Tahap-tahap pelaksanaan pemeliharaan/perawatan/servis kendaraan terdiri dari empat tahap yaitu persiapan, pelaksanaan kegiatan, pembersihan, dan penyerahan kendaraan."
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai pengemudi defensif. Terdiri dari pendahuluan, enam kondisi mengemudi, teknik-teknik dasar mengemudi defensif seperti percepatan, rem, belokan, dan panduan untuk menghindari kecelakaan.
MENGENDALIKAN KEROSAKAN MESIN“CONDUCT MACHINE BREAKDOWN”KEN KEN
Dilakukan apabila mesin menghadapi masalah ataupun kerosakan dan tidak boleh untuk beroperasi
Secara kesimpulanya, dalam memastikan keberhasilan kualiti produk yang seimbang kita hendaklah sentiasa memantau dan menyelia mesin dan peralatan yang digunakan pada tempoh yang telah ditetapkan disampaing dapat menjaga mutu pengeluaran agar dapat memenuhi kehendak pelangan.
07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalatorFirmansyah Kusasi
Pelatihan ini membahas peraturan dan standar nasional terkait pengawasan pemasangan instalasi lift dan eskalator. Peserta diajarkan peraturan umum, khusus, dan standar nasional seperti kapasitas lift, kecepatan, sistem keamanan, dokumentasi, dan sertifikasi teknisi. Tujuannya agar pengawas dapat melaksanakan tugas sesuai kontrak dan memastikan hasil pekerjaan layak digunakan.
Tahap-tahap pelaksanaan pemeliharaan/perawatan/servis kendaraan terdiri dari empat tahap yaitu persiapan, pelaksanaan kegiatan, pembersihan, dan penyerahan kendaraan."
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai pengemudi defensif. Terdiri dari pendahuluan, enam kondisi mengemudi, teknik-teknik dasar mengemudi defensif seperti percepatan, rem, belokan, dan panduan untuk menghindari kecelakaan.
MENGENDALIKAN KEROSAKAN MESIN“CONDUCT MACHINE BREAKDOWN”KEN KEN
Dilakukan apabila mesin menghadapi masalah ataupun kerosakan dan tidak boleh untuk beroperasi
Secara kesimpulanya, dalam memastikan keberhasilan kualiti produk yang seimbang kita hendaklah sentiasa memantau dan menyelia mesin dan peralatan yang digunakan pada tempoh yang telah ditetapkan disampaing dapat menjaga mutu pengeluaran agar dapat memenuhi kehendak pelangan.
07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalatorFirmansyah Kusasi
Pelatihan ini membahas peraturan dan standar nasional terkait pengawasan pemasangan instalasi lift dan eskalator. Peserta diajarkan peraturan umum, khusus, dan standar nasional seperti kapasitas lift, kecepatan, sistem keamanan, dokumentasi, dan sertifikasi teknisi. Tujuannya agar pengawas dapat melaksanakan tugas sesuai kontrak dan memastikan hasil pekerjaan layak digunakan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Bondan Winarno
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) khususnya di wilayah pelabuhan memerlukan perhatian yang lebih intensif guna meminimalisir terjadinya kecelekaan kerja yang terjadi.
Tujuan jangka panjang dari penerapan K3 agar karyawan tetap tenang dalam melakukan pekerjaannya sekaligus mampu meningkatkan produktivitas. Sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman, sehat, sejahtera, dan bebas dari kecelakaan kerja menuju peningkatan produktivitas.
Dokumen tersebut merangkum proyek akhir mengenai perancangan, pembuatan, dan pengujian alat bantu untuk melepas dan memasang stopper ring pada suspensi depan tipe teleskopik Honda C100. Alat ini dirancang untuk mempermudah pekerjaan servis dengan waktu yang lebih singkat tanpa perlu dua mekanik. Hasil pengujian menunjukkan alat tersebut mampu melepas dan memasang stopper ring lebih cepat dibandingkan metode konven
Dokumen tersebut membahas tentang teknik mengemudi yang aman dan selalu berhati-hati dengan menekankan pentingnya pandangan, ruang, dan waktu dalam berkendara serta menjaga jarak aman untuk menghindari kecelakaan."
Studi Sertifikasi Evacuation Slides (Tubes Sertifikasi Kelaikudaraan 2020)Ezra Purwa
Dokumen tersebut membahas tentang studi sertifikasi luncuran evakuasi yang meliputi deskripsi part evacuation slide, regulasi kelaikan udara terkait, jenis pengujian yang diperlukan, dan produsen evacuation slide dalam dan luar negeri. Dokumen ini disusun untuk memenuhi tugas besar mata kuliah sertifikasi kelaikudaraan."
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja, meliputi tujuan, prinsip, pencegahan kecelakaan, pembinaan, dan penanganan darurat. Terdapat penjelasan mengenai pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk mencegah kecelakaan dan meminimalkan risiko bagi pekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja, meliputi tujuan, prinsip, pencegahan kecelakaan, pembinaan, dan penanganan darurat. Terdapat penjelasan mengenai upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi para pekerja.
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptxAepSyaefudin
Kebijakan HSSE Pertamina menyatakan komitmen perusahaan untuk melaksanakan operasi secara aman dan ramah lingkungan dengan menerapkan standar tinggi, termasuk Corporate Life Saving Rules yang mengatur pekerjaan berisiko tinggi."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan peningkatan kemampuan polair TA 2014. Terdapat informasi tentang perawatan motor tempel, perawatan komponen mesin seperti karburator, busi, filter bahan bakar, dan lainnya. Juga memberikan informasi tentang perbedaan mesin 2 tak dan 4 tak serta perawatan komponen seperti dinamo, aki, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang program Keselamatan Transportasi yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat sesuai dengan WHO dan pemerintah. Program tersebut bertujuan mencegah kecelakaan lalu lintas dengan menanamkan kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara dan tata cara berlalu lintas yang benar. Dokumen juga menjelaskan pentingnya penggunaan alat pelindung diri dan kesiapan kendaraan unt
Dokumen tersebut merupakan analisis keselamatan kerja (Job Safety Analysis/JSA) untuk pekerjaan mengoperasikan excavator. Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah kerja, risiko yang terkait, dan tindakan pencegahan yang direkomendasikan untuk setiap langkah kerja dalam mengoperasikan excavator secara aman.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk definisi, tujuan, prinsip, jenis kecelakaan, penyebab, dan upaya pencegahan kecelakaan di tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas risiko dan keselamatan kerja dalam pertambangan terbuka. Tahapan pertambangan terbuka seperti pembukaan lahan, pengangkutan lapisan tanah penutup dan batubara, penambangan, pengangkutan, dan pengolahan memiliki berbagai risiko seperti kecelakaan alat berat, tertimpa longsoran tanah, kebakaran, dan kecelakaan lainnya. Dokumen juga menjelaskan peralatan standar keselamatan seperti ru
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Bondan Winarno
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) khususnya di wilayah pelabuhan memerlukan perhatian yang lebih intensif guna meminimalisir terjadinya kecelekaan kerja yang terjadi.
Tujuan jangka panjang dari penerapan K3 agar karyawan tetap tenang dalam melakukan pekerjaannya sekaligus mampu meningkatkan produktivitas. Sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman, sehat, sejahtera, dan bebas dari kecelakaan kerja menuju peningkatan produktivitas.
Dokumen tersebut merangkum proyek akhir mengenai perancangan, pembuatan, dan pengujian alat bantu untuk melepas dan memasang stopper ring pada suspensi depan tipe teleskopik Honda C100. Alat ini dirancang untuk mempermudah pekerjaan servis dengan waktu yang lebih singkat tanpa perlu dua mekanik. Hasil pengujian menunjukkan alat tersebut mampu melepas dan memasang stopper ring lebih cepat dibandingkan metode konven
Dokumen tersebut membahas tentang teknik mengemudi yang aman dan selalu berhati-hati dengan menekankan pentingnya pandangan, ruang, dan waktu dalam berkendara serta menjaga jarak aman untuk menghindari kecelakaan."
Studi Sertifikasi Evacuation Slides (Tubes Sertifikasi Kelaikudaraan 2020)Ezra Purwa
Dokumen tersebut membahas tentang studi sertifikasi luncuran evakuasi yang meliputi deskripsi part evacuation slide, regulasi kelaikan udara terkait, jenis pengujian yang diperlukan, dan produsen evacuation slide dalam dan luar negeri. Dokumen ini disusun untuk memenuhi tugas besar mata kuliah sertifikasi kelaikudaraan."
