SlideShare a Scribd company logo
SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014
1
PENCAHAYAAN RUANG KERJA
Ruang kerja atau belajar memerlukan general lighting (biasanya di plafon ruangan)
berkekuatan sekitar 300 lux. Untuk membantu pencahayaan, tambahkan lampu baca (task
lighting) berkekuatan 160 lux sehingga cahaya terang langsung difokuskan pada buku. Ini
disebut dengan iluminasi horizontal yang memberikan titik terang secara merata pada bidang
horizontal, yaitu meja kerja Anda. Yang perlu diingat, lampu tersebut harus ditempatkan di
samping kiri agar tidak terhalang oleh bayangan Anda.
Menurut sumbernya, pencahayaan dapat dibagi menjadi :
1. Pencahayaan alami
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar
alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat
membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan
jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas
lantai.
Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan penggunaan
pencahayaan buatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami
menghasilkan panas terutama saat siang hari. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar
penggunaan sinar alami mendapat keuntungan, yaitu :
a) Variasi intensitas cahaya matahari
b) Distribusi dari terangnya cahaya
c) Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan
d) Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung
2. Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain
cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai
oleh pencahayaan alami atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi pokok
pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun yang
dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut :
SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014
2
a) Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail
serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan tepat
b) Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman
c) Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja
d) Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata,
tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang.
e) Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi.
Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum dapat dibedakan atas 3
macam yakni :
1. Sistem Pencahayaan Merata
Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh ruangan. Sistem
pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang tidak dipergunakan untuk melakukan tugas
visual khusus. Pada sistem ini sejumlah armatur ditempatkan secara teratur di seluruh
langilangit.
2. Sistem Pencahayaan Terarah
Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah satu arah tertentu.
Sistem ini cocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek karena akan tampak lebih
jelas. Lebih dari itu, pencahayaan terarah yang menyoroti satu objek tersebut berperan
sebagai sumber cahaya sekunder untuk ruangan sekitar, yakni melalui mekanisme
pemantulan cahaya. Sistem ini dapat juga digabungkan dengan sistem pencahayaan
merata karena bermanfaat mengurangi efek menjemukan yang mungkin ditimbulkan oleh
pencahayaan merata.
3. Sistem Pencahayaan Setempat
Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu misalnya tempat kerja
yang memerlukan tugas visual. Untuk mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam
suatu ruang, maka diperlukan sistem pencahayaan yang tepat sesuai dengan
kebutuhannya. Sistem pencahayaan di ruangan, termasuk di tempat kerja dapat
dibedakan menjadi 5 macam yaitu:
a) Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)
Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang perlu
diterangi. Sistem ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan, tetapi ada
kelemahannya karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan yang
SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014
3
mengganggu, baik karena penyinaran langsung maupun karena pantulan cahaya.
Untuk efek yang optimal, disarankan langi-langit, dinding serta benda yang ada
didalam ruangan perlu diberi warna cerah agar tampak menyegarkan
b) Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting)
Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu
diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dengan
sistem ini kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat dikurangi. Diketahui
bahwa langit-langit dan dinding yang diplester putih memiliki effiesiean
pemantulan 90%, sedangkan apabila dicat putih effisien pemantulan antara 5-90%
c) Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting)
Pada sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan pada benda yang perlu
disinari, sedangka sisanya dipantulka ke langit-langit dan dindng. Dalam
pencahayaan sistem ini termasuk sistem direct-indirect yakni memancarkan
setengah cahaya ke bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah bayangan
dan kesilauan masih ditemui.
d) Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi indirect lighting)
Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas,
sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. Untuk hasil yang optimal
disarankan langitlangit perlu diberikan perhatian serta dirawat dengan baik. Pada
sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.
e) Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting)
Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian
atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Agar seluruh langit-
langit dapat menjadi sumber cahaya, perlu diberikan perhatian dan pemeliharaan
yang baik. Keuntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan bayangan dan
kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang jatuh
pada permukaan kerja.
Penggunaan tiga cahaya utama adalah hal umum yang berlaku di dunia film dan
photography. Pada presentasi arsitektural penggunaannya akan sedikit berbeda, walaupun
masih dalam kerangka pemikiran yang sama. Agar pembaca lebih mudah memahami topik ini,
saya menyertakan ilustrasi-ilustrasi gambar di bawah ini. Harap diingat bahwa topik ini tidak
terkait dengan penggunaan software apapun, baik 3D Studio MAX, Lightwave, Maya,
SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014
4
Softimage, ataupun software lainnya. Salah satu cara mudah untuk melakukan pencahayaan
adalah dengan membuat warna seragam pada seluruh material pada 3D scenes.
Teknik pecahayaan dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Cahaya Utama (Key Light)
Key Light merupakan pencahayaan utama dari gambar kita, dan merepresentasikan
bagian paling terang sekaligus mendefiniskan bayangan pada gambar. Key Light juga
merepresentasikan pencahayaan paling dominan seperti matahari dan lampu interior.
Meski demikian peletakannya tidak harus persis tepat pada sumber pencahayaan yang
kita inginkan. Key light juga merupakan cahaya yang paling terang dan menimbulkan
bayangan yang paling gelap. Biasanya Key Light diletakkan pada sudut 450 dari arah
kamera karena akan menciptakan efek gelap, terang serta menimbulkan bayangan.
2. Cahaya pengisi (Fill light)
Fungsi fill light adalah melembutkan sekaligus mengisi bagian gelap yang diciptakan oleh
key light. Fill Light juga berfungsi menciptakan kesan tiga dimensi. Tanpa fill light
