Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Wakaf produktif telah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Mereka mewakafkan berbagai aset seperti tanah, rumah, dan bisnis untuk kemaslahatan umat. Wakaf produktif diharapkan dapat menghasilkan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat.
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
Pengelolaan Wakaf Produktif, Firdaus Memorial Park - Sinergi Foundation | 0851 0004 2009
1. WAKAF
(harus)
PRODUKTIF?
WAKAF
(harus)
PRODUKTIF?
WAKAFPRO 99 - SINERGI FOUNDATION
Kantor :
Gedung Wakaf 99Jl.SidomuktiNo.99HBandung40123
Telp :(022) 2513991 | SMS Center :081 991 5678 99
email : info@wakafpro99.org | Website:wakafpro99.org
Jl.HOSTjokroaminoto(Pasirkaliki)No.143Bandung40173
Telp :(022) 6032281 | Fax: (022) 6120130
WakafPro Update - Jumadil Akhir 1436 H | April 2015
@sinergiID
www.sinergifoundation.org
WakafPro Update diterbitkan secara berkala sebagai media informasi
dan komunikasi bagi seluruh stakeholder Sinergi Foundation.
Dewan Redaksi : Prof. Dr. KH. Miftah Faridl; H. Rachmat Badruddin;
Ir. H. Achmad Noe’man;Drs. H. Erie Sudewo., MDM.;Dr. KH. Saiful Islam
Mubarak., Lc; Drs. Sepriyanto; Ima Rachmalia; Arie Suryani; Luthfi A. F.
; Hendi Suhendi; Asep Irawan; H. Bhakti S. Pimpinan Redaksi : Taufiq
Hidayat Tim Redaksi : Kevin Pradiptha Design & Layout : win
Alamat Redaksi : Gedung Wakaf 99 Jl. Sidomukti No. 99 H Bandung 40123
email : info@sinergifoundation.org
Update
2. Agar Abadi Sampai NantiAgar Abadi Sampai Nanti
M
anusia tak abadi, tapi bisa ber’investasi’
yang mengalirkan sesuatu yang abadi.
Wakaf, sebuah kata kunci. Bila bicara
potensi, dalam logika sederhana wakaf
memiliki probabilitas yang lebih besar tinimbang
Zakat Infak Shadaqah (ZIS). Selain ia tidak dibatasi
oleh persentase, wakaf pun tidak mengenal haul
(batas waktu). Tinggal paradigma tentang wakafnya
itu sendiri yang perlu terus diedukasi. Jika selama
ini, masyarakat kita mengenal wakaf itu sebatas
untuk keperluan ibadah semisal masjid, belakangan
muncul istilah wakaf produktif. Produktif dalam
arti, bahwa wakaf seharusnya memiliki dampak
berkelanjutan. Bisa jadi wakafnya sekali, tapi
dampaknya berkali-kali. Sehingga kebaikan demi
kebaikan dari para wakif (pewakaf) terus berjalan.
Lalu, seperti apa wujud konkritnya?
Pernahkah Anda mendengar atau mungkin bahkan
menyaksikan sendiri, betapa efek kebermanfaatan
wakaf, utamanya wakaf produktif di pelbagai negeri
muslim tak bisa dipandang sebelah mata. Di Arab
Saudi, International Islamic Relief Organization Saudi
Arabia (IIROSA), telah meluncurkan sedikitnya 6
proyek wakaf produktif senilai SR 470 juta, dengan
proyeksi keuntungan SR 45 juta. Keuntungan dari
proyek-proyek tersebut tentu dipergunakan untuk
kepentingan sosial umat.
Lihatlah Proyek Bayt Allah Waqf, berupa 11 lantai
rumah dan gedung komersial. Keuntungan dari proyek
ini digunakan membangun 370 mesjid di 18 negara.
Belum lagi The Orphan Waqf, hotel 30 lantai yang
keuntungannya digunakan untuk membiayai anak-anak
yatim di 28 negara. The Educational Care Waqf, sebuah
tower 22 lantai, yang keuntungannya digunakan untuk
membiayai 30 institusi pendidikan di seluruh dunia.
Di negeri Jiran, Malaysia, Kumpulan Waqf An-Nur
sukses membangun beberapa klinik dan Rumah sakit.
Hasil dari keuntungan waqf mereka gunakan untuk
kepentingan anak yatim beasiswa, orang miskin, anak
yatim dan lain-lain.
Di Indonesia, belum banyak lembaga yang concern
di ranah optimalisasi dana wakaf, utamanya wakaf
produktif. Satu di antaranya WakafPro 99 – Sinergi
Foundation. Meski baru seumur jagung, WakafPro
99–Sinergi Foundation terus berikhtiar, mengedukasi
masyarakat tentang manfaat lebih wakaf produktif,
melalui program-program yang nyata dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat.
Pelan tapi pasti, kepercayaan masyarakat terhadap
WakafPro 99 – Sinergi Foundation terus bertumbuh.
Terlebih per April 2014 lalu, lembaga ini telah resmi
terdaftar sebagai Nazhir (pengelola wakaf) di Badan
Wakaf Indonesia (BWI) Pusat, dengan nomor registrasi;
3.00056/15 April 2015-2019.
Aset yang
dihimpun
Wakafpro99 –
Sinergi Foundation
pun terus bertambah.
Gedung Wakaf 99, yang
terletak di Jl. Sidomukti No. 99 H,
Bandung, misalnya. Aset ini disewakan untuk
perkantoran dan Training Center, dimana laba bersih
yang diperoleh dipergunakan untuk menopang
program-program sosial dan pemberdayaan
masyarakat Sinergi Foundation. Ada juga pengelolaan
Apotek, hingga usaha busana muslim dan kuliner yang
terus berjalan dan dikelola secara profesional.
Di Tahun 2015 ini, kampanye Wakaf Produktif tak
berhenti, terus digulirkan. Program penyerahan aset
wakaf berupa uang tunai, bisnis/usaha, dan atau
benda lainnya semisal tanah, rumah, ruko, gedung,
dan kendaraan, dimana keuntungan dari pengelolaan
dana atau asset tersebut dipergunakan untuk
kemaslahatan masyarakat.
Bagi Anda yang Allah beri rezeki lebih, berupa uang
tunai dan atau aset seperti tersebut di atas, jangan
tundaniatbaikbersalinrupa.Ayobersegera,optimalkan
kesempatan yang ada, agar manfaatnya mengalir abadi.
Sampai nanti. Wallahua’lam.
Oleh:
Asep Irawan
Director of Fundraising & Empowerment - Sinergi Foundation
BRAND STORY
S
inergi, sebuah kata yang menghimpun
sejuta makna. Ia kini sudah menjadi bagian
dari keseharian kita dalam berinteraksi
dengan sesama. Kebersamaan, kemitraan,
kerjasama, penggabungan, kepedulian, dan masih
banyak lagi. Karenanya, gabungan dua huruf ‘S’,
yang diambil dari huruf pertama kata Sinergi,
terasa pas untuk dijadikan sebagai identitas visual
(logo), penanda Sinergi Foundation ada. Huruf ‘S’
yang tak terpisahkan satu sama lain, memendarkan
makna komitmen bersama untuk membangun dan
menggapai tujuan dengan tegas dan selaras.
