1. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) TAMBAK IKAN
DI KABUPATEN LAMONGAN SEBAGAI PENDUKUNG
KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN LETAK STRATEGIS
DAN JENIS TAMBAK DALAM MENGEMBANGKAN USAHA
BUDIDAYA IKAN
S K R I P S I
Oleh :
WASILAH
NIM. 05550048
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2010
2. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) TAMBAK IKAN
DI KABUPATEN LAMONGAN SEBAGAI PENDUKUNG
KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN LETAK STRATEGIS
DAN JENIS TAMBAK DALAM MENGEMBANGKAN USAHA
BUDIDAYA IKAN
S K R I P S I
2
Diajukan Kepada:
Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang
Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Strata Satu (S-I)
Oleh :
Wasilah
NIM. 05550048
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2010
3. LEMBAR PERSETUJUAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) TAMBAK IKAN
DI KABUPATEN LAMONGAN SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN
UNTUK MENENTUKAN LETAK STRATEGIS DAN JENIS TAMBAK
DALAM MENGEMBANGKAN USAHA BUDIDAYA IKAN
S K R I P S I
Oleh :
Nama : Wasilah
Nim : 05550048
Jurusan : Teknik Informatika
Fakultas : Sains dan Teknologi
Telah Disetujui, 29 Juni 2010
3
Dosen Pembimbing I
RIRIEN KUSUMAWATI, M. Kom
NIP. 197203092005012002
Dosen Pembimbing II
M. AINUL YAQIN, M. Kom
NIP. 197610132006041004
Mengetahui,
Ketua JurusanTeknik Informatika
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
RIRIEN KUSUMAWATI, M. Kom
NIP. 197203092005012002
4. 1. Penguji Utama : Syahiduz Zaman, M. Kom ( )
2. Ketua Penguji : Totok Chamidy, M. Kom ( )
3. Sekertaris Penguji : Ririen Kusumawati, M. Kom ( )
4. Anggota Penguji : M. Ainul Yaqin, M. Kom ( )
HALAMAN PENGESAHAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) TAMBAK IKAN
DI KABUPATEN LAMONGAN SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN
UNTUK MENENTUKAN LETAK STRATEGIS DAN JENIS TAMBAK
DALAM MENGEMBANGKAN USAHA BUDIDAYA IKAN
S K R I P S I
Oleh
WASILAH
NIM. 05550048
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi
Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Informatika (S. Kom)
Tanggal, 29 Juni 2010
Susunan Dewan Penguji : Tanda Tangan
NIP. 197005022005011005
NIP. 196912222006041001
NIP. 197203092005012002
NIP. 197610132006041004
Mengetahui dan Mengesahkan
Ketua Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Ririen Kusumawati, M. Kom
NIP. 197203092005012002
4
5. SURAT PERNYATAAN
5
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Wasilah
Nim : 05550048
Jurusan : Teknik Informatika
Alamat : Glagah 45 Lamongan
Judul Skripsi : SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
TAMBAK IKAN DI KABUPATEN
LAMONGAN SEBAGAI PENDUKUNG
KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN
LETAK STRATEGIS DAN JENIS TAMBAK
DALAM MENGEMBANGKAN USAHA
BUDIDAYA IKAN
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :
a. Skripsi yang saya buat adalah benar-benar hasil karya sendiri dan
bukan jiplakan/duplikasi dari karya orang lain baik sebagian ataupun
keseluruhan, kecuali bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
b. Apabila dikemudian hari ternyata Skripsi yang saya buat terbukti hasil
jiplakan/duplikasi, maka saya bersedia menanggung segala risiko yang
akan saya terima.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala kesadaran.
Malang, 29 Juni 2010
Yang menyatakan,
WASILAH
NIM : 05550048
6. Kakak_Q mbak Wasiatur Rohmah, maafin adekmu yang nuakal ini, yang
selalu ingin menang sendiri di rumah terima kasih ocehannya setiap aku
pulang karena itu menjadi motivasi dan semangat buat ngerjain skripsi_Q.
Teman-teman_Q seperjuangan (Mbak Alif, indah, Mbak Pit, Maula, Abid,
Andre, Niam, Mughist, Tuhfa, Ismi), tak lupa Ibu, Bapak tetangga kosan,
mengamalkan sunah-sunah Nabi Muhammad saw dan ajaran para Ulama.
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk:
Bapak Ahmad Wahib Emak Nur Hayati tersayang, beribu kata terima
kasih ku ucapkan tidak akan pernah dapat melebihi jutaan kasih sayang
yang kalian berikan kepada putrimu ini…sungguh ingin kupersembahkan
baktiku hanya untuk Emak Bapak yang selalu mendoakan,
membimbing, menyanyangi, dan selalu ada di sampingku setiap saat!!!
Keluarga besar_Q “Ikatan Keluarga Besar Bani Yunus”, mbah, pakde,
budhe, paklek, bulek dan semua sepupu_Q yang baik-baik.
Guru-guru_Q, jasa-jasa kalian semua ga’ akan pernah terlupa dalam
pikiran, hati dan hidupku. Semoga ilmu yang kalian berikan menjadi ilmu
yang bermanfaat untuk kehidupanku di dunia akhirat. Amin…
Sahabat- sahabat_Q tercinta (Jengkelin “Ifa”, hampir 4 tahun kita selalu
berdua, susah senang juga kita lalui bersama), (Dian Masiro, kalian
berdua yang selalu ada mendukungku waktu di MANELA dulu), (Agus
Rohman, kamu yang telah banyak mengajariku arti kehidupan walaupun
cuma sebentar)
Terima kasih uda menjadi sahabat terbaik_Q.
Abi_Q satu-satunya, walaupun engkau jauh di sana tapi aku akan selalu
ingat pesan-pesanmu “Selalu Semangat!!!”, makasih uda mengisi hari-hari_
Q dengan tangis dan tawa (he..he..).
mbak Ita…makasih uda banyak membantu Sila.
Teman-teman IPNU-IPPNU UIN Malang, semoga kita tetap istiqomah
Teman-teman TI angkatan 04 05 dan semua teman-teman yang telah
membantu memberikan sumbangsi pemikiran dan meluangkan waktu
sehingga karya ini dapat terselesaikan!!!!
6
7. “Sebaik-baiknya manusia di muka bumi ini adalah orang yang
banyak memberi manfaat kepada orang lain”
Terus berusaha dan bersemangat menjalani hidup agar menjadi
pribadi yang selalu tangguh menghadapi segala rintangan!!!!
7
8. karunia, hidayah serta inayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul: “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) TAMBAK IKAN
DI KABUPATEN LAMONGAN SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN
UNTUK MENENTUKAN LETAK STRATEGIS DAN JENIS TAMBAK
DALAM MENGEMBANGKAN USAHA BUDIDAYA IKAN”.
Allah Nabi Muhammad saw, nabi junjungan seluruh umat manusia yang kita
harapkan syafaatnya di dunia maupun di akhirat.
miliki, tanpa ada campur tangan dari dari berbagai pihak yang membantu penulis,
sulit bagi penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu
pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rosul
Penulis menyadari kekurangan dan keterbatasan pengetahuan yang penulis
8
kepada:
1. Kedua orang tua, Bapak, Emak, Mbak yang tanpa henti-hentinya
menyayangi, membimbing, memberi motivasi serta mendoakan
penulis sehingga penulis bisa tegar dan semangat dalam mengerjakan
skripsi.
9. 2. Bapak Prof. Dr. H. Imam Soprayogo, selaku Rektor Universitas Islam
Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Bapak Prof. Dr. Sutiman Bambang Sumitro, SU., Dsc, selaku Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Ibu Ririen Kusumawati, S. Si, M. Kom., selaku Ketua jurusan Teknik
Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran dalam
membimbing, memberikan arahan, masukan, nasehat, serta motivasi
kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak M. Ainul Yaqin, M. Kom, selaku dosen pembimbing integrasi
sains dan Islam yang telah banyak memberikan masukan, saran serta
bimbingannya dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6. Seluruh Dosen jurusan Teknik Informatika fakultas Sains dan
Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah ikhlas
mendoakan dan memberikan ilmu, pengetahuan, pengalaman, wacana
dan wawasannya, sebagai pedoman dan bekal bagi penulis.
7. Teman-teman fakultas Saintek UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,
khususnya angkatan ’05 jurusan Teknik Informatika yang telah
memberi motivasi, informasi, dan masukannya pada penulis. Bersama
kalian penulis menggali dan memperoleh pengetahuan serta
pengalaman yang sangat berharga.
9
10. menyelesaikan skripsi ini, oleh karena itu sumbangan saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak yang telah membaca dan
8. Semua pihak yang telah banyak membantu dan memberi motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak bisa
penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari ada banyak kekurangan dan kesalahan dalam
10
mengoreksi skripsi ini.