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja, meliputi tujuan, prinsip, pencegahan kecelakaan, pembinaan, dan penanganan darurat. Terdapat penjelasan mengenai pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk mencegah kecelakaan dan meminimalkan risiko bagi pekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja, meliputi tujuan, prinsip, pencegahan kecelakaan, pembinaan, dan penanganan darurat. Terdapat penjelasan mengenai upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi para pekerja.
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptxAepSyaefudin
Kebijakan HSSE Pertamina menyatakan komitmen perusahaan untuk melaksanakan operasi secara aman dan ramah lingkungan dengan menerapkan standar tinggi, termasuk Corporate Life Saving Rules yang mengatur pekerjaan berisiko tinggi."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan peningkatan kemampuan polair TA 2014. Terdapat informasi tentang perawatan motor tempel, perawatan komponen mesin seperti karburator, busi, filter bahan bakar, dan lainnya. Juga memberikan informasi tentang perbedaan mesin 2 tak dan 4 tak serta perawatan komponen seperti dinamo, aki, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang program Keselamatan Transportasi yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat sesuai dengan WHO dan pemerintah. Program tersebut bertujuan mencegah kecelakaan lalu lintas dengan menanamkan kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara dan tata cara berlalu lintas yang benar. Dokumen juga menjelaskan pentingnya penggunaan alat pelindung diri dan kesiapan kendaraan unt
Dokumen tersebut merupakan analisis keselamatan kerja (Job Safety Analysis/JSA) untuk pekerjaan mengoperasikan excavator. Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah kerja, risiko yang terkait, dan tindakan pencegahan yang direkomendasikan untuk setiap langkah kerja dalam mengoperasikan excavator secara aman.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk definisi, tujuan, prinsip, jenis kecelakaan, penyebab, dan upaya pencegahan kecelakaan di tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas risiko dan keselamatan kerja dalam pertambangan terbuka. Tahapan pertambangan terbuka seperti pembukaan lahan, pengangkutan lapisan tanah penutup dan batubara, penambangan, pengangkutan, dan pengolahan memiliki berbagai risiko seperti kecelakaan alat berat, tertimpa longsoran tanah, kebakaran, dan kecelakaan lainnya. Dokumen juga menjelaskan peralatan standar keselamatan seperti ru
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. H. WIRAWAN ARIES WIBOWO SE.
Jl. Herman Tajir Kav Pertamina No 166 Rt 01 Rw 04 Kel. Curug Kec. Bojongsari
Depok Jawa Barat
Hp/ 085214812022
Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat
Jl. Tajung Duren Raya No 01 Grogol Petamburan Jakarta Barat
021 5682284
021 5607323
3. Pendidikan Dinas :
- Basic Fire Training DIKLATKAR Ciracas Th.1992
- Water Rescue DIKLATKAR Ciracas Th 1995
- Fire Rescue DIKLATKAR Ciracas Th 1995.
- Medical First Responder Ba Sar Nas Th 2002.
- SAR LAUT Ba Sar Nas Th 2003.
- SCUBA DIVER Armabar Th 2003.
- Penanggulangan Kebakaran Basement DIKLATKAR Th.2004
- Vehicular Extrication and Operation Collapse Structure Rescue Th 2004.
- Perawatan dan Pemeliharaan bangunan Gedung KTBG DKI Th 2005.
- Technical Rope Rescue ( Fire and Rescue Academy Malaysia) Th.2006
- Peningkatan Mutu Instruktur Kebakaran, DIKLATKAR Ciracas Th 2007
- CBRN (Chemical Biological Radiological & Nuclear ) Canada Embassy Th 2008
- PPL ( Petugas Penyuluh Lapangan ) DIKLATKAR Ciracas Th 2011
- INSPEKTUR KEBAKARAN TK I,II .: DIKLATKAR Ciracas Th 2011
- CERT ( Cina Emergency Relief Traning ) Beijing Cina 2012
- INVESTIGASI KEBAKARAN : DIKLATKAR Ciracas 2012
- TRAINING OF TRAINERS (TOT) : Kemendagri 2013
10. ANATOMI KENDARAAN
WIRAWAN A W SE
Kap mesin
Chasis dudukan mesin
atap
Pilar A
Spatbor roda Dpn
Ruang Mesin
Engsel
Sill pintu
Lantai
Spatbor Roda blk
Kunci Pintu
Pilar B
Pilar C
Pilar D
Deck Belakang
Pintu Belakang
Rail Atap
Frime Jendela
Pintu
Engsel
Spatbor Depan
Penahan Benturan Samping
11. WIRAWAN A W SE
ATAS
TENGAH
BAWAH
BAWAH
TENGAH
ATAS
12. WIRAWAN A W SE
Potongan tiang Pilar B
Pada mobil tahun 1996
Ke bawah.