Identitas visual (logo) itu lantas dikuatkan dengan
kalimat positioning, bahwa SINERGI FOUNDATION
adalah organisasi independen yang berkhidmat
membangun spirit kolaborasi menuju kemandirian
masyarakat. Hal ini kemudian disaripatikan dalam
sebuah tagline sharing benefits.
Secara harfiah, sharing benefits dimaknai berbagi
manfaat. Frasa yang tak berhenti di tataran filosofi.
Ia datang dari dasar hati, sehingga memunculkan
kesadaran kolektif yang mendorong aksi nyata
mengurai ragam problematika yang ada. Berbagi
manfaat untuk sesama
Profil
SINERGI FOUNDATION merupakan Lembaga
independen milik publik yang berupaya
mendorong, menginspirasi serta membangun
kolaborasi menuju masyarakat yang mandiri,
produktif dan berkarakter. Saat ini Sinergi
Foundation merupakan holding beberapa lembaga
sosial-pemberdayaan dan social business.
Visi
Tak Berhenti Berbagi Manfaat untuk Negeri.
Misi
Sinergi Foundation memiliki misi mendorong
terwujudnya masyarakat yang mandiri, produktif
dan berkarakter. Menginspirasi generasi untuk
senantiasa peduli dan berbagi, serta membangun
kolaborasi strategis dengan berbagai pihak yang
peduli terhadap kebangkitan negeri
Sinergi FoundationSharing Benefits
GERBANG
M
adinah al Munawarrah. Masjid Nabawi
itu kian ramai, hidup, tempat sang
Nabi mengatur segala urusan. Mulai
urusan di dalam rumah, bertetangga,
bermasyarakat, berpolitik, berperang, hingga
ekonomi negara pun semua dibahas di sana, dan
diaplikasikan. Dan, salah satu sistem ekonomi yang
menopang Negara Madinah ialah wakaf, sebuah
gagasan yang pertama kali muncul yang dibawa
risalah Islam.
Dalam waktu singkat, wakaf menjadi sumber
dana andalan Negara Madinah, juga negara-negara
Islam setelahnya, dan retribusi yang cakupannya luas.
Sang Nabi kini menahan tujuh petak perkebunan
kurma yang diwasiatkan Mukhairiq setelah ia syahid
dalam Perang Uhud. Dikelola langsung oleh beliau
sesuai petunjuk Allah, dan inilah wakaf pertama
dalam Islam.
Al Waqidi menyebutkan Rasulullah mewakafkan
berpetak-petak perkebunan kurma, sebidang tanah
liat,sebidangtanah,baranglelangan,tanahyangtelah
ditinggalkan penduduknya, dan tempat minum istri
beliau dan ibu Ibrahim, Mariyah al Qibtiyah. Semua ini
berlangsung pada tahun ketujuh Hijriah.
Langkah sang Nabi diikuti para sahabat yang ingin
mendapatkanpahalayangterusmengalirwalaudirinya
telah tiada, karena kebermanfaatan wakaf. AbuThalhah
misalnya, mewakafkan kebun kesayangannya, Baihara.
RasulnanmuliapernahberteduhdiTamanBaihara,dan
turunlah surat Al Imran : 92
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan
(yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan
sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja
yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah
mengetahuinya.” Segera AbuThalhah berkata kepada
Nabi.” Sungguh, harta yang paling kucintai adalah
Baihara. Ia kusedekahkan untuk Allah, mudah-
mudahan menjadi sumber kebaikan dan simpanan
di sisi Allah. Kelolalah, wahai Rasulullah, sesuai yang
ditunjukkan kepadamu.”
“Hebat!” kata sang Nabi. “itu harta yang
menjanjikan keuntungan yang besar. Hai Abu
Thalhah, sudah kudengar apa yang kau katakan
barusan. Menurutku, sebaiknya ia diberikan
kerabatmu dengan ketetapan bahwa ia diwakafkan
kepada mereka,”sabda sang Nabi pada Abu Thalhah.
Dari perkataan Nabi ini, nampak karena
tanah sahabat mulia Abu Thalhah dapat dikelola
dan menjanjikan keuntungan bisnis yang besar,
maka Nabi menetapkan tanah ini sebagai wakaf
yang diproduktifkan (wakaf produktif) yang
keuntungannya digunakan untuk umat. Ini pula
yang dilakukan para sahabat.
Umar misalnya, saat mendapatkan harta
ghanimah berupa tanah di Khaibar, ia kebingungan
dan meminta saran Nabi diapakan tanah bagiannya
itu. “Jika kau mau, tahan (pokok) tanahnya,
sedekahkan hasilnya,” kata Sang Nabi. Tanah itu
pun dicatatkan sebagai wakaf Umar Ibn Khattab.
Setelah Umar wafat, oleh Abdullah, putranya, hasil
pemanfaatan untuk air dan kebun digunakan untuk
membiayai kebutuhan kaum muslimin.
Pemuka-pemuka sahabat lain tak ketinggalan
dalam urusan wakaf produktif ini. Utsman
mewakafkan hartanya di Baradis, Khaibar, dan Wadil
Qura senilai dua ratus ribu dinar. Zubair mewakafkan
rumahnya. Abbas Ibn Abdul Muthallib mewakafkan
rumahnya pada masa pemerintahan Umar.
Setelah turun Surat al Baqarah ayat 245, tentang
rezeki, Abu al Dahdah langsung turun ke kebunnya.
Kepada istrinya yang sedang berada di sana ia
berkata,” Keluarlah, kebun ini telah kupinjamkan
kepada Allah.”
Sebuah rumah di Shafa, Makkah, diwakafkan
oleh al Arqam Ibn Abi al Arqam. Ali dan Fathimah
mewakafkan hartanya pada Bani Hasyim dan Bani
Muthalib. Demikian para sahabat lain berlomba-
lomba mewakafkan harta yang mereka miliki, Jabir
mengatakan, “Tidak ada seorang pun sahabat Nabi
yang diperkirakan memiliki kekayaan, kecuali dia
mewakafkannya. Subhanallah!
***
“Jika seorang manusia meninggal dunia, maka
terputuslah amal perbuatannya, kecuali tiga hal;
sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak
shaleh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim)
Imam as Suyuthi mengatakan, “Adapun yang
dimaksud dengan sedekah jariyah di sini adalah
wakaf.”Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslimnya
mengatakan: “ Para ulama menyatakan bahwa
amal perbuatan orang yang telah meninggal dunia
terputus dengan kematiannya, kecuali tiga hal ini…
Sesungguhnya, anak shaleh termasuk hasil usahanya;
demikian pula dengan ilmunya yang terus diajarkan
atau dikaji setelah kematiannya, dan sedekah jariyah,
yakni wakaf.”
Al Hafidz Ibn Katsir menyebutkan,” Sedekah
jariyah, seperti wakaf dan lain sebagainya,
merupakan bekas-bekas amal perbuatannya dan
peninggalannya.” Ihwal wakaf, pertengahan Januari
silam, Kami berkesempatan mewawancari Divisi
Humas Badan Wakaf Indonesia (BWI), Ustadz Dr. Jeje
Zaenudin, MA, di bilangan Taman Mini Jakarta Timur.
