SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
DISEMINASI PERATURAN BSSN NOMOR 8 TAHUN 2020 TENTANG SISTEM
PENGAMANAN DALAM PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK
DAN
RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELINDUNGAN
INFRASTRUKTUR INFORMASI VITAL
Dit. Proteksi IIKN, Deputi Bidang Proteksi
BSSN
PERATURAN BSSN NOMOR 8 TAHUN 2020
TENTANG
SISTEM PENGAMANAN DALAM
PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK
Badan Siber dan
Sandi Negara
Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika Nomor 4 Tahun 2016 tentang
SMPI
Peraturan BSSN Nomor 8 Tahun 2020 tentang
Sistem Pengamanan dalam Penyelenggaraan
Sistem Elektronik
PENDAHULUAN
Surat Kepala BSSN nomor 3665/KABSSN/HK.02.01/12/2020
tanggal 30 Desember 2020 tentang Permohonan
Pencabutan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor 4 Tahun 2016 tentang SMPI.
Mengatur mengenai penerapan Sistem Manajemen
Pengamanan Informasi oleh Penyelenggara Sistem
Elektronik untuk Pelayanan Publik berdasarkan asas
Risiko.
Mengatur mengenai penerapan SMPI oleh Penyelenggara
Sistem Elektronik Lingkup Publik dan Privat berdasarkan
asas Risiko.
Melaksanakan ketentuan Pasal 24
ayat (4) PP 71/2019 PSTE
DASAR HUKUM
Melaksanakan ketentuan Pasal 24 ayat (4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik
UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik
Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2017 tentang Badan Siber dan
Sandi Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 133 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 53 Tahun 2017 Tentang Badan Siber dan Sandi Negara
Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem
Pemerintah Berbasis Elektronik
Mengingat :
Menimbang :
Peraturan BSSN Nomor 2 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Siber dan Sandi Negara
SISTEM PENGAMANAN DALAM
PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK
Sanksi
Pembinaan dan pengawasan
Penyelenggaraan SMPI yang terdiri atas:
1) standar SMPI sesuai kategori Sistem Elektronik;
2) persiapan penerapan SMPI;
3) penerapan SMPI oleh Penyelenggara Sistem
Elektronik;
4) penerbitan sertifikat, pelaporan sertifikasi, dan
pencabutan sertifikat;
Proses Penilaian Mandiri dan kategori Sistem
Elektronik
Ruang lingkup Penyelenggara Sistem Elektronik
Lingkup Publik dan Penyelenggara Sistem Elektronik
Lingkup Privat
e.
d.
c.
b.
a.
PIHAK YANG TERLIBAT
01
02
03
Lembaga Sertifikasi SMPI (LS)
lembaga audit keamanan informasi yang menerbitkan Sertifikat
Sistem Manajemen Pengamanan Informasi.
Auditor Keamanan Informasi (ArKI)
orang yang memiliki kompetensi untuk melakukan audit keamanan
informasi.
05
Tenaga Ahli
Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE)
Setiap Orang, penyelenggara negara, Badan Usaha, dan masyarakat
yang menyediakan, mengelola, dan/atau mengoperasikan Sistem
Elektronik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama kepada
Pengguna Sistem Elektronik untuk keperluan dirinya dan/atau
keperluan pihak lain.
04
Kementerian atau Lembaga
06
BSSN
Lembaga pemerintah yang menyelenggarakan tugas
pemerintahan di bidang keamanan siber
instansi penyelenggara negara yang bertugas mengawasi dan
mengeluarkan pengaturan terhadap sektornya.
orang yang memiliki kompetensi dalam penerapan
SMPI.
07
Lembaga Konsultan SMPI (LK)
Lembaga yang membantu PSE dalam
menerapkan SMPI
LEMBAGA SERTIFIKASI
(LS)
EKOSISTEM PENYELENGGARAAN SMPI
P S E
Implementor Auditor KI (ArKI)
LEMBAGA KONSULTAN
(LK)
BSSN
PERAN BSSN
PENGAWASAN
Terhadap:
Penyelenggara Sistem Elektronik,
Lembaga Sertifikasi, Lembaga Konsultan
dan Tenaga Ahli
Melalui:
pemantauan, evaluasi, penelusuran, dan
pemeriksaan.
PEMBINAAN
Terhadap:
• Penyelenggara Sistem Elektronik;
• Tenaga Ahli;
• Lembaga Konsultan;
• Lembaga Sertifikasi.
mencakup:
penyuluhan, pelatihan, bimbingan
teknis, dan/atau asistensi
TAHAPAN
Proses Penilaian dan Penetapan Kategorisasi Sistem Elektronik (SE)
PSE melakukan
penilaian mandiri
terhadap Sistem
Elektronik yang dimiliki
berdasarkan kriteria
kategorisasi
Hasil penilaian mandiri
wajib dilaporkan kepada
BSSN untuk diverifikasi
BSSN Melakukan Verifikasi (paling lambat 10 hari kerja )
Strategis
• ditetapkan oleh Kepala BSSN
berdasarkan hasil koordinasi dengan
Kementerian/Lembaga terkait.
Tinggi
Ditetapkan oleh Kepala BSSN
Rendah
Ditetapkan oleh Kepala BSSN
BSSN menyampaikan penetapan kepada Penyelenggara Sistem Elektronik dan Kementerian atau Lembaga
terkait
dan/
atau
Kategorisasi Sistem Elektronik
11
STRATEGIS
• berdampak serius terhadap
kepentingan umum, Pelayanan Publik,
kelancaran penyelenggaraan negara,
atau pertahanan dan keamanan negara
• Wajib menerapkan:
a. SNI ISO/IEC 27001;
b. standar keamanan lain yang terkait
dengan keamanan siber yang
ditetapkan oleh BSSN; dan
c. standar keamanan lain yang terkait
dengan keamanan siber yang
ditetapkan oleh Kementerian atau
Lembaga.
RENDAH
• Sistem Elektronik lainnya yang
tidak termasuk pada SE Strategis
dan Tinggi.
• Wajib Menerapkan:
a. SNI ISO/IEC 27001; atau
b. standar keamanan lain yang
terkait dengan keamanan
siber yang ditetapkan oleh
BSSN.
TINGGI
• berdampak terbatas pada
kepentingan sektor dan/atau
daerah tertentu.
• Wajib Menerapkan:
a. SNI ISO/IEC 27001 dan/atau
standar keamanan lain yang
terkait dengan keamanan
siber yang ditetapkan oleh
BSSN; dan
b. standar keamanan lain yang
terkait dengan keamanan
siber yang ditetapkan oleh
Kementerian atau Lembaga.
Proses Penerapan SMPI oleh Penyelenggara Sistem Elektronik
Tahap Persiapan Penerapan SMPI
PSE yang menggunakan standar SNI
ISO/IEC 27001 dapat menggunakan
Indeks Kami
Tahap Penerapan SMPI
• secara mandiri oleh Penyelenggara
Sistem Elektronik,
• menggunakan Tenaga Ahli
berkewarganegaraan Indonesia; atau
• menggunakan lembaga konsultan yang
diakui oleh BSSN.
PSE
BSSN
INDEKS KAMI
Penerapan
Mandiri
Tenaga Ahli
Lembaga Konsultan
Sertifikasi
Lembaga Sertifikasi
Proses Pendaftaran sebagai Lembaga Konsultan SMPI
Verifikasi kelengkapan
dokumen persyaratan
Persyaratan
• Berbentuk badan hukum
Indonesia;
• Berdomisili di Indonesia
• Memiliki tim implementor yang
beranggotakan paling sedikit 1
(satu) orang implementor
berkewarganegaraan Indonesia.
LEMBAGA KONSULTAN SMPI
1
2
Mengajukan permohonan kepada Kepala
BSSN sebagai Lembaga Konsultan SMPI
3
BSSN (D2)
• Melakukan
penilaian
terhadap
permohonan
pengakuan
4
14 hari kerja setelah dokumen
permohonan dinyatakan lengkap
5
Kepala BSSN memberikan
pengakuan kepada lembaga
konsultan sebagai lembaga
konsultan SMPI
6
Pengakuan Lembaga Konsultan dalam bentuk
sertifikat pengakuan lembaga konsultan SMPI
berlaku dalam jangka waktu 5 tahun dan
dicantumkan dalam daftar lembaga konsultan
SMPI
7
Sertifikat pengakuan lembaga konsultan dinyatakan
tidak berlaku apabila:
• habis masa berlaku
• melanggar ketentuan perundang-undangan; atau
• dinyatakan pailit sesuai ketentuan
perundangundangan.
Proses Pendaftaran sebagai Implementor SMPI
Verifikasi kelengkapan
dokumen persyaratan
Persyaratan
•surat permohonan;
•ijasah pendidikan terakhir paling rendah Strata-1;
•daftar riwayat hidup;
•sertifikat kelulusan uji kompetensi di bidang
•Keamanan Informasi;
•sertifikat kelulusan uji kompetensi sebagai
•implementor SNI ISO/IEC 27001;
•dokumen yang menyatakan masa pengalaman kerja
•di bidang teknologi informasi terutama dalam bidang
•implementasi Keamanan Informasi; dan
•fotokopi kartu identitas diri.
Implementor SMPI
1
2
Mengajukan permohonan Surat Tanda Register
implementor SMPI kepada Kepala BSSN
3
BSSN (D4)
• Melakukan
penilaian
terhadap
permohonan
pengakuan
4
14 hari kerja setelah dokumen
permohonan dinyatakan lengkap
5
Kepala BSSN
memberikan Surat tanda
register implementor
6
Surat Tanda Registrasi Berlaku untuk
jangka waktu 5 tahun dan dicantumkan
dalam daftar Implementor SMPI
7
Surat Tanda Registrasi dinyatakan tidak berlaku apabila:
• meninggal dunia;
• habis masa berlaku Surat Tanda Registrasi;
• melanggar ketentuan peraturan perundang undangan.
Proses Pendaftaran sebagai Lembaga Sertifikasi dan Auditor
Tugas Lembaga Sertifikasi adalah melakukan Sertifikasi SMPI
dengan menugaskan Auditor keamanan Informasi (ArKI) untuk
melakukan audit SMPI terhadap Penyelenggara Sistem
Elektronik
Catatan :
Ketentuan mengenai pendaftaran Lembaga sertifikasi dan
Auditor diatur dalam Rancangan Peraturan BSSN tentang Audit
Keamanan Informasi (dalam proses perancangan/penyusunan).
Tahap Penerbitan Sertifikat dan Pelaporan Sertifikasi SMPI
LS wajib menyampaikan laporan
hasil sertifikasi SMPI secara periodik
paling sedikit 2 kali dalam 1 tahun
kepada kepala BSSN
LS
Menyampaikan
hasil Audit dan
menerbitkan
sertifikat SMPI
LS
Menyampaikan
hasil Audit
kepada PSE
Melakukan Audit
1
2
3
4
5
6 7
Tim ArKI
Lembaga Sertifikasi
menugaskan tim ArKI
untuk melakukan audit
SMPI terhadap PSE
PSE
Hasil audit dilaporkan
ke LS yang menugaskan
LS mengkaji hasil
audit
8
Laporan hasil sertifikasi SMPI
paling sedikit memuat:
• data PSE yang mengajukan
sertifikasi;
• data PSE yang mendapatkan
Sertifikat SMPI;
• data PSE yang dicabut
kepemilikan sertifikatnya;
• ringkasan eksekutif;
• perubahan daftar tim ArKI; dan
• perubahan daftar tim pengambil
keputusan sertifikasi.
Tidak
Memenuhi
Standar
Memenuhi
Standar
Tahap Pencabutan Sertifikat
Jika hasil audit
pengawasan
tidak memenuhi
standar (Pasal 7
ayat 1), diberikan
waktu paling
lama 90 hari
kalender untuk
memenuhi
standar tersebut
Pencabutan wajib
dilaporkan oleh LS
kepada BSSN paling
lambat 2 hari kerja
sejak dilakukan
pencabutan.
LS
Menyampaikan
hasil Audit dan
menerbitkan
sertifikat SMPI
LS
Menyampaikan
hasil Audit
kepada PSE
Melakukan Audit
1
2
3
4
5
6
7
Tim ArKI
Lembaga Sertifikasi
menugaskan tim ArKI untuk
melakukan audit Pengawasan/
Audit SMPI terhadap PSE
PSE
Hasil audit dilaporkan
ke LS yang
menugaskan
LS mengkaji hasil
audit
Tidak
Memenuhi
Standar
Memenuhi
Standar
8
LS wajib
melaksanakan
audit pengawasan
paling sedikit 1
kali dalam
setahun dan audit
khusus apabila
terjadi insiden
terhadap setiap
SE yang telah
tersertifikasi Jika setelah 90 hari
kalender belum
terpenuhi, maka LS
dapat mencabut
Sertifikat SMPI
terkait
Sanksi
Kepala BSSN memberikan Sanksi Administratif
kepada Penyelenggara Sistem Elektronik yang
melakukan pelanggaran ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam
→ Pasal 7 ayat (3), Pasal 9 ayat (1), ayat (2), dan
ayat (3), Pasal 10, Pasal 11, Pasal 14 ayat (2),
dan Pasal 43 ayat (2).
dikenai sanksi administratif berupa teguran
tertulis (Teguran tertulis diberikan setelah
ditemukannya pelanggaran )
Lembaga Sertifikasi yang melakukan pelanggaran
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
→ 31 ayat (1), Pasal 32, Pasal 33, Pasal 34 ayat
(3).
dikenai sanksi administratif berupa:
a. peringatan tertulis;
b. pembekuan Sertifikat Pengakuan Lembaga
Sertifikasi; atau
c. pencabutan Sertifikat Pengakuan Lembaga
Sertifikasi.
Ketentuan Peralihan
1) Sertifikat SMPI yang telah diterbitkan sebelum diundangkannya Peraturan Badan ini,
dinyatakan tetap berlaku.
2) PSE yang telah menggunakan Tenaga Ahli asing sebelum Peraturan Badan ini berlaku wajib
melaporkannya pada unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang
pemantauan sumber daya manusia keamanan siber dan sandi paling lambat 30 (tiga
puluh) hari setelah Peraturan Badan ini diundangkan.
3) Lembaga Sertifikasi, lembaga konsultan dan Tenaga Ahli yang telah mendapat pengakuan
dari menteri yang membidangi komunikasi dan informatika tetap diakui sepanjang tidak
bertentangan dengan Peraturan Badan ini.
Catatan :
Terkait Poin ke 2, BSSN telah membuat Draft Surat Edaran Kepala BSSN tentang Penangguhan Pelaporan
Tenaga Ahli Asing Yang Terdapat Pada Pasal 43 Ayat (2) Peraturan Bssn No 8 Tahun 2020 Tentang Sistem
Pengamanan Dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik
PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) BSSN
Jl. Raya Muchtar No.70, Bojongsari Lama, Kec.
Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat 16516
email : humas@bssn.go.id
Rancangan Peraturan Presiden
tentang
Pelindungan Infrastruktur Informasi
Vital
Badan Siber dan
Sandi Negara
Latar Belakang :
Interdependensi Sektor
Infrastruktur Informasi Vital (IIV)
• Faktor keterhubungan
antar sektor, baik dalam
hal berbagi informasi
maupun menjadi bagian
dari suatu proses bisnis;
• Akibatnya, jika ada celah
kerawanan pada satu
sistem di salah satu sektor
industri, dapat juga
membahayakan sistem di
sektor lainnya;
• Oleh karenanya, penting
untuk menjaga keamanan
seluruh sektor.
Latar Belakang : Aspek Regulasi
PP 71/2019 Tentang
Penyelenggaraan Sistem
dan Transaksi Elektronik
Keppres 63/2004
Tentang Pengamanan
Obyek Vital Nasional
Rancangan Perpres
Pelindungan Infrastruktur
Informasi Vital
Obyek Vital Nasional
(Pasal 1)
Kawasan/Lokasi
Bangunan/Instalasi
Dan/atau Usaha
Pasal 94 ayat 1: Peran Pemerintah
untuk melindungi kepentingan
umum..., meliputi :
(c) pengaturan penyelenggaraan
pelindungan Infrastruktur informasi
vital;
(f) pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan pelindungan
infrastruktur informasi vital;
Mengatur lebih lanjut
mengenai:
• Penentuan dan
Penetapan Sektor
Strategis,
• Penyelenggaraan
Pelindungan IIV,
• Binwas
penyelenggaraan
pelindungan IIV.
10 February 2021 TERBATAS 24
Tantangan Saat Ini
Penanganan dan Pelaporan Insiden
• Belum semua penyelenggara IIV mempunyai tim CSIRT
• Belum ada CSIRT sectoral di IIV
• Belum ada mekanisme pelaporan insiden
Organisasi
Belum semua stakeholder IIV memiliki unit khusus atau bahkan
deskripsi pekerjaan mengenai keamanan siber.
Pola Koordinasi dan Kolaborasi
Belum maksimalnya koordinasi dan kolaborasi antar stakeholder di
IIV, dikarenakan tidak adanya regulasi yang mewajibkan.
Information sharing
• Belum semua stakeholder IIV berbagi informasi tentang ancaman atau
insiden keamanan siber.
• Belum semua sektor memiliki wadah atau forum berbagi informasi.
Sumber daya manusia
• Saat ini Indonesia Kekurangan pakar dan tenaga terampil di bidang
keamanan siber di sektor IIV, khususnya terkait keamanan pada
operational technology - industrial control system.
• Belum semua stakeholder IIV menerapkan perjanjian kerahasiaan
informasi pada SDM yang mengoperasikan IIV.
Peran Instansi Pembina di masing-masing sektor
• Sampai saat ini belum jelas tentang penetapan Instansi Pengatur dan
Pengawas Sektor (IPPS) ;
• Pemahaman tentang keamanan cyber di regulator sektor masih
beragam
CII-Protection
• melindungi keberlangsungan
penyelenggaraan Infrastruktur Informasi Vital
secara aman, andal, dan terpercaya;
• mencegah gangguan dan/atau kegagalan
beroperasinya lnfrastruktur Informasi Vital
akibat serangan siber, dan/atau
ancaman/kerentanan lainnya; dan
• meningkatkan kesiapan dalam menghadapi
Insiden Siber dan mempercepat pemulihan
dari dampak Insiden Siber yang terjadi.
Tujuan R-Perpres Pelindungan
Infrastruktur Informasi Vital
Pusat
Daerah
Penegak
Hukum
TNI- AD
TNI-AL
TNI-AU
Darat
Laut
Udara
Bank BUMN
Bank Daerah
Bank Swasta
Pertamina
PT PLN
ANTAM
Operator
NAP
ISP
BULOG
PTPN
Karantina
• Sistem • Layanan • Fasilitas • Aset • Proses Bisnis
Tim
Kordinasi
Pelindungan
IIV
SEKTOR
K / L
RS Pemr.
RS Swasta
RSUD
Farmasi
TUGAS
1. Identifikasi 4. Pengelolaan insiden 7. BCP
2. penerapan Standar 5. Sharing Info 8. Evaluasi
3. Manajemen Risiko 6. Bin/Was SDM 9. Kerjasama
PINDAD
PT.DI
PT. PAL
P e n y e -
l e n g g a r a
I I V
Pemerintah Pertahanan Transportasi Keuangan Kesehatan ESDM TIK Pangan Industri
Mencegah gangguan beroperasinya
IIV akibat serangan siber
Melindungi keberlangsungan
penyelenggaraan IIV
Meningkatkan kesiapan dalam
menghadapi Insiden Siber di IIV
Kerangka
Kerja
Pelindungan
IIV Tujuan
C S I R T
s e c t o r
I S A C
T i m
C S I R T
• BAB I Ketentuan Umum
• BAB II Identifikasi IIV
• Identifikasi Sektor IIV
• Identifikasi sistem/layanan IIV
• BAB III Penyelenggaraan
Pelindungan IIV
• Kerangka Kerja Pelindungan IIV
• Penerapan Standar Keamanan Siber
• Manajemen Risiko
• Pengelolaan Insiden Siber
• Keberlangsungan Bisnis dan
Pemulihan Bencana Penyelenggaraan
IIV
• Berbagi Informasi Keamanan Siber
❑ BAB IV Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Pelindungan IIV
▪ Peningkatan Kapasitas SDM
Penyelenggara IIV
▪ Kerja Sama
▪ Evaluasi Kematangan Penerapan
Pelindungan IIV
❑ BAB V Tim Koordinasi Nasional
Pelindungan IIV
▪ Anggota Tim Koordinasi
▪ Tugas Tim Koordinasi
❑ BAB VI Sanksi
❑ BAB VII Penutup
Kerangka R-Perpres Pelindungan
Infrastruktur Informasi Vital (IIV)
BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA
“Terima Kasih”
BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA
“(Ingatlah) Kechilafan Satu Orang Sahaja Tjukup Sudah Menjebabkan Keruntuhan Negara”

More Related Content

Similar to 1. Diseminasi Kebijakan D2 v.d22 @10-feb-2021.pdf

Penyamaan Persepsi Pelaporan SPMI Kemdikbud (1).pdf
Penyamaan Persepsi Pelaporan SPMI Kemdikbud (1).pdfPenyamaan Persepsi Pelaporan SPMI Kemdikbud (1).pdf
Penyamaan Persepsi Pelaporan SPMI Kemdikbud (1).pdfsttdutabangsa1
 
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017Materi II Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017direktoratkaminfo
 
Karir dan Kompetensi Keamanan Siber RTIK Bali 28 Agustus 2020
Karir dan Kompetensi Keamanan Siber RTIK Bali 28 Agustus 2020Karir dan Kompetensi Keamanan Siber RTIK Bali 28 Agustus 2020
Karir dan Kompetensi Keamanan Siber RTIK Bali 28 Agustus 2020IGN MANTRA
 
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Makassar 3 Agustus 2017
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Makassar 3 Agustus 2017Materi II Sosialisasi Permen SMPI Makassar 3 Agustus 2017
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Makassar 3 Agustus 2017direktoratkaminfo
 
Survey Awareness ISO_IEC 27001 & 27701 [April 2023].pdf
Survey Awareness ISO_IEC 27001 & 27701 [April 2023].pdfSurvey Awareness ISO_IEC 27001 & 27701 [April 2023].pdf
Survey Awareness ISO_IEC 27001 & 27701 [April 2023].pdfadrian712998
 
Panduan permohonan dan aplikasi asesmen networking
Panduan permohonan dan aplikasi asesmen networkingPanduan permohonan dan aplikasi asesmen networking
Panduan permohonan dan aplikasi asesmen networkingMasGus
 
Presentasi smpi manado-25_agustus-sent1
Presentasi smpi manado-25_agustus-sent1Presentasi smpi manado-25_agustus-sent1
Presentasi smpi manado-25_agustus-sent1Bima Aji Mustika
 
Bahan Paparan Sosialisasi DS KL IT Tahap II (2).pptx
Bahan Paparan Sosialisasi DS KL IT Tahap II (2).pptxBahan Paparan Sosialisasi DS KL IT Tahap II (2).pptx
Bahan Paparan Sosialisasi DS KL IT Tahap II (2).pptxAdiSaputra221935
 
2020 06-22 cyber security career competence-iaii-ign mantra
2020 06-22 cyber security career competence-iaii-ign mantra2020 06-22 cyber security career competence-iaii-ign mantra
2020 06-22 cyber security career competence-iaii-ign mantraIGN MANTRA
 
Tugas besar mkti (fix)
Tugas besar mkti (fix)Tugas besar mkti (fix)
Tugas besar mkti (fix)artha69
 
Usulan Model Ukom Kes.pptx
Usulan Model Ukom Kes.pptxUsulan Model Ukom Kes.pptx
Usulan Model Ukom Kes.pptxdidinFt
 

Similar to 1. Diseminasi Kebijakan D2 v.d22 @10-feb-2021.pdf (20)

Penyamaan Persepsi Pelaporan SPMI Kemdikbud (1).pdf
Penyamaan Persepsi Pelaporan SPMI Kemdikbud (1).pdfPenyamaan Persepsi Pelaporan SPMI Kemdikbud (1).pdf
Penyamaan Persepsi Pelaporan SPMI Kemdikbud (1).pdf
 
Hasyim Gautama_Tata kelola tik 20151118
Hasyim Gautama_Tata kelola tik 20151118Hasyim Gautama_Tata kelola tik 20151118
Hasyim Gautama_Tata kelola tik 20151118
 
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017Materi II Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Serpong 4 Oktober 2017
 
Diskusi Publik RPM Perangkat Lunak Sistem Elektronik_DR Hasyim Gautama
Diskusi Publik RPM Perangkat Lunak Sistem Elektronik_DR Hasyim GautamaDiskusi Publik RPM Perangkat Lunak Sistem Elektronik_DR Hasyim Gautama
Diskusi Publik RPM Perangkat Lunak Sistem Elektronik_DR Hasyim Gautama
 
Karir dan Kompetensi Keamanan Siber RTIK Bali 28 Agustus 2020
Karir dan Kompetensi Keamanan Siber RTIK Bali 28 Agustus 2020Karir dan Kompetensi Keamanan Siber RTIK Bali 28 Agustus 2020
Karir dan Kompetensi Keamanan Siber RTIK Bali 28 Agustus 2020
 
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Makassar 3 Agustus 2017
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Makassar 3 Agustus 2017Materi II Sosialisasi Permen SMPI Makassar 3 Agustus 2017
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Makassar 3 Agustus 2017
 
Panduan Kuesioner SMPI_Hasyim Gautama
Panduan Kuesioner SMPI_Hasyim GautamaPanduan Kuesioner SMPI_Hasyim Gautama
Panduan Kuesioner SMPI_Hasyim Gautama
 
Keamanan Informasi dalam Pelayanan Publik pada Kementerian Keuangan
Keamanan Informasi dalam Pelayanan Publik pada Kementerian KeuanganKeamanan Informasi dalam Pelayanan Publik pada Kementerian Keuangan
Keamanan Informasi dalam Pelayanan Publik pada Kementerian Keuangan
 
Survey Awareness ISO_IEC 27001 & 27701 [April 2023].pdf
Survey Awareness ISO_IEC 27001 & 27701 [April 2023].pdfSurvey Awareness ISO_IEC 27001 & 27701 [April 2023].pdf
Survey Awareness ISO_IEC 27001 & 27701 [April 2023].pdf
 
Sistem Tata Kelola Keamanan Informasi SPBE menggunakan COBIT 2019
Sistem Tata Kelola Keamanan Informasi SPBE menggunakan COBIT 2019   Sistem Tata Kelola Keamanan Informasi SPBE menggunakan COBIT 2019
Sistem Tata Kelola Keamanan Informasi SPBE menggunakan COBIT 2019
 
Panduan permohonan dan aplikasi asesmen networking
Panduan permohonan dan aplikasi asesmen networkingPanduan permohonan dan aplikasi asesmen networking
Panduan permohonan dan aplikasi asesmen networking
 
Peningkatan Keamanan Informasi Layanan Publik melalui Indeks KAMI- Kasubdit B...
Peningkatan Keamanan Informasi Layanan Publik melalui Indeks KAMI- Kasubdit B...Peningkatan Keamanan Informasi Layanan Publik melalui Indeks KAMI- Kasubdit B...
Peningkatan Keamanan Informasi Layanan Publik melalui Indeks KAMI- Kasubdit B...
 
Presentasi smpi manado-25_agustus-sent1
Presentasi smpi manado-25_agustus-sent1Presentasi smpi manado-25_agustus-sent1
Presentasi smpi manado-25_agustus-sent1
 
Bahan Paparan Sosialisasi DS KL IT Tahap II (2).pptx
Bahan Paparan Sosialisasi DS KL IT Tahap II (2).pptxBahan Paparan Sosialisasi DS KL IT Tahap II (2).pptx
Bahan Paparan Sosialisasi DS KL IT Tahap II (2).pptx
 
2020 06-22 cyber security career competence-iaii-ign mantra
2020 06-22 cyber security career competence-iaii-ign mantra2020 06-22 cyber security career competence-iaii-ign mantra
2020 06-22 cyber security career competence-iaii-ign mantra
 
Teguh arifiyadi ls skse
Teguh arifiyadi ls skseTeguh arifiyadi ls skse
Teguh arifiyadi ls skse
 
Skkni tkj
Skkni tkjSkkni tkj
Skkni tkj
 
Tugas 4 MPPL
Tugas 4 MPPLTugas 4 MPPL
Tugas 4 MPPL
 
Tugas besar mkti (fix)
Tugas besar mkti (fix)Tugas besar mkti (fix)
Tugas besar mkti (fix)
 
Usulan Model Ukom Kes.pptx
Usulan Model Ukom Kes.pptxUsulan Model Ukom Kes.pptx
Usulan Model Ukom Kes.pptx
 

Recently uploaded

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 

Recently uploaded (17)

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 

1. Diseminasi Kebijakan D2 v.d22 @10-feb-2021.pdf

  • 1. DISEMINASI PERATURAN BSSN NOMOR 8 TAHUN 2020 TENTANG SISTEM PENGAMANAN DALAM PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DAN RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELINDUNGAN INFRASTRUKTUR INFORMASI VITAL Dit. Proteksi IIKN, Deputi Bidang Proteksi BSSN
  • 2. PERATURAN BSSN NOMOR 8 TAHUN 2020 TENTANG SISTEM PENGAMANAN DALAM PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK Badan Siber dan Sandi Negara
  • 3. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 4 Tahun 2016 tentang SMPI Peraturan BSSN Nomor 8 Tahun 2020 tentang Sistem Pengamanan dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik PENDAHULUAN Surat Kepala BSSN nomor 3665/KABSSN/HK.02.01/12/2020 tanggal 30 Desember 2020 tentang Permohonan Pencabutan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 4 Tahun 2016 tentang SMPI. Mengatur mengenai penerapan Sistem Manajemen Pengamanan Informasi oleh Penyelenggara Sistem Elektronik untuk Pelayanan Publik berdasarkan asas Risiko. Mengatur mengenai penerapan SMPI oleh Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Publik dan Privat berdasarkan asas Risiko. Melaksanakan ketentuan Pasal 24 ayat (4) PP 71/2019 PSTE
  • 4. DASAR HUKUM Melaksanakan ketentuan Pasal 24 ayat (4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2017 tentang Badan Siber dan Sandi Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 133 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2017 Tentang Badan Siber dan Sandi Negara Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik Mengingat : Menimbang : Peraturan BSSN Nomor 2 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Siber dan Sandi Negara
  • 5. SISTEM PENGAMANAN DALAM PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK Sanksi Pembinaan dan pengawasan Penyelenggaraan SMPI yang terdiri atas: 1) standar SMPI sesuai kategori Sistem Elektronik; 2) persiapan penerapan SMPI; 3) penerapan SMPI oleh Penyelenggara Sistem Elektronik; 4) penerbitan sertifikat, pelaporan sertifikasi, dan pencabutan sertifikat; Proses Penilaian Mandiri dan kategori Sistem Elektronik Ruang lingkup Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Publik dan Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat e. d. c. b. a.
  • 6. PIHAK YANG TERLIBAT 01 02 03 Lembaga Sertifikasi SMPI (LS) lembaga audit keamanan informasi yang menerbitkan Sertifikat Sistem Manajemen Pengamanan Informasi. Auditor Keamanan Informasi (ArKI) orang yang memiliki kompetensi untuk melakukan audit keamanan informasi. 05 Tenaga Ahli Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Setiap Orang, penyelenggara negara, Badan Usaha, dan masyarakat yang menyediakan, mengelola, dan/atau mengoperasikan Sistem Elektronik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama kepada Pengguna Sistem Elektronik untuk keperluan dirinya dan/atau keperluan pihak lain. 04 Kementerian atau Lembaga 06 BSSN Lembaga pemerintah yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang keamanan siber instansi penyelenggara negara yang bertugas mengawasi dan mengeluarkan pengaturan terhadap sektornya. orang yang memiliki kompetensi dalam penerapan SMPI. 07 Lembaga Konsultan SMPI (LK) Lembaga yang membantu PSE dalam menerapkan SMPI
  • 7. LEMBAGA SERTIFIKASI (LS) EKOSISTEM PENYELENGGARAAN SMPI P S E Implementor Auditor KI (ArKI) LEMBAGA KONSULTAN (LK) BSSN
  • 8. PERAN BSSN PENGAWASAN Terhadap: Penyelenggara Sistem Elektronik, Lembaga Sertifikasi, Lembaga Konsultan dan Tenaga Ahli Melalui: pemantauan, evaluasi, penelusuran, dan pemeriksaan. PEMBINAAN Terhadap: • Penyelenggara Sistem Elektronik; • Tenaga Ahli; • Lembaga Konsultan; • Lembaga Sertifikasi. mencakup: penyuluhan, pelatihan, bimbingan teknis, dan/atau asistensi
  • 10. Proses Penilaian dan Penetapan Kategorisasi Sistem Elektronik (SE) PSE melakukan penilaian mandiri terhadap Sistem Elektronik yang dimiliki berdasarkan kriteria kategorisasi Hasil penilaian mandiri wajib dilaporkan kepada BSSN untuk diverifikasi BSSN Melakukan Verifikasi (paling lambat 10 hari kerja ) Strategis • ditetapkan oleh Kepala BSSN berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait. Tinggi Ditetapkan oleh Kepala BSSN Rendah Ditetapkan oleh Kepala BSSN BSSN menyampaikan penetapan kepada Penyelenggara Sistem Elektronik dan Kementerian atau Lembaga terkait dan/ atau
  • 11. Kategorisasi Sistem Elektronik 11 STRATEGIS • berdampak serius terhadap kepentingan umum, Pelayanan Publik, kelancaran penyelenggaraan negara, atau pertahanan dan keamanan negara • Wajib menerapkan: a. SNI ISO/IEC 27001; b. standar keamanan lain yang terkait dengan keamanan siber yang ditetapkan oleh BSSN; dan c. standar keamanan lain yang terkait dengan keamanan siber yang ditetapkan oleh Kementerian atau Lembaga. RENDAH • Sistem Elektronik lainnya yang tidak termasuk pada SE Strategis dan Tinggi. • Wajib Menerapkan: a. SNI ISO/IEC 27001; atau b. standar keamanan lain yang terkait dengan keamanan siber yang ditetapkan oleh BSSN. TINGGI • berdampak terbatas pada kepentingan sektor dan/atau daerah tertentu. • Wajib Menerapkan: a. SNI ISO/IEC 27001 dan/atau standar keamanan lain yang terkait dengan keamanan siber yang ditetapkan oleh BSSN; dan b. standar keamanan lain yang terkait dengan keamanan siber yang ditetapkan oleh Kementerian atau Lembaga.
  • 12. Proses Penerapan SMPI oleh Penyelenggara Sistem Elektronik Tahap Persiapan Penerapan SMPI PSE yang menggunakan standar SNI ISO/IEC 27001 dapat menggunakan Indeks Kami Tahap Penerapan SMPI • secara mandiri oleh Penyelenggara Sistem Elektronik, • menggunakan Tenaga Ahli berkewarganegaraan Indonesia; atau • menggunakan lembaga konsultan yang diakui oleh BSSN. PSE BSSN INDEKS KAMI Penerapan Mandiri Tenaga Ahli Lembaga Konsultan Sertifikasi Lembaga Sertifikasi
  • 13. Proses Pendaftaran sebagai Lembaga Konsultan SMPI Verifikasi kelengkapan dokumen persyaratan Persyaratan • Berbentuk badan hukum Indonesia; • Berdomisili di Indonesia • Memiliki tim implementor yang beranggotakan paling sedikit 1 (satu) orang implementor berkewarganegaraan Indonesia. LEMBAGA KONSULTAN SMPI 1 2 Mengajukan permohonan kepada Kepala BSSN sebagai Lembaga Konsultan SMPI 3 BSSN (D2) • Melakukan penilaian terhadap permohonan pengakuan 4 14 hari kerja setelah dokumen permohonan dinyatakan lengkap 5 Kepala BSSN memberikan pengakuan kepada lembaga konsultan sebagai lembaga konsultan SMPI 6 Pengakuan Lembaga Konsultan dalam bentuk sertifikat pengakuan lembaga konsultan SMPI berlaku dalam jangka waktu 5 tahun dan dicantumkan dalam daftar lembaga konsultan SMPI 7 Sertifikat pengakuan lembaga konsultan dinyatakan tidak berlaku apabila: • habis masa berlaku • melanggar ketentuan perundang-undangan; atau • dinyatakan pailit sesuai ketentuan perundangundangan.
  • 14. Proses Pendaftaran sebagai Implementor SMPI Verifikasi kelengkapan dokumen persyaratan Persyaratan •surat permohonan; •ijasah pendidikan terakhir paling rendah Strata-1; •daftar riwayat hidup; •sertifikat kelulusan uji kompetensi di bidang •Keamanan Informasi; •sertifikat kelulusan uji kompetensi sebagai •implementor SNI ISO/IEC 27001; •dokumen yang menyatakan masa pengalaman kerja •di bidang teknologi informasi terutama dalam bidang •implementasi Keamanan Informasi; dan •fotokopi kartu identitas diri. Implementor SMPI 1 2 Mengajukan permohonan Surat Tanda Register implementor SMPI kepada Kepala BSSN 3 BSSN (D4) • Melakukan penilaian terhadap permohonan pengakuan 4 14 hari kerja setelah dokumen permohonan dinyatakan lengkap 5 Kepala BSSN memberikan Surat tanda register implementor 6 Surat Tanda Registrasi Berlaku untuk jangka waktu 5 tahun dan dicantumkan dalam daftar Implementor SMPI 7 Surat Tanda Registrasi dinyatakan tidak berlaku apabila: • meninggal dunia; • habis masa berlaku Surat Tanda Registrasi; • melanggar ketentuan peraturan perundang undangan.
  • 15. Proses Pendaftaran sebagai Lembaga Sertifikasi dan Auditor Tugas Lembaga Sertifikasi adalah melakukan Sertifikasi SMPI dengan menugaskan Auditor keamanan Informasi (ArKI) untuk melakukan audit SMPI terhadap Penyelenggara Sistem Elektronik Catatan : Ketentuan mengenai pendaftaran Lembaga sertifikasi dan Auditor diatur dalam Rancangan Peraturan BSSN tentang Audit Keamanan Informasi (dalam proses perancangan/penyusunan).
  • 16. Tahap Penerbitan Sertifikat dan Pelaporan Sertifikasi SMPI LS wajib menyampaikan laporan hasil sertifikasi SMPI secara periodik paling sedikit 2 kali dalam 1 tahun kepada kepala BSSN LS Menyampaikan hasil Audit dan menerbitkan sertifikat SMPI LS Menyampaikan hasil Audit kepada PSE Melakukan Audit 1 2 3 4 5 6 7 Tim ArKI Lembaga Sertifikasi menugaskan tim ArKI untuk melakukan audit SMPI terhadap PSE PSE Hasil audit dilaporkan ke LS yang menugaskan LS mengkaji hasil audit 8 Laporan hasil sertifikasi SMPI paling sedikit memuat: • data PSE yang mengajukan sertifikasi; • data PSE yang mendapatkan Sertifikat SMPI; • data PSE yang dicabut kepemilikan sertifikatnya; • ringkasan eksekutif; • perubahan daftar tim ArKI; dan • perubahan daftar tim pengambil keputusan sertifikasi. Tidak Memenuhi Standar Memenuhi Standar
  • 17. Tahap Pencabutan Sertifikat Jika hasil audit pengawasan tidak memenuhi standar (Pasal 7 ayat 1), diberikan waktu paling lama 90 hari kalender untuk memenuhi standar tersebut Pencabutan wajib dilaporkan oleh LS kepada BSSN paling lambat 2 hari kerja sejak dilakukan pencabutan. LS Menyampaikan hasil Audit dan menerbitkan sertifikat SMPI LS Menyampaikan hasil Audit kepada PSE Melakukan Audit 1 2 3 4 5 6 7 Tim ArKI Lembaga Sertifikasi menugaskan tim ArKI untuk melakukan audit Pengawasan/ Audit SMPI terhadap PSE PSE Hasil audit dilaporkan ke LS yang menugaskan LS mengkaji hasil audit Tidak Memenuhi Standar Memenuhi Standar 8 LS wajib melaksanakan audit pengawasan paling sedikit 1 kali dalam setahun dan audit khusus apabila terjadi insiden terhadap setiap SE yang telah tersertifikasi Jika setelah 90 hari kalender belum terpenuhi, maka LS dapat mencabut Sertifikat SMPI terkait
  • 18. Sanksi Kepala BSSN memberikan Sanksi Administratif kepada Penyelenggara Sistem Elektronik yang melakukan pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud dalam → Pasal 7 ayat (3), Pasal 9 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), Pasal 10, Pasal 11, Pasal 14 ayat (2), dan Pasal 43 ayat (2). dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis (Teguran tertulis diberikan setelah ditemukannya pelanggaran ) Lembaga Sertifikasi yang melakukan pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud dalam → 31 ayat (1), Pasal 32, Pasal 33, Pasal 34 ayat (3). dikenai sanksi administratif berupa: a. peringatan tertulis; b. pembekuan Sertifikat Pengakuan Lembaga Sertifikasi; atau c. pencabutan Sertifikat Pengakuan Lembaga Sertifikasi.
  • 19. Ketentuan Peralihan 1) Sertifikat SMPI yang telah diterbitkan sebelum diundangkannya Peraturan Badan ini, dinyatakan tetap berlaku. 2) PSE yang telah menggunakan Tenaga Ahli asing sebelum Peraturan Badan ini berlaku wajib melaporkannya pada unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang pemantauan sumber daya manusia keamanan siber dan sandi paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah Peraturan Badan ini diundangkan. 3) Lembaga Sertifikasi, lembaga konsultan dan Tenaga Ahli yang telah mendapat pengakuan dari menteri yang membidangi komunikasi dan informatika tetap diakui sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Badan ini. Catatan : Terkait Poin ke 2, BSSN telah membuat Draft Surat Edaran Kepala BSSN tentang Penangguhan Pelaporan Tenaga Ahli Asing Yang Terdapat Pada Pasal 43 Ayat (2) Peraturan Bssn No 8 Tahun 2020 Tentang Sistem Pengamanan Dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik
  • 20. PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) BSSN Jl. Raya Muchtar No.70, Bojongsari Lama, Kec. Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat 16516 email : humas@bssn.go.id
  • 21. Rancangan Peraturan Presiden tentang Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital Badan Siber dan Sandi Negara
  • 22. Latar Belakang : Interdependensi Sektor Infrastruktur Informasi Vital (IIV) • Faktor keterhubungan antar sektor, baik dalam hal berbagi informasi maupun menjadi bagian dari suatu proses bisnis; • Akibatnya, jika ada celah kerawanan pada satu sistem di salah satu sektor industri, dapat juga membahayakan sistem di sektor lainnya; • Oleh karenanya, penting untuk menjaga keamanan seluruh sektor.
  • 23. Latar Belakang : Aspek Regulasi PP 71/2019 Tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik Keppres 63/2004 Tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional Rancangan Perpres Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital Obyek Vital Nasional (Pasal 1) Kawasan/Lokasi Bangunan/Instalasi Dan/atau Usaha Pasal 94 ayat 1: Peran Pemerintah untuk melindungi kepentingan umum..., meliputi : (c) pengaturan penyelenggaraan pelindungan Infrastruktur informasi vital; (f) pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelindungan infrastruktur informasi vital; Mengatur lebih lanjut mengenai: • Penentuan dan Penetapan Sektor Strategis, • Penyelenggaraan Pelindungan IIV, • Binwas penyelenggaraan pelindungan IIV.
  • 24. 10 February 2021 TERBATAS 24 Tantangan Saat Ini Penanganan dan Pelaporan Insiden • Belum semua penyelenggara IIV mempunyai tim CSIRT • Belum ada CSIRT sectoral di IIV • Belum ada mekanisme pelaporan insiden Organisasi Belum semua stakeholder IIV memiliki unit khusus atau bahkan deskripsi pekerjaan mengenai keamanan siber. Pola Koordinasi dan Kolaborasi Belum maksimalnya koordinasi dan kolaborasi antar stakeholder di IIV, dikarenakan tidak adanya regulasi yang mewajibkan. Information sharing • Belum semua stakeholder IIV berbagi informasi tentang ancaman atau insiden keamanan siber. • Belum semua sektor memiliki wadah atau forum berbagi informasi. Sumber daya manusia • Saat ini Indonesia Kekurangan pakar dan tenaga terampil di bidang keamanan siber di sektor IIV, khususnya terkait keamanan pada operational technology - industrial control system. • Belum semua stakeholder IIV menerapkan perjanjian kerahasiaan informasi pada SDM yang mengoperasikan IIV. Peran Instansi Pembina di masing-masing sektor • Sampai saat ini belum jelas tentang penetapan Instansi Pengatur dan Pengawas Sektor (IPPS) ; • Pemahaman tentang keamanan cyber di regulator sektor masih beragam
  • 25. CII-Protection • melindungi keberlangsungan penyelenggaraan Infrastruktur Informasi Vital secara aman, andal, dan terpercaya; • mencegah gangguan dan/atau kegagalan beroperasinya lnfrastruktur Informasi Vital akibat serangan siber, dan/atau ancaman/kerentanan lainnya; dan • meningkatkan kesiapan dalam menghadapi Insiden Siber dan mempercepat pemulihan dari dampak Insiden Siber yang terjadi. Tujuan R-Perpres Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital
  • 26. Pusat Daerah Penegak Hukum TNI- AD TNI-AL TNI-AU Darat Laut Udara Bank BUMN Bank Daerah Bank Swasta Pertamina PT PLN ANTAM Operator NAP ISP BULOG PTPN Karantina • Sistem • Layanan • Fasilitas • Aset • Proses Bisnis Tim Kordinasi Pelindungan IIV SEKTOR K / L RS Pemr. RS Swasta RSUD Farmasi TUGAS 1. Identifikasi 4. Pengelolaan insiden 7. BCP 2. penerapan Standar 5. Sharing Info 8. Evaluasi 3. Manajemen Risiko 6. Bin/Was SDM 9. Kerjasama PINDAD PT.DI PT. PAL P e n y e - l e n g g a r a I I V Pemerintah Pertahanan Transportasi Keuangan Kesehatan ESDM TIK Pangan Industri Mencegah gangguan beroperasinya IIV akibat serangan siber Melindungi keberlangsungan penyelenggaraan IIV Meningkatkan kesiapan dalam menghadapi Insiden Siber di IIV Kerangka Kerja Pelindungan IIV Tujuan C S I R T s e c t o r I S A C T i m C S I R T
  • 27. • BAB I Ketentuan Umum • BAB II Identifikasi IIV • Identifikasi Sektor IIV • Identifikasi sistem/layanan IIV • BAB III Penyelenggaraan Pelindungan IIV • Kerangka Kerja Pelindungan IIV • Penerapan Standar Keamanan Siber • Manajemen Risiko • Pengelolaan Insiden Siber • Keberlangsungan Bisnis dan Pemulihan Bencana Penyelenggaraan IIV • Berbagi Informasi Keamanan Siber ❑ BAB IV Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Pelindungan IIV ▪ Peningkatan Kapasitas SDM Penyelenggara IIV ▪ Kerja Sama ▪ Evaluasi Kematangan Penerapan Pelindungan IIV ❑ BAB V Tim Koordinasi Nasional Pelindungan IIV ▪ Anggota Tim Koordinasi ▪ Tugas Tim Koordinasi ❑ BAB VI Sanksi ❑ BAB VII Penutup Kerangka R-Perpres Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital (IIV)
  • 28. BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA “Terima Kasih” BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA “(Ingatlah) Kechilafan Satu Orang Sahaja Tjukup Sudah Menjebabkan Keruntuhan Negara”