Krisis penguasaan lahan dan lingkungan hidup di perkotaan Indonesia disebabkan oleh penguasaan lahan skala besar oleh korporasi, yang mengakibatkan harga tanah mahal dan penggusuran warga miskin. Hal ini berdampak pada berkurangnya ruang terbuka hijau dan krisis air bersih. Warga telah berinisiatif menghadapi masalah ini dengan konsep permukiman bersama dan partisipasi dalam perencanaan kota. Diperlukan keb
Brian Ivander, mahasiswa ITB, menciptakan helixponik, sistem hidroponik berbentuk spiral yang memungkinkan tanaman untuk bergerak turun secara otomatis saat dipanen. Inovasi ini bertujuan meningkatkan produksi sayuran di perkotaan dengan memanfaatkan lahan secara vertikal dan mengurangi jejak karbon dari distribusi pangan. Prototipe helixponik sedang dikembangkan dan menghadapi tantangan biaya serta intensitas cahaya matah
Kota Jakarta sebagai salah satu kawasan metropolitan saat ini cukup banyak dihadapkan pada berbagai macam persoalan terkait pengem-bangan wilayah, antara lain banyak memiliki kawasan kumuh yang menempati ruang-ruang yang bersifat lindung seperti bantaran sungai, di bawah SUTET, kolong jembatan dan kawasan resapan, serta ruang-ruang lainnya yang tidak kita alokasikan sebagai ruang hunian. Hal ini akan mengakibatkan kota Jakarta makin berkembang tak ter-kendali. Di sisi lain desakan pemilik modal juga memaksakan pengem-bangan kawasan-kawasan hunian pada lokasi-lokasi yang seharusnya kita lindungi seperti sempadan pantai, kawasan rawa, dan kawasan genangan. Beberapa Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan jalur hijau yang ada, banyak yang dimanfaatkan untuk keperluan lain yang tidak se-mestinya seperti SPBU, kios-kios PKL, maupun aktivitas hunian ilegal. Akibat penyalahgunaan fungsi lahan yang di luar batas daya dukung tersebut, sekarang kita mulai merasakan gejala dampaknya, yaitu banjir, longsor, kekeringan, land-subsidence dan ruang kota yang tidak tertata dengan baik. Hal ini terutama disebabkan oleh pemusatan semua fungsi di Jakarta; mulai dari fungsi pemerintahan, industri, pendidikan, hingga perkantoran.
Kota yang berkelanjutan (sustainable cities), menurut Wikipedia, dide-finisikan sebagai kota yang bertujuan untuk meminimalkan input (ener-gi, makanan, dan air) dan output limbahnya (panas, polusi air dan polusi udara) dengan menciptkan ecological footprint seminimal mung-kin. Ketidaknyamanan yang dirasakan di Jakarta merupakan suatu in-dikasi bahwa pemusatan fungsi di Jakarta telah menyebabkan Jakarta mengalami kelebihan beban (over-burden) sehingga tidak lagi berke-lanjutan (sustainable).
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas diperlukan konsep pengaturan sehingga ruang kota Jakarta dapat tertata dengan baik. Salah satu usulan yang mengemuka dari para pakar adalah pe-mindahan fungsi pemerintahan keluar dari Jakarta. Meskipun demi-kian, usulan ini perlu ditelaah lebih lanjut untuk mengetahui efektivi-tasnya dalam rangka mewujudkan keberlanjutan Jakarta. Hal ini meru-pakan salah satu substansi yang perlu untuk dikaji lebih lanjut untuk mengetahui indikasi kesesuaian suatu fungsi diemban oleh Jakarta beserta kriteria-kriteria yang menyertainya. Demikian pula seandainya suatu fungsi hendak dipindahkan keluar dari Jakarta, wilayah mana idealnya sebagai tujuan pemindahan fungsi tersebut serta kriteria wilayah tujuan tersebut. Hal ini terkait erat dengan kesalingter-gantungan antara Jakarta dengan hinterland di sekitarnya (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cianjur). Dalam kaitan ini, Jakarta memiliki kemiripan dengan Singapura menyangkut kesalingtergan-tungannya dengan hinterland-nya (Johor, Malaysia dan Kepulauan Riau, Indonesia) dan keterbatasan daya dukungnya.
ditulis oleh Oswar Mungkasa. Tulisan ini memperoleh penghargaan sebagai karya tulis terbaik Kedua dalam Lomba Karya Tulis Lingkungan memperingati 35 tahun Bintaro Jaya Tahun 2013
Kebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan HidupNahdya Maulina
Dokumen tersebut membahas mengenai pelatihan kader lingkungan hidup di Das Brantas Bagian Tengah yang diselenggarakan pada 11-12 Mei 2016. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai masalah lingkungan hidup seperti penipisan sumber daya air dan lahan, hilangnya hutan, ancaman perubahan iklim, serta pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat kegiatan pembangunan. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya
Brian Ivander, mahasiswa ITB, menciptakan helixponik, sistem hidroponik berbentuk spiral yang memungkinkan tanaman untuk bergerak turun secara otomatis saat dipanen. Inovasi ini bertujuan meningkatkan produksi sayuran di perkotaan dengan memanfaatkan lahan secara vertikal dan mengurangi jejak karbon dari distribusi pangan. Prototipe helixponik sedang dikembangkan dan menghadapi tantangan biaya serta intensitas cahaya matah
Kota Jakarta sebagai salah satu kawasan metropolitan saat ini cukup banyak dihadapkan pada berbagai macam persoalan terkait pengem-bangan wilayah, antara lain banyak memiliki kawasan kumuh yang menempati ruang-ruang yang bersifat lindung seperti bantaran sungai, di bawah SUTET, kolong jembatan dan kawasan resapan, serta ruang-ruang lainnya yang tidak kita alokasikan sebagai ruang hunian. Hal ini akan mengakibatkan kota Jakarta makin berkembang tak ter-kendali. Di sisi lain desakan pemilik modal juga memaksakan pengem-bangan kawasan-kawasan hunian pada lokasi-lokasi yang seharusnya kita lindungi seperti sempadan pantai, kawasan rawa, dan kawasan genangan. Beberapa Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan jalur hijau yang ada, banyak yang dimanfaatkan untuk keperluan lain yang tidak se-mestinya seperti SPBU, kios-kios PKL, maupun aktivitas hunian ilegal. Akibat penyalahgunaan fungsi lahan yang di luar batas daya dukung tersebut, sekarang kita mulai merasakan gejala dampaknya, yaitu banjir, longsor, kekeringan, land-subsidence dan ruang kota yang tidak tertata dengan baik. Hal ini terutama disebabkan oleh pemusatan semua fungsi di Jakarta; mulai dari fungsi pemerintahan, industri, pendidikan, hingga perkantoran.
Kota yang berkelanjutan (sustainable cities), menurut Wikipedia, dide-finisikan sebagai kota yang bertujuan untuk meminimalkan input (ener-gi, makanan, dan air) dan output limbahnya (panas, polusi air dan polusi udara) dengan menciptkan ecological footprint seminimal mung-kin. Ketidaknyamanan yang dirasakan di Jakarta merupakan suatu in-dikasi bahwa pemusatan fungsi di Jakarta telah menyebabkan Jakarta mengalami kelebihan beban (over-burden) sehingga tidak lagi berke-lanjutan (sustainable).
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas diperlukan konsep pengaturan sehingga ruang kota Jakarta dapat tertata dengan baik. Salah satu usulan yang mengemuka dari para pakar adalah pe-mindahan fungsi pemerintahan keluar dari Jakarta. Meskipun demi-kian, usulan ini perlu ditelaah lebih lanjut untuk mengetahui efektivi-tasnya dalam rangka mewujudkan keberlanjutan Jakarta. Hal ini meru-pakan salah satu substansi yang perlu untuk dikaji lebih lanjut untuk mengetahui indikasi kesesuaian suatu fungsi diemban oleh Jakarta beserta kriteria-kriteria yang menyertainya. Demikian pula seandainya suatu fungsi hendak dipindahkan keluar dari Jakarta, wilayah mana idealnya sebagai tujuan pemindahan fungsi tersebut serta kriteria wilayah tujuan tersebut. Hal ini terkait erat dengan kesalingter-gantungan antara Jakarta dengan hinterland di sekitarnya (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cianjur). Dalam kaitan ini, Jakarta memiliki kemiripan dengan Singapura menyangkut kesalingtergan-tungannya dengan hinterland-nya (Johor, Malaysia dan Kepulauan Riau, Indonesia) dan keterbatasan daya dukungnya.
ditulis oleh Oswar Mungkasa. Tulisan ini memperoleh penghargaan sebagai karya tulis terbaik Kedua dalam Lomba Karya Tulis Lingkungan memperingati 35 tahun Bintaro Jaya Tahun 2013
Kebijakan Nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan HidupNahdya Maulina
Dokumen tersebut membahas mengenai pelatihan kader lingkungan hidup di Das Brantas Bagian Tengah yang diselenggarakan pada 11-12 Mei 2016. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai masalah lingkungan hidup seperti penipisan sumber daya air dan lahan, hilangnya hutan, ancaman perubahan iklim, serta pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat kegiatan pembangunan. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya
Habitat iii laporan alternatif-satu dunia-finalSatuDunia
Penguasaan lahan secara besar-besaran oleh perusahaan properti di beberapa kota besar di Indonesia telah menyebabkan mahalnya harga tanah dan rumah serta bertambahnya jumlah permukiman kumuh yang dihuni oleh masyarakat berpenghasilan rendah.
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...M Eka
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi penyebab alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman di Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang. Penyebab utamanya adalah bertambahnya kegiatan industri dan pertumbuhan penduduk sehingga meningkatkan kebutuhan akan lahan permukiman. Hal ini berdampak pada berkurangnya lahan pertanian di kecamatan tersebut.
Makalah Kebijakan: Selamatkan Teluk JakartaIsmail Fahmi
Makalah ini disusun oleh pakar dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, IPB, ITB, Rujak Center for Urban Studies, KNTI, KIARA, Solidaritas Perempuan dan LBH Jakarta.
Mall Makassar Town Square memiliki berbagai dampak sosial pada masyarakat sekitar. Dampak positifnya adalah meningkatnya pendapatan dan kesempatan berusaha masyarakat serta bertambahnya sarana transportasi. Namun demikian, dampak negatif yang ditimbulkan adalah meningkatnya polusi udara, kemacetan lalu lintas, serta berkurangnya ruang terbuka hijau akibat pembangunan. Rekomendasi untuk mengatasi damp
Dari Bali terungkap adanya tumpang tindih peraturan Menteri yang dihadapi oleh satu #banksampah. Sementara itu dari Bekasi Jawa
Barat muncul kritikan terhadap tema HPSN 2023.
Dua hal itu muncul ketika saya sebar reel video
Plastic, From Pollution to Solution
Bagi peminat untuk berpartisipasi ke dalam negosiasi penyusunan Traktat #Plastik (#PlasticsTreaty) telah dibuka oleh UNEP untuk putaran INC-2
pada bulan Mei 2023 mendatang. tengok laman #UNEP.
#Beritasampah masih saja Jakarta dan Jawa sentris. Media massa kurang meliput wilayah lain Nusantara
Muncul persepsi dari pemanfaat #medsos Twitter bahwa pengaturan #AMDK dengan issue #BPA adalah perang dagang antar produsen AMDK
dengan menarik-narik BPOM
Program perwujudan luasan RTH sesuai amanat UU PR 26/2007 di Kota Semarang meliputi (1) penyusunan kebijakan hijau, (2) implementasi penyediaan RTH sesuai Perda Kota Semarang, (3) pembangunan RTH baru, (4) peningkatan kualitas RTH eksisting melalui refungsi, dan (5) pengembangan koridor hijau kota. Program-program tersebut bertujuan meningkatkan luasan RTH Kota Semarang menj
Program rencana strategis pengadaan dan rekayasa perubahan iklim di Kabupaten Majalengka mencakup 4 program utama: (1) pemanfaatan lobi terakota alun-alun untuk promosi program pemerintah, (2) pemanfaatan lahan perhutani untuk pedagang dan parkir, (3) integrasi radio ke tingkat televisi, (4) penataan kembali dusun mati menjadi hutan pohon Maja. Program-program ini bertujuan meningkatkan layanan publik dan mengatasi per
Dokumen ini membahas gambaran umum lokasi perancangan kota di Kelurahan Gedanganak dan Genuk, Semarang. Lokasi seluas 11,4 ha terletak di dua kelurahan tersebut. Secara umum memiliki kondisi fisik berupa topografi datar, curah hujan 2500-3000 mm/tahun, dan tanah latosol. Penggunaan lahan didominasi permukiman. Penduduk sebanyak 13.994 jiwa di Gedanganak dan 8.393 jiwa di Genuk. Prasarana
Dokumen tersebut membahas tentang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Bantar Gebang, termasuk hierarki proses pengangkutan sampah dari sumber sampah hingga TPA Bantargebang, dampak pembangunan TPA tersebut, serta upaya pemerintah dalam pengelolaan sampah perkotaan."
Petisi Penyelamatan Jawa (Desember 2015)Luluk Uliyah
Forum Pengajar, Peneliti dan Pemerhati Agraria, Lingkungan dan Kebudayaan mengajukan petisi kepada Presiden tentang penanganan krisis ekologi dan sosial di Pulau Jawa akibat rencana pembangunan industri yang berpotensi merusak lingkungan dan melanggar hak masyarakat. Forum ini meminta Presiden menghentikan proyek-proyek tersebut dan menugaskan menteri terkait untuk mengkaji ulang izin lingkungan dan proses pengada
Dokumen tersebut membahas tentang tata guna lahan, sumber daya alam, lingkungan, kependudukan, dan perekonomian di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Kecamatan Pracimantoro memiliki lahan pertanian yang luas namun sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan karst yang dilindungi. Sektor pertanian memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Kecamatan Pracimantoro dan Kabupaten Wonogiri.
Sampah Jakarta, Peluang Pengelolaannya bagi Swasta; diskusi publik oleh Komunitas Baru jakrta tanggal 3 Agustus 2017 ini adalah catatan ringkas saya dari presentasi para narasumber, termasuk diri saya: Riza V. Tjahjadi
Portofolio Sekolah Urbanis 2020: Resiliensi Warga Bantar Gebang Selama Pandem...Nurlina Y.
Tulisan ini memberikan ringkasan tentang resiliensi masyarakat di kawasan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bantar Gebang selama pandemi COVID-19. Masyarakat di Bantar Gebang yang mayoritas bekerja sebagai pemulung sangat rentan terhadap dampak ekonomi dan kesehatan dari pandemi karena tinggal di lingkungan yang kurang sehat dan bergantung pada pendapatan harian. Meski demikian, tulisan ini menggambarkan bagaimana masyarakat
The document profiles Afrida Erna Ngato, an indigenous woman from the Pagu tribe in Indonesia who acts as the tribe's chief. As chief, Afrida has fought for the rights of the Pagu people in the face of threats from mining companies operating on their ancestral lands. The story describes Afrida's ongoing struggles to defend Pagu land rights and preserve their language and culture in the face of pressures that endanger the tribe's survival.
Dokumen tersebut membahas tentang hak warga di tengah gemerlap ekonomi digital. Dibahas mengenai pertumbuhan perdagangan jasa global khususnya sektor teknologi informasi, pengaturan internet dalam perundingan perdagangan bebas, potensi ekonomi digital di Indonesia, serta kepastian pemenuhan hak warga akan informasi, partisipasi, infrastruktur, dan perlindungan data pribadi di era digital.
More Related Content
Similar to Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Sipil untuk Habitat III"
Habitat iii laporan alternatif-satu dunia-finalSatuDunia
Penguasaan lahan secara besar-besaran oleh perusahaan properti di beberapa kota besar di Indonesia telah menyebabkan mahalnya harga tanah dan rumah serta bertambahnya jumlah permukiman kumuh yang dihuni oleh masyarakat berpenghasilan rendah.
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...M Eka
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi penyebab alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman di Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang. Penyebab utamanya adalah bertambahnya kegiatan industri dan pertumbuhan penduduk sehingga meningkatkan kebutuhan akan lahan permukiman. Hal ini berdampak pada berkurangnya lahan pertanian di kecamatan tersebut.
Makalah Kebijakan: Selamatkan Teluk JakartaIsmail Fahmi
Makalah ini disusun oleh pakar dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, IPB, ITB, Rujak Center for Urban Studies, KNTI, KIARA, Solidaritas Perempuan dan LBH Jakarta.
Mall Makassar Town Square memiliki berbagai dampak sosial pada masyarakat sekitar. Dampak positifnya adalah meningkatnya pendapatan dan kesempatan berusaha masyarakat serta bertambahnya sarana transportasi. Namun demikian, dampak negatif yang ditimbulkan adalah meningkatnya polusi udara, kemacetan lalu lintas, serta berkurangnya ruang terbuka hijau akibat pembangunan. Rekomendasi untuk mengatasi damp
Dari Bali terungkap adanya tumpang tindih peraturan Menteri yang dihadapi oleh satu #banksampah. Sementara itu dari Bekasi Jawa
Barat muncul kritikan terhadap tema HPSN 2023.
Dua hal itu muncul ketika saya sebar reel video
Plastic, From Pollution to Solution
Bagi peminat untuk berpartisipasi ke dalam negosiasi penyusunan Traktat #Plastik (#PlasticsTreaty) telah dibuka oleh UNEP untuk putaran INC-2
pada bulan Mei 2023 mendatang. tengok laman #UNEP.