“Shadaqah jariyah ini shadaqah yang mengalir,
dalam konteks fiqh disebut dengan wakaf,” kata
Ustadz Jeje mengawali perbincangan. Wakaf, berasal
dari kata “waqafa” yang bermakna penahanan, atau
menahan, walaupun masih banyak lainnya.
Konsep wakaf mengacu pesan Rasulullah
kepada Umar, ketika Umar hendak mewakafkan
tanahnya. “Nah sebab itu konsep wakaf diambil
dari kasus Umar bin Khattab yang menyedekahkan
kebun kurmanya ke Rasul, begitupun dengan
Thalhah. Maka Rasul mengatakan,’Tahan kebunnya,
tanahnya, dan sedekahkan buahnya,’. Jadi konsepnya
itu mengekalkan manfaat dari benda yang
disedekahkan. Itu hakikat dari wakaf. Maka para
ulama merumuskan konsep sederhana wakaf, yaitu
baqaul ‘ain, atau habsul ‘ain wa tasbilul manfaat.
Jadi menahan zat bendanya, dan mengalirkan
manfaatnya.,” tegas pakar wakaf yang juga Kabid
Hukum Majelis Intelektual dan Ulama Muda
Indonesia (MIUMI) ini.
Dari konsep habsul ‘ain wa tasbilul manfaat
(menahan pokoknya, mengalirkan manfaatnya),
para ulama pun dapat merumuskan jenis-jenis
wakaf. Ada tiga jenis wakaf yaitu yang pertama,
aspek si waqif-nya atau pemberi wakafnya. Kedua,
aspek yang menerima wakafnya. Ketiga, aspek
WAKAF(harus)
PRODUKTIF?
WAKAF(harus)
PRODUKTIF?“Wakafharusproduktif. Kalautidakproduktif,nggakmengalirkan
pahala.Kantujuanwakafitu‘menahanpokoknya,mengalirkan
manfaatnya’,Ituesensidariwakaf…
Sekarangituerabagaimanawakafdiproduktifkan,”
WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015
3. dok.alhikmah
benda yang diwakafkan. Dan ustadz Jeje lebih
mengkhususkan pembahasan yang ketiga, dari
segi benda yang diwakafkan.
“Sekarangdilihatdariaspekbendanya,daribenda
yang diwakafkan, itu telah diatur dalam Undang-
undang (UU) Perwakafan kita. UU Perwakafan
mengacunya ke fiqh Islam,”katanya.
Menurutnya, pada tahun 2004 pasca reformasi,
keluar UUWakaf no. 41 tahun 2004. Di situ ditegaskan
wakaf dibagi menjadi: wakaf tidak bergerak,
seperti tanah; bangunan. Ada juga wakaf bergerak,
termasuk di dalamnya wakaf uang dan saham.
“Lalu nanti wakaf yang tidak bergerak juga
ada yang pasif dan ada yang produktif. Yang pasif
itu untuk masjid, pemakaman. Sedangkan yang
produktif itu wakaf tanah untuk perkebunan,
gedung untuk perkantoran atau ruko,” tegas ustadz
Jeje Zaenudin. Begitu pun wakaf bergerak, dibagi
menjadi wakaf bergerak pasif dan produktif.
“Maka perkembangan wakaf di Indonesia itu
dilihat dari segi pengelolaannya dan jenisnya,
itu berkembang dari: Pertama pola tradisional,
yaitu wakaf hanya dipahami sebagai tanah, untuk
konsumtif, seperti masjid, mushala, dll. Kemudian
memasuki fase pra-modern, disitu tidak hanya
dipahami sebagai wakaf konsumtif, tidak hanya tanah,
tapimulaikebangunandandiproduktifkan.Tapidisitu
belum menyeluruh. Nah, memasuki tahap modern,
sudah profesional pengelolaannya. Wakaf tidak lagi
dimaknai sebagai yang tidak bergerak, tapi juga wakaf
emas, perak, uang, saham, dll,”kata ustadz Jeje.
PengelolaanwakaflebihprofessionaldiIndonesia
menurut ustadz Jeje ditandai dengan adanya UU
Wakaf no. 41 tahun 2004 yang salah satu amanatnya
melahirkan BWI. Diikuti oleh Peraturan Pemerintah
no. 73 tahun 2006, diikuti oleh Peraturan Menteri
Agama, yang kemudian melahirkan Badan Wakaf
Indonesia (BWI).
Wakaf Produktif
“Wakaf harus produktif. Kalau tidak produktif,
nggak mengalirkan pahala. Tujuan wakaf itu
‘menahan pokoknya, mengalirkan manfaatnya’, Itu
esensi dari wakaf. Maka kalau tidak ada manfaatnya,
tidak menghasilkan apa-apa, malah membiayai yang
mengurusnya, jadinya kan tidak produktif. Sekarang
itu era bagaimana wakaf diproduktifkan,” tegas
ustadz Jeje Zaenudin.
Di tempat yang berbeda, Sekretaris Umum MUI
Jawa Barat, HM Rafani Achyar mengatakan ihwal
wakaf produktif telah diatur dalam rekomendasi
MUI tentang wakaf. Menurutnya, wakaf yang
diproduktifkan harus sesuai syariah, mulai dari
pengelolaanya hingga hasilnya yang halal dan tidak
mengurangi pokok wakafnya, khususnya dalam
wakaf benda bergerak seperti uang.
“Seiring dengan perkembangan transaksi
ekonomi, termasuk di dalamnya investasi, maka
muncul pemikiran untuk menginvestasikan benda-
benda wakaf agar lebih produktif sehingga nilai
kemanfaatannya bisa lebih besar. Penukaran benda
wakaf (istibdal al-waqf) diperbolehkan sepanjang
untuk meralisasikan kemashalahatan karena untuk
mempertahankan keberlangsungan manfaat wakaf
(istimrar baqai al-manfa’ah), dan dilakukan dengan
ganti yang mempunyai nilai sepadan atau lebih
baik,” kata ustadz HM Rafani Achyar membacakan
rekomendasi MUI tentang wakaf.
MUI menegaskan bahwa wakaf uang boleh
diubah menjadi wakaf benda, atau sebaliknya
wakaf benda boleh diubah menjadi wakaf uang.
Syaratnya bahwa manfaatnya lebih besar dan harus
seizin menteri, sebagaimana ketentuan perundang-
undangan dan pertimbangan MUI.
Nazir (pengelola wakaf) pun harus mengerti
benar tugas dan tanggungjawabnya sebagai nazir. Ia
jugawajibmenguasainorma-normainvestasi.Selama
nazir mengikuti norma-normanya, maka kerugian
investasinya tidak menjadi tanggungjawabnya.
“Jadi intinya itu tadi, kalau dalam dagang modal
utamanya tidak boleh hilang, kemudian harus terus
bersifat produktif, dan hasilnya dimanfaatkan untuk
kemashalahatan umat,”tegas HM Rafani Achyar.
Menurut ustadz Rafani, nazir (pengelola wakaf)
haruslah lembaga, bukan perorangan. “Dalam wakaf
itu ada wakif yaitu orang yang mewakafkan dan nazir
adalah yang menerima wakafnya. Nazir ini bukan
perorangan tapi harusnya organisasi, lembaga,
atau institusi,” tegasnya. Menurut MUI, nazir harus
mengelola wakaf sesuai amanat wakif. “Kalau yang
dalam wakaf produktif, Nazir harus mengingatkan
dan memberi penjelasan pada wakif, bahwa wakaf
ini akan diproduktifkan untuk apa dan harus ada
persetujuan dari wakif,”kata ustadz Rafani.
