1. DAFTAR PUSTAKA
Long C, Barbara, Perawatan Medikal Bedah, Jilid 2, Bandung, Yayasan Ikatan Alumni
Pendidikan Keperawatan Pajajaran, 1996.
Tuti Pahria, dkk, Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Ganguan Sistem
Persyarafan, Jakarta, EGC, 1993.
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
Jakarta, EGC, 2002.
Marilynn E, Doengoes, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta, EGC, 2000.
Harsono, Buku Ajar : Neurologi Klinis,Yogyakarta, Gajah Mada university press, 1996.
2. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Stroke non hemoragik adalah sindroma klinis yang awalnya timbul mendadak,
progresi cepat berupa deficit neurologis fokal atau global yang berlangsung 24 jam atau
lebih atau langsung menimbul kematian yang disebabkan oleh gangguan peredaran
darah otak non straumatik (Arif Mansjoer, 2000, hlm. 17)
Menurut Smeltzer (2001) manifestasi klinis stroke terdiri atas:
▶ Defisit Lapang Penglihatan
▶ Defisit Motorik
▶ Defisit Verbal
▶ Defisit sensori
Untuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan faktor-faktor kritis sebagai berikut :
▶ Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan lendir
yang sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan trakeostomi, membantu
pernafasan.
▶ Mengontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk usaha
memperbaiki hipotensi dan hipertensi.
▶ Berusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung.
▶ Merawat kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai kateter.
Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan secepat mungkin
pasien harus dirubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan-latihan gerak pasif
B. Saran
Dari
uraian-uraian
yang
dibahas
didepan
dapat
memahami
pengertian,etilogi,patofiasiologi dan mengerti dalam memberikan Asuhan Keperawatan
khususnya pada penyakit Dengan gangguan sistem persyarafan pada pasien strok non
hemoragik serta dapat mengaplikasikannya dalam pekerjaan yang kita jalani kedepan
sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan