SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Tugas Mata Kuliah
Statistika Non Parametik
PengujianHipotesis Deskriptiif untuk Satu Sampel (Run Test) dan Pengujian
Hipotesis Komparatif untuk Dua Sampel Berpasangan (N.C Nemar Test)
Oleh:
MUSLIMAH R ( H121 14 005 )
RATRI DWI R ( H121 14 028 )
RESKI WAHYU YANTI ( H121 14 307 )
SUKMA HIDAYANTI NUR ( H121 14 309 )
HANIFAH LAINUN ( H121 13 311 )
PRODI STATISTIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Taโ€™ala yang dengan limpahan
rahmat dan nikmat-Nya, baik itu nikmat waktu, nikmat kesehatan, dan nikmat ilmu sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
Makassar, Februari 2016
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................... I
DAFTAR ISI...................................................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................... 3
I.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................................................ 3
I.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................... 3
I.3 TUJUAN..................................................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................ 5
II.1 JENIS-JENIS DATA....................................................................................................................... 5
II.2 BENTUK HIPOTESIS ..................................................................................................................... 5
II.3 PEDOMAN UMUM MEMILIH STATISTIK NONPARAMETIS UNTUK PENGUJIAN HIPOTESIS............................. 7
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................................... 8
III.1 PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF UNTUK SATU SAMPEL (RUN TEST).................................................. 8
III.2 PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF UNTUK DUA SAMPEL BERPASANGAN (N.C NEMAR TEST)............... 10
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................................... 14
IV.1 KESIMPULAN.......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................... 15
LAMPIRAN .................................................................................................................................... 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Terdapat dua macam teknik statistik inferensial yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian, yaitu statistik parametis dan statistik non parametis. Keduanya bekerja dengan data
sampel dan pengambilan sampel harus dilakukan secara random (Sugiyono, 2012).
Statistika Parametis lebih banyak digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk interval
dan ratio degan dilandasi beberapa persyaratan tertentu antara lain misalnya: data variabel yang
akan dianalisis harus berdistribui normal. Statistik Non Parametis digunakan untuk menganalisis
data yang berbentuk nominal dan ordinal dan tidak dilandasi persyaratan data harus berdistribusi
normal (Sugiyono, 2012). Oleh karena itu Statistik Non Parametrik sering disebut sebagai Distribusi
Bebas (Free Distribution).
Pemilihan teknik uji statistik Non Parametis didasarkan pada bentuk data yang akan dianalisis
dan bentuk Hipotesisnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bentuk-bentuk data dan
bentuk-bentuk hipotesis terlebih dahulu kemudian memahami langkah-langkah pengujian suatu
hipotesis tersebut.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengujian hipotesis deskriptif untuk satu sampel menggunakan uji run
(kerandoman)?
2. Bagaimana pengujian hipotesis komparatif untuk dua sampel berpasangan menggunakan
uji NC Nemar?
I.3 Tujuan
1. Mengetahui pengujian hipotesis deskriptif untuk satu sampel menggunakan uji run
(kerandoman).
4
2. Mengetahui pengujian hipotesis komparatif untuk dua sampel berpasangan menggunakan
uji NC Nemar.
5
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
II.1 Jenis-jenis Data
Jenis data ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuanlitatif adalah data yang
dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data Kuatitatif adalah data yang berbentuk
angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring: baik sekali=4, baik=3, kurang baik=2, tidak
baik=1) (sugiyono, 2012).
Data kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu data diskrit (nominal) dan data kontinum. Data diskrit
merupakan hasil perhitungan, sehingga tidak dijumpai bilangan pecahan. Data ini adalah data
yang paling sederhana yang disusun menurut jenisnya atau kategorinya (Husaini dan Purnomo
2006). Misalnya mahasiswa Universitas Hasanuddin yang menyelesaikan program S1 tahun ini
ialah sebanyak 150 orang dimana 30 orang lulus dengan peringkat cum laude, 80 orang lulus
dengan peringkat sangat memuaskan, dan 40 orang lulus dengan peringkat memuaskan.
Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil
pengukuran. Data ini dibagi menjadi data ordinal, data interval, dan data ratio. Data ordinal
adalah data yang berbentuk ranking atau peringkat. Misalnya juara I, II, III dan seterusnya. Data
ini bila dinyatakan dalam skala, maka jarak satu data dengan data yag lain tiak sama. Data
interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) absolut/mutlak.
Contoh skala thermometer walaupun ada 0o C tetapi tetap ada nilainya. Data ratio adalah data
yang jaraknya sama, dan mempunyai nilai nol mutlak. Misalya data tentang berat, panjang, dan
volume. Berat 0 Kg berarti tidak ada bobotnya (Sugiyono, 2012).
II.2 Bentuk Hipotesis
II.2.1 Hipotesis Deskripif
Hipotesis deskriptif, merupakan dugaan terhadap nilai satu variable dalam satu sampel
walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa kategori (Sugiyono, 2012). Contoh:
6
H0 : Kecendrungan masyrakat membuang sampah sembarangan
H1 : Kecendrungan masyarakat membuang sampah pada tempatnya
II.2.2 Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif merupakan dugaan terhadap perbandingan nilai dua sampel atau lebih.
Dalam hal komparasi ini terdapat beberapa macam yaitu:
1.Komparasi berpasangan dalam dua sampel dan lebih (k sampel)
Contoh:
H0 : Tidak terdapat perbedaan nilai penjualan setelah pemotongan harga
H1 : terdapat perbedaan nilai penjualan setelah pemotongan harga
2.Komparasi independen dalam dua sampel dan lebih (k sampel)
Contoh:
H0 : tidak terdapat perbedaan antara birokrat, akademisi, dan pebisnis dalam memilih
partai
H1 : terdapat perbedaan antara birokrat, akademisi, dan pebisnis dalam memilih partai
II.2.3 Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif merupakan dugaan terhadap hubungan antara dua variable atau lebih.
Contoh:
H0 : tidak terdapat hubungan antara jenis profesi dan jenis olah raga yang disenangi
H1 : terdapat hubungan antara jenis profesi dan jenis olah raga yang disenangi
7
II.3 Pedoman umum Memilih statistik Nonparametis untuk Pengujian Hipotesis
Gambar 1 Pedoman umum Memilih statistik Nonparametis untuk Pengujian Hipotesis
(Sugiyono, 2012).
8
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Pengujian Hipotesis Deskriptif untuk Satu Sampel (Run Test)
Seorang peneliti yang ingin sampai pada kesimpulan tertentu mengenai suatu populasi
berdasarkan data sampel, maka sampelnya haruslah sampel acak. Uji Run digunakan untuk
menguji hipotesis bahwa suatu sampel adalah sampel acak.
1. Hipotesis
H0 : urutan ampel bersifat acak
H1 : urutan sampel tidak bersifat acak
2. Defenisi Run
Serangkaian pemunculan yang sama untuk satu jenis yang kemudian diikuti oleh
pemunculan jenis lainnya.
Contoh: Pelemparan mata uang
B MM B MMM ๏ƒ  4 run
M BB M B M B ๏ƒ  6 run
Dimana, run yang terlalu banyak atau sedikit menunjukkan sampel tidak bersifat acak.
3. Metode
- Hitung banyaknya run (r)
- Hitung n1 dan n2 (misalnya n1=B dan n2=M)
4. Keputusan
- Untuk sampel yang kecil ( ๐‘›1,๐‘›2 โ‰ค 20 ) maka gunakan tabel Tabel I (lihat lampiran).
Tolak H0 apabila r <= batas bawah ๐‘›1,๐‘›2 atau r โ‰ฅ batas atas ๐‘›1,๐‘›2
- Untuk sampel yang besar ( ๐‘›1,๐‘›2 > 20 ) digunakan pendekatan distribusi normal
(Tabel III ) dengan:
๐‘ =
r โˆ’ ๐œ‡ ๐‘Ÿ
๐œŽ๐‘Ÿ
โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ.. (1)
๐œ‡ ๐‘Ÿ =
2๐‘›1 ๐‘›2
๐‘›1+ ๐‘›2
+ 1
โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ.โ€ฆ. (2)
9
๐œŽ๐‘Ÿ = โˆš
2๐‘›1 ๐‘›2 (2๐‘›1 ๐‘›2 โˆ’ ๐‘›1 โˆ’ ๐‘›2)
(๐‘›1+๐‘›2)2 (๐‘›1+๐‘›2 โˆ’ 1)
โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ.............. (3)
Contoh untuk sampel kecil:
Tempat duduk mahasiswa prodi matemtika (M) dan mahasiswa prodi statistika (S) dalam suatu
pertemuan ialah sebagai berikut:
M S S M M M M S M S M M S S S
H0 : mereka duduk secara acak
H1 : mereka tidak duduk secara acak
Penyelesaian:
M S S M M M M S M S M M S S S ๏ƒ  run = 8
n1 (banyak symbol M) = 8
n2 (banyak symbol S) = 7
Berdasarkan batas kritis untuk run test dengan taraf ฮฑ=5% (Tabel II) diperoleh batas bawah=4
dan batas atas=13. Karena banyaknya run yaitu 8 terletak diantara 4 dan 13 maka dapat
disimpulkan bahwa ke-15 mahasiswa tersebut telah duduk secara acak atau H0 diterima.
Contoh untuk sampel besar:
Misalkan suatu pertemuan dihadiri oleh 100 peserta. 60 diantaranya ialah mahasiswa matematika
dan 40 mahasiswa statistika. Diketahui jumlah run berdasarkan posisi duduk ialah 38.
โ€ข H0 : mereka duduk secara acak, H1 : mereka tidak duduk secara acak
โ€ข Statistik uji = z
โ€ข Uji dua arah
โ€ข Taraf Nyata Pengujian = ฮฑ = 5% โ†’ ฮฑ/2 = 2.5% = 0.025
10
โ€ข Daerah Penolakan H0 ๏ƒ  z < โˆ’ z0.025 โ†’ z < -1.96 dan z > z0.025 โ†’ z > 1.96
Penyelesaian:
Run = 8, n1 = 60, dan n2 = 40
Dari rumus (2) dan (3) diperoleh:
๐œ‡ ๐‘Ÿ =
2(60)(40)
(60 + 40)
+ 1 = 49
๐œŽ๐‘Ÿ = โˆš
2(60)(40) ((2(60)(40) โˆ’ 60 โˆ’ 40)
(60 + 40)2 (60+ 40 โˆ’ 1)
= 4,77
Jika didistribusikan kedalam rumus (1) maka didapatkan:
๐‘ =
38 โˆ’ 49
4,77
= โˆ’2,31
Berdasarkan daftar normal baku dengan selang kepercayaan ฮฑ=5%, dapat disimpulkan bahwa
mereka tidak duduk secara acak atau H0 ditolak (-2.31 < -1.96) atau H1 diterima.
III.2 Pengujian Hipotesis Komparatif untuk Dua Sampel Berpasangan (N.C Nemar Test)
Teknik statistik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkolerasi
bila datanya berbentuk nominal/diskrit. Rancangan penelitian biasanya berbentuk โ€œbefore afterโ€.
Jadi hipotesis penelitian merupakan perbandingan antara nilai sebelum dan sesudah ada
perlakuan/treatment (Sugiyono, 2012).
11
Sebagai panduan untuk menguji signifikansi setiap perubahan, maka data perlu disusun kedalam
tabel segi empat ABCD seperti berikut:
Sebelum
Sesudah
- +
+ A B
- C D
Tanda (+) dan (-) sekedar dipakai untuk menandai jawaban yang berbeda, jadi tidak harus
bersifat positifdan negative yang sesungguhnya. Kasus-kasus yang menunjukkan perubahan
antara jawaban petama dan kedua muncul pada sel A dan D. Seseorang dicatat di sel A jika
berubah dari tambah ke kurang, dan dicatat pada sel D jika ia berubah dari kurang ke tambah
(Sugiyono, 2012).
A+D adalah jumlah total orang yang berubah, dan B dan C tidak berubah. H0 = ยฝ (A+D)
berubah dalam satu arah, dan merupakan frekuensi yang diharapkan di bawah H0 pada kedua sel
yaitu A dan D (Sugiyono, 2012).
Test MC Nemar berdistribusi Chi Kuadrat (๐œ’2
), oleh karena itu rumus yang digunakan untuk
pengujian hipotesis adalah rumus chi kuadrat. Persamaan dasarnya ditunjukkan pada persamaan
(4) berikut.
๐œ’2
= โˆ‘
(๐‘“0โˆ’๐‘“โ„Ž)2
๐‘“โ„Ž
๐‘˜
๐‘–=1
โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ. (4)
Dimana:
f0 = Banyak frekuensi yang di observasi dalam kategori ke 1