ilustrasi kita akan berkesan muram dan misterius, seperti yang biasa kita lihat pada film
X-Files dan film-film horor (disebut sebagai efek film-noir). Keberadaan fill light
menghilangkan kesan seram tersebut, seraya memberi image tiga dimensi pada gambar.
Dengan demikian penciptaan bayangan (cast shadows) pada fill light pada dasarnya tidak
diperlukan. Rasio pencahayaan pada fill light adalah setengah dari key light. Meskipun
demikian rasio pencahayaan tersebut bisa disesuaikan dengan tema ilustrasi. Tingkat
terang Fill light tidak boleh menyamai Key Light karena akan membuat ilustrasi kita
berkesan datar. Pada dasarnya fill light diletakkan pada arah yang berlawanan dengan
key light, karena memang berfungsi mengisi bagian gelap dari key light. Pada gambar di
bawah key light diletakkan pada bagian kiri kamera dan fill light pada bagian kanan. Fill
light sebaiknya diletakkan lebih rendah dari key light.
3. Cahaya Latar (Back Light)
Back Light berfungsi untuk menciptakan pemisahan antara objek utama dengan objek
pendukung. Dengan diletakkan pada bagian belakang benda back light menciptakan
"garis pemisah" antara objek utama dengan latar belakang pendukungnya. Pada ilustrasi
di atas back light digunakan sebagai pengganti cahaya matahari untuk menciptakan "garis
pemisah" pada bagian ranjang yang menjadi fokus utama dari desain. Karena cahaya
matahari pada sore hari menjelang matahari terbenam bernuansa jingga, maka diberikan
SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014
5
warna jingga pada back light tersebut. Selain itu back light juga menyebabkan timbulnya
bayangan sehingga bagian cast-shadow pada program 3D sebaiknya diaktifkan.
Pada dasar-dasar pencahayaan, selain tiga pencahayaan utama terdapat dua
pencahayaan lain yang mendukung sebuah karya menjadi terlihat nyata yang disebut cahaya
tambahan.
Cahaya tambahan terdapat 2 macam yaitu :
1. Cahaya Aksentuasi (Kickers light)
Kickers berfungsi untuk memberikan penekanan (aksentuasi) pada objek-objek tertentu.
Lampu spot adalah yang terbaik digunakan karena mempunyai kemiripan dengan sifat
lampu spot halogen yang biasa dipergunakan sebagai elemen interior. Intensitas cahaya
aksentuasi tidak boleh melebihi key light karena akan menciptakan "overexposure"
sehingga hasil karya jadi terlihat seperti photo yang kelebihan cahaya.
2. Cahaya Pantul (Bounce light)
Setiap benda yang terkena cahaya pasti akan memantulkan kembali sebagian cahayanya.
Misalnya cahaya matahari masuk melalui jendela dan menimbulkan "pendar" pada bagian
tembok dan jendela. Warna pendaran cahaya tersebut juga harus disesuaikan dengan
warna material yang memantulkan cahaya. Semakin tingga kadar reflektifitas suatu
benda, seperti kaca misalnya, semakin besarlah "pendar" cahaya yang ditimbulkannya.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Performa visual
Bagaimana pencahayaan dapat menunjang kegiatan manusia pada interior. Peran
pencahayaan pada ruang antara lain fungsi secara fingsional dan estetika.
2. Kenyamanan Visual
Bagaimana cahaya dapat menunjang kegiatan manusia dengan memberikan kenyamanan
tanpa silau. Teknik pencahayaan dan arah cahaya yang benar akan memberikan
kenyamanan visual bagi pengguna ruang.
3. Pleasantness ( rasa senang )
Pencahayaan pada ruang selain berfungsi menunjang kegiatan juga memounyai efek
psikologis kepada pengguna ruang
SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014
6
4. Energi dan biaya yang efektif
Penghematan konsumsi energy yang juga penghematan biaya pada pencahayaan dapat
dilakukan tanpa mengurangi standart kualitas yang diinginkan dengan desain
penvahayaan yang efektif.
PencahayaanpadaexhibitionPencahayaanpadalavatory
PencahayaanpadaconventionhallPencahayaanpadataman
SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014
7
TINGKAT PENCAHAYAAN LINGKUNGAN KERJA
JENIS KEGIATAN
TINGKAT
PENCAHAYAAN
MINIMAL (LUX)
KETERANGAN
Pekerjaan kasar dan
tidak terus – menerus
100
Ruang penyimpanan & ruang
peralatan/instalasi yang memerlukan
pekerjaan yang kontinyu
Pekerjaan kasar dan
terus – menerus
200
Pekerjaan dengan mesin dan perakitan
kasar
Pekerjaan rutin 300
Ruang administrasi, ruang kontrol,
pekerjaan mesin & perakitan/penyusun
Pekerjaan agak halus 500
Pembuatan gambar atau bekerja dengan
mesin kantor, pekerjaan pemeriksaan atau
pekerjaan dengan mesin
Pekerjaan halus 1000
Pemilihan warna, pemrosesan teksti,
pekerjaan mesin halus & perakitan halus
Pekerjaan amat halus
1500
Tidak
menimbulkan
bayangan
Mengukir dengan tangan, pemeriksaan
pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat
halus
Pekerjaan terinci
3000
Tidak
menimbulkan
bayangan
Pemeriksaan pekerjaan, perakitan sangat
halus
SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014
8
United Nations Environment Programme (UNEP) dalam Pedoman Efisiensi Energi untuk
Industri di Asia mengklasifikasikan kebutuhan tingkat pencahayaan ruang tergantung area
kegiatannya, seperti berikut :
KEBUTUHAN PENCAHAYAAN MENURUT AREA KEGIATAN
KEPERLUAN
PENCAHAYAAN
(LUX)
CONTOH AREA KEGIATAN
Pencahayaan
Umum untuk
ruangan dan area
yang jarang
digunakan
dan/atau tugas-
tugas atau
visual sederhana
20
Layanan penerangan yang minimum dalam
area sirkulasi luar ruangan, pertokoan didaerah
terbuka, halaman tempat penyimpanan
50 Tempat pejalan kaki & panggung
70 Ruang boiler
100 Halaman Trafo, ruangan tungku, dll.
150
Area sirkulasi di industri, pertokoan dan
ruang penyimpan.
Pencahayaan
umum untuk
interior
200 Layanan penerangan yang minimum dalam tugas
300
Meja & mesin kerja ukuran sedang, proses umum
dalam industri kimia dan makanan, kegiatan
membaca dan membuat arsip.
450
Gantungan baju, pemeriksaan, kantor untuk
menggambar, perakitan mesin dan bagian yang
halus, pekerjaan warna, tugas menggambar kritis.
1500
Pekerjaan mesin dan diatas meja yang sangat
halus, perakitan mesin presisi kecil dan instrumen;
komponen elektronik, pengukuran & pemeriksaan
bagian kecil yang rumit (sebagian mungkin
diberikan oleh tugas pencahayaan setempat)
Pencahayaan
tambahansetempat
untuk tugas visual
yang tepat
3000
Pekerjaan berpresisi dan rinci sekali, misal
instrumen yang sangat kecil, pembuatan jam
tangan, pengukiran
SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014
9
Penerangan untuk membaca dokumen lebih tinggi dari pada penerangan untuk melihat
komputer, karena tingkat penerangan yang dianjurkan untuk pekerja dengan komputer tidak
dapat berdasarkan satu nilai dan sampai saat ini masih kontroversial. Grandjean menyusun
rekomendasi tingkat penerangan pada tempat-tempat kerja dengan komputer berkisar antara
300-700 lux seperti berikut :
REKOMENDASI TINGKAT PENCAHAYAAN PADA TEMPAT KERJA DENGAN KOMPUTER
KEADAAN PEKERJA TINGKAT PENCAHAYAAN (LUX)
Kegiatan Komputer dengan sumber
dokumen yang terbaca jelas
Kegiatan Komputer dengan sumber
dokumen yang tidak terbaca jelas
Tugas memasukan data
300
400-500
500-700
PENCAHAYAAN TAMBAHAN
Pencahayaan Aksen ( Accent Lighting )
Pencahayaan aksen digunakan saat sebuah benda atau bagian benda perlu ditonjokan
dengan sebuah penerangan cahaya. Tujuannya adalah untuk menampilkan sesuatu yang
paling menarik dari dekorasi interior dengan menonjolkan bagian objek tersebut.
Pencahayaan aksen bias juga dimaksudkan untuk member perhatian pada view tertentu.
Iluminasi aksen sebaiknya memiliki 10 kali lebih