Potongan tiang Pilar B
Pada mobil tahun 2002
Ke keatas
13. WIRAWAN A W SE
Kontruksi pada sasis dasboard
Kontruksi pada pintu samping
Untuk menjaga tabrakan dari
Samping.
18. MOBIL HYBRID ( ELEKTRIK & BENSIN)
WIRAWAN A W SE
Elektronic Drive System pada
Toyota “Prius “
Battray System pada Honda ” Insight”
19. AIR BAGS
WIRAWAN A W SE
Airbags utk tabrakan dr depan
Pada casingnya
Airbags untuk tabrakan dari depan.
Airbags untuk tabrakan dari samping Airbags untuk tabrakan dari samping
32. PENANGANAN KECELAKAAN
KENDARAAN
Pengerian :
adalah proses memindahkan korban yang terjebak dalam kendaraan
dengan menggunakan peralatan yang memadai.
Peralatan yang umum digunakan adalah hydraulics tools.
Standar dan regulasi : NFPA 1670 and 1006.
33. Motor Vehicle Rescue by Wiyono Cipularang 8 Agustus 2007
OPERATION STANDARD / STANDAR
OPERASI
Membatasi (parameter) area kecelakaan,
pasang rambu, bahaya kebakaran, matikan
mobil, putus accu/battery, pecahan kaca, tutup
oli dengan pasir, siapkan alat pemadam, siapkan
petugas medis yang berkualitas;
Kenali kondisi korban, beri pertolongan pertama,
hentikan pendarahan, jalan nafas,
Stabilisasi kendaraan, dilarang menggerakkan
kendaraan, menggoyang kendaraan, dll
34. Motor Vehicle Rescue by Wiyono Cipularang 8 Agustus 2007
OPERATION STANDARD / STANDAR
OPERASI
Mulai proses ekstrikasi, buka pintu, atap, dengan
petugas medis tetap didalam. Petugas medis
dapat membantu memberi informasi akibat dari
tindakan ekstrikasi, koordinasi keadaan didalam
kabin.
Potong pintu, buka atap, jaga kondisi pasien
terutama head-neck-back
Pindahkan korban dari kendaraan
35. NFPA STANDARD 1670 AND 1006
Penilaian Tempat Kejadian
Stabilisasi
Kendalikan bahaya dan keselamatan
Lakukan tindakan Prosedur awal
Cek pintu samping sesuai prosedur
Cek Atap dan Bagasi sesuai Prosedur
Cek Interior sesuai Prosedur
36. PETUNJUK PENYELAMATAN KORBAN PADA
KENDARAAN.
1.Size Up (Penilaian)
Penilaian TKP.
Penilaian Kendaraan.
Penilaian Korban
2. ( A3 )
Aman Tempat Kejadian.
Aman Petugas.
Aman Korban
3. Menilai potensi bahaya.
4. Menetapkan untuk area kerja.
5. Menstabilkan kendaraan
37. PETUNJUK PENYELAMATAN KORBAN PADA
KENDARAAN.
6.Membuat Akses ke Korban.
7. Stabilkan Korban.
8. Potong atau buka bagian
kendaraan bila perlu.
9. Extrikasi Korban.
10.Penanganan dan Tranfortasi
korban
11. Amankan tempat TKP pasca
Pertolongan .
38. TAHAPAN RESCUE DALAM KLL :
WIRAWAN A W SE
PERSIAPAN
RESPON
KONTROL TKP/ STABILISASI
AKSES DLM KENDARAAN
TRAUMA CARE MELEPAS JEPITAN
EXTRIKASI
MENGELUARKAN KORBAN
PENANGANAN MEDIS
TRANSPORTASI
40. No 3 Petugas Medis (1)
Menjaga ketahanan hidup (life-saving
actions)
Asisten Kru Ambulan (assistant to the
ambulance crew)
Perlindungan pada saat membongkar
(protection of wreckers)
Pembagian tugas personil adalah titik
awal dan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan
41. No. 4 Pelindung (Protector)
Pengoprasian alat pemadam dan bahan bakar (fire
extinguisher, fuel)
Memeriksa Stabilisasi (checking the stabilisation)
Menjaga tempat kerja bersih (keeping the place of work
clean)
Perlindungan pada saat membongkar (protection of the
wreckers)
Melindungi bagian yang tajam (covering sharp-edged part
42. No. 5 dan 6 Petugas Rescue (2)
Stabilisasi menyeluruh (complete stabilisation)
Managemen Kaca (glass management)
Operator Peralatan (operators of the equipment )
43. Mengenal danger zone, 15 m dlm
keadaan biasa, 30 m bila terjadi
kebocoran bensin/api dsb.
Bila unit pertama tiba di TKP maka
parkir sebelum mobil yg celaka untuk
melindungi dari tabrakan
berikut(scondary collision).
Bila sudah ada petugas lain maka
parkirlah setelah kendaraan yg celaka
untuk mempermudah bantuan.
WIRAWAN A W SE
DANGER ZONE !
44. WORKING AREA
A. Radian 3-5 m di sekeliling
kendaraan hanya team rescue dan
team medic yg berada di dlm area,
seluruh pecahan kaca yg berbahaya
serta potongan dari kendaraan harus
dibawa keluar dari area ini.
B. Radian 5-10 m adalah
penempatan peralatan rescue yg
belum terpakai.
C. Diluar 10 M adalah tempat
meletakkan potongan kendaraan.
3-5M
5-10M
Tempat
peralatan
Tempat
Potongan
kendaraan
45. PEMASANGAN RAMBU
DALAM KOTA 60 M
LUAR KOTA 100 – 200 M
JALAN TOL 2000 M
BUAT TANDA HELIPAD JIKA PERLU
LOKASI TIDAK BERDEBU DAN BERPASIR
46. PENTING !
SEBELUM MELAKUKAN EKTRIKASI
Secepat mungkin, petugas medis yang terlatih masuk ke
kabin, melakukan pertolongan pertama, seperti
menghentikan pendarahan, menopang leher korban,
memberi bantuan dengan oksigen, memotong sabuk
pengaman, ?
47. BEBERAPA KOMPONEN KENDARAAN YANG
DAPAT MEMBAHAYAKAN
TEAM RESCUE
Airbag komponen
Cellinder Gas pada
tiang B
Automatic Roll Over
Protection Systems
( R.O.P.S)
WIRAWAN A W SE
49. BERHATI-HATI TERHADAP AIRBAG :
IKAT / TUTUP TEMPAT AIRBAG KELUAR
JAGA JARAK DENGAN AIRBAG :
30CM DRIVER AIRBAG
90CM PASSENGER AIRBAG
60CM AIRBAG UTK PENUMPANG BELAKANG
50. AIR BAGS
WIRAWAN A W SE
Airbags utk tabrakan dr depan
Pada casingnya
Airbags untuk tabrakan dari depan.
Airbags untuk tabrakan dari samping Airbags untuk tabrakan dari samping
51. Airbags dan tabung bertekanan
Meledaknya airbag dan tabung
bertekanan merupakan bahaya bagi
petugas penyelamat dan pasien.
Kenali posisi Airbag dan
Tabung bertekanan.
52. AIRBAGS
Pengemudi
Penumpang
Pintu samping
Samping tempat duduk
Dasbor posisi lutut
Didalam tempat duduk
CYLINDERS
Pintu Belakang
Tiang Mobil (Seatbelt retention
systems)
Dimana tempatnya ?
56. Ingat :
Diperlukan peralatan yang memadai
untuk memotong.
Diperlukan alat pelindung Airbag
dan alat pemotong sabuk
pengaman
Perhatikan keadaan korban
57. Periksa keberadaannya
Locating airbags and pressure cylinders
• Jika lokasi Tabung bertekanan tidak ditemukan
maka potong post setinggi mungkin.
• periksa lagi dan potong serendah mungkin.
60. PETUNJUK PENYELAMATAN KORBAN PADA
KENDARAAN.
1.Size Up (Penilaian)
Penilaian TKP.
Penilaian Kendaraan.
Penilaian Korban
2. ( A3 )
Aman Tempat Kejadian.
Aman Petugas.
Aman Korban
3. Menilai potensi bahaya.
4. Menetapkan untuk area kerja.
5. Menstabilkan kendaraan
61. PETUNJUK PENYELAMATAN KORBAN PADA
KENDARAAN.
