(
)(1
tan
bn
P
bn
Q
bn
−
=θ
o
bn
69.67=θ
bnbn
mm
mm
Z
XR
XR
s
R θcos
)(22
2
=
+
+
s
R
bnbn
mm
mm
Z
XR
XR
−=
+
θcos
)(22
2
Ω=
+
89.138
22
2
mm
mm
XR
XR
bnbn
mm
mm
s
Z
RX
RX
X θsin
)(22
2
=
+
+
s
X
bnbn
mm
mm
Z
RX
RX
−=
+
θsin
)(22
2
Ω=
+
62.377
22
2
mm
mm
RX
RX
4.4. Koefisien gesekan
Dari tes putaran beban bebas, didapat data
Parameter pengujian :
Tegangan sumber ( Vs(bn)) : 220 V ( 380 Va )
5. Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) ISSN: 1979-2328
UPN ”Veteran” Yogyakarta, 23 Mei 2009
B-99
Frekuensi ( f ) : 50 Hz
Hasil Pengujian :
Tegangan jangkar ( Va ) : 159 V
Tahanan jangkar ( Ra) : 15 Ω
Arus jangkar ( Ia ) : 0.92 A
Prot(dc) : 105 W
Daya keluaran prime mover :
rotaaaapm
PRIIVP −−=
2
WP
pm
584.28=
Daya keluaran prime moder digunakan untuk mengatasi rugi-rugi mekanis :
mekpm
PP =
Koefisien gesekan :
2
mek
mek
mek
P
B
ω
=
1
...
3
1016.1
−−
= radsmNxB
mek
4.5. Efisiensi motor induksi sebagai generator induksi
Efisiensi motor induksi 3φ sebagai generator indukasi 3φ dapat diamati dari kurva motor induksi 3φ bekerja
sebagai generator induksi 3φ.
2700 2750 2800 2850 2900 2950 3000
0
100
200
300
400
500
600
700
n
m
(r/min)
ττττind
(N-m)
Induced Torque vs Speed
2700 2750 2800 2850 2900 2950 3000
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
n
m
(r/min)
Pconv(kW)
Power Converted vs Speed
2700 2750 2800 2850 2900 2950 3000
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
n
m
(r/min)
Pout
(kW)
Output Power vs Speed
2700 2750 2800 2850 2900 2950 3000
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
n
m
(r/min)
ηηηη(%)
Efficiency vs Speed
6. Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) ISSN: 1979-2328
UPN ”Veteran” Yogyakarta, 23 Mei 2009
B-100
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000
190
192
194
196
198
200
202
204
206
Secondary Voltage Versus Load
Load (A)
SecondaryVoltage(kV)
0.8 PF lagging
1.0 PF
0.8 PF leading
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
0
100
200
300
400
500
600
Output power vs torque angle δδδδ
Torque angle δδδδ (deg)
POUT
(kW)5. KESIMPULAN
Dari hasil analisa kurva karakteristik motor induksi sebagai generator dapat diambil kesimpulan :
1. Daya output generator dapat meningkat dengan meningkatkan kecepatan putarnya dan arus excitation.
2. Faktor daya meningkat dengan meningkatnya kecepatan
3. Meningkatan daya motor induksi sebagai generator berkisar 12 kali lipat dari daya motor induksi
6. DAFTAR PUSTAKA
[1]. Eichenberger, P. Chapallaz, J.M. Ghali, J.D. and Fishcher, G. 1992. Manual On Induction Motor Used As
Generators. Germany: Gate-GTZ-Vieweg.
[2]. Chapman, S.J. 1985. Electric Machinery Fundamentals. New York : McGraw_Hill Book Compony.
[3]. Theodore Wildi. 1991. Electrical Machines, Dreves and Power Syatem. USA : Prentice-Hall International,
Inc.
[4]. Ion Boldea.. 2006 . Synchronous Generators. Polytechnical Institute Timisoara, Romania
[5]. Soebagio. 2008. Teori umum mesin elektrik. Srikandi