Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar komunikasi dan konseling. Terdapat tujuan pembelajaran umum dan khusus untuk mahasiswa agar memahami proses komunikasi, komponen-komponennya, dan faktor yang mempengaruhinya. Juga dibahas tentang bentuk komunikasi antara lain interpersonal, intrapersonal, mass communication, dan komunikasi kelompok.
2. • Mahasiswa mampu memahami konsep dasar komunikasi
dan konseling
• Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian komunikasi
• Mahasiswa mampu menyebutkan komponen komunikasi
• Mahasiswa mampu menjelaskan proses komunikasi
• Mahasiswa mampu menyebutkan faktor yang
mempengaruhi komunikasi
• Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk komunikasi
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
3. Setiap proses pertukaran informasi
gagasan dan perasaan. Proses ini meliputi
informasi yang disampaikan baik secara
lisan maupun tertulis dengan kata-kata
atau yang disampaikan dengan bahasa
tubuh, gaya maupun penampilan diri,
menggunakan alat bantu di sekeliling kita
sehingga sebuah pesan menjadi lebih kaya
(Hybels dan Weafer II 1992; Liliweri, 2003)
Peralihan dari bahasa latin ke Inggris
“Common” yang berarti “bersama
dengan” dan “bersatu dengan”
4. Proses pertukaran informasi atau
proses yang menimbulkan dan
meneruskan makna atau arti,
berarti dalam komunikasi dengan
penerima informasi sehingga
mendapatkan pengetahuan (Taylor,
1993).
6. 1. Pemberi Pesan/Komunikator/Tempat
Asalnya Pesan
Orang/individu yang bertugas
mengirimkan pesan/mengeluarkan
stimulus dalam bentuk informasi yang
harus disampaikan kepada pihak atau
orang lain, dengan harapan orang/pihak
lain tersebut dapat memberikan suatu
respons/jawaban. Pihak yang mengawali
komunikasi untuk mengirim pesan
disebut sender dan ia menjadi sumber
pesan (source).
7. 2. Penerima Pesan (Receiver)
Seseorang yang menerima
pesan/stimulus serta memberikan
respons, respons dapat bersifat pasif
dengan memahami/mengerti
sesuatu yang dimaksud oleh pemberi
pesan atau dalam bentuk aktif yakni
nonverbal (isyarat/simbol-simbol).
Merupakan sasaran dari komunikasi.
8. 3. Pesan (Message)
Informasi yang diterima/isi stimulus
yang dikeluarkan oleh pemberi pesan
(sender) kepada penerima pesan
(receiver). Agar dapat diterima dengan
baik pesan hendaknya dirumuskan
dalam bentuk yang tepat, disesuaikan,
dipertimbangkan berdasarkan
keadaan penerima, hubungan
pengirim dan penerima, dan situasi
waktu komunikasi dilakukan.
9. 4. Saluran (Media)
alat atau sarana yang digunakan
oleh pemberi pesan (sender)
dalam menyampaikan pesan atau
informasi kepada si penerima
pesan (receiver). Media dapat
berupa lisan ( oral ), tertulis atau
elektronik.
10. • Media lisan
Dapat dilakukan dengan menyampaikan sendiri pesan secara lisan (oral), baik
melalui telepon atau saluran yang lainnya kepada perorangan, kelompok kecil,
kelompok besar, atau masa. Keuntungan dari penyampaian pesan secara lisan
ini adalah si penerima pesan mendengar secara langsung tanggapan atau
pertanyaan, memungkinkan disertai nada atau warna suara, gerak- gerik tubuh
atau raut wajah, dan dapat dilakukan dengan cepat.
• Media tertulis
Pesan disampaikan secara tertulis melalui surat, memo, hand-out, gambar dll.
keuntungannya adalah ada catatannya sehingga data dan informasi tetap utuh
tidak dapat berkurang atau tambah seperti informasi lisan, memberi waktu
untuk dipelajari isinya, cara penyusunannya dan rumusan kata- katanya.
• Media elektronik
Disampaikan melalui faksimili, email, radio, televisi. Keuntungannya adalah
prosesnya cepat, data bisa disimpan. Penggunaan media dalam penyampaian
pesan tentunya dapat mengalami gangguan atau masalah sehingga dapat
menghambat komunikasi. Gangguan itu dapat berupa hal-hal yang dapat
menggangu panca indera seperti suara terlalu keras atau lemah, udara panas,
faktor pribadi seperti prasangka, persaan tidak cakap dll.
11. 5. Umpan Balik (Feed Back)
Reaksi dari sasaran terhadap pesan
yang disampaikan dan dimanfaatkan
oleh sumber untuk memperbaiki
ataupun menyempurnakan
komunikasi yang dilakukan. Jenis
umpan balik berdasarkan sikap
komunikan terdiri atas empat
macam, antara lain zero umpan balik,
umpan balik positif, umpan balik
netral dan umpan balik negatif.
12. 6. Akibat (Impact)
Hasil dari suatu komunikasi, yakni
terjadinya perubahan pada diri
sasaran, yang dapat ditemukan
pada pengetahuan, sikap, ataupun
perilaku. Terjadinya perubahan
perilaku adalah tujuan akhir dari
kegiatan komunikasi.
13. 7. Lingkungan
Lingkungan atau situasi
(lingkungan fisik, lingkungan
sosial budaya, lingkungan
psikologi, dan dimensi
waktu)
14.
15. • Perkembangan
• Persepsi
• Nilai
• Latar belakang sosial budaya
• Emosi
• Jenis kelamin
• Pengetahuan
• Peran dan hubungan
• Lingkungan
• Jarak
• Citra diri
• Kondisi fisik
16. Perkembangan
• Agar dapat berkomunikasi efektif dengan
seseorang, bidan harus mengerti pengaruh
perkembangan usia, baik dari sisi bahasa
maupun proses berpikir orang tersebut. Cara
berkomunikasi anak usia remaja berbeda
dengan anak usia balita. Kepada remaja, Anda
mungkin perlu belajar bahasa “ gaul “ mereka
sehingga remaja yang kita ajak bicara akan
merasa kita mengerti mereka dan komunikasi
diharapkan akan lancar.
17. Persepsi
• Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang
terhadap suatu kejadian atau peristiwa.
Persepsi ini dibentuk oleh pengharapan atau
pengalaman. Perbedaan persepsi dapat
mengakibatkan terhambatnya komunikasi.
Misalnya, kata “ beton “ akan menimbulkan
perbedaan persepsi antara ahli bangunan
dengan orang awam.
18. Nilai
• Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku
sehingga penting bagi bidan untuk menyadari nilai
seseorang. Bidan perlu berusaha untuk mengetahui
dan mengklarifikasi nilai sehingga dapat membuat
keputusan dan interaksi yang tepat dengan klien.
Dalam hubungan profesional, bidan diharapkan tidak
terpengaruh oleh nilai pribadi.
• Perbedaan nilai tersebut dapat dicontohkan sebagai
berikut, misalnya klien memandang abortus tidak
sebagai perbuatan dosa, sementara bidan memandang
abortus sebagai tindakan dosa. Hal ini dapat
menyebabkan konflik antara bidan dengan klien.
19. Latar Belakang Sosial Budaya
• Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor budaya. Budaya juga akan membatasi cara bertindak dan
berkomunikasi. Seorang remaja putri yang berasal dari daerah lain
ingin membeli makanan khas di suatu daerah. Pada saat membeli
makanan tersebut, remaja ini tiba- tiba menjadi pucat ketakutan
karena penjual menanyakan padanya berapa banyak cabai merah
yang dibutuhkan untuk campuran makanan yang akan dibeli. Apa
yang terjadi ? remaja tersebut merasa dimarahi oleh penjual karena
cara menanyakan cabai itu seperti membentak, padahal penjual
merasa tidak memarahi remaja tersebut. Hal ini dikarenakan
budaya dan logat bicara penjual yang memang keras dan tegas
sehingga terkesan seperti marah bagi orang dengan latar budaya
yang berbeda
20. Emosi
• Emosi merupakan perasaan subjektif terhadap
suatu kejadian. Emosi seperti marah, sedih,
senang akan dapat mempengaruhi bidan
dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Bidan perlu mengkaji emosi klien dengan
tepat. Selain itu, bidan juga perlu
mengevaluasi emosi yang ada dirinya agar
dalam melakukan asuhan kebidanan tidak
terpengaruh oleh emosi bawah sadarnya.
21. Jenis Kelamin
• Setiap jenis kelamin mempunyai gaya komunikasi
yang berbeda. Tanned ( 1990 ) menyebutkan
bahwa wanita dan laki- laki mempunyai
perbedaan gaya komunikasi. Dari usia tiga tahun,
wanita bermain dengan teman baiknya atau
dalam group kecil, menggunakan bahasa untuk
mencari kejelasan dan meminimalkan perbedaan,
serta membangun dan mendukung keintiman.
Laki- laki di lain pihak, menggunakan bahasa
untuk mendapatkan kemandirian aktivitas dalam
grup yang lebih besar, dan jika ingin berteman,
mereka melakukannya dengan bermain
22. Pengetahuan
• Tingkat pengetahuan mempengaruhi
komunikasi. Seseorang yang tingkat
pengetahuannya rendah akan sulit merespons
pertanyaan yang mengandung bahasa verbal
dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi.
Bidan perlu mengetahui tingkat pengetahuan
klien sehingga dapat berinteraksi dengan baik
dan akhirnya dapat memberi asuhan yang
tepat kepada klien.
23. Peran dan Hubungan
• Gaya dan komunikasi sesuai dengan peran dan
hubungan antarorang yang berkomunikasi.