6.Membuat Akses ke Korban.
7. Stabilkan Korban.
8. Potong atau buka bagian
kendaraan bila perlu.
9. Extrikasi Korban.
10. Menstabilkan Tempat
kejadian.
62. 1. PENILAIAN TEMPAT KEJADIAN:
SITUASI :
KORBAN
KENDARAAN
KONDISI
DILAKUKAN OLEH KOMANDAN REGU
PEMBAGIAN TUGAS
PENENTUAN PERALATAN
?
63. 2. AMANKAN TEMPAT KEJADIAN.
Pasangkan Garis Pengaman.
Jauhkan masyarakat dari
tempat kejadian.
Pasangkan Rambu-rambu.
67. STABILISASI KENDARAAN
Cara yang aman pada saat menstabilkan
kendaraan dan mengeluarkan pasien di TKP.
Stabilisasi adalah kebanyakan dilaksanakan dengan
menggunakan peralatan sederhana seperti :
kayu dan apa bila situasi lebih sulit akan
menggunakan rams, balok,atau mesin derek.
70. STABILISASI KENDARAAN
PADA KONDISI NORMAL
Tehnik Stabilisasi
Hindari pergerakan atau goncangan pada
kendaraan agar tidak mempengaruhi atau
memperburuk keadaan pasien.
Yang harus di perhatikan bagi petugas
sebelum melakukan pertolongan tidak boleh
langsung motong dari bagian kendaraan
sebelum kendaraan dalam kondisi stabil.
73. LANGKAH 3
q STEP 2 – balok stabilisasi harus dijamin aman
pada tempatnya atau posisinya dan hanya
cukup dengan tekanan untuk memastikan
bahwa balok tersebut sudah aman.
74. LANGKAH 4
jika menggunakan ganjal, baji ( wedges) dapat
digunakan untuk mengamankan menstabilkan
kendaraan.
Satu ganjal pemasangan bisa dibalikkan pada saat
dipergunakan.
75. MENSTABILKAN KENDARAAN POSISI
MIRING 1
q q STEP 1 – untuk memastikan bahwa kendaraan itu tidak
roboh,maka dipasangkan tiang penyangga/soring dengan cara tiang
A dan C. Pemimpin itu harus berpikir di depan, pada saat memposisikan
alat stabilisasi hindari pada tempat atau bidang-bidang yang mungkin
akan dipotong.(Lihat diagram di bawah ).
76. MENSTABILKAN KENDARAAN POSISI
MIRING 2
q STEP 2 – dasaranya dibagian bawah yang sebagai tumpuan/ penahan
bisa degan kayu/ logam.
atau dengan air back atau juga hidrolik jack/ram.
78. MENSTABILKAN KENDARAAN POSISI
MIRING 4
q STEP 4-Untuk pemasangan penyangga bisa di
pasangkan baji-baji (wedges) yang cocok dan
aman sebagai pengaman di bagian bawah.
79. MENSTABILKAN KENDARAAN POSISI
MIRING 5
q Sebagai gantinya shoring atau penyangga bisa dilakukan
dengan menggunakan tangga pendek dan dipasangkan
tali/ikatan agar tangga tetap setabil dan kendaraan tidak
goyang.
82. MENSTABILKAN KENDARAAN POSISI
TERBALIK 2
q STEP 2 -Tambahkan ganjal dibagian sisi kiri dan kanan kendaraan
dan di bagian depan agar kendaraan tetap stabil.
83.
84. TINDAKAN YANG HARUS
DIPERHATIKAN
Tujuan stabilisasi adalah membuat situasi kendaraan
aman tanpa ada gerakan. untuk itu kenyamanan dan
keselamatan dalam melakasanakan penyelamatan
yang diutamakan, dan tidak boleh membuat banyak
goncangan pada kendaraan.
85. LANJUTAN
Tugas-tugas yang dilakukan.
Membuka pintu
Menangani korban di dalam kendaraan / menstabilkan korban.
Menempatkan peralatan penyelamatan dekat dengan kendaraan.
Memindahkan korban ke kendaraan transportasi/ambulan.
Hanya jika dibutuhkan memotong kap mobil dan memotong kap
mobil dilakukan segera dengan alasan medis/keadaan pasien, prosedur-
prosedur tersebut berdasarkan arahan dari pimpinan.
