Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan biodiesel dari minyak dedak melalui proses esterifikasi dan transesterifikasi. Proses ini menggunakan minyak dedak sebagai bahan baku karena harganya murah dan mudah didapat. Eksperimen dilakukan untuk menentukan parameter optimum proses esterifikasi yaitu waktu 60 menit dan suhu 60°C dengan hasil konversi 44,87%. Parameter optimum transesterifikasi didapat pada waktu 120 menit dan kon
1. Pembuatan Metil Ester
(Biodiesel) dari Minyak Dedak
dan Metanol dengan Proses
Esterifikasi dan Transesterifikasi
Maharani Nurul H.
L2C308022
Zuliyana
L2C308041
2. Kebutuhan akan bahan bakar di Indonesia mengalami
peningkatan dari waktu ke waktu.
Pembuatan energi alternatif sangat diperlukan mengingat
keterbatasan akan bahan bakar minyak dari fosil.
BIODIESEL
3. Biodiesel adalah salah satu energi alternatif yang sangat
efektif karena memiliki banyak kelebihan dibanding dengan
solar, diantaranya :
Biodiesel lebih ramah lingkungan karena memiliki nilai
toxisitas lebih rendah
Emisi CO, hidrokarbon, sulfur dioksida, dan nitroksida lebih
rendah
Biodiesel memiliki sifat dapat diperbaharui (renewable)
4. “Mahalnya harga minyak nabati yang digunakan sebagai
bahan baku dalam pembuatan biodiesel”.
Minyak nabati yang digunakan sebagai bahan baku dalam
pembuatan Biodiesel :
Minyak Kelapa Sawit
Minyak Kelapa
Minyak Jarak Pagar
Minyak Biji Kapuk
Minyak Kedelai
5. ALTERNATIF
Menggunakan minyak dedak sebagai bahan baku
pembuatan biodiesel karena :
Dedak merupakan hasil samping penggilingan
padi yang mudah diperoleh dan harganya
murah
minyak dalam dedak yang disimpan dalam
waktu yang lama mempunyai kandungan asam
lemak bebas yang tinggi.
Kandungan asam lemak bebas yang tinggi
dalam minyak dedak padi dapat diubah
menjadi metil ester (biodiesel) dengan metanol
melalui proses esterifikasi.
9. Transesterifikasi adalah tahap konversi dari trigliserida (minyak nabati)
menjadi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol, dan menghasilkan
produk samping yaitu gliserol.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada reaksi transesterifikasi adalah
pengaruh air dan asam lemak bebas, pengaruh perbandingan molar
antara molar alkohol dengan bahan mentah, jenis alkohol, jenis katalis,
dan temperatur.
10.
11. Ekstraksi Minyak Dedak
Perbandingan berat dedak dan metanol
Waktu
Suhu (°C)
Esterifikasi
Variabel tetap
Jumlah katalis H2SO4 ( % v )
Variabel berubah
Lama esterifikasi ( menit )
Suhu (°C)
Transesterifikasi
Variabel tetap
Suhu (°C)
Variabel berubah
Lama transesterifikasi ( menit )
Jumlah katalis NaOH ( % w )
=1:5
= 120 menit
= 60-65 °C
= 1% v/v
= 60, 75, 90, 105, 120 menit
= 40; 45; 50; 55; 60 °C
= 60 °C
= 60; 75; 90; 105; 120 menit
= 1,5; 1,75; 2; 2,25; 2,5 % w/w
14. Konversi (%)
1. Grafik Hubungan antara Waktu dengan Konversi Reaksi
pada Proses Esterifikasi
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
44.87
42.68
40.16
38.65
38.16
24.36
19.23
12.82
0
15
T est = 60 °C
30
45
60
75
Waktu (menit)
90
105
120
15. 2. Grafik Hubungan antara Suhu dengan Konversi Reaksi
pada Proses Esterifikasi
45
44.87
Konversi (%)
40
35
34.21
32.89
30
27.03
25
t est = 60 menit
21.43
20
15
35
40
45
50
Suhu (°C)
55
60
65
16. 3. Grafik Hubungan antara Waktu dengan Yield
pada Proses Transesterifikasi
70
67.51
65
68.85
61.4
60
Yield (%)
55
50
49.91
Katalis NaOH =
2 %w/w
45
40
35.25
35
30
45
60
75
Waktu (menit) 90
105
120
17. 4. Grafik Hubungan antara Konsentrasi katalis NaOH dengan Yield
pada Proses Transesterifikasi
75
70
68.85
68.8
69.83
69.8
65
Yield (%)
t trans = 120 menit
60
56.12
55
50
1
1.25
1.5
1.75
2
2.25
Konsentrasi katalis NaOH (%)
2.5
2.75
3
18. KESIMPULAN
1. Esterifikasi
Waktu optimum : 60 menit
Suhu optimum : 60 oC
Konversi
: 44,87 %.
2. Transesterifikasi
Waktu optimum :120 menit dengan yield 68,85 %.
Konsentrasi NaOH optimum : 1,75 % dengan yield
68,80 %.