Dalam wakaf produktif pun, MUI berpandangan
bahwa usaha tersebut harus sesuai dengan
ketentuan syariah. Ustadz Rafani mencontohkan ada
yang mewakafkan hotel. “Maka hotelnya juga harus
yang sesuai syariah, bukan hotel umum yang banyak
melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan
syariah, mohon maaf misalnya, dipakai sebagai
prostitusi atau karaoke. Jadi wakaf produktif itu
digandengkannya dengan prinsip-prinsip ekonomi
syariah. Kalau dicampur, ya tidak boleh,”tegasnya.
MUI pun merekomendasikan agar wakaf
memang bersifat produktif.“Harus dijelaskan kepada
masyarakat, Jangankan wakaf ya, memberikan
barang saja misalnya ‘saya mau membagikan baju
bekas, kan harus yang masih layak, kalau yang tidak
layak mah tidak ada manfaatnya’. Kalau mau ngasih
barang itu yang masih dicintai oleh pemiliknya
(kita). Itu lebih bagus dan utama. Wakaf juga begitu,
jangan karena misalnya, saya punya tanah dibiarkan
daripada tidak bermanfaat sama sekali ya saya
wakafkan saja. Dari sisi niat memang dapat pahala,
tapi saya yakin pahalanya berbeda dengan wakaf
yang lebih produktif,”tegasnya.
Potensi Menjanjikan
Sesuai dengan rekomendasi MUI ihwal wakaf
produktif, Sekretaris BWI Jawa Barat, H. Dr. Tatang
Astarudin mengatakan bahwa BWI di daerah-
daerah dan pusat terus berupaya memaksimalkan
potensi yang besar dari wakaf produktif ini. Mulai
dari sosialisasi hingga perapihan administrasi dan
pendataan.
“Aset wakaf kita ini luar biasa, sampai tiga kali
negara Singapura, artinya pemerintah itu harus
peduli karena ini bisa menjadi alternatif ekonomi.
Ibarat “raksasa tidur” (the sleeping giant), wakaf
memiliki potensi luar bisa, jika mampu dikelola
secara baik dan profesional serta diinvestasikan pada
sektor yang produktif. Dalam perspektif “economic
corporation”, wakaf ibarat modal raksasa yang
dapat dikembangkan secara berkelanjutan yang
keuntungannya dapat digunakan bagi kepentingan
umat,”tegas Dr. Tatang.
BWIsendiri,menurutDr.Tatang,memulaiprogram
transformasi (peralihan) pengelolaan wakaf dari
wakaf sosial menjadi wakaf produktif. Menurutnya,
jika pun ada wakaf sosial, misalnya seperti masjid,
maka BWI akan mengarahkan agar sekaligus dibuat
kawasan terpadu seperti perkantoran, kawasan
bisnis yang menjanjikan.
BWI sendiri, menurut Dr. Tatang sedang memulai
program transformasi pengelolaan wakaf, dari wakaf
sosial menjadi wakaf produktif. Jadi fungsi masjid-
masjid di tengah kota kawasan strategis, selain fungsi
ibadah ada fungsi yang menguntungkan misalnya
terpadu dengan perkantoran/kawasan bisnis.
“BWI melakukan sosialisasi kepada masyarakat
untuk dari wakaf sosial ke produktif, dari wakaf
individu ke wakaf kolektif,”pungkasnya.
Penulis: Rizki Lesus
Tim Liputan: Pipin Nurullah, Aghniya Ilma
Hasan,Dita Fitri Alverina
Penyunting: HB Sungkaryo
WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015
Melalui Wakaf Produktif, selain berwakaf wakif (pewakaf) pun sudah sekaligus berinfak
dari keuntungan pengelolaan aset wakaf yang diproduktifkan sedemikian rupa, di pelbagai lini usaha yang halal dan
berkesuaian dengan syariat. Dan ‘Investasi’ kita pun kan Mengalir Tiada Akhir.
Seperti mata air kehidupan hakiki.
Mata Air
Kehidupan Hakiki
Mata Air
Kehidupan Hakiki
P
erbincangan tentang wakaf sering kali
diarahkan kepada wakaf benda tidak
bergerak seperti tanah, bangunan, pohon
untuk diambil buahnya, sumur untuk diambil
airnya. Bahkan lebih sempit lagi, dinegeri kita banyak
pemahaman masyarakat yang mengasumsikan wakaf
adalahlahanyangtidakproduktifbahkanmati,seperti
kuburan, masjid, madrasah dan penggunaannya
didasarkan pada wasiat pemberi wakaf (wakif).
Paradigma ini melahirkan pemahaman di masyarakat
bahwa wakaf bersifat sosial semata. Walhasil pada
wakaf sosial justru pengelolaannya perlu biaya
operasional dari masyarakat sandiri. Ujung-ujungnya
alokasi biaya itu diambil dari dana infak. Dampaknya
dana infak mengalami defisit atau habis hanya untuk
membiayai operasional wakaf yang tidak produktif.
Padahal jika merunut sejarah perwakafan. Umar bin
al Khaththab dikenal sebagai orang yang pertama
melakukan perwakafan, beliau mewakafkan sebidang
kebunyangsuburdiKhaybar.Kemudiankebunitudikelola
dan hasilnya untuk kepentingan masyarakat. Tentu wakaf
ini adalah wakaf produktif dalam arti mendatangkan
aspek ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Saat ini, beberapa negara telah melakukan
pengelolaan wakaf dengan baik tidak hanya di negara
mayoritas muslim namun dinegeri minoritas muslim
pun, pengelolaan wakaf menjadi sangat luas dan
memiliki bentuk yang bermacam-macam. Mulai dari
hotel, tanah, bangunan (rumah) untuk penduduk,
toko, kebun, dan tempat ibadah.
Hal ini membawa paradigma baru bagi dunia
perwakafan di negeri kita. Satu dekade terakhir,
wakaf yang bersifat sosial mulai bergeser kepada
wakaf produktif yang digagas oleh beberapa
lembaga Wakaf. Wakaf produktif mengubah aset
wakaf menjadi aspek usaha yang menguntungkan,
pendapatan dari usaha inilah yang kemudian dapat
digunakan untuk kegiatan sosial. Dan lahirnya
Lembaga-lembaga wakaf memiliki peran yang
sangat penting bagi pembangunan umat di masa
mendatang.
WakafPro 99 – Sinergi Foundation
Kemunculan lembaga-lembaga wakaf di Indonesia
menjadi salah satu bukti berkembangnya wakaf.
Salah satu lembaga yang konsisten mengembangkan
wakaf, baik tunai maupun produktif adalah Lembaga
WakafPro 99 – Sinergi Foundation.
Wakafpro99 sendiri lahir dari rahim Dompet Dhuafa
Jabar – Sinergi Foundation yang saat itu, masih
fokus mengelola dana Zakat Infak Wakaf (Ziswaf).
