1. ASOSIASI AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI - INDONESIA
(A2K4-INDONESIA)
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & LINGKUNGAN
(LP2K3L A2K4 – INDONESIA)
Website: ww.a2k4-ina.net
email: a2k4ina@gmail.com
INSPEKSI KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
MODUL 15
25/08/2018 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 1
2. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
3
1. PESERTA PELATIHAN MAMPU MENGIDENTIFIKASI SUMBER
POTENSI BAHAYA (HAZARD) PADA UMUMNYA, YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PROSES KERJA DAN EQUIPMENT;
2. PESERTA PELATIHAN MAMPU MENYUSUN RENCANA INSPEKSI K3;
3. PESERTA PELATIHAN MAMPU MELAKUKAN INSPEKSI K3;
4. PESERTA PELATIHAN MAMPU MELAKUKAN EVALUASI HASIL
INSPEKSI K3;
5. PESERTA PELATIHAN MAMPU MENYUSUN LAPORAN INSPEKSI K3.
Tujuan Pembelajaran
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
3. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
INTRODUCTION
Permenaker No. 05/ 1996 (Elemen 4.1)
Dasar Hukum
DEFINISI:
➢ Inspeksi K3 adalah suatu proses untuk menemukan potensi bahaya
yang ada di tempat kerja, demi mencegah terjadinya kerugian
maupun kecelakaan di tempat kerja dalam penerapan keselamatan
dan kesehatan di tempat kerja.
➢ Inspeksi K3 sebagai upaya melakukan pengendalian dan
pengawasan terhadap sumber-sumber bahaya K3.
PP No: 50 Tahun 2012 (Lampiran II, standar 7)
4
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
4. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
INTRODUCTION
Audit K3 merupakan salah satu alat terbaik sebagai pedoman
perbaikan sistem manajemen K3.
AUDIT ADALAH PEMERIKSAAN TERHADAP SISTEM KESELURUHAN
KEGIATAN OPERASI DIBANDINGKAN DENGAN STANDARD YANG DIACU.
Audit SMK3 adalah pemeriksaan secara sistematis dan independen
terhadap pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur
suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam
penerapan SMK3 di perusahaan.
5
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
5. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
INSPEKSI K3 AUDIT K3 SURVEY K3 TOUR K3
Upaya mene-
mukan kondisi
dan perilaku yg
nonstandard.
Upaya mene-
mukan ketidak-
sesuaian yg
bersifat teknis.
Berfokus pada
kegiatan proyek
unit kerja.
Pengujian kritis
secara sistematis
terhadap keseluruhan
kegiatan perusahaan
dgn tujuan utk memi-
nimalisasi kerugian.
Upaya mencari
ketidaksesuaian
dalam sistem.
Mengukur efektifitas
pelaksanaan sistem.
Berfokus pada
sistem.
Pengujian kritis
atas satu aktivi-
tas lapangan yg
lebih sempit,
misalnya survey
terhadap alat pro-
teksi kebakaran
atau kebisingan
pada lokasi
kegiatan.
Pemeriksa-
an tidak ter-
schedule yg
dilakukan oleh
manajemen
atau P2K3
untuk meya-
kinkan house-
keeping sesuai
standard yang
diisyaratkan.
5a
6. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
TUJUAN INSPEKSI
✓ Identifikasi kondisi tidak aman;
✓ Identifikasi tindakan tidak aman;
✓ Menentukan penyebab dasar;
✓ Melakukan perbaikan;
✓ Bukan mencari kesalahan.
6
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
7. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
KEUNTUNGAN
⚫ Mengidentifikasi problem potensial.
⚫ Mengidentifikasi efisiensi peralatan (equipment).
⚫ Mengidentifikasi kekeliruan dalam tindakan/ pelaksanaan kerja.
⚫ Mengidentifikasi efek perubahan (effect of changes-MOC).
⚫ Mengidentifikasi kekurangan dalam tindakan perbaikan (remedial
action).
⚫ Mengidentifikasi positive performance dan quality result.
⚫ Mendemonstrasikan komitmen manajemen.
⚫ Hasil Inspeksi akan menjadi salah satu topik penting dalam
Audit.
7
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
8. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
KEUNTUNGAN INSPEKSI
⚫ Perbaikan dengan segera;
⚫ Kontak langsung pada karyawan;
⚫ Karyawan tanggap terhadap KTA & TTA;
⚫ Menetapkan alat keselamatan yang sesuai;
⚫ Meningkatkan kesadaran K3;
⚫ Menjalankan program K3.
8
KONDISI TIDAK AMAN (KTA) TINDAKAN TIDAK AMAN (TTA)
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
9. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
STANDAR PEMANTAUAN
(PP No.50/2012-Lamp.II)
⚫ Pemeriksaan Bahaya;
⚫ Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja;
⚫ Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran
dan Pengujian;
⚫ Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja.
9
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
10. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
INSPEKSI BAHAYA
✓ Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara
teratur.
✓ Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan
berwenang yang telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi bahaya.
✓ Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan dari tenaga kerja yang melakukan tugas
di tempat yang diperiksa.
✓ Daftar periksa (checklist) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat
pemeriksaan/inspeksi.
✓ Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan
diajukan kepada pengurus dan P2K3 sesuai dengan kebutuhan.
✓ Pengusaha atau pengurus telah menetapkan penanggung jawab untuk
pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi.
✓ Tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi dipantau untuk
menentukan efektifitasnya.
10
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
11. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
PEMANTAUAN/PENGUKURAN
LINGKUNGAN KERJA
⚫ Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan
secara teratur dan hasilnya didokumentasikan, dipelihara
dan digunakan untuk penilaian dan pengendalian risiko.
⚫ Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja meliputi faktor
fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi.
⚫ Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilakukan oleh
petugas atau pihak yang berkompeten dan berwenang dari
dalam dan/atau luar perusahaan.
11
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
12. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi,
Pengukuran dan Pengujian
⚫ Terdapat prosedur yang terdokumentasi mengenai
identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanan
untuk alat pemeriksaan, ukur dan uji mengenai K3.
⚫ Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas atau pihak
yang berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau
luar perusahaan.
12
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
13. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
PEMANTAUAN KESEHATAN TENAGA KERJA
⚫ Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada
tempat kerja yang mengandung potensi bahaya tinggi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
⚫ Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan identifikasi keadaan,
dimana pemeriksaan kesehatan tenaga kerja perlu dilakukan dan
telah melaksanakan sistem untuk membantu pemeriksaan ini.
⚫ Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter
pemeriksa yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan.
⚫ Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai
peraturan perundang-undangan.
⚫ Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja dibuat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
13
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
14. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
KATAGORI
Terdapat 2 katagori inspeksi secara umum (berdasarkan jenisnya):
⚫ Inspeksi Informal (Unplanned inspection)
⚫ Inspeksi Formal (Planned Inspection)
Inspeksi Informal
⚫ Dilakukan dengan tingkat kesadaran yang tinggi oleh
setiap orang dalam rutinitas aktifitasnya.
⚫ Spontan, terbatas dan tidak sistematis.
⚫ Mendapatkan kondisi/ data sebenarnya/ nyata & asli.
⚫ Bisa dalam bentuk kotak saran.
14
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
15. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
INSPEKSI FORMAL
⚫ Menyeluruh dan komprehensif
⚫ Terjadwal dengan jelas
⚫ Bagian dari tanggung jawab manajemen lini
(line management responsibility).
⚫ Dilakukan secara team.
⚫ Dimana dan apa – need analysis-nya jelas.
15
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
16. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
INSPEKSI FORMAL
Manfaat Inspeksi Formal :
⚫ Inspector/ observant memberikan perhatian penuh dalam inspeksi.
⚫ Inspector/ observer mempersiapkan menjadi observant dan cepat mengerti
(perceptive) terhadap kondisi.
⚫ Menggunakan check-list yang terstruktur dan teratur.
⚫ Inspector melihat sesuatu di luar penglihatan normal (outside normal eye level).
⚫ Temuan sumber bahaya diklasifikasi, diprioritaskan dan ditindak lanjuti.
⚫ Temuan dan rekomendasi dilaporkan, meningkatkan hazard awareness,
corrective action dan pencegahan kecelakaan.
Jembatan Danyang-Kunshan Grand Bridge China th 2011, Jembatan terpanjang 164.800 m
16
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
17. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
INSPEKSI FORMAL
Secara umum inspeksi formal dapat dikatagorikan sbb:
A. Inspeksi Umum K3 (General Inspection).
B. Inspeksi Kebersihan (Housekeeping)
C. Inspeksi Kritikal (Critical Part Inspection)
D. Inspeksi Preventive Maintenance
E. Pre-used Equipment Inspection
17
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
18. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
INSPEKSI
FORMAL
18
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
19. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Inspeksi Formal
Berdasarkan Urgensinya,
Inspeksi Formal dibagi dlm 2
bagian:
- Inspeksi Umum : bertujuan utk melihat
apakah ada perubahan thdp prosedur kerja,
peralatan, bahan dan lingkungan kerja.
- Inspeksi Bagian Kritis: inspeksi yg
ditujukan kepada bagian kritis dari mesin,
peralatan atau struktur yg akan menimbulkan
masalah besar bila rusak, aus, salah pemakaian
atau pelaksanaan kerja yg tidak memadai.
19
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
20. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Inspeksi Formal
Tahapan Inspeksi Formal :
1. Persiapan (preparation)
2. Pelaksanaan Inspeksi (inspection)
3. Mengembangkan langkah perbaikan
4. Tindak lanjut (follow-up action).
Tahapan:
Persiapan, pelaksanaan Inspeksi, pencatatan, pelaporan, mengembangkan
perbaikan dan tindak lanjut.
20
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
21. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Tahapan Inspeksi Formal
1. Persiapan (preparation)
⚫ Mulailah dengan positive attitude.
- Persiapan mental untuk tidak hanya melihat hal yang
substandard, namun juga harus hal yang benar (right).
⚫ Buat perencanaan inspeksi.
- Ketahui penanggung jawab area.
- Buat peta dan rute inspeksi.
⚫ Tentukan apa yang akan dilihat/ diinspeksi
⚫ Pelajari & pahami apa yang dilihat/ diinspeksi.
⚫ Buat daftar verikasi (checklist)
21
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
22. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Tahapan Inspeksi Formal
➢ Tinjau kembali (review) laporan inspeksi sebelumnya.
▪ Temukan hal – hal yang belum tuntas akar permasalahnya (basic causes).
▪ Temukan lokasi atau equipment yang belum diinspeksi.
▪ Temukan item – item yang terbatas dan masih dapat dikembangkan.
▪ Temukan dan analisa corrective action yang mungkin tidak tepat atau masih
bisa dikembangkan.
▪ Temukan laporan tentang Critical Parts.
➢ Persiapkan dan lengkapi peralatan, material dan kebutuhan lainnya untuk
menunjang inspeksi.
• Pakaian yang cocok, Alat Pelindung Diri (APD), Senter;
• Alat ukur/ meteran/kaca pembesar, Kamera;
• P3K secukupnya, Clip Board, kertas/millimeter paper & pensil/ballpoint.
Persiapan (preparation)
22
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
23. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Tahapan Inspeksi Formal
2. Pelaksanaan Inspeksi (inspection)
“Key-point” / “Tips” dalam inspeksi:
⚫ Mengacu pada Map dan Check-list.
⚫ Berbicara secara positive.
⚫ Lihat secara detail dan tajam.
⚫ Lakukan tindakan perbaikan sementara.
⚫ Uraikan dan petakan seluruh item temuan dengan jelas.
⚫ Klasifikasikan sumber bahaya.
⚫ Memeriksa & melaporkan existing item bila dianggap perlu
⚫ Menentukan basic causes dari substandard action dan substandard condition
(gunakan magic word “Why”).
Pelaksanaan Inspeksi boleh dilakukan oleh supervisor pekerjaan, dengan catatan:
“Supervisor tersebut mempunyai kompetensi dalam pekerjaan Inspeksi”.
23
BASIC CONCEPT OF LOSS CONTROL
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
24. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Tahapan Inspeksi Formal
2.1. Klasifikasi Sumber Bahaya
⚫ Klas ‘A’ (Major)
➢ Kondisi atau tindakan yang dapat mengakibatkan kecelakaan fatal
atau cacat permanen.
⚫ Klas ‘B’ (Serius)
➢ Kondisi atau tindakan yang dapat mengakibatkan kecelakaan serius
atau cacat sementara.
⚫ Klas ‘C’ (Minor)
➢ Kondisi atau tindakan yang dapat mengakibatkan kecelakaan minor
dan tanpa cacat.
