Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pencahayaan buatan dan sistem penerangan yang sering digunakan seperti sistem penerangan merata, terarah, dan setelah. Juga membahas komponen pencahayaan buatan seperti lampu pijar dan satuan yang digunakan seperti steradian, fluks cahaya, intensitas cahaya, dan luminansi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pencahayaan buatan dan sistem penerangan yang sering digunakan seperti sistem pencahayaan merata, terarah, dan setelah. Juga membahas komponen pencahayaan buatan seperti lampu pijar dan satuan yang digunakan seperti steradian, fluks cahaya, intensitas cahaya, dan luminansi.
Dokumen tersebut membahas tentang pencahayaan ruang kerja dan lingkungan kerja, termasuk tingkat pencahayaan yang dibutuhkan untuk berbagai jenis pekerjaan, teknik pencahayaan, dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merancang pencahayaan ruangan."
Dokumen tersebut membahas tentang pencahayaan, termasuk jenis-jenis pencahayaan buatan, komponen-komponen cahaya buatan seperti lampu, sistem pencahayaan, dan pertimbangan desain pencahayaan untuk berbagai ruangan.
Makalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMKIkfi Khofifah
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan prinsip dasar tata cahaya dalam pertunjukan teater, termasuk fungsi, peralatan, dan praktek tata cahaya. Tata cahaya digunakan untuk menciptakan ilusi ruang, waktu, dan suasana agar penonton dapat menikmati pertunjukan dengan baik.
1. Dokumen tersebut membahas tentang teknik pencahayaan untuk produksi televisi dan film, termasuk jenis lampu, posisi lampu, dan efek cahaya.
2. Jenis lampu yang disebutkan antara lain HMI, kinoflo, fresnel, dan jenis filter yang digunakan seperti CTO, CTB, kassa.
3. Dibahas pula tentang konsep kunci pencahayaan seperti key light, fill light, back light, dan pengaturan rasio kontras.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cahaya untuk media televisi, mencakup tugas dan tanggung jawab penata cahaya, sumber cahaya, tujuan pencahayaan, teknik pencahayaan, dan jenis lampu yang digunakan di studio televisi.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cahaya untuk media televisi. Tata cahaya merupakan bagian penting dalam produksi visual yang dirancang untuk menghasilkan gambar yang menarik dan mendukung cerita atau musik dengan kreativitas dan imajinasi. Tujuannya adalah untuk memenuhi persyaratan teknis televisi dan memberikan kedalaman gambar serta mood yang tepat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pencahayaan buatan dan sistem penerangan yang sering digunakan seperti sistem pencahayaan merata, terarah, dan setelah. Juga membahas komponen pencahayaan buatan seperti lampu pijar dan satuan yang digunakan seperti steradian, fluks cahaya, intensitas cahaya, dan luminansi.
Dokumen tersebut membahas tentang pencahayaan ruang kerja dan lingkungan kerja, termasuk tingkat pencahayaan yang dibutuhkan untuk berbagai jenis pekerjaan, teknik pencahayaan, dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merancang pencahayaan ruangan."
Dokumen tersebut membahas tentang pencahayaan, termasuk jenis-jenis pencahayaan buatan, komponen-komponen cahaya buatan seperti lampu, sistem pencahayaan, dan pertimbangan desain pencahayaan untuk berbagai ruangan.
Makalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMKIkfi Khofifah
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan prinsip dasar tata cahaya dalam pertunjukan teater, termasuk fungsi, peralatan, dan praktek tata cahaya. Tata cahaya digunakan untuk menciptakan ilusi ruang, waktu, dan suasana agar penonton dapat menikmati pertunjukan dengan baik.
1. Dokumen tersebut membahas tentang teknik pencahayaan untuk produksi televisi dan film, termasuk jenis lampu, posisi lampu, dan efek cahaya.
2. Jenis lampu yang disebutkan antara lain HMI, kinoflo, fresnel, dan jenis filter yang digunakan seperti CTO, CTB, kassa.
3. Dibahas pula tentang konsep kunci pencahayaan seperti key light, fill light, back light, dan pengaturan rasio kontras.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cahaya untuk media televisi, mencakup tugas dan tanggung jawab penata cahaya, sumber cahaya, tujuan pencahayaan, teknik pencahayaan, dan jenis lampu yang digunakan di studio televisi.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cahaya untuk media televisi. Tata cahaya merupakan bagian penting dalam produksi visual yang dirancang untuk menghasilkan gambar yang menarik dan mendukung cerita atau musik dengan kreativitas dan imajinasi. Tujuannya adalah untuk memenuhi persyaratan teknis televisi dan memberikan kedalaman gambar serta mood yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar. Terdapat beberapa jenis bidang pandang (shot) dan sudut pengambilan gambar yang dijelaskan, mulai dari extreme long shot hingga over shoulder shot beserta kegunaannya. Prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar diperlukan untuk menghasilkan foto yang baik.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis sistem pencahayaan termasuk lampu pijar, lampu logam halida, dan lampu sodium tinggi. Dokumen tersebut juga menjelaskan istilah-istilah yang terkait dengan pencahayaan seperti lumen, lux, dan suhu warna."
Tata cahaya memiliki dua jenis utama yaitu high key yang lebih terang dan low key yang lebih gelap. Tata cahaya berfungsi untuk menerangi, menciptakan dimensi, memilih objek, dan menciptakan atmosfir melalui pengaturan intensitas dan warna cahaya. Peralatan tata cahaya diperlukan untuk mengontrol distribusi cahaya di panggung."
Dokumen tersebut membahas tentang pencahayaan buatan dan sistem penerangan yang digunakan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung aktivitas manusia. Jenis-jenis sistem penerangan dan komponen utamanya seperti lampu dijelaskan beserta satuan-satuan yang digunakan dalam teknik penerangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pencahayaan buatan dan sistem penerangannya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tiga jenis sistem penerangan yaitu sistem penerangan merata, terarah, dan setelah. Dokumen juga mendefinisikan satuan yang digunakan dalam teknik penerangan seperti steradian, flux cahaya, intensitas cahaya, iluminasi, dan luminansi.
Makalah ini membahas tentang luxmeter, alat untuk mengukur tingkat iluminasi. Luxmeter menggunakan sensor foto untuk mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal listrik, yang kemudian ditampilkan secara digital. Alat ini berguna untuk mengukur tingkat pencahayaan ruangan.
Bab 2 membahas tinjauan pustaka tentang dasar teori pencahayaan. Pembahasan meliputi definisi cahaya dan pencahayaan, sumber pencahayaan alami dan buatan, sejarah dan sistem pencahayaan buatan, kualitas pencahayaan, serta jenis-jenis sumber cahaya dan armatur lampu seperti lampu pijar, lampu fluoresen, HID, dan LED.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber pencahayaan dalam arsitektur, yang terbagi menjadi pencahayaan alami yang bersumber dari sinar matahari dan pencahayaan buatan yang menggunakan lampu. Pencahayaan alami memiliki keuntungan hemat biaya namun intensitas cahayanya tidak dapat dikendalikan, sedangkan pencahayaan buatan intensitas cahayanya lebih stabil meski membutuhkan biaya untuk sumber daya dan perawatan. D
Secara umum pencahayaan yg baik adalah bilamana tenaga kerja dapat melihat pekerjaan dan lingkungan kerja dengan mudah dan jelas tanpa harus memicingkan mata.
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah dalam penerangan seperti intensitas luminasi, fluks luminasi, iluminasi, luminasi, serta hukum-hukum yang berkaitan dengan iluminasi seperti hukum kebalikan kuadrat. Dokumen tersebut juga memberikan contoh perhitungan iluminasi dan menjelaskan metode perencanaan penerangan menggunakan metode lumen serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti faktor utilitas,
Dokumen tersebut membahas tentang fisika bangunan dan pencahayaan. Fisika bangunan mempelajari faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kenyamanan manusia di dalam bangunan seperti temperatur, kelembaban, ventilasi, dan pencahayaan. Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting yang dibahas lebih lanjut dalam dokumen tersebut.
Teks ini membahas tentang pencahayaan pentas. Secara ringkas, teks ini menjelaskan bahwa pencahayaan pentas memiliki enam fungsi utama yaitu kejelasan, suasana, komposisi, fokus, kesatuan, dan kredibilitas untuk mendukung penampilan di atas panggung. Teks ini juga menjelaskan beberapa jenis lampu panggung seperti par can, fresnel, dan profile serta sistem pencahayaan seperti dim
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar. Terdapat beberapa jenis bidang pandang (shot) dan sudut pengambilan gambar yang dijelaskan, mulai dari extreme long shot hingga over shoulder shot beserta kegunaannya. Prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar diperlukan untuk menghasilkan foto yang baik.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis sistem pencahayaan termasuk lampu pijar, lampu logam halida, dan lampu sodium tinggi. Dokumen tersebut juga menjelaskan istilah-istilah yang terkait dengan pencahayaan seperti lumen, lux, dan suhu warna."
Tata cahaya memiliki dua jenis utama yaitu high key yang lebih terang dan low key yang lebih gelap. Tata cahaya berfungsi untuk menerangi, menciptakan dimensi, memilih objek, dan menciptakan atmosfir melalui pengaturan intensitas dan warna cahaya. Peralatan tata cahaya diperlukan untuk mengontrol distribusi cahaya di panggung."
Dokumen tersebut membahas tentang pencahayaan buatan dan sistem penerangan yang digunakan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung aktivitas manusia. Jenis-jenis sistem penerangan dan komponen utamanya seperti lampu dijelaskan beserta satuan-satuan yang digunakan dalam teknik penerangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pencahayaan buatan dan sistem penerangannya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tiga jenis sistem penerangan yaitu sistem penerangan merata, terarah, dan setelah. Dokumen juga mendefinisikan satuan yang digunakan dalam teknik penerangan seperti steradian, flux cahaya, intensitas cahaya, iluminasi, dan luminansi.