87. Keselamatan bagi korban
• Stabilisasi leher secara manual sampai team medis mengambil
alih
Eliminate risk of further injury
• Lindungi Korban dengan alat pelindung transparan
• Selalu mengunakan alat pelindung yang kuat antara
Korban dengan penggunaan peralatan Rescue.
91. Aspek keselamatan hydraulic tools
• Gunakan Pakaian Safety lengkap.
• Mengoperasikan alat ambil posisi yang aman dan leluasa.
• Untuk keselamatan menghindari cidera dan kelelahan bekerja dengan
berpasangan
WRONG
OK
100. PENYELAMATAN DI AIR
Pengertian :
Yaitu suatu usaha atau tindakan pertolongan
dengan cara memindahkan korban dari air
menuju tempat lain yang aman dengan
menggunakan metode-metode yang benar
dan peralatan tertentu.
101. 101
Suatu saat anda sedang berjalan melihat seseorang akan tenggelam
!!!
Apa yang akan anda lakukan….???
102. TINDAKAN PREVENTIF RESCUER
PERHITUNGAN / PERTIMBANGAN
Kemampuan penolong utk memilih dan menentukan kemampuan dan keterampilan yg
dimiliki serta metode yg harus dilakukan.
PENGETAHUAN
Banyak bahaya di air, pengetahuan diperlukan utk menentukan setiap langkah usaha
pertolongan.
KEAHLIAN
Petugas pertolongan di air harus mempunyai keahlian khusus pada semua aspek
pertolongan.
KESIAPAN FISIK
Siapkan dan jaga fisik anda karena anda bertanggung jawab dua nyawa sekaligus, diri
anda dan korban.
103. BAHAYA-BAHAYA DI AIR
PANIK
Suatu keadaan ketakutan dan kebingungan yg amat sangat sehingga menghancurkqn
kemampuan seseorang utk menolong dirinya sendiri.
LETIH
Hilangnya tenaga utk bergerak dan mengapung di air.
KRAM / KEJANG OTOT
Penyebabnya adalah pemaksaan kerja otot sehingga otot menjadi kaku.
ARUS
Aliran air dengan jumlah besar menuju kesuatu tempat utk mencari persamaan
permukaan, sifatnya menarik orang/benda yg ada dlm arus tersebut.
POHON TUMBANG
Akan mengakibatkan derasnya arus sehingga korban / rescuer dapat terjebak.
BENDA STATIS
Akan mengakibatkan benturan terhadap perahu, rescuer, korban dan peralatan lainnya.
104. SIKAP SEORANG PENOLONG DI AIR
Pertolongan harus berdasarkan pemahaman yg tepat terhadap
situasi yg mengancam (termasuk permasalahan penolong).
Laporan harus tepat, kemungkinan membutuhkan bantuan yg
spesifik sesuai dgn kejadian yang berlangsung.
Memahami prosedur kerja kecelakaan di air, kesalahan bertindak
akan mendapatkan kritikan dari masyarakat bahkan tuntutan.
Jangan sembarang mengeluarkan pernyataan, semua informasi
yg keluar berkaitan dgn kegiatan operasi adalah dari Pimpinan
Operasi.
106. Bantuan pertolongan dengan cara menjangkau
atau meraih
Perpanjang jangkauan dengan benda
ringan ( galah, dayung )
Bicara pada korban untuk menuntun dan
menenangkan.
Amankan diri dengan menjaga jarak aman
dan berpegangan pada benda yang tidak
labil.
Tarik korban ke tempat aman dengan
teratur dan tidak menghentak.
Amankan korban, pastikan sudah
berpegangan pada dermaga, pinggiran
kolam atau tepian air.
107. 2. THROW
- Penolong melempar alat apung dari tempat yang aman.
- Alat apung bisa diikat dengan tali.
- Alat apung yang digunakan: ring buouy atau benda
apung lainnya
108. 3. ROW
PENOLONG MENDEKAT KE ARAH KORBAN DENGAN
MENGGUNAKAN PERAHU.
SETELAH DEKAT DENGAN KORBAN MAKA GUNAKAN METODE
REAHC ATAU THROW
109. 4. GO
PENOLONG MENDEKATI KORBAN DENGAN CARA
BERENANG, KARENA TIDAK TERSEDIANYA
PERALATAN. SETELAH DEKAT DENGAN KORBAN,
SODORKAN ALAT APUNG.