More Related Content

What's hot

FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAAN
FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAANFISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAAN
FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAAN
Ratna Dhani
 
Metode Sistem Pencahayaan Buatan-SNI
Metode Sistem Pencahayaan Buatan-SNIMetode Sistem Pencahayaan Buatan-SNI
Metode Sistem Pencahayaan Buatan-SNI
Arif211194
 
2 formulir-pendaftaran-5-1-2012-21.30 2
2 formulir-pendaftaran-5-1-2012-21.30 22 formulir-pendaftaran-5-1-2012-21.30 2
2 formulir-pendaftaran-5-1-2012-21.30 2Esempe Emyu
 
6 Penerangan/Pencahayaan
6 Penerangan/Pencahayaan6 Penerangan/Pencahayaan
6 Penerangan/Pencahayaan
Simon Patabang
 
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Praktik Kerja LapanganLaporan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Yudi Pratama
 
Pencahayaan
PencahayaanPencahayaan
Pencahayaan
Herry Prakoso
 
Cahaya dan cermin cekung (revisi)
Cahaya dan cermin cekung (revisi)Cahaya dan cermin cekung (revisi)
Cahaya dan cermin cekung (revisi)FKIP UHO
 
Contoh Kalimat Penutup Presentasi Yang Baik dan Berkesan
Contoh Kalimat Penutup Presentasi Yang Baik dan BerkesanContoh Kalimat Penutup Presentasi Yang Baik dan Berkesan
Contoh Kalimat Penutup Presentasi Yang Baik dan Berkesan
Mustofa Thovids
 
CAHAYA DAN OPTIK.pdf
CAHAYA DAN OPTIK.pdfCAHAYA DAN OPTIK.pdf
CAHAYA DAN OPTIK.pdf
abdsalam26
 
power point Alat optik
power point Alat optikpower point Alat optik
power point Alat optik
Dita Yuniarti
 
Buku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunanBuku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunan
Renol Doang
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORJoko Riswanto
 
Skenario pembuatan video
Skenario pembuatan videoSkenario pembuatan video
Skenario pembuatan videositilestaridewi
 
Fisika " Mata, Lup, Ohp, Mikroskop, Lensa, Optik "
Fisika " Mata, Lup, Ohp, Mikroskop, Lensa, Optik "Fisika " Mata, Lup, Ohp, Mikroskop, Lensa, Optik "
Fisika " Mata, Lup, Ohp, Mikroskop, Lensa, Optik "
Ihzaya
 
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedung
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedungPedoman persyaratan teknis bangunan gedung
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedunginfosanitasi
 
Power point fisika bangunan pencahayaan dan penghawaan buatan (ade ramadhan)
Power point fisika bangunan pencahayaan dan penghawaan buatan (ade ramadhan)Power point fisika bangunan pencahayaan dan penghawaan buatan (ade ramadhan)
Power point fisika bangunan pencahayaan dan penghawaan buatan (ade ramadhan)
AdeRamadhan7
 
Survey Kewirausahaan
Survey KewirausahaanSurvey Kewirausahaan
Survey Kewirausahaan
Dimas Wahyu Pratama
 

What's hot (20)

FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAAN
FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAANFISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAAN
FISIKA BANGUNAN - PENCAHAYAAN DAN BUKAAN
 
Metode Sistem Pencahayaan Buatan-SNI
Metode Sistem Pencahayaan Buatan-SNIMetode Sistem Pencahayaan Buatan-SNI
Metode Sistem Pencahayaan Buatan-SNI
 
2 formulir-pendaftaran-5-1-2012-21.30 2
2 formulir-pendaftaran-5-1-2012-21.30 22 formulir-pendaftaran-5-1-2012-21.30 2
2 formulir-pendaftaran-5-1-2012-21.30 2
 