fh = Banyak frekuensi yang diharapkan dibawah H0 dalam kategori 1
Dari persamaan (4) diperoleh:
๐œ’2
=
(๐ด โˆ’
๐ด + ๐ท
2
)2
๐ด + ๐ท
2
+
(๐ท โˆ’
๐ด + ๐ท
2
)2
๐ด + ๐ท
2
๐œ’2
=
๐ด2
โˆ’ 2๐ด (
๐ด + ๐ท
2
) + (
๐ด + ๐ท
2
)2
๐ด + ๐ท
2
+
๐ท2
โˆ’ 2๐ท (
๐ด + ๐ท
2
) + (
๐ด + ๐ท
2
)2
๐ด + ๐ท
2
๐œ’2
=
๐ด2
โˆ’ ๐ด2
โˆ’ ๐ด๐ท +
๐ด2
+ 2๐ด๐ท + ๐ท2
4
๐ด + ๐ท
2
+
๐ท2
โˆ’ ๐ท2
โˆ’ ๐ด๐ท +
๐ด2
+ 2๐ด๐ท + ๐ท2
4
๐ด + ๐ท
2
๐œ’2
=
โˆ’2๐ด๐ท + 2(
๐ด2
+ 2๐ด๐ท + ๐ท2
4
)
๐ด + ๐ท
2
๐œ’2
= (โˆ’2๐ด๐ท +
๐ด2
+ 2๐ด๐ท + ๐ท2
2
) ร—
2
๐ด + ๐ท
๐œ’2
=
โˆ’4๐ด๐ท + ๐ด2
+ 2๐ด๐ท + ๐ท2
๐ด + ๐ท
๐œ’2
=
๐ด2
โˆ’ 2๐ด๐ท + ๐ท2
๐ด + ๐ท
๐œ’2
=
(๐ด โˆ’ ๐ท)2
๐ด + ๐ท
Dengan dk=1. Maka dengan koreksi kontinuitas,
๐œ’2
=
(| ๐ด โˆ’ ๐ท| โˆ’ 1)2
๐ด + ๐ท
Signifikans setiap harga ๐œ’2
yang diperoleh dengan rumus diatas ditetapkan dengan
menggunakan Tabel C. Jika harga ๐œ’2
observasi sama atau lebih besar dari yang ditunjukkan di
Tabel C untuk suatu tingkat signifikansi tertentu dengan dk=1, maka implikasinya ialah bahwa
suatu efek yang โ€signifikansiโ€ telah ditunjukkan dalam jawaban โ€sebelumโ€ dan โ€sesudahโ€.
Contoh Soal:
Suatu perusahaan ingin mengetahui pengaruh sponsor yang diberikan dalam suatu pertandingan
olah raga terhadap nilai penjualan barangnya. Dalam penelitian ini digunakan sampel yang
diambil secara random yang jumlah anggotanya 200. Sebelum sponsor diberikan, terdapat 50
orang yang membeli barang tersebut, dan 150 orang tidak membeli. Setelah sponsor diberikan
dalam pertandingan olah raga, ternyata dari 200 orang tersebut terdapat 125 orang yang membeli
dan 75 orang tidak membeli. Dari 125 orang tersebut terdiri atas pembeli tetap 40, dan yang
berubah dari tidak membeli menjadi membeli ada 85 orang. Selanjutnya dari 75 orang yang tidak
membeli itu terdiri atas yang berubah dari membeli menjadi tidak membeli ada 10 orang, dan
yang tetap tidak membeli ada 65 orang.
H0 : tidak terdapat perbedaan jumlah penjualan sebelum dan sesudah ada sponsor
H1 : terdapat perbedaan jumlah penjualan sebelum dan sesudah ada sponsor
Penyelesaian:
Prilaku konsumen Membeli Tidak Membeli
Tidak Membeli A = 85 B = 65
Membeli C = 40 D = 10
Sehingga,
๐œ’2
=
(| ๐ด โˆ’ ๐ท| โˆ’ 1)2
๐ด + ๐ท
=
(|85 โˆ’ 10| โˆ’ 1)2
85 + 10
= 57,642
Harga hitung ๐œ’2
= 57,642
Harga hitung ๐œ’2
tersebut kemudian selanjutnya dibandingkan dengan harga ๐œ’2
tabel (Tabel II).
Bila dk=1 dan taraf kesalahan 5%, maka harga ๐œ’2
tabel = 3,84. Berdasarkan perhitungan diatas
ternyata harga ๐œ’2
hitung lebih besar dari pada tabel (57,642 > 3,84). Hal ini berasrti H0 ditolak
dan H1 diterima.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Terdapat dua macam teknik statistik inferensial yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian, yaitu statistik parametis dan statistik non parametis. Keduanya bekerja dengan data
sampel dan pengambilan sampel harus dilakukan secara random (Sugiyono, 2012). Dalam
menguji kerandoman suatu sampel dari suatu populasi maka uji statistik yang digunakan ialah uji
run atau uji kerandoman.
Uji run terbagi menjadi dua yaitu (1) pengujian untuk sampel yang kecil ( ๐‘›1,๐‘›2 โ‰ค 20 ) dengan
gunakan Tabel I (lihat lampiran). Tolak H0 apabila r โ‰ค Tabel II atau r โ‰ฅ Tabel III (2) pengujian
untuk sampel yang besar ( ๐‘›1,๐‘›2 > 20 ) digunakan pendekatan distribusi normal (Tabel III )
dengan:
๐‘ =
r โˆ’ ๐œ‡ ๐‘Ÿ
๐œŽ๐‘Ÿ
๐œ‡ ๐‘Ÿ =
2๐‘›1 ๐‘›2
๐‘›1+ ๐‘›2
+ 1
๐œŽ๐‘Ÿ = โˆš
2๐‘›1 ๐‘›2 (2๐‘›1 ๐‘›2 โˆ’ ๐‘›1 โˆ’ ๐‘›2)
(๐‘›1+๐‘›2)2 (๐‘›1+๐‘›2 โˆ’ 1)
Uji hipotesis komparatif untuk dua sampel berpasangan menggunakan uji NC Nemar digunakan
untuk meneliti perbandingan antara nilai sebelum dan sesudah adanya perlakuan/treatment
terhadap sampel. Rumus yang digunakan dengan koreksi dk=1 :
๐œ’2
=
(| ๐ด โˆ’ ๐ท| โˆ’ 1)2
๐ด + ๐ท
Apabila harga ๐œ’2
hitung lebih besar atau sama dengan hasil perhitungan maka H0 ditolak.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2012. Statistik Nonparametis untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Usman, Husaini, Purnomo Setiady. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
LAMPIRAN
TABEL 1........................................................................................................................................ 1
TABEL 2........................................................................................................................................ 3
TABEL 3........................................................................................................................................ 4
TABEL 1
BATAS KRITIS UNTUK RUN TEST
TARAF NYATA 5%
Harga terbesar antara n1 dan n2
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Hargaterkecilantaran1dann2
2 2
6
2
6
2
6
2
6
2
6
2
6
2
6
2
6
2
6
3 2
8
2
8
2
8
2
8
2
8
2
8
2
8
2
8
2
8
2
8
2
8
2
8
2
8
2
8
2
8
4 2
9
2
9
2
10
3
10
3
10
3
10
3
10
3
10
3
10
3
10
3
10
4
10
4
10
4
10
4
10
4
10
5 2
10
3
10
3
11
3
11
3
12
3
12
4
12
4
12
4
12
4
12
4
12
4
12
4
12
5
12
5
12
5
12
6 3
11
3
12
3
12
4
13
4
13
4
13
4
13
5
14
5
14
5
14
5
14
5
14
5
14
6
14
6
14
7 3
13
4
13
4
14
5
14
5
14
5
14
5
15
5
15
6
15
6
16
6
16
6
16
6
16
6
16
8 4
14
5
14
5
15
5
15
6
16
6
16
6
16
6
17
6
17
7
17
7
17
7
17
7
17
9 5
16
5
16
6
16
6
16
6
17
7
18
7
18
7
18
7
18
8
18
8
18
8
18
10 6
16
6
17
7
17
7
18
7
18
7
18
8
19
8
19
8
19
8
10
19
20
11 7
17
7
18
7
19
8
19
8
19
8
20
8
20
8
20
9
21
9
21
12 7
19
8
19
8
20
8
20
9
21
9
21
9
21
10
22
10
22
13 8
20
9
20
9
21
9
21
10
22
10
22
10
23
10
23
14 9
21
9
22
10
22
10
23
10
23
11
23
11
24
15 10
22
10
23
11
23
11
24
11
24
12
25
16 11
23
11
24
11
25
12
25
12
25
Sumber: Hoel, P.G, Elementar Statistic, John Wiley, inc, New York, 1960
17 11
25
12
25
12
26
13
26
18 12
26
13
26
13
27
19 13
27
13
27
20 14
28
TABEL 2
NILAI-NILAI CHI KUADRAT
TABEL 3

