Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tomat pada berbagai media tumbuh. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tomat seperti iklim, tanah, dan pupuk. Tanaman tomat membutuhkan suhu 24-28 derajat celcius, kelembaban 80%, dan cahaya matahari penuh. Tanah yang ideal adalah tanah lempung berpasir yang subur dan mengandung bahan organik tinggi.
1. BUDIDAYA TOMAT PADA BERBAGAI MEDIA TUMBUH
A. PENDAHULUAN
Tanah merupakan media tumbuh tanaman.Di dalam tanah terdapat unsur-unsur yang berguna
untuk mendukung pertumbuhan tanaman, yaitu unsur hara, air, dan udara. Komposisi ketiga
unsur tersebut adalah unsur hara 50 persen yang terbagi menjadi mineral 45 persen dan bahan
organik 5 persen, udara dan air masing-masing 25 persen.
Pada dasarnya budidaya sayuran termasuk tanaman tomat jenis hibrida bias dilakukan di
segala jenis tanah. Tanaman ini dapat tumbuh di tanah andosol, regosol, latosol, ultisol, dan
grumosol. Jika tanah kurang subur atau sifatnya kurang cocok untuk pertumbuhan tanaman
tomat, maka bias dimanipulasi melalui penambahan pupuk, baik pupuk organik maupun
pupuk anorganik. Kondisi tanah yang paling cocok untuk bertanam tomat adalah lempung
berpasir yang gembur.Jika tanah terlalu liat, harus diperbaiki dengan pemberian pupuk
kandang atau pupuk kompos.Derajat keasaman tanah (pH) yang ideal untuk tomat berkisar 6-
7.Jika terlalu asam (<6), harus diberikan pengapuran.Jika terlalu basa (>8) dapat tebarkan
belerang untuk menurunkannya.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan horizon tanah terhadap pertumbuhan tanaman
tomat.
2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian bahan organik terhadap pertumbuhan tanaman
tomat.
C. DASAR TEORI
Tanaman tomat diklasifikasikan ke dalam golongan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicum
Spesies : Solanum licopersicum
Tanaman tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut yang berwarna
keputih-putihan dan berbau khas.Perakaran tanaman tidak terlalu dalam, menyebar ke semua
arah hingga kedalaman rata-rata 30-40 cm, namun dapat mencapai kedalaman hingga 60-70
cm.
Akar tanaman tomat berfungsi untuk menopang berdirinya tanaman serta menyerap air dan
unsur hara dari dalam tanah.Oleh karena itu tingkat kesuburan tanah di bagian atas sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi buah, serta benih tomat yang
dihasilkan.
Batang tanaman tomat bentuknya bulat dan membengkak pada buku-buku.Bagian yang
masih muda berambut biasa dan ada yang berkelenjar.Mudah patah, dapat naik bersandar
pada turus atau merambat pada tali, namun harus dibantu dengan beberapa ikatan.
Tanaman tomat dibiarkan melata dan cukup rimbun menutupi tanah.Bercabang banyak
sehingga secara keseluruhan berbentuk perdu.
Daun tomat berbentuk oval dengan panjang 20-30 cm. Tepi daun bergerigi dan membentuk
celah-celah yang menyirip.Diantara daun-daun yang menyirip besar terdapat sirip kecil dan
2. ada pula yan bersirip besar lagi (bipinnatus).Umumnya, daun tomat tumbuh di dekat ujung
dahan atau cabang, memiliki warna hijau, dan berbulu.
Bunga tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan dengan jumlah 5-10
bunga per dompolan atau tergantung dari varietasnya. Kuntum bunganya terdiri dari lima
helai daun kelopak dan lima helai mahkota. Pada serbuk sari bunga terdapat kantong yang
letaknya menjadi satu dan membentuk bumbung yang mengelilingi tangkai kepala
putik.Bunga tomat dapat melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah
satu.Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan terjadi penyerbukan silang.
Buah tomat adalah buah buni, selagi masih muda berwarna hijau dan berbulu serta relatif
keras, setelah tua berwarna merah muda, merah, atau kuning, cerah dan mengkilat, serta
relatif lunak. Bentuk buah tomat beragam: lonjong, oval, pipih, meruncing, dan bulat.
Diameter buah tomat antara 2-15 cm, tergantung varietasnya.Jumlah ruang di dalam buah
juga bervariasi, ada yang hanya dua seperti pada buah tomat cherry dan tomat roma atau lebih
dari dua seperti tomat marmade yang beruang delapan.Pada buah masih terdapat tangkai
bunga yang berubah fungsi menjadi sebagai tangkai buah serta kelopak bunga yang beralih
fungsi menjadi kelopak bunga.
Biji tomat berbentuk pipih, berbulu, dan berwarna putih, putih kekuningan atau coklat
muda.Panjangnya 3-5 mm dan lebar 2-4 mm. Biji saling melekat, diselimuti daging buah, dan
tersusun berkelompok dengan dibatasi daging buah.Jumlah biji setiap buahnya bervariasi,
tergantung pada varietas dan lingkungan, maksimum 200 biji per buah.Umumnya biji
digunakan untuk bahan perbanyakan tanaman.Biji mulai tumbuh setelah ditanam 5-10 hari.
Syarat tumbuh
Iklim
Tanaman tomat pada fase vegetatif memerlukan curah hujan yang cukup.Sebaliknya, pada
fase generatif memerlukan curah hujan yang sedikit.Curah hujan yang tinggi pada fase
pemasakan buah dapat menyebabkan daya tumbuh benih rendah.Curah hujan yang ideal
selama pertumbuhan tanaman tomat berkisar antara 750-1.250 mm per tahun. Curah hujan
tidak menjadi faktor penghambat dalam penangkaran benih tomat di musim kemarau jika
kebutuhan air dapat dicukupi dari air irigasi, namun dalam musim yang basah tidak akan
terjamin baik hasilnya. iklim yang basah akan membentuk tanaman yang rimbun, tetapi
bunganya berkurang, dan didaerah pegunungan akan timbul penyakit daun yang dapat
membuat fatal pertumbuhannya.
Musim kemarau yang terik dengan angin yang kencang akan menghambat pertumbuhan
bunga (mengering dan berguguran). Walaupun tomat tahan terhadap kekeringan, namun tidak
berarti tomat dapat tumbuh subur dalam keadaan yang kering tanpa pengairan.Oleh karena itu
baik di dataran tinggi maupun dataran rendah dalam musim kemarau, tomat memerlukan
penyiraman atau pengairan demi kelangsungan hidup dan produksinya.
Suhu yang paling ideal untuk perkecambahan benih tomat adalah 25-30˚C.Sementara itu,
suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 24 -28˚C. Jika suhu terlalu rendah
pertumbuhan tanaman akan terhambat. Demikian juga pertumbuhan dan perkembangan
bunga dan buahnya yang kurang sempurna.Kelembaban relatif yang diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman tomat adalah 80%.
Sewaktu musim hujan, kelembaban akan meningkat sehingga resiko terserang bakteri dan
cendawan cenderung tinggi. Karena itu, jarak tanamnya perlu diperlebar dan areal
pertanamannya perlu dibebaskan dari segala jenis gulma.
Tanaman tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari untuk produksi yang
menguntungkan, tetapi sinar matahari yang terik tidak disukai.Daerah yang beriklim sejuklah
yang disukainya.Tanaman ini tidak tahan terhadap awan.Daerah yang dengan kondisi
3. demikian tanaman mudah terserang cendawan busuk daun dan sebangsanya.Angin kering dan
udara panas juga kurang baik bagi pertumbuhannya dan sering menyebabkan kerontokan
bunga.
Tanah
Tomat bisa ditanam pada semua jenis tanah, seperti andosol, regosol, latosol, ultisol, dan
grumusol.Namun demikian, tanah yang paling ideal dari jenis lempung berpasir yang subur,
gembur, memiliki kandungan bahan organik yang tinggi, serta mudah mengikat air
(porous).Jenis tanah berkaitan dengan peredaran dan ketersediaan oksigen di dalam
tanah.Ketersediaan oksigen penting bagi pernapasan akar yang memang rentan tehadap
kekurangan oksigen.Kadar oksigen yang mencukupi di sekitar akar bisa meningkatkan
produksi buah.Oksigen di sekitar akar bisa juga meningkatkan penyerapan unsur hara fosfat,
kalium, dan besi.
Untuk pertumbuhannya yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah yang gembur, kadar
keasaman (pH) antara 5-6, tanah sedikit mengandung pasir, dan banyak mengandung humus,
serta pengairan yang teratur dan cukup mulai tanam sampai waktu tanaman mulai dapat
dipanen.
D. ALAT DAN BAHAN
a. Alat :
Sekop
Cangkul
Polibag
Plastic lembar
Sprayer
Kawat ram
Timbangan
Penggaris
Kapas
Ajir bambu ukuran 150cm
b. Bahan :
Tanah topsoil
Tanah subsoil
Benih tomat var Costoluto fiorentino
Amelioran : pupuk kandang
Pupuk organic Denaya
Pupuk anorganik (Za, SP-36 dan KCl)
Jangka sorong
Spidol dan label
Hormax : ZPT organic
E. CARA KERJA
Rendam benih tomat selama satu malam dalam air hangat suam-suam kuku yang telah
dicampur dengan Hormax, dengan takaran 4ml/L
Campurkan tanah dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan (2:1) kemudian
masukkan kedalam tray sampai hamper penuh, lalu siram hingga lembab.
4. Simpan kapas sebesar 1cm x 1cm diatas tray , kemudian semaikan benih tomat keatas
kapas tersebut sebanyak 1 biji tomat per lubang
Tutup biji dengan media tanam setebal 0,5 cm.
Tutup tray dengan plastic untuk menjaga kelembaban.
Media tanam hanya disiram jika terlihat kering menggunakan penyemprot halus atau
dengan cara merendam tray sampai kedalam baki yang sudah diisi air setinggi 2cm.
Setelahbiji bertkecambah, plastik bisa dibuka dan lakukan penyiraman setiap pagi. Setiap
satu minggu sekali bibit disiram Denaya dengan takaran 10 ml/L.
Bibit sudah siap dipindah ke media tanam yang lebih besar jika sudah berumur 7 -14 hari
setelah semai atau tinggi tanaman sudah mencapai 10-15 cm atau sudah tumbuh sebanyak 5
helai daun.
Untuk media penanaman, ambil tanah dari kebun UIN dan tanah Lembang, kemudian
hancurkan bongkahan tanah agar menjadi halus dan saring dengan kawat ram untuk
mendapatkan tanah yang homogen. Selanjutnya hamparkan pada plastik terpisah kemudian
simpan di tempat teduh selama satu minggu.
Buat media sebagai perlakuan sebagai berikut :
KELAS AGROTEK A :
No Tanah Tanah : Pupuk Kode
Bahanorganik Anorganik - Organik
1 Kebun UIN 1 : 0 Za, SP-36, KCl UTA
2 Kebun UIN 2 : 1 Za, SP-36, KCl UBA
3 Kebun UIN 1 : 0 Denaya UTD
4 Kebun UIN 2 : 1 Denaya UBD
Ket :
U = Tanah Kebun UIN
T = Tanah tanpa bahan organik
B = Tanah dengan bahan organik
A = Pupuk anorganik
D = Pupuk organikDenaya
KELAS AGROTEK B :
No Tanah Tanah : Pupuk Kode
Bahanorganik Anorganik - Organik
1 Lembang 1 : 0 Za, SP-36, KCl LTA
2 Lembang 2 : 1 Za, SP-36, KCl LBA
3 Lembang 1 : 0 Denaya LTD
4 Lembang 2 : 1 Denaya LBD
Ket :
L = Tanah Lembang
T = Tanah tanpabahanorganik
B = Tanah denganbahanorganik
5. A = Pupukanorganik
D = Pupuk organik denaya
Beri label pada setiap campuran media tanaman dalam pilobag
Lakukan pemeliharaan
Lakukan pengamatan utama dan dan pengamatan penunjang
Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan setiap hari
Lakukan penyiangan gulma
Lakukan pemangkasan
Pakailah ajir untuk menyangga batang tanaman
Pemupukan dilakukan sebagai berikut
KELAS AGROTEK B
*)
pemu
p
*)
pemu
puka
n
anorg
anik
dilak
ukan
deng
an cara membuat lubang sedalam 5 cm dengan jarak sekitar 10 cm dari tanaman. Kemudian
masukkan pupuk secara terpisah untuk Za, tetapi SP-36 & KCl disatukan.
KELAS AGROTEK B
*pem
upuk
an
anor
gani
k
dilak
ukan
deng
an
cara membuat lubang sedalam 5 cm dengan jarak sekitar 10 cm dari tanaman. Kemudian
masukkan pupuk secara terpisah untuk Za, tetapi SP-36 & KCl disatukan.
No Kode Pupuk
anorganik
-organik
Pemupukan I
saat tanam
Pemupuk
an II (2
MST)
Pemupuka
n III (4
MST)
Pemupukan
IV (6 MST)
1 UTA Za ± 7,5 gr/tan ± 4 gr/tan ± 4 gr/tan ± 4 gr/tan
Sp-36 ± 6 gr/tan
KCl ±4,5 gr/tan ± 2,5 gr/tan ± 2gr/tan
2 UBA Za ± 7,5 gr/tan ± 4 gr/tan ± 4 gr/tan ± 4 gr/tan
Sp-36 ± 6 gr/tan
KCl ± 4,5 gr/tan ± 2,5 gr/tan ± 2gr/tan
3 UTD Denaya Pupuk Denaya sebanyak 2ml/L diberikan setiap minggu
hingga panen4 UBD Denaya
No Kode Pupuk
anorganik
-organik
Pemupukan I
saat tanam
Pemupuk
an II (2
MST)
Pemupuka
n III (4
MST)
Pemupuka
n IV (6
MST)
1 LTA Za ± 7,5 gr/tan ± 4 gr/tan ± 4 gr/tan ± 4 gr/tan
Sp-36 ± 6 gr/tan
KCl ±4,5 gr/tan ± 2,5 gr/tan ± 2gr/tan
2 LBA Za ± 7,5 gr/tan ± 4 gr/tan ± 4 gr/tan ± 4 gr/tan
Sp-36 ± 6 gr/tan
KCl ± 4,5 gr/tan ± 2,5 gr/tan ± 2gr/tan
3 LTD Denaya Pupuk Denaya sebanyak 2ml/L diberikan setiap minggu
hingga panen4 LBD Denaya
6. Pengamatan Penunjang
Amati hama penyakit yang menyerang, dokumentasikan dan cari nama OPT tersebut.
Perkirakan persentase serangan.
Pengamatan Utama
Pengamatan tinggi tanaman per 2 minggu hingga panen, dengan cara mengukur tinggi
tanaman dari pangkal batang hingga ujung tertinggi daun.
Hitung jumlah daun yang sudah membuka sempurna, dilakukan per 2 minggu hingga
panen
Catat minggu pemunculan bunga pertama
Lakukan penimbangan pada tomat yang dipanen.
HASIL
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Tanaman tomat pada tanggal 2 april 2012
Tanaman tomat pada tanggal 9 april 2012
Tanaman tomat pada tanggal 5 mei 2012
a. Hasil pengamatan tabel rata-rata jumlah daun pada tanaman tomat
Perlakuan
Minggu ke-
2 4 6
UTA 5,75 9,25 13,75
UBA 5,75 9,5 15,6
UTD 4 7 8
UBD 5,5 8,75 10,75
LTA 3,75 7,5 17,25
LBA 5,5 7,6 27,6
LTD 4,25 6 9,25
LBD 2,75 6,25 13
b. Hasil pengamatan tabel rata-rata tinggi batang pada tanaman tomat
Perlakuan
Minggu ke-
2 4 6
UTA 7,6 17,5 36,7
UBA 7,75 23,5 35
UTD 27,5 13,5 19,5
UBD 7,1 16,75 33,7
LTA 11,25 26,5 55,75
LBA 20,5 30,8 58,5
LTD 12,6 19,3 40
LBD 15,1 17,8 47,12
7. Pembahasan
Penanaman tomat di Indonesia pada umumnya diusahakan di dataran tinggi dengan jenis
tanah Andosol. Namun luas daerah tersebut sangat terbatas, sehingga perlu ekspansi
perluasan areal ke dataran yang lebih rendah dengan jenis tanah yang didominasi oleh
Latosol dan Aluvial. Menurut Suwandi (1990), serapan pupuk P pada jenis Latosol
menunjukkan perbedaan nyata, baik yang diberi pupuk organik maupun tanpa pupuk organik.
Hal ini disebabkan ketersediaan P sangat tergantung pada tingkat kemasaman
tanahPenanaman tomat di Indonesia pada umumnya diusahakan di dataran tinggi dengan
jenis tanah Andosol. Namun luas daerah tersebut sangat terbatas, sehingga perlu ekspansi
perluasan areal ke dataran yang lebih rendah dengan jenis tanah yang didominasi oleh
Latosol dan Aluvial. Serapan pupuk P pada jenis Latosol menunjukkan perbedaan nyata, baik
yang diberi pupuk organik maupun tanpa pupuk organik. Hal ini disebabkan ketersediaan P
sangat tergantung pada tingkat kemasaman tanah
Tomat merupakan tanaman hortikultura, dalam percobaan penanaman tomat kami
mempraktikan dua perlakuan dengan menggunakan jenis tanah yang berbeda yaitu tanah
Lembang dan tanah UIN. Dari pengamatan yang sudah kami amati, terlihat rata-rata dari
pertumbuhan daunnya pada tomat yang ditanam di tanah UIN pada minggu kedua dan
minggu ke empat daunnya lebih banyak dari pada tomat yang ditanam di tanah Lembang, tapi
terlihat pada minggu ke enam pertumbuhan daunnya lebih banyak dari tomat yang ditanam
tanah UIN. Begitu juga dengan tinggi tanaman, pertumbuhan pada minggu pertama tanaman
tomat yang ditanam di tanah UIN pertumbuhan lambat tetapi pada tomat yang ditanam
ditanah Lembang pertumbuhan tinggi tanaman cepat, pada minggu kedua pertumbuhan
tanaman yang ditanam ditanah UIN lebih cepat dibanding yang ditanam ditanah Lembang,
tetapi pada minggu ke enam pertumbuhan tanaman tomat yang ditanam ditanah Lembang
lebih cepat pertumbuhannya dari pada tanaman yang ditanam ditanah UIN. Hal ini
disebabkan karena dari faktor eksternal salah satunya yaitu tanah, kita tahu bahwa tanah yang
terlihat hitam warnanya lebih subur daripada tanah yang berwarna coklat. Beberapa bulan
yang lalu kami melakukan percobaan tentang penentuan sifat fisik tanah dilapangan secara
praktis, memang pada saat melakukan uji coba tanah yang mengandung banyak buih yang
menandakan bahwa tanah tersebut terdapat bahan organik tinggi yaitu tanah UIN, tapi
menurut kami, dengan satu kali percobaan saja itu tidak cukup membuktikan bahwa tanah
UIN lebih subur dari tanah Lembang, Jadi hanya dibeberapa tempat saja yang mengandung
bahan organik tinggi. Sedangkan tanah Lembang sudah terlihat tingkat kesuburannya dan
disana juga merupakan sentra penanaman sayuran.
G. KESIMPULAN
Tanaman tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut yang berwarna
keputih-putihan dan berbau khas.
Akar tanaman tomat berfungsi untuk menopang berdirinya tanaman serta menyerap air dan
unsur hara dari dalam tanah.
Daun tomat berbentuk oval dan bunga tanaman tomat berwarna kuning.
Tanah
Tomat bisa ditanam pada semua jenis tanah, seperti andosol, regosol, latosol, ultisol, dan
grumusol.
Iklim
Tanaman tomat pada fase vegetatif memerlukan curah hujan yang cukup