SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Download to read offline
Pasal16
(1) Garis sempadan ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dng ketentuan peraturan PUU.
(2) Penetapan garis sempadan dilakukan berdasarkan kajian
penetapan garis sempadan.
(3) Dalam penetapan garis sempadan harus mempertimbangkan
karakteristik geomorfologi sungai, kondisi sosial budaya
masyarakat setempat, serta memperhatikan jalan akses bagi
peralatan, bahan, dan SDM utk melakukan kegiatan O&P sungai.
(4) Kajian penetapan garis sempadan memuat paling sedikit mengenai
batas ruas sungai yg ditetapkan, letak garis sempadan, serta rincian
jumlah dan jenis bangunan yg terdapat di dalam sempadan.
(5) Kajian penetapan garis sempadan dilakukan oleh tim yg dibentuk
oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai kewenangannya.
(6) Tim kajian penetapan garis sempadan beranggotakan wakil dari
instansi teknis dan unsur masyarakat.
Amanat PP Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai
mengenai Sempadan Sungai:
Pasal 19 ayat (3)
Pengelolaan sungai dilaksanakan berdasarkan norma, standar,
pedoman, dan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri.
Pasal 80
Dalam waktu paling lama 5 tahun terhitung sejak Peraturan
Pemerintah ini berlaku, Menteri, gubernur, bupati/walikota wajib
menetapkan garis sempadan pada semua sungai yang berada dalam
kewenangannya.
Amanat PP Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai
mengenai Sempadan Sungai:
Di Dalam Kawasan Perkotaan L > 3 M
Di Luar Kawasan Perkotaan L > 5 M
L L
Di Dalam Kawasan Perkotaan:
!  H < 3 M, L > 10 M
!  3 M < H < 20 M, L > 15 M
!  H > 20 M, L > 30 M
Di Luar Kawasan Perkotaan:
!  DAS > 500 Km2, L > 100 M
!  DAS < 500 Km2, L > 50 M
L L
H
PP Sungai 38/2011 Pasal 9 sampai dengan Pasal 12
PP Sungai 38/2011 Pasal 13
Penentuan garis sempadan
sungai yang terpengaruh pasang
air laut dilakukan dengancara
yangsamadenganpenentuangaris
sempadan sungai, diukur dari
tepi muka air pasang rata-rata.
PP Sungai 38/2011 Pasal 15
Garis sempadan mata air ditentukan
mengelilingi mata air paling sedikit
berjarak 200 m dari pusat mata air.
PP Sungai 38/2011 Pasal 14
Garis sempadan danau paparan
banjir ditentukan mengelilingi
danau paparan banjir paling
sedikit berjarak 50 m dari tepi
muka air tertinggi yg pernah
terjadi.
Sempadan sungai (riparian zone) adalah zona
penyangga antara ekosistem perairan (sungai)
dan daratan.
Maksud: memperlancar proses penetapan sempadan sungai sebagai mana
diamanatkan dalam PP 38/2011.
Tujuan: memberi petunjuk teknis bagi pelaksanaan kajian penetapan
sempadan sungai.
Sebagai upaya melindungi sungai agar fungsi
sungai dapat berlangsung secara berkelanjutan.
Lampiran Surat Edaran Menteri PU tentang
Pedoman Kajian Penetapan Sempadan Sungai :
a)  Sebagai aset lingkungan karena kaya
dengan keanekaragaman hayati
(flora & fauna).
b)  Semak dan rerumputan berfungsi
sebagai filter yang sangat efektif menangkap sedimen dan polutan sehingga
kualitas air sungai terjaga dari kekeruhan dan pencemaran.
c)  Tumbuh-tumbuhan di sempadan sungai memperkuat struktur tanah
sehingga tidak mudah tererosi dan tergerus aliran air.
d)  Rimbunnya dedaunan menyediakan tempat berlindung dan
berteduh, sisa tumbuh-tumbuhan yang mati merupakan sumber makanan
berbagai jenis spesies binatang akuatik dan satwa liar lainnya.
e)  Kawasan tepi sungai yang sempadannya tertata asri menjadikan
properti bernilai tinggi karena terjalin keharmonisan hidup
antara manusia dan alam.
"  Menurunnya kualitas air
sungai karena hilangnya
fungsi filter yang menahan
pencemar non-point
source.
"  Terjadi peningkatan
gerusan tebing sungai yang
dapat mengancam bangunan
atau fasilitas umum lain
karena tergerus arus sungai.
"  Kemampuan alur sungai mengalirkan air menurun karena geometri
tampang sungai berubah menjadi lebih lebar, dangkal, dan landai
akibat terjadi gerusan tebing sungai.
"  Menurunnya jumlah keanekaragaman hayati di sungai maupun
di sempadan karena hilangnya tetumbuhan di sempadan sungai.
Kemudian penanaman
tetumbuhan asli setempat
meliputi rerumputan, semak
dan pepohonan.
Langkah pertama utk itu
adalah penyediaan lahan
di kiri dan kanan palung
sungai yg berfungsi
sebagai sempadan sungai.
1. Ruas sungai yang berdekatan dengan atau
dalam kawasan yang berkembang.
2. Ruas sungai yang menurut rencana akan 

mengalami perubahan dimensi.
3. Revitalisasi bekas sungai (oxbows).
4. Ruas sungai yang tinggal menyisakan sedikit
flora dan fauna spesifik.
5. Ruas sungai yang memiliki keanekaragaman 