#Beritasampah masih saja Jakarta dan Jawa sentris. Media massa kurang meliput wilayah lain Nusantara
Muncul persepsi dari pemanfaat #medsos Twitter bahwa pengaturan #AMDK dengan issue #BPA adalah perang dagang antar produsen AMDK
dengan menarik-narik BPOM
Program perwujudan luasan RTH sesuai amanat UU PR 26/2007 di Kota Semarang meliputi (1) penyusunan kebijakan hijau, (2) implementasi penyediaan RTH sesuai Perda Kota Semarang, (3) pembangunan RTH baru, (4) peningkatan kualitas RTH eksisting melalui refungsi, dan (5) pengembangan koridor hijau kota. Program-program tersebut bertujuan meningkatkan luasan RTH Kota Semarang menj
Program rencana strategis pengadaan dan rekayasa perubahan iklim di Kabupaten Majalengka mencakup 4 program utama: (1) pemanfaatan lobi terakota alun-alun untuk promosi program pemerintah, (2) pemanfaatan lahan perhutani untuk pedagang dan parkir, (3) integrasi radio ke tingkat televisi, (4) penataan kembali dusun mati menjadi hutan pohon Maja. Program-program ini bertujuan meningkatkan layanan publik dan mengatasi per
Dokumen ini membahas gambaran umum lokasi perancangan kota di Kelurahan Gedanganak dan Genuk, Semarang. Lokasi seluas 11,4 ha terletak di dua kelurahan tersebut. Secara umum memiliki kondisi fisik berupa topografi datar, curah hujan 2500-3000 mm/tahun, dan tanah latosol. Penggunaan lahan didominasi permukiman. Penduduk sebanyak 13.994 jiwa di Gedanganak dan 8.393 jiwa di Genuk. Prasarana
Dokumen tersebut membahas tentang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Bantar Gebang, termasuk hierarki proses pengangkutan sampah dari sumber sampah hingga TPA Bantargebang, dampak pembangunan TPA tersebut, serta upaya pemerintah dalam pengelolaan sampah perkotaan."
Petisi Penyelamatan Jawa (Desember 2015)Luluk Uliyah
Forum Pengajar, Peneliti dan Pemerhati Agraria, Lingkungan dan Kebudayaan mengajukan petisi kepada Presiden tentang penanganan krisis ekologi dan sosial di Pulau Jawa akibat rencana pembangunan industri yang berpotensi merusak lingkungan dan melanggar hak masyarakat. Forum ini meminta Presiden menghentikan proyek-proyek tersebut dan menugaskan menteri terkait untuk mengkaji ulang izin lingkungan dan proses pengada
Dokumen tersebut membahas tentang tata guna lahan, sumber daya alam, lingkungan, kependudukan, dan perekonomian di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Kecamatan Pracimantoro memiliki lahan pertanian yang luas namun sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan karst yang dilindungi. Sektor pertanian memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Kecamatan Pracimantoro dan Kabupaten Wonogiri.
Sampah Jakarta, Peluang Pengelolaannya bagi Swasta; diskusi publik oleh Komunitas Baru jakrta tanggal 3 Agustus 2017 ini adalah catatan ringkas saya dari presentasi para narasumber, termasuk diri saya: Riza V. Tjahjadi
Portofolio Sekolah Urbanis 2020: Resiliensi Warga Bantar Gebang Selama Pandem...Nurlina Y.
Tulisan ini memberikan ringkasan tentang resiliensi masyarakat di kawasan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bantar Gebang selama pandemi COVID-19. Masyarakat di Bantar Gebang yang mayoritas bekerja sebagai pemulung sangat rentan terhadap dampak ekonomi dan kesehatan dari pandemi karena tinggal di lingkungan yang kurang sehat dan bergantung pada pendapatan harian. Meski demikian, tulisan ini menggambarkan bagaimana masyarakat
The document profiles Afrida Erna Ngato, an indigenous woman from the Pagu tribe in Indonesia who acts as the tribe's chief. As chief, Afrida has fought for the rights of the Pagu people in the face of threats from mining companies operating on their ancestral lands. The story describes Afrida's ongoing struggles to defend Pagu land rights and preserve their language and culture in the face of pressures that endanger the tribe's survival.
Dokumen tersebut membahas tentang hak warga di tengah gemerlap ekonomi digital. Dibahas mengenai pertumbuhan perdagangan jasa global khususnya sektor teknologi informasi, pengaturan internet dalam perundingan perdagangan bebas, potensi ekonomi digital di Indonesia, serta kepastian pemenuhan hak warga akan informasi, partisipasi, infrastruktur, dan perlindungan data pribadi di era digital.
Digital right dan free trade_ firdaus cahyadiSatuDunia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang hak digital dalam perjanjian perdagangan bebas. Isu ini menjadi fokus pembahasan dalam berbagai perundingan perjanjian perdagangan bebas. Dokumen ini juga membahas tantangan yang dihadapi Indonesia terkait dengan regulasi hak digital dan perlindungan data pribadi dalam perundingan perjanjian perdagangan bebas.
Perdagangan bebas ternyata berdampak pada kebebasan di internet. Materi ini disampaikan dalam sebuah diskusi publik di Universitas Sam Ratulangi Manado
Notulensi diskusi TPP dan Digital Right SatuDunia dan IGJSatuDunia
Jakarta, 30 Juni 2016. Pada Selasa, 28 Juni 2016, SatuDunia bekerjasama dengan IGJ (Indonesia for Global Justice) menggelar diskusi "Dampak TPP terhadap Keterbukaan Informasi dan Pengetahuan di Internet". Notulensinya dapat diunduh di bawah ini.