Akhirnya dengan mengharap keridhoan Allah swt, penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua orang. Amin
Malang, 19 Juni 2010
Penulis
11. HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
MOTTO ........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
ABSTRAK .................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
BAB II KAJIAN PUSATAKA ................................................................. 11
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 6
1.3 Batasan Masalah ...................................................................... 7
1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................... 7
1.6 Metode Penelitian .................................................................... 8
1.7 Sistematika Penulisan .............................................................. 10
2.1 Profil Geografis Kabupaten Lamongan ................................... 11
2.1 Peta ........................................................................................... 12
2.2.1 Jenis-jenis Peta ................................................................ 14
2.2.2 Fungsi Peta ...................................................................... 15
2.2.3 Komponen Peta ............................................................... 16
2.3 Tambak ..................................................................................... 17
2.4 Sistem Informasi Geografis...................................................... 21
2.5 ArcView .................................................................................... 26
2.6 Web Sistem Informasi Geografis ............................................. 27
2.7 MapServer ................................................................................ 29
2.7.1 Sejarah Pengembangan ................................................... 29
2.72 MS4W- MapServer For Windows ................................... 31
11
12. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ........................... 55
2.7.3 Arsitektur MapServer ...................................................... 31
2.8 MapLab .................................................................................... 34
2.9 MapScript ................................................................................. 34
2.10 PHP ........................................................................................ 37
2.10.1 Sejarah PHP .................................................................. 37
2.10.2 Kelebihan PHP .............................................................. 38
2.11 MySQL ................................................................................... 39
2.11.1 Sejarah MySQL ............................................................. 40
2.11.2 Menjalankan MySQL di Windows ............................... 41
2.11.3 Akses Database MySQL ............................................... 41
2.12 Logika Fuzzy .......................................................................... 42
2.12.1 Pengertian Logika Fuzzy .............................................. 42
2.12.2 Alasan digunakannya Logika Fuzzy ............................. 43
2.12.3 Himpunan Fuzzy ........................................................... 44
2.12.4 Fungsi Keanggotaan ...................................................... 46
2.12.5 Operator Dasar Zadeh untuk Operasi Himpunan Fuzzy 50
2.12.6 Penalaran Monoton ....................................................... 51
2.12.7 Fungsi Implikasi ............................................................ 51
2.12.8 Metode Tsukamoto ....................................................... 52
2.13 Penelitian yang pernah dilakukan .......................................... 53
2.13.1 Aplikasi Fuzzy Set Berbasis Sistem Informasi
Geografis dalam Evaluasi Kesesuaian lahan................ 53
2.13.2 Prototipe Pemanfaatan SIG untuk Pengolahan Kawasan
Tambak ......................................................................... 54
3.1 Analisis Sistem ......................................................................... 55
3.1.1 Spesifikasi Aplikasi ......................................................... 55
3.1.2 Spesifikasi Pengguna ...................................................... 55
3.1.3 Lingkungan Operasi ........................................................ 56
3.2 Analisis Penentuan Tambak dengan Metode Fuzzy ................ 57
3.2.1 Menentukan Variabel Fuzzy ........................................... 57
12
13. BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................... 81
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 101
3.2.2 Aturan/Role fuzzy ........................................................... 58
3.2.3 Domain Himpunan Fuzzy ............................................... 60
3.3 Perancangan Sistem ................................................................. 61
3.3.1 Use Case Diagram .......................................................... 61
3.3.2 Activity Diagram ............................................................. 61
3.3.3 Sequence Diagram .......................................................... 69
3.3.4 Class Diagram ................................................................ 75
3.4 Desain Basis Data .................................................................... 76
4.1 Implementasi ............................................................................ 81
4.1.1 Ruang Lingkup Perangkat Lunak.................................... 81
4.1.2 Ruang Lingkup Perangkat Keras .................................... 82
4.2 Struktur Program ...................................................................... 82
4.3 Implementasi Interface ............................................................ 83
4.4 Pengujian .................................................................................. 99
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 101
5.2 Saran ...................................................................................... 101
13
DAFTAR PUSTAKA
14. 2.1 Gambar Bentuk Arsitektur SIG berbasis Web .......................................... 28
2.2 Arsitektur MapServer ................................................................................ 31
2.3 Himpunan Fuzzy pada Variabel Temperatur ............................................ 45
2.4 Representasi Linier Naik ........................................................................... 46
2.5 Representasi Linier Turun ......................................................................... 47
2.6 Kurva Segitiga ........................................................................................... 48
2.7 Kurva Trapesium ....................................................................................... 48
2.8 Daerah Bahu pada Variabel Temperatur ................................................... 49
3.1 Gambar Use Case ...................................................................................... 62
3.2 Activity Diagram Isi_Potensi Desa ........................................................... 64
3.3 Activity Diagram Hapus_Potensi Desa ..................................................... 64
3.4 Activity Diagram Edit_Potensi Desa ......................................................... 65
3.5 Activity Diagram Login ............................................................................ 65
3.6 Activity Diagram Tambah_Wacana .......................................................... 66
3.7 Activity Diagram Hapus_Wacana ............................................................. 66
3.8 Activity Diagram Edit_Wacana................................................................. 67
3.9 Activity Diagram Hapus_Jenis Ikan .......................................................... 67
3.10 Activity Diagram Tambah_Jenis Ikan ..................................................... 68
3.11 Activity Diagram Edit_Jenis Ikan ........................................................... 68
3.12 Activity Diagram Editor_Rule Tanah...................................................... 69
3.13 Sequence Diagram Isi_Potensi Desa ...................................................... 70
3.14 Sequence Diagram Hapus_Potensi Desa ................................................ 70
3.15 Sequence Diagram Edit_Potensi Desa .................................................... 71
3.16 Sequence Diagram Tambah_Wacana ..................................................... 71
3.17 Sequence Diagram Hapus_Wacana ........................................................ 72
3.18 Sequence Diagram Edit_Wacana ............................................................ 72
3.19 Sequence Diagram Hapus_Jenis Ikan ..................................................... 72
3.20 Sequence Diagram Tambah_Jenis Ikan .................................................. 73
3.21 Sequence Diagram Edit_Jenis Ikan ........................................................ 73
3.22 Sequence Diagram Login ........................................................................ 74
DAFTAR GAMBAR
14
15. 3.23 Sequence Diagram Rule_Tanah .............................................................. 74
3.24 Sequence Diagram Lihat_Data Desa ...................................................... 75
3.25 Sequence Diagram Lihat_Peta ................................................................ 75
3.26 Class Diagram ........................................................................................ 76
4.1 Struktur Program SIG Tambak Ikan ......................................................... 82
4.2 Halaman Beranda ...................................................................................... 83
4.3 Halaman Peta ............................................................................................ 84
4.4 Halaman Wacana ...................................................................................... 86
4.5 Halaman Data-data Desa ........................................................................... 87
4.6 Login Admin ............................................................................................. 88
4.7 Halaman Depan Admin ............................................................................. 89
4.8 Halaman Isi Desa ...................................................................................... 90
4.9 Halaman Editor Jenis Ikan ........................................................................ 95
4.10 Editor Bobot Tanah ................................................................................. 96
4.11 Editor Bobot Kualitas Air ....................................................................... 97
4.12 Editor Grade ............................................................................................ 97
4.13 Editor Wacana ......................................................................................... 98
4.14 Editor Admin ........................................................................................... 98
4.15 Himpunan Fuzzy pada Kualitas Tanah ................................................... 99
4.16 Himpunan Fuzzy pada Variabel Sumber Air .......................................... 99
15
16. 3.1 Tabel Variabel Fuzzy ................................................................................ 57
3.2 Tabel Variabel Kualitas Tanah.................................................................. 60
3.3 Tabel Variabel Sumber Air ....................................................................... 60
3.4 Tabel Variabel Passing Grade ................................................................... 61
3.5 Tabel Use Case ......................................................................................... 62
3.6 Tabel Admin ............................................................................................. 77
3.7 Tabel Wacana ............................................................................................ 77
3.8 Tabel Desa ................................................................................................. 77
3.9 Tabel Grade ............................................................................................... 78
3.10 Tabel Grade Lancar ................................................................................. 78
3.11 Tabel Grade Tanah .................................................................................. 78
3.12 Tabel Ikan ............................................................................................... 78
3.13 Tabel Jtambak ......................................................................................... 79
3.14 Tabel Kecerahan...................................................................................... 79
3.15 Tabel Oksigen ......................................................................................... 79
3.16 Tabel pH .................................................................................................. 79
3.17 Tabel Rule ............................................................................................... 80
3.18 Tabel Rule_Tanah ................................................................................... 80
3.19 Tabel Salinitas ......................................................................................... 80
3.20 Tabel Suhu .............................................................................................. 80
4.1 Tabel Hasil Pengujian ............................................................................... 100
DAFTAR TABEL
16
17. Wasilah. 2010. Sistem Informasi Geografis (SIG) Tambak Ikan di
Pembimbing : (I) Ririen Kusumawati, M. Kom (II) M. Ainul Yaqin, M. Kom
Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis (SIG), Jenis Tambak, Tambak
ABSTRAK
Kabupaten Lamongan sebagai Pendukung Keputusan untuk
Menentukan Letak Strategis dan Jenis Tambak dalam Usaha
Budidaya Ikan
17
Ikan
Pengembangan Sistem Informasi Geografis berbasis web untuk aplikasi
tambak ikan saat ini masih sangat terbatas, terutama di daerah yang sebagian
besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani tambak.
Kabupaten Lamongan adalah salah satu kabupaten di Indonesia yang telah
banyak menghasilkan produksi perikanan terbesar terutama ikan bandeng dan
udang vanami. Namun seiring perkembangan zaman, aplikasi untuk mengetahui
informasi-informasi mengenai lokasi atau letak tambak di kabupaten Lamongan
belum tersedia sehingga membuat para pengembang tambak ikan tidak
mengetahui lokasi atau letak yang sesuai untuk dijadikan tambak karena tidak
semua daerah di kabupaten Lamongan lahannya bisa digunakan untuk tambak.
Untuk menentukan letak yang sesuai atau strategis dalam mengembangkan
usaha budidaya ikan diperlukan suatu metode yaitu dengan menggunakan metode
fuzzy Tsukamoto. Variabel-variabel seperti jenis tanah dan sumber air yang
mempengaruhi tambak diharapkan bisa menjadi bahan pendukung keputusan bagi
para pengembang tambak ikan.
Adapun hasil dari analisis ini adalah menghasilkan sebuah informasi yang
nantinya menjadi pendukung keputusan bagi orang awam dalam mengembangkan
usaha budidaya ikan di daerah Lamongan.
Aplikasi ini menggunakan mapscript sebagai modul yang digunakan untuk
membuat fungsi dan class MapServer agar dapat dijalankan di PHP. Sedangkan
MapServer sendiri adalah sebuah layanan untuk memproses dan menampilkan
data spasial yang berasal dari database.
.
21. !
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia,
dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi segala jenis
hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi. Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum
yang memikirkan”. (QS. Al-Baqarah: 164)
semesta ini dengan segala kebesarannya, yang menguasai alam ini, mengaturnya
dengan perintahNya, mengendalikannya dengan kekuasaanNya. Dia menutupkan
malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat dalam putaran yang abadi.
Yakni putaran malam mengikuti siang dalam peredaran planet bumi.
manusia”, maksudnya dalam perbuatan Allah Swt menaklukkan lautan melalui
penggerakan bahtera atau kapal dari satu sisi ke sisi yang lain adalah demi
penghidupan manusia dan perolehan manfaat dari musim yang ditimbulkan dari
BAB I
PENDAHULUAN
%'() $
#
$
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Allah Swt menciptakan alam
“Bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi
18
22. laut, serta mempermudah pengangkutan barang dari satu tempat ke tempat yang
19
lain.
Begitu besar kenikmatan yang Allah Swt berikan kepada manusia, Dia
menjadikan bumi yang semula mati menjadi hidup kembali akibat dari air yang
diturunkan Allah Swt dari langit. Air menjadi kebutuhan vital bagi makhluk hidup
di muka bumi ini, dengan air bumi menjadi subur yang dapat menumbuhkan
berbagai macam tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia. Dengan air pula,
manusia bisa mengembangkan segala potensinya dalam mempertahankan hidup.
“Dia sebarkan di bumi segala jenis hewan” dalam segala perkara dan
berbagai keragamannya baik hewan yang hanya bisa hidup di darat, di air maupun
hewan yang bisa hidup di dua alam yakni di darat dan di air. Dia mengetahui
semua itu, memberinya rezeki dan tidak ada satu hewan pun yang tidak
diketahuiNya, hal ini senada dengan firman Allah Swt:
%/$
')#
.
$)#!-
,(
+'*
%') !*
“Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)”.
(QS. Hud: 6)
Salah satu tanda keesaan dan kebesaran Allah Swt adalah tentang
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi. Angin
dapat memberikan rahmat bagi manusia dengan membawa kegembiraan berupa
hujan yang kemudian mengalir ke berbagai tujuan, namun angin juga bisa
membawa azab bagi manusia seperti angin puting beliung yang sering terjadi di
23. Indonesia yang dapat membawa bencana dan kerusakan di muka bumi. Angin
dapat membawa awan yang merupakan cikal bakal hujan untuk diturunkan di
tempat yang dikehendaki oleh Allah Swt.
kebesaran Allah Swt dengan cara mensyukurinya dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dari kejadian-kejadian alam.
bahwa Allah Swt memberikan nikmat yang begitu banyak kepada manusia agar
manusia bisa berfikir dan mensyukuri apa yang sudah diberikan Allah Swt
kepadanya. Manusia disuruh berfikir terhadap segala ciptaannya Allah Swt bukan
berfikir terhadap DzatNya Allah Swt, berfikir terhadap segala ciptaanNya yang
ada di bumi bisa mendatangkan ilmu yang bermanfaat bagi makhluk hidup di
bumi ini. Segala macam teknologi yang berkembang merupakan pemberian Allah
melalui ilmu yang dipelajari oleh manusia.
berusaha menjalankan roda kehidupan dengan adanya keseimbangan antara
kepentingan untuk dunia dan kepentingan untuk akhirat. Dengan ilmu yang
diberikan oleh Allah Swt, manusia bisa memanfaatkan apa yang ada di bumi
untuk dikelolah menjadi bidang usaha. Salah satu bentuk bidang usaha yang
memanfaatkan alam sebagai medianya adalah usaha budidaya ikan di tambak.
pengetahuan yang cukup luas tentang cara-cara bagaimana memelihara ikan di
kolam buatan manusia. Tidak banyak manusia di muka bumi ini memiliki ilmu
Hanya orang-orang yang berfikirlah yang bisa merasakan tanda-tanda
Dapat disimpulkan dari ayat dan tafsir yang telah dipaparkan di atas
Dalam mempertahankan hidup di muka bumi ini, manusia dituntut untuk
Dalam usaha membudidayakan ikan di tambak, dibutuhkan ilmu dan
20
24. yang berkaitan dengan pemeliharaan ikan, hanya orang-orang yang sudah
berpengalaman yang mengerti tentang seluk beluk ikan yang dibudidayakan di
tambak. Dan tidak semua daerah bisa dijadikan kolam pembudidayaan ikan
karena untuk tanah yang akan dibuat kolam pembudidayaan ikan harus memenuhi
syarat sesuai dengan ikan yang akan dibudidayakan. Untuk itu dibutuhkan
informasi yang akurat dalam pembudidayaan ikan agar tidak terjadi kerugian.
pertukaran teknologi dan informasi bisa dirasakan oleh semua kalangan secara
cepat tanpa mengenal waktu dan tempat, sebagia contoh internet yang sudah
beredar di masyarakat. Layanan internet seperti web atau World Wide Web
merupakan layanan yang paling berkembang dan banyak digunakan oleh
masyarakat luas. Pada saat ini web tidak lagi bersifat statis yang hanya bisa
menampilkan informasi kepada user namun web sekarang bersifat dinamis yang
dilengkapi dengan bahasa pemograman PHP atau HTML, tidak hanya bisa
menampilkan informasi tetapi juga bisa mengadakan interaksi antara user dengan
Seiring dengan perkembangan zaman yang begitu maju, penyebaran dan
21
web.
Akan tetapi kebanyakan informasi yang beredar di internet hanya
memberikan gambaran secara umum seperti letak yang strategis dalam budidaya
ikan di suatu tempat, macam-macam ikan yang bisa dibudidayakan yang
disampaikan dalam bentuk teks dan gambar, dan tidak ada informasi lain seperti
bagaimana cara membuat kolam yang sesuai dengan ikan yang dikembangkan dan
hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tambak.
25. tentang tambak dapat disampaikan dalam bentuk visual sehingga masyarakat yang
menginginkan informasi tersebut tidak merasa jenuh melihatnya karena informasi
yang disampaikan dengan visual lebih menarik dari informasi yang disampaikan
Dengan adanya Sistem Informasi Geografis ini diharapkan informasi
22
secara tekstual.
Sistem Informasi mengenai tambak yang merupakan gabungan antara
teknologi SIG dan web memungkinkan informasi tersebut bisa divisualisasikan ke
dalam web sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas tanpa ada batas waktu
dan tempat serta memudahkan seseorang dalam mengamalkan ilmunya untuk
masyarakat yang belum mengerti bagaimana membudidayakan ikan di tambak.
Pemanfaatan lahan untuk tambak sering dijumpai di pesisir pantai dan di
dataran rendah yang mempunyai sumber air yang banyak. Setiap tempat di
wilayah Indonesia berbeda-beda dalam membudidayakan ikan di tambak. Salah
satu wilayah di Indonesia yang masyarakatnya sebagian besar mengembangkan
tambak ikan adalah kabupaten Lamongan Jawa Timur. Kabupaten Lamongan
memiliki sumberdaya perikanan yang cukup besar, khususnya perikanan budidaya
tambak dan perikanan tangkap (laut). Produksi hasil perikanan di kabupaten
Lamongan sebagian besar merupakan hasil budidaya tambak dengan komoditi
udang dan bandeng.
Usaha budidaya ikan di sawah tambak pertama kali dirintis di daerah
Lamongan pada tahun 1930. Baru pada tahun 1950 Dinas Perikanan mulai
menaruh perhatian terhadap usaha pemeliharaan ikan yang spesifik. Oleh
karenanya, mulai saat itu luas areanya selalu bertambah dari tahun ke tahun.
26. Sedangkan nama sawah tambak baru dipopulerkan pada akhir tahun 1956 oleh
Dinas Perikanan Darat setempat. Sebagai tanah kelahiran sawah tambak,
Lamongan ternyata mempunyai area yang paling luas, yaitu sekitar 68% dari luas
sawah tambak di Jawa Timur pada tahun 1978. Pengusahanya pun paling intensif,
hingga produksinya dapat mencapai 2000-3500 kg/ha/tahun.
kabupaten Lamongan tergabung dalam Asosiasi Pembudidayaan Ikan Lamongan
(ASPELA) telah berhasil meningkatkan harga jual ikan bandeng di Lamongan.
Pada awal tahun 2004 ASPELA berhasil memberangkatkatkan ekspor perdananya
ke Jepang sebanyak 2 (dua) kontainer atau 48 ton pada pada 29 April 2004 lalu.
Dan saat ini setiap bulannya ASPELA mengekspor ke Jepang sebanyak 8
kontainer atau 192 ton dengan total nilai sebesar 1,5 Milyar. Pada tahun 2005 lalu
lahan sawah tambak yang tersebar di beberapa lokasi seluas 23.602 hektar,
produksinya mencapai 23.216 ton lebih.
Di sektor perikanan darat, para petani tambak yang difasilitasi pemerintah
23
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana membangun sistem informasi geografis tambak ikan di kabupaten
Lamongan sebagai pendukung keputusan untuk menentukan letak strategis dan
jenis tambak dalam mengembangkan usaha budidaya ikan?
27. 24
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pembangunan sistem
informasi mengenai tambak di kabupaten Lamongan yang akan ditampilkan
dalam konsep SIG yaitu akan ditampilkan peta tambak di kabupaten Lamongan
yang didalamnya terdapat informasi mengenai lokasi dan jenis tambak di
kabupaten Lamongan dan informasi mengenai macam-macam ikan yang
dikembangkan diantaranya ikan bandeng, udang, mujair, ikan kerapu, dan lain
sebagainya.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem informasi tentang
tambak di kabupaten Lamongan yang disajikan dalam bentuk website dengan
menggunakan konsep SIG, sehingga user lebih mudah dalam mendapatkan dan
memahami informasi potensi daerah serta dapat memberi masukan kepada user
tentang potensi-potensi tambak yang ada.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi tentang tambak-tambak di kabupaten Lamongan
2. Membantu user dalam mencari tambak yang strategis untuk
dikembangkan
28. 25
1.6 Metode Penelitian
Adapun metode dalam penyusunan laporan penelitian ini adalah:
a. Persiapan
Dalam tahap persiapan ini diawali dengan penyusunan proposal dan
mengurus perizinan dalam penelitian.
b. Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data terdiri dari tiga kegiatan, yaitu:
1. Konsultasi langsung dengan pihak yang ahli pada bidang tersebut,
dalam hal ini dosen pembimbing dan pihak Dinas Perikanan kabupaten
Lamongan
2. Studi literatur terhadap berbagai referensi dan literatur yang berkaitan
dengan penelitian ini baik berupa buku maupun jurnal
3. Studi lapangan dengan cara terjun pada objek atau tempat dan
lingkungan, terutama dalam usaha mengumpulkan data dan berbagai
informasi yang diperlukan
c. Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data tersebut selanjutnya
akan dianalisis untuk dipilih data mana yang akan dipakai dan apabila
terjadi kekurangan data dapat dilakukan penambahan. Variable-variabel
yang mempengaruhi suatu tambak dengan menggunakan metode fuzzy
Tsukamoto akan dapat mengetahui suatu hasil apakah lahan tersebut bisa
dijadikan tambak atau lahan tersebut tidak layak dijadikan tambak.
29. 26
d. Perancangan Sistem
Setelah data dianalisis maka tahap selanjutnya adalah perancangan sistem
yang terdiri dari perancangan database dan perancangan interface aplikasi.
e. Evaluasi Sistem
Dalam tahap ini sistem akan dievaluasi terlebih dahulu sebelum menuju
pembuatan aplikasi untuk mengetahui kekurangan-kekurangan sementara
dari sistem tersebut.
f. PembuatanAplikasi
Pada proses ini dilakukan pembuatan tampilan aplikasi, pembuatan
database dan penyusunan coding program.
g. Pengujian Sistem
Dalam pengujian sistem ini, aplikasi yang sudah jadi akan diuji dengan
cara memasukkan data yang sudah diperoleh. Apabila terdapat kesalahan
maka akan diperiksa dan diperbaiki lagi mulai dari perancangan sistem
hingga mendapat hasil yang sesuai.
h. Dokumentasi dan Penyusunan Laporan
Setelah melakukan pengujian system maka langka berikutnya adalah
melakukan dokumentasi dan penyusunan laporan yang berguna untuk
mempermudah pengembangan sistem selanjutnya.
30. 27
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II Kajian Pustaka
Dalam bab ini menjelaskan mengenai konsep dan teori dasar yang mendukung
dalam penulisan laporan tugas akhir ini, diantaranya adalah pengertian Sistem
Informasi Geografis, PHP, Mapserver dan MySQL.
BAB III Analisis dan Perancangan Sistem
Bab ini menjelaskan tentang analisis dan perancangan Sistem Informasi
Geografis tambak ikan di kabupaten Lamongan secara keseluruhan.
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini menjelaskan tentang hasil dari pengujian sistem yang telah
dibuat.
BAB V Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari laporan tugas akhir yang telah dibuat
dan berisi tentang saran untuk terhadap aplikasi yang sudah jadi.
31. 2.1 Profil Geografis Kabupaten Lamongan
dengan 70 23’ 6” Lintang Selatang dan antara 1120 4’ 41” sampai dengan 1220 33’
12” Bujur Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
terdiri dari dataran rendah berawa dengan ketinggian 0-25 m, seluas 50,17% dari
luas kabupaten Lamongan. Dataran dengan ketinggian 25-100 m, seluas 45,68%
dan sisanya 4,15% merupakan dataran dengan ketinggian dia atas 100 m.
tropis, dengan musim penghujan yang terjadi antara bulan November sampai
dengan April dan musim kemarau yang terjadi antara bulan Mei sampai dengan
Oktober. Diantara musim tersebut, terdapat musim peralihan atau masa pancaroba
yang terjadi sekitar bulan April/Mei dan Oktober/November. Temperatur suhu
udara terjadi rata-rata 290 celcius sampai 320 celcius, curah hujan rata-rata 3916,5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Secara geografis kabupaten Lamongan terletak antara 60 51’ 54” sampai
a. Sebelah Utara : Laut Jawa
b. Sebelah Selatan : Kabupaten Mojokerto dan Jombang
c. Sebelah Timur : Kabupaten Gresik
d. Sebelah Barat : Kabupaten Tuban dan Bojonegoro
Luas wilayah kabupaten Lamongan 1.812,80 km2 atau setara 181.280 Ha,
Secara klimatologis, wilayah kabupaten Lamongan tergolong beriklim
28
mm per tahun.
32. perikanan, sisanya terletak pada sektor perdagangan/industri dan kehutanan. Pada
sektor perikanan, kabupaten Lamongan mampu memberikan kontribusi sebesar
15,25% dari total produksi ikan di Jawa Timur atau merupakan penghasil ikan
terbesar di Jawa Timur, yaitu sekitar 65.874,984 ton senilai kurang lebih Rp.446
milyard. Kontribusi terbesar produksi ikan di kabupaten Lamongan
disumbangkan oleh produksi ikan air tawar (sawah tambak) dan produksi
perikanan laut. Perikanan sawah tambak yang didukung areal 22.422,49 hektar
mampu memberikan produksi ikan air tawar sebesar di Jawa Timur, sedangkan
perikanan laut yang didukung 19.994 nelayan dan 5.385 armada kapal penangkap
ikan mampu menghasilkan produksi ikan terbesar nomor 3 (tiga) di Jawa Timur
setelah kabupaten Sumenep dan Probolinggo.
Potensi kabupaten Lamongan terbesar terletak pada sektor pertanian dan
Secara administrasi, kabupaten Lamongan terbagi menjadi 27 kecamatan,
29
serta 462 desa dan 12 kelurahan.
2.2 Peta
*
35. /
-,-*.(+3
+
Artinya: “Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah
menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air
hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan
yang bermacam-macam” (QS. Thaahaa: 53).