Makalah ini membahas tentang luxmeter, alat untuk mengukur tingkat iluminasi. Luxmeter menggunakan sensor foto untuk mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal listrik, yang kemudian ditampilkan secara digital. Alat ini berguna untuk mengukur tingkat pencahayaan ruangan.
Bab 2 membahas tinjauan pustaka tentang dasar teori pencahayaan. Pembahasan meliputi definisi cahaya dan pencahayaan, sumber pencahayaan alami dan buatan, sejarah dan sistem pencahayaan buatan, kualitas pencahayaan, serta jenis-jenis sumber cahaya dan armatur lampu seperti lampu pijar, lampu fluoresen, HID, dan LED.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber pencahayaan dalam arsitektur, yang terbagi menjadi pencahayaan alami yang bersumber dari sinar matahari dan pencahayaan buatan yang menggunakan lampu. Pencahayaan alami memiliki keuntungan hemat biaya namun intensitas cahayanya tidak dapat dikendalikan, sedangkan pencahayaan buatan intensitas cahayanya lebih stabil meski membutuhkan biaya untuk sumber daya dan perawatan. D
Secara umum pencahayaan yg baik adalah bilamana tenaga kerja dapat melihat pekerjaan dan lingkungan kerja dengan mudah dan jelas tanpa harus memicingkan mata.
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah dalam penerangan seperti intensitas luminasi, fluks luminasi, iluminasi, luminasi, serta hukum-hukum yang berkaitan dengan iluminasi seperti hukum kebalikan kuadrat. Dokumen tersebut juga memberikan contoh perhitungan iluminasi dan menjelaskan metode perencanaan penerangan menggunakan metode lumen serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti faktor utilitas,
Dokumen tersebut membahas tentang fisika bangunan dan pencahayaan. Fisika bangunan mempelajari faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kenyamanan manusia di dalam bangunan seperti temperatur, kelembaban, ventilasi, dan pencahayaan. Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting yang dibahas lebih lanjut dalam dokumen tersebut.
Teks ini membahas tentang pencahayaan pentas. Secara ringkas, teks ini menjelaskan bahwa pencahayaan pentas memiliki enam fungsi utama yaitu kejelasan, suasana, komposisi, fokus, kesatuan, dan kredibilitas untuk mendukung penampilan di atas panggung. Teks ini juga menjelaskan beberapa jenis lampu panggung seperti par can, fresnel, dan profile serta sistem pencahayaan seperti dim
Dokumen tersebut membahas tentang satuan-satuan yang digunakan dalam teknik penerangan seperti kandela, lumen, lux, dan steradian. Juga menjelaskan konsep flux cahaya, intensitas cahaya, intensitas penerangan, luminasi, luas permukaan semu, hukum kuadrat, dan hukum cosinus yang digunakan untuk menghitung besaran-besaran tersebut.
I. Tata cahaya merupakan unsur penting dalam pementasan teater yang berfungsi untuk menerangi panggung dan mendukung suasana sesuai naskah. II. Unsur-unsur tata cahaya meliputi peralatan, tata letak lampu, warna cahaya, dan pemahaman naskah. III. Tata cahaya melibatkan penggunaan berbagai jenis lampu seperti ellipsoidal dan fresnel serta pengaturan cahaya seperti depan, samping, dan belakang.
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang studi pengetahuan ibu tentang manfaat KMS balita di wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna tahun 2016. Latar belakang penelitian ini adalah masih rendahnya pengetahuan ibu tentang pemanfaatan KMS balita di wilayah tersebut berdasarkan hasil survei awal tahun 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang man
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Asfiksia merupakan salah satu penyebab utama kematian neonatal dini di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan penanganan awal pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Metode yang dig
Kelurahan Laiworu dan Kelurahan Wamponiki melaksanakan kegiatan bhabinkamtibmas pada bulan September 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan menjaga ketertiban serta kenyamanan lingkungan. Masyarakat diajak bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal di kedua kelurahan.
Bhabinkamtibmas di Kelurahan Laiworu melakukan beberapa kegiatan antara lain patroli rutin di lingkungan kelurahan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal, melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kerjasama masyarakat dalam menjaga ketertiban dan ketenteraman, serta melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat yang rawan kejahatan.
Ekosistem padang lamun memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dari ekosistem mangrove dan terumbu karang. Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang mampu beradaptasi hidup di perairan laut dengan memiliki akar, daun, dan pembuluh. Lamun membentuk hamparan vegetasi yang luas dan memiliki peran penting dalam ekosistem perairan pesisir.
Cinderella is a story about a girl named Cinderella who is mistreated by her stepmother and stepsisters. She dreams of attending the prince's ball but is unable to go. With the help of a fairy godmother, Cinderella is able to go to the ball in a magical coach and dress. At midnight, she flees the ball, losing one of her glass slippers. The prince searches for the girl whose foot fits the slipper and finds Cinderella. They get married and live happily ever after.