Cara komunikasi seorang bidan dengan
kolganya, dengan cara komunikasi seorang
bidan pada klien akan berbeda, tergantung
peran. Demikian juga antara orang tua dan
anak.
24. Lingkungan
• Lingkungan interkasi akan mempengaruhi komunikasi
yang efektif. Suasana yang bising, tidak ada privasi yang
tepat, akan menimbulkan keracunan, ketagangan, dan
ketidaknyamanan. Misalnya, berdiskusi di tempat yang
ramai tentu tidak nyaman. Untuk itu bidan perlu
menyiapkan lingkungan yang tepat dan nyaman
sebelum interaksi dengan klien.
• Begitu juga dengan lingkungan fisik. Tingkah laku
manusia berbeda dari satu tempat ke tempat lain.
Misalnya, saat seseorang berkomunikasi dengan
sahabatnya akan berbeda apabila berbicara dengan
pimpinannya.
25. Jarak
• Jarak dapat mempengaruhi komunukasi. Jarak
tertentu akan memberi rasa aman dan
kontrol. Misalnya, individu yang merasa
terancam ketika seseorang tidak dikenal tiba-
tiba berada pada jarak yang sangat dekat
dengan dirinya. Hal ini juga yang dialami oleh
klien pada saat pertama kali berinterkasi
dengan bidan. Untuk itu, bidan perlu
memperhitungkan jarak yang tepat pada saat
melakukan hubungan dengan klien.
26. Citra diri
• Manusia mempunyai gambaran tertentu
mengenai dirinya, status sosial, kelebihan dan
kekurangannya. Citra diri terungkap dalam
komunikasi
27. Kondisi Fisik
• Kondisi fisik mempunyai pengaruh terhadap
komunikasi. Artinya, indra pembicaraan
mempunyai andil terhadap kelancaran dalam
berkomunikasi.
• Misalnya orang tuna wicara aka kesulitan
apabila berbicara dengan orang normal.
28. • Interpersonal Communication
(face to face communication)
Salah satu bentuk komunikasi
yang paling efektif dan
komunikator dapat langsung
bertatap muka, sehingga
stimulus yakin pesan atau
informasi yang disampaikan
komunikan, langsung dapat
direspon atau ditanggapi pada
saat itu juga. Penyampaian
pesan dari seseorang kepada
orang lain, bersifat dua arah,
secara verbal dan non verbal.
Misalnya : antara bidan dan
klien.
29. • Intrapersonal Communication
Komunikasi yang terjadi dalam diri individu.
Komunikasi tersebut akan membantu seseorang
atau individu agar tetap sadar akan kejadian di
sekitarnya. Atau penyampaian pesan seseorang
kepada dirinya sendiri. Misalnya kita sedang
melamun, berfikir, berarti kita sudah melakukan
komunikasi intrapribadi, berbicara dalam hati,
dan lain-lain
30.
31. • Mass Communication (Komunikasi Masa)
Komunikasi umum bukan komunikasi pribadi, pesan
yang disampaikan tidak ditujukan pada satu orang saja
tetapi bagi semua orang atau anggota khalayak. Atau
bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan
secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara
tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar.
Komunikasi masa menyampaikan informasi, gagasan,
dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam
jumlah banyak dengan menggunakan media yang
meliputi : surat kabar, radio, TV, film, dll. Misalnya :
pemberian informasi di TV tentang anjuran bersalin
pada tenaga kesehatan.
32.
33. • Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok atau group communication adalah
komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator
dengan sekelompok orang jumlahnya lebih dari dua orang.
Sekelompok orang yang menjadi komunikan bisa sedikit
atau banyak. Jika komunikan dalam kelompok kecil maka
disebut komunikasi kelompok kecil ( small group
communication ), dan jika jumlahnya banyak maka disebut
komunikasi kelompok besar ( large group communication ).
Secara teoritis dalam ilmu komunikasi yang membedakan
kelompok kecil atau besar bukan dari jumlahnya secara
matematis tetapi berdasarkan kualitas proses komunikasi.
34. Adapun karakteristik yang membedakan antara
kelompok kecil dan besar adalah :
1. Komunikasi kelompok kecil
Adalah kelompok yang ditunjukkan kepada
kogniktif komunikan dan prosesnya berlangsung
secara dialogis (umpan balik terjadi secara
verbal)
Dalam kelompok kecil komunikator
menunjukkan pesannya pada benak komunikan
misalnya kuliah, ceramah, diskusi, rapat dll.
Dalam situasi ini logika berperan penting dan
komunikan dapat menilai logis tidaknya uraian
komunikator.
35. 2. Komunikasi kelompok besar
Komunikasi kelompok besar adalah
komunikasi yang ditujukan kepada efeksi
komunikan (hatinya atau perasaan) dan
proses brlangsung liner. Umumnya
komunikan bersifat heteregon dari jenis
kelamin, usia, jenis, pekerjaan, tingkat
pendidikan, agama, dll.