“Yang menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan ”, menurut para ahli
qiro’at, dibaca (“mihada”) yakni hamparan yang manusia tinggal, berdiri dan
36. tidur di atasnya, serta melakukan perjalanan di atas permukaannya (“wasalaka
lakum fiihaa subula”) dan yang menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan yakni
Dia telah membuatkan jalan bagi manusia dan jalan tersebut dapat berjalan di
30
atasnya.
Sayyid Quth dalam kitabnya tafsir Fi Zhilalil Qur’an menjelaskan Frase
Al-qur’an yang menyatakan (“mahda”) dapat diartikan dalam dua bentuk, yaitu 1.
Jalan-jalan yang telah diatur Allah Swt di atas tanah bagi manusia yang bisa
mereka lewati, 2. Cara-cara untuk memperoleh penghasilan. Allah Swt
menempatkan manusia di bumi dengan menghamparkannya agar mereka dapat
menikmati hidup dan berbekal guna kehidupan akhirat. Allah Swt menjadikan
manusia di bumi agar ia menyadari bahwa ada jarak antara ia dan tujuan
hidupnya. Ada jalan yang harus ditempuhnya guna mencapai tujuan hidup itu
yakni pendekatan diri kepada Allah Swt dan upaya masuk ke hadiratNya,
sebagaimana halnya ia menempuh jalan-jalan di muka bumi untuk mencapai arah
yang ditujunya.
%8)7
0%1-
38. Artinya: “Yang menjadikan bumi untuk kamu sebagai tempat menetap dan
Dia membuat jalan-jalan di atas bumi untuk kamu supaya kamu mendapat
petunjuk” (QS. Az-Zukhruf: 10)
Dalam ayat tersebut juga dijelaskan bahwa Allah Swt menjadikan bumi ini
dengan hamparan agar manusia bisa tinggal dengan nyaman, tidak goyang dan
oleng dengan aneka kemudahan yang dapat mengantarkan kenyamanan hidup
bagi manusia. Allah Swt juga membuat dan menganugerahkan manusia potensi
untuk membuat jalan-jalan di bumi. Dari kebesaran dan kemurahan Allah Swt
39. itulah diharapkan manusia mendapat petunjuk menuju arah yang manusia
kehendaki atau manuju pembuktian tentang ke-Esaan dan kekuasaan Allah Swt.
dalam menjadikan bumi ini sebagai hamparan yang luas bukan bulat yang sering
kita lihat sebagai benda angkasa. Dari hamparan itu, manusia bisa membuat jalan
yang bisa mereka lewati untuk menuju tempat yang dituju. Terdapat banyak sekali
tempat atau lokasi yang di tempati oleh manusia di muka bumi ini, oleh karena itu
diperlukan suatu benda yang di dalamnya terdapat informasi dan data yang akurat
tentang gambaran muka bumi agar manusia tidak tersesat dalam menuju tempat
yang dimaksud. Benda tersebut adalah peta. Dengan terciptanya peta, manusia
bisa mengetahui tempat-tempat di belahan bumi lain tanpa menuju ke tempat
Kedua ayat tersebut merupakan salah satu bukti kebesaran Allah Swt
31
tersebut.
Peta adalah gambaran permukaan bumi dalam bidang datar dengan skala
tertentu melalui suatu sistem proyeksi.
2.2.1 Jenis-jenis Peta
Berdasarkan isinya, peta dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu peta
umum dan peta khusus (tematik).
1. Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara
umum. Pada peta umum, ada dua jenis, yaitu peta topografi dan peta
chorografi.
a. Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi
rendahnya) permukaan bumi.
40. b. Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau
sebagian permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara
1:250.000 sampai 1:1.000.000 atau lebih. Peta chorografi
menggambarkan daerah yang luas misalnya propinsi, Negara bahkan
32
dunia.
2. Peta Khusus
Peta khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan
atau fenomena geosfer tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya.
2.2.2 Fungsi Peta
Secara umum, fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi
b. Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan
bumi
c. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua,
Negara, gunung dan bentuk lainnya
d. Membantu peneliti sebelum melakukan survey untuk mengetahui kondisi
daerah yang akan diteliti
e. Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah
f. Alat untuk mempelajari hubungan timbal balik antara fenomena-fenomena
geografi di permukaan bumi
41. 33
2.2.3 Komponen Peta
a. Judul Peta, judul peta memuat isi dari peta, yang bertujuan untuk dapat
segera data dan daerah mana yang tergambar dalam peta tersebut. Judul
peta memuat/mencerminkan informasi yang sesuai dengan isi peta. Judul
peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta, tetapi judul peta bisa
diletakkan di bagian lain dari peta asalkan tidak mengganggu kenampakan
dari keseluruhan peta
b. Skala Peta, merupakan ciri yang membedakan peta dengan gambar lain.
Skala peta sangat erat kaitannya dengan data yang disajikan
c. Proyeksi Peta, adalah teknik pemindahan bentuk permukaan bumi yang
lengkung (bulat) ke bidang datar
d. Legenda Peta, menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat dalam
peta
e. Petunjuk Arah/Tanda Orientasi, berguna untuk menunjukkan arah Utara,
Selatan, Barat, dan Timur. Petunjuk arah pada peta biasanya berbentuk
tanda panah yang menunjuk ke arah Utara. Penunjuk ini diletakkan dimana
saja asalkan tidak mengganggu kenampakan peta.
f. Simbol dan Warna, simbol berguna agar informasi yang disampaikan tidak
membingungkan. Simbol-simbol dalam peta harus memenuhi syarat,
sehingga dapat menginformasikan hal-hal yang digambarkan dengan tepat.
Syarat-syarat tersebut adalah sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat
umum.
42. Penggunaan warna pada peta harus sesuai dengan maksud/tujuan si
pembuat peta dan kebiasaan umum. Misalnya laut dan danau digunakan
warna biru, daerah pegunungan/dataran tinggi digunakan warna coklat tua
34
dan lain sebagainya
g. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta, sumber memberi kepastian kepada
pembaca peta, bahwa peta tersebut bukan hasil rekaan dan dapat
dipercaya, selain itu tahun pembuatan peta perlu dicatumkan agar pembaca
peta dapat mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk
digunakan pada masa sekarang atau sudah kadarluarsa karena sudah terlalu
lama
2.3 Tambak
1)
#+
% 1
0
0
/
)
%,9
43. .
06-
34
:%3))
9
22
%()7#
%15
Artinya “Dan Dia-lah (Allah) yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu
dapat memakan dari padanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan
dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera berlayar
padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karuniaNya, dan supaya
kamu bersyukur”(QS. An-Nahl: 14).
Dalam tafsir Ibnu Katsir, Allah Swt memberitahukan tentang
penaklukkanNya terhadap lautan luas yang dianugerahkan kepada hamba-hamba-
Nya dengan cara menaklukkan bagi mereka, yaitu dengan memudahkan mereka
untuk mengarunginya, memakan ikan yang ada di lautan dan dengan meghalalkan
44. binatang lautan kepada hamba-hamba-Nya baik binatang yang masih hidup
maupun binatang yang mati atau yang sudah menjadi bangkai.
berfikir bahwa semua binatang yang hidup di lautan adalah binatang yang halal
bahkan bangkainya pun bisa dimakan. Untuk itulah manusia harus bisa menelaah
apa yang terkandung pada ayat tersebut, dengan memanfaatkan lahan kosong
yang ada di daratan, manusia bisa mengembangkan atau membudidayakan benih-benih
membuat tempat atau kolam kecil yang sifat-sifatnya hampir sama dengan habitat
ikan yang asli, manusia bisa membudidayakan ikan laut di tempat tersebut
sehingga bisa mendatangkan karunia baginya.
membendung air dengan pematang, sehingga terkumpul pada suatu tempat,
digunakan untuk menyakan sebuah empang dekat pantai.
yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai budidaya perairan (akuakultur). Hewan
yang dibudidayakan adalah hewan air terutama ikan, udang serta kepiting.
Penyebutan tambak ini biasanya dihubungkan dengan air payau atau air asin.
Dari ayat tersebut di atas, dapat diambil pelajaran bagi manusia untuk
ikan di suatu tempat yang hampir sama dengan habitat ikan di laut. Dengan
Istilah tambak yang diambil dari bahasa Jawa nambak mempunyai arti
Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan biasanya di daerah pantai,
Tambak ikan dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Tambak air asin, yaitu kolam ikan yang diisi dengan air laut. Tambak
ikan asin ini setiap tahun membudidayakan ikan-ikan yang berhabitat
di air asin, seperti ikan bandeng, kerapu, kepiting, udang, dan lain
35
sebagainya
45. 2. Tambak air tawar, yaitu kolam ikan yang diisi dengan air tawar,
biasanya diperoleh dari mata air atau sungai dan dari tadah hujan.
Adapun ikan yang dibudidayakan adalah bandeng, mujaer, tombro,
lele, nila, udang windu, udang vanami, dan lain sebagainya
Namun tambak air tawar ini, dalam satu tahun hanya bisa
membudidayakan ikan selama 6 bulan saja, hal ini dikarenakan dalam
tambak ikan air tawar hanya mengandalkan air sungai atau tadah
hujan. Jika musim kemarau akan tiba, maka fungsi tambak akan
berubah menjadi sawah yang ditanami padi. Tambak dengan dua
fungsi ini biasanya dinamakan sawah tambak. Dalam kurun waktu 6
bulan, para petani sawah tambak bisa panen ikan sebanyak 2 kali dan
36
panen padi sebanyak 1 kali.
Kreteria dalam pembudidayaan ikan air tawar:
a. Lokasi
Dalam pembudidayaan ikan air tawar, diperlukan lokasi yang strategis
yaitu dekat dengan sumber air, misalnya bengawan solo atau sungai-sungai
kecil.
b. Sumber Air
Kualitas air yang sesuai dengan budidaya ikan air tawar adalah:
1) pH air antara 6,5 sampai 9
2) suhu antara 28-300C
3) kecerahan air antar 25-35 cm
4) salinitas atau kadar garam antara 20-30 ppt
46. 5) oksigen terlarut antara 2-4 mg/l
37
c. Jenis Tanah
Jenis tanah yang cocok digunakan untuk budidaya ikan di air tawar adalah
tanah alluvial, yaitu suatu jenis tanah liat berlumpur yang cocok untuk
dijadikan sebagai lahan pertanian. Tanah ini sangat cocok jika digunakan
untuk pembuatan tambak air tawar dikarenakan hampir seluruh tambak di
daerah Lamongan menganut system sawah tambak.
Kreteria dalam pembudidayaan ikan air asin adalah:
a. Lokasi
Lokasi dalam mengembangkan tambak ikan air asin berada di pinggir
pantai yaitu di daerah pasang surut air laut.
b. Sumber Air
Kualitas air yang sesuai dengan budidaya ikan air asin adalah:
1) pH air antara 7,6 sampai 8,9
2) suhu antara 27-320C
3) kecerahan air antar 30-45 cm
4) salinitas atau kadar garam antara 15-30 ppt.
5) oksigen terlarut antara tidak boleh kurang dari 4 mg/l
c. Jenis Tanah
Jenis tanah yang cocok digunakan untuk budidaya ikan di air asin adalah
tanah regosol (tanah berpasir) dan grumosal (tanah abu-abu kehitaman).
48. +6
27;
38
%') -
Artinya “Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk istirahat dan
(menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah yang
Maha Kuasa lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al-An’am: 96).
Pada surat Al-An’am ayat 96 dalam tafsir Al-Qurthubi menjelaskan bahwa
Allah Swt menciptakan matahari dan bulan untuk manusia agar dijadikan
perhitungan hari, bulan dan tahun. Matahari dan bulan berjalan menurut
perhitungan yang sempurna, terukur, tidak berubah, dan tidak kacau. Masing-masing
dari keduanya memiliki orbit yang dilaluinya pada musim hujan maupun
musim panas. Perjalanan itu berimplikasi terhadap pergantian malam dan siang
berikut panjang dan pendeknya. Sebagaimana kelanjutan dari ayat di atas, yaitu
5@
, 4
?