Sejak digulirkan program wakaf produktif pada 2009,
Wakafpro99 mulai khusus dan serius mengurus wakaf
dan terpisah dari penghimpunan dana zakat, infak,
dan shadaqah.
Mulailah WakafPro 99–Sinergi Foundation berkiprah
dengan paradigma baru bahwa wakaf. itu bisa
diproduktifkan, dan bahkan memang secara fikih,
wakaf itu memang harus berkembang. Namun
demikian, wakaf produktif masih menjadi barang baru
bagi masyarakat. Maka tatkala digulirkan, dibutuhkan
edukasi. Mengajak mereka, bahwa ternyata wakaf
dalam bentuk uang itu bisa. Dan wakafnya itu sendiri
bisa diusahakan dalam pelbagai bidang.
Tren penghimpunan wakaf sejak 2005-2011
mengalami kenaikan signifikan daripada ZIS. untuk
2014, kenaikan penghimpunan Wakaf Wakafpro99–
Sinergi Foundation ada di angka 70 persen. Tahun
2013, kenaikannya sebesar 89,43 persen. Sementara
di tahun 2012, kenaikan di angka 46,8 persen. Artinya,
di tahun-tahun terakhir wakaf memiliki tren kenaikan
positif, dan terus berkembang.
Aset yang dimiliki Wakafpro99 – Sinergi Foundation
pun terus bertambah. Mulai dari wakaf gedung yang
disewakan dan menghasilkan profit yang lumayan
besar dari gedung yang dinamakan Gedung Wakaf.
Ada juga pengelolaan Apotek, hingga usaha pakaian
dan makanan yang terus dikelola secara profesional.
Geliat wakaf masih bagus dan akan dikembangkan
terus. Karena potensinya masih besar dan belum
tergali secara maksimal. Diharapkan dengan pelbagai
varian program di tahun 2015 ini, Wakafpro99 bisa
menghimpun donasi lebih besar lagi, karena program
yang disajikan ada dari pelbagai aspek.
Beberapa Program baru yang insya Allah akan
digulirkan WakafPro 99-Sinergi Foundation di
antaranya: Di bidang kesehatan, ada mega proyek
Klinik Wakaf Ibu dan Anak, sebuah institusi pelayanan
kesehatan bagi ibu dan anak khususnya dalam
bidang persalinan. Klinik Wakaf ini merupakan aset
Wakaf Produktif dimana laba dari pengelolaannya
diperuntukkan bagi program-program kesehatan
kalangan dhuafa. Paket donasi wakaf sebesar Rp.
5.000.000 + 10% untuk biaya pembebasan lahan,
pembangunan gedung Klinik, alat kesehatan, dan
kebutuhan lainnya. Adapun tambahan 10 persen,
dipergunakan untuk sosialisasi sekaligus edukasi
program ke khalayak sasaran.
Di lingkup pemberdayaan ekonomi masyarakat, ada,
Wakaf Sawah Produktif, Sedekah Produktif Kambing
dan program Sedekah produktif Pohon.
Wakaf Sawah Produktif merupakan program
pengelolaan aset wakaf berupa sawah, yang di
produktifkan untuk aktivitas pertanian, seperti:
penanaman padi, palawija, sayuran dan
lain sebagainya. Pengelolaan aset
dilakukan melalui pendekatan
bisnis, dimana hasil
dari pengelolan
tersebut digunakan
untuk kegiatan sosial,
pengembangan aset
serta operasional
pengelolaan aset
tersebut. Paket donasi
wakaf sebesar Rp.
1.000.000 + 10% untuk
biaya pembebasan
lahan sawah.
Sedekah Produktif
Kambing/Domba merupakan program donasi
berupa sedekah uang tunai, yang kemudian
digunakan untuk kegiatan produktif dalam bentuk
pemberdayaan ekonomi bidang peternakan di
masyarakat. Adapun pengelolaan aktivitas tersebut
dengan menggunakan pendekatan bisnis yang
tetap melibatkan masyarakat peternak di pedesaan.
Hasilnya, digunakan untuk peningkatan pendapatan
peternak, kegiatan sosial, pengembangan aset serta
operasional pengelolaan. Paket donasi sebesar Rp.
5.000.000 + 10% untuk biaya per ekor dan kandang.
SedekahProduktifpohon adalah program donasi berupa
infak uang tunai, yang kemudian digunakan untuk
kegiatanproduktifdalambentukpemberdayaanekonomi
bidang pertanian dan penghijauan lahan di masyarakat.
Adapun pengelolaan aktivitas tersebut dengan
menggunakan pendekatan bisnis yang tetap melibatkan
masyarakat. Hasilnya, digunakan untuk peningkatan
pendapatan petani, kegiatan sosial, pengembangan
aset serta operasional pengelolaan. Paket donasi wakaf
sebesar Rp. 1.000.000 + 10% untuk biaya Pembibitan,
penanaman, dan perawatan / 20 pohon.
Di ranah pendidikan ada program Madinatul
Quran, yakni kawasan pendidikan terpadu berbasis
Alquran di tanah wakaf seluas 1,3 hektar di wilayah
Cileunyi, Kab. Bandung. Paket donasi wakaf sebesar
Rp. 5.000.000 + 10% untuk biaya penambahan
pembelian lahan, pembangunan infrastruktur dll.
Adapun program pengembangan sosial (Social
Development) ada program TamanWakafPemakaman
Muslim Firdaus Memorial Park (FMP) . Paket donasi
wakaf sebesar Rp. 10.000.000 + 10% untuk biaya
pembebasan lahan, pembangunan, alat kesehatan dll.
Melalui Wakaf Produktif, selain berwakaf wakif
(pewakaf) pun sudah sekaligus berinfak dari
keuntungan pengelolaan aset wakaf yang
diproduktifkan sedemikian rupa, di pelbagai lini
usaha yang halal dan berkesuaian dengan syariat.
Dan ‘Investasi’ kita pun kan Mengalir Tiada Akhir.
Seperti mata air kehidupan hakiki. Insya Allah.
[Taufiq Hidayat]
5. WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015
D
emikian sepenggal pendapat yang
menjadi spirit Direktur Lembaga Wakaf
Produktif (WakafPro 99) - Sinergi
Foundation, Asep Irawan dalam
menakhodai program lembaganya yang concern di
bidang wakaf.
“Bagaimana tidak, bila berbicara potensi,
wakaf memiliki sumber yang lebih besar dari Zakat
Infak Shadaqah (ZIS). Selain ia tidak dibatasi oleh
persentase, dan waktunya tidak mengenal haul
atau waktu,” ungkap Asep Irawan di sepenggal
Januari 2015.
Apalagi, tambah Asep, wakaf memiliki dampak
berkelanjutan. Bisa jadi wakafnya sekali, tapi
dampaknya berkali-kali, berkelanjutan. Sehingga
kebaikan demi kebaikan dari para wakif terus berjalan.
Hanya saja, Menurut Asep bagaimana kemudian
keberadaan lembaga wakaf itu sendiri bisa
menumbuhkan kepercayaan, agar pewakif (orang
yang berwakaf) mau menyalurkan dananya. Satu di
antara hal yang dapat menjaga kepercayaan wakif
dengan terdaftar di Badan Wakaf Indonesia (BWI).
“Alhamdulillah, kita sudah mendapatkan izin
operasional berupa Sertifikat Wakaf dengan Nomor
Pendaftaran;3.00056/15April2015-2019,”lanjutnya.
Wakafpro99 sendiri lahir dari rahim Dompet
Dhuafa Jabar – Sinergi Foundation yang saat itu,
masih fokus mengelola dana Zakat Infak Wakaf
(Ziswaf). Sejak digulirkan program wakaf produktif
pada 2009, Wakafpro99 mulai khusus dan serius
mengurus wakaf dan terpisah dari penghimpunan
dana zakat, infak, dan shadaqah.
Mulailah WakafPro 99 – Sinergi Foundation
berkiprah. Di tahun itu pula, ia mendapati mindset
dan paradigma baru tentang dunia wakaf.
Bahwasannya wakaf itu bisa diproduktifkan,
dan bahkan memang secara fikih, wakaf itu
memang harus berkembang. Namun demikian,
wakaf produktif masih menjadi barang baru bagi
masyarakat. Maka tatkala digulirkan, memang dari
awal masih butuh diedukasi. Mengajak mereka,
bahwa ternyata wakaf dalam bentuk uang itu bisa.
Dan wakafnya itu sendiri bisa diusahakan dalam
pelbagai bidang.
Berdasarkantrenyangadasejak2005-2011,Asep
menyebutkan program wakaf memang punya tren
kenaikan signifikan daripada ZIS. Setidaknya Asep
mencatatkan, untuk 2014, kenaikan penghimpunan
Wakaf Wakafpro99 – Sinergi Foundation ada di
angka 70 persen. Tahun 2013, kenaikannya sebesar
89,43 persen. Sementara di tahun 2012, kenaikan di
angka 46,8 persen. Artinya, Asep menyimpulkan, di
tahun-tahun terakhir wakaf memiliki tren kenaikan
positif, dan terus berkembang.
Aset yang dimiliki Wakafpro99 – Sinergi
Foundation pun terus bertambah. Mulai dari wakaf
gedung yang disewakan dan menghasilkan profit
yang lumayan besar dari gedung yang dinamakan
Gedung Wakaf. Ada juga pengelolaan Apotek,
hingga usaha pakaian dan makanan yang terus
dikelola secara profesional.
“Di Sinergi Foundation ada fenomena, dulu kata
Ziswaf itu karena memang perolehan zakat nomor
satu, infak nomor dua, dan wakaf nomor tiga. Tapi
di tahun 2014 tren itu berubah, wakaf naik satu
tingkat. Saya optimis, dengan target dan strategi
fundraising, wakaf bisa leading,”lanjut Asep.
Di tahun 2015, Sinergi Foundation sebagai
lembaga yang menaungi Wakafpro99 ini
menargetkan penghimpunan sebesar 25 miliar.
Dengan rincian wakaf 14 miliar, zakat 6,5 miliar,
dan infak 4,5 miliar. Tentunya ini menjadi tantangan
tersendiri, dan membutuhkan strategi khusus.
Karena dibandingkan tahun lalu, prosentase
kenaikannya di atas 100 persen.
Tentu tak sembarang angka itu dicantumkan.
Bersama tim, ia sudah menyiapkan beberapa strategi
agar dapat menghimpun dana dari masyarakat. Satu
di antaranya, tahun 2015 nanti, Sinergi akan masuk
ke Jakarta, khusus menggalang dana wakaf.
“Mengapa jakarta, karena di dunia perzakatan,
sebenarnyaperputaranuangkepedulianmasyarakat,
secara makro menyeluruh, kurang lebih 90 persen
beredar di Jakarta. Dengan perputaran itu, ini pasti
berdampak pada kepedulian sosial yang ada di
Jakarta, baik personal maupun corporate,” lanjut
Asep.
Pendapat ini juga didukung oleh hasil dari
pendapatan lembaga ZISWAF lainnya yang,
menurut Asep, berhasil menghimpun dana hingga
200 miliar. Angka itu 60 persennya didapatkan di
Jabodetabek. Artinya, lanjut Asep, strategi Sinergi
di tahun 2015 harus melangkah ke sana, untuk
menebarkan manfaat lebih besar. Juga lingkup
Sinergi kini lebih luas, tak sekadar Jawa Barat.
Sementara di Bandung sendiri, Asep
mengatakan, geliat wakaf masih bagus dan
akan dikembangkan terus. Karena potensinya
masih besar dan belum tergali secara maksimal.
Diharapkan dengan pelbagai varian program di
tahun 2015 ini, Wakafpro99 bisa menghimpun
donasi lebh besar lagi, karena program yang
disajikan ada dari pelbagai aspek.
Beberapa wakaf produktif yang dikelola di
tahun 2015 sudah mulai berjalan dan menghasilkan
seperti :Wakaf kebun dan pohon, wakaf peternakan
kambing, wakaf penyewaan ruko dan bangunan,
wakaf penyewaan gedung kantor, wakaf
pengelolaan bisnis pakaian muslim. Hasil dari wakaf
tersebut akan dioptimalkan untuk membiayai
wakaf-wakaf sosial, pendidikan, dan kesehatan.
Di bidang kesehatan misalnya, ada mega proyek
Lembaga Wakaf Produktif (WakafPro 99) Sinergi Foundation
“Potensi wakaf ini seperti ‘harimau tidur’.
Selama ini yang digemborkan adalah zakat-infak, padahal bila potensi ini digali lebih maksimal, sangat
mungkin berdampak bagi kesejahteraan masyarakat,”
Kiprah Fenomenal
WAKAFPRO 99
Kiprah Fenomenal
WAKAFPRO 99
produktif kambing, wakaf produktif sawah 10 hektare,
program wakaf produktif Pohon Jabon. Adapun
program pengembangan sosial (Social Development)
ada program Taman Wakaf Pemakaman Muslim
Firdaus Memorial Park (FMP) dan Madinatul
Quran. “Seluruhnya bersentuhan langsung dengan
kebutuhan masyarakat,”tandas Asep.
“Untuk sosialisasi akan kita kuatkan di media,
yakni dengan membuat situs khusus di setiap
programnya. Termasuk untuk media di darat seperti
Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC) update dan FMP
update,”kata Asep.
Ke depannya, Asep Irawan juga menerangkan
modifikasi program, yakni penambahan nilai wakaf
sebesar 10 persen untuk operasional.“Karena pokok
wakaf tidak boleh digunakan untuk operasional.
Dengan demikian, wakif juga ikut berpartisipasi
dalam mensosialisasikan program wakaf sebagai
amal mereka,”tandas Asep.
Program Fenomenal
Pembaca tentu pernah mendengar Taman
Wakaf Pemakaman Muslim Firdaus Memorial Park.
Program fenomenal yang digagas WakafPro 99 –
Sinergi Foundation, lalu kemudian diluncurkan
di pengujung 2013 lalu ini demikian menyedot
perhatian segenap kaum peduli.
“Masalahpemakamaninirupanyasudahmenjadi
masalah yang begitu kompleks bagi seluruh lapisan
masyarakat. Bagi kaum dhuafa bahkan jauh lebih
rumit, sebab mereka harus sanggup menyediakan
dana yang mencapai jutaan rupiah untuk dapat
memakamkan sanak saudaranya dengan layak,”
ungkap Direktur WakafPro 99 – Sinergi Foundation,
Asep Irawan.
Selain tingginya biaya pemakaman yang menjadi
permasalahan pemakaman di Indonesia, beberapa
faktor lain yang juga cukup berpengaruh, dan penting
untuk dipikirkan solusinya antara lain: Ketersediaan
lahan pemakaman yang semakin sempit, suasana
pemakaman yang memunculkan kesan angker,
hingga penanganannya yang tidak sesuai syariat.
Padahal bagi kaum muslim, mengurus jenazah dan
menyediakan lahan pemakaman hukumnya adalah
fardhu kifayah. Wajib bagi orang-orang muslim di
sekitar tempat tinggalnya.
Ikhtiar mewujudkan Taman Wakaf Pemakaman
Muslim “Firdaus Memorial Park”, Lembaga Wakaf
Produktif (WakafPro 99), sebagai penggagas
sekaligus pengelola, menggalang dana wakaf dari
segenap kaum peduli. Dengan Rp 10 juta, para
pewakaf (waqif), akan memeroleh benefit, antara lain:
2kavlingpemakamanuntukpihakkeluargawaqif,2
kavling pemakaman untuk keluarga dhuafa.
Untuk lahan Taman Wakaf Pemakaman
Muslim “Firdaus Memorial Park”, kata Asep,
Alhamdulillah saat ini telah dibebaskan lahan seluas
7 ha di Desa Ciptagumati Kec. Cikalong Wetan Kab.
BandungBarat.“ApabilaAndamelaluitolCipularang,
lahan ini terletak tepat di KM 106,300-105,700 Tol
Purbaleunyi arah Jakarta. Lahan pun tengah dalam
proses land clearing dan pematangan,”katanya.
(pipin nurullah)
Rumah Sehat Ibu dan Anak (RSIA) Wakaf. Di ranah
pendidikan ada rencana membangun Beasiswa
Pemimpin Bangsa (BPB) Building. Di lingkup
pemberdayaan ekonomi masyarakat, ada sedekah
Asep Irawan (Direktur Wakafpro99)
dok. alhikmah
Dok. WakafPro 99
TamanWakafPemakamanMuslim
Firdaus Memorial Park
6. SELASAR
WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015
P
anas terik menggantung di langit kota–
kota seantero Jazirah Arab. Angin panasnya
membelai tiap jengkal Madinah. Sumur-sumur
melompong, kering. Satu-satunya sumur yang
ada airnya hanya sumur Raumah, milik seorang Yahudi.
Sang Nabi dan rakyat Madinah mulai merasa dahaga,
kehausan.
Berduyun warga Madinah antre, berbaris rapi
membeli air kepada si Yahudi pemilik sumur. Rasul
bersabdalirih,taksanggupmelihatumatnyamenderita,
“Wahai Sahabatku, siapa saja diantara kalian yang
menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan
sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka
akan mendapat surgaNya Allah Ta’ala”(HR. Muslim).
Tetiba, siapa lagi kalau bukan pengusaha kesohor
Madinah, sahabat terbaik Nabi setelah Abu Bakar dan
Umar, yang segera menyambut seruan sang Nabi.
Utsman Ibn Affan langsung mendatangi si Yahudi
tersebut. Ia segera menawari harga sangat tinggi,
hingga puluhan ribu dinar!
“Seandainya sumur ini saya jual kepadamu wahai
Utsman, maka aku tidak memiliki penghasilan yang
bisa aku peroleh setiap hari,” kata Yahudi itu ‘kekeuh’
tak ingin melepaskan sumurnya. Utsman tak kehabisan
cara, mengingat balasan surga yang begitu jelas di
hadapannya.
“Bagaimana kalau aku beli setengahnya saja dari
sumurmu?” Utsman, gaya seorang pedagangnya
mulai beraksi. “Maksudmu?” tanya Yahudi keheranan.
“Begini, jika engkau setuju maka kita akan memiliki
sumur ini bergantian. Satu hari sumur ini milikku,
esoknya kembali menjadi milikmu kemudian lusa
menjadi milikku lagi. Demikian selanjutnya berganti
satu-satu hari. Bagaimana?”jelas Utsman.
Yahudi itu pun terbengong heran, sambil
berguman,”… saya mendapatkan uang besar dari
Utsman tanpa harus kehilangan sumur milikku”.
Akhirnya si Yahudi setuju menerima tawaran Utsman
tadi dan disepakati pula hari ini sumur Raumah adalah
milik Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu.
Utsman pun segera mengumumkan kepada
penduduk Madinah yang mau mengambil air di
sumur Raumah, silahkan mengambil air untuk
kebutuhan mereka semua Gratis! Rakyatpun
berbondong datang ke sumur Utsman.
Keesokan hari Yahudi mendapati sumur
miliknya sepi pembeli, karena penduduk Madinah
masih memiliki persedian air di rumah. Yahudi
itupun mendatangi Utsman dan berkata “Wahai
Utsman belilah setengah lagi sumurku ini dengan
harga sama seperti engkau membeli setengahnya
kemarin”. Utsman setuju, lalu dibelinya seharga
20.000 dirham, maka sumur Raumah pun menjadi
milik Utsman secara penuh.
Utsman pun secara resmi mewakafkan sumur
Raumah tersebut untuk kaum muslimin. Per detik itu,
sumurdapatdimanfaatkanuntukkepentinganumat,
seluruh rakyat Madinah. Sumur itu menjadi sumber
mata air lahan sekitarnya, hingga ditanam kebun
kurma. Rakyat Madinah memanfaatkan kurma untuk
berdagang, dan hasilnya dimanfaatkan untuk umat.
Pohon kurma terus bertambah, hingga diwar-
iskan dari generasi ke generasi. Dari para Khalifah,
hingga Daulah Utsmaniyyah, dan terakhir dikelola
oleh pemerintah Arab Saudi. Departemen Pertanian
Saudi menjual hasil dari ribuan pohon ke pasar-pasar.
Setengah keuntungannya disalurkan ke anak yatim.
Setengahnya lagi disimpan dalam bentuk rek-
ening di bank atas nama Utsman Ibn Affan, dibawah
pengawasan Departemen Pertanian. Uang yang
mampir di rekening Ridwanullah Utsman Ibn Affan
terus membengkak, hingga pemerintah Saudi me-
mutuskan membelikan tanah dekat Masjid Nabawi
atas nama Utsman bin Affan.
Tanah tersebut dibangun hotel bintang lima ha-
sil wakaf Utsman. Hotel milik Utsman bin Affan pun
kini berdiri kukuh di samping Masjid Nabi. Peziarah
berdatangan menginap di sana, hingga omzet ho-
telnya bisa mencapai puluhan juta per bulan. Seten-
gah keuntungannya lagi-lagi digunakan untuk keg-
iatan sosial.
Setengahnya lagi, disimpan di rekening atas
nama Utsman bin Affan. Subhanallah, walau jasad
tertimbun tanah, namun amal Utsman bin Affan ter-
us mengalir. Manfaatnya terus dirasakan hingga kini.
Hotel dan rekening atas nama Utsman, menjadi saksi
kedermawanan sahabat nabi ini. Wallahua’lam.
(rizki lesus/dbs)
Sumber: kisahmuslim.com
Utsman Ibn AffanUtsman Ibn Affan
Membeli sumur Raumah, lalu digratiskan untuk kepentingan umat. Menumbuhsuburkan kebun kurma,
yang berdampak peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dan kini, ribuan tahun berlalu, manfaatnya
tak berhenti, terus mengalir. Hotel berbintang atas nama beliau pun berdiri megah, tempat singgah para
peziarah. Hasilnya? Tentu untuk kemanfaatan umat yang seluas-luasnya.
Amal Abadi
Sahabat Nabi
Amal Abadi
Sahabat Nabi
dok.google
dok.google
Wakaf Pro-Sinergi Foundation investasikan usaha
wakaf produktif dalam bidang Fashion Muslim, kali
ini Wakafpro 99 kerjasama dengan Merk Produk
Vamosh, sebuah usaha fashion muslim dibawah
Pengelolaan. H. Arya Gusenusindring yang juga
wakif dan Pengusaha Fashion, bergerak di bidang
produksi dan pemasaran dengan 23 outlet yang
tersebar di Bandung dan Surabaya.
Berlokasi di Pusat Grosir Surabaya, 3 toko dengan
brand Vamosh menjadi bentuk benefit pengelolaan
wakaf secara produktif. 1 (satu) toko dikelola secara
mandiri dan 2 (dua) toko dikelola dengan system
bagi hasil.
Sampai saat ini tidak hanya bidang fashion, Wakafpro
99 juga telah melebarkan sayap usaha wakafnya di
bidang Properti, Apotek, Training Centre, Jasa laundy
dan lainnya. Semoga Aset ini semakin menambah nilai
bagi para wakif. [Tauhid]
SerahTerima AsetWakafProduktif:
LaundrydanAyamCrispy
WakafPro99 - Sinergi Foundation menerima amanah
wakaf berupa asset usaha Laundry dan Ayam Cripsy
pada Sabtu, (14/02/2015) bertempat di Gedung
Dompet Dhuafa Jabar – Sinergi Foundation - Jl. Pasir
Kaliki 143 diterima oleh Hendi Suhendi mewakili
Sinergi Foundation.
Asset usaha ini ditaksir Senilai Rp. 85 295 000, dari
Para wakif diantaranya Bapak Azriel Azhari, Bpk.
Indra Nugraha dan Bpk. Dede Sudianto Maskar,
acara penyerahan dihadiri pula para istri wakif yang
sekaligus menjadi saksi proses penyerahan ini.
“Niat untuk menyerahkan laundry datang tiba
tiba saja, sebetulnya laundry udah satu setengah
bulan berjalan namun belum produktif, kami
ngobrol sama istri dan mendapat restu untuk
diserahkan ke WakafPro99”. Demikian Ungkap
Dede Sudianto selepas penandatanganan berita
acara penyerahan.
Sejak proses penyerahan, kepemilikan dan
pengurusannya diamanahkan kepada Sinergi
Foundation sebagai bentuk Wakaf Produktif.
“Mudah-mudahan Asset Usaha Laundry dan Ayam
Cripsy ini makin maju, makin berkah dan makin
berkembangdansemogapulaAllahSWTmemberikan
kemudahan & keberkahan kepada keluarga serta
usaha kami yang lainnya”. Harap Dede seraya
tersenyum. [Tauhid]
AssetWakafPro
dibidangFashionMuslim
WakafPro99 - Sinergi Foundation menerima amanah
wakaf berupa kendaraan (mobil) dengan merek
Starlet EP 80 tahun 1991 pada jum’at, 20/3/2015,
bertempat dikediaman wakif, Kang Luthfi
Chaerunnizar.
Sejak proses penyerahan, kepemilikan dan
pengurusannya diamanahkan kepada Sinergi
Foundation sebagai bentuk Wakaf Barang.
Proses penyerahan mobil diterima langsung
oleh Habe Sunkaryo, GM Fundraising Sinergi
Foundation.
“Kami berharap, proses serah terima ini menjadi
tauladan kebaikan yang ditiru oleh semua
kalangan umat, terkhusus para donatur dalam
mewakafkan hartanya,” Ungkap Habe selepas Doa
dan akad peneriamaan Wakaf. [tauhid]
SinergiFoundation
terimaWakafKendaraan
C
ari tempat untuk training?, atau tempat
untuk melakukan workshop?, jika Anda
memiliki waktu luang singgahlah sebentar
di jalan Sidomukti No 99H. Di sana Anda akan
menemukan sebuah tempat yang biasa digunakan
untuk berbagai kegiatan di atas. Lengkap! Dari
training center, tempat pertemuan, workshop,
pengajian, hingga arisan. Dan semua itu adalah aset
yang dimiliki oleh umat Muslim!
Tempat ini bernama Training
Center 99. Hadir sejak tanggal
29 Maret 2011, berdiri tegak dari
dana wakaf yang dikelola oleh
lembaga Wakafpro 99, salah satu
lembaga milik Sinergi Foundation.
Apa yang membedakan Training Center 99 dari yang
lain? Setiap dana yang diperoleh dari penyewaan
tempat sebagian besar digunakan untuk membantu
TrainingCenter99 BukanTCBiasa
Masih dalam rangkaian silaturahim Syawal 1435 H,
dengan maksud untuk menguatkan ukhuwah di
antara elemen perjuangan umat, Sinergi Foundation
sambangi kantor MUI Pusat pada Selasa 19 Agustus
2014. Dalam kesempatan tersebut, rombongan Sinergi
Foundation yang terdiri dari: Luthfi Afandi (CEO Sinergi
Foundation), Asep Irawan (Direktur Wakafpro 99 –
Sinergi Foundation), dan HB Sungkaryo (GM Marketing
Communications Sinergi Foundation), diterima
langsung dalam forum Rapat Pimpinan Komisi Fatwa
MUI Pusat, antara lain: Prof. Drs. H. Nahar Nahrawi, MM,
Dr. H.M. Asrorun Ni’am Sholeh, MA (Sekretaris Komisi
Fatwa), dan HM Irfan Helmi (Staf Khusus MUI Pusat).
Silaturahim Sinergi Foundation - MUI Pusat
kaum dhuafa. Sifatnya ekslusif serta nilai-nilai Islami
sangat dijaga di tempat ini. Fasilitas? Jangan salah,
tidak kalah dengan hotel berbintang atau gedung
pertemuan yang megah. Buktinya ragam pertemuan
pernah dilakukan di tempat ini. Dari pelatihan,
bedah buku, seminar, workshop, hingga
pesantren kilat.
Orang atau lembaga yang menjadi kon-
sumen Training Center 99 pun datang
dari ragam latar belakang. Tidak hanya
mereka yang tinggal di Kota Bandung
namun luar kota pun pernah mencicipi
tempat pelatihan ini. Inilah yang
menjadi keunikan tersendiri Training
Center 99. Lembaga yang didirikan dari
dana wakaf ini bisa memberikan nilai
positif bagi umat Muslim. Berasal dari umat
Muslim dan umat Muslim sendirilah yang bisa
merasakan keuntungannya tersebut. Terbukti dana
wakaf bisa memberikan manfaat luar biasa bagi umat
Muslim. Training Center 99 adalah bukti otentik.
Sekarang apa masih kita enggan untuk berwakaf?