24
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
25. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Tahapan Inspeksi Formal
2.2. Time Frame vs Klasifikasi Risiko
⚫ Klas ‘A’ segera (immediately)
⚫ Klas ‘B’ tidak lebih dari 6 jam
⚫ Klas ‘C’ tidak lebih dari 12 jam
25
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
26. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Sumber dan Tipe Bahaya Potensial
⚫ Sumber Bahaya Potensial:
1. People/Process/Procedure
2. Equipment
3. Material
4. Environment
⚫ Tipe Sumber Bahaya Potensial:
1. Bahaya Fisik
2. Bahaya Biologi
3. Bahaya Kimia
4. Bahaya Ergonomi
5. Bahaya Psikologi
26
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
27. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Tahapan Inspeksi Formal
3. Mangembangkan Langkah Perbaikan
⚫ Tidak sebatas correction tapi juga corrective action.
⚫ Merekomendasikan sesuatu yang sistematis yang dapat
mengontrol immediate / basic causes.
• Pontensi dari severity loss
• Kemungkinan timbul kerugian
• Biaya pengontrolan
• Level pengontrolan
• Alternatif pengontrolan
• Justifikasi/ alasan pengontrolan
27
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
28. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Tahapan Inspeksi Formal
4. Tindakan Lanjut (follow-up)
⚫ Sebagai tindakan nyata dari rekomendasi tindakan perbaikan.
⚫ Inspektor harus berinisiatif dalam follow-up action:
⚫ Commendation, memorandum, recourses, verifying,
progress monitoring, final review.
Yamuna Expressway 165 km 28
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
29. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Katagori Inspeksi Formal
B. Inspeksi Kebersihan/ Housekeeping
⚫ Tidak terbatas pada kebersihan namun kerapian juga.
⚫ Bersih: Sebuah tempat untuk sesuatu dan sesuatu selalu berada pada
tempatnya.
⚫ Rapi: Sebuah tempat bebas dari sesuatu yang tidak penting dan
sesuatu yang penting berada pada tempat yang tepat.
29
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
30. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
5 R / 5 S
30
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
31. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Katagori Inspeksi Formal
C. Inspeksi Kritikal (Critical Part Inspection)
Critical part: komponen dari mesin, equipment, material, struktur atau
lokasi yang lebih vital dari komponen lainnya yang dapat mengakibatkan
kerugian yang besar bila mengalami kegagalan atau kerusakan.
31
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
32. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Katagori Inspeksi Formal
D. Inspeksi Preventive Maintenance
⚫ Preventive Maintenance bertujuan untuk menjaga
performa equipment atau mesin dalam kondisi prima
dan jauh dari kegagalan (fails).
⚫ Point pada preventive maintenance:
➢ Histori kegagalan (failure), kecelakaan/ breakdowns
➢ Risk Assessment
➢ Program inspeksi
➢ Regulatory requirement
➢ Informasi dan data manufacturer’s
32
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
33. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Katagori Inspeksi Formal
D. Pre-use inspection
⚫ Suatu inspeksi yang dilakukan sebelum
suatu alat/ equipment digunakan untuk
memastikan kelayakan serta terpenuhinya
persyaratan safety yang diharuskan.
33
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
34. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
RANGKUMAN
Ada dua kategori Inspeksi:
1. Inspeksi Informal (Unplanned inspection)
2. Inspeksi Formal (Planned Inspection)
Secara umum inspeksi formal dapat dikategorikan sbb:
A. Inspeksi umum K3 (general inspection).
B. Inspeksi kebersihan (Housekeeping)
C. Inspeksi kritikal (critical part inspection)
D. Inspeksi Preventive Maintenance
E. Pre-use Equipment Inspection
Berdasarkan Urgensinya Inspeksi Formal ada 2 macam:
1. Inspeksi Umum: bertujuan untuk melihat apakah ada perubahan
terhadap prosedur kerja, peralatan, bahan dan lingkungan kerja.
2. Inspeksi Bagian Kritis: inspeksi yang ditujukan kepada bagian
kritis dari mesin, peralatan atau struktur yang akan menimbulkan
masalah besar bila rusak, aus, salah pemakaian atau pelaksanaan kerja
yang tidak memadai. 34
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
35. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
> Mengapa?
perlu?