Apa itu TPP? Dan apa pula kaitannya dengan Netizen dan Blogger? TPP singkatan dari Trans Pasific Partnership. Sebuah perjanjian perdagangan bebas yang disponsori oleh Amerika Serikat. Presiden Joko Widodo, saat berkunjung ke Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu memberikan sinyal untuk menandatangani perjanjian itu. Lantas, apa kaitannya dengan netizen dan blogger?
Berikut notulensi hasil diskusi yang digelar SatuDunia dan IGJ di Jakarta.
Monitoring kebijakan ict melawan dominasi wacana rejim blokir di internet ed...SatuDunia
Dokumen monitoring kebijakan ICT (Information and Communication Technology) ini disusun oleh Yayasan SatuDunia untuk memudahkan publik terlibat dalam memonitoring arah kebijakan ICT di Indonesia. Keterlibatan publik secara aktif dalam memonitoring kebijakan ICT menjadi penting agar hak-hak publik tidak disingkirkan dalam produk kebijakan ICT.
Dokumen monitoring kebijakan ICT periode Maret-April 2015 SatuDunia adalah edisi khusus, karena biasanya dokumen monitoring kebijakan dikeluarkan dalam periode 3 bulan sekali. Edisi khusus ini sengaja dibuat untuk memonitor kebijakan ICT terkait dengan pemblokiran situs di internet.
Bangkitnya rejim blokir di dunia maya (internet) harus dicegah sedini mungkin, karena berpotensi menghilangkan hak warga negara atas informasi, pengetahuan dan berekspresi. Atas dasar itulah edisi spesial ini dibuat.
Dokumen ini mencoba memonitor wacana yang berkembang di media massa terkait isu pemblokiran situs internet. Diharapkan dokumen ini dapat menjadi semacam amunisi dalam memperkuat Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dalam melakukan advokasi dan kampanye terkait kebijakan internet di Indonesia.
Dokumen ini tentu masih jauh dari sempurna. Diharapkan masukan dari semua pihak untuk memberikan masukan dan kritik guna penyempurnaan dokumen ini.
Kajian gerakan masyarakat sipil di media periode januari april 2015SatuDunia
Gerakan perlawanan masyarakat sipil terhadap reklamasi Teluk Benoa di Bali sangat masif didukung artis dan aktivis. Namun, pihak pendukung proyek menggunakan taktik seperti mengubah istilah 'reklamasi' menjadi 'revitalisasi', melibatkan pakar untuk mendukung proyek, dan menciptakan perpecahan di kalangan masyarakat. Gerakan perlawanan perlu terobosan baru untuk mengatasi taktik-
Tantangan gerakan online satu dunia_epistemaSatuDunia
Gerakan online masyarakat adat menghadapi tantangan akses telematika yang tidak merata dan dominasi konten media oleh kelompok besar di Jawa serta ancaman pasal karet pencemaran nama baik dalam UU ITE.
FAQ KM untuk Organisasi Masyarakat Sipil memberikan ringkasan singkat tentang Knowledge Management (KM) untuk organisasi masyarakat sipil. Dokumen ini berisi 19 pertanyaan dan jawaban tentang konsep-konsep dasar KM seperti informasi, data, pengetahuan, manajemen pengetahuan, proses SECI, best practice, dan coaching KM.
Di balik gemerlap bisnis ict di indonesia igf firdaus cahyadi2SatuDunia
Tiga poin utama dokumen ini adalah: (1) Pemerintah harus berperan lebih besar dalam pembangunan infrastruktur telematika di seluruh Indonesia, (2) Pembangunan infrastruktur telematika tidak sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme pasar, dan (3) Pemerintah perlu memperkuat industri telematika dalam negeri.
Komentar para penandatangan petisi pt kai 14 sept 2012SatuDunia
Penandatangan petisi menentang rencana kenaikan tarif KRL di Jabodetabek memberikan komentar bahwa kenaikan tarif seharusnya diawali dengan peningkatan kualitas pelayanan terlebih dahulu. Mereka berargumen bahwa sebagai transportasi publik, harga tiket KRL seharusnya terjangkau oleh masyarakat luas.
Komentar para penandatangan petisi pt kai 14 sept 2012
Presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum (Maret 2016), "Laporan Masyarakat Sipil untuk Habitat III"
1. Laporan Masyarakat Sipil untuk Habitat III
Firdaus Cahyadi
Yayasan SatuDunia
Sumber foto: http://megapolitan.kompas.com/read/2015/08/20/15500401/Wajar.Warga.Kampung.Pulo.Tolak.Penggusuran
2. Krisis Penguasaan Lahan
di Perkotaan
Sejumlah pengembang kelas naga tercatat menguasai ribuan
hektar lahan di kawasan Jadebotabek
1. Di koridor barat Jakarta, perusahaan pengembang perumahan
dan kawasan komersial menguasai lahan seluas 6.000 hektar.