More Related Content

What's hot

Bab ii statistik dasar penyajian data
Bab ii statistik dasar penyajian dataBab ii statistik dasar penyajian data
Bab ii statistik dasar penyajian datalinda_rosalina
ย 
Uji chi square
Uji chi squareUji chi square
Uji chi squareandreani777
ย 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Az'End Love
ย 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuFitria Eviana
ย 
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASHusna Sholihah
ย 
UJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPELUJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPELAroon Siregar
ย 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisRhandy Prasetyo
ย 
Distribusi Binomial Negatif dan Geometrik
Distribusi Binomial Negatif dan GeometrikDistribusi Binomial Negatif dan Geometrik
Distribusi Binomial Negatif dan GeometrikGe Grace
ย 
Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaLusi Kurnia
ย 
Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenAngga Mahendra
ย 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Mayawi Karim
ย 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiDarnah Andi Nohe
ย 
Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Arin Ayundhita
ย 
Basic statistics 5 - binomial distribution
Basic statistics   5 - binomial distributionBasic statistics   5 - binomial distribution
Basic statistics 5 - binomial distributionangita wahyu suprapti
ย 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 09
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 09Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 09
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 09KuliahKita
ย 
Chap2 prob 2
Chap2 prob 2Chap2 prob 2
Chap2 prob 2HIMTI
ย 
Persoalan interpolasi Polinom
Persoalan interpolasi PolinomPersoalan interpolasi Polinom
Persoalan interpolasi Polinomsur kuati
ย 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitasYanuarti Petrika
ย 

What's hot (20)

Bab ii statistik dasar penyajian data
Bab ii statistik dasar penyajian dataBab ii statistik dasar penyajian data
Bab ii statistik dasar penyajian data
ย 
Uji chi square
Uji chi squareUji chi square
Uji chi square
ย 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3
ย 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
ย 
Teori himpunan
Teori himpunanTeori himpunan
Teori himpunan
ย 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
ย 
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITAS
ย 
UJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPELUJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPEL
ย 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
ย 
Distribusi Binomial Negatif dan Geometrik
Distribusi Binomial Negatif dan GeometrikDistribusi Binomial Negatif dan Geometrik
Distribusi Binomial Negatif dan Geometrik
ย 
Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhana
ย 
Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependen
ย 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
ย 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
ย 
Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2
ย 
Basic statistics 5 - binomial distribution
Basic statistics   5 - binomial distributionBasic statistics   5 - binomial distribution
Basic statistics 5 - binomial distribution
ย 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 09
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 09Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 09
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 09
ย 
Chap2 prob 2
Chap2 prob 2Chap2 prob 2
Chap2 prob 2
ย 
Persoalan interpolasi Polinom
Persoalan interpolasi PolinomPersoalan interpolasi Polinom
Persoalan interpolasi Polinom
ย 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
ย 

Similar to 02 klp snp

statistik-inferensi-dengan-spss
statistik-inferensi-dengan-spssstatistik-inferensi-dengan-spss
statistik-inferensi-dengan-spssFajar Istiqomah
ย 
Kel9b Blok8skenario3
Kel9b Blok8skenario3Kel9b Blok8skenario3
Kel9b Blok8skenario3micelia amalia
ย 
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikan
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikanRangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikan
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikanrizka lailatul fitriya
ย 
teknik pengumpulan data dan teknik analisis data
teknik pengumpulan data dan teknik analisis datateknik pengumpulan data dan teknik analisis data
teknik pengumpulan data dan teknik analisis dataCucu Sya'diah
ย 
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptxPertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptxmuhamadiskhak
ย 
Hipotesis 2 rata rata
Hipotesis 2 rata rataHipotesis 2 rata rata
Hipotesis 2 rata rataAdriana Dwi Ismita
ย 
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)reno sutriono
ย 
rasch model untuk penelitian sosial kuantitatif
rasch model untuk penelitian sosial kuantitatifrasch model untuk penelitian sosial kuantitatif
rasch model untuk penelitian sosial kuantitatifSavitri Stratavia
ย 
makalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam datamakalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam dataAisyah Turidho
ย 
pengantar-statistik-1_pendahuluan.ppt
pengantar-statistik-1_pendahuluan.pptpengantar-statistik-1_pendahuluan.ppt
pengantar-statistik-1_pendahuluan.pptMuhNadzirNackThomthi
ย 
Uji hipotesis deskriptif non parametris
Uji hipotesis deskriptif non parametrisUji hipotesis deskriptif non parametris
Uji hipotesis deskriptif non parametrisPrima37
ย 
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptxPERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptxSuryaFahrozi2
ย 
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)Awal Akbar Jamaluddin
ย 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikMJM Networks
ย 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisGhian Velina
ย 
Analisis data kuantitatif (rendra)
Analisis data kuantitatif (rendra) Analisis data kuantitatif (rendra)
Analisis data kuantitatif (rendra) humanistik
ย 
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdya
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdyaUji perbedaan ayda tri_valen_virdya
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdyaAyda Fitriani
ย 
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptx
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptxRanum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptx
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptxmunaazkia
ย 

Similar to 02 klp snp (20)

statistik-inferensi-dengan-spss
statistik-inferensi-dengan-spssstatistik-inferensi-dengan-spss
statistik-inferensi-dengan-spss
ย 
Kel9b Blok8skenario3
Kel9b Blok8skenario3Kel9b Blok8skenario3
Kel9b Blok8skenario3
ย 
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikan
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikanRangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikan
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikan
ย 
teknik pengumpulan data dan teknik analisis data
teknik pengumpulan data dan teknik analisis datateknik pengumpulan data dan teknik analisis data
teknik pengumpulan data dan teknik analisis data
ย 
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptxPertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
ย 
Hipotesis 2 rata rata
Hipotesis 2 rata rataHipotesis 2 rata rata
Hipotesis 2 rata rata
ย 
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
ย 
rasch model untuk penelitian sosial kuantitatif
rasch model untuk penelitian sosial kuantitatifrasch model untuk penelitian sosial kuantitatif
rasch model untuk penelitian sosial kuantitatif
ย 
makalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam datamakalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam data
ย 
pengantar-statistik-1_pendahuluan.ppt
pengantar-statistik-1_pendahuluan.pptpengantar-statistik-1_pendahuluan.ppt
pengantar-statistik-1_pendahuluan.ppt
ย 
Uji hipotesis deskriptif non parametris
Uji hipotesis deskriptif non parametrisUji hipotesis deskriptif non parametris
Uji hipotesis deskriptif non parametris
ย 
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptxPERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
ย 
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
ย 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
ย 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
ย 
Bab iii wandik
Bab iii wandikBab iii wandik
Bab iii wandik
ย 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian Hipotesis
ย 
Analisis data kuantitatif (rendra)
Analisis data kuantitatif (rendra) Analisis data kuantitatif (rendra)
Analisis data kuantitatif (rendra)
ย 
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdya
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdyaUji perbedaan ayda tri_valen_virdya
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdya
ย 
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptx
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptxRanum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptx
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptx
ย 

Recently uploaded

Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
ย 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
ย 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
ย 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxAdrimanMulya
ย 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
ย 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
ย 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
ย 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
ย 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
ย 

Recently uploaded (11)

Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
ย 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
ย 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
ย 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
ย 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ย 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
ย 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
ย 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
ย 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
ย 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
ย 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
ย 

02 klp snp

  • 1. Tugas Mata Kuliah Statistika Non Parametik PengujianHipotesis Deskriptiif untuk Satu Sampel (Run Test) dan Pengujian Hipotesis Komparatif untuk Dua Sampel Berpasangan (N.C Nemar Test) Oleh: MUSLIMAH R ( H121 14 005 ) RATRI DWI R ( H121 14 028 ) RESKI WAHYU YANTI ( H121 14 307 ) SUKMA HIDAYANTI NUR ( H121 14 309 ) HANIFAH LAINUN ( H121 13 311 ) PRODI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Taโ€™ala yang dengan limpahan rahmat dan nikmat-Nya, baik itu nikmat waktu, nikmat kesehatan, dan nikmat ilmu sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Makassar, Februari 2016
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................................... I DAFTAR ISI...................................................................................................................................... II BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................... 3 I.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................................................ 3 I.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................... 3 I.3 TUJUAN..................................................................................................................................... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................ 5 II.1 JENIS-JENIS DATA....................................................................................................................... 5 II.2 BENTUK HIPOTESIS ..................................................................................................................... 5 II.3 PEDOMAN UMUM MEMILIH STATISTIK NONPARAMETIS UNTUK PENGUJIAN HIPOTESIS............................. 7 BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................................... 8 III.1 PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF UNTUK SATU SAMPEL (RUN TEST).................................................. 8 III.2 PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF UNTUK DUA SAMPEL BERPASANGAN (N.C NEMAR TEST)............... 10 BAB IV PENUTUP .......................................................................................................................... 14 IV.1 KESIMPULAN.......................................................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................... 15 LAMPIRAN .................................................................................................................................... 16
  • 4. 3 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Terdapat dua macam teknik statistik inferensial yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, yaitu statistik parametis dan statistik non parametis. Keduanya bekerja dengan data sampel dan pengambilan sampel harus dilakukan secara random (Sugiyono, 2012). Statistika Parametis lebih banyak digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk interval dan ratio degan dilandasi beberapa persyaratan tertentu antara lain misalnya: data variabel yang akan dianalisis harus berdistribui normal. Statistik Non Parametis digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk nominal dan ordinal dan tidak dilandasi persyaratan data harus berdistribusi normal (Sugiyono, 2012). Oleh karena itu Statistik Non Parametrik sering disebut sebagai Distribusi Bebas (Free Distribution). Pemilihan teknik uji statistik Non Parametis didasarkan pada bentuk data yang akan dianalisis dan bentuk Hipotesisnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bentuk-bentuk data dan bentuk-bentuk hipotesis terlebih dahulu kemudian memahami langkah-langkah pengujian suatu hipotesis tersebut. I.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengujian hipotesis deskriptif untuk satu sampel menggunakan uji run (kerandoman)? 2. Bagaimana pengujian hipotesis komparatif untuk dua sampel berpasangan menggunakan uji NC Nemar? I.3 Tujuan 1. Mengetahui pengujian hipotesis deskriptif untuk satu sampel menggunakan uji run (kerandoman).
  • 5. 4 2. Mengetahui pengujian hipotesis komparatif untuk dua sampel berpasangan menggunakan uji NC Nemar.
  • 6. 5 BAB II TINJUAN PUSTAKA II.1 Jenis-jenis Data Jenis data ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuanlitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data Kuatitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring: baik sekali=4, baik=3, kurang baik=2, tidak baik=1) (sugiyono, 2012). Data kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu data diskrit (nominal) dan data kontinum. Data diskrit merupakan hasil perhitungan, sehingga tidak dijumpai bilangan pecahan. Data ini adalah data yang paling sederhana yang disusun menurut jenisnya atau kategorinya (Husaini dan Purnomo 2006). Misalnya mahasiswa Universitas Hasanuddin yang menyelesaikan program S1 tahun ini ialah sebanyak 150 orang dimana 30 orang lulus dengan peringkat cum laude, 80 orang lulus dengan peringkat sangat memuaskan, dan 40 orang lulus dengan peringkat memuaskan. Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil pengukuran. Data ini dibagi menjadi data ordinal, data interval, dan data ratio. Data ordinal adalah data yang berbentuk ranking atau peringkat. Misalnya juara I, II, III dan seterusnya. Data ini bila dinyatakan dalam skala, maka jarak satu data dengan data yag lain tiak sama. Data interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) absolut/mutlak. Contoh skala thermometer walaupun ada 0o C tetapi tetap ada nilainya. Data ratio adalah data yang jaraknya sama, dan mempunyai nilai nol mutlak. Misalya data tentang berat, panjang, dan volume. Berat 0 Kg berarti tidak ada bobotnya (Sugiyono, 2012). II.2 Bentuk Hipotesis II.2.1 Hipotesis Deskripif Hipotesis deskriptif, merupakan dugaan terhadap nilai satu variable dalam satu sampel walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa kategori (Sugiyono, 2012). Contoh:
  • 7. 6 H0 : Kecendrungan masyrakat membuang sampah sembarangan H1 : Kecendrungan masyarakat membuang sampah pada tempatnya II.2.2 Hipotesis Komparatif Hipotesis komparatif merupakan dugaan terhadap perbandingan nilai dua sampel atau lebih. Dalam hal komparasi ini terdapat beberapa macam yaitu: 1.Komparasi berpasangan dalam dua sampel dan lebih (k sampel) Contoh: H0 : Tidak terdapat perbedaan nilai penjualan setelah pemotongan harga H1 : terdapat perbedaan nilai penjualan setelah pemotongan harga 2.Komparasi independen dalam dua sampel dan lebih (k sampel) Contoh: H0 : tidak terdapat perbedaan antara birokrat, akademisi, dan pebisnis dalam memilih partai H1 : terdapat perbedaan antara birokrat, akademisi, dan pebisnis dalam memilih partai II.2.3 Hipotesis Asosiatif Hipotesis asosiatif merupakan dugaan terhadap hubungan antara dua variable atau lebih. Contoh: H0 : tidak terdapat hubungan antara jenis profesi dan jenis olah raga yang disenangi H1 : terdapat hubungan antara jenis profesi dan jenis olah raga yang disenangi
  • 8. 7 II.3 Pedoman umum Memilih statistik Nonparametis untuk Pengujian Hipotesis Gambar 1 Pedoman umum Memilih statistik Nonparametis untuk Pengujian Hipotesis (Sugiyono, 2012).
  • 9. 8 BAB III PEMBAHASAN III.1 Pengujian Hipotesis Deskriptif untuk Satu Sampel (Run Test) Seorang peneliti yang ingin sampai pada kesimpulan tertentu mengenai suatu populasi berdasarkan data sampel, maka sampelnya haruslah sampel acak. Uji Run digunakan untuk menguji hipotesis bahwa suatu sampel adalah sampel acak. 1. Hipotesis H0 : urutan ampel bersifat acak H1 : urutan sampel tidak bersifat acak 2. Defenisi Run Serangkaian pemunculan yang sama untuk satu jenis yang kemudian diikuti oleh pemunculan jenis lainnya. Contoh: Pelemparan mata uang B MM B MMM ๏ƒ  4 run M BB M B M B ๏ƒ  6 run Dimana, run yang terlalu banyak atau sedikit menunjukkan sampel tidak bersifat acak. 3. Metode - Hitung banyaknya run (r) - Hitung n1 dan n2 (misalnya n1=B dan n2=M) 4. Keputusan - Untuk sampel yang kecil ( ๐‘›1,๐‘›2 โ‰ค 20 ) maka gunakan tabel Tabel I (lihat lampiran). Tolak H0 apabila r <= batas bawah ๐‘›1,๐‘›2 atau r โ‰ฅ batas atas ๐‘›1,๐‘›2 - Untuk sampel yang besar ( ๐‘›1,๐‘›2 > 20 ) digunakan pendekatan distribusi normal (Tabel III ) dengan: ๐‘ = r โˆ’ ๐œ‡ ๐‘Ÿ ๐œŽ๐‘Ÿ โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ.. (1) ๐œ‡ ๐‘Ÿ = 2๐‘›1 ๐‘›2 ๐‘›1+ ๐‘›2 + 1 โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ.โ€ฆ. (2)
  • 10. 9 ๐œŽ๐‘Ÿ = โˆš 2๐‘›1 ๐‘›2 (2๐‘›1 ๐‘›2 โˆ’ ๐‘›1 โˆ’ ๐‘›2) (๐‘›1+๐‘›2)2 (๐‘›1+๐‘›2 โˆ’ 1) โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ.............. (3) Contoh untuk sampel kecil: Tempat duduk mahasiswa prodi matemtika (M) dan mahasiswa prodi statistika (S) dalam suatu pertemuan ialah sebagai berikut: M S S M M M M S M S M M S S S H0 : mereka duduk secara acak H1 : mereka tidak duduk secara acak Penyelesaian: M S S M M M M S M S M M S S S ๏ƒ  run = 8 n1 (banyak symbol M) = 8 n2 (banyak symbol S) = 7 Berdasarkan batas kritis untuk run test dengan taraf ฮฑ=5% (Tabel II) diperoleh batas bawah=4 dan batas atas=13. Karena banyaknya run yaitu 8 terletak diantara 4 dan 13 maka dapat disimpulkan bahwa ke-15 mahasiswa tersebut telah duduk secara acak atau H0 diterima. Contoh untuk sampel besar: Misalkan suatu pertemuan dihadiri oleh 100 peserta. 60 diantaranya ialah mahasiswa matematika dan 40 mahasiswa statistika. Diketahui jumlah run berdasarkan posisi duduk ialah 38. โ€ข H0 : mereka duduk secara acak, H1 : mereka tidak duduk secara acak โ€ข Statistik uji = z โ€ข Uji dua arah โ€ข Taraf Nyata Pengujian = ฮฑ = 5% โ†’ ฮฑ/2 = 2.5% = 0.025
  • 11. 10 โ€ข Daerah Penolakan H0 ๏ƒ  z < โˆ’ z0.025 โ†’ z < -1.96 dan z > z0.025 โ†’ z > 1.96 Penyelesaian: Run = 8, n1 = 60, dan n2 = 40 Dari rumus (2) dan (3) diperoleh: ๐œ‡ ๐‘Ÿ = 2(60)(40) (60 + 40) + 1 = 49 ๐œŽ๐‘Ÿ = โˆš 2(60)(40) ((2(60)(40) โˆ’ 60 โˆ’ 40) (60 + 40)2 (60+ 40 โˆ’ 1) = 4,77 Jika didistribusikan kedalam rumus (1) maka didapatkan: ๐‘ = 38 โˆ’ 49 4,77 = โˆ’2,31 Berdasarkan daftar normal baku dengan selang kepercayaan ฮฑ=5%, dapat disimpulkan bahwa mereka tidak duduk secara acak atau H0 ditolak (-2.31 < -1.96) atau H1 diterima. III.2 Pengujian Hipotesis Komparatif untuk Dua Sampel Berpasangan (N.C Nemar Test) Teknik statistik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkolerasi bila datanya berbentuk nominal/diskrit. Rancangan penelitian biasanya berbentuk โ€œbefore afterโ€. Jadi hipotesis penelitian merupakan perbandingan antara nilai sebelum dan sesudah ada perlakuan/treatment (Sugiyono, 2012).
  • 12. 11 Sebagai panduan untuk menguji signifikansi setiap perubahan, maka data perlu disusun kedalam tabel segi empat ABCD seperti berikut: Sebelum Sesudah - + + A B - C D Tanda (+) dan (-) sekedar dipakai untuk menandai jawaban yang berbeda, jadi tidak harus bersifat positifdan negative yang sesungguhnya. Kasus-kasus yang menunjukkan perubahan antara jawaban petama dan kedua muncul pada sel A dan D. Seseorang dicatat di sel A jika berubah dari tambah ke kurang, dan dicatat pada sel D jika ia berubah dari kurang ke tambah (Sugiyono, 2012). A+D adalah jumlah total orang yang berubah, dan B dan C tidak berubah. H0 = ยฝ (A+D) berubah dalam satu arah, dan merupakan frekuensi yang diharapkan di bawah H0 pada kedua sel yaitu A dan D (Sugiyono, 2012). Test MC Nemar berdistribusi Chi Kuadrat (๐œ’2 ), oleh karena itu rumus yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah rumus chi kuadrat. Persamaan dasarnya ditunjukkan pada persamaan (4) berikut. ๐œ’2 = โˆ‘ (๐‘“0โˆ’๐‘“โ„Ž)2 ๐‘“โ„Ž ๐‘˜ ๐‘–=1 โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ. (4) Dimana: f0 = Banyak frekuensi yang di observasi dalam kategori ke 1 fh = Banyak frekuensi yang diharapkan dibawah H0 dalam kategori 1 Dari persamaan (4) diperoleh:
  • 13. ๐œ’2 = (๐ด โˆ’ ๐ด + ๐ท 2 )2 ๐ด + ๐ท 2 + (๐ท โˆ’ ๐ด + ๐ท 2 )2 ๐ด + ๐ท 2 ๐œ’2 = ๐ด2 โˆ’ 2๐ด ( ๐ด + ๐ท 2 ) + ( ๐ด + ๐ท 2 )2 ๐ด + ๐ท 2 + ๐ท2 โˆ’ 2๐ท ( ๐ด + ๐ท 2 ) + ( ๐ด + ๐ท 2 )2 ๐ด + ๐ท 2 ๐œ’2 = ๐ด2 โˆ’ ๐ด2 โˆ’ ๐ด๐ท + ๐ด2 + 2๐ด๐ท + ๐ท2 4 ๐ด + ๐ท 2 + ๐ท2 โˆ’ ๐ท2 โˆ’ ๐ด๐ท + ๐ด2 + 2๐ด๐ท + ๐ท2 4 ๐ด + ๐ท 2 ๐œ’2 = โˆ’2๐ด๐ท + 2( ๐ด2 + 2๐ด๐ท + ๐ท2 4 ) ๐ด + ๐ท 2 ๐œ’2 = (โˆ’2๐ด๐ท + ๐ด2 + 2๐ด๐ท + ๐ท2 2 ) ร— 2 ๐ด + ๐ท ๐œ’2 = โˆ’4๐ด๐ท + ๐ด2 + 2๐ด๐ท + ๐ท2 ๐ด + ๐ท ๐œ’2 = ๐ด2 โˆ’ 2๐ด๐ท + ๐ท2 ๐ด + ๐ท ๐œ’2 = (๐ด โˆ’ ๐ท)2 ๐ด + ๐ท Dengan dk=1. Maka dengan koreksi kontinuitas, ๐œ’2 = (| ๐ด โˆ’ ๐ท| โˆ’ 1)2 ๐ด + ๐ท Signifikans setiap harga ๐œ’2 yang diperoleh dengan rumus diatas ditetapkan dengan menggunakan Tabel C. Jika harga ๐œ’2 observasi sama atau lebih besar dari yang ditunjukkan di Tabel C untuk suatu tingkat signifikansi tertentu dengan dk=1, maka implikasinya ialah bahwa suatu efek yang โ€signifikansiโ€ telah ditunjukkan dalam jawaban โ€sebelumโ€ dan โ€sesudahโ€.
  • 14. Contoh Soal: Suatu perusahaan ingin mengetahui pengaruh sponsor yang diberikan dalam suatu pertandingan olah raga terhadap nilai penjualan barangnya. Dalam penelitian ini digunakan sampel yang diambil secara random yang jumlah anggotanya 200. Sebelum sponsor diberikan, terdapat 50 orang yang membeli barang tersebut, dan 150 orang tidak membeli. Setelah sponsor diberikan dalam pertandingan olah raga, ternyata dari 200 orang tersebut terdapat 125 orang yang membeli dan 75 orang tidak membeli. Dari 125 orang tersebut terdiri atas pembeli tetap 40, dan yang berubah dari tidak membeli menjadi membeli ada 85 orang. Selanjutnya dari 75 orang yang tidak membeli itu terdiri atas yang berubah dari membeli menjadi tidak membeli ada 10 orang, dan yang tetap tidak membeli ada 65 orang. H0 : tidak terdapat perbedaan jumlah penjualan sebelum dan sesudah ada sponsor H1 : terdapat perbedaan jumlah penjualan sebelum dan sesudah ada sponsor Penyelesaian: Prilaku konsumen Membeli Tidak Membeli Tidak Membeli A = 85 B = 65 Membeli C = 40 D = 10 Sehingga, ๐œ’2 = (| ๐ด โˆ’ ๐ท| โˆ’ 1)2 ๐ด + ๐ท = (|85 โˆ’ 10| โˆ’ 1)2 85 + 10 = 57,642 Harga hitung ๐œ’2 = 57,642 Harga hitung ๐œ’2 tersebut kemudian selanjutnya dibandingkan dengan harga ๐œ’2 tabel (Tabel II). Bila dk=1 dan taraf kesalahan 5%, maka harga ๐œ’2 tabel = 3,84. Berdasarkan perhitungan diatas ternyata harga ๐œ’2 hitung lebih besar dari pada tabel (57,642 > 3,84). Hal ini berasrti H0 ditolak dan H1 diterima.
  • 15. BAB IV PENUTUP IV.1 Kesimpulan Terdapat dua macam teknik statistik inferensial yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, yaitu statistik parametis dan statistik non parametis. Keduanya bekerja dengan data sampel dan pengambilan sampel harus dilakukan secara random (Sugiyono, 2012). Dalam menguji kerandoman suatu sampel dari suatu populasi maka uji statistik yang digunakan ialah uji run atau uji kerandoman. Uji run terbagi menjadi dua yaitu (1) pengujian untuk sampel yang kecil ( ๐‘›1,๐‘›2 โ‰ค 20 ) dengan gunakan Tabel I (lihat lampiran). Tolak H0 apabila r โ‰ค Tabel II atau r โ‰ฅ Tabel III (2) pengujian untuk sampel yang besar ( ๐‘›1,๐‘›2 > 20 ) digunakan pendekatan distribusi normal (Tabel III ) dengan: ๐‘ = r โˆ’ ๐œ‡ ๐‘Ÿ ๐œŽ๐‘Ÿ ๐œ‡ ๐‘Ÿ = 2๐‘›1 ๐‘›2 ๐‘›1+ ๐‘›2 + 1 ๐œŽ๐‘Ÿ = โˆš 2๐‘›1 ๐‘›2 (2๐‘›1 ๐‘›2 โˆ’ ๐‘›1 โˆ’ ๐‘›2) (๐‘›1+๐‘›2)2 (๐‘›1+๐‘›2 โˆ’ 1) Uji hipotesis komparatif untuk dua sampel berpasangan menggunakan uji NC Nemar digunakan untuk meneliti perbandingan antara nilai sebelum dan sesudah adanya perlakuan/treatment terhadap sampel. Rumus yang digunakan dengan koreksi dk=1 : ๐œ’2 = (| ๐ด โˆ’ ๐ท| โˆ’ 1)2 ๐ด + ๐ท Apabila harga ๐œ’2 hitung lebih besar atau sama dengan hasil perhitungan maka H0 ditolak.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2012. Statistik Nonparametis untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Usman, Husaini, Purnomo Setiady. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
  • 17. LAMPIRAN TABEL 1........................................................................................................................................ 1 TABEL 2........................................................................................................................................ 3 TABEL 3........................................................................................................................................ 4
  • 18. TABEL 1 BATAS KRITIS UNTUK RUN TEST TARAF NYATA 5% Harga terbesar antara n1 dan n2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Hargaterkecilantaran1dann2 2 2 6 2 6 2 6 2 6 2 6 2 6 2 6 2 6 2 6 3 2 8 2 8 2 8 2 8 2 8 2 8 2 8 2 8 2 8 2 8 2 8 2 8 2 8 2 8 2 8 4 2 9 2 9 2 10 3 10 3 10 3 10 3 10 3 10 3 10 3 10 3 10 4 10 4 10 4 10 4 10 4 10 5 2 10 3 10 3 11 3 11 3 12 3 12 4 12 4 12 4 12 4 12 4 12 4 12 4 12 5 12 5 12 5 12 6 3 11 3 12 3 12 4 13 4 13 4 13 4 13 5 14 5 14 5 14 5 14 5 14 5 14 6 14 6 14 7 3 13 4 13 4 14 5 14 5 14 5 14 5 15 5 15 6 15 6 16 6 16 6 16 6 16 6 16 8 4 14 5 14 5 15 5 15 6 16 6 16 6 16 6 17 6 17 7 17 7 17 7 17 7 17 9 5 16 5 16 6 16 6 16 6 17 7 18 7 18 7 18 7 18 8 18 8 18 8 18 10 6 16 6 17 7 17 7 18 7 18 7 18 8 19 8 19 8 19 8 10 19 20 11 7 17 7 18 7 19 8 19 8 19 8 20 8 20 8 20 9 21 9 21 12 7 19 8 19 8 20 8 20 9 21 9 21 9 21 10 22 10 22 13 8 20 9 20 9 21 9 21 10 22 10 22 10 23 10 23 14 9 21 9 22 10 22 10 23 10 23 11 23 11 24 15 10 22 10 23 11 23 11 24 11 24 12 25 16 11 23 11 24 11 25 12 25 12 25
  • 19. Sumber: Hoel, P.G, Elementar Statistic, John Wiley, inc, New York, 1960 17 11 25 12 25 12 26 13 26 18 12 26 13 26 13 27 19 13 27 13 27 20 14 28