= =;3 #0%1
+
49. .
%)7#
$
Artinya “Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang untuk kamu supaya kamu
menjadikannya sebagai petunjuk dalam kegelapan di daratan dan di lautan.
Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang yang
mengetahui”. (QS. Al-An’am: 97)
Fungsi bintang menurut ayat di atas adalah sebagai petunjuk bagi manusia
di kegelapan malam ketika manusia berada di padang pasir maupun di lautan
untuk mencapai tempat tujuan. Pada zaman dulu bintang berfungsi sebagai
kompas atau petunjuk arah yang dapat mempermudah seorang pelaut dalam
mengarungi samudera agar sampai pada tempat tujuan dan juga mempermudah
bagi seorang musafir yang melintasi padang pasir luas.
50. yang mengetahui, yakni yang berakal, mengetahui kebenaran dan menjauhi
Di akhir ayat, Allah Swt telah menerangkan ayat-ayat tersebut bagi orang
39
kebatilan.
Seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan di bidang ilmu dan
teknologi, manusia bisa menciptakan sebuah alat petunjuk arah yang bisa
digunakan setiap waktu tanpa harus melihat bintang di malam hari atau menunggu
siang yang terdapat matahari. Diantara alat petunjuk arah tersebut adalah peta,
kompas, dan GPS. Dari perkembangan ilmu tersebut maka muncullah suatu
cabang ilmu pengetahuan yang membahas tentang letak atau lokasi sesuatu yang
ada di muka bumi yaitu Sistem Informasi Geografis.
Sistem Informasi Geografis dibentuk dari tiga komponen kata yang
mempunyai arti tersendiri, yaitu Sistem, Informasi dan Geografi.
Sistem menurut Lucas dalam PHPA dan WWF (1997) adalah suatu himpunan
atau variable yang terorganisasi, saling interaksi, saling bergantung satu sama lain
dan terpadu serta mempunyai tujuan dan sasaran. Kata yang kedua adalah
Informasi sebagai sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi
derajat kepastian tentang suatu keadaanatau kejadian. Jadi siatem informasi
adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan
informasi.
Kata yang terakhir adalah Geografi yang berasal dari gabungan Geo dan Graphy.
Geo berarti bumi, sedangkan Graphy berarti proses penulisan, sehingga geografi
adalah proses penulisan tentang bumi. (I Wayan Nuarsa, 2005: 5)
51. SIG merupakan kajian ilmu dan teknologi yang tergolong masih baru,
Sistem Informasi Geografis mempunyai banyak pengertian dikarenakan
40
diantaranya:
1. Menurut ESRI (1998) mendefinisikan SIG sebagai kumpulan yang
terorganisir dari perangkat keras computer, perangkat lunak, data geografi
dan personil yang didesain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki,
memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi
yang bereferensi geografis
2. SIG merupakan suatu alat, metode dan prosedur yang mempermudah dan
mempercepat usaha untuk menemukan dan memahami persamaan-persamaan
dan perbedaan-perbedaan yang ada dalam ruang muka bumi
3. SIG adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input,
manajemen, proses, dan output) data spasial atau data bereferensi
geografis
Dapat disimpulkan bahwa SIG tidak menangani peta atau gambar akan
tetapi SIG menangai database. Konsep database merupakan pusat dari SIG dan
perbedaan antar SIG dengan sistem pemetaan komputer yang hanya dapat
memproduksi output grafik yang baik.
Data SIG dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Data grafis, adalah data yang menggambarkan bentuk atau kenampakan
objek di permukaan bumi.
Secara garis besar, data grafis dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
52. a. Data titik (point), biasanya digunakan untuk mewakili objek kota,
stasiun curah hujan, alamat customer dan lain-lain
b. Data garis (line/polyline), dapat dipakai untuk menggambarkan jalan,
sungai, jaringan listrik dan lian-lain
c. Area (region/poligon), digunakan untuk mewakili batas administrasi,
penggunaan lahan, kemiringan lereng dan lain-lain
2. Data atribut atau tabular, adalah data deskriptif yang menyatakan nilai data
41
grafis tersebut.
Data tabular menyimpan informasi tentang nilai atau besaran dari data
grafis. Untuk struktur data vektor, data atribut tersimpan secara terpisah
dalam bentuk tabel. Sementara pada struktur data raster nilai data
grafisnya tersimpan langsung pada nilai grid atau piksel tersebut.
Struktur data SIG ada dua macam, yaitu: vektor dan raster. Pada struktur
data vektor, posisi objek dicatat dalam sistem koordinat. Di sisi lain, objek pada
struktur data raster disimpan pada grid dua dimensi, yaitu baris dan kolom.
Pada sebuah aplikasi SIG, terdapat beberapa fasilitas yang merupakan
standar untuk melengkapi peta yang tampil di layar monitor. Antara lain :
1. Legenda
Legenda (legend) adalah keterangan tentang obyek-obyek yang ada di
peta, seperti warna hijau adalah hutan, garis merah adalah jalan, simbol
buku adalah universitas, dan sebagianya.
53. 42
2. Skala
Skala adalah keterangan perbandingan ukuran di layar dengan ukuran
sebenarnya.
3. Zoom In / Out
Peta di layar dapat diperbesar dengan zoom in dan diperkecil dengan zoom
out.
4. Pan
Dengan fasilitas pan peta dapat digeser-geser untuk melihat daerah yang
dikehendaki
5. Searching
Fasilitas ini digunakan untuk mencari dimana letak suatu feature. Bisa
dilakukan dengan meng-inputkan nama atau keterangan dari feature
tersebut
6. Pengukuran
Fasilitas ini dapat mengukur jarak antar titik, jarak rute, atau luas suatu
wilayah secara interaktif
7. Informasi
Setiap feature dilengkapi dengan informasi yang dapat dilihat jika feature
tersebut diklik
Misal pada suatu SIG jaringan jalan, jika diklik pada suatu ruas jalan akan
memunculkan data nama jalan tersebut, tipe jalan, desa-desa yang menjadi
ujung jalan, dan jalan-jalan lain yang berhubungan dengan jalan itu.
54. 43
8. Link
Selain informasi dari database, SIG memungkinkan pula meghubungkan
data feature pada peta dengan data dalam bentuk lain seperti gambar,
video, ataupun web
2.5 ArcView
Software ArcView adalah salah satu perangkat lunak GIS yang paling
popular dan paling banyak digunakan untuk mengelola data spasial. Software ini
dibuat oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute), perusahaan yang
mengembangkan program Arc/Info. ArcView dapat melakukan input data,
menampilkan data, mengelola data, menganalisa data, dan membuat peta serta
laporan yang berkaitan dengan data spasial bereferensi geografis. Software
ArcView lebih menfokuskan perhatian pada struktur data vektor. Namun
demikian, ArcView juga mempunyai kemampuan untuk menganalisis data
berbasis raster (grid dan citra penginderaan jauh).
Project ArcView tidak menyimpan data yang sebenarnya, seperti data
grafis, atribut atau yang lain. Project ArcView hanyalah menyimpan referensi
lokasi dan bagaimana data ditampilkan. Ini berarti kita dapat menggunakan data
ArcView dalam beberapa project ArcView tanpa adanya duplikasi. File project
ArcView adalah file teks yang dapat dibuka pada sembarang software teks editor
atau word processing.
Views pada project ArcView dipakai untuk mengelola data grafis, baik
vektor maupun grid atau raster. Seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan
55. manajemen data grafis dapat dilakukan pada View, mulai dari input data,
manipulasi tampilan data grafis, sampai analisis data.
Kelebihan dari software ArcView adalah:
a. Melakukan analisis statis dan operasi-operasi matematis
b. Pertukaran data: membaca dan menulis data dari dan ke dalam perangkat
44
lunak SIG lainnya
c. Menjawab query spasial maupun atribut
d. Menampilkan informasi (basis data) spasial maupun atribut
e. Memodifikasi aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip
f. Menyediakan bahasa pemrograman sederhana atau skrip untuk
mengotomatiskan pengoperasian rutin dan memodifikasi aplikasi-aplikasi
SIG yang dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak ArcView
g. Membuat peta tematik, menyediakan pustaka simbol dan warna untuk
membuat peta tematik
h. Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainnya (dengan menggunakan
extension yang dapat ditujukan untuk mendukung penggunaan perangkat
lunak SIG)
2.6 Web Sistem Informasi Geografis
Web Sistem Informasi Geografis atau WebGIS bisa dikatakan sebagai
web mapping yang berarti pemetaan internet tetapi bukan memetakan internet dan
tidak berarti hanya menampilkan peta (yang berupa gambar yang statis) ke dalam
56. situs internet. Jika hanya menampilkan peta statis maka tidak ada bedanya dengan
45
peta yang ada pada media tradisional.
Web mapping bukanlah memindakan aplikasi GIS desktop ke dalam
bentuk web-based walaupun memungkinkan untuk itu. Pengguna internet berasal
dari berbagai kalangan mulai dari yang belum mengerti tentang GIS hingga orang
yang ahli di bidang GIS, oleh karena itu mapping memanfaatkan fungsi
interaktifitas yang ada pada aplikasi GIS dalam bentuk web.
Gambar 2.1 Bentuk Arsitektur SIG berbasis web
Pada gambar di atas, interaksi antara klien dengan server berdasar
skenario request dan respon. Web browser di sisi klien mengirim request ke
server web. Karena server web tidak memiliki kemampuan pemrosesan peta,
maka request berkaitan dengan pemrosesan peta akan diteruskan oleh server web
ke server aplikasi dan MapServer. Hasil pemrosesan akan dikembalikan lagi
melalui server web, terbungkus dalam bentuk file HTML atau applet.
57. 46
2.7 MapServer
MapServer adalah applikasi Open Source yang memungkinkan sebuah
data peta diakses melalui web. Teknologi ini pertama kali dikembangkan oleh
Universitas Minesotta Amerika Serikat. Hadirnya MapServer menjadikan
pekerjaan membuat Peta Digital menjadi lebih mudah dan interaktif. Interaktif
peta disini diartikan bahwa pengguna dapat dengan mudah melihat dan mengubah
tampilan peta seperti zoom, rotate, dan menampilkan informasi (seperti
menampilkan info jalan) dan analisis ( seperti menentukan rute perjalanan) pada
permukaan geografi.
2.7.1 Sejarah Pengembangan
Pada awalnya, MapServer dikembangkan oleh beberapa personel (team)
dari Universitas Minnesota (UMN) di Amerika Serikat, yang pada saat itu tengah
bekerjasama di proyek ForNet dengan NASA sebagai penyandang dana. Proyek
ForNet ini menghasilkan beberapa tools utama (MapServer ImageView) yang
dapat diaplikasikan ke berbagai tipe permasalahan yang terkait dengan data
spasial pada saat itu. Pada saat yang sama, MapServer dikembangkan dan
kemudian digunakan sebagai tool visualisasi data SIG (terutama tipe vektor) yang
memungkinkan penggunaan layanan web, sementara ImageView dipakai sebagai
tool visualisasi khusus untuk citra (digital) satelit beserta data-data tipe raster
lainnya.