hayati tinggi.
Penetapan sempadan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1.  Sempadan sungai merupakan kawasan lindung tepi sungai yang menjadi satu kesatuan
dengan sungai.
2.  Angka mengenai jarak garis sempadan sungai merupakan angka minimum.
3.  Sempadan sungai ditetapkan kontinyu menerus, tidak patah-patah. Di kawasan
permukiman atau perkotaan dapat diperluas fungsinya menjadi ruang terbuka hijau kota
yang menyatu menjadi ruang publik.
4.  Dalam hal sempadan sungai telah telanjur untuk fasilitas kota,bangunan gedung,jalan, atau
fasilitas umum lainnya, peruntukannya tetap tak akan diubah.
5.  Dalam hal lahan sempadan terlanjur dimiliki oleh masyarakat, peruntukannya secara
bertahap harus dikembalikan sebagai sempadan sungai.
6.  Tujuan penetapan sempadan sungai adalah melindungi fungsi sungai, agar fungsi sungai
dapat dipulihkan dan dilindungi dengan upaya pencegahan pencemaran air sungai.
7.  Penentuan kawasan apakah perkotaan atau perdesaan berdasarkan ciri fisik dan sosial.
8.  Mempertimbangkan karakteristik geomorfologi sungai, kondisi sosial budaya masyarakat
setempat, serta kelancaran kegiatan O&P sungai.
9.  Peran serta masyarakat sejak awal proses penetapan sempadan melalui sosialisasi dan
konsultasi.
10. Penetapan batas sempadan sungai dilakukan dengan memberi patok batas sempadan
sungai
A. Ruas sungai yang kurang jelas tepi
palungnya
Untuk menentukan tepi palung sungai pada
ruas sungai ini perlu dibuat bantuan bidang
horizontal menyinggung atau memotong
bidang lengkung tebing sungai.
Garis potong kedua bidang tersebut
merupakan garis tepi palung sungai.
B. Ruas sungai dengan kemiringan
memanjang sangat landai
Penentuan tepi palung sungai dilakukan
dengan membuat perkiraan elevasi muka
air pada debit dominan (Q2th - Q5th) dan
elevasi muka air banjir yang pernah
terjadi. Elevasi tepi palung sungai terletak
di antara dua elevasi tersebut.
Selain itu rumpun tetumbuhan alami yang
ada (existing vegetation) dapat digunakan
sebagai petunjuk awal posisi tepi palung
sungai.
C. Ruas sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan atau di luar kawasan perkotaan
Desain tanggul banjir:
I.  Ibukota Kabupaten/Kota adalah untuk mengalirkan debit rencana (Q10 – Q20);
II.  Ibukota Provinsi adalah untuk mengalirkan debit rencana (Q20 – Q50);
III.  Ibukota Negara/Metropolitan adalah untuk mengalirkan debit rencana (Q50 – Q100).
D. Ruas sungai dengan karakter spesifik (berbentuk delta, meander, braided,
lahar dingin dll)
Delta # dibatasi hanya pada bagian ruas sungai yang palungnya telah stabil.
Sungai meander dan braided # mengikuti batas terluar perubahan alur.
Sungai yang mengalami agradasi dan sungai yang membawa aliran lahar dingin # diambil
jarak sempadan yang lebih lebar berdasarkan pengalaman luapan yang pernah terjadi.
E. Ruas sungai di daerah rawan banjir
dan daerah urban
Perlu diperhatikan:
- peningkatan kapasitas palung sungai.
- rencana perubahan tata ruang
F. Ruas sungai dengan tebing mudah runtuh
Penentuan tepi palung sungai untuk palung
sungai tertentu yang karena jenis tanah,
kemiringan dan tinggi tebing berpotensi
longsor maka harus memperhitungkan
kemungkinan terjadinya longsoran dengan
mengambil tepi palung sungai berjarak cukup
aman dari tepi longsoran, misalnya dengan
kemiringan 1:2.
G. Ruas sungai dengan jalan raya di tepi
palung sungai
Jalan yang berdekatan dengan palung
sungai selain melanggar ketentuan
sempadan sungai juga menyimpan potensi
bahaya keruntuhan tebing sehingga
memerlukan biaya pemeliharaan yang
tinggi.
Terhadap kondisi yang telah terlanjur
tersebut ketentuan lebar sempadan tetap
tidak berubah meskipun terpotong oleh
keberadaan jalan. Artinya sempadan
sungai dilanjutkan ke sisi luar di seberang
jalan.
H. Ruas sungai dengan lahan basah
(wetlands) di tepi palung sungai
Sempadan sungai di daerah hilir dimana
palung sungainya menyatu dengan kawasan
lahan basah (wetlands) atau rawa tidak perlu
lagi ditetapkan. Lahan basah yang ada di tepi
sungai harus dijaga dan dilindungi
keberadaannya.
Namun ketika lahan basah ini mengalami
penyusutan atau hilang, maka batas
sempadan sungai harus ditetapkan, yaitu
pada tepi lahan basah dimaksud.
I. Ruas sungai dengan tebing tinggi dan
palung sungai membentuk huruf V
Di bagian hulu atau perbukitan, palung
sungai umumnya berbentuk huruf V.
Untuk sungai dengan bentuk palung V, tepi
palung sungai adalah di ujung puncak
tebingnya. Jika tebing terlalu tinggi dan
agak landai, tepi palung sungai dapat
ditentukan di tempat perubahan kemiringan
ketika kemiringan tebing sungai berubah
menjadi lebih landai.
TIM PENGARAH ( dari unsur teknis di bidang pengelolaan SDA)
Bertugas: memberi arahan dan saran dalam proses penetapan sempadan sungai dan/atau ruas
sungainya.
TIM NARASUMBER (dari unsur teknis di bidang pengelolaan SDA / perorangan memiliki pengetahuan perUUan)
Bertugas: memberi masukan terhadap isi dan substansi teknis bagi pelaksanaan kajian penetapan
sempadan sungai dan/atau ruas sungainya.
TIM TEKNIS/PELAKSANA
Bertugas:
a. Menginventarisasi data karakteristik geomorfologi sungai, antara lain:
1. Fluktuasi aliran sungai;
2. Perubahan kandungan sedimen di sungai; dan
3. Kecendurungan perubahan geometri sungai yang meliputi: lebar dasar sungai, tinggi
tebing, kemiringan memanjang sungai, pembentukan (meander) dan jalinan (braided) atau
menganalisisnya dari data-data primer maupun sekunder yang ada.
b. Menginventarisasi data tanggul;
c. Menginventarisasi data kondisi sosial budaya masyarakat setempat;
d. Menginventarisasi data jalan akses bagi peralatan, bahan, dan sumber daya manusia untuk
melakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan;
e. Menginventarisasi data rinci jumlah dan jenis bangunan yang terdapat di dalam sempadan;
f. Menentukan tepi palung sungai;
g. Menentukan garis sempadan;
h. Menyajikan garis sempadan di dalam gambar atau peta topografi dengan skala yang jelas;
i. Membuat berita acara kajian penetapan sempadan;
j. Menyampaikan hasil kajian kepada masyarakat, lengkap dengan rencana penetapan
sempadan dan jadwal pelaksanaannya;
k. Membuat laporan kajian penetapan sempadan sungai;
l. Mengusulkan Penetapan sempadan kepada Menteri / gubernur / bupati / walikota sesuai
kewenangannya.
Tim Teknis/Pelaksana terdiri dari instansi teknis dan unsur masyarakat
meliputi antara lain:
a.  Instansi teknis di bidang pemerintahan daerah
b.  Instansi teknis di bidang penataan ruang dan/atau penataan kota
c.  Instansi teknis di bidang pertanahan dan pemetaan
d.  Instansi teknis di bidang drainase dan/atau pengendalian banjir
e.  Instansi teknis di bidang kesejahteraan sosial
f.  Instansi teknis di bidang keamanan dan ketertiban
g.  Unsur masyarakat dari TKPSDA
h.  Unsur masyarakat dari Kelurahan atau RT/RW setempat
i.  Unsur masyarakat dari LSM yg bergerak di bidang lingkungan hidup.
1.  Latar belakang penetapan sempadan sungai.
2.  Kajian aspek penetapan sempadan sungai meliputi aspek hukum (peruntukan
lahan, status kepemilikan lahan), lingkungan, sosial, ekonomi, dan teknis.
3.  Kajian teknis memuat:
a.  Gambar detail denah, potongan melintang dan letak garis sempadan pada
tiap ruas sungai dengan skala yang jelas. Jarak potongan melintang pada
ruas sungai yang lurus adalah 50 meter dan 25 meter untuk sungai
berbelok-belok
b.  Gambar denah rincian bangunan dan status kepemilikan (lahan dan
bangunan) yang terletak di dalam sempadan sungai;
c.  Letak patok-patok sempadan sungai dan tanggal penetapan. Patok terbuat
dari kayu/beton dan/atau bahan lain sebagai batas terluar setiap 50 meter di
ruas sungai yang lurus dan setiap 25 meter di ruas sungai yang berbelok-
belok, atau menyesuaikan kondisi meandering sungai dan lingkungan
setempat.
4.  Tahapan pembebasan lahan sempadan beserta perkiraan biaya;
5.  Saran-saran untuk pelaksanaan penetapan sempadan sungai.
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
UU No. 7/2004 SUMBER DAYA AIR
PERATURAN PEMERINTAH
PP 16/2005 SPAM
PP 20/2006 IRIGASI
PP 42/2008 PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR
PP 43/2008 AIR TANAH
PP 37/2010 BENDUNGAN
PP 38/2011 SUNGAI
PP 73/2013 RAWA
KEPUTUSAN PRESIDEN
PERPRES. 12/2008 DEWAN SUMBER
DAYA AIR
KEPRES. 26/2011 CEKUNGAN AIR
TANAH
KEPRES. 12/2012 PENETAPAN
WILAYAH SUNGAI
RANCANGAN PERATURAN
PEMERINTAH
PENGUSAHAAN SDA
HAK GUNA AIR
DANAU
PENGENDALIAN PENCEMARAN &
PENGELOLAAN KUALITAS AIR
DASAR HUKUM PERIZINAN:
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Izin%Penggunaan%SDA,%untuk%pemenuhan%:%
a.  kebutuhan*pokok*sehari0hari*dan*pertanian*rakyat*yang*dilakukan*
dengan*cara*mengubah%kondisi%alami%sumber*air*(memper&nggi,+
memperendah+permukaan+air,+dan/atau+membelokkan+aliran+air+pada+
sumber+air)+
c.  kebutuhan*pokok*sehari0hari*yang*dilaksanakan**oleh*kelompok%orang%
dan%badan%sosial;**
d.  keperluan*irigasi*pertanian*rakyat*di%luar%sistem%%irigasi%yang%sudah%
ada*
e.  kegiatan*usaha%yang%menggunakan%sumber%daya%air.*
Izin%Pelaksanaan%Konstruksi:%
konstruksi*yang*berada*pada*sumber*air*termasuk%pada%sempadan%
sumber%air,*misalnya,*konstruksi*jembatan,*jaringan*perpipaan,*dan**
jaringan*kabel*listrik/telepon.*
%
Amanat PP No.42/2008 – Pengelolaan SDA
mengenai Perizinan:
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Kegiatan%Pada%Ruang%Sungai% Pemberi%Izin% Pemberi%Rekomtek%
pelaksanaan%konstruksi%pada%
ruang%sungai%
Menteri,*Gubernur,*
Bupa>,**Walikota*
Pengelola*SDA**+
pelaksanaan%konstruksi%yang%
mengubah%aliran%dan/atau%
alur%sungai%
Menteri,*Gubernur,*
Bupa>,*Walikota*
Pengelola*SDA**+
pemanfaatan%bantaran%dan%
sempadan%sungai%
Menteri,*Gubernur,*
Bupa>,*Walikota*
Pengelola*SDA**+
pemanfaatan%bekas%sungai% Menteri,*Gubernur,*
Bupa>,*Walikota*
Pengelola*SDA**+
pemanfaatan%air%sungai%selain%
untuk%kebutuhan%pokok%
sehari@hari%dan%pertanian%
rakyat%dalam%sistem%irigasi%
yang%sudah%ada%
Menteri,*Gubernur,*
Bupa>,*Walikota*
Pengelola*SDA**+
pemanfaatan%sungai%sebagai%
penyedia%tenaga%air%
Menteri,*Gubernur,*
Bupa>,*Walikota*
Pengelola*SDA**+
Amanat PP No.38/2011 – Sungai
mengenai Perizinan:
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Kegiatan%Pada%Ruang%Sungai% Pemberi%Izin% Pemberi%Rekomtek%
pemanfaatan%sungai%sebagai%
prasarana%transportasi%
instansi*yang*menyeleng.*
urusan*pemerintahan*di*
bidang*transportasi**
Pengelola*SDA*
pemanfaatan%sungai%di%
kawasan%hutan%
Menteri,*Gubernur,*
Bupa>,*Walikota*
*
instansi*yang*menyeleng.*
urusan*pemerintahan*di*
bidang*kehutanan*/*
BUMN*di*bid.*kehutanan.**
pembuangan%air%limbah%ke%
sungai%
Bupa>/walikota* Pengelola*SDA*
*
pengambilan%komoditas%
tambang%di%sungai%
Bupa>/walikota*
*
Pengelola*SDA*
*
pemanfaatan%sungai%untuk%
perikanan%menggunakan%
karamba%atau%jaring%apung%
instansi*yang*menyeleng.*
urusan*pemerintahan*di*
bidang*perikanan**
Pengelola*SDA*
*
Amanat PP No.38/2011 – Sungai
mengenai Perizinan:
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
PENGAJUAN PERMOHOHAN
ONLINE/MANUAL
identitas, lokasi,
kebutuhan, gambar,
spesifikasi, dok. LH,
PKM, bukti bayar.
EVALUASI AWAL (DJ-SDA)
SESUAI
PERSYARATAN ?
YA
PENYUSUNAN REKOMTEK
(BBWS/BWS)
- Presentasi
- Tinjauan lapangan
- Kajian teknis
- REKOMENDASI (?)
VERIFIKASI (DJ-SDA)
Kajian terhadap
permohonan dan
rekomendasi teknis
dari BBWS
SURAT KEPUTUSAN MENTERI
PEKERJAAN UMUM
Prosedur Perizinan:
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
informasi
peraturan terkait
kewenangan
perizinan
pengajuan izin
status permohonan
tanya - jawab
!
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Persyaratan____________%
a. iden>tas*pemohon*:*pribadi*atau*perusahaan+
c. lokasi*:*nama*sumber*air,*peta*situasi,*koordinat*
d. penggunaan*:*tujuan,*volume,*jangka*waktu*
e. spesifikasi*teknis*:*metode*pengambilan,*penjelasan*penggunaan,*gambar*
disain*bangunan,*manual*operasi*dan*pemeliharaan*
f. dokumen*lingkungan*atau*laporan*pelaksanaannya*:*
•  amdal** *vol.*>*250*liter/de>k,*bendungan*
•  UKL0UPL** *vol.*50*s/d*250*liter/de>k,*bendung*
•  SPPL * *vol.*<*50*liter/de>k,*pek.*sederhana*
k. berita*acara*sosialisasi*masyarakat*
l. izin2*terkait*yang*telah*dimiliki*:*izin*lingkungan,*SIPPA*(untuk+perpanjangan+
izin),*pembuangan*limbah*cair,*dll.*
m. buk>*pembayaran*pajak*air*permukaan*dan*BJPSDA*(untuk+perpanjangan+
izin)*
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
a.  konservasi%sumber%air%%
•  keberlangsungan*fungsi*
sumber*air*
b.  penggunaan%sumber%daya%air%*
•  pengembangan*daerah*
irigasi**
•  penyediaan*air*minum**
•  ketersediaan*air*
•  kebutuhan*air***
•  potensi*konflik**
•  dll**
c.  pengendalian%daya%rusak%%air%
•  pencemaran*air*
•  banjir*atau*kekeringan*
•  kerusakan*sumber*air,*
prasarana*yg*dibangun,**
e.  ketersediaan%data%%*
•  hidrologi*
•  sosial*ekonomi,*dll*
f.  peran%serta%masyarakat%%%
•  konservasi*
•  data*hidrologi*
•  pembiayaan*
Pertimbangan ________________ %
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Kewajiban ________________ %
a.  mematuhi*ketentuan*dalam*izin*
b.  membayar*biaya*jasa*pengelolaan*sumber*daya*air*dan*membayar*
kewajiban*keuangan*lain*serta*membayar*retribusi*dan*kompensasi*
lainnya*sebagai*akibat*dari*pelaksanaan*konstruksi*sesuai*dengan*
peraturan*perundang0undangan*
c.  melindungi*dan*memelihara*kelangsungan*fungsi*sumber*daya*air*
d.  melindungi*dan*mengamankan*prasarana*sumber*daya*air*
e.  melakukan*usaha*pengendalian*dan*pencegahan*terjadinya*
pencemaran*air*
f.  melakukan*perbaikan*kerusakan*lingkungan*yang*disebabkan*oleh*
kegiatan*yang*di>mbulkan*
g.  memberikan*akses*untuk*penggunaan*sumber*daya*air*dari*sumber*air*
yang*sama*bagi*pemenuhan*kebutuhan*pokok*sehari0hari*masyarakat*
di*sekitar*lokasi*kegiatan.*
h.  memberikan*tanggapan*yang*posi>f*apabila*>mbul*gejolak*sosial*
masyarakat*di*sekitar*lokasi*kegiatannya.*
Kewajiban-Kewajiban dalam Izin Penggunaan SDA
& Pelaksanaan Konstruksi :
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Kewajiban ________________%
a. melindungi*dan*memelihara*kelangsungan*fungsi*sungai*
b. melindungi*dan*mengamankan*prasarana*sungai*
c. mencegah*terjadinya*pencemaran*air*sungai*
d. menanggulangi*dan*memulihkan*fungsi*sungai*dari*pencemaran*air*sungai*
e. mencegah*gejolak*sosial*yang*>mbul*berkaitan*dengan*kegiatan*pada*
ruang*sungai**
f. memberikan*akses*terhadap*pelaksanaan*pemantauan,*evaluasi,*
pengawasan,*dan*pemeriksaan.*
Sanksi ___________________ %
• administra>f*:**peringatan,*pembekuan*sementara,*pencabutan*izin*
• pidana*:*denda*dan*penjara*
• gan>*rugi*atas*kerusakan*dan*kerugian*masyarakat*
Kewajiban-Kewajiban dalam Izin Kegiatan di Ruang
Sungai :
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
TINDAK PIDANA DALAM UU NO. 7 TAHUN 2004% PIDANA%
a.  mengakibatkan kerusakan sumber daya air
dan prasarananya, mengganggu upaya
pengawetan air, dan/atau mengakibatkan
pencemaran air sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 24;
b.  melakukan kegiatan yang dapat
mengakibatkan terjadinya daya rusak air
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52.%
SENGAJA : Penjara
paling lama 9 th dan
denda paling banyak
Rp. 1,5 milyar*
LALAI : Penjara paling
lama 18 bln dan
denda paling banyak
Rp. 300 juta
a.  melakukan kegiatan penggunaan air yang
mengakibatkan kerugian terhadap orang atau
pihak lain dan kerusakan fungsi sumber air
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat
(3); atau;
b.  melakukan kegiatan yang mengakibatkan
kerusakan prasarana sumber daya air
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat
(7).
SENGAJA : Penjara
paling lama 6 th dan
denda paling banyak
Rp. 1 milyar*
LALAI : Penjara paling
lama 1 th dan denda
paling banyak Rp.
200 juta*
TINDAK PIDANA SUMBER DAYA AIR:
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
TINDAK PIDANA DALAM UU NO. 7 TAHUN 2004% PIDANA%
a.  menyewakan%atau*memindahtangankan%sebagian*
atau*seluruhnya*hak%guna%air%sebagaimana*
dimaksud*dalam*Pasal%7%ayat%(2);*
b.  melakukan*pengusahaan%sumber%daya%air%tanpa%
izin%dari*pihak*yang*berwenang*sebagaimana*
dimaksud*dalam*Pasal%45%ayat%(3);**
c.  melakukan*kegiatan*pelaksanaan%konstruksi%
prasarana*sumber*daya*air*yang*>dak*didasarkan*
pada*norma,*standar,*pedoman,*dan*manual*
sebagaimana*dimaksud*dalam*Pasal%63%ayat%(2);%
d.  melakukan*kegiatan*pelaksanaan%konstruksi%pada*
sumber*air*tanpa%memperoleh%izin%dari*
Pemerintah*atau*pemerintah*daerah*sebagaimana*
dimaksud*dalam*Pasal%63%ayat%(3).*
SENGAJA : Penjara
paling lama 3 th dan
denda paling banyak
Rp. 500 juta
LALAI : Penjara paling
lama 6 bln dan denda
paling banyak Rp.
100 juta (kecuali
huruf a. tidak
termasuk unsur
kelalaian)
TINDAK PIDANA SUMBER DAYA AIR:
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS)
STANDAR
OPERASIONAL
L
K
laporan
kejadian
!  masyarakat
!  petugas
wasmatPengawasan & pengamatan
administratif
pidana
sidik
!  tkp
!  panggil
!  periksa
!  segel/sita
!  saikara
BP
PPNS – korwas -
JPU
berkas
perkara
izin!  tegur
!  beku
!  cabut
DASAR
HUKUM
! KUHAP
! UU No.7/2004
! PERKAPOLRI
No. 6/2010
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
•  melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan tentang
adanya tindak pidana sumber daya air
•  melakukan pemeriksaan terhadap orang atau badan usaha yang diduga
melakukan tindak pidana sumber daya air
•  memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai saksi atau
tersangka dalam perkara tindak pidana sumber daya air
•  melakukan pemeriksaan prasarana sumber daya air dan menghentikan
peralatan yang diduga digunakan untuk melakukan tindak pidana
•  menyegel dan/atau menyita alat kegiatan yang digunakan untuk
melakukan tindak pidana sebagai alat bukti
•  meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak
pidana sumber daya air
•  membuat dan menandatangani berita acara dan mengirimkannya kepada
penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia
•  menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa
tersebut bukan merupakan tindak pidana
PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS)
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS)penegakanhukum
pembinaan
pengawasan
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2014
" Pembagian/alokasi air sesuai dengan prioritas
(kebutuhan pokok sehari-hari, irigasi rakyat, industri, dll)
" Pengelolaan konflik penggunaan sumber daya air
(misalnya penggunaan irigasi dengan PDAM)
" Sinkronisasi pola dan rencana pengelolaan sumber
daya air wilayah sungai dengan pengembangan wilayah
untuk menjamin ketersediaan air baku
" Penerapan Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air
untuk menjaga keberlangsungan fungsi dan keberadaan
sumber-sumber air
" Pemanfaatan daya air untuk pembangkitan energi listrik
TANTANGAN DALAM PENGELOLAAN PERIZINAN:
1.  Luas DAS = 387 km2
2.  Panjang sungai = 119 km
(ruas Cisaat – PA. Manggarai)
3.  Stasiun hujan = 12 stasiun
4.  Hulu sungai = Gunung Pangrango
Mengalir ke utara masuk DKI Jakarta melalui
wilayah:
! Kabupaten Bogor
! Kota Bogor
! Kota Depok
! DKI Jakarta
Lokasi Pekerjaan
S. Ciliwung
Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan
Situ
Cisaat
Lokasi Pekerjaan
Layout Garis Sempadan Sungai (GSS)
Layout Garis Sempadan Sungai (GSS)
Layout Garis Sempadan Sungai (GSS)

More Related Content

What's hot

Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaaninfosanitasi
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1infosanitasi
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2Joy Irman
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intakeReza Nuari
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatinfosanitasi
 
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Joy Irman
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptxPaparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptxHartantyUtami1
 
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS BrantasPola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS BrantasDe Dwi Saptarahadi
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...infosanitasi
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air MinumBuku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air MinumJoy Irman
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site systemJoy Irman
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaJoy Irman
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Penataan Ruang
 
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...infosanitasi
 
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)Joy Irman
 

What's hot (20)

Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptxPaparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
 
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS BrantasPola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Brantas
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
 
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air MinumBuku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase Kota
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
 
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
 
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)
 
Modul LARAP
Modul LARAPModul LARAP
Modul LARAP
 

Similar to Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungai

Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptxPersiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptxssuser773280
 
KELOMPOKJsjwjwjwjwj 5 RESTORASI SUNGAI.pptx
KELOMPOKJsjwjwjwjwj 5 RESTORASI SUNGAI.pptxKELOMPOKJsjwjwjwjwj 5 RESTORASI SUNGAI.pptx
KELOMPOKJsjwjwjwjwj 5 RESTORASI SUNGAI.pptxwahyudamang100
 
Permen pupr28 2015
Permen pupr28 2015Permen pupr28 2015
Permen pupr28 2015Esti Cempora
 
PERTEMUAN - 1.pdf
PERTEMUAN - 1.pdfPERTEMUAN - 1.pdf
PERTEMUAN - 1.pdfANONYMUS70
 
Pp no. 38 tahun 2011 ttg sungai
Pp no. 38 tahun 2011 ttg sungaiPp no. 38 tahun 2011 ttg sungai
Pp no. 38 tahun 2011 ttg sungaiDelizius
 
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang SungaiPeraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang SungaiPenataan Ruang
 
Pp2011 038 ttg sungai
Pp2011 038 ttg sungaiPp2011 038 ttg sungai
Pp2011 038 ttg sungaijamestravolta
 
Pertemuan 2 karakteristik das
Pertemuan 2 karakteristik dasPertemuan 2 karakteristik das
Pertemuan 2 karakteristik dasInfoSehat
 
Pengembangan Destinasi Ekowisata Berbasis Bantaran Sungai.pptx
Pengembangan Destinasi Ekowisata Berbasis Bantaran Sungai.pptxPengembangan Destinasi Ekowisata Berbasis Bantaran Sungai.pptx
Pengembangan Destinasi Ekowisata Berbasis Bantaran Sungai.pptxEndahTisnawati3
 
Materi Sosialisasi 2022 - BBWS Brantas.pdf
Materi Sosialisasi 2022 - BBWS Brantas.pdfMateri Sosialisasi 2022 - BBWS Brantas.pdf
Materi Sosialisasi 2022 - BBWS Brantas.pdfIrzadRochmad
 
Rekayasa Sungai
Rekayasa Sungai Rekayasa Sungai
Rekayasa Sungai Baladewa10
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendungironsand2009
 
Prinsip dasar_drainase_perkotaan
 Prinsip dasar_drainase_perkotaan Prinsip dasar_drainase_perkotaan
Prinsip dasar_drainase_perkotaannurul furqon
 

Similar to Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungai (20)

Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptxPersiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
 
KELOMPOKJsjwjwjwjwj 5 RESTORASI SUNGAI.pptx
KELOMPOKJsjwjwjwjwj 5 RESTORASI SUNGAI.pptxKELOMPOKJsjwjwjwjwj 5 RESTORASI SUNGAI.pptx
KELOMPOKJsjwjwjwjwj 5 RESTORASI SUNGAI.pptx
 
Permen pupr28 2015
Permen pupr28 2015Permen pupr28 2015
Permen pupr28 2015
 
PERTEMUAN - 1.pdf
PERTEMUAN - 1.pdfPERTEMUAN - 1.pdf
PERTEMUAN - 1.pdf
 
Pp 38 tahun 2011
Pp 38 tahun 2011Pp 38 tahun 2011
Pp 38 tahun 2011
 
Pp no. 38 tahun 2011 ttg sungai
Pp no. 38 tahun 2011 ttg sungaiPp no. 38 tahun 2011 ttg sungai
Pp no. 38 tahun 2011 ttg sungai
 
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang SungaiPeraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
 
Pp2011 038 ttg sungai
Pp2011 038 ttg sungaiPp2011 038 ttg sungai
Pp2011 038 ttg sungai
 
Tb. irbang 2 ok
Tb. irbang 2 okTb. irbang 2 ok
Tb. irbang 2 ok
 
Pertemuan 2 karakteristik das
Pertemuan 2 karakteristik dasPertemuan 2 karakteristik das
Pertemuan 2 karakteristik das
 
Pengembangan Destinasi Ekowisata Berbasis Bantaran Sungai.pptx
Pengembangan Destinasi Ekowisata Berbasis Bantaran Sungai.pptxPengembangan Destinasi Ekowisata Berbasis Bantaran Sungai.pptx
Pengembangan Destinasi Ekowisata Berbasis Bantaran Sungai.pptx
 
Danau
DanauDanau
Danau
 
Morfometri
MorfometriMorfometri
Morfometri
 
Morfometri
MorfometriMorfometri
Morfometri
 
Materi Sosialisasi 2022 - BBWS Brantas.pdf
Materi Sosialisasi 2022 - BBWS Brantas.pdfMateri Sosialisasi 2022 - BBWS Brantas.pdf
Materi Sosialisasi 2022 - BBWS Brantas.pdf
 
marwan.pptx
marwan.pptxmarwan.pptx
marwan.pptx
 
Rekayasa Sungai
Rekayasa Sungai Rekayasa Sungai
Rekayasa Sungai
 
Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)
Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)
Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
 
Prinsip dasar_drainase_perkotaan
 Prinsip dasar_drainase_perkotaan Prinsip dasar_drainase_perkotaan
Prinsip dasar_drainase_perkotaan
 

Recently uploaded

PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 

Recently uploaded (9)

PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 

Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungai

  • 1.
  • 2. Pasal16 (1) Garis sempadan ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dng ketentuan peraturan PUU. (2) Penetapan garis sempadan dilakukan berdasarkan kajian penetapan garis sempadan. (3) Dalam penetapan garis sempadan harus mempertimbangkan karakteristik geomorfologi sungai, kondisi sosial budaya masyarakat setempat, serta memperhatikan jalan akses bagi peralatan, bahan, dan SDM utk melakukan kegiatan O&P sungai. (4) Kajian penetapan garis sempadan memuat paling sedikit mengenai batas ruas sungai yg ditetapkan, letak garis sempadan, serta rincian jumlah dan jenis bangunan yg terdapat di dalam sempadan. (5) Kajian penetapan garis sempadan dilakukan oleh tim yg dibentuk oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai kewenangannya. (6) Tim kajian penetapan garis sempadan beranggotakan wakil dari instansi teknis dan unsur masyarakat. Amanat PP Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai mengenai Sempadan Sungai:
  • 3. Pasal 19 ayat (3) Pengelolaan sungai dilaksanakan berdasarkan norma, standar, pedoman, dan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri. Pasal 80 Dalam waktu paling lama 5 tahun terhitung sejak Peraturan Pemerintah ini berlaku, Menteri, gubernur, bupati/walikota wajib menetapkan garis sempadan pada semua sungai yang berada dalam kewenangannya. Amanat PP Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai mengenai Sempadan Sungai:
  • 4. Di Dalam Kawasan Perkotaan L > 3 M Di Luar Kawasan Perkotaan L > 5 M L L Di Dalam Kawasan Perkotaan: !  H < 3 M, L > 10 M !  3 M < H < 20 M, L > 15 M !  H > 20 M, L > 30 M Di Luar Kawasan Perkotaan: !  DAS > 500 Km2, L > 100 M !  DAS < 500 Km2, L > 50 M L L H PP Sungai 38/2011 Pasal 9 sampai dengan Pasal 12
  • 5. PP Sungai 38/2011 Pasal 13 Penentuan garis sempadan sungai yang terpengaruh pasang air laut dilakukan dengancara yangsamadenganpenentuangaris sempadan sungai, diukur dari tepi muka air pasang rata-rata. PP Sungai 38/2011 Pasal 15 Garis sempadan mata air ditentukan mengelilingi mata air paling sedikit berjarak 200 m dari pusat mata air. PP Sungai 38/2011 Pasal 14 Garis sempadan danau paparan banjir ditentukan mengelilingi danau paparan banjir paling sedikit berjarak 50 m dari tepi muka air tertinggi yg pernah terjadi.
  • 6. Sempadan sungai (riparian zone) adalah zona penyangga antara ekosistem perairan (sungai) dan daratan. Maksud: memperlancar proses penetapan sempadan sungai sebagai mana diamanatkan dalam PP 38/2011. Tujuan: memberi petunjuk teknis bagi pelaksanaan kajian penetapan sempadan sungai. Sebagai upaya melindungi sungai agar fungsi sungai dapat berlangsung secara berkelanjutan. Lampiran Surat Edaran Menteri PU tentang Pedoman Kajian Penetapan Sempadan Sungai :
  • 7. a)  Sebagai aset lingkungan karena kaya dengan keanekaragaman hayati (flora & fauna). b)  Semak dan rerumputan berfungsi sebagai filter yang sangat efektif menangkap sedimen dan polutan sehingga kualitas air sungai terjaga dari kekeruhan dan pencemaran. c)  Tumbuh-tumbuhan di sempadan sungai memperkuat struktur tanah sehingga tidak mudah tererosi dan tergerus aliran air. d)  Rimbunnya dedaunan menyediakan tempat berlindung dan berteduh, sisa tumbuh-tumbuhan yang mati merupakan sumber makanan berbagai jenis spesies binatang akuatik dan satwa liar lainnya. e)  Kawasan tepi sungai yang sempadannya tertata asri menjadikan properti bernilai tinggi karena terjalin keharmonisan hidup antara manusia dan alam.
  • 8. "  Menurunnya kualitas air sungai karena hilangnya fungsi filter yang menahan pencemar non-point source. "  Terjadi peningkatan gerusan tebing sungai yang dapat mengancam bangunan atau fasilitas umum lain karena tergerus arus sungai. "  Kemampuan alur sungai mengalirkan air menurun karena geometri tampang sungai berubah menjadi lebih lebar, dangkal, dan landai akibat terjadi gerusan tebing sungai. "  Menurunnya jumlah keanekaragaman hayati di sungai maupun di sempadan karena hilangnya tetumbuhan di sempadan sungai.
  • 9. Kemudian penanaman tetumbuhan asli setempat meliputi rerumputan, semak dan pepohonan. Langkah pertama utk itu adalah penyediaan lahan di kiri dan kanan palung sungai yg berfungsi sebagai sempadan sungai.
  • 10. 1. Ruas sungai yang berdekatan dengan atau dalam kawasan yang berkembang. 2. Ruas sungai yang menurut rencana akan 
 mengalami perubahan dimensi. 3. Revitalisasi bekas sungai (oxbows). 4. Ruas sungai yang tinggal menyisakan sedikit flora dan fauna spesifik. 5. Ruas sungai yang memiliki keanekaragaman 
 hayati tinggi.
  • 11. Penetapan sempadan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1.  Sempadan sungai merupakan kawasan lindung tepi sungai yang menjadi satu kesatuan dengan sungai. 2.  Angka mengenai jarak garis sempadan sungai merupakan angka minimum. 3.  Sempadan sungai ditetapkan kontinyu menerus, tidak patah-patah. Di kawasan permukiman atau perkotaan dapat diperluas fungsinya menjadi ruang terbuka hijau kota yang menyatu menjadi ruang publik. 4.  Dalam hal sempadan sungai telah telanjur untuk fasilitas kota,bangunan gedung,jalan, atau fasilitas umum lainnya, peruntukannya tetap tak akan diubah. 5.  Dalam hal lahan sempadan terlanjur dimiliki oleh masyarakat, peruntukannya secara bertahap harus dikembalikan sebagai sempadan sungai. 6.  Tujuan penetapan sempadan sungai adalah melindungi fungsi sungai, agar fungsi sungai dapat dipulihkan dan dilindungi dengan upaya pencegahan pencemaran air sungai. 7.  Penentuan kawasan apakah perkotaan atau perdesaan berdasarkan ciri fisik dan sosial. 8.  Mempertimbangkan karakteristik geomorfologi sungai, kondisi sosial budaya masyarakat setempat, serta kelancaran kegiatan O&P sungai. 9.  Peran serta masyarakat sejak awal proses penetapan sempadan melalui sosialisasi dan konsultasi. 10. Penetapan batas sempadan sungai dilakukan dengan memberi patok batas sempadan sungai
  • 12. A. Ruas sungai yang kurang jelas tepi palungnya Untuk menentukan tepi palung sungai pada ruas sungai ini perlu dibuat bantuan bidang horizontal menyinggung atau memotong bidang lengkung tebing sungai. Garis potong kedua bidang tersebut merupakan garis tepi palung sungai. B. Ruas sungai dengan kemiringan memanjang sangat landai Penentuan tepi palung sungai dilakukan dengan membuat perkiraan elevasi muka air pada debit dominan (Q2th - Q5th) dan elevasi muka air banjir yang pernah terjadi. Elevasi tepi palung sungai terletak di antara dua elevasi tersebut. Selain itu rumpun tetumbuhan alami yang ada (existing vegetation) dapat digunakan sebagai petunjuk awal posisi tepi palung sungai.
  • 13. C. Ruas sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan atau di luar kawasan perkotaan Desain tanggul banjir: I.  Ibukota Kabupaten/Kota adalah untuk mengalirkan debit rencana (Q10 – Q20); II.  Ibukota Provinsi adalah untuk mengalirkan debit rencana (Q20 – Q50); III.  Ibukota Negara/Metropolitan adalah untuk mengalirkan debit rencana (Q50 – Q100).
  • 14. D. Ruas sungai dengan karakter spesifik (berbentuk delta, meander, braided, lahar dingin dll) Delta # dibatasi hanya pada bagian ruas sungai yang palungnya telah stabil. Sungai meander dan braided # mengikuti batas terluar perubahan alur. Sungai yang mengalami agradasi dan sungai yang membawa aliran lahar dingin # diambil jarak sempadan yang lebih lebar berdasarkan pengalaman luapan yang pernah terjadi. E. Ruas sungai di daerah rawan banjir dan daerah urban Perlu diperhatikan: - peningkatan kapasitas palung sungai. - rencana perubahan tata ruang
  • 15. F. Ruas sungai dengan tebing mudah runtuh Penentuan tepi palung sungai untuk palung sungai tertentu yang karena jenis tanah, kemiringan dan tinggi tebing berpotensi longsor maka harus memperhitungkan kemungkinan terjadinya longsoran dengan mengambil tepi palung sungai berjarak cukup aman dari tepi longsoran, misalnya dengan kemiringan 1:2. G. Ruas sungai dengan jalan raya di tepi palung sungai Jalan yang berdekatan dengan palung sungai selain melanggar ketentuan sempadan sungai juga menyimpan potensi bahaya keruntuhan tebing sehingga memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi. Terhadap kondisi yang telah terlanjur tersebut ketentuan lebar sempadan tetap tidak berubah meskipun terpotong oleh keberadaan jalan. Artinya sempadan sungai dilanjutkan ke sisi luar di seberang jalan.
  • 16. H. Ruas sungai dengan lahan basah (wetlands) di tepi palung sungai Sempadan sungai di daerah hilir dimana palung sungainya menyatu dengan kawasan lahan basah (wetlands) atau rawa tidak perlu lagi ditetapkan. Lahan basah yang ada di tepi sungai harus dijaga dan dilindungi keberadaannya. Namun ketika lahan basah ini mengalami penyusutan atau hilang, maka batas sempadan sungai harus ditetapkan, yaitu pada tepi lahan basah dimaksud. I. Ruas sungai dengan tebing tinggi dan palung sungai membentuk huruf V Di bagian hulu atau perbukitan, palung sungai umumnya berbentuk huruf V. Untuk sungai dengan bentuk palung V, tepi palung sungai adalah di ujung puncak tebingnya. Jika tebing terlalu tinggi dan agak landai, tepi palung sungai dapat ditentukan di tempat perubahan kemiringan ketika kemiringan tebing sungai berubah menjadi lebih landai.
  • 17. TIM PENGARAH ( dari unsur teknis di bidang pengelolaan SDA) Bertugas: memberi arahan dan saran dalam proses penetapan sempadan sungai dan/atau ruas sungainya. TIM NARASUMBER (dari unsur teknis di bidang pengelolaan SDA / perorangan memiliki pengetahuan perUUan) Bertugas: memberi masukan terhadap isi dan substansi teknis bagi pelaksanaan kajian penetapan sempadan sungai dan/atau ruas sungainya. TIM TEKNIS/PELAKSANA Bertugas: a. Menginventarisasi data karakteristik geomorfologi sungai, antara lain: 1. Fluktuasi aliran sungai; 2. Perubahan kandungan sedimen di sungai; dan 3. Kecendurungan perubahan geometri sungai yang meliputi: lebar dasar sungai, tinggi tebing, kemiringan memanjang sungai, pembentukan (meander) dan jalinan (braided) atau menganalisisnya dari data-data primer maupun sekunder yang ada. b. Menginventarisasi data tanggul; c. Menginventarisasi data kondisi sosial budaya masyarakat setempat; d. Menginventarisasi data jalan akses bagi peralatan, bahan, dan sumber daya manusia untuk melakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan; e. Menginventarisasi data rinci jumlah dan jenis bangunan yang terdapat di dalam sempadan; f. Menentukan tepi palung sungai; g. Menentukan garis sempadan; h. Menyajikan garis sempadan di dalam gambar atau peta topografi dengan skala yang jelas; i. Membuat berita acara kajian penetapan sempadan; j. Menyampaikan hasil kajian kepada masyarakat, lengkap dengan rencana penetapan sempadan dan jadwal pelaksanaannya; k. Membuat laporan kajian penetapan sempadan sungai; l. Mengusulkan Penetapan sempadan kepada Menteri / gubernur / bupati / walikota sesuai kewenangannya.
  • 18. Tim Teknis/Pelaksana terdiri dari instansi teknis dan unsur masyarakat meliputi antara lain: a.  Instansi teknis di bidang pemerintahan daerah b.  Instansi teknis di bidang penataan ruang dan/atau penataan kota c.  Instansi teknis di bidang pertanahan dan pemetaan d.  Instansi teknis di bidang drainase dan/atau pengendalian banjir e.  Instansi teknis di bidang kesejahteraan sosial f.  Instansi teknis di bidang keamanan dan ketertiban g.  Unsur masyarakat dari TKPSDA h.  Unsur masyarakat dari Kelurahan atau RT/RW setempat i.  Unsur masyarakat dari LSM yg bergerak di bidang lingkungan hidup.
  • 19. 1.  Latar belakang penetapan sempadan sungai. 2.  Kajian aspek penetapan sempadan sungai meliputi aspek hukum (peruntukan lahan, status kepemilikan lahan), lingkungan, sosial, ekonomi, dan teknis. 3.  Kajian teknis memuat: a.  Gambar detail denah, potongan melintang dan letak garis sempadan pada tiap ruas sungai dengan skala yang jelas. Jarak potongan melintang pada ruas sungai yang lurus adalah 50 meter dan 25 meter untuk sungai berbelok-belok b.  Gambar denah rincian bangunan dan status kepemilikan (lahan dan bangunan) yang terletak di dalam sempadan sungai; c.  Letak patok-patok sempadan sungai dan tanggal penetapan. Patok terbuat dari kayu/beton dan/atau bahan lain sebagai batas terluar setiap 50 meter di ruas sungai yang lurus dan setiap 25 meter di ruas sungai yang berbelok- belok, atau menyesuaikan kondisi meandering sungai dan lingkungan setempat. 4.  Tahapan pembebasan lahan sempadan beserta perkiraan biaya; 5.  Saran-saran untuk pelaksanaan penetapan sempadan sungai.
  • 20. direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 UU No. 7/2004 SUMBER DAYA AIR PERATURAN PEMERINTAH PP 16/2005 SPAM PP 20/2006 IRIGASI PP 42/2008 PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PP 43/2008 AIR TANAH PP 37/2010 BENDUNGAN PP 38/2011 SUNGAI PP 73/2013 RAWA KEPUTUSAN PRESIDEN PERPRES. 12/2008 DEWAN SUMBER DAYA AIR KEPRES. 26/2011 CEKUNGAN AIR TANAH KEPRES. 12/2012 PENETAPAN WILAYAH SUNGAI RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH PENGUSAHAAN SDA HAK GUNA AIR DANAU PENGENDALIAN PENCEMARAN & PENGELOLAAN KUALITAS AIR DASAR HUKUM PERIZINAN:
  • 21. direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 Izin%Penggunaan%SDA,%untuk%pemenuhan%:% a.  kebutuhan*pokok*sehari0hari*dan*pertanian*rakyat*yang*dilakukan* dengan*cara*mengubah%kondisi%alami%sumber*air*(memper&nggi,+ memperendah+permukaan+air,+dan/atau+membelokkan+aliran+air+pada+ sumber+air)+ c.  kebutuhan*pokok*sehari0hari*yang*dilaksanakan**oleh*kelompok%orang% dan%badan%sosial;** d.  keperluan*irigasi*pertanian*rakyat*di%luar%sistem%%irigasi%yang%sudah% ada* e.  kegiatan*usaha%yang%menggunakan%sumber%daya%air.* Izin%Pelaksanaan%Konstruksi:% konstruksi*yang*berada*pada*sumber*air*termasuk%pada%sempadan% sumber%air,*misalnya,*konstruksi*jembatan,*jaringan*perpipaan,*dan** jaringan*kabel*listrik/telepon.* % Amanat PP No.42/2008 – Pengelolaan SDA mengenai Perizinan:
  • 22. direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 Kegiatan%Pada%Ruang%Sungai% Pemberi%Izin% Pemberi%Rekomtek% pelaksanaan%konstruksi%pada% ruang%sungai% Menteri,*Gubernur,* Bupa>,**Walikota* Pengelola*SDA**+ pelaksanaan%konstruksi%yang% mengubah%aliran%dan/atau% alur%sungai% Menteri,*Gubernur,* Bupa>,*Walikota* Pengelola*SDA**+ pemanfaatan%bantaran%dan% sempadan%sungai% Menteri,*Gubernur,* Bupa>,*Walikota* Pengelola*SDA**+ pemanfaatan%bekas%sungai% Menteri,*Gubernur,* Bupa>,*Walikota* Pengelola*SDA**+ pemanfaatan%air%sungai%selain% untuk%kebutuhan%pokok% sehari@hari%dan%pertanian% rakyat%dalam%sistem%irigasi% yang%sudah%ada% Menteri,*Gubernur,* Bupa>,*Walikota* Pengelola*SDA**+ pemanfaatan%sungai%sebagai% penyedia%tenaga%air% Menteri,*Gubernur,* Bupa>,*Walikota* Pengelola*SDA**+ Amanat PP No.38/2011 – Sungai mengenai Perizinan:
  • 23. direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 Kegiatan%Pada%Ruang%Sungai% Pemberi%Izin% Pemberi%Rekomtek% pemanfaatan%sungai%sebagai% prasarana%transportasi% instansi*yang*menyeleng.* urusan*pemerintahan*di* bidang*transportasi** Pengelola*SDA* pemanfaatan%sungai%di% kawasan%hutan% Menteri,*Gubernur,* Bupa>,*Walikota* * instansi*yang*menyeleng.* urusan*pemerintahan*di* bidang*kehutanan*/* BUMN*di*bid.*kehutanan.** pembuangan%air%limbah%ke% sungai% Bupa>/walikota* Pengelola*SDA* * pengambilan%komoditas% tambang%di%sungai% Bupa>/walikota* * Pengelola*SDA* * pemanfaatan%sungai%untuk% perikanan%menggunakan% karamba%atau%jaring%apung% instansi*yang*menyeleng.* urusan*pemerintahan*di* bidang*perikanan** Pengelola*SDA* * Amanat PP No.38/2011 – Sungai mengenai Perizinan:
  • 24. direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 PENGAJUAN PERMOHOHAN ONLINE/MANUAL identitas, lokasi, kebutuhan, gambar, spesifikasi, dok. LH, PKM, bukti bayar. EVALUASI AWAL (DJ-SDA) SESUAI PERSYARATAN ? YA PENYUSUNAN REKOMTEK (BBWS/BWS) - Presentasi - Tinjauan lapangan - Kajian teknis - REKOMENDASI (?) VERIFIKASI (DJ-SDA) Kajian terhadap permohonan dan rekomendasi teknis dari BBWS SURAT KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Prosedur Perizinan:
  • 25. direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 informasi peraturan terkait kewenangan perizinan pengajuan izin status permohonan tanya - jawab !
  • 26. direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 Persyaratan____________% a. iden>tas*pemohon*:*pribadi*atau*perusahaan+ c. lokasi*:*nama*sumber*air,*peta*situasi,*koordinat* d. penggunaan*:*tujuan,*volume,*jangka*waktu* e. spesifikasi*teknis*:*metode*pengambilan,*penjelasan*penggunaan,*gambar* disain*bangunan,*manual*operasi*dan*pemeliharaan* f. dokumen*lingkungan*atau*laporan*pelaksanaannya*:* •  amdal** *vol.*>*250*liter/de>k,*bendungan* •  UKL0UPL** *vol.*50*s/d*250*liter/de>k,*bendung* •  SPPL * *vol.*<*50*liter/de>k,*pek.*sederhana* k. berita*acara*sosialisasi*masyarakat* l. izin2*terkait*yang*telah*dimiliki*:*izin*lingkungan,*SIPPA*(untuk+perpanjangan+ izin),*pembuangan*limbah*cair,*dll.* m. buk>*pembayaran*pajak*air*permukaan*dan*BJPSDA*(untuk+perpanjangan+ izin)*
  • 27. direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 a.  konservasi%sumber%air%% •  keberlangsungan*fungsi* sumber*air* b.  penggunaan%sumber%daya%air%* •  pengembangan*daerah* irigasi** •  penyediaan*air*minum** •  ketersediaan*air* •  kebutuhan*air*** •  potensi*konflik** •  dll** c.  pengendalian%daya%rusak%%air% •  pencemaran*air* •  banjir*atau*kekeringan* •  kerusakan*sumber*air,* prasarana*yg*dibangun,** e.  ketersediaan%data%%* •  hidrologi* •  sosial*ekonomi,*dll* f.  peran%serta%masyarakat%%% •  konservasi* •  data*hidrologi* •  pembiayaan* Pertimbangan ________________ %
  • 28. direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 Kewajiban ________________ % a.  mematuhi*ketentuan*dalam*izin* b.  membayar*biaya*jasa*pengelolaan*sumber*daya*air*dan*membayar* kewajiban*keuangan*lain*serta*membayar*retribusi*dan*kompensasi* lainnya*sebagai*akibat*dari*pelaksanaan*konstruksi*sesuai*dengan* peraturan*perundang0undangan* c.  melindungi*dan*memelihara*kelangsungan*fungsi*sumber*daya*air* d.  melindungi*dan*mengamankan*prasarana*sumber*daya*air* e.  melakukan*usaha*pengendalian*dan*pencegahan*terjadinya* pencemaran*air* f.  melakukan*perbaikan*kerusakan*lingkungan*yang*disebabkan*oleh* kegiatan*yang*di>mbulkan* g.  memberikan*akses*untuk*penggunaan*sumber*daya*air*dari*sumber*air* yang*sama*bagi*pemenuhan*kebutuhan*pokok*sehari0hari*masyarakat* di*sekitar*lokasi*kegiatan.* h.  memberikan*tanggapan*yang*posi>f*apabila*>mbul*gejolak*sosial* masyarakat*di*sekitar*lokasi*kegiatannya.* Kewajiban-Kewajiban dalam Izin Penggunaan SDA & Pelaksanaan Konstruksi :
  • 29. direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 Kewajiban ________________% a. melindungi*dan*memelihara*kelangsungan*fungsi*sungai* b. melindungi*dan*mengamankan*prasarana*sungai* c. mencegah*terjadinya*pencemaran*air*sungai* d. menanggulangi*dan*memulihkan*fungsi*sungai*dari*pencemaran*air*sungai* e. mencegah*gejolak*sosial*yang*>mbul*berkaitan*dengan*kegiatan*pada* ruang*sungai** f. memberikan*akses*terhadap*pelaksanaan*pemantauan,*evaluasi,* pengawasan,*dan*pemeriksaan.* Sanksi ___________________ % • administra>f*:**peringatan,*pembekuan*sementara,*pencabutan*izin* • pidana*:*denda*dan*penjara* • gan>*rugi*atas*kerusakan*dan*kerugian*masyarakat* Kewajiban-Kewajiban dalam Izin Kegiatan di Ruang Sungai :
  • 30. direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 TINDAK PIDANA DALAM UU NO. 7 TAHUN 2004% PIDANA% a.  mengakibatkan kerusakan sumber daya air dan prasarananya, mengganggu upaya pengawetan air, dan/atau mengakibatkan pencemaran air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24; b.  melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya daya rusak air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52.% SENGAJA : Penjara paling lama 9 th dan denda paling banyak Rp. 1,5 milyar* LALAI : Penjara paling lama 18 bln dan denda paling banyak Rp. 300 juta a.  melakukan kegiatan penggunaan air yang mengakibatkan kerugian terhadap orang atau pihak lain dan kerusakan fungsi sumber air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3); atau; b.  melakukan kegiatan yang mengakibatkan kerusakan prasarana sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (7). SENGAJA : Penjara paling lama 6 th dan denda paling banyak Rp. 1 milyar* LALAI : Penjara paling lama 1 th dan denda paling banyak Rp. 200 juta* TINDAK PIDANA SUMBER DAYA AIR:
  • 31. direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 TINDAK PIDANA DALAM UU NO. 7 TAHUN 2004% PIDANA% a.  menyewakan%atau*memindahtangankan%sebagian* atau*seluruhnya*hak%guna%air%sebagaimana* dimaksud*dalam*Pasal%7%ayat%(2);* b.  melakukan*pengusahaan%sumber%daya%air%tanpa% izin%dari*pihak*yang*berwenang*sebagaimana* dimaksud*dalam*Pasal%45%ayat%(3);** c.  melakukan*kegiatan*pelaksanaan%konstruksi% prasarana*sumber*daya*air*yang*>dak*didasarkan* pada*norma,*standar,*pedoman,*dan*manual* sebagaimana*dimaksud*dalam*Pasal%63%ayat%(2);% d.  melakukan*kegiatan*pelaksanaan%konstruksi%pada* sumber*air*tanpa%memperoleh%izin%dari* Pemerintah*atau*pemerintah*daerah*sebagaimana* dimaksud*dalam*Pasal%63%ayat%(3).* SENGAJA : Penjara paling lama 3 th dan denda paling banyak Rp. 500 juta LALAI : Penjara paling lama 6 bln dan denda paling banyak Rp. 100 juta (kecuali huruf a. tidak termasuk unsur kelalaian) TINDAK PIDANA SUMBER DAYA AIR:
  • 32. direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) STANDAR OPERASIONAL L K laporan kejadian !  masyarakat !  petugas wasmatPengawasan & pengamatan administratif pidana sidik !  tkp !  panggil !  periksa !  segel/sita !  saikara BP PPNS – korwas - JPU berkas perkara izin!  tegur !  beku !  cabut DASAR HUKUM ! KUHAP ! UU No.7/2004 ! PERKAPOLRI No. 6/2010
  • 33. direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 •  melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan tentang adanya tindak pidana sumber daya air •  melakukan pemeriksaan terhadap orang atau badan usaha yang diduga melakukan tindak pidana sumber daya air •  memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai saksi atau tersangka dalam perkara tindak pidana sumber daya air •  melakukan pemeriksaan prasarana sumber daya air dan menghentikan peralatan yang diduga digunakan untuk melakukan tindak pidana •  menyegel dan/atau menyita alat kegiatan yang digunakan untuk melakukan tindak pidana sebagai alat bukti •  meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana sumber daya air •  membuat dan menandatangani berita acara dan mengirimkannya kepada penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia •  menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS)
  • 34. direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013 PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS)penegakanhukum pembinaan pengawasan
  • 35. direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2014 " Pembagian/alokasi air sesuai dengan prioritas (kebutuhan pokok sehari-hari, irigasi rakyat, industri, dll) " Pengelolaan konflik penggunaan sumber daya air (misalnya penggunaan irigasi dengan PDAM) " Sinkronisasi pola dan rencana pengelolaan sumber daya air wilayah sungai dengan pengembangan wilayah untuk menjamin ketersediaan air baku " Penerapan Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air untuk menjaga keberlangsungan fungsi dan keberadaan sumber-sumber air " Pemanfaatan daya air untuk pembangkitan energi listrik TANTANGAN DALAM PENGELOLAAN PERIZINAN:
  • 36.
  • 37. 1.  Luas DAS = 387 km2 2.  Panjang sungai = 119 km (ruas Cisaat – PA. Manggarai) 3.  Stasiun hujan = 12 stasiun 4.  Hulu sungai = Gunung Pangrango Mengalir ke utara masuk DKI Jakarta melalui wilayah: ! Kabupaten Bogor ! Kota Bogor ! Kota Depok ! DKI Jakarta
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48. Layout Garis Sempadan Sungai (GSS)
  • 49. Layout Garis Sempadan Sungai (GSS)
  • 50. Layout Garis Sempadan Sungai (GSS)