> Apa?
> Dimana?
> Kapan ?
> Bagaimana?
> Oleh siapa?
> Frekuensi ?
SESUAI
TAHAPAN
PROSES
KERJA
ITP
Manual Prosedur
Instruksi Kerja
> Peraturan
> Standar
> Spesiftkasi
Alat
> Spesifikasi
Pekerjaan
> Pengalaman
35
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
36. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Site Visit GUDANG MATRIAL
36
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
37. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
PEKERJA PROYEK
37
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
38. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
APD
38
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
39. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
CONTOH LEMBAR PERIKSA INSPEKSI K3 UNTUK ACETYLENE & OXYGEN
NO. ITEM YANG AKAN DIINSPEKSI BAIK TIDAK KET.
1. Apakah kondisi tabung dalam keadaan baik?
2. Apakah regulator dalam kondisi baik?
3. Apakah selang/hose dalam kondisi baik?
4. Apakah tidak ada kebocoran pada kerangan?
5. Apakah tabung bertekanan pada posisi berdiri tegak dan diikat pada tempat kuat/sesuai?
6. Apakah tabung dipisahkan antara yang kosong dan yang masih berisi serta diberi label?
7. Apakah tabung yang tidak digunakan dilengkapi penutup yang baik?
8. Apakah kondisi cutting torch dalam kondisi yang baik?
9. Apakah hose yang digunakan dilengkapi oleh Flashback Arrestor?
10. Apakah ketika digunakan disediakan tabung pemadam api?
11. Apakah tabung dipisahkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar
Sebelum digunakan, tabung acetylene / oxygen harus di inspeksi terlebih dahulu . Formulir No.:
Disetujui Oleh: Diinspeksi Oleh:
Nama: Nama:
Jabatan: Jabatan:
Hari/tanggal: / Untuk pekerjaan: Lokasi:
39
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
40. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Contoh lembar periksa inspeksi K3 untuk Scaffolding & Tangga
NO. ITEM YANG AKAN DIINSPEKSI BAIK TDK KET.
1. Apakah material (bahan pembuat) scaffolding dan tangga dalam kondisi baik?
2. Apakah landasan scaffolding telah level?
3. Apakah scaffolding telah tegak lurus?
4. Apakah sambungan pipa dlm kondisi baik & diikat dgn clamp yg baik?
5. Apakah pipa horizontal telah level?
6. Apakah tersedia platfrom yang kuat?
7. Apakah tersedia handrail dalam kondisi baik?
8. Apakah tersedia tangga yang kokoh?
9. Apakah clamp dalam kondisi yang baik?
10. Apakah scaffolding telah diberikan braching?
11. Apakah clamp putar hanya digunakan pada braching?
12. Apakah ketinggian scaffolding lebih dari 2 meter?
13. Apakah tag sudah terpasang?
Sebelum digunakan harus diberi "Tag OK" terlebih dahulu. Formulir No.:
Disetujui Oleh: Diinspeksi Oleh:
Nama: Nama:
Jabatan: Jabatan:
Hari/tanggal: / Lokasi:
40
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
41. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Contoh lembar periksa persediaan APD
NO. ITEM YANG AKAN DIINSPEKSI JMLH BAIK TDK KET.
1. Pelindung Mata / Safety Goggles
2. Sepatu Keselamatan / Safety Boot
3. Topi Keselamatan / Safety Helmet
4. Sarung Tangan / Safety Hand Gloves
5. Pelindung Telinga / Safety Ear Plug
6. Pelindung Pernafasan / masker/Respirator
7. Full Body Harness/Safety belt
8. Kap Las / Welding Cap
9. Alat Pemadam Api Ringan / Fire
10. P3K / First Aid Kit
11. Tandu / Stretcher
Sebelum digunakan harus diberi "Tag OK" terlebih dahulu. Formulir
No.:
Disetujui oleh: Dibuat oleh:
Nama: Nama:
Koordinator K3 Petugas K3/Bag. Gudang
Hari/tanggal: / Lokasi:
41
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
42. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
NO. ITEM YANG AKAN DIINSPEKSI BAIK TDK KET.
1. Alat Pelindung Diri (APD)
a. Pelindung Mata / Safety Goggles
b. Sepatu Keselamatan / Safety Boot
c. Topi Keselamatan / Safety Helmet
d. Sarung Tangan / Safety Hand Gloves
e. Pelindung Telinga / Safety Ear Plug
f. Pelindung Pernafasan / Masks
g. Sabuk Keselamatan / Safety Belt
h. Kap Las / Welding Cap
i. Full Body Harness
2. Rambu-Rambu Keselamatan
3. Perilaku Para Pekerja
4. Pengoperasian Alat
5. Pelaksanaan Pekerjaan
Hal-hal lain yang berbahaya (fasilitas atau perilaku pekerja):
Formulir No.:
Disetujui oleh: Diobservasi oleh:
Nama: Nama:
Koordinator Unit K3 Petugas K3
Hari/tanggal: / Waktu: s/d: Lokasi:
Contoh lembar periksa untuk Safety Patrol
42
43. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
NO. Uraian
Kondisi
BAIK TDK KET.
1. Sabuk Pengaman /Seat Belt
2. Rem / Break
3. Rem Tangan / Hand Break
4. Alat Pemadam Api Ringan / Fire Extinguisher
5. Segitiga Pengaman / Triangle
6. Kotak P3K / First Aid Kit
7. Dongkrak / Jack
8. Kunci Ban / Wrench
9. Kaca Spion Kanan & Kiri / Side Mirror
10. Lampu Besar / Head Light
11. Lampu Kecil / Small Light
12. Lampu Sign Kiri & Kanan / Signal Light
13. Lampu Mundur / Reverse Light
14. Kabel-Kabel / Cables
15. Penutup Kepala Battery / Battery Lock
16. Ban / Tire
No. Pol./Police No.: Tahun/Year: Jenis:
Perusahaan/Company: Merk/Type: Bahan Bakar:
Formulir No.: ------------------------------------, ------------------------------ 20---------
Diobservasi oleh:
Ahli Mesin / Mechanic
Contoh lembar periksa untuk Equipment
43
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
44. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
NO. Jenis Inspeksi Formulir Terkait
Frekuensi
Inspeksi
Penanggung
Jawab Inspeksi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Formulir No.:
Disetujui oleh: Dibuat oleh:
_______________________ ________________________
Management Representative Koordinator K3
Tanggal: Tanggal:
Contoh Rencana Inspeksi
44
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
45. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
PEDOMAN INSPEKSI CRANE
• Manufacturer Manual ttg operasi & perawatan crane harus tersedia.
• Buku manual tsb menerangkan spesifik untuk tiap mobile crane ttg:
✓ Kriteria inspeksi,
✓ Pengoperasian,
✓ Perawatan.
• Buku Petunjuk Pengoperasian.
✓ Semua bagian bergerak pada mesin: roda gigi, rantai yang bergerak kanan-kiri
atau berputar harus diberikan proteksi atau diisolasi.
✓ Proteksi Pada Mesin
o Jangkauan pergerakan counterweight crane harus diberi tanda/ proteksi untuk
mencegah orang atau peralatan lain tertabrak.
o Proteksi jangkauan pergerakan crane.
o Tanda peringatan tegangan tinggi.
45
Referensi: <http//:safetytrainingindonesia.blogspot.com/>
46. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
PEDOMAN INSPEKSI CRANE (lanjut…)
✓ Boom Stops
Adalah safety devise utk menghentikan atau mematikan pergerakan boom. Gunanya utk
mencegah boom dinaikkan ke titik dimana pusat gravitasi bergeser ke bagian belakang crane,
yang dapat menyebabkan boom terjatuh ke belakang akibat kurangnya ketahanan dan/ atau
kendali atas pergerakan boom.
o Boom Stops dapat di-cek fungsinya dengan menaikkan boom secara sangat perlahan sampai
terjadi kontak dengan boom stop dan boom berhenti bergerak.
o Jib Stops adalah alat pengendali yang didesain untuk mencegah jib dinaikkan sampai ke titik
dimana jib dapat terbalik/terjungkir ke sambungan boom. Seperti halnya boom stops, jib
stops ini dirancang untuk memperingatkan operator bahwa pergerakan jib hampir mendekati
titik dimana dapat terjadi gerakan balik arah/ memutar jika jib terus dinaikkan.
o Indikator Sudut Boom diperlukan untuk menunjukkan sudut antara ujung boom terhadap
permukaan mendatar. Berfungsi secara mekanis (dengan gravitasi) atau elektronis, dengan
display yang ditampilkan di ruang kemudi. Besar sudut boom menentukan kapasitas beban
dan jangkauan kerja boom.
46
47. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
PEDOMAN INSPEKSI CRANE (lanjut…)
✓ Boom Hoist Disconnects
Boom Hoist Disconnects dirancang untuk secara otomatis menghentikan pergerakan boom
ketika boom mencapai sudut tertentu yang membahayakan.
✓ Kemiringan Crane
Mengukur kemiringan crane sangatlah penting. Jika kemiringan crane berubah sebanyak 1o hal
itu mengindikasikan adanya pembebanan berlebih pada satu sisi crane, sehingga dapat
mempengaruhi kapasitasnya secara structural, yg dapat mengakibatkan bertambahnya radius
(jarak tempuh) beban ketika crane digerakkan memutar ke arah kuadran lain.
✓ Peralatan Indikator Kemiringan
Semua sheave harus dicek untuk melihat adanya retak, celah, atau kerusakan lain. Longgar/ aus
pada bearing (bantalan) atau bushing (bantalan luncur) harus diperhatikan. Permukaan celah
sheave harus halus dan sedikit lebih lebar daripada wire rope (tali) yang digunakan. Umumnya
pada crane hidrolik, pelindung sheave untuk mencegah wire rope terlepas dari sheave, berupa
pin yg dpt dilepas. Pastikan bahwa semua pin tsb terapasang pada tempatnya.
47
48. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
PEDOMAN INSPEKSI CRANE (lanjut…)
✓ Semua komponen sambungan boom harus dicek apakah ada tanda-tanda retak,
bengkok, atau deformitas (kelainan) lain.
✓ Pada crane hidrolik, perhatian khusus harus diberikan pada sisi bagian atas boom,
karena bagian ini adalah bagian yang paling banyak menghasilkan gaya ke atas,
terutama saat menaikkan boom atau pengangkatan beban. Semua pin pada
sambungan dan baut-baut juga harus diperiksa. Bantalan-bantalan (wear pad) harus
di-stel dengan benar atau diganti bila perlu.
✓Hook
o Hook harus diperiksa untuk melihat adanya tanda-tanda keretakan atau penyimpangan/
perubahan bentuk di atas toleransi.
o Hook tidak boleh dilas ataupun dipanaskan.
o Hook dan penguncinya harus diberikan label untuk menandai kapasitas dan beratnya.
o Baut-baut pada pelat pengunci hook (hook block) harus dicek kekencangannya.
o Hook swivel dan pelindung sheave juga harus dicek.
48
49. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
PEDOMAN INSPEKSI CRANE (lanjut…)
✓Semua selang hidrolik, fitting, swivel, dan tubing (saluran) harus dilihat apakah ada
tanda-tanda kebocoran.
✓Pada selang fleksibel, pastikan nilai tekanan yang tertulis pada badan selang lebih
besar daripada tekanan sesungguhnya yang akan dialirkan pada selang tersebut.
✓Beam Penyangga dan Rangka Mesin pada Outrigger
o Harus dicek apakah ada tanda-tanda keretakan atau perubahan bentuk.
o Tambatan/ landasan atau bantalan beam harus dicek apakah ada tanda-tanda
kerusakan.
o Tambatan/ landasan tersebut harus terpasang dengan baik dan kuat pada beam
penyangga.
o Beam penyangga harus diberikan indikasi yang jelas untuk menandai saat beam
tersebut sudah direntangkan (extended) maksimal.
49
50. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
PEDOMAN INSPEKSI CRANE (lanjut…)
✓ Grafik rating beban yang spesifik untuk model dan nomor seri crane yang digunakan harus
tersedia bagi operator di work station (ruang kerja)-nya dan terbuat dari bahan yang tidak
mudah rusak (awet).
✓ Semua tanda peringatan dan data keselamatan kerja juga harus tersedia bagi operator di
tempat yang mudah terlihat saat mengoperasikan crane.
✓ Wire rope tidak boleh digunakan bila sudah menunjukkan tanda-tanda sbb, antara lain :
a. Aus pada sisi luar wire rope
b. Pengurangan diameter
c. Rusak
d. Perubahan bentuk, karat, atau rusak akibat panas.
e. Perhatian khusus harus diberikan kepada wire rope yang beroperasi menggantung, seperti
liontin, pada ujung fitting-nya.
f. Wire rope yang digunakan harus sesuai diameter, panjang, dan tipenya untuk crane
tersebut dan tergulung dengan benar pada drum.
50
51. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
✓ PEDOMAN INSPEKSI CRANE (lanjut…)
✓ Hook
a. Hook harus diperiksa untuk melihat adanya tanda-tanda keretakan atau
penyimpangan/ perubahan bentuk di atas toleransi.
b. Hook tidak boleh dilas ataupun dipanaskan.
c. Hook dan penguncinya harus diberikan label untuk menandai kapasitas dan
beratnya.
d. Baut-baut pada pelat pengunci hook (hook block) harus dicek kekencangannya.
e. Hook swivel dan pelindung sheave juga harus dicek.
51
52. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
✓ PEDOMAN INSPEKSI CRANE (lanjut…)
✓ Ruang Kerja Operator:
a. Harus bersih dan bebas dari gangguan.
b. Semua alat kendali harus diberikan label sesuai dengan fungsinya dan dapat kembali ke
posisi normal dengan mudah bila tidak digunakan, kecuali bila memang dirancang seperti
demikian.
c. Semua alat pemantau (gauge) dan indikator peringatan (warning lights) harus berfungsi
dengan baik dan
d. Sebuah alat pemadam api ringan harus tersedia di ruang kerja operator.
e. Kursi operator harus terpasang dengan kokoh dan pintu kabin dapat terbuka keluar dengan
mudah.
f. Kaca ruang kerja operator harus bebas dari retak, perubahan bentuk, maupun kerusakan
lain.
52
53. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
CONTOH INSPEKSI PADA CRAWLER KAPASITAS 55 TON
1. Pertama-tama periksa Engine:
▪ Apakah ada kebocoran rembesan oli/pelumas (bisa jadi karena baru diservice,
maka perlu dibersihkan dulu dengan madjon/kain lap);
▪ Jalankan engine untuk memmastikan adanya kebocoran dengan diberi beban,
▪ Lakukan kegiatan yang memerlukan tenaga engine agak besar, agar RPM engine
naik, bila seal-nya tidak sempurna nanti akan terlihat terjadi rembesan oli. Check
semua bagian sistem oli pada engine: hose connection, terutama bagian-2
slangnya;
▪ Cek wire drum/winch, kondisi sling, drum, wire drum, lilitan sling pada drum. Kalau
masih rapih maka kalau dioperasikan akan ok;
▪ Posisi break sistem, apakah ia hydraulick manual atau electric;
▪ Manual lock, saat melakukan pengangkatan dan memerlukan ditahan, wire break-
nya dikunci dengan interlock ini. Ini penting utk memastikan bahwa semua part dari
items ini terkunci dan berfungsi dengan baik;
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
53
54. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
2. Boom Crane; Ada beberapa yang harus diperiksa:
⚫ Boom back stopper, boom back limit switch; fungsinya utk memberi tahu
operator kalau posisi boom sudah hampir 90 . Biasanya diset pada angka
75 – 80 ;
⚫ Sistem electrical-nya perlu dicek;
⚫ Kondisi boom yang paling penting: joint boom harus ada safety pin, kondisi
brace dan frame-nya harus utuh, tidak boleh ada yg karatan atau bolong,
tidak boleh ada yg bengkok/banding;
⚫ Pada bagian ujung boom crane harus dicek poolley-nya, hook, koneksi sling,
hook safety latch, clamp. Semua items ini harus dicek dengan seksama/
cermat;
⚫ Block, harus diperiksa karena ini adalah yang sangat penting;
⚫ Cabin harus diperiksa; lever atau tuas, load indicator, load chart;
⚫ Kebersihan bagian cabin;
⚫ Lakukan load test utk memastikan bahwa segala sesuatunya berfungsi baik,
sebelum crane dioperasikan.
ͦ
ͦ
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
54
55. Modul pembekalan Ahli Madya K3 Konstruksi-A2K4 Indonesia
Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi, 04-09-2019
55