Sebagai gambaran umum, berikut beberapa tonggak sejarah dimana
MapServer mengalami perubahan yang signifikan:
58. a. Tahun 1994, pengembangan sistem DSS perencanaan perjalanan (trip)
untuk BWCAM. Pada sistem (aplikasi) yang juga berbasis web ini
digunakan ArcInfo dan (script) AML yang dibuat custom dan on the fly.
b. Tahun 1995, proyek ForNet menyediakan informasi kehutanan ke para
manajer kehutanan. Informasi ini mirip dengan citra satelit dan data SIG.
proyek ini menghasilkan “ImageServ” sebagai aplikasi CGI yang
digunakan untuk melihat data spasial format Erdas Imagine.
c. Tahun 1996, dikembangkan shapelib yang kemudian dikombinasikan
dengan pustaka grafis GD ke dalam sebuah aplikasi perangkat lunak
baru yang diberi nama sebagai “MapServer”.
d. Tahun 1997, diluncurkan perangkat lunak MapServer versi 1.0.
e. Tahun 1998, diluncurkan perangkat lunak MapServer versi 2.0 melalui
47
website ForNet.
f. Tahun 1999, diluncurkan perangkat lunak MapServer versi 3.0 (plus
dukungan format data raster dan front truetype) melalui website DNR.
g. Tahun 2000, perangkat lunak MapServer versi 3.1 hingga 3.3 plus
dukungan pustaka-pustaka dan standar (spesifikasi) OGC, OGR, dan
GDAL.
h. Tahun 2002, diluncurkan MapServer versi 3.7 (plus dukungan citra
digital 24 bit).
i. Tahun 2003, diluncurkan MapServer versi 4.0 (plus dukungan Flash dan
PDF).
j. Tahun 2004, diluncurkan MapServer versi 4.4 (plus dukungan WMS).
59. 2.7.2 MS4W – MapServer for Windows
pengguna di dalam meng-install (atau melakukan set-up) MapServer pada
platform sistem operasi Ms. Windows. Tujuan utama pembuatan paket ini adalah
untuk memudahkan semua (tingkatan) pengguna, secepatnya (terhindar dari
segala detil yang rumit), di dalam mempersiapkan lingkungan kerja yang
diperlukan oleh MapServer di lingkungan Ms. Windows. Selain itu, paket ini juga
merupakan suatu cara atau lingkungan yang sangat baik untuk memaketkan dan
kemudian mendistribusikan aplikasi-aplikasi MapServer kepada pihak manapun.
Sebagai contoh, file tunggal “MapServ.Exe” (file program CGI MapServer) hasil
instalasi terkait, secara otomatis telah dimasukkan ke dalam subdirektori
MS4W adalah suatu paket perangkat lunak yang sangat memudahkan para
48
“c:ms4wApachecgi-bin”.
2.7.3 Arsitektur MapServer
Aplikasi yang dibangun dengan menggunakan MapSever sebagai program
CGI memiliki arsitektur sebagai berikut:
Gambar 2.2 Arsitektur MapServer
60. jaringan internet/intranet) ke web server dalam bentuk request terkait spasial
(lokasi [x,y] click kursor, status [on/off] layer yang akan dimunculkan, dan lain
sebagainya). Kemudian oleh web server, request terkait spassial ini dikirimkan ke
server aplikasi (yang dibangun dengan pemrograman script yang telah tersedia)
dan MapServer (program CGI). Setelah itu, MapServer akan membaca MapFile,
data peta, dan data external untuk membentuk sebuah gambar yang sesuai dengan
request. Setelah gambar ini di-render, file images yang bersangkutan akan
dikirimkan ke web server sesuai dengan format tampilan template-nya, arsitektur
MapServer di atas cenderung bercirikan thin-client, sementara browser-nya hanya
menerima hasil request dalam bentuk file HTML standard plus beberapa file
Pada sistem aplikasi ini, browser (client) mengirimkan request (melalui
49
images terkait.
MapServer bekerja secara berdampingan dengan aplikasi web server. Web
server menerima request peta melalui MapServer. Fungsi utama dari MapServer
adalah melakukan pembacaan data dari berbagai sumber dan menempatkannya ke
dalam layer-layer secara bersamaan menjadi file grafik, setiap layer saling overlay
satu dengan lainnya dan ditampilkan dalam web broser.
MapServer mempunyai fitur-fitur berikut:
1. Dapat menggambarkan elemen peta secara otomatis, seperti skala
grafis, peta indek dan legenda peta
2. Menggunakan skala dalam objek spasial
3. Dapat dikembangkan dengan keluaran yang dapat diatur
menggunakan file-file template
61. 4. Dapat melakukan seleksi objek berdasarkan nilai, titik, are atau
berdasarkan sebuah objek spasial tertentu
5. Menampilkan data spasial dalam format vektor, seperti Shapefile,
ArcSDe, postGIS dan berbagai format data vektor lain dengan
50
menggunaka library OGR
6. Menampilkan data spasial dalam format raster, seperti TIFF/GeoTIFF
dan berbagai format data raster lain dengan menggunakan library
GDAL
7. Menggunakan quadtree dalam indexing data spasial, sehingga
operasi-operasi spasial dapat dilakukan dengan cepat
8. Konfigurasi dapat diatur secara on the fly melalui parameter yang
ditentukan pada URL
9. Mendukung rendering karakter berupa font TrueType
10. Mendukung penggunaan data raster maupun vektor yang ditiled
(dibagi-bagi menjadi sub bagian yang lebih kecil sehingga proses
untuk mengambil dan menampilkan gambar dapat dipercepat)
11. Dapat menggambarkan peta tematik yang dibangun menggunakan
ekspresi lojik mapun ekspresi regular
12. Dapat menampilkan label dari objek spasial, dengan label dapat diatur
sedemikian rupa sehingga tidak saling tumpang tindih
13. Dapat menangani beragam sistem proyeksi secara on the fly
62. 51
2.8 MapLab
MapLab merupakan aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk
mengatur konfigurasi dari aplikasi berbasis MapServer secara visual. Output yang
didapat dari MapLab adalah file konfigurasi peta (*.MAP). keuntungan
menggunakan MapLab adalah pembuatan file *.MAP dapat dilakukan dengan
panduan antar muka grafis.
Dalam MapLab terdapat tiga komponen penting, yaitu:
a. MapEdit, digunakan untuk membuat (create), meng-edit, dan mengelola
mapfile. Lingkungan kerja MapEdit dapat dimunculkan dengan cara meng-klik
tombol “MapEdit” pada layar MapLab.
b. MapBrowser, digunakan untuk melihat hasil-hasil mapfile yang sudah jadi.
c. GMapFactory, digunakan untuk mengembangkan aplikasi web-based GIS
ketika mapfile-nya sudah dianggap selesai termasuk mengujinya dengan
tool manipulasi tampilan dengan menggunakan komponen MapBrowser.
2.9 MapScript
MapScript adalah antarmuka pemrograman MapServer. Pada saat ini
Mapscript tersedia dalam beberapa bahasa pemrograman, diantaranya PHP, Perl,
Python dan Ruby. PHP/Mapscript tersedia sebagai sebuah modul PHP, dalam
bentuk file DLL (Dynamically Linked Library) pada flatform Windows atau
dalam bentuk shared object pada platform Linux. Modul PHP/Mapscript biasanya
dipasang bersamaan dengan instalasi MapServer.
63. MapServer. Secara garis besar, peta tersusun dari beberapa layer. Layer tersusun
dari bentuk-bentuk yang polygon, garis, atau titik yang disebut dengan Shape.
Class-class yang terdapat di MapServer melingkupi manipulasi untuk Peta, Layer,
dan Shape ini. Class-class didalam MapServer yang sering digunakan untuk
mengembangkan Web GIS anatara lain adalah :
MapScript digunakan sebagai interface untuk class-class yang terdapat di
52
a. MapObj Class
Class untuk berhubungan dengan MapFile, atau secara tidak langsung
berhubungan dengan data peta. Class ini juga sebagai class utama di
MapScript untuk memproses dan menyimpan data peta ke file gambar.
Beberapa fungsi dan class penting yang terdapat pada class ini, antara lain:
1. Mempunyai kumpulan class layerObj yang meyusun peta dan fungsi untuk
mengatur urutan peta
2. Fungsi untuk menggambar peta, disimpan ke dalam class ImageObj
3. Fungsi untuk menggambar legend, dan disimpan kedalam class ImageObj
4. Fungsi untuk menggambar scalebar, dan disimpan kedalam class
ImageObj
5. Fungsi SetExtent untuk menentukan Extent dari Peta
6. Fungsi ZoomPoint, ZoomRectangle, ZoomScale untuk melakukan
pembesaran (zoom in) atat perngecilan (Zoom out peta)
7. Fungsi untuk mengeset proyeksi peta
64. 8. Fungsi QueryByPoint, QueryByRect, QueryByShape, QueryByFeature
untuk mencari object di peta yang ada di posisi tertentu dengan Rectange,
53
Shape, dan dengan peta lain
b. LayerObj Class
Class yang mewakili satu layer yang menyusun peta. Fungsi-fungsi yang
penting pada class ini antara lain:
1. Fungsi GetShape untuk mengambil sebuah shape yang ada pada layer.
Disimpan dalam shapeObj class.
2. Fungsi AddFeature, untuk menambah layer dengan sebuah shape baru.
c. ImageObj Class
Adalah class yang menyimpan gambar hasil pengolahan peta.
d. LabelObj Class
Class yang mengatur label-label yang akan tampil di peta
e. WebObj Class
Class yang berhubungan dengan Alamat-alamat internet
f. PointObj, LineObj, RectObj Class, ShapeObj Class
1. Berturut-turut adalah Class yang digunakan untuk manipulasi Titik, Garis,
Kotak, dan
2. Polygon
g. ScaleBar Class
Class untuk menggambar Scalebar.
h. LegendObj Class
Class untuk menggambar legenda
65. 54
2.10 PHP
PHP merupakan salah satu pemrograman server-side diantara beberapa
pemrograman yang ada. Sejak diluncurkan, PHP mendapat respon yang sangat
baik dari kalangan pengembang aplikasi web. Kemudahannya untuk dipahami,
serta sintaksnya yang mirip bahasa C menjadikan pemrograman ini cepat dikenal
oleh kalangan luas. Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah phpBB dan
MediaWiki. PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari
ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun
Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa
CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla, Postnuke,
Xaraya, dan lain-lain.
2.10.1 Sejarah PHP
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page
(Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995.
Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa
sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan
menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source,
maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada
November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah
diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul
ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
66. interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada
Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan
meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP dirubah menjadi
akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut
dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai
pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk
membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas
yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari
interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model
pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan
bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang
55
2.10.2 Kelebihan PHP
Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman yang lain, yaitu:
a. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak
melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya
b. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari
mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan configurasi yang
relatif mudah
c. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis
dan developer yang siap membantu dalam pengembangan
67. untuk mengakses file. Melalui fungsi ini, dapat meletakkan data dari halaman
PHP ke dalam sebuah file teks ataupun database sederhana.
d. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling
mudah karena memiliki referensi yang banyak
e. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin
(Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime
melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
Dari sekian banyak fungsi PHP, secara khusus PHP menyediakan fungsi
56
2.11 MySQL
%A)
-))%/
#D @
%/
-$6
0%1?CB
)2)/A.
Artinya “(Allah berfirman): inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan
terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa
yang telah kamu kerjakan”. (QS. Al-Jaatsiyah: 29)
Sesuai dengan tafsir Ibnu Katsir, pada kutipan ayat (), dijelaskan bahwa
Allah Swt menyuruh manusia untuk mencatat apa yang telah dikerjakannya,
termasuk mencatat segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini agar ilmu yang
diperoleh dari kejadian tersebut dapat dipelajari lagi oleh orang lain bahkan ilmu
tersebut bisa dikembangkan lebih mendalam.
Pada zaman Rosulullah Saw, mushaf al-Qur’an yang dicatat oleh sahabat
beliau berserahkan tidak pada satu tempat, ada yang di pelepah kurma, kulit onta
68. dan lain sebagainya, hal ini disebabkan karena pada zaman tersebut belum ada
alat yang digunakan untuk menulis seperti kertas.
teknologi baru untuk menyimpan data dalam jumlah banyak yang sangat sulit jika
data tersebut ditulis di atas kertas dan akan menghabiskan banyak waktu, tenaga
dan biaya apabila data tersebut disimpan dengan cara ditulis di atas kertas. Untuk
itulah para ilmuwan mengembangkan database sebagai alat penyimpanan data
dalam jumlah banyak, salah satu contoh dari database tersebut adalah MySQL.