112. LANGKAH MENGAHADAPI KEADAAN DARURAT
Kenali tanda orang akan tenggelam.
Penilaian terhadap kondisi lingkungan dan menentukan
langkah yg dibutuhkan.
Tindakan
- Bicara pada korban agar korban merasa tenang.
- Lakukan reach dan throw kemudian row.
- Pertolongan kontak dengan korban adalah pilihan terakhir.
Tindak lanjut terhadap korban untuk mendapatkan
perawatan sesuai dengan kondisi yg dialami.
Evaluasi terhadap tindakan yg telah dilakuakan
113. HAL-HAL YG PERLU DILAKUKAN RESCUER
Alat Bantu
Periksa semua alat bantu pertolongan dan letakkan pada tempat
yang mudah utk digunakan.
Cara Masuk
Tentukan tempat yang paling efesien saat akan melakukan
pertolongan.
Mendekati Korban
Jika korban sudah berada dalam jarak dengar, bicaralah untuk
menenangkannya.
Mundur dan Siap
Jarak aman , 2 meter dari korban dan sodorkan alat apung.
Tarik/Tow
Gunakan metode yang sesuai dengan kondisi korban.
Tindak Lanjut
Amankan korban dan berikan bantuan sesuai kebutuhan.
114. Untuk melakukan self rescue harus mempelajari :
Berapa jauh jarak aman yg akan dituju.
Berapa besar pertolongan akan datang.
Perhatikan arus.
Apakah ada benda apung terdekat (ban dalam, jerigen, kayu, pakaian
yang kita pakai, stereo foam dll).
Tentukan pakaian perlu di lepas atau tidak.
Apakah mampu berenang menuju daerah aman.
Usaha untuk tetap bertahan atau menyelamatkan
diri di air akibat faktor alam
116. PERAHU KARET
( LANDING CRAFT RUBBER )
UMUM
Perahu karet (LCR) merupakan sarana
angkutan air yg berfungsi untuk
Search and Rescue maupun pemindahan
manusia atau material secara
terbatas dalam jarak,kapasitas dan
medan yg dilalui, dapat digerakkan
dengan cara mekanis (mopel) maupun
manual (didayung).
117. BAGIAN – BAGIAN POKOK
PERAHU KARET
Bagian Haluan.
Bagian Lambung Kiri dan Kanan.
Bagian Papan Geladak.
Bagian Rongga Pengapung / Lunas.
Bagian Buritan.
Bagian Transoom / Dudukan Mopel
118. PERAKITAN
1. Gelar perahu ditempat yang datar dan aman
dari benda tajam.
2. Pasang dan atur papan geladak kemudian
kunci dengan penyambung lantai alumunium
yg tersedia.
3. Pompa perahu sesuai dengan ketentuan.
4. Pasang mopel pada dudukannya.
5. Pastikan pengunci katup dan semua bagian
lain terpasang dengan baik.
6. Perahu siap untuk digunakan.
119. PEMOMPAAN
Pemompaan dapat menggunakan pompa injak, pompa tangan atau
pompa elektrik.
Langkah-langkah pemompaan perahu ;
1. Gelar perahu di atas permukaan yg datar dan aman dari
benda tajam.
2. Buka tutup katup dan masukkan selang pompanya.
3. Pompa seluruh tabung secara merata dgn tekanan 1 Psi
terlebih dahulu. Jangan memompa penuh satu bagian
sedangkan bagian lain masih dlm keadaan kempes, hal ini
untuk menghindari kerusakan pada sekat-sekat rongga
udara.
120. PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN
Bersihkan perahu setelah digunakan dengan air bersih.
Keringkan sebelum disimpan.
Berilah powder untuk menjaga karetnya.
Usahakan perahu disimpan dalam keadaan terpompa dan tidak
kontak langsung dengan lantai dalam jangka waktu yang
lama.
Jauhkan dari benda tajam, minyak dan binatang pengerat.
121. PELIPATAN
1. Lipat sisi tabung ke bagian tengah perahu.
2. Pastikan semua katup dalam keadaan terbuka saat perahu
akan digulung.
3. Lipat perahu serapat mungkin dan ikatlah dengan tali
pengunci untuk memudahkan pengangkutan.
4. Pastikan perahu terhindar dari gesekan terhadap benda
tajam atau benda keras selama pengangkutan, dengan cara
membungkus dengan kantong plastik tebal atau terpal.