Pemerintah Kabupaten Muna meminta Panitia Penerima Hasil Pekerjaan untuk melakukan serah terima akhir atas pekerjaan pembangunan drainase dan duiker lingkungan III Wamponiki yang dilaksanakan oleh CV. Sinar Linda pada tanggal 25 Agustus 2014.
Dokumen ini merangkum manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal pada Ny. I yang menderita preeklampsia berat di Desa Ghonsume, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna dari 14 April hingga 28 April 2015. Laporan ini disusun oleh Sitti Nurjannah sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
Dokumen tersebut menjelaskan 99 nama-nama Allah SWT beserta artinya. Nama-nama tersebut mencakup makna-makna seperti Yang Maha Pemurah, Yang Maha Adil, Yang Maha Mengetahui, dan Yang Maha Esa. Nama-nama tersebut merupakan ungkapan dari sifat-sifat dan keagungan Allah SWT.
Global warming will have significant impacts on forests, reefs, deserts, and storms according to the article. The Amazon forest could lose 30-60% of its area and become dry grasslands by 2050 due to warming and deforestation. The Great Barrier Reef may completely disappear within 20 years as rising sea levels from climate change drown the coral. Climate models predict that the Sahara desert could transform back into a lush grassland like it was 12,000 years ago if rainfall increases. While it's unclear if global warming caused any single storm, models indicate that hurricanes will likely become stronger and more destructive due to rising ocean temperatures caused by climate change.
Acara radio membahas penyakit HIV/AIDS, penyebabnya (virus HIV), dan cara penularannya (darah, cairan kelamin, jarum suntik). Narasumber memberikan saran untuk mencegahnya seperti menjauhi seks bebas dan narkoba, serta meningkatkan iman.
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Cahaya
Cahaya adalah sebuah pancaran elektromagnetik, yang mempunyai sifat dapat
Memantul, Menembus, Membias, Menyerap dan dapat terlihat oleh mata kita.
Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan
yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia.
Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek yang
dikerjakannya secara jelas dan cepat, dengan kata lain cahaya merupakan kebutuhan
vital dalah kehidupan sehari-hari.
Kebutuhan pencahayaan dalam suatu ruang dapat diperoleh melalui sistem
pencahayaan buatan dan sistem pencahayaan alami (sinar matahari) atau kombinasi
keduanya. Pencahayaan buatan terdiri dari lampu listrik, lilin dan lampu minyak.
Kombinasi antara pencahayaan alam dan pencahayaan buatan pada ruang/gedung
sangat dimungkinkan.
Cahaya alam untuk ruang tergantung pada letak ruangan atau gedung terhadap
rotasi bumi yang bergerak dari arah barat menuju kearah timur dan sangat baik
terhadap ruangan yangmempunyai sistem pencahayaan alam (matahari) yang
menghadap ke timur atau barat. Pemanfaatan pencahayaan buatan, yang umum
dipakai adalah lampu listrik. Oleh karenanya, diperlukan suatu inovasi agar suatu
ruang dapat menggunakan system pencahayaan yang baik sesuai standar, sehingga
memungkinkan konsumen dapat mengoptimalkan kinerja pencahayaan buatan
(lampu) di ruangan
agar penggunaan energi listrik lebih efisien.
1.2 Pencahayaan Buatan
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya
selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan
2. sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi.
Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun
yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail serta
terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan tepat
2. Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman
3. Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja
4. Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata,
tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang.
5. Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi.
6. Disamping hal-hal tesebut di atas, dalam perencanaan penggunaan pencahayaan
untuk suatu lingkungan kerja maka perlu pula diperhatikan hal-hal berikut ini
· Seberapa jauh pencahayaan buatan akan digunakan, baik untuk menunjang dan
melengkapi pencahayaan alami.
· Tingkat pencahayaan yang diinginkan, baik untuk pencahayaan tempat kerja yang
memerlukan tugas visual tertentu atau hanya untuk pencahayaan umum
· Distribusi dan variasi iluminasi yang diperlukan dalam keseluruhan interior, apakah
menyebar atau tefokus pada satu arah
· Arah cahaya, apakah ada maksud untuk menonjolkan bentuk dan kepribadian
ruangan yang diterangi atau tidak
· Warna yang akan dipergunakan dalam ruangan serta efek warna dari cahaya
· Derajat kesilauan obyek ataupun lingkungan yang ingin diterangi, apakah tinggi
atau rendah.
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem penerangan/Pencahayaan
Sistem pencahayaan/Sistem Penerangan buatan yang sering dipergunakan secara
umum dapat dibedakan atas 3 macam yakni:
1. Sistem Pencahayaan Merata
Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh ruangan. Sistem
pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang tidak dipergunakan untuk melakukan
tugas visual khusus. Pada sistem ini sejumlah armatur ditempatkan secara teratur di
seluruh langi-langit.
2. Sistem Pencahayaan Terarah
Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah satu arah
tertentu. Sistem ini cocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek karena akan
tampak lebih jelas. Lebih dari itu, pencahayaan terarah yang menyoroti satu objek
tersebut berperan sebagai sumber cahaya sekunder untuk ruangan sekitar, yakni
melalui mekanisme pemantulan cahaya. Sistem ini dapat juga digabungkan dengan
sistem pencahayaan merata karena bermanfaat mengurangi efek menjemukan yang
mungkin ditimbulkan oleh pencahayaan merata.
3. Sistem Pencahayaan Setempat
Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu misalnya tempat
kerja yang memerlukan tugas visual. Sistem pencahayaan ini sangat bermanfaat
untuk:
Ø memperlancar tugas yang memerlukan visualisasi teliti
Ø mengamati bentuk dan susunan benda yang memerlukan cahaya dari arah tertentu.
4. Ø Melengkapi pencahayaan umum yang terhalang mencapai ruangan khusus yang
ingin diterangi
Ø Membantu pekerja yang sudah tua atau telah berkurang daya penglihatannya.
Ø Menunjang tugas visual yang pada mulanya tidak direncanakan untuk ruangan
tersebut.
Cahaya buatan yang tidak baik tentunya akan mengganggu aktivitas
keseharian kita, misalnya ditempat kita bekerja. Bahkan, ada kalanya dengan cahaya
buatan yang baik akan mempertinggi aktivitas kita dalam bekerja jika dibandingkan
pada saat beraktivitas pada cahaya siang hari (alamiah).
Perkembangan cahaya buatan dimulai dari cahaya obor dari kayu cemara,
lampu minyak tanah, lilin, lampu gas sampai pada lampu listrik. Setelah listrik
ditemukan, mungkin lampu-lampu jenis lain ada yang sudah tidak dipergunakan lagi.
Penerangan dibutuhkan agar mata kita merasa nyaman bila melihat dan beraktivitas.
Tingkat kenyamanan ini sebenarnya relatif bagi setiap orang. Ada orang yang merasa
nyaman dengan penerangan yang relatif sedikit (gelap) dan ada pula yang merasa
nyaman bila ruangannya terang benderang dengan cahaya. Bila dirasa kurang terang,
kebanyakan solusi yang dipakai adalah menambah pencahayaan buatan dengan m
emasang lampu-lampu. Penerangan buatan ini tidak diperlukan bila pencahayaan
alami pada siang hari dirasa sudah cukup.
Sebagai seorang arsitek, sebaiknya memiliki pengetahuan yang cukup tentang
pencahayaan, baik pencahayaan alami ataupun pencahayaan buatan, memperkirakan
banyaknya cahaya dalam ruangan juga ada dalam ilmu arsitektur, yang hasilnya dapat
menjadi sebuah acuan dalam rancangan rumah, yang menentukan berapa banyak
lampu yang dibutuhkan, jendela yang dibutuhkan, dan berapa lumens (satuan ukur
intensitas cahaya) sebaiknya hadir dalam sebuah ruangan.
5. 2.2 Satuan-Satuan yang digunakan pada Teknik Penerangan
1. Steradian (sudut ruang Sr) lambang W(omega)
2. Flux Cahaya (satuan lumen lm) lambang (phi) Ø
3. Intensitas Cahaya (satuan kandela cd) lambang I
4. Intensitas penerangan (Iluminasi) (satuan lux) lambang E
5. Luminansi (satuan cd/m2) lambang L
1. Steradian
Karena keliling lingkaran sama dengan
maka
Karena luas permukaan bola sama dengan 4x22/7xRxR, maka disekitar titik tengah
bola dapat diletakkan 4x22/7 sudut ruang, masing-masing =1 steradian. Jumlah
steradian sudut ruang
2. Flux Cahaya
Karena Intensitas Cahaya nya 1 cd, maka Ø = 4 x 22/7 lm
6. 3. Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya adlh flux cahaya per satuan sudut ruang yg dipancarkan ke arah
tertentu
I = Ø / w cd
I = (4 x 22/7) / (A/RxR) cd
4. Intensitas Penerangan (Iluminansi)
Kalau satu bidang luasnya A m2 diterangi dengan Ø lumen, maka intensitas penerangan
rata-rata bidang sama dengan
Ep = Ø/A lux
E rata-rata (Ep) = Ø/A
= 1000/10
= 100 lux (jika 10 m2 diterangi 1000
lumen)
Intensitas penerangan Ep dititik P umumnya tidak sama, misalkan sekitar bola
ditempatkan sebuah bola lain dengan titik tengah sama tetapi jari-jarinya 2m. Bagian
dari permukaan bola kedua ini membatasi 1 steradian, maka akan sama dengan
r2 = 2 x 2 = 4 m2
Flux cahaya yang menerangi 4 m2 permukaan bola luar = flux cahaya menerangi 1 m2
permukaan bola luar. Intensitas penerangan permukaan bola luar= 1/4 lux karena flux
cahaya dibagi permukaan yang 4x lebih luas.
jadi, Intensitas penerangan bidang karena sumber cahaya I berkurang dengan kuadrat
jarak sumber cahaya dan bidang (Hukum Kuadrat)
Ep = I/r2 lux
(berlaku untuk titik tertentu dr bidang yg diterangi)
Ep = intensitas penerangan dititik p dr bidang yg diterangi dalam lux
7. I = intensitas sumber cahaya dalam cd
r = jarak sumber cahaya le titik P dalam m
Sedangkan intensitas penerangan dimana flux cahaya menyinari permukaan bidang
(Metode Lumen)
E = F/A
E = intensitas penerangan (lux)
F = flux cahaya (lamen lm)
A = luas permukaan bidang (m2)
5. Luminansi
Luminansi dimana suatu sumber cahaya atau permukaan yg memantulkan cahaya.
L = I/As cd/cm2
L = Luminansi (cd/m2)
I = Intensitas Cahaya (cd)
As = Luas semua permukaan (cm2)
Jika luminansinya sangat kecil digunakan satuan cd/m2 ; 1 cd/cm2 = 10.000 cd/m2
2.3 Sistem penerangan dan Armatur
Penyebaran cahaya dari suatu sumber cahaya tergantung pada konstruksi
sumber cahaya itu sendiri dan pada konstruksi armature yang di gunakan. Armatur
penting artinya dalam instalasi penerangan sebab armature dapat di pakai sebagai
pengarah sekaligus pembagi cahaya sesuai dengan kebutuhan.
8. Berdasarkan pembagian flux cahayanya oleh sumber cahaya dan armature yang di
gunakan dapat di bedakan system penerangan di bawah ini :
a). Penerangan langsung 90-100%
b). Terutama penerangan langsung 60-90%
c).Campuran atau penerangan baur (diffus) 40-60%
d).Terutama penerangan tak langsung 10-40%
e)Penerangan tak langsung 0-10%
Bagian flux cahaya yang di serap oleh suatu permukaan di tentukan oleh
factor Absorpsi, simbolnya (a) =
Flux cahaya yang di serap
a = -------------------------------------------
Flux cahaya yang mengenai permukaan
Dalam sistem cahaya di kenal Refleksiyaitu sinar sinar cahaya sejajar yang
mengenai suatu permukaan, bila di pantulkan secara sejajar di sebut refleksi
teratur atau refleksi cermin. Bila di pantulkan tersebar ke semua jurusan di
sebut refleksi difus. Serta ada istilah lain seperti refleksi campuran dan refleksi
terpencar.
Bahan bahan tembus cahay, seperti berbagai jenis kaca, seluloida dan sebagainya,
akan memantulkan atau menyerap hanya sebagaian saja dari cahaya yang
mengenainya. Sebagian besar dari cahaya itu dapat menembus bahan bahan tersebut,
inilah yang di maksud sebagai Transmisi.
Bila cahaya yang mengenai suatu permukaan di pantulkan tanpa perubahan warna,
maka terjadilah refleksi netral. Jika permukaan berwarna merah di sinari dengan
9. cahaya putih, maka cahaya yang di pantulkan akan menimbulkan kesan warna merah,
inilah yang di maksud dengan refleksi selektif.
Transmisi netral hamper sama dengan refleksi netral yaitu suatu bahan dapat di
tembus cahaya , dan warna cahayanya hampir tidak berubah sama sekali. Contoh
seperti cahaya putih yang menembus kaca jendela yang berwarna bening.
Sedangkan Transmisi selektif adalah suatu bahan yang dapat di tembus cahaya, tapi
warna cahayanya masih menimbulkan kesan warna sesuai dengan warna bahan yang
di tembus. Contohnya adalah Cahay putih yang menembus kaca berwarna merah
maka hasil dari cahaya tersebut adalah merah.
hampir tidak berubah sama sekali. Contoh seperti cahaya putih yang menembus kaca
jendela yang berwarna bening.
2.2 Komponen Cahaya Buatan
Lampu
Lampu adalah suatu komponen cahaya buatan yang berperan sebagai sumber cahaya.
Jenis-jenis lampu yang banyak digunakan, khususnya rumah tinggal sbb :
a. Lampu pijar
Lampu pijar adalah jenis lampu sebagai sumber cahaya buatan yang dibangkitkan
dengan mengalirkan arus listrik ke kawat wolfram sehingga terjadi panas dan cahaya.
Kawat ini mempunyai ketahanan titik lebur sampai dengan 3.655 °K. bila suhu
melebihi suhu tersebut maka kawat akan terputus.
Umur dari lampu ini rata-rata 1000 jam nyala. Oleh karena itu, lampu pijar juga
dikatakan sebagai jenis lampu yang memproduksi cahaya dengan pemanasan
benda/filament oleh arus listrik sehingga berpijar.
10. Didalam bola lampu ini berupa hampa udara yang berfungsi menghentikan oksidasi
kawat pijar. Suhu warna lampu ini 2.500-2.700 °K (hangat). Kelebihan lampu ini
adalah murah, sedangkan kekurangannya adalah cahaya yang dihasilkan kurang
terang dan boros energy.
b. Lampu Neon
Lampu neon adalah lampu yang sitem kerjanya menggunakan kawat pijar tungsten
sebagai katoda. Tabung neon di dalamnya mengeluarkan uap merkuri bertekanan
rendah dan memancarkan sinar ultraviolet. Untuk mengurangi atau menyerap radiasi
ultraviolet, pada dinding tabung neon dilapisi fosfor tipis.
11. Starter
Starter adalah alat yang digunakan untuk pemanasan awal dari elektroda lampu dan
memberikan tegangan puncak sehingga dapat memicu pelepasan electron didalam
lampu. Ada dua jenis starter yaitu starter elektronik dan starter glow switch yang
digunakan untuk lampu fluorescent.
Ballast
Ballast yaitu alat yang dipasang pada lampu TL dan jenis lampu pelepasan gas yang
berfungsi sebagai arus listrik dalam pengoprasian lampu tersebut. Ballast terdiri dari
dua jenis yaitu ballast resistor dan ballast induktif.
Kabel
Sistem pencahayaan ini sangat bermanfaat untuk:
· Memperlancar tugas yang memerlukan visualisasi teliti
· Mengamati bentuk dan susunan benda yang memerlukan cahaya
dari arah tertentu.
· Melengkapi pencahayaan umum yang terhalang mencapai ruangan
khusus yang ingin diterangi
4. Contoh Penggunaan Jenis Lampu Interior
· lampu dinding : wall lamps
Lampu dinding biasa digunakan untuk tujuan menjadi hiasan dinding, atau memberi
penerangan yang agak remang ketika malam tiba dan lampu lain dimatikan. Lampu
12. dinding juga bisa digunakan untuk memperkuat sebuah area, misalnya area duduk.
Bisa juga digunakan untuk memberi petunjuk arah, seperti pada lobi-lobi hotel.
· lampu lantai : floor lamps
Lampu lantai bisa digunakan untuk memberikan penerangan lebih, atau memperkuat
keindahan sebuah desain interior. Jenis ini bisa digunakan untuk lampu baca di
sebelah kursi baca atau sofa, bahkan menjadi penghias ruang tamu.
· lampu meja : desk lamps
Lampu meja banyak digunakan untuk kegiatan membaca atau kegiatan lain di meja,
dan sebagian besar merupakan lampu untuk area meja saja. Lampu jenis ini sebaiknya
bisa diatur dari segi kuantitas cahaya dan bisa diatur arah cahayanya sesuai
kebutuhan.
· lampu langit-langit : ceiling lamp
Jenis lampu ini dipasang dibawah langit-langit dengan berbagai bentuk aksesoris
yang bisa didapatkan di toko-toko lampu atau supermarket bahan bangunan dan
peralatan rumah tangga. Jenis ini biasanya dipasang dengan tempat lampu yang
berfungsi sebagai reflektor, dan banyak digunakan untuk perkantoran.
· lampu gantung : pendant fixtures
Lampu jenis ini paling banyak digunakan untuk rumah tinggal, karena kemudahan
memasang jaringan kabel. Lampu gantung lantai dasar dengan langit-langit dari dak
beton biasanya menggunakan lampu gantung. Lampu gantung juga biasa digunakan
untuk ‘mengisi’ langit-langit yang cukup tinggi. misalnya di area void, tangga, dan
sebagainya.
Cahayanya bisa digunakan untuk menerangi sebuah area khusus, misalnya meja
makan.
13. 5. Desain Lampu Untuk Fungsi Ruang
Setelah menentukan sistem pencahayan, maka dilakukan pemilihan jenis dan
bentuk lampu yang tepat, agar tidak merusak pencahayaan rumah yang telah
direncanakan. Pemilihan jenis lampu harus mempertimbang fungsi serta estetika,
contoh nya pemilihan lampu hias yang bisa menambah nilai estetika.
Pencahayaan buatan biasanya diperlukan apabila tidak tersedia cahaya alami pada
saat-saat antara matahari terbenam sampai matahari terbit. Juga pada saat cuaca di
luar rumah tidak memungkinkan menghantarkan cahaya matahari ke dalam rumah.
Pencahayaan buatan pun digunakan saat cahaya matahari tidak mampu menjangkau
ruangan atau tidak dapat menerangi seluruh ruangan secara merata, karena letak
ruang dan lubang cahaya tidak memungkinkan bentuk armatur dan intensitas cahaya
dapat diatur sesuai keinginan dengan mengacu kepada persyaratan fungsionalnya,
waktu penggunaannya pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Beberapa contoh
antara lain:
a. Untuk ruang keluarga
Pencahayaan untuk ruang keluarga atau ruang santai harus bersifat fleksibel karena
beberapa aktivitas di lakukan di ruang ini setiaphari, seperti duduk-duduk santai,
mendengarkandan menyaksikan sajian dari perangkat audio-visual, menerima
kunjungan kerabat dekat,membaca buku, majalah, dan sebagainya.
Pencahayaan fleksibel yang dimaksud adalah tetap harus ada pencahayaan yang
bersifat umum, menyebar dengan rata di seluruh ruangan, apalagi untuk aktivitas
yang menghadirkan banyak orang dalam ruangan tersebut.Namun juga harus ada
pencahayaan-pencahayaan khusus di beberapa sudut untuk aktivitas yang lebih
khusus seperti membaca, mendengarkan musik, dan ngobrol yang sifatnya pribadi.
Jenis armatur yang bersifat umum: downlight, bisa juga lampu gantung. Jenis armatur
yang bersifat khusus: lampu duduk, lampu dinding, lampu tegak (standing
lamp),lampu sorot (spot light)
14. b. Untuk ruang makan dan dapur
Karena dapur dan ruang makan sekarang ini sering kali disatukan, pencahayaannya
pun harus fleksibel, ada pencahayaan yang bersifat umum dan khusus. Pencahayaan
yang bersifat umum dibutuhkan untuk menerangi area-area dengan aktivitas frekuensi
kerja tinggi seperti masak-memasak (mulai dari meracik sampai menghidangkan).
Pencahayaan yang bersifat khusus dibutuhkan untuk menerangi area makan di
seluruh meja makan agar suasana lebih khusus, hangat, dan akrab.
Jenis armatur yang bersifat umum: downlight. Jenis armatur yang bersifat khusus:
lampu gantung. Hanya perlu diingat usahakan tidak menggantung terlalu dekat
dengan meja makan karena akan membuat bayangan tubuh di sekeliling meja
mengganggu aktivitas makan.
c. pencahayaan untuk ruang tidur
Walaupun ruang tidur bersifat sangat pribadi, pencahayaan sebaiknya terdiri dari dua
jenis yaitu pencahayaan umum dan khusus. Pencahayaan umum berfungsi menerangi
seluruh ruangan pada saat ruangan belum dipergunakan untuk tidur.
Pencahayaan khusus biasanya ditempatkan di meja sisi tempat tidur dan di meja rias.
15. Jenis armatur untuk pencahayaan umum: downlight. Jenis armatur untuk
pencahayaan khusus: lampu meja (di atas meja samping tempat tidur), lampu dinding,
lampu tegak (standing lamp).
d. pencahayaan untuk ruang kerja
Pencahayaan umum yang menerangi seluruh ruangan tetap dibutuhkan. Pencahayaan
khusus di meja kerja dibutuhkan agar bekerja bisa lebih konsentrasi. Cahaya untuk
meja kerja.Jenis armatur untuk pencahayaan umum: downlight atau lampu gantung.
Perlu diingat, penempatan titik lampu jangan membelakangi kursi kerja karena akan
menyebabkan bayangan tubuh menutupi bidang kerja. Jenis armatur untuk
pencahayaan khusus: lampu belajar/lampu kerja dengan arah cahaya dipancarkan dari
sisi kiri atau kanan meja kerja, jangan dari depan karena pantulan cahaya akan
membuat silau.
16. e. Pencahayaan untuk kamar mandi, gudang, dan garasi
Pencahayaan untuk ruang-ruang yang disebutkan di atas sebaiknya yang bersifat
umum, menerangi seluruh ruangan dengan merata dan terang benderang. Khusus
untuk kamar mandi biasanya ada beberapa area yang mempergunakan pencahayaan
khusus seperti cermin di atas washtafel, lemari/rak tempat penyimpanan peralatan
mandi. Untuk gudang dan garasi, armatur lampu sebaiknya diberi pelindung untuk
menghindari benturan dan gangguan-gangguan lain.
17. f. Lampu dinding
Lampu lainnya yang biasa menerangi rumah adalah lampu dinding. Jenis ini
digunakan sebagai hiasan dinding atau memberikan efek cahaya pada dinding. Bisa
juga di gunakan sebagai lampu tidur. Sehingga, nilai estetika lebih menonjol
dibanding fungsional sebagai penerang.
Melihat sisi estetikanya, maka pemilihan lampu jenis ini harus disesuaikan pada
bentuk, gaya, serta desain interior ruang. Untuk rumah minimalis misalnya, lampu
dinding kotak yang berukuran kecil menjadi pilihan. Begitu juga rumah bergaya
klasik, tropis, mediteranian atau etnik, perlu disesuaikan pula dengan bentuk dan
gayanya.
18. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cahaya adalah sebuah pancaran elektromagnetik, yang mempunyai sifat dapat
Memantul, Menembus, Membias, Menyerap dan dapat terlihat oleh mata kita.
Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan
yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia.
Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek yang
dikerjakannya secara jelas dan cepat, dengan kata lain cahaya merupakan kebutuhan
vital dalah kehidupan sehari-hari.
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain
cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit
19. dicapai oleh pencahayaan alami atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi.
Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun
yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami