Masa Bermukim dan Bercocok Tanam menandai perkembangan manusia purba Homo Sapiens yang mulai hidup menetap dan bercocok tanam, meningkatkan populasi dan kegiatan produksi makanan. Mereka memiliki kecerdasan setara manusia modern dan mampu menemukan cara hidup yang lebih baik.
3. Dengan hidup dengan cara menetap,
telah mendorong populasi manusia purba meningkat
secara pesat, yang mendorong juga pada
peningkatan kegiatan food producing.
4.
5. Masa ini didukung oleh jenis manusia HOMO SAPIENS
yang telah memiliki kecerdasan yang hampir sama seperti
manusia modern sehingga dapat menemukan cara hidup
yang lebih baik.
6. Homo Sapiens
Tinggi tubuh 130-210 cm
Otak lebih berkembang dari pada Meganthropus dan
pithecanthropus.
Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut.
Tonjolan kening sudah berkurang dan sudah berdagu.
Mempunyai ciri-ciri ras Mongoloid dan Austramelanosoid.
7. Ras Mongoloid
Berkulit kuning,dan tersebar di Asia Tengah, Asia
Timur, serta sebagian di Asia Selatan dan di Asia
Tenggara
Ras Kaukasoid
Berkulit putih hidung mancung, dan tubuhnya
janggung, tersebar di Eropa dan Asia kecil (Timur
Tengah)
Ras Negroid
Berkulit hitam, berbibir tebal, dan berambut tebal,
hidup di Afrika, Australia, dan Irian atau Papua.
8. Beliung Persegi
Berbentuk seperti cangkul berukuran 4-25
cm terbuat dari kalsedon, agat, chert, dan
jaspis. Ditemukan juga di Malaysia, Thailand,
Kampuchea, Vietnam, Cina, dan Taiwan
9. Kapak lonjong.
Bentuk kapak ini bulat memanjang dengan
ujungnya yang lancip sebagai tempat
tangkainya, sedangkan ujung lainnya bulat
melebar dan diasah hingga tajam
10.
11.
12.
13. KESIMPULAN
Pada Masa Bermukim dan Bercocok Tanam
Melalui pengalaman hidupnya, manusia purba
menemukan
cara
baru
untuk
memenuhi
kebutuhannya. Mereka menemukan cara bercocok
tanam. Seiring dengan masa bercocok tanam, mereka
mulai hidup menetap. Kebudayaan lainnya ikut
berkembang
dengan
pesat.
Alat
pertanian
berkembang semakin maju. Begitu pula dengan
sistem sosial dan sistem kepercayaan mulai terbina
secara teratur. Masa bermukim dan bercocok tanam
sering disebut masa revolusi kebudayaan. Hal ini
didasarkan pada terjadinya perubahan besar pada
berbagai
corak
kehidupan
manusia
purba.