6 Penerangan/Pencahayaan
6 Penerangan/Pencahayaan6 Penerangan/Pencahayaan
6 Penerangan/Pencahayaan
 
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Praktik Kerja LapanganLaporan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Praktik Kerja Lapangan
 
Pencahayaan
PencahayaanPencahayaan
Pencahayaan
 
Cahaya dan cermin cekung (revisi)
Cahaya dan cermin cekung (revisi)Cahaya dan cermin cekung (revisi)
Cahaya dan cermin cekung (revisi)
 
Contoh Kalimat Penutup Presentasi Yang Baik dan Berkesan
Contoh Kalimat Penutup Presentasi Yang Baik dan BerkesanContoh Kalimat Penutup Presentasi Yang Baik dan Berkesan
Contoh Kalimat Penutup Presentasi Yang Baik dan Berkesan
 
CAHAYA DAN OPTIK.pdf
CAHAYA DAN OPTIK.pdfCAHAYA DAN OPTIK.pdf
CAHAYA DAN OPTIK.pdf
 
Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Penanggulangan Bahaya KebakaranPenanggulangan Bahaya Kebakaran
Penanggulangan Bahaya Kebakaran
 
power point Alat optik
power point Alat optikpower point Alat optik
power point Alat optik
 
Buku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunanBuku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunan
 
Fisika bangunan
Fisika bangunanFisika bangunan
Fisika bangunan
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
 
Skenario pembuatan video
Skenario pembuatan videoSkenario pembuatan video
Skenario pembuatan video
 
Fisika " Mata, Lup, Ohp, Mikroskop, Lensa, Optik "
Fisika " Mata, Lup, Ohp, Mikroskop, Lensa, Optik "Fisika " Mata, Lup, Ohp, Mikroskop, Lensa, Optik "
Fisika " Mata, Lup, Ohp, Mikroskop, Lensa, Optik "
 
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedung
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedungPedoman persyaratan teknis bangunan gedung
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedung
 
Power point fisika bangunan pencahayaan dan penghawaan buatan (ade ramadhan)
Power point fisika bangunan pencahayaan dan penghawaan buatan (ade ramadhan)Power point fisika bangunan pencahayaan dan penghawaan buatan (ade ramadhan)
Power point fisika bangunan pencahayaan dan penghawaan buatan (ade ramadhan)
 
Ppt pkl
Ppt pklPpt pkl
Ppt pkl
 
Survey Kewirausahaan
Survey KewirausahaanSurvey Kewirausahaan
Survey Kewirausahaan
 

Viewers also liked

Principle of design
Principle of designPrinciple of design
Principle of design
Awettstaedt
 
Penerangan buatan
Penerangan buatanPenerangan buatan
Penerangan buatan
dianekaputra
 
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril LathifahInstrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifahkemenag
 
Chapter lighting (bahasa indonesia)
Chapter   lighting (bahasa indonesia)Chapter   lighting (bahasa indonesia)
Chapter lighting (bahasa indonesia)akhidianz
 
Sifat cahaya
Sifat cahayaSifat cahaya
Sifat cahaya
kakeungste98
 
cahaya dapat dibiaskan
cahaya dapat dibiaskancahaya dapat dibiaskan
cahaya dapat dibiaskan
oktaf laudensius
 
CAHAYA - MGMP IPA
CAHAYA - MGMP IPACAHAYA - MGMP IPA
CAHAYA - MGMP IPA
Ady Fauzan
 
Refraktori & polarimetri
Refraktori & polarimetriRefraktori & polarimetri
Refraktori & polarimetri
Nova Lestary
 
10. periksa sistem lampu
10. periksa sistem lampu10. periksa sistem lampu
10. periksa sistem lampuMd Hafizi Mohamad
 
Bab i. sifat sifat cahaya
Bab i. sifat sifat cahayaBab i. sifat sifat cahaya
Bab i. sifat sifat cahayaLita Rahmasari
 
Analisi tingkat pencahayaan alami ( aan kurniawan ) j urnal
Analisi tingkat pencahayaan alami ( aan kurniawan ) j urnalAnalisi tingkat pencahayaan alami ( aan kurniawan ) j urnal
Analisi tingkat pencahayaan alami ( aan kurniawan ) j urnal
Aan Kurniawan
 
cahaya merambat lurus
cahaya merambat luruscahaya merambat lurus
cahaya merambat lurus
oktaf laudensius
 
Fisika (PEMANTULAN CAHAYA)
Fisika (PEMANTULAN CAHAYA)Fisika (PEMANTULAN CAHAYA)
Fisika (PEMANTULAN CAHAYA)
Marsella Wijaya
 
Animasi pemantulan cahaya
Animasi pemantulan cahayaAnimasi pemantulan cahaya
Animasi pemantulan cahayapramudita24
 
Light Meter (LM-120)
Light Meter (LM-120)Light Meter (LM-120)
Light Meter (LM-120)
NYCCTfab
 
Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaSiti Rizqy A.
 
Indeks bias
Indeks biasIndeks bias
Indeks bias
apriantoaris7
 
sifat sifat cahaya
sifat sifat cahayasifat sifat cahaya
sifat sifat cahayaRizky Mashitoh
 

Viewers also liked (20)

Principle of design
Principle of designPrinciple of design
Principle of design
 
Penerangan buatan
Penerangan buatanPenerangan buatan
Penerangan buatan
 
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril LathifahInstrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
 
Chapter lighting (bahasa indonesia)
Chapter   lighting (bahasa indonesia)Chapter   lighting (bahasa indonesia)
Chapter lighting (bahasa indonesia)
 
Luxmeter
LuxmeterLuxmeter
Luxmeter
 
Sifat cahaya
Sifat cahayaSifat cahaya
Sifat cahaya
 
cahaya dapat dibiaskan
cahaya dapat dibiaskancahaya dapat dibiaskan
cahaya dapat dibiaskan
 
CAHAYA - MGMP IPA
CAHAYA - MGMP IPACAHAYA - MGMP IPA
CAHAYA - MGMP IPA
 
Refraktori & polarimetri
Refraktori & polarimetriRefraktori & polarimetri
Refraktori & polarimetri
 
10. periksa sistem lampu
10. periksa sistem lampu10. periksa sistem lampu
10. periksa sistem lampu
 
Bab i. sifat sifat cahaya
Bab i. sifat sifat cahayaBab i. sifat sifat cahaya
Bab i. sifat sifat cahaya
 
Analisi tingkat pencahayaan alami ( aan kurniawan ) j urnal
Analisi tingkat pencahayaan alami ( aan kurniawan ) j urnalAnalisi tingkat pencahayaan alami ( aan kurniawan ) j urnal
Analisi tingkat pencahayaan alami ( aan kurniawan ) j urnal
 
cahaya merambat lurus
cahaya merambat luruscahaya merambat lurus
cahaya merambat lurus
 
Fisika (PEMANTULAN CAHAYA)
Fisika (PEMANTULAN CAHAYA)Fisika (PEMANTULAN CAHAYA)
Fisika (PEMANTULAN CAHAYA)
 
Animasi pemantulan cahaya
Animasi pemantulan cahayaAnimasi pemantulan cahaya
Animasi pemantulan cahaya
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
Light Meter (LM-120)
Light Meter (LM-120)Light Meter (LM-120)
Light Meter (LM-120)
 
Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan Cahaya
 
Indeks bias
Indeks biasIndeks bias
Indeks bias
 
sifat sifat cahaya
sifat sifat cahayasifat sifat cahaya
sifat sifat cahaya
 

Similar to 04. pencahayaan ruang kerja

Pencahayaan_Pada_Bangunan_Alami_dan_Buat.doc
Pencahayaan_Pada_Bangunan_Alami_dan_Buat.docPencahayaan_Pada_Bangunan_Alami_dan_Buat.doc
Pencahayaan_Pada_Bangunan_Alami_dan_Buat.doc
BurhanNasution2
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Septian Muna Barakati
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Septian Muna Barakati
 
Cahaya makalah- instalasi listrik
Cahaya  makalah- instalasi listrikCahaya  makalah- instalasi listrik
Cahaya makalah- instalasi listrik
Just Latif no Other
 
TUGAS SP - Prinsip Perencanaan Interior_Sardiprastiyo321810025.pptx
TUGAS SP - Prinsip Perencanaan Interior_Sardiprastiyo321810025.pptxTUGAS SP - Prinsip Perencanaan Interior_Sardiprastiyo321810025.pptx
TUGAS SP - Prinsip Perencanaan Interior_Sardiprastiyo321810025.pptx
sardi21
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambarMenerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO
 
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptxHANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
AzZahraMiftahulFirda
 
Dasar teknik pencahayaan
Dasar teknik pencahayaanDasar teknik pencahayaan
Dasar teknik pencahayaanandrespjh
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter iiNurfaezaa
 
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TCTATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
Diana Amelia Bagti
 
Materi pelatihan pencahayaan fotografi
Materi pelatihan pencahayaan fotografiMateri pelatihan pencahayaan fotografi
Materi pelatihan pencahayaan fotografi
riridefrog
 
TATA CAHAYA.pptx
TATA CAHAYA.pptxTATA CAHAYA.pptx
TATA CAHAYA.pptx
chairulumam26
 
Fotografi dasar
Fotografi dasarFotografi dasar
Fotografi dasar
Alam Faja
 
Tata cahaya
Tata cahayaTata cahaya
Tata cahayaRama Dhani
 
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
HindyatiRachmah
 
Modul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar BergerakModul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar Bergerak
herry210
 

Similar to 04. pencahayaan ruang kerja (20)

Pencahayaan_Pada_Bangunan_Alami_dan_Buat.doc
Pencahayaan_Pada_Bangunan_Alami_dan_Buat.docPencahayaan_Pada_Bangunan_Alami_dan_Buat.doc
Pencahayaan_Pada_Bangunan_Alami_dan_Buat.doc
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah- instalasi listrik
Cahaya  makalah- instalasi listrikCahaya  makalah- instalasi listrik
Cahaya makalah- instalasi listrik
 
TUGAS SP - Prinsip Perencanaan Interior_Sardiprastiyo321810025.pptx
TUGAS SP - Prinsip Perencanaan Interior_Sardiprastiyo321810025.pptxTUGAS SP - Prinsip Perencanaan Interior_Sardiprastiyo321810025.pptx
TUGAS SP - Prinsip Perencanaan Interior_Sardiprastiyo321810025.pptx
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Makalah Luxmeter
Makalah Luxmeter Makalah Luxmeter
Makalah Luxmeter
 
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambarMenerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
 
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptxHANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
 
Dasar teknik pencahayaan
Dasar teknik pencahayaanDasar teknik pencahayaan
Dasar teknik pencahayaan
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TCTATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
 
Materi pelatihan pencahayaan fotografi
Materi pelatihan pencahayaan fotografiMateri pelatihan pencahayaan fotografi
Materi pelatihan pencahayaan fotografi
 
TATA CAHAYA.pptx
TATA CAHAYA.pptxTATA CAHAYA.pptx
TATA CAHAYA.pptx
 
Fotografi dasar
Fotografi dasarFotografi dasar
Fotografi dasar
 
Tatacahaya i
Tatacahaya iTatacahaya i
Tatacahaya i
 
Tata cahaya
Tata cahayaTata cahaya
Tata cahaya
 
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
 
Modul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar BergerakModul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar Bergerak
 

More from Hasmul Tafit

Simulasi digital x 2
Simulasi digital x 2Simulasi digital x 2
Simulasi digital x 2
Hasmul Tafit
 
Simulasi digital 1
Simulasi digital 1Simulasi digital 1
Simulasi digital 1
Hasmul Tafit
 
Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2
Hasmul Tafit
 
Otomatisasi perkantoran 1
Otomatisasi perkantoran 1Otomatisasi perkantoran 1
Otomatisasi perkantoran 1
Hasmul Tafit
 
Bagaimana cara melatih konsentrasi siswa
Bagaimana cara melatih konsentrasi siswaBagaimana cara melatih konsentrasi siswa
Bagaimana cara melatih konsentrasi siswa
Hasmul Tafit
 
The pencil-parable
The pencil-parableThe pencil-parable
The pencil-parable
Hasmul Tafit
 
Team+work
Team+workTeam+work
Team+work
Hasmul Tafit
 
Tanya jawab orang tua dan anak
Tanya jawab orang tua dan anakTanya jawab orang tua dan anak
Tanya jawab orang tua dan anak
Hasmul Tafit
 
Waktu
WaktuWaktu
Waktu
Hasmul Tafit
 
Belajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupuBelajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupu
Hasmul Tafit
 
refleksi dan tindakan
refleksi dan tindakanrefleksi dan tindakan
refleksi dan tindakan
Hasmul Tafit
 
Persepsi dan-paradigma-kita
Persepsi dan-paradigma-kitaPersepsi dan-paradigma-kita
Persepsi dan-paradigma-kita
Hasmul Tafit
 
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surga
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surgaAku tidak-lebih-dulu-ke-surga
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surga
Hasmul Tafit
 
motivasi-diri, peran sentral guru
motivasi-diri, peran sentral gurumotivasi-diri, peran sentral guru
motivasi-diri, peran sentral guru
Hasmul Tafit
 
10 kunci-sukses
10 kunci-sukses10 kunci-sukses
10 kunci-sukses
Hasmul Tafit
 
Teori Belajar & Motivasi
Teori Belajar & MotivasiTeori Belajar & Motivasi
Teori Belajar & Motivasi
Hasmul Tafit
 
Validitas-Reliabilitas
Validitas-ReliabilitasValiditas-Reliabilitas
Validitas-Reliabilitas
Hasmul Tafit
 
Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2
Hasmul Tafit
 
Otomatisasi perkantoran 1
Otomatisasi perkantoran 1Otomatisasi perkantoran 1
Otomatisasi perkantoran 1
Hasmul Tafit
 
Makalah sim p2
Makalah sim p2Makalah sim p2
Makalah sim p2
Hasmul Tafit
 

More from Hasmul Tafit (20)

Simulasi digital x 2
Simulasi digital x 2Simulasi digital x 2
Simulasi digital x 2
 
Simulasi digital 1
Simulasi digital 1Simulasi digital 1
Simulasi digital 1
 
Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2
 
Otomatisasi perkantoran 1
Otomatisasi perkantoran 1Otomatisasi perkantoran 1
Otomatisasi perkantoran 1
 
Bagaimana cara melatih konsentrasi siswa
Bagaimana cara melatih konsentrasi siswaBagaimana cara melatih konsentrasi siswa
Bagaimana cara melatih konsentrasi siswa
 
The pencil-parable
The pencil-parableThe pencil-parable
The pencil-parable
 
Team+work
Team+workTeam+work
Team+work
 
Tanya jawab orang tua dan anak
Tanya jawab orang tua dan anakTanya jawab orang tua dan anak
Tanya jawab orang tua dan anak
 
Waktu
WaktuWaktu
Waktu
 
Belajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupuBelajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupu
 
refleksi dan tindakan
refleksi dan tindakanrefleksi dan tindakan
refleksi dan tindakan
 
Persepsi dan-paradigma-kita
Persepsi dan-paradigma-kitaPersepsi dan-paradigma-kita
Persepsi dan-paradigma-kita
 
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surga
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surgaAku tidak-lebih-dulu-ke-surga
Aku tidak-lebih-dulu-ke-surga
 
motivasi-diri, peran sentral guru
motivasi-diri, peran sentral gurumotivasi-diri, peran sentral guru
motivasi-diri, peran sentral guru
 
10 kunci-sukses
10 kunci-sukses10 kunci-sukses
10 kunci-sukses
 
Teori Belajar & Motivasi
Teori Belajar & MotivasiTeori Belajar & Motivasi
Teori Belajar & Motivasi
 
Validitas-Reliabilitas
Validitas-ReliabilitasValiditas-Reliabilitas
Validitas-Reliabilitas
 
Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2
 
Otomatisasi perkantoran 1
Otomatisasi perkantoran 1Otomatisasi perkantoran 1
Otomatisasi perkantoran 1
 
Makalah sim p2
Makalah sim p2Makalah sim p2
Makalah sim p2
 

Recently uploaded

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
annisaqatrunnadam5
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 

Recently uploaded (20)

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 

04. pencahayaan ruang kerja

  • 1. SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014 1 PENCAHAYAAN RUANG KERJA Ruang kerja atau belajar memerlukan general lighting (biasanya di plafon ruangan) berkekuatan sekitar 300 lux. Untuk membantu pencahayaan, tambahkan lampu baca (task lighting) berkekuatan 160 lux sehingga cahaya terang langsung difokuskan pada buku. Ini disebut dengan iluminasi horizontal yang memberikan titik terang secara merata pada bidang horizontal, yaitu meja kerja Anda. Yang perlu diingat, lampu tersebut harus ditempatkan di samping kiri agar tidak terhalang oleh bayangan Anda. Menurut sumbernya, pencahayaan dapat dibagi menjadi : 1. Pencahayaan alami Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai. Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan penggunaan pencahayaan buatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami menghasilkan panas terutama saat siang hari. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapat keuntungan, yaitu : a) Variasi intensitas cahaya matahari b) Distribusi dari terangnya cahaya c) Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan d) Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung 2. Pencahayaan buatan Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut :
  • 2. SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014 2 a) Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan tepat b) Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman c) Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja d) Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang. e) Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi. Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum dapat dibedakan atas 3 macam yakni : 1. Sistem Pencahayaan Merata Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh ruangan. Sistem pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang tidak dipergunakan untuk melakukan tugas visual khusus. Pada sistem ini sejumlah armatur ditempatkan secara teratur di seluruh langilangit. 2. Sistem Pencahayaan Terarah Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah satu arah tertentu. Sistem ini cocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek karena akan tampak lebih jelas. Lebih dari itu, pencahayaan terarah yang menyoroti satu objek tersebut berperan sebagai sumber cahaya sekunder untuk ruangan sekitar, yakni melalui mekanisme pemantulan cahaya. Sistem ini dapat juga digabungkan dengan sistem pencahayaan merata karena bermanfaat mengurangi efek menjemukan yang mungkin ditimbulkan oleh pencahayaan merata. 3. Sistem Pencahayaan Setempat Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu misalnya tempat kerja yang memerlukan tugas visual. Untuk mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam suatu ruang, maka diperlukan sistem pencahayaan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Sistem pencahayaan di ruangan, termasuk di tempat kerja dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu: a) Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting) Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang perlu diterangi. Sistem ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan, tetapi ada kelemahannya karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan yang
  • 3. SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014 3 mengganggu, baik karena penyinaran langsung maupun karena pantulan cahaya. Untuk efek yang optimal, disarankan langi-langit, dinding serta benda yang ada didalam ruangan perlu diberi warna cerah agar tampak menyegarkan b) Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting) Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dengan sistem ini kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat dikurangi. Diketahui bahwa langit-langit dan dinding yang diplester putih memiliki effiesiean pemantulan 90%, sedangkan apabila dicat putih effisien pemantulan antara 5-90% c) Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting) Pada sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan pada benda yang perlu disinari, sedangka sisanya dipantulka ke langit-langit dan dindng. Dalam pencahayaan sistem ini termasuk sistem direct-indirect yakni memancarkan setengah cahaya ke bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah bayangan dan kesilauan masih ditemui. d) Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi indirect lighting) Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. Untuk hasil yang optimal disarankan langitlangit perlu diberikan perhatian serta dirawat dengan baik. Pada sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi. e) Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting) Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Agar seluruh langit- langit dapat menjadi sumber cahaya, perlu diberikan perhatian dan pemeliharaan yang baik. Keuntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan bayangan dan kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang jatuh pada permukaan kerja. Penggunaan tiga cahaya utama adalah hal umum yang berlaku di dunia film dan photography. Pada presentasi arsitektural penggunaannya akan sedikit berbeda, walaupun masih dalam kerangka pemikiran yang sama. Agar pembaca lebih mudah memahami topik ini, saya menyertakan ilustrasi-ilustrasi gambar di bawah ini. Harap diingat bahwa topik ini tidak terkait dengan penggunaan software apapun, baik 3D Studio MAX, Lightwave, Maya,
  • 4. SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014 4 Softimage, ataupun software lainnya. Salah satu cara mudah untuk melakukan pencahayaan adalah dengan membuat warna seragam pada seluruh material pada 3D scenes. Teknik pecahayaan dibagi menjadi 3 bagian yaitu : 1. Cahaya Utama (Key Light) Key Light merupakan pencahayaan utama dari gambar kita, dan merepresentasikan bagian paling terang sekaligus mendefiniskan bayangan pada gambar. Key Light juga merepresentasikan pencahayaan paling dominan seperti matahari dan lampu interior. Meski demikian peletakannya tidak harus persis tepat pada sumber pencahayaan yang kita inginkan. Key light juga merupakan cahaya yang paling terang dan menimbulkan bayangan yang paling gelap. Biasanya Key Light diletakkan pada sudut 450 dari arah kamera karena akan menciptakan efek gelap, terang serta menimbulkan bayangan. 2. Cahaya pengisi (Fill light) Fungsi fill light adalah melembutkan sekaligus mengisi bagian gelap yang diciptakan oleh key light. Fill Light juga berfungsi menciptakan kesan tiga dimensi. Tanpa fill light ilustrasi kita akan berkesan muram dan misterius, seperti yang biasa kita lihat pada film X-Files dan film-film horor (disebut sebagai efek film-noir). Keberadaan fill light menghilangkan kesan seram tersebut, seraya memberi image tiga dimensi pada gambar. Dengan demikian penciptaan bayangan (cast shadows) pada fill light pada dasarnya tidak diperlukan. Rasio pencahayaan pada fill light adalah setengah dari key light. Meskipun demikian rasio pencahayaan tersebut bisa disesuaikan dengan tema ilustrasi. Tingkat terang Fill light tidak boleh menyamai Key Light karena akan membuat ilustrasi kita berkesan datar. Pada dasarnya fill light diletakkan pada arah yang berlawanan dengan key light, karena memang berfungsi mengisi bagian gelap dari key light. Pada gambar di bawah key light diletakkan pada bagian kiri kamera dan fill light pada bagian kanan. Fill light sebaiknya diletakkan lebih rendah dari key light. 3. Cahaya Latar (Back Light) Back Light berfungsi untuk menciptakan pemisahan antara objek utama dengan objek pendukung. Dengan diletakkan pada bagian belakang benda back light menciptakan "garis pemisah" antara objek utama dengan latar belakang pendukungnya. Pada ilustrasi di atas back light digunakan sebagai pengganti cahaya matahari untuk menciptakan "garis pemisah" pada bagian ranjang yang menjadi fokus utama dari desain. Karena cahaya matahari pada sore hari menjelang matahari terbenam bernuansa jingga, maka diberikan
  • 5. SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014 5 warna jingga pada back light tersebut. Selain itu back light juga menyebabkan timbulnya bayangan sehingga bagian cast-shadow pada program 3D sebaiknya diaktifkan. Pada dasar-dasar pencahayaan, selain tiga pencahayaan utama terdapat dua pencahayaan lain yang mendukung sebuah karya menjadi terlihat nyata yang disebut cahaya tambahan. Cahaya tambahan terdapat 2 macam yaitu : 1. Cahaya Aksentuasi (Kickers light) Kickers berfungsi untuk memberikan penekanan (aksentuasi) pada objek-objek tertentu. Lampu spot adalah yang terbaik digunakan karena mempunyai kemiripan dengan sifat lampu spot halogen yang biasa dipergunakan sebagai elemen interior. Intensitas cahaya aksentuasi tidak boleh melebihi key light karena akan menciptakan "overexposure" sehingga hasil karya jadi terlihat seperti photo yang kelebihan cahaya. 2. Cahaya Pantul (Bounce light) Setiap benda yang terkena cahaya pasti akan memantulkan kembali sebagian cahayanya. Misalnya cahaya matahari masuk melalui jendela dan menimbulkan "pendar" pada bagian tembok dan jendela. Warna pendaran cahaya tersebut juga harus disesuaikan dengan warna material yang memantulkan cahaya. Semakin tingga kadar reflektifitas suatu benda, seperti kaca misalnya, semakin besarlah "pendar" cahaya yang ditimbulkannya. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 1. Performa visual Bagaimana pencahayaan dapat menunjang kegiatan manusia pada interior. Peran pencahayaan pada ruang antara lain fungsi secara fingsional dan estetika. 2. Kenyamanan Visual Bagaimana cahaya dapat menunjang kegiatan manusia dengan memberikan kenyamanan tanpa silau. Teknik pencahayaan dan arah cahaya yang benar akan memberikan kenyamanan visual bagi pengguna ruang. 3. Pleasantness ( rasa senang ) Pencahayaan pada ruang selain berfungsi menunjang kegiatan juga memounyai efek psikologis kepada pengguna ruang
  • 6. SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014 6 4. Energi dan biaya yang efektif Penghematan konsumsi energy yang juga penghematan biaya pada pencahayaan dapat dilakukan tanpa mengurangi standart kualitas yang diinginkan dengan desain penvahayaan yang efektif. PencahayaanpadaexhibitionPencahayaanpadalavatory PencahayaanpadaconventionhallPencahayaanpadataman
  • 7. SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014 7 TINGKAT PENCAHAYAAN LINGKUNGAN KERJA JENIS KEGIATAN TINGKAT PENCAHAYAAN MINIMAL (LUX) KETERANGAN Pekerjaan kasar dan tidak terus – menerus 100 Ruang penyimpanan & ruang peralatan/instalasi yang memerlukan pekerjaan yang kontinyu Pekerjaan kasar dan terus – menerus 200 Pekerjaan dengan mesin dan perakitan kasar Pekerjaan rutin 300 Ruang administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin & perakitan/penyusun Pekerjaan agak halus 500 Pembuatan gambar atau bekerja dengan mesin kantor, pekerjaan pemeriksaan atau pekerjaan dengan mesin Pekerjaan halus 1000 Pemilihan warna, pemrosesan teksti, pekerjaan mesin halus & perakitan halus Pekerjaan amat halus 1500 Tidak menimbulkan bayangan Mengukir dengan tangan, pemeriksaan pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat halus Pekerjaan terinci 3000 Tidak menimbulkan bayangan Pemeriksaan pekerjaan, perakitan sangat halus
  • 8. SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014 8 United Nations Environment Programme (UNEP) dalam Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia mengklasifikasikan kebutuhan tingkat pencahayaan ruang tergantung area kegiatannya, seperti berikut : KEBUTUHAN PENCAHAYAAN MENURUT AREA KEGIATAN KEPERLUAN PENCAHAYAAN (LUX) CONTOH AREA KEGIATAN Pencahayaan Umum untuk ruangan dan area yang jarang digunakan dan/atau tugas- tugas atau visual sederhana 20 Layanan penerangan yang minimum dalam area sirkulasi luar ruangan, pertokoan didaerah terbuka, halaman tempat penyimpanan 50 Tempat pejalan kaki & panggung 70 Ruang boiler 100 Halaman Trafo, ruangan tungku, dll. 150 Area sirkulasi di industri, pertokoan dan ruang penyimpan. Pencahayaan umum untuk interior 200 Layanan penerangan yang minimum dalam tugas 300 Meja & mesin kerja ukuran sedang, proses umum dalam industri kimia dan makanan, kegiatan membaca dan membuat arsip. 450 Gantungan baju, pemeriksaan, kantor untuk menggambar, perakitan mesin dan bagian yang halus, pekerjaan warna, tugas menggambar kritis. 1500 Pekerjaan mesin dan diatas meja yang sangat halus, perakitan mesin presisi kecil dan instrumen; komponen elektronik, pengukuran & pemeriksaan bagian kecil yang rumit (sebagian mungkin diberikan oleh tugas pencahayaan setempat) Pencahayaan tambahansetempat untuk tugas visual yang tepat 3000 Pekerjaan berpresisi dan rinci sekali, misal instrumen yang sangat kecil, pembuatan jam tangan, pengukiran
  • 9. SMKN NEGERI 1 KANDIS/Administasi Perkantoran/OP/2014 9 Penerangan untuk membaca dokumen lebih tinggi dari pada penerangan untuk melihat komputer, karena tingkat penerangan yang dianjurkan untuk pekerja dengan komputer tidak dapat berdasarkan satu nilai dan sampai saat ini masih kontroversial. Grandjean menyusun rekomendasi tingkat penerangan pada tempat-tempat kerja dengan komputer berkisar antara 300-700 lux seperti berikut : REKOMENDASI TINGKAT PENCAHAYAAN PADA TEMPAT KERJA DENGAN KOMPUTER KEADAAN PEKERJA TINGKAT PENCAHAYAAN (LUX) Kegiatan Komputer dengan sumber dokumen yang terbaca jelas Kegiatan Komputer dengan sumber dokumen yang tidak terbaca jelas Tugas memasukan data 300 400-500 500-700 PENCAHAYAAN TAMBAHAN Pencahayaan Aksen ( Accent Lighting ) Pencahayaan aksen digunakan saat sebuah benda atau bagian benda perlu ditonjokan dengan sebuah penerangan cahaya. Tujuannya adalah untuk menampilkan sesuatu yang paling menarik dari dekorasi interior dengan menonjolkan bagian objek tersebut. Pencahayaan aksen bias juga dimaksudkan untuk member perhatian pada view tertentu. Iluminasi aksen sebaiknya memiliki 10 kali lebih