Seiring dengan perkembangan zaman, para ilmuwan menciptakan suatu
57
2.11.1 Sejarah MySQL
MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL
AB, yang pada saat itu bernama TcX DataKonsult AB sekitar tahun 1994-1995.
Tujuan mula-mula TcX membuat MySQL pada waktu itu memang untuk
mengembanngkan aplikasi Web untuk klien.
MySQL versi 1.0 dirilis Mei 1996 secara terbatas kepada empat orang,
baru pada bulan Okteober versi 3.11.0 dilepas ke public dengan syarat bebas
biaya lisensi jika digunakan untuk kebutuhan nonkomersil. Baru pada bulan Juni
2000 MySQL AB mengumumkan bahwa sejak versi 3.23.19, MySQL adalah
software bebas berlisensi GPL, artinya source code MySQL dapat dilihat dan
gratis serta server MySQL dapat dipakai tanpa biaya untuk kebutuhan apapun.
Kalau di seri 3.22 MySQL mulai diadopsi banyak orang dan meningkat populasi
penggunanya, maka di seri 3.24 dan 4.0-lah terjadi banyak peningkatan dari sisi
teknologi. Di versi 3.23 dan seterusnya MySQL semakin menarik untuk dilirik
oleh pengguna non-Web. (Sutarman, 2003: 171)
69. 2.11.2 Menjalankan MySQL di Windows
database MySQL server dalam keadaan aktif/on. Apabila belum aktif, maka harus
diaktifkan terlebih dahulu, caranya: jalankan file winmysqladmin.exe dari
direktori/folder instalasi MySQL (c:mysqlbinwinmysqladmin.exe).
Biasanya untuk pertama kali dijalankan program akan meminta username dan
password yang akan digunakan untuk login atau masuk dan menjalankan serta
Untuk memulai menjalankan MySQL sebelumnya harus dipastikan
58
mengelola database server.
Untuk mengelola database MySQL ada beberapa cara yaitu melalui
prompt DOS (tool command line) dan dapat juga menggunakan program utility
seperti pHPMyAdmin, MySQLGUI, MySQL Manager Java Based, MySQL
Administrator for Windows.
2.11.3 Akses Database MySQL
Secara umum ke database melalui tiga tahapan:
a. Koneksi ke database (persiapan)
b. Query/permintaan data (operasi)
c. Pemutusan koneksi
Untuk dapat masuk ke server MySQL, diperlukan otorisasi pemakai yaitu
username dan password. Apabila server MySQL baru diinstal maka hanya user
dan nama “root” yang dapat masuk ke server, dan password tidak ditanyakan
karena password pada saat itu masih kosong. Sehingga bila server MySQL
dipakai secara total artinya diakses oleh user yang tidak punya otoritas penuh
70. maka harus hati-hati karena konek ke server MySQL dengan user root berarti
pemakai sebagai administrator server MySQL.
Perintah untuk masuk ke server MySQL dengan user “root”, caranya
59
adalah:
a. Jalankan Dos Prompt
b. Aktifkan direktori dimana file MySQL.EXE terinstall (misal:
c:mysqlbin atau bila menggunakan PHPtriad, biasanya ada pada
direktori c:apachemysqlbin)
c. Jika belum mengubah atau mengisi password untuk user “root” maka
dapat masuk ke server dengan perintah:
c:mysqlbinMysql –h localhost –u root
Mengatur password user “root”
Untuk mengatur password pada user root dapat dengan menggunakan
perintah:
Mysqladmin –h nm_host –u root password passw
1. Nm_host adalah nama host (localhost)
2. Passw adalah password baru
2.12 Logika Fuzzy
2.12.1 Pengertian Logika Fuzzy
Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang
input ke dalam suatu ruang output, sebagai contoh: seorang manager pergudangan
mengatakan pada manajer produksi seberapa banyak persediaan barang pada akhir
71. minggu ini, kemudian manajer produksi akan menetapkan jumlah barang yang
60
harus diproduksi esok hari.
Logika fuzzy dikatakan sebagai logika baru yang lama, sebab ilmu tentang
logika fuzzy modern dan metodis baru ditemukan beberapa tahun yang lalu,
padahal sebenarnya konsep tentang logika fuzzy itu sendiri sudah ada sejak lama.
2.12.2 Alasan digunakannya Logika Fuzzy
Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan logika fuzzy, antara
lain:
a. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Konsep matematis yang
mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti
b. Logika fuzzy sangat fleksibel
c. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat
d. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonliniear yang
sangat kompleks
e. Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman
para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses
pelatihan
f. Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara
konvensional
g. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami
72. 61
2.12.3 Himpunan Fuzzy
Pada himpunan tegas (crips), nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu
himpuanan A, yang sering ditulis dengan μA[x], memiliki 2 kemungkinan, yaitu:
a. Satu (1), yang berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatu
himpunan, atau
b. Nol (0), yang berarti bahwa sutu item tidak menjadi anggota dalam
suatu himpunan
Himpunan fuzzy memiliki dua atribut, yaitu:
a. Linguistic, yaitu persamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan
atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti;
MUDA, PAROBAYA, TUA
b. Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari
suatu variabel seperti: 40, 25, 50, dsb
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy, yaitu:
1. Variabel Fuzzy
Merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu sistem fuzzy.
Contoh: umur, temperature, permintaan, dsb.
2. Himpunan Fuzzy
Merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan
tertentu dalam suatu variabel fuzzy
Contoh:
a. Variabel umur, terbagi menjadi 3 himpunan fuzzy, yaitu:
MUDA PAROBAYA, dan TUA
73. b. Variabel temperature, terbagi menjadi 5 himpunan fuzzy, yaitu:
DINGIN, SEJUK, NORMAL, HANGAT, dan PANAS
Gambar 2.3 Himpunan Fuzzy pada variable temperature
62
3. Semesta Pembicaraan
Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan
untuk dioperasikan dalam suatu variable fuzzy. Semestakan untuk
dioperasikan dalam suatu variable fuzzy. Semesta pembicaraan
merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah)
secara menonton dari kiri ke kanan. Nilai semesta pembicaraan dapat
berupa bilangan positif maupun negatif. Adakalanya nilai semesta
pembicaraan ini tidak dibatasi batas atasnya.
a. Domain
Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam
semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan
fuzzy. Seperti halnya semesta pembicaraan, domain merupakan
himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara
monoton dari kiri ke kanan. Nilai domain dapat berupa bilangan positif
maupun negatif.
Contoh domain himpunan fuzzy:
• MUDA = [0, 45]
74. • PAROBAYA = [35, 55]
• TUA = [45, +]
• DINGIN = [0, 20]
• SEJUK = [15, 25]
• NORMAL = [20, 30]
• HANGAT = [25, 35]
• PANAS = [30, 40]
63
2.12.4 Fungsi Keanggotaan
Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang
menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keangggotaannya
(sering juga disebut dengan derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0
sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai
keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Ada beberapa fungsi yang
bisa digunakan.
a. Representasi Linier
Pada representasi liner, pemetaan input ke derajat keanggotaannya
digambarkan sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan
menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang
jelas.
Ada 2 keadaan himpunan fuzzy yang linier. Pertama, kenaikan
himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan
nol [0] bergerak ke kanan menuju ke nilai domain yang memiliki derajat
keanggotaan lebih tinggi.
75. Gambar 2.4 Representasi Linier Naik
Representasi linear turun merupakan kebalikan dari linear naik. Garis
lurus dimulai dari nilai domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada
sisi kiri, kemudian bergerak menurun ke nilai domain yang memiliki
derajat keanggotaan lebih rendah.
Gambar 2.5 Representasi Linier Turun
64
b. Representasi Kurva Segitiga
Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis
linear seperti terlihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.6 Kurva Segitiga
76. c. Representasi Kurva Trapesium
Kurva trapesium pada dasarnya seperti bentuk segitiga, hanya saja ada
beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1 (Gambar 2.5).
Gambar 2.7 Kurva Trapesium
d. Representasi Kurva Bentuk Bahu
Daerah yang terletak di tengah-tengah suatu variable yang
direpresentasikan dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kirinya akan
naik dan turun (misalkan: DINGIN bergerak ke SEJUK bergerak ke
HANGAT dan bergerak ke PANAS). Tetapi terkadang salah satu sisi dari
variabel tersebut tidak mengalami perubahan. Sebagai contoh, apabila
telah mencapai kondisi PANAS, kenaikan temperatur akan tetap berada
pada kondisi PANAS. Himpunan fuzzy ’bahu’, bukan segitiga, digunakan
untuk mengakhiri variabel suatu daerah fuzzy. Bahu kiri bergerak dari
benar ke salah, sebaliknya bahu kanan bergerak dari salah ke benar.
Gambar 2.6 menunjukkan variable TEMPERATUR dengan daerah
65
bahunya.
77. Gambar 2.8 Daerah ‘Bahu’ pada variabel TEMPERATUR
66
e. Representasi Kurva-S
Kurva PERTUMBUHAN dan PENYUSUTAN merupakan kurva-S
atau sigmoid yang berhubungan dengan kenaikan dan penurunan
permukaan secara tak linier.
1. Representasi Kurva-S PERTUMBUHAN
Kurva-S PERTUMBUHAN akan bergerak dari sisi paling kiri dengan
nilai keanggotaan nol (0) ke sisi paling kanan dengan nilai keanggotaan
satu (1).
2. Representasi Kurva-S PENYUSUTAN
Kurva-S PENYUSUTAN merupakan kebalikan dari Kurva-S
PERTUMBUHAN. Nilai keanggotaannya akan bergerak dari sisi kiri
dengan nilai keanggotaan satu (1) ke sisi kanan dengan nilai keanggotaan
nol (0).
f. Representasi Kurva Bentuk lonceng (Bell Curve)
Untuk merepresentasikan himpunan fuzzy, biasanya digunakan kurva bentuk
lonceng. Kurva bentuk lonceng ini terbagi atas 3 kelas, yaitu: Kurva , BETA,
dan GAUSS. Perbedaan ketiga kurva ini terletak pada gradiennya.
78. 2.12.5 Operator Dasar Zadeh untuk Operasi Himpunan Fuzzy
didefinisikan secaara khusus untuk mengkombinasikan dan memodifikasi
himpunan fuzzy. Nilai keanggotaan sebagai hasil dari operasi 2 himpunan sering
dikenal dengan nama fire strength atau -predikat. Ada 3 operator dasar yang
Seperti halnya himpunan konvensional, ada bebrapa operasi yang
67
diciptakan oleh Zadeh, yaitu:
1. Operator AND
Operator ini berhubungan dengan operasi interaksi pada himpunan. -
predikat sebagai hasil operasi dengan operator AND diperoleh dengan
mengambil nilai keanggotaan terkecil antar elemen pada himpunan-himpunan
yang bersangkutan.
μA
B = min(μA[x], μB[y])
2. Operator OR
Operator ini berhubungan dengan operasi union pada himpunan. -
predikat sebagai hasil operasi dengan operator OR diperoleh dengan
mengambil nilai keanggotaan terbesar anatr elemen pada himpunan-himpunan
yang bersangkutan.
μA B = max (μA[x], μB[y])
3. Ooperator NOT
Operator ini berhubungan dengan operasi komplemen pada himpunan.
-predikat sebagai hasil operasi denagn operator NOT diperoleh dengan
79. mengurangkan nilai keanggotaan elemen pada himpunan yang bersangkutan
68
dari 1.
μA’ = 1- μA[x]
2.12.6 Penalaran Monoton
Metode penalaran secara monoton digunakan sebagai dasar untuk teknik
implikasi fuzzy. Meskipun penalaran ini sudah jarang sekali digunakan namun
terkadang masih digunakan untuk penskalaaan fuzzy. Jika 2 daerah fuzzy
direlasikan dengan implikasi sederhana sebagai berikut:
IF X IS A THEN Y IS B
Transfer fungsi:
Y = F ((x,A),B)
Maka system fuzzy dapat berjalan tanpa harus melalui komposisi dan
dekomposisi fuzzy. Nilai output dapat diestimasi secara langsung dari nilai
keanggotaan yang berhubungan dengan antesedennya.
2.12.7 Fungsi Implikasi
Tiap-tiap aturan (proposisi) pada basis pengetahuan fuzzy akan
berhubungan dengan suatu relasi fuzzy. Bentuk umum dari aturan yang
berhubungan dalam fungsi impikasi adalah:
IF X IS A THEN Y IS B
Dengan x dan y adalah scalar, dan A dan B adalah himpunan fuzzy.
Proposisi yang mengikuti IF disebut anteseden, sedangkan proposisi yang
mengikuti THEN disebut konsekuen. Proposisi ini dapat diperluas dengan
menggunakan operator fuzzy, seperti:
80. IF (X1 IS A1) o (X2 IS A2) o (X3 IS A3)o..o(XN IS AN) THEN Y IS B
Dengan O adalah operator (missal: OR atau AND).
Secara umum ada 2 fungsi impilkasi yang dapat digunakan, yaitu:
a. Min (minimum). Fungsi ini akan memotong output himpunan fuzzy.
Gambar7 menunjukkan salah satu contoh penggunaan fungsi min.
b. Dot (production). Fungsi ini akan menskala output himpunan fuzzy.
Gambar 8 menunjukkan salah satu contoh penggunaan fungsi dot.
69
2.12.8 Metode Tsukamoto
Pada metode tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-Then
harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi
keanggotaannya yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-tiap
aturan diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan -predikat (fire strenght).
Hasil akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobot.
Misalkan ada 2 variabel input, Var-1 (x) dan Var-2 (y), serta 1 variabel
output, Var-3 (z), dimana Var-1 terbagi atas 2 himpunan yaitu A1 dan A2 terbagi
atas 2 himpunan B1 dan B2, Var-3 juga terbagi atas 2 himpunan yaitu C1 dan C2
(C1 dan C2 harus monoton). Ada aturan yang digunakan, yaitu:
[R1] IF (x is A1) and (y is B2) THEN (z is C1)
[R1] IF (x is A2) and (y is B1) THEN (z is C2)
81. 2.13 Penelitian yang pernah dilakukan
2.13.1 Aplikasi Fuzzy Set Berbasis Sistem Informasi Geografis dalam
70
Evaluasi Kesesuaian Lahan
Penelitian ini dilakukan oleh M. Ramli dan Sumbangan Baja pada tahun
2005. Dalam penelitian kesesuaian lahan, mereka menggunakan pendekatan fuzzy
set untuk me-refine metode faktor pembatas dengan logika Boolean, dimana
dalam logika Boolean hanya ada dua pilihan dalam analisi yaitu 0 dan 1, sehingga
dalam konteks klasifikasi kesesuaian lahan akan dijumpai batas yang tegas antara
satu kelas dan yang lainnya. Metode fuzzy set dalam penelitian ini mengacu pada
model import semantik (semantic import model SIM) yang telah digunakan dalam
evaluasi lahan secara luas. Kesesuaian lahan yang diteliti terhadap tanaman
cengkeh memiliki beberapa variable yang mendukung tanaman cengkeh tersebut
bisa tumbuh, diantaranya iklim dan hidrologi, geologi dan bahan induk,
klasifikasi tanah dan kesuburan tanah. Arahan penggunaan lahan yang diperoleh
melalui pendekatan pembatas sederhana ini telah memadai untuk dijadikan dasara
dalam menentukan tingkat kesesuaian lahan. Namun demikian, untuk lebih
informatifnya gambaran tentang tingkat kesesuaian lahan pada suatu wilayah,
maka gabungan evaluasi kesesuaian lahan menjadi lebih diperlukan. Hal ini
memungkinkan karena evaluasi tingkat kesesuaian lahan melalui pendekatan fuzzy
set telah menggunakan nilai kuantitatif yang secara langsung dapat
menggambarkan kondisi actual mengenai tingkat produktifitas lahan yang dapat
dicapai.
82. 2.13.2 Prototipe Pemanfaatan SIG untuk Pengolahan Kawasan Tambak
pada tahun 2000 tidak hanya melihat pada kondisi mikro untuk kesesuaian lahan
tambak tetapi juga melihat kondisi wilayah secara makro. Oleh karena itu
diperlukan suatu pendekatan baru yaitu dengan metode perencanaan secara
ekologis (ecological planning methode ). Perencanaan secara ekologis adalah
perencanaan yang memanfaatkan informasi biofisik dan sosiokultur untuk melihat
suatu peluang dan membantu pembuatan keputusan mengenai penatagunaan
lahan. Dalam menentukan tingkat kesesuaian lahan pantai untuk budidaya tambak
mereka menentukan dengan metode skoring atau Weight Linier Combination
dengan mengambil beberapa parameter serta pembobotan dalam menetukan
tingkat kesesuaiannya. Adapun analisis dengan sistem informasi geografis yang
mereka lakukan adalah analisis kesesuaian lahan dan analisis keberlanjutan lahan.
Penelitian yang dilakukan oleh Akhmad Riqqi dan Noorsalam R Nganro
71
83. BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
72
3.1 Analisis Sistem
Dalam membuat suatu aplikasi diperlukan analisis sistem yang bertujuan
untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam suatu
aplikasi, diantaranya permasalahan dari perangkat keras (hardware), perangkat
lunak (software), dan pengguna (user).
Analisis sistem meliputi spesifikasi aplikasi, spesifikasi pengguna, dan
lingkungan operasi.
3.1.1 Spesifikasi Aplikasi
Aplikasi web yang akan dibangun memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Informasi tambak-tambak di Kabupaten Lamongan
b. Menampilkan data suatu desa yang terdapat tambak ikan
c. Memiliki kemampuan navigasi peta seperti zoom in, zoom out, pan map,
scalebar, measure distance, recenter, identify, feature, dan legenda
3.1.2 Spesifikasi Pengguna
Aplikasi ini ditujukan untuk digunakan oleh semua pihak yang
menginginkan informasi tentang area tambak di kabupaten Lamongan, khususnya
mereka yang ingin bisnis budidaya ikan tambak dan pihak Dinas Perikanan
Lamongan.
84. 73
3.1.3 Lingkungan Operasi
Dalam membangun aplikasi web sesuai dengan spesifikasi kebutuhan, maka
lingkungan operasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
a. Sistem operasi Windows XP
Aplikasi ini menggunakan sistem operasi Windows XP karena
kemudahannya dalam pengoperasiannya
b. MapServer
Aplikasi ini menggunakan MapServer karena software ini bersifat open
source, mendukung format peta digital SIG yaitu SHP, mendukung
format data yang berasal MySQL sehingga memungkinkan peta digital
dapat disimpan dalam basis data dan terintegrasi dengan data-data
atribut yang lain serta memiliki API dalam bahasa pemograman PHP
c. Web Server
Aplikasi ini menggunakan web server untuk memberikan layanan web
sehingga dapat diakses oleh semua kalangan baik yang bersifat local
maupun pada jaringan internet. Web server yang digunakan adalah
Apache
d. PHP
Aplikasi ini menggunakan bahasa pemograman PHP dikarenakan
kemudahannya dalam menangani request dari pengguna dan komunikasi
dengan MapServer dan DBMS PostgreSQL melalui API yang
disediakan
85. 74
e. MySQL
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal.
Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa
dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu, ia bersifat open source
pada berbagai platform
3.2 Analisis Penentuan Tambak dengan Metode Fuzzy
Untuk menentukan suatu lokasi atau daerah yang mempunyai potensi
lahan untuk dijadikan tambak ikan diperlukan beberapa parameter, diantaranya:
a. Kualitas tanah : 1, 2, 3, 4, 5
b. Sumber Air : 1, 2, 3, 4, 5
Keterangan:
1= Sangat baik 2= Baik
3= Cukup 4= Jelek
5= Sangat jelek
3.2.1 Menentukan Variabel Fuzzy
Variabel fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu
sistem fuzzy.
Tabel 3.1 Variabel Fuzzy
No Nama variabel Bobot
1 Kualitas tanah 70
2 Sumber Air 30
86. alluvial merupakan tanah yang paling baik dan paling cocok untuk pertanian,
tanah ini paling banyak berada di daerah Lamongan dataran rendah, tanah ini juga
cocok digunakan untuk pertambakan karena dalam memelihara ikan di tambak air
tawar diperlukan tanah alluvial atau liat berlumpur. Kesuburan tambak umumnya
ditentukan oleh kandungan tanah liat berlumpur hingga pada kadar 50%.
terdapat di daerah pesisir pantai. Tanah ini tidak cocok digunakan untuk lahan
pertanian sehingga masyarakat memanfaatkannya untuk budidaya ikan air asin
karena sesuai dengan habitat ikan di laut. Komposisi tanah dasar tambak, perlu
juga dijadikan evaluasi. Tidak saja dari segi potensi, tapi juga dari sudut
kontraksi. Tanah dasar tambak yang terdiri atas pasir atau tanah regosol hingga
20%, cukup potensial digunakan sebagai lahan tambak ikan asin karena
komposisi demikian tidak porous. (Bambang Agus M, 2002: 22)
air bisa didapat dari aliran sungai, saluran irigasi dan waduk penampungan air.
Dalam hal ini sumber air yang mengairi tambak tidak boleh kurang dari 30% luas
Variabel kualitas tanah terdiri dari tanah alluvial dan tanah regosol. Tanah
Sedangkan untuk tanah regosol merupakan tanah liat berpasir yang banyak
Untuk membuat tambak ikan diperlukan sumber air yang banyak, sumber
75
tambak ikan.
3.2.2 Aturan/ Rule Fuzzy
[R1] IF kualitas tanah Sangat Jelek AND sumber air Sangat Jelek
THEN Passing Grade E
[R2] IF kualitas tanah Sangat Jelek AND sumber air Jelek THEN
Passing Grade E
[R3] IF kualitas tanah Sangat Jelek AND sumber air Cukup THEN
87. 76
Passing Grade E
[R4] IF kualitas tanah Sangat Jelek AND sumber air Baik THEN
Passing Grade E
[R5] IF kualitas tanah Sangat Jelek AND sumber air Sangat Baik
THEN Passing Grade D
[R6] IF kualitas tanah Jelek AND sumber air Sangat Jelek THEN
Passing Grade E
[R7] IF kualitas tanah Jelek AND sumber air Jelek THEN Passing
Grade E
[R8] IF kualitas tanah Jelek AND sumber air Cukup THEN Passing
Grade E
[R9] IF kualitas tanah Jelek AND sumber air Baik THEN Passing
Grade D
[R10] IF kualitas tanah Jelek AND sumber air Sangat Baik THEN
Passing Grade D
[R11] IF kualitas tanah Cukup AND sumber air Sangat Jelek THEN
Passing Grade E
[R12] IF kualitas tanah Cukup AND sumber air Jelek THEN Passing
Grade D
[R13] IF kualitas tanah Cukup AND sumber Cukup THEN Passing
Grade C
[R14] IF kualitas tanah Cukup AND sumber air Baik THEN Passing
Grade C
[R15] IF kualitas tanah Cukup AND sumber air Sangat Baik THEN
Passing Grade C
[R16]
IF kualitas tanah Baik AND sumber air Sangat Jelek THEN
Passing Grade D
[R17] IF kualitas tanah Baik AND sumber air Jelek THEN Passing
Grade D
[R18] IF kualitas tanah Baik AND sumber air Cukup THEN Passing
Grade C