2. Sedangkan di koridor selatan, perusahaan pengembang
perumahan dan kawasan komersial menguasai 3.100 hektar
berupa proyek perumahan
3. Di Bogor, perusahaan properti menyatakan sudah
mendapatkan izin prinsip dari pemerintah daerah untuk
membangun kota mandiri di atas lahan seluas 400 hektar
3. Dimana Warga Miskin
Tinggal?
Penguasaan
Lahan skala luas
oleh korporasi
• Harga tanah yang
semakin mahal,
tak terjangkau
bagi warga
miskin kota
Pertumbuhan
kawasan
kumuh
Digusur
atasnama
ketertiban
umum dan
perluasan RTH
4. Penggusuran Warga
Miskin Kota
• Pada tahun 2015, sejak Januari hingga Agustus, terdapat 30 kasus penggusuran paksa yang terjadi di wilayah DKI
Jakarta. (LBH Jakarta)
• Dari sisi prosedur penggusuran paksa di Jakarta, data dari LBH Jakarta menyebutkan bahwa dari total kasus 30
penggusuran, hanya 4 penggusuran yang melalui jalan musyawarah, selebihnya sebanyak 26 kasus penggusuran
dilakukan secara sepihak. Meskipun musyawarah yang dilakukan belum tentu juga sudah mengakomodir pemikiran
warga.
5. Krisis Ekologi Perkotaan
1. Krisis RTH
a. Di Jakarta, luas RTH kurang lebih baru mencapai 10 persen atau sekitar 6.874 ha.
Target luasan RTH dalam tata ruang Jakarta terus dikurangi sebagai bagian dari
legalisasi perubahan-perubahan itu, dari 37,2 persen dalam Rencana Induk 1965-1985
hingga 13,94 persen dalam RTRW 2000-2010. Sedangkan tambahan pasokan ruang
komersial begitu hebatnya—3.046.000 meter persegi pada 2000-2006, sedangkan
pada 1960-1999 hanya 1.454.000 meter persegi RTH, "Ruang Tanpa Hutan",
http://www.sinarharapan.co/news/read/151119005/rth-ruang-tanpa-hutan-
b. b. Di Semarang krisis RTH juga terjadi. Ruang terbuka hijau publik di Kota
Semarang, Jawa Tengah, yang meliputi taman dan hutan kota hanya 7,5 persen.
Padahal, luas ruang terbuka hijau publik yang diwajibkan dalam Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, sebesar minimal 20 persen. Rencana
menambah luas kian sulit di tengah pesatnya pertumbuhan penduduk dan keterbatasan
lahan. Ruang Terbuka Hijau Semarang 7,5 Persen.
http://print.kompas.com/baca/2015/03/18/Ruang-Terbuka-Hijau-Semarang-7%2c5-
Persen
c. Dari sekitar 175 kilometer persegi luas kota Makassar, RTH hanya sekitar 8 persen
atau berada dibawah standar minimal yakni 30 persen. Ruang Terbuka Hijau
Makassar Di bawah Standart Minimal. http://makassar.radiosmartfm.com/jurnal-
makassar/4391-ruang-terbuka-hijau-makassar-dibawah-standart-minimal.html
6. Krisis Ekologi di
Perkotaan
2. Krisis Air Bersih
a. Jakarta memerlukan sekitar 26.938 liter air per detik, namun yang tersedia hanya 17.700 liter air per detik.
Diperkirakan pada 2020, terjadi defisit air mencapai 19.000 liter per detik Sudah 18 tahun Jakarta krisis air
bersih, http://101jakfm.com/details/1930/sudah-18-tahun-jakarta-krisis-air-bersih
b. Data BPLHD DKI Jakarta menyebutkan, dari 2.000 juta per meter kubik air hujan yang turun di Jakarta tiap
tahun, hanya 26,6 persen yang terserap dalam tanah. Sementara itu, sisanya, 73,4 persen, menjadi air larian yang
berpotensi menimbulkan banjir di perkotaan. Menyusutnya ruang terbuka hijau dan maraknya pembangunan
kawasan komersial menjadi pemicu meningkatnya air larian di Jakarta. (2007)
c. Di Jogjakarta. Air warga VS Maraknya Pembangunan Hotel. Kebutuhan air warga perorangnya adalah 120 liter
per hari, sementara itu untuk hotel kebutuhan harian mencapai 250 sampai 350 liter per orang Menjamurnya
hotel mengancam krisis air bersih di Yogyakarta, http://www.merdeka.com/peristiwa/menjamurnya-hotel-
mengancam-krisis-air-bersih-di-yogyakarta.html
d. Di Kota Solo yang terdiri dari 51 kelurahan, terdapat tujuh kelurahan yang termasuk zona merah berisiko paling
tinggi tercemar limbah cair.Sedangkan 16 Kelurahan lainnya termasuk kategori berisiko tinggi, sehingga di
wilayah dalam dua kategori tersebut kualitas air tanahnya tersemar bakteri e coli Tujuh Kelurahan di Solo Paling
Tinggi Tercemar Limbah, http://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2015/01/27/313852/tujuh-kelurahan-di-solo-
paling-tinggi-tercemar-limbah
7. Krisis Ekologi di
Perkotaan
Kerentanan Perubahan Iklim di Perkotaan
1. Semarang. Dampak perubahan iklim telah terasa di Semarang sejak 100 tahun
terakhir. Kenaikan muka air laut terjadi sejak 1985 dan diperkirakan akan terus
meningkat 40-80 cm dalam 100 tahun ke depan. Kenaikan muka air laut ini
ditambah penurunan muka tanah berpengaruh terhadap abrasi pantai dan banjir
rob. Semarang Kota Urban yang Rentan Perubahan Iklim,
http://ekuatorial.com/climate-change/indonesian-semarang-kota-urban-yang-
rentan-perubahan-iklim#!/story=post-4966&loc=-
6.981675000000019,451.27456800625004,7
2. Hasil simulasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, tahun 2025, tinggi
permukaan air laut di Makassar naik mencapai 88,16 centimeter dan tahun
2050 atau 25 tahun kemudian, naik menjadi 1,14 centimeter. Tahun 2025,
Makassar Diprediksi Tenggelam.
http://makassar.tribunnews.com/2014/02/28/tahun-2025-makassar-diprediksi-
tenggelam?page=2
8. Kecanduan Reklamasi
Pantai
Penguasaan
Lahan skala luas
oleh korporasi
• Krisis Lahan
Reklamasi Pantai
untuk Kawasan
Pemukiman Mewah
dan Komersial Baru
• Dampak
Ekologi??
• Sumber-sumber
kehidupan
nelayan??
9. Inisiatif Warga Menghadapi
Krisis Perkotaan
Inisiatif Warga
1. Jakarta
Komunitas Ciliwung Merdeka dengan konsep Kampung Susun
penyusunan SOP Penggusuran warga kota oleh LBH Jakarta dan FAKTA
2. Jogjakarta
Arkom pun menginisiasi warga untuk membentuk Paguyuban Kali Jawi. Merintis Mandiri Di Bantaran Kali,
http://www.suarakita.org/2013/06/merintis-mandiri-di-bantaran-kali/
3. Surabaya
Paguyuban Warga Stren Kali Surabaya (PWSKS) bersama UPC, Uplink, akademisi, arsitek, dan organisasi-
organisasi lain kemudian mengorganisir diri dan menyusun konsep alternatif untuk menghindari penggusuran
4. Makassar
Pada tanggal 13 Nopember 2009 di hotel Banua, dalam kesempatan dialog warga anggota KPRM dengan
Walikota Makassar, digagas penyelesaian sengketa tanah dengan cara land-sharing (berbagi lahan) dengan
pengusaha, sebagai alternatif penggusuran/relokasi.
5. Kendari
Proses relokasi dan perencanaan pembangunan dilakukan secara partisipatif bersama warga dan difasilitasi
oleh Rujak Center for Urban Studies (RCUS) dan jaringan arsitek komunitas Yogya (Arkom-Yogyakarta).
Alghiffari Aqsa, https://alghif.wordpress.com/2014/09/22/beberapa-solusi-alternatif-tanpa-penggusuran-
paksa/
10. Call for Action!
1. Menghilangkan ketimpangan kepemilikan lahan di kota dan
di desa. Membatasi kepemilikan lahan korporat dan
mengedepankan penguasaan lahan untuk rakyat.
2. Stop penggusuran permukiman warga miskin kota. Prioritas
penataan permukiman informal yang melibatkan warga secara
tulus.
3. Stop reklamasi pantai di seluruh kota Indonesia untuk
dievaluasi manfaatnya bagi publik, bukan semata kepentingan
korporasi.
4. Menghentikan krisis lingkungan hidup di perkotaan.
Mengubah model pembangunan kota yang rakus terhadap
sumber daya alam menjadi model pembangunan yang
mendukung pelestarian lingkungan hidup.
5. Tidak ada kota tanpa warga, maka pemerintah harus selalu
melibatkan warga dalam kebijakan perkotaan. Warga di
berbagai kota telah menunjukkan banyak inisiatif yang memberi
solusi. Pemerintah harus menjadikan warga sebagai mitra yang
sejajar dan terbuka.
Sumber gambar: https://blog.bmtmicro.com/creating-
a-